bab ii tinjauan pustaka - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam hal apapun dimana kita berada pasti
menggunkan komunikasi dan sebgai mahkluk sosial pastinya kita selalu
berinteraksi sosial dengan menggunakan komunikasi.
2.1.1Pengertian Komunikasi
Sebagai
bidang
ilmu
pengetahuan,
komunikasi
diartikan
atau
didefinisikan secara beragam oleh para pakar. Sendjaja mengatakan
komunikasi adalah1 “suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan
dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan/atau diantara
dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu”.
Dari pengertian tersebut, Sendjaja mencatat enam kharakteristik
komunikasi, antara lain:
1. Komunikasi adalah suatu proses
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku
yang terlibat
4. Komunikasi bersifat simbolis
1
Sendjaja, djuarsa. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: universitas Terbuka. 2006 hal 19-21
7
8
5. Komuikasi bersifat transaksional
6. Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang
2.1.2 Unsur Komunikasi
Menurut Wiryanto2 komunikasi memiliki lima unsur, yaitu: 1.Who
(Sumber atau Komunikator), adalah orang, kelompok atau lembaga yang
melakukan prakarsa
penyampaian pesan kepada komunikan. Yang
dimaksud dengan lembaga adalah surat kabar (Kompas Elektronik),
stasiun radio, televisi, studio film, penerbit buku, atau majalah.
1. Says What (Pesan), adalah pesan yang sanggup di encode ribuan atau
jutaan pesan yang sama pada saat yang bersamaan oleh organisasi. Hal ini
berbentuk berbagai jenis berita yang disampaikan oleh Kompas
Elektronik.
2. In Which Channel (Saluran atau Media), menyangkut mengenai semua
peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan
komunikasi. Tanpa saluran tersebut pesan yang dikomunikasikan tidak
dapat menyebar secara cepat, luas dan simultan. Media yang mempunyai
kemampuan contohnya media elektronik (jaringan internet).
3. To Whom (Penerima atau Mass Audience), adalah orang yang membaca
surat kabar, majalah, tabloid, yang mendengar radio, menikmati film
dibioskop atau televisi, dan orang yang sedang browsing di internet.
2
Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT.Grasindo. 2004 hal 70
9
Dalam penelitian ini adalah karyawan PT Trakindo utama yang mengakses
Kompas Elektronik.
4. With What Effect (Efek atau Akibat), efek adalah perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam diri khalayak sebagai akibat dari berbagai berita dari
media. Efek dapat diketahui oleh komunikator melalui tanggapan khalayak
yang digunakan sebagai umpan balik (feedback).
2.1.3 Fungsi Komunikasi
Menurut Sendjaja3 dengan karakteristik seperti itu, maka komunikasi
sekurang-kurangnya mempunyai sepuluh fungsi, yakni:
1. Melalui komunikasi orang menyampaikan apa yang ada didalam benak
dan pikirannya dan/atau perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
2. Melalui komunikasi seseorang bisa membuat dirinya untuk tidak
terasing/terisolasi dari ligkungan sekitarnya.
3. Melalui komunikasi seseorang dapat mengajarkan atau memberitahukan
apa yang diketahuinya kepada orang lain.
4. Melalui komunikasi seseorang dapat mengetahui dan mempelajari
mengenai diri orang-orang dan berbagai peristiwa yang terjadi
dilingkungannya baik yang dekat maupun yang jauh.
5. Melalui komunikasi seseorang dapat memperoleh hiburan atau menghibur
orang lain
3
Sendjaja, djuarsa. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: universitas Terbuka. 2006 hal 12
10
6. Melalui komunikasi seseorang dapat mengurangi atau menghilangkan
perasaan tegang karena berbagai permasalahan yang dihadapinya.
7. Melalui komunikasi seseorang dapat mengisi waktu luang
8. Melalui komunikasi seseorang dapat menambah pengetahuan dan
mengubah sikap serta perilaku kebiasaannya.
9. Melalui komunikasi seseorang dapat membujuk dan/atau memaksa orang
lain agar berpendapat, bersikap atau berperilaku sebagaimana yang
diharapkan.
Empat tahap proses komunikasi yaitu:
1.
Fact Finding: adalah mencari dan mengumpulkan fakta dan data
sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi untuk berbicara
di depan masyarakat perlu dicari fakta dan data tentang masyarakat
tersebut perihal keinginan komposisi dan lain sebagainya.
2.
Planning: dari fakta dan data dibuat suatu rencana tentang apa yang
akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.
3.
Communicating: setelah planning disusun maka tahap selanjutnya
adalah berkomunikasi.
4.
Evaluation: penilaian dan menganalisa kembali untuk setiap kali hasil
berkomunikasi tersebut. Hal ini diperlukan untuk dijadikan bahan
bagi perencanaan selanjutnya.
11
2.2 Komunikasi Korporat
2.2.1
Pengertian Komunikasi Korporat
Komunikasi adalah4 suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Sebuah perusahaan wajib
berkomunikasi dengan pihak lain atau public, baik internal (karyawan dan
pemegang saham), maupun eksternal ( media, pemerintah maupun asosiasi dan
masyarakat umum ) seluruh kegiatan yang berupaya untuk
menjalin hubungan
baik dengan public itu dikenal sebagai korporat.
Definisi lain dari komunikasi korporat adalah5 Corporate Communication
merupakan sebuah fungsi manajemen yang berisi sebuah rangka kerja dan acuan
untuk mengkoordinasikan secara efektif yang mencakup komunikasi dengan
tujuan untuk membangun dan memelihara reputasi baik kepada para stakeholder
dimana organisasi itu berdiri.
2.2.2
Ciri-ciri Komunikasi korporat
Adapun ciri-ciri dari komunikasi korporat adalah sebagai berikut6
1. Sebagai fungsi manajemen yang memuat mengenai para pelaksana
komunikasi untuk melihat komunikasi tersebut secara keseluruhan dan
sebagai jaringan strategi dan objek dari Corporate communication itu
sendiri.
4
5 kunci sukses merancang strategi komunikasi korporat. Diakses pada tanggal 25 maret 2013 dari
http://companyprofile.co.id/5-kunci sukses-merancang-strategi-komunikasi-korporat.html
5
Joep Cornellison, Corporate Communication Theory and Practice, Sage Public RelationsLondon. 2004 hal
23 (Terjemahan bebas)
6
opcit
12
2. Sebagai rencana kerja secara managerial untuk mengatur komunikasi
yang digunakan oleh organisasi untuk membangun reputasi dan relasi
dengan para stakeholder dalam lingkungannya.
3. Sebuah acuan untuk konsep teknis dalam memahami dan mengatur
komunikasi antara organisasi dan para stakeholdernya.
Berdasarkan penjelasan diatas apabila dihubungkan dengan permasalahn
dalam penelitian ini maka komunikasi dilakukan oleh PT.JNE kepada
masyarakat luas atau pelanggan dimana kedua belah pihak saling
membutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan melalui Program terbaru yaitu
PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) serta bertujuan untuk tetap
menjaga hubungan baik dengan para stakeholder baik internal maupun
eksternal.
2.2 Public Relations
Istilah ”Public Relations” dalam pengertian sekarang lahir di Amerika
serikat. Thomas jeferson telah meggunakan istilah ini dalam pesannya yang
disampaikan pada kongres X tahun 1807. Tapi sebagian orang menganggap
bahwa penemu Public Relations modern adalah Ivy Lee, karena pada tahun
1911 ia sudah mulai secara regular menerbitkan sebuah buletin yang berjudul
Public Relations di New York, dan dari situlah berkembang Public Relations
menurut para ahli yaitu:
13
Menurut Bonham dalam Saputra dkk7“Public Relations adalah suatu seni
untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu
organisasi, badan, lembaga atau perusahaan”. Sedangkan Menurut
Jefkins dalam Kriyantono “Public Relations adalah sebuah sistem
komunikasi untuk menciptakan niat baik”.
Menurut Palaph dan atang Syamsudin dalam Yulianita8 Public relations
adalah “suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk
memajukan, saling mengerti dan bekerja sama antara semua publik yang
berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama”.
Menurut Effendy9 “Public Relations adalah komunikasi dua arah antara
organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung
fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama
dan pemenuhan kepentingan bersama”.
Menurut Cutlip, Center & Broom dalam Kriyantono10 “Public Relations
adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik
yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami Public Relations adalah kegiatan
komunikasi yang terencana yang dilakukan untuk membina dan menjaga
kesinambungan komunikasi antar organisasi atau lembaga dengan publiknya, baik
internal maupun eksternal dengan tujuan agar tercipta saling pengertian.
2.3.1
Ruang Lingkup Public Relations
Pada umumnya Kegiatan Public Relations di tentukan kepada dua jenis
sasaran/publik yaitu publik Internal dan publik Eksternal. Atas kedua jenis
sasaran/publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dapat dibagi kedalam dua
jenis
7
Saputra Wahidin & Nasrullah Rully. Public Relations: Grama Publishing Anggota IKAPI. 2011 hal2
Yulianita, Neni. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas. 2005 hal 29
9
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. 2007 hal
16
10
Rachmat, loc.cit
8
14
Menurut Ruslan11 “yang dimaksud publik internal adalah publik yang
menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Seorang Public Relations bagian harus mampu mengidentifikasi atau
mengenai hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam
masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi” sedangkan
Menurut Ruslan12 “yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum
(masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang
positif terhadap lembaga yang diwakilinya”.
Dari definisi diatas sama juga dengan halnya dengan publik internal,
publik eksternal harus meyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis, karakter,
dan organisasi yang bersangkutan.
Menurut Ruslan13 ”Hubungan Masyarakat internal (internal Public
Relations) dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan.
a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (Employee Relations)
b. Hubungan
dengan
pihak
jajran
pimpinan
dalam
manajemen
perusahaan (Management Relations), baik dilevel korporat atau level
sebagai pelaksana
c. Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (Stock
Holder Relations)”.
2.3.2
Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relations menurut Kriyantono14 Public Relations dikatakan
berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik.
11
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2010 hal 23
12
ibid
13
Ibid 273
14
Kriyantono, Rachmat. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana. 2008 hal 21
15
a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya.
b. Melayani kepentingan publik dengan baik.
c. Memelihara prilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Sedangkan Cutlip dan Center dalam Kriyantono15 fungsi Public
Relations sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan
informasi
dari
perusahaan
kepada
publik
dan
menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
c. Melayani
publik
dan
memberikan
nasehat
kepada
pimpinan
perusahaan untuk kepentingan umum.
d. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik,
baik Internal maupun Eksternal.
Kegiatan Public Relations memiliki fungsi-fungsi tertentu, menurut
Public Relations Society of America seperti yang dikutip oleh Ngurah Putra16 .
Fungsi-fungsi tersebut antara lain :
1. Programming
Fungsi ini antara lain mencakup analisis masalah dan peluang,
menentukan goals dan publik serta merekomendasikan dan merencanakan
15
16
Ibid 22
Molan, Benyamin. Public Relations Writing. Jakarta: PT.indeks. 2004 hal 604
16
kegiatan Public Relations, termasuk di dalamnya pembuatan anggaran,
penjadwalan kegiatan dan kegiatan lainnya.
2. Relationship
Kegiatan Public relations mengacu kepada kerjasama dan hubungan
dengan bagian-bagian terkait baik di dalam maupun di luar organisasi,
dalam hal ini mengacu kepada kemampuan mengumpulkan informasi dari
internal maupun eksternal organisasi.
3. Writing & Editing
Sejalan dengan sasaran kegiatan Public Relations yakni mencapai publik
seluas-luasnya, maka alat penting yang digunakan adalah melalui alat
cetak seperti : Laporan Tahunan, News Letter, dsb. Tulisan yang jelas dan
masuk akal sangat penting artinya bagi keefektifitan kerja praktisi Public
Realations.
4. Information
Membangun sistem informasi yang baik merupakan salah satu cara
menyebarkan informasi secara efektif. Hal ini berkaitan dengan usaha
pengenalan cara kerja saluran komunikasi yang ada. Saluran ini sangat
membantu dalam menyebarkan berbagai informasi kepada publiknya.
17
5. Special Event
Kegiatan seperti pameran, ulang tahun, kunjungan dan sebaginya
merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh perhatian dan
pengakuan dari publiknya. Aspek yang perlu mendapatkan perhatian di
dalamnya adalah : protokoler, perencanaan dan koordinasi, jadwal, serta
persiapan publikasi.
6. Research & Evaluation
Berkaitan dengan pengumpulan fakta, hal ini dapat dilakukan baik secara
formal maupun informal dan dilaksanakan pada awal atau akhir suatu
program.
Fungsi utama Public Relations adalah memastikan bahwa reputaisi
perusahaan senantiasa favourable di mata para stake holders . Jame Grunig,
seorang profesor dibidang Public Relations dari Universitas Marylands
bahkan menyatakan suatu pendekatan baru tentang peran seorrang Public
Relations yaitu : “building good relationship with strategic public”, dimana
mempersyaratkan seorang Public Relations untuk dapat berperan sebagai
“strategic
Communication
managers”,
daripada
hanya
sebagai
“Communications technicians”. Lebih lanjut Grunig dalam Ardianto17
menyatakan bahwa:
17
Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2010 hal
23
18
“When Public Relations helps that organizaztions bulid relationship, it serves
the organizations money by
reducing the costs of litigations, regulation,
pressure campaign boycotts, or; ost revenue that results from bad relationship
with publics –publics that become activist groups when relationship are bad.
It also helps the organization make money by cultivating relationship with
donors, customers, shareholders, and legislators.”. (Bila Hubungan
Masyarakat yang membantu membangun hubungan organisasi, maka
organisasi melayani uang dengan mengurangi biaya litigations, regulasi,
tekanan boycotts promosi, atau; OST pendapatan yang buruk dari hasil
hubungan dengan publics publics-kelompok yang menjadi aktivis bila
hubungan yang buruk. Ia juga membantu organisasi membuat uang dengan
budidaya hubungan dengan donor, , pemegang saham, dan legislator).
Dari pernyataan diatas scara garis besar dikemukakan bahwa peran
Public Relations dalam membangun hubungan secara tidak langsung telah
memberikan kontribusi bagi perusahaan.
Sementara menurut F. Rachmadi18 dalam Ardianto fungsi utama
Public Relations adalah menumbuhkembangkan hubungan baik antara
lembaga atau organisasi dengan publik intern maupun ekstern, dalam rangka
menanamkan pengertian menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam
upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga dan
partisipasi publik dalam upaya menciptakan opini publik yang
menguntungkan lembaga atau organisasi. Lebih lanjut dinyatakan sebagai
berikut :”Public Relations mempunyai fungsi tmbal balik, keluar dan
kedalam. Keluar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran
masyarakat yang positif terhadap setiap tindakan dan kebijakan organisasi
atau lembaga. Ke dalam, praktisi Public Relations berusaha mengenali,
mengeidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang
negatif atau kurang menguntungkan dalam masyarakat sebelum suatu
tindakan atau kebijakan dijalankan.
Artinya dalam menghadapi era pasar bebas yang kompetitif atau
persaingan yang kian menajam dalam dunia bisnis tersebut, maka target
18
Ibid
19
atau sasaran Public Relations harus lebih diarahkan kepada kepentingan
konsumen ( Customer Oriented), untuk mendapatkan kepuasan pelanggan
(Customer Satisfaction).
Robert Lauterborn dalam Ruslan19 adanya indikasi pergeseran pilar
dasar Public Relations bekerja sama dengan Marketing Public Relations,
yakni dari bauran pemasaran (Marketing Mix Product, Price, Place dan
Promotion ) kearah Customer Mix (bauran konsumen) sebagai upaya
memberikan pelayanan secara prima (Service of Excellent).
Keempat bauran konsumen tersebut adalah:
1. Customer Value
Nilai-nilai konsumen termasuk kebutuhan dan keinginannya untuk
diperhatikan selain menggantikan nilai atas unsur produknya.
2. Cost to Customer
Biaya yang ditanggung customer berupa harga dan waktu, serta
tenaga yang dibutuhkan untuk memperoleh produk tersebut.
Maksudnya total biaya yang menggantikan unsur biaya (price).
3
Convenient For the Customer
Kemudahan memperoleh produk bagi konsumennya sebagai
pengganti unsur tempat (place).
4. Communication
19
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada 2010
hal 255-256
20
Komponen komunikasi dua arah timbal balik yang merupakan
suatu
dialog
dan
akan
menggantikan
unsur
promosinya
(promotion).
2.3.3 Fungsi Manajemen Public Relations
Manajemen berasal dari kata manage yang berarti memimpin, menangani,
mengatur atau membimbing.
Menurut George R Terry dalam Saputra Wahidin20 mendefinisikan
manajemen sebagai proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
Dari definisi diatas fungsi pokok atau tahapan- tahapan dalam manajemen
merupakan proses yang meliputi:
1.
Perencanaan (planning)
2.
Pengorganisasian (organizing)
3.
Penyusunan Formasi (Staffing)
4.
Memimpin (leading)
5.
Pengawasan (Controlling)
2.3.4. Proses Manajemen Public Relations
Dalam bentuknya yang paling maju Public Relations adalah bagian proses
perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah.
20
Saputra Wahidin & Nasrullah Rully. Public Relations: Grama Publishing Anggota IKAPI. 2011 hal20
21
Praktisi Public Relations jenis ini menggunakan teori dan bukti terbaik yang ada
untuk melakukan proses empat langkah pemecahan problem21 yaitu:
1. Mendefinisikan problem (atau peluang).
2. Perencanaan dan pemrograman.
3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi.
4. Mengevaluasi program.
2.3.5. Peran Public Relations
Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi
empat kategori menurut Dozier & Broom dalam Ruslan22 yaitu:
1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber), seorang praktisi pakar Public
Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat
memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya (Public Relations).
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator), dalam hal ini
praktisi Public Relations berperan sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process
Facilitator). Praktisi Public Relations berperan sebagai penasehat
21
Cutlip, Scott M,et al. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. 2007 hal 548
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2010 hal 20
22
22
(advicer) hingga mengambil eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan.
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician). Peran Public
Relations kali ini berbeda dengan tiga peranan praktisi Public
Relations
professional
sebelumnya.
Peranan
Communications
technician ini menjadi praktisi Public Relations sebagai journalist in
resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
dikenal dengan Method of Communication in Organization.
2.3.6 Kegiatan Public Relations dalam marketing
Tugas Public Relations di bawah ini menunjukan bahwa seorang Public
Relations harus dapat mengkomunikasikan produknya dengan baik ke khayalak,
baik khalayak internal maupun eksternal. Dari mulai bertindak sebagai
penghubung atau penyambung lidah, menulis informasi, berita, berhubungan
dengan pihak pers sampai menyiapkan media promosi perusahaan.
Tujuan Pemasaran Aktifitas PR yang mendukung:
Sumber: Buku “Menjadi public relations yang handal” Ali (2006: 13)
23
Menurut
Soemirat
dan
Elvinaro23,
idealnya
bahwa
antara
PublicRelations dan marketing itu secara terstruktural memiliki departemen
(divisi) sendiri sendiri, tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu
untuk mencapai tujuanperusahaan. Antara Public Relations memiliki tujuan
untuk membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing
bertujuan menjual produk (product selling)kepada target market, sehingga
perpaduan antara dua elemen penting organisisasi.
Dari yang sudah dipaparkan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa Public
Relations harus dapat mengkomunikasikan produknya dengan baik ke khayalak, baik
khalayak internal maupun eksternal. bertindak sebagai penghubung, , berhubungan
dengan pihak pers sampai menyiapkan media promosi perusahaan ini membuktikan
bahwa kegiatan Public Relations dapat membantu mewujudkan pemasaran. Seperti
yang dilakukan oleh Public Relations, dari
kegiataan mempertahankan citra, berhubungan dengan klien, hingga menyiapkan
segala kebutuhan dalam menjalani kegiatan promosi perusahan.
2.4
Strategi Public Relations
Adnan Putra dalam Ruslan24 mengatakan” bahwa strategi Public
Relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai
tujuan Public Relations dalam kerangka rencana Public Relations (PR Plan )”
Cutlip, Center dan Broom mengemukakan pengertian strategi yang
memuat esensi pemikiran strategis dan ekspetasi manajemen merupakan sebagai
penetapan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya
23
Elvinaro, Ardianto Dasar-dasar Public Relations, Jakarta. 2008 hal 99
24
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan media komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo 2010 hal 134
24
pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.25
Public Relations dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategi
manajemen melalui dua cara : Pertama, melakukan tugasnya sebagai bagian dari
strategi manajemen keseluruhan organisasi, dengan melakukan survey atas
lingkungannya dan membantu mendefinisikan misi, sarana, dan objektif
organisasi atau perusahaan. Keterlibatan Public Relations dalam proses
menyeluruh ini akan memberi manfaat yang besar bagi perusahaan dan sekaligus
bagi praktisi Public Relations itu sendiri, khususnya pada level korporat. Kedua,
Public Relations dapat berperan dalam strategi manajemen dengan mengelola
kegiatannya secara strategis. Artinya bersedia mengorbankan kegiatan jangka
pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh.26
Dari beberapa pengertian strategi dari para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa strategi merupakan cara yang disusun dan diatur oleh suatu perusahaan
untuk mensukseskan program perusahaan sehingga dapat berjalan sesuai dengna
tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
Terdapat
empat
langkah
proses
strategi
Public
Relations
yang
diungkapkan oleh Cutlip, Center dan Broom antara lain sebagai berikut :
1. Mendefinisikan Masalah
Seorang praktisi Public Relations harus dapat mengenal penyebab
suatu permasalahan. Untuk itu dibutuhkan sebuah penelitian untuk
25
26
Scoot M Cutlip., Allan H Center., dan Glen M Broom, op.cit., 353.
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:
Pustaka utama Grafiti, 2013, 44.
25
mengumpulkan fakta. Selain itu, seorang Public Relations juga perlu
untuk memantau perkembangan dari masalah. Bisa dikatakan pada
tahap ini merupakan fungsi inteligen perusahaan. Langkah ini
dilakukan secara kontinue tidak hanya pada saat terjadi krisis.
2. Perencanaan dan Pemrograman
Setelah menemukan penyebab timbulnya permasalahan diperlukan
sebuah langkah pencegahan atau pemecahan. Program yang telah
direncanakan sebaiknya berupa konsensus dan disepakati bersama.
Tercakup dalam tahap ini sasaran untuk mencapai tujuan program.
Selain itu tahapan ini sekaligus akan menjawab pertanyaan “What
should we do and why?”
3. Aksi dan Komunikasi
Banyak praktisi Public Relations melupakan kedua proses di atas
langsung masuk kedalam tahap ini, tidak jarang banyak yang terjebak.
Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goals yang
spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan ”How do we do it and say
it?”
4. Evaluasi Program
Proses Public Relations selalu dimulai dengan mengumpulkan fakta
dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui
prosesnya sudah selesai atau belum diperlukan sebuah evaluasi atas
26
langkah-langkah yang telah diambil. Pengukuran ini menjawab
pertanyaan : “How did we do?.”27
J. L. Thompson (1995) dalam Oliver
28
mendefinisikan strategi “sebagai
cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: „Hasil akhir menyangkut tujuan dan
sasaran organisasi”.
Ada strategi yang luas untuk keseluruan organisasi dan strategi kompetitif
untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong
secara langsung strategi kompetitif.
Adnanputra dalam Ruslan29 menggambarkan strategi sebagai “arah yang
dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya”.
Sedangkan Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu :
1) Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar.
2) Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh
lawan atau kompetitor.
3) Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan.
4) Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah
lingkungan.
5) Sebuah perspektif – suatu cara terintegrasi dalam memandang dunia.
Menurut Ahmad S. Adnanputra30 dalam naskah workshop berjudul Public
Relations Strategi (1990) dalam Buku Pokok-pokok Promosi, mengatakan bahwa
27
28
Op.cit., Cutlip, Center dan Broom., 320.
Sandra Oliver. Strategi Public Relations. Jakarta : Erlangga. 2006 hal 2
Adnanputra Ahmad S. Pokok-pokok Perencanaan Promosi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 1991
hal 325
30
Ibid 300
29
27
arti strategi adalah “bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen”.
2.4.1. Komponen Pembentuk Strategi
Dalam pembentukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh
unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah,
tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan
bersangkutan (corporate culture) menurut Adnanputra dalam Ruslan 31 yaitu :
a. Secara Makro
Lingkungan perusahaan tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur :
kebijakan umum (public policy), budaya (culture) yang dianut, system
perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
b. Secara Mikro
Tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki (sumber daya
manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), system pengorganisasian,
dan rencana atau program jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai.
2.4.2 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
31
Ruslan Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada. 2010
hal 123
28
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan
dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan
dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan
dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari
strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan
analisis
sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang
dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.
Ahmad S Adnanputra dalam Ruslan32 mengatakan bahwa arti strategi Public
Relations adalah (“Alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public
Relations Plan).
32
Rosady ruslan,management public relation dan media komunikasi. Jakarta: raja grafindo 2010
hal 134
29
Strategi Public Relations dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait
erat. Tahap kegiatan strategi Public Relations yang pertama komponen
sasarannya adalah para stakeholder dan public yang mempunyai kepentingan
yang sama. Sasaran umum tersebut secara struktual dan formal dipersempit
melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang
opini bersama (common opinion), potensi polemic, dan pengaruhnya bagi masa
depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian
sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus di sini adalah yang disebut dengan
publik sasaran (target public).
Kedua, komponen sarana yang pada Strategi Public Relations berfungsi untuk
mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang
menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar “The 3C’s
option”,yaitu conservation (mengukuhkan) terhadap opini yang aktif atau pro
(Proponen),changes (mengubah) terhadap opini yang aktif atau kontra (oponen)
Crystalization (mengkristalisasi) terhadap opini yang pasif (uncommitted).
Download