1 apgar skor bayi baru lahir pada metode hypnobirthing di rb

advertisement
APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR PADA METODE
HYPNOBIRTHING DI RB. ANANDA JABON
MOJOANYAR MOJOKERTO
SUSI AGUSTININGSIH
NIM. 11002178
Subject :
APGAR Skor, Bayi Baru Lahir, Hypnobirthing, Bayi yang di Hipnobirthing
Description :
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir dapat dinilai dari petumbuhan dan
perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan, penilaian adaptasi neonatal (skor APGAR,
refleks). Hypnobirthing sangat bermanfaat pada ibu dan bayi, salah satu hasilnya adalah
pengalaman persalinan yang memuaskan, bersama seluruh keluarga dan bayi dengan
APGAR skor normal sehingga bayi tetap terjaga, sadar dan sehat. Tujuan penelitian ini
mengetahui APGAR skor bayi baru lahir pada metode hypnobirthing.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancang bangun penelitian survei.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah APGAR skor bayi baru lahir pada
metode hypnobirthing. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir dengan
metode hypnobirthing. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling
tipe insidental sampling. Penelitian ini dilakukan di RB. Ananda Jabon Mojoanyar
Mojokerto pada tanggal 12-24 Mei 2014. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar
observasi. Pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar APGAR skor bayi baru lahir
dengan metode hypnobirthing adalah normal (skor 7-10) yaitu sebanyak 12 responden
(100%), metode hypnobirthing dilakukan pada saat sebelum persalinan atau memasuki
kala I.
Teknik hypnobirthing yang dilakukan pada ibu bersalin dapat membuat kondisi ibu
menjadi lebih rileks, nyaman, tenang dan persalinan berlangsung mudah serta bayi yang
dilahirkan sehat.
APGAR skor bayi baru lahir dengan metode hypnobirthing di RB Ananda Jabon
Mojoanyar Mojokerto adalah normal (skor 7-8). Petugas kesehatan atau bidan mampu
menerapkan ilmunya dengan menerapkan metode hypnobirthing pada ibu bersalin
sehingga metode hypnobirthing tetap digunakan sebagai cara yang efektif pada persalinan.
ABSTRACT
Assessment or evaluation of the newborn can be assessed from growth and
development of the fetus, gestational age of conformity, assessment of neonatal adaptation
(APGAR score, reflex). Hypnobirthing is very beneficial to the mother and baby, one
result is a satisfying birth experience, together with the whole family and babies with
normal APGAR scores so that the baby stay awake, conscious and healthy. The purpose of
this study was to know the APGAR score of the newborn on the method of hypnobirthing.
This research was descriptive with survey research design. The variables used in
this study was APGAR scores of newborns in the hypnobirthing method. The population in
this study was all newborns with hypnobirthing method. The sampling technique used was
non-probability sampling type of incidental sampling. This research was conducted at RB.
1
Ananda Jabon Mojoanyar Mojokerto on May 12 to 24 May 2014. Collecting data using the
observation sheet. Data processed through editing, coding, scoring, tabulating.
The results showed that most of the APGAR score of the newborn with
hypnobirthing method was normal (score 7-10), namely a total of 12 respondents (100%),
hypnobirthing method performed at the time before birth or entered the stage I.
Hypnobirthing techniques were performed on maternal mother could make the
condition become more relaxed, comfortable, quiet and easy as well as ongoing deliveries
of babies were born healthy.
APGAR scores of newborns with hypnobirthing method in RB Ananda Jabon
Mojoanyar Mojokerto was normal (score 7-8). Health worker or midwife is able to apply
their knowledge by applying the method of hypnobirthing hypnobirthing maternity so the
method is still used as an effective way to delivery.
Keywords: APGAR scores, Newborn, Hypnobirthing
Contributor
: 1. Nur Saidah, M.Kes.
2. dr. Rahmi Syarifatun Abidah
Date
: 13 Juni 2014
Type Material : Laporan Penelitian
Permanen link : Right
: Open document
Summary
:
LATAR BELAKANG
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi
psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menetukan masa transisi
kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga
membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa
transisi dengan baik (Muslihatun, 2010). Perubahan fisiologi pada bayi baru lahir
merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan
ekstrauteri. Sebelumnya bayi cukup hanya beradaptasi dengan kehidupan intrauteri
(Hidayat, 2008). Terapis hypnobirth belum lazim di Indonesia atau Jakarta khususnya.
Pernah dilakukan hipnosis pada ibu yang menjalani prosedur kuretasi di RSCM sebagai
prosedur alternatif, namun tidak menjadi rutin. Diperlukan terapis yang berpengalaman
dalam mendampingi pasien, yang belum baku dalam tatalaksananya. Dan juga amat
tergantung dari keinginan, kemauan dan profil pribadi dari pasien untuk keberhasilan
hipnosis. Pribadi yang dependen membuat terapi ini mudah dan berhasil melewati proses
hipnosis (Yuditiya, 2013). Mongan (2007) menyatakan bahwa Hypnobirthing sangat
bermanfaat pada ibu dan bayi. Salah satu hasilnya adalah pengalaman persalinan yang
memuaskan, bersama seluruh keluarga dan bayi dengan APGAR skor normal sehingga
bayi tetap terjaga, sadar dan sehat.
Sampai tahun 2011 penggunaan hipnosis atau hypnobirthing di Indonesia masih
tergolong rendah. Hingga saat ini sudah sekitar 600 bidan di Indonesia yang sudah belajar
Hypnobirthing, dan masih sekitar 47% ibu yang sudah mengikuti pelatihan ini. Menurut
Clinical Hypnotherapist Pro Clinic Lanny Kuswandi, orang pertama kali mengembangkan
hypnobirthing di Indonesia tahun 2002. Selama ini, pendekatan kebidanan untuk menolong
persalinan masih di fisik. Karena perlu pengembangan hypnobirthing untuk menolong
persalinan secara menyeluruh (fisik, mental dan spiritual). Lanny yang berencana keliling
2
Indonesia ke kota-kota kecil seperti Flores untuk memberikan pelatihan hypnobirthing
(Hanny, 2012).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB. Ananda Jabon Kecamatan
Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada tanggal 3-9 Maret 2014, hypnobirthing merupakan
metode yang baru dijalankan di RB. Ananda. Dari data hasil observasi yang dilakukan
kepada 3 bayi baru lahir dengan metode hypnobirthing, seluruh bayi lahir mempunyai nilai
APGAR skor normal yaitu dengan antara 7-9 dan berat badan bayi normal yaitu > 2500
gram.
Hypnobirthing mengekspolarasi mitos bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan
dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut,
otot tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami relaksasi yang membuat proses
kelahiran jadi lebih mudah dan bebas stres. Hypnobirthing bertujuan agar ibu dapat
melahirkan dengan nyaman, cepat dan lancar dan menghilangkan rasa sakit melahirkan
tanpa bantuan obat bius apapun. Metode ini juga lebih menekankan melahirkan dengan
cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya dengan mudah (Aprillia, 2010).
Hypnobirting merupakan perkembangan dari hipnosis. Jadi ide dasar dari
hypnobirthing ini sebenarnya adalah relaksasi. Melalui relaksasi kita akan belajar
berkonsentrasi, agar hanya memikirkan hal-hal positif terutama seputar masalah kesehatan
ibu dan bayi serta proses persalinan yang berjalan lancar tanpa rasa sakit, serta rasa
bahagia kita menyambut kedatangan buah hati. Kondisi yang rileks melalui metode
hypnohirthing ini akan membantu meningkatkan produksi hormon endorfin (hormon yang
menekan rasa sakit) sehingga proses persalinan bisa berjalan lancar dan menyenangkan.
Jika ibu yang akan melahirkan bisa rileks, maka ibu akan terbebas dari rasa takut sehingga
otot-otot rahim juga mengalami relaksasi. Hasil akhirnya adalah proses persalinan menjadi
lebih pendek, lancar, dan tanpa rasa sakit dan bayipun lahir dengan sehat. Teknik
hypnohirthing banyak digunakan, walau memiliki efek samping, antara lain alergi,
panjangnya proses persalinan, proses persalinan operatif yang lebih sering. Namun tetap
dianggap mempunyai rasio risk-benefit yang seimbang. (Nadia, 2008). Hypnobirthing
juga mempunyai manfaat untuk janin karena metode hypnobirthing memberikan getaran
tenang dan damai pada janin yang merupakan dari perkembangan jiwa (SQ) dan
pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon
yang seimbang ke janin lewat plasenta, sehingga bayi akan lahir dengan selamat dan sehat
tanpa adanya asfiksia pada bayi (ZenBirth, 2013).
Disarankan untuk ibu mempersiapkan fisik dan mental untuk memperlancar
persalinan, seperti melakukan olahraga teratur karena aktivitas olahraga sangat bagus
untuk mempersiapkan otot-otot yang berada di dasar panggul demi memperlancar
persalinan, mengikuti kelas ibu hamil untuk mempersiapkan proses kelahiran, hindari stres
karena dapat menghambat proses persalinan. Oleh karena itu, sekitar dua minggu sebelum
kelahiran, wanita hamil harus santai, rileks, bersenang-senang dan disarankan untuk
mengikuti kelas hypnobirthing (Plasadana, 2013). Bidan sebagai tenaga pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak, merupakan salah satu faktor
penting dalam proses persalinan sebagai penolong persalinan. Sudah merupakan tuntutan
jika bidan juga dapat menjadi pelaku inovasi dengan menggunakan metode-metode terbaru
untuk melakukan asuhan sayang ibu, salah satunya yaitu metode hypnobirthing. (Muthia,
2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai APGAR skor bayi baru lahir pada ibu bersalin yang dilakukan
hypnobirthing di RB. Ananda Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan survei.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah APGAR skor bayi baru lahir pada
metode hypnobirthing. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir dengan
metode hypnobirthing di RB. Ananda Jabon Mojoanyar Mojokerto dalam pada bulan Mei
2014 yaitu sebanyak 12 responden dengan sampel sebanyak 12 responden. Teknik
sampling yang digunakan adalah non probability sampling tipe insidental sampling.
Penelitian dilaksanakan di RB. Ananda Jabon Mojoanyar Mojokerto pada tanggal 12-24
Mei 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data
primer untuk memperoleh data APGAR skor bayi baru lahir. Alat ukur atau instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil bayi baru lahir di
RB Ananda Jabon Mojoanyar Mojokerto adalah laki-laki yaitu sebanyak 6 responden
(50%), sebagian besar bayi lahir mempunyai berat badan normal yaitu sebanyak 12
responden (100%), sebagian besar APGAR skor bayi baru lahir dengan metode
hypnobirthing adalah normal (skor 7-10) yaitu sebanyak 12 responden (100%), metode
hypnobirthing dilakukan pada saat sebelum persalinan atau memasuki kala I.
Skor APGAR adalah Pemeriksaan untuk mengevaluasi keadaan fisik bayi baru
lahir dan sekaligus mengenali adanya tanda-tanda darurat yang memerlukan tindakan
segera (Azzam, 2012). Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat
diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai APGAR 7-10), asfiksia ringan (nilai
APGAR 4-6), asfiksia berat (nilai APGAR 0-3) (Prawirohardjo, 2009).
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada
bayi baru lahir, salah satunya adalah persalinan yang terlalu cepat, untuk mengatasi hal
tersebut disarankan untuk mengunakan metode non-farmakologis untuk menghadapi
persalinan yaitu metode hypnobirthing (Andriana, 2007). Hipnobirthing mengolah pikiran
bawah sadar yaitu dengan mengesampingkan rasa sakit atau nyeri yang dialami, disini ibu
dibimbing untuk tetap merasakan kontraksi dalam rahimnya, karena kontraksi tersebut
diperlukan untuk kemajuan persalinan, namun pada saat bersamaan ibu juga dikondisikan
untuk mengurangi kepekaan terhadap nyeri kontraksi yang dirasakannya, bahkan ibu
dikondisikan untuk dapat menikmati kontraksi yang terjadi sebagai sesuatu yang membuat
ibu merasa nyaman serta ditambahkan dengan konsep (Mongan, 2007) bahwa kondisi
releksasi, nyama, tenang dan terkoordinasinya antara pikiran dan tubuh, mengakibatkan
otot – otot persalinan bekerja secara terpadu, dimana otot – otot lingkaran melemas dan
tertarik keatas, sehingga leher rahim menipis, membuka dan akhirnya pembukaan cervik
terjadi kemudian persalinan berlangsung mudah serta bayi yang dilahirkan sehat. Para
wanita Hypnobirthing lebih sedikit permintaan untuk obat-obatan, laporan lebih sedikit
rasa sakit, dan bayi mereka menunjukkan skala yang lebih tinggi pada pembacaan APGAR
setelah lahir. Selain itu, ibu Hypno-birthing melaporkan insiden lebih sedikit depresi dan
periode pemulihan lebih cepat setelah melahirkan. Bayi Hypnobirthing cenderung lahir
lebih normal dan tenang, dengan skor APGAR yang tinggi, dan banyak dilaporkan makan
dan tidur bayi lebih baik daripada bayi yang memiliki kelahiran medis dibantu (Adiyanto,
2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa APGAR skor pada bayi baru lahir dengan
metode hypnobirthing adalah normal. Hal ini dikarenakan teknik hypnobirthing yang
dilakukan pada ibu bersalin dapat membuat kondisi ibu menjadi lebih rileks, nyaman,
tenang dan terkoordinasinya antara pikiran dan tubuh, mengakibatkan otot – otot
persalinan bekerja secara terpadu, dimana otot – otot lingkaran melemas dan tertarik keatas,
4
sehingga leher rahim menipis, membuka dan akhirnya pembukaan cervik terjadi kemudian
persalinan berlangsung mudah serta bayi yang dilahirkan sehat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi APGAR skor normal adalah power
(Kekuatan) ibu pada saat kontraksi, hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
Hartuti (2010:79). kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi involunter
dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus.
Kontraksi involunter disebut juga kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan.
Apabila serviks berdilatasi, usaha volunter dimulai untuk mendorong yang disebut
kekuatan sekunder, dimana kekuatan ini memperbesar kekuatan kontraksi involunter.
Proses pesalinan menguras energi dan membuang banyak cairan tubuh. Karenanya, selagi
menunggu pembukaan yang terkadang berlangsung berjam-jam hingga sehari penuh,
pastikan makan dan minum secara teratur.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi APGAR skor bayi menjadi normal adalah
passage (jalan lahir). Hal ini sesuai dengan teori Sumarah (2009: 23) Jalan lahir terdiri dari
panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina dan introitus (lubang luar
vagina). Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut
menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.
Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. Oleh
karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
Faktor dari janin sendiri juga dapat mempengaruhi APGAR skor bayi baru lahir,
sesuai dengan teori Sumarah (2009: 23) Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan
lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi,
letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka ia
dianggap juga sebagai bagian dari passanger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang
menghemat proses persalinan pada kehamilan normal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Laili Nurul
Ngaziz tahun 2011, yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari hipnosis
terhadap APGAR skor bayi baru lahir pada ibu bersalin primigravida. Dari analisis
univariat didapat hasil dari distribusi responden berdasarkan APGAR skor bayi baru lahir
pada persalinan normal yang tidak dilakukan hipnosis (kelompok kontrol) bahwa bayi
yang mengalami asfiksia ringan sebanyak 10 bayi (67%) dengan nilai APGAR 4-6, bayi
yang tidak mengalami asfiksia atau normal sebanyak 5 bayi (33%) dengan nilai APGAR 710.
SIMPULAN
APGAR skor bayi baru lahir dengan metode hypnobirthing di RB Ananda Jabon
Mojoanyar Mojokerto adalah normal (skor 7-8) yaitu sebanyak 12 responden (100%).
REKOMENDASI
1. Praktis
a. Bagi ibu bersalin
Diharapkan keluarga tetap melakukan metode hypnobirthing sesuai dengan
teknik yang diajarkan pada saat penelitian untuk memperlancar prose persalinan.
b. Bagi Lahan penelitian
Diharapkan dapat membantu melatih dan metode hypnobirthing sehigga proses
persalinan dapat berjalan lancar dan APGAR skor bayi baru lahir normal (skor 7-8).
c. Bagi profesi kebidanan
Dengan hasil penelitian yang telah diperoleh ini diharapkan para petugas
kesehatan khususnya bidan mampu menerapkan ilmunya dengan menerapkan
metode hypnobirthing pada ibu bersalin.
5
d. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah sumber-sumber literatur tentang kebidanan,
khususnya tentang metode hypnobirthng pada ibu bersalin.
2. Teoritis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan yang sebanyak-banyaknya tentang keefektifan
metode hypnobirthng pada ibu bersalin.
b. Bagi Penelitian selanjutnya
Hendaknya penelitian ini dapat ,menjadi masukan awal dan acuan bagi peneliti
lain untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi APGAR skor bayi baru lahir seperti kondisi tali pusat, plasenta
previa, obat-obat yang dikonsumsi ibu sebelum persalinan sehingga hasilnya akan
semakin baik lagi.
Alamat Korespondensi :
- Alamat rumah
: Desa Omben Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura
- Email
: [email protected]
- No. HP
: 087806840920
6
Download