universitas mercu buana fakultas ilmu komunikasi skripsi

advertisement
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
SKRIPSI
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI
MEDIA INTERNET UNTUK PROMOSI BUKU “MELAHIRKAN TANPA
RASA SAKIT DENGAN METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING”
SRI FAJAR AYUNINGSIH
4430411-049
DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI PERSYARATAN GUNA MENCAPAI
GELAR SARJANA (S1) KOMUNIKASI PADA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN MARCOMM & ADVERTISING
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Sri Fajar Ayuningsih
NIM
: 4430411-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Judul
: IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET UNTUK
PROMOSI BUKU ”MELAHIRKAN TANPA RASA SAKIT
DENGAN METODE HYPNOBIRTHING”
Mengetahui,
Pembimbing
(S.M. Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN MARCOMM & ADVERTISING
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Sri Fajar Ayuningsih
NIM
: 4430411-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Judul
: IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET UNTUK
PROMOSI BUKU ”MELAHIRKAN TANPA RASA SAKIT
DENGAN METODE HYPNOBIRTHING”
Jakarta, 30 Agustus 2009
1. Ketua Sidang
(Farid Hamid, S.Sos, M.Si)
2. Penguji Ahli
(Drs. Ahmad Mulyana, M.Si)
3. Pembimbing I
(S.M. Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN MARCOMM & ADVERTISING
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Sri Fajar Ayuningsih
NIM
: 4430411-049
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Judul
: IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET UNTUK
PROMOSI BUKU ”MELAHIRKAN TANPA RASA SAKIT
DENGAN METODE HYPNOBIRTHING”
Jakarta, Oktober 2009
Disetujui dan diterima oleh:
Pembimbing
(S.M. Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
Mengetahui,
Dekan FIKOM UMB
Kabid Marcomm
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
iii
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jurusan Marketing Communication & Advertising
Sri Fajar Ayuningsih (4430411-049 )
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
MELALUI MEDIA INTERNET UNTUK PROMOSI BUKU ”MELAHIRKAN
TANPA RASA SAKIT DENGAN METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING”
x + 76 halaman: 4 tabel: 5 gambar: Bibliografi 23 referensi (1994 – 2008)
ABSTRAKSI
Di tengah kondisi perekonomian yang serba sulit dan krisis global
melanda dunia, seorang penulis buku harus siap menjadi seorang marketer.
Seorang penulis buku dituntut lebih proaktif dan terlibat secara langsung dalam
memasarkan
bukunya.
Tugas
tersebut
berkaitan
dengan
aspek
mengkomunikasikan buku tersebut kepada khalayak, juga menyampaikan
informasi kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan adalah tidak
semata-mata menginformasikan buku tersebut, melainkan juga meyakinkan
khalayak bahwa buku tersebut memang layak dibeli. Buku sebagai produk berupa
ide, membutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang perlu dirancang khusus.
Media yang dipilih untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran juga harus
dipilih secara tepat. Salah satu penulis yang telah berhasil melakukan strategi
komunikasi pemasaran untuk mempromosikan bukunya melalui media internet
adalah Evariny Andriana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
proses implementasi strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh
Evariny Andriana, penulis buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing” melalui pemanfaatan internet sebagai media promosi.
Penulisan skripsi ini mengacu pada teori strategi pemasaran internet yang
dikemukakan oleh Dave Chaffey, seorang pakar di bidang pemasaran melalui
internet, dalam e-book karyanya yang berjudul Web Marketing Strategi Procces.
Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus, dengan penelitian kualitatif
dan bersifat deskriptif yang ditujukan memberikan gambaran atas suatu obyek
penelitian berdasarkan fakta, yakni implementasi strategi pemasaran komunikasi
yang dilakukan Evariny Andriana untuk mempromosikan bukunya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Evariny Andriana telah melakukan
serangkaian strategi komunikasi pemasaran secara terarah melalui media internet.
Diketahui pula bahwa media internet merupakan media yang sangat mendukung
suatu bentuk kegiatan promosi. Selain itu, internet merupakan media promosi
paling murah, efektif, dan efisien.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya serta dengan usaha yang keras, maka penulis dapat
menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul Implementasi Strategi Komunikasi
Pemasaran Melalui Media Internet untuk Promosi Buku ”Melahirkan
Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing”. Tidak lupa pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya
kepada:
1. Ibu S.M. Niken Restaty, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing atas segala
kesabaran, bantuan bimbingan, dan arahannya.
2. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si, selaku Ketua Bidang Studi
Marcomm, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana,
Jakarta.
3. Bapak Farid Hamid, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Sidang Skripsi.
4. Bapak Drs. Ahmad Mulyana, M.Si, selaku Dosen Penguji Ahli.
5. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi.
6. Bapak Hardiyanto, M.Sos, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi.
7. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu
Buana, Jakarta.
8. Kedua orang tua, suami, anak, kerabat, dan sahabat atas doa, dorongan,
pengertian, dan cinta kasih yang tulus.
9. Evariny Andriana dan Helmi Dwi Kurniawan yang bersedia
meluangkan waktu sebagai narasumber..
10. Seluruh teman angkatan V PKSM Fikom (terutama Gita dan Toety)
atas dukungannya dan kebersamaannya selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang
telah membantu kelancaran penelitian dan penulisan skripsi ini.
v
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saran yang
membangun sangat penulis harapkan sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini.
Jakarta, Oktober 2009
Penulis
Sri Fajar Ayuningsih
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .....................................................
i
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI.......................................................
ii
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI ................................................
iii
ABSTRAKSI ............................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................
v
DAFTAR ISI ............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xi
BAB: I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2
Pokok Permasalahan .......................................................... 5
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................... 5
1.4
Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Pemasaran ...................................................... 7
2.2
Produk ................................................................................ 10
2.2.1
Buku ....................................................................... 11
vii
2.3
Media ................................................................................. 13
2.4
Internet ............................................................................... 15
2.5
Internet Marketing (E-marketing) ...................................... 20
2.6
2.5.1
Komunitas Internet ................................................. 25
2.5.2
Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing) ........ 26
Konsep Strategi .................................................................. 30
2.6.1
Tipe-tipe Strategi ................................................... 31
2.7
Bauran Pemasaran Internet ................................................ 32
2.8
Bauran Promosi Internet .................................................... 37
2.9
Analisa SWOT .................................................................... 38
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian ................................................................... 41
3.2
Metode Penelitian ............................................................... 42
3.3
Teknik Pengumpulan Data ................................................. 43
3.4
Narasumber ........................................................................ 45
3.5
Fokus Penelitian ................................................................. 45
3.6
Analisa Data ....................................................................... 46
3.7
Definisi Konsep ................................................................. 46
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran umum www.hypno-birthing.web.id.................. 51
4.2
Hasil Penelitian .................................................................. 53
viii
4.3
4.2.1
Website Sebagai Media Promosi............................. 53
4.2.2
Strategi komunikasi pemasaran............................... 56
4.2.3
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan..................... 59
4.1.4
Identifikasi Peluang dan Ancaman.......................... 60
Pembahasan
4.3.1
Analisis SWOT ………………………………….
61
4.3.2
Implementasi Strategi E-marketing ……………..
63
4.3.2.1 Defining the online opportunity.................
66
4.3.2.2 Selecting the Strategic Approach ..............
72
4.3.2.3 Delivering Results Online .........................
72
Hambatan dan Tantangan E-marketing.................
72
4.3.3
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan .......................................................................
74
5.2
Saran .................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 77
LAMPIRAN ............................................................................................... 79
DATA RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………………………… 99
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Karakteristik media tradisional dan media alternatif .......... 16
Tabel 4.1.
Tabel perbandingan media brosur dan website .................. 56
Tabel 4.2.
Matrix Analisis SWOT ....................................................... 62
Tabel 4.3.
Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet .... 64
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Model komunikasi pemasaran dalam lingkungan mediasi
komputer hipermedia ........................................................... 22
Gambar 2.2.
Model komunikasi pemasaran interaktif ............................. 29
Gambar 2.3.
Strategi pemasaran internet ................................................. 36
Gambar 4.1.
Tampilan utama www.hypno-birthing.web.id …………... 52
Gambar 4.2.
Asia Top Internet Countries 2009 ....................................... 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Panduan wawancara ............................................................. 79
Lampiran 2.
Transkrip wawancara
Lampiran 3.
Tampilan website www.hypno-birthing.com ....................
Lampiran 4.
Tampilan website www.hypno-birthing.com untuk
82
Promosi ............................................................................... 94
Lampiran 5. Tampilan website www.hypno-birthing.com tentang
informasi buku .................................................................... 95
Lampiran 6.
Tampilan website www.hypno-birthing.com mengenai
tatacara pembelian/pemesanan buku .................................
Lampiran 7
96
Tampilan website www.hypno-birthing.com mengenai
testimoni seputar hypnobirthing ........................................ 97
Lampiran 8
Tampilan mailing-list: [email protected]
Lampiran 9
Tampilan mailing-list: [email protected]
sebagai media komunikasi ...............................................
98
Lampiran 10 Tampilan blog: eppa.multiply.com
Lampiran 11 Tampilan blog: eppa.multiply.com yang dimanfaatkan
sebagai media promosi buku .............................................
99
Lampiran 12 Tampilan blog: eppa.multiply.com yang dimanfaatkan
sebagai toko buku online ..................................................
100
Lampiran 13 Tampilan forum: hypnobirthing oleh Evariny Andriana
di www.kafebalita.com ..................................................... 101
xii
Lampiran 14 Tampilan website: www.goodreads.com yang dimanfaatkan
untuk promosi buku ..........................................................
102
Lampiran 15 Tampilan jejaring sosial friendster.com ............................
103
Lampiran 16 Tampilan jejaring sosial facebook.com .............................. 104
Lampiran 17 Data Riwayat Hidup Penulis ............................................... 105
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Saat ini, seorang penulis buku harus siap menjadi seorang marketer, terutama
di masa-masa perekonomian yang serba sulit dan di saat krisis global melanda dunia
seperti sekarang ini. Ditambah lagi, semakin hari semakin tinggi pula tingkat
persaingan penjualan antar buku. Setiap tahunnya, puluhan perusahaan penerbitan
telah memproduksi ratusan judul buku dalam berbagai kategori buku. Sementara,
daya beli masyarakat turun dan makin selektif dalam membeli buku.
Karena itu, penulis buku dituntut lebih proaktif dan terlibat secara langsung
dalam memasarkan bukunya. Persoalan menulis buku itu bukan sekedar persoalan
naskah jadi, diserahkan ke penerbit, lalu buku tersebut dipajang di rak buku di sebuah
toko buku. Disadari atau pun tidak bahwa tanggung jawab penulis seakan berhenti
ketika buku sudah 'diambil alih' oleh penerbit. Baik itu dengan sistem royalti atau
dengan cara beli putus.
Ternyata sebagai penulis buku masih ada tanggungjawab besar dalam
memasarkan buku tersebut. Memang, urusan pemasaran, dalam pengertian pemasaran
tradisional yaitu menjual produk, tetap menjadi jadi urusan penerbit, di mana
umumnya penjualan buku dan produk penerbitan lainnya mengandalkan pada
jaringan toko buku sebagai jalur distribusi utama. Akan tetapi, ada bagian kecil
1
lainnya yang juga memerlukan keterlibatan penulis buku, yaitu kegiatan
mempromosikan buku tersebut.
Tugas tersebut berkaitan dengan aspek mengkomunikasikan buku tersebut
kepada khalayak atau menyampaikan informasi kepada konsumen. Ini yang sering
terlewatkan oleh para penulis buku. Akibatnya, kemungkinan buku yang sudah dijual
tidak terserap dengan baik di pasar dikarenakan:
1. khalayak tidak tahu bahwa di pasaran ada banyak buku yang sudah ditulis dan
diterbitkan
2. khalayak yang memerlukan informasi atau bahan bacaan tertentu tidak tahu bahwa
buku tersebut bisa dijadikan referensi
3. khalayak yang punya uang dan hobi mengkoleksi buku, tidak tahu uangnya mau
dibelikan buku apa.
Jadi, tak pelak lagi bahwa kegiatan promosi yang penulis lakukan adalah tidak
semata-mata menginformasikan saja bahwa ada buku baru yang terbit, melainkan
juga meyakinkan khalayak bahwa buku tersebut memang layak untuk dibeli.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan dan
memasarkan buku yakni melalui media. Dibandingkan dengan media konvensional
(majalah, suratkabar, radio, dan televisi), media alternatif internet dirasa sangat patut
dipertimbangkan karena lebih banyak memiliki keunggulan. Di antaranya, biaya
operasional relatif lebih murah, memerlukan sedikit tenaga kerja, waktu proses lebih
cepat, tidak memerlukan ruangan khusus, dan memiliki daya jangkau yang tidak
terbatas.
2
Salah seorang penulis buku yang telah melakukan kegiatan promosi ini adalah
Evariny Andriana, penulis buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing”. Yang menarik untuk dicermati, di tengah kondisi yang
serba sulit di sektor penjualan buku, ternyata buku ini tercatat mengalami proses
penjualan yang fantastik. Dalam waktu yang relatif singkat, yaitu dalam kurun waktu
5 bulan (Agustus – Desember 2007) sejak pertama kali diluncurkan, telah berhasil
cetak ulang sebanyak tiga kali.
Evariny Andriana tak pernah menduga jika bukunya bakal meledak di
pasaran. Awalnya, Evariny hanya ingin berbagi pengalamannya mengikuti kursus
melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi hynobirthing di sebuah klinik
kesehatan holistik dan berhasil mempraktekkannya saat ia melahirkan anak
pertamanya.
Semua pengalamannya selama persiapan kehamilan, saat melahirkan, hingga
pasca melahirkan ia tuangkan dalam sebuah forum diskusi dunia maya melalui situs
web pribadi atau website yang beralamat http//:www.hypno-birthing.web.id. Website
ini diluncurkan pada awal 2007. Selanjutnya, penulis buku juga membentuk milis
atau mailing list: [email protected] yang diluncurkan pada bulan
Juni 2007.
Evariny mengumpulkan semua pengalaman pribadinya menjadi sebuah
naskah buku dan menawarkannya kepada penerbit Bhuana Ilmu Populer (Gramedia
Group). Ternyata, penerbit Bhuana Ilmu Populer memberikan tanggapan positif
terhadap naskah buku tersebut dan segera melakukan proses pencetakan.
3
Buku
“Melahirkan
Tanpa
Rasa
Sakit
dengan
Metoda
Relaksasi
Hypnobirthing” dirilis pertama kali pada awal Agustus 2007 dengan jumlah cetakan
sebanyak 3.000 kopi. Buku yang dijual seharga Rp. 35.000,- ini termasuk sukses di
pasaran. Dalam waktu singkat (hanya 1 bulan kemudian), buku ini telah mengalami
cetak ulang yang kedua kalinya, yaitu pada bulan September 2007 sebanyak 5.000
kopi. Disusul kemudian mengalami cetak ulang yang ketiga kalinya pada bulan
Desember 2007 sebanyak 5.000 kopi.
Kini milis tersebut telah beranggotakan lebih dari 1.000 orang. Situs web
maupun milis ini sangat berperan dalam mempromosikan buku ”Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing”.
Selain itu, penulis juga aktif bergabung dengan beberapa komunitas maya
yang berhubungan dengan dunia kesehatan wanita, ibu anak, komunitas lainnya. Di
antaranya www.ayahbunda-online dan www.balita-anda.com. Dengan tujuan untuk
memperbanyak pengunjung website-nya melalui link yang tersedia melalui milis
tersebut.
Untuk penjualan buku, website ini ikut berperan sebagai second outlet yang
melayani pemesanan buku (pesan antar) di berbagai wilayah di Indonesia. Utamanya
di wilayah Jabodetabek dan wilayah luar kota meliputi kota-kota besar di Jawa
(Yogya, Bandung, Surabaya), Sumatera (Riau, Medan), Kalimantan, Bali, hingga
Papua.
Website dan mailing list selain berfungsi membantu mendongkrak penjualan,
juga digunakan sebagai sarana promosi dan komunikasi bagi penulis dengan pembeli
4
buku (kegiatan pelayanan purna jual). Bagi pembeli yang kurang jelas mengenai isi
buku atau ingin membeli buku dapat menggunakan media ini sebagai ajang tanya
jawab dan transaksi dengan penulis.
1.2
Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini, pokok utama masalah yang akan dijadikan obyek
penelitian adalah
bagaimana
seorang penulis buku, Evariny Andriana,
mengimplementasikan strategi komunikasi pemasaran melalui media internet untuk
mempromosikan buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing” selama periode Agustus 2007 hingga Februari 2009.
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi pemasaran melalui media
internet yang dilakukan oleh penulis buku untuk mempromosikan buku “Melahirkan
Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing”.
1.4
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi kajian mengenai
pemanfaatan media internet sebagai sarana promosi. Juga dapat dijadikan
5
referensi bagi penelitian selanjutnya dan menjadi pengetahuan tambahan
dalam memperkaya serta usaha mengembangkan ilmu komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi penulis buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing” pada khususnya dan para penulis buku pada
umumnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mengetahui
strategi komunikasi pemasaran melalui media internet dalam mempromosikan
buku. Bagi para mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai tambahan pengetahuan mengenai pemanfaatan media internet dalam
mempromosikan buku.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam
bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran
di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak
terpisahkan.
Terence A. Shimp dalam bukunya yang berjudul “Periklanan dan Promosi”
menjelaskan bahwa1:
”Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses di
mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara
organisasi dan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dengan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran lebih umum
pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran
banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi
pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran
pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.”
Dalam strategi pemasaran, fungsi komunikasi antara lain memberi informasi
kepada konsumen sehingga mereka sadar (aware) terhadap produk yang ditawarkan.
1
Terence A. Shimp, Periklanan dan Promosi, Erlangga, Jakarta, 2003 (4)
7
Selain itu, komunikasi juga berfungsi untuk mempersuasi khalayak sasarannya agar
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau produsen.2
Khalayak adalah masyarakat konsumen yang merupakan target sasaran iklan
dan masyarakat luas yang setiap hari mendapat terpaan iklan dari apapun melalui
media. Iklan itu sendiri adalah salah satu upaya yang dilakukan promosi dalam upaya
meningkatkan awareness khalayak.
Komunikasi pemasaran berperan sebagai penghubung antara perusahaan dan
konsumen yang arus informasinya berjalan dua arah. Menurut Phillip Kotler,
komunikasi pemasaran membentuk banyak fungsi bagi konsumen. Konsumen dapat
diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan, oleh
orang seperti apa, dan di mana, serta kapan; konsumen dapat belajar tentang siapa
yang membuat produk dan apa yang dipertahankan perusahaan dan merek; dan
konsumen dapat diberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau
penggunaan. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan
merek-merek mereka dengan orang lain, tempat, acara khusus, pengalaman merek,
perasaan, dan barang. Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi pada ekuitas merek
dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek.3
Pada tingkat dasar peran dan tujuan komunikasi pemasaran adalah sebagai
berikut:
2
Chriss Fill, Marketing Communications: Framework, Theorities, and Application, Prentice Hall.
London. 1995 (2)
3
Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, 2008 (204)
8
1. Menginformasikan dan membuat khalayak menyadari atas keberadaan produk
yang ditawarkan.
2. Berusaha membujuk atau mempengaruhi khalayak agar masuk dalam hubungan
pertukaran (exchange relationship).
3. Sebagai pengingat mengenai keberadaan produk yang ditawarkan, yang pada masa
lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk tersebut. Konsumen
diingatkan bahwa produk yang dulu itu ada, sekarang juga masih ada dan tersedia di
pasar. Proses komunikasi yang bersifat mengingatkan ini sangat penting artinya bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
4. Membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk bertindak membeli dan
menggunakan produk.
5. Membedakan diri (differentiating) produk yang ditawarkan dengan pesaing.
Berdasarkan pemaparan tentang tujuan dari komunikasi pemasaran, maka ada
beberapa definisi tentang komunikasi pemasaran, yaitu:
1. DeLozier:
”Komunikasi
pemasaran
sebagai
suatu
dialog
yang
berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu pangsa pasar.”
2. Nickels: ”Komunikasi pemasaran adalah pertukaran informasi dua arah dan
persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih
efekstif dan efisien.”
3. Sasa Djuarsa: ”Komunikasi pemasaran sebagai suatu proses pengolahan,
produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran
kepada kelompok khalayak sasaran yang dilakukan secara berkesinambungan
9
dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi suatu
produk.
4. B. Helpris Estaswara: ”Komunikasi pemasaran adalah proses dan konsep
manajemen pesan untuk menyelaraskan persepsi tentang nilai merek melalui
interaksi dengan semua significant audience perusahaan dalam jangka
panjang dengan mengkoordinasikan secara sinergis semua elemen komunikasi
guna mendukung efisiensi dan efektivitas kinerja bisnis dan pemasaran dalam
mencapai tujuannya.4
Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi dalam pemasaran tidak
hanya sekedar menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan
produk tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri. Pada tingkatan yang
lebih tinggi ini peran komunikasi pemasaran adalah fungsi komunikasi dari Lasswell
yaitu:
1.
Sebagai alat pendidikan
Pesan-pesan produk yang dikomunikasikan pada khalayak dapat
mendidik khalayak untuk mengetahui apa dan bagaimana suatu produk
tersebut.
2.
Sebagai pengawasan lingkungan
4
Estaswara B. Helpris, Think IMC! Efektivitas Komunikasi untuk Meningkatkan Loyalitas Merek dan
Laba Perusahan, Jakarta, Gramedia, 2008.
10
Produk-produk yang dikomunikasikan pada khalayak merupakan
informasi dan alat kontrol bagi khalayak untuk mengetahui produk
yang sah dan tiruan
3.
Sebagai transfer budaya
Proses komunikasi dalam pemasaran juga merupakan sarana
penghantaran nilai-nilai sosial dan budaya kepada khalayak. Oleh
karena itu, pesan-pesan yang dikomunikasikan harus disesuaikan dan
bisa diterima oleh masyarakat setempat.
4.
Sebagai hiburan
Pesan-pesan penjualan yang dikomunikasikan merupakan sarana
hiburan bagi khalayak seperti dalam bentuk jingle, humor dan
sebagainya.
2.2
Produk
Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk merupakan tawaran berwujud,
namun produk sebenarnya bisa bisa lebih dari itu. Di dalam dunia pemasaran, produk
dapat dibagi ke dalam 3 golongan besar, yaitu:
1. Barang, yaitu segala sesuatu yang dapat berwujud atau nyata. Termasuk benda
yang dapat disentuh, dirasakan, di dengar, dicium, atau dilihat. Misalnya sepeda,
telpon genggam, atau makanan.
11
2. Jasa, yaitu segala sesuatu yang dianggap sebagai jasa jika produk tersebut
memberikan penawaran kepada pelanggan melalui suatu pekerjaan atau tenaga kerja.
3. Gagasan, yaitu segala sesuatu dimasukkan ke dalam kategori gagasan atau ide jika
pemasar mencoba meyakinkan pelanggan untuk merubah perilaku atau persepsi
mereka dengan suatu cara.5
Menurut Kotler, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memuaskan kinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan
gagasan.6
Yang termasuk dalam kategori produk berupa gagasan bisa berupa barang
cetakan (buku, majalah) atau CD, kaset, atau dalam bentuk kemasan lainnya.
2.2.1
Buku
Buku merupakan produk percetakan modern. Media cetak awal lebih banyak
memperlihatkan perkembangan bentuk penerbitan daripada isi media itu sendiri.
Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium
bentuk media sampai percetakan. Johan Gutenberg menyempurnakan alat cetak yang
mampu mencetak secara terbatas, tapi buku atau manuskrip ini hanya bisa dibaca oleh
5
6
Http:/www.knowthis.com/tutorial/principles-of-marketing/product-decisions
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, 2008 (4)
12
sementara orang. Demikian menurut artikel yang di-posting Eka Wenats dalam blognya.7
Sejarah media cetak melibatkan inovasi teknologi cetak yang diikuti oleh
persaingan antara bentuk dan penggunaan baru dari media massa, peningkatan
permintaan konsumen, pertumbuhan melek huruf, dan perubahan yang dibawa oleh
media massa.
Terdapat peningkatan jumlah buku yang dipublikasikan dan dibeli oleh
konsumen, mahasiswa atau kaum bisnis.
Rumah-rumah penerbitan besar
mengkonsolidasikan diri kepada beberapa atau sejumlah perusahaan yang lebih kecil
seperti rantai distribusi yang tersebar dalam beberapa rantai distribusi penerbit yang
sama, perubahan ukuran buku atau majalah sampai pada ukuran yang lebih ekonomis,
sampai pemanfaatan teknologi internet untuk melakukan apa yang disebut sebagai
book marketing online. Penerbitan di era informasi adalah kombinasi teknologi cetak
tapi semakin memperhatikan faktor-faktor otomatisasi dan digitalizing.
Gambar dan huruf elektronik semakin membuat proses percetakan semakin
modern ditambah dengan rangkaian desktop yang dikembangkan oleh komputer
penerbitan serta didukung dengan software penerbitan, scanners. Teknologi fotokopi
pernah dibuat sampai pencetak laser yang semakin mempermudah penerbit dalam
menerbitkan buku atau majalah.
7
Eka Wenats Wuryanta, Http://ekawenats.blogspot.com/2007/03/buku-dan-majalah-memahamiperkembangan-html
13
Seiring dengan perkembangan ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat,
maka keberadaan buku atau majalah menjadi penting. Terdapat juga proses
popularisasi isi buku dan majalah. Beberapa buku atau majalah berkontribusi untuk
menginspirasikan sesuatu kepada masyarakat.
Pada abad 20-an, perkembangan buku membawa masyarakat Amerika untuk
mengembangkan genre buku yang semakin beragam dari masalah politik yang berat
sampai cerita fantasi yang juga tidak sepi oleh pembaca.
Ekonomi dalam penerbitan buku lebih menitikberatkan pada masalah genre,
iklan, pemasaran dan sirkulasi yang didorong melalui perangkat elektronik. Penerbit
buku merupakan aktor penting dalam proses penerbitan. Penerbit bisa menerbitkan
buku sejauh penulis juga menyediakan modal. Tentunya modal penerbitan dipakai
dalam kerangka penerbitan, pemasaran dan sirkulasi buku tersebut.
Jaringan toko buku juga penting. Biasanya toko buku membeli buku untuk
dijual kepada konsumen. Ukuran toko buku bisa berbeda, dari kecil sampai besar.
Tentunya, jaringan toko buku akan membuat wilayah cakupan pemasaran juga
membesar. Pembelanja buku merupakan unsur lainnya. Kemampuan baca masyarakat
biasanya tidak mengimbangi produksi buku yang ada.
Di era globalisasi dewasa ini, buku mulai dijual melalui penjualan buku
online. Perkembangan penjualan sampai pada taraf virtual. Penjualan online
merupakan alternatif toko buku konvensional yang berkembang sampai sekarang.
14
2.3
Media
Media adalah saluran-saluran komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan
dari komunikator kepada khalayak. Menurut Sutisna, SE. ME dalam buku Perilaku
Konsumen & Komunikasi Pemasaran, media penyampai pesan memegang peranan
penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai kepada
kelompok audiens yang kita inginkan. Oleh karena itu, memilih media yang tepat
akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin kita sampaikan kepada kelompok
sasaran akan sampai atau tidak. Pemilihan media untuk penyampai pesan
memerlukan banyak pertimbangan. Pemilihan dapat didasarkan atas keterlibatan
konsumen dalam proses pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Monle Lee & Carla Johnson (Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global, 223-236), menyebutkan bahwa para perencana media tertantang
untuk memilih media terbaik agar dapat menjangkau konsumen yang semakin
tersegmentasi. Ketika teori Komunikasi Pemasaran Terpadu memperoleh dominansi
dalam korporasi, para pemasar akhirnya menyadari betapa kritisnya untuk
menggunakan seluruh saluran komunikasi yang tersedia baik melalui media
tradisional (majalah, koran, radio, televisi) maupun media alternatif (internet, yellow
pages, media luar ruang).
Saat ini internet mulai dipertimbangkan sebagai media alternatif yang cukup
potensial dalam menunjang kegiatan promosi dan penjualan produk dengan segala
15
kelebihan dan kekurangannya. Kemampuan jaringan internet yang tidak terbatas
memungkinkan terjadinya transfer informasi secara elektronik.
Definisi internet menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo ialah sekumpulan
jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan
sambungan menuju global informasi.8
Berikut adalah karakteristik media tradisional dan media alternatif yang
diringkas oleh Margrethe Dal Thomsen:
Media
Cakupan
Selektifitas Umpanbalik Kapasitas Biaya
Informasi
Koran
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Majalah Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Radio
Tinggi
Rendah
Sangat
Sangat
Rendah
rendah
rendah
TV
Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Sangat
tinggi
rendah
tinggi
Direct
Rendah
Sangat
Sedang
Tinggi
Tinggi
Mail
tinggi
Internet rendah
Tinggi
Sangat tinggi Sangat
Sangat
tinggi
rendah
Tabel 2.1.
Karakteristik media tradisional dan media alternatif
Pengukuran
Rendah
Sedang
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
tinggi
Menurut Sepstrup (1991), ”The advertiser ideal is the best possible reach
within a well-defined audience (selectivity) with good possibilities of feedback and
low costs, while mass communication often forces the advertiser to accept high reach
8
Oetomo, B. Sutedjo Dharma, Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi,
Yogyakarta, Andi Offset, 2007.
16
with a low selectively and no feedback opportunities in order a reasonable costeffectiveness.”9
Dari data karakteristik media di atas, jelas bahwa internet merupakan media
alternatif yang sangat potensial untuk digunakan sebagai media komunikasi
dibanding media tradisional lainnya.
2.4
Internet
Ditinjau dari sejarahnya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (1915-
1990), seorang psikolog di Massachusetts of Technology, tentang sebuah Galatic
Network di awal tahun 1960-an. Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced
Reasearch Project Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba
mewujudkan impiannya.
Tujuan dari riset ini adalah untuk menghadapi
kemungkinan terjadinya serangan nuklir karena sifat jaringan internet tidak mudah
dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik
diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet memiliki protokol dan
sistem pencari rute-rute alternatif untuk mengalirkan data dan informasi.10
Internet terus berkembang pada tahun 1970-an ketika perkembangan
informasi yang sangat menakjubkan, yakni ketika terbentuknya konvergensi antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, lalu melahirkan teknologi baru yang sangat
9
Dal Thomsen, Margrethe, Advetrising on the Internet: Dissertation submitted to The niversity of
Westminister for the Masters Degree in Marketing, 1996
10
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007. (21-32)
17
dahsyat
yaitu
internet.
Sementara,
di
Indonesia,
jaringan
internet
mulai
dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr.
Joseph F.P Luhukay, ketika ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu
Komputer di Amerika Serikat.
Internet merupakan sebuah kumpulan global (mendunia) ribuan jaringan
komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet telah
memungkinkan komunikasi antarkomputer dengan menggunakan Transmission
Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi,
seperti satelit dan paket radio. Jadi, jarak jangkauannya tidak terbatas.11
Komputer pribadi dan jaringan komputer yang terhubung ke internet semakin
bertambah serta orang mengakses internet makin banyak. Oleh karena itu, para ahli
terus bekerja keras untuk mengembangkan berbagai macam layanan atau aplikasi
dalam internet. Adapun pembahasan sejumlah layanan intenet sebagai berikut:
1. E-mail.
Jenis layanan di internet yang paling populer. E-mail merupakan alat komunikasi
yang murah dan cepat. Para pengakses dapat saling berkirim atau menjawab surat
atau berita dari rekan-rekan di mana pun dan kapan pun mereka berada.
2. Mailing list.
Penggunaan e-mail dapat dikembangkan menjadi layanan mailing list atau sering
disingkat milis. Layanan ini bermanfaat untuk berlangganan informasi dari suatu grup
diskusi yang diminati atau sarana diskusi yang menarik. Milis sangat cocok
11
Jill H. Ellsworth dan Matthew V. Ellsworth, Marketing on The Internet, Canada, 1995. (3)
18
digunakan untuk koordinasi atau pemeliharaan komunitas-komunitas sesuai dengan
minat dan kompetensinya. Setiap surat yang dikirim anggota milis akan dikirim ke
seluruh anggota secara otomatis. Untuk membangun milis gratis, para pengakes dapat
memanfaatkan
fasilitas
mailing
list
yang
disediakan
di
dalam
portal
http:www.yahoo.com dengan nama fasilitas www.yahoogroups.com.
3. Internet Relay Chat (Chatting).
Chatting merupakan sarana yang murah bagi para pengakses untuk berkomunikasi
secara tekstual. Jadi, pengakses berkomunikasi melalui tulisan yang diketik.
Kemudian, rekan pengakses akan membalas dalam bentuk tertulis pula.
4. USENET dan Newsgroup.
Layanan berupa Bulletin Board Services (BBS) dalam bentuk pesan. Setiap pengakses
internet dapat bergabung untuk saling bertukar informasi satu sama lain. Newsgroup
ibarat papan komunikasi di mana setiap orang bebas mencari informasi yang
dibutuhkan serta memberikan informasi yang dibutuhkan.
5. File Transfer Protocol.
Melalui internet, para pengakses dapat mengirimkan file berupa tulisan, gambar,
animasi, musik, atau game kepada para rekannya. Mereka dapat melakukannya
karena internet menyediakan fasilitas layanan berupa File Transfer Protocol (FTP).
FTP memungkinkan pengakses untuk menyalin file secara elektronik dari satu
komputer ke komputer lainnya di dalam internet.
6. Telnet.
19
Layanan Telnet memungkinkan pengakses dapat saling bertukar file (seolah-olah
terhubung langsung ke komputer rekannya) yang berisi gambar, tulisan, animasi,
film, lagu, atau game. Misalnya untuk keperluan pengerjaan proyek atau tugas
bersama, mengaransemen lagu, membuat disain gambar, atau sekedar bertukar file
secara pribadi. Pengakses tentu harus memiliki alamat IP (IP Adress), user ID, dan
password dari komputer rekan pengakses agar dapat mengakses secara langsung.
7. Bulletin Board Service.
Layanan Bulletin Board Services (BBS) merupakan suatu pusat layanan informasi
yang menyediakan informasi dari berbagai bidang, seperti: bidang pendidikan dan
teknologi, bisnis, sosial, maupun promosi niaga. Jika pengakses menggunakan
fasilitas BBS, maka dapat berdiskusi dengan para pengakses lain untuk memecahkan
suatu masalah atau membicarakan topik tertentu.
8. Layanan Multimedia.
Layanan multimedia internet atau yang dikenal sebagai World Wide Web (WWW)
merupakan aplikasi internet yang paling diminati para pengakes. WWW disukai
karena mencakup sumber daya multimedia antara lain; suara, gambar, video, audio,
dan animasi. Oleh karena itu, aplikasi demikian menjadi semacam sarana untuk
menyajikan informasi yang interaktif dan atraktif. Layanan WWW juga dikenal
sebagai website atau situs web.
9. Teleconference.
Aplikasi chatting terus dikembangkan sampai tercipta voice chat, sehingga data
tercipta teleconference. Caranya dengan menambahkan sound card termasuk VoIP
20
blaster untuk mengkompres suara, sehingga kualitasnya dapat dipertahankan. Dengan
adanya layanan multimedia internet, para ahli dapat mengembangkan suatu layanan
teleconference dengan lebih sempurna. Gagasannya adalah agar para pengakses yang
menggunakan internet dapat melakukan percakapan jarak jauh dengan saling
memandang satu sama lain.
10. Internet Telephony.
Memungkinkan para pengakses untuk berbicara melalui internet seperti layaknya
menggunakan pesawat telepon. Namun, terminal yang digunakan berupa komputer
yang dilengkapi alat penerima dan mikrofon.
11. Internet Fax.
Internet dapat pula digunakan untuk mengirimkan faks yang biasa dilakukan melalui
mesin faksimili. Aplikasi untuk pengiriman faks lewat internet mudah digunakan dan
biasanya pengiriman faks dihitung sebagai biaya lokal.
2.5
Internet Marketing (E-marketing)
Internet marketing atau disebut e-marketing (electronic marketing) adalah
kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui media internet. Pemasaran internet ini
juga dikenal dengan istilah online marketing, e-commerce, atau online bussiness.
Internet merupakan bagian dari hypermedia, di mana memungkinkan para
pemasar beralih kepada respons langsung. Internet mampu mengubah pola strategi
pemasaran dan pengiklanan tradisional. Media ini juga memberikan kesempatan
21
terjadinya interaksi personal one-to-one di saat bersamaan, di mana para individual
terikat dalam arus komunikasi
yang merupakan bagian refleksi keberagaman
kebutuhan. Seperti yang dijelaskan pada bagan berikut ini:
F
C
o
n
t
e
n
F
F
t
C
Content
Medium
Content
F
C
o
n
t
e
n
C
t
C
C
Gambar 2.1. : Model komunikasi pemasaran dalam lingkungan mediasi
komputer hipermedia
Pemanfaatan media internet memberikan kesempatan untuk memasarkan
produk dan jasa melalui siklus pembelian. Dalam pemasaran online, media internet
dapat dimanfaatkan sebagai:
1. Media periklanan (An advertising medium).
Sebagai contoh, perusahaan minyak British Petroleum (BP) dan cabang
perusahaannya, misalnya Castrol Limited, menggunakan display format lebar atau
22
periklanan interaktif di situs media untuk menciptakan awareness dari merek dan
produk seperti bahan bakar dan pelumas.
2. Media respons langsung (A direct-response medium).
Sebagai contoh, easyJet (sebuah perusahaan penerbangan) menggunakan link
yang disponsori ketika pengguna internet sedang mencari tahu tentang penerbangan
dengan menggunakan mesin pencari (search engine). Hal ini mendorong pengguna
internet agar mengunjungi langsung situs easyJet dengan cara meng-klik melalui
website untuk menghasilkan penjualan.
3. Pintu masuk transaksi penjualan (A platform for sales transactions).
Sebagai contoh, easyJet menjual jasa penerbangan secara online baik untuk
konsumen maupun biro perjalanan.
4. Cara untuk pengarahan (A lead-generation method).
Sebagai contoh, ketika BP menawarkan konten untuk manager kendaraan
niaga tentang pemilihan bahan bakar terbaik untuk perusahaan mobil.
5. Saluran distribusi (A distribution channel.
Sebagai contoh, untuk mendistribusikan produk digital, seperti pada penjualan
musik online Napster (www.napster.com), Apple iTunes (www.itunes.com), penerbit,
atau konten video.
6. Mekanisme pelayanan konsumen (A customer service mechanism).
Sebagai contoh, konsumen melayani dirinya sendiri di easyJet.com dengan
cara menampilkan kolom tanya jawab secara rutin.
7. Media untuk membangun relasi (A relationship-building medium).
23
Perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumennya dengan pemahaman yang
baik apa yang mereka butuhkan dan menyediakan produk dan penawaran yang
sesuai.12
Banyak sekali keuntungan yang didapat dengan melakukan pemasaran di
internet, antara lain:
1. Pasar global.
Internet adalah jaringan yang mendunia, tidak mengenal batas, baik budaya maupun
wilayah. Apalagi sekarang ini semakin banyak orang menggunakan internet untuk
sekedar mendapatkan informasi atau belanja secara online. Di sinilah kemungkinan
besar peluang bisnis untuk menjangkau pasar global ada di depan mata, dan target
pemasaran luas.
2. Mobilitas tinggi.
Selama memiliki koneksi internet, pemasar dapat mengoperasikan bisnis ini dari
belahan bumi manapun.
3. Fleksibel.
Jadwal kerja dapat diatur secara bebas sesuai dengan kebutuhan, tanpa dipusingkan
dengan beban kerja. Aturan utama yang mengikat hanyalah komitmen untuk
melayani konsumen.
4. Modal kecil.
12
Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Internet Marketing: Strategy, Implementation, and Practise,
Prentice Hall. (5-6)
24
Bisnis online tetap saja memerlukan modal, tetapi dengan skala yang relatif lebih
kecil.
5. Bisa dijalankan secara otomatis.
Sekali saja menguasai apa yang harus dilakukan setiap hari, pemasar bisa membuat
sebuah sistem sehingga tidak perlu melakukan hal yang sama berulang-ulang setiap
hari. Kehebatan internet adalah bisa melakukan hampir semua pekerjaan secara
otomatis. Ada banyak software yang dapat membantu mengotomatisasikan berbagai
tugas rutin di internet.
6. Minim biaya rutin.
Tidak banyak biaya rutin yang harus dikeluarkan untuk bisnis online ini.
Bahkan untuk jenis bisnis tertentu, biaya rutin itu hanya sekedar untuk biaya hosting
dan biaya domain saja.
7. Tak perlu ahli.
Siapapun dengan latar belakang apapun dapat menjalankan bisnis online ini,
dengan syarat mau mempelajari keterampilan yang diperlukan. Tentu saja harus
memiliki mindset yang benar sebelum memulai bisnis ini. Karena jika tidak, pemasar
akan terjebak dengan berbagai bisnis penipuan yang juga sering terjadi di internet.
8. Potensi penghasilan sangat besar.
Internet adalah global maka pembeli atau pelanggan pun bisa berasal dari
berbagai pelosok dunia. Apalagi jika situs web menggunakan atau menjual produk
berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, maka pasar pun akan terbuka sangat
lebar.
25
9. Tidak perlu bea masuk.
Selama produk yang ditawarkan berupa informasi atau digital, di mana dapat
dikirimkan lewat internet atau di-download, maka tidak dikenakan bea masuk.
Meskipun pemasaran melalui media internet memberikan banyak keuntungan,
masih ada beberapa kendala dalam menjalankan pemasaraan online. Dengan
mengetahui kendala yang mungkin terjadi, pemasar bisa mengambil langkah bijak
untuk mengatasinya.
Marsudi Budi Utomo dalam tulisannya ”Kiat Mudah Bisnis Melalui Internet”
di http://beritaiptek.com menyebutkan bahwa kendala dalam melakukan bisnis lewat
internet antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya sambungan Internet Broadband, baik berbasis DSL/ADSL dan fiber
optic.
2. Kurang adanya kepercayaan terhadap pembayaran elektronik via internet dengan
kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank lokal Indonesia.
3. Kurang adanya sarana penunjang bisnis internet, seperti layanan ”pembayaran
antara” untuk COD (Cash On Delivery) dan layanan antar barang.
4. Masih rendahnya kepercayaan masyarakat kepada web shop, yang selaras dengan
masih kuatnya pasar tradisional. Rendahnya kepercayaan masyarakat ini juga
didukung oleh kurang dipercayanya pelaku web shop dalam berbisnis di internet.
5. Minimnya propaganda berbisnis melalui internet oleh pakar IT maupun netpreneur
(pelaku bisnis di internet).
26
6. Belum adanya dukungan pemerintah atau lembaga terkait dalam hal kebijakan dan
regulasi.13
2.5.1
Komunitas Internet
Di bidang komunikasi dan pemasaran, internet dipandang sebagai media yang
sangat potensial. Ribuan pemasar telah berpaling ke internet sebagai sebuah media
prospektif untuk mempromosikan merek-merek dan mentraksasikan penjualan.
Mereka menyadari bahwa internet tidak hanya memungkinkan komunikasi langsung
dengan konsumen namun juga memberi konsumen peluang untuk menanggapi iklan
secara langsung tanpa perlu mengangkat telepon atau mengirimkan cek.14
Siapa sajakah yang tergabung dalam komunitas internet? Menurut Jill H.
Elsswort, dalam artian luas pihak-pihak yang terlibat dalam komunitas internet adalah
termasuk perorangan, kelompok, organisasi, sekolah, universitas, layanan komersial,
perusahaan, pemerintahan, dan jaringan bebas (free-net).15
Menurut seorang penulis dalam The Economist, ”Pertumbuhan Net bukanlah
semacam kebetulan atau gairah meluap-luap, melainkan konsekuensi dari
dilepaskannya kekuatan kreativitas individual, mendorong keterbukaan dan
interaktivitas, menjadikannya sebuah kombinasi komunitas dan pasar.16
13
Ajen Dianawati, 6 Rahasia Sukses Menjadi Jutawan Internet, Mediakita, Jakarta. (5-6)
Op,cit. Monle Lee dan Carla Johnson (142)
15
Op,cit Jill H. Ellswort (6)
16
The Economist, The Accidental Superhighway, Juli 1995. (3-4)
14
27
Sebagai tambahan pada aksesbilitasnya yang berkembang, internet memiliki
kelebihan sebagai media interaktif secara khusus sesuai bagi penargetan khalayak.
Pada tahun 1995, demografi para pelanggan online merentang dari 60 hingga 94%
pria, bergantung pada servernya. Kebanyakan pelanggan berusia 39 hingga 42 tahun,
lebih dari setengah berpendidikan perguruan tinggi, menikah, dan berpendapatan
lebih dari $60.000.
Data demografi yang lebih mutakhir menunjukkan 38% pengguna web dalam
batas usia 18 hingga 34 tahun. Sebagai tambahan, 80% siswa perguruan tinggi
memiliki hubungan online pada tahun 1998, menguatkan pendapat bahwa penduduk
berpendidikan dari kedua jenis kelamin akan online di masa depan.
2.5.2
Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)
John Deighton menjelaskan tentang karakteristik internet sebagai media
dalam pemasaran interaktif tidak hanya melakukan aktivitas pemasaran online saja,
tetapi juga memungkinkan:
- konsumen memulai kontak;
- konsumen mencari informasi (pull);
- merupakan media dengan intensitas tinggi – pemasar akan mendapat 100 %
perhatian individual ketika dia sedang mengunjungi sebuah website;
- perusahaan dapat mengumpulkan dan menyimpan respons atau tanggapan dari
individual;
28
- kebutuhan individual konsumen dapat dialamatkan dan ditempatkan ke dalam akun
dialog.17
Dorongan informasi (push) akan merubah menjadi tarikan informasi (pull),
yang
mana telah melampaui strategi tarikan tradisional. Pemasaran internet
merupakan bentuk strategi menarik dan mendorong (push-pull strategy). Pemasar
membuat periklanan di internet (push), pengguna internet menyeleksi iklan (pull) dan
apabila tertarik maka dia dapat mengirimkan e-mail kepada pemasar (interact).18
Push
Pull
Interact
Gambar 2.2. Model komunikasi pemasaran interaktif
Bagan di atas menunjukkan bahwa internet memberikan pemasar dan
konsumen peluang interaktif dan individualisasi yang jauh lebih besar. Saat ini
perusahaan dapat mengirimkan isi yang sudah diindividualisaikan dan konsumen
sendiri dapat mengindividuliasasikan isu itu lebih lanjut.
Perusahaan juga dapat berinteraksi dan berdialog dengan jauh lebih banyak
kelompok daripada di waktu yang lalu. Akan tetapi, proses pertukaran dalam zaman
informasi menjadi semakin banyak dimulai oleh pelanggan dan dikontrol oleh
17
Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Internet Marketing: Strategy, Implementation, and Practise,
Prentice Hall.
18
Op,cit. Margrethe Dal Thomsen. (52)
29
pelanggan. Pemasar harus menunggu sampai pelanggan setuju untuk berpartisipasi
dalam pertukaran. Bahkan, setelah pemasar memasuki proses pertukaran, pelanggan
mendefinisikan aturan untuk bergabung dan mengisolasi diri mereka dengan bantuan
agen dan perantara jika mereka memilih demikian. Pelanggan menetapkan informasi
apa yang mereka butuhkan.
Menurut Philip Kotler, pemasaran interaktif menawarkan banyak manfaat
unik. Permasaran interaktif sangat bertanggungjawab dan efeknya mudah ditelusuri.
Web menawarkan keuntungan dari penempatan kontekstual. Pemasar dapat membeli
iklan dari situs yang terkait dengan tawaran mereka, dan juga memasang iklan
berdasarkan kata kunci kontekstual dari perlengkapan pencarian data online, seperti
Google. Dengan cara itu , web dapat menjangkau orang ketika mereka telah secara
aktual memulai proses pembelian. Konsumen ringan dari media
lain, khusunya
televisi, dapat dijangkau. Web lebih efektif dalam menjangkau orang sepanjang hari
itu. Konsumen media online total dari pelanggan muda berpendidikan tinggi dan
berpendapatan besar melebihi konsumsi media TV.
Rayport dan Jaworsky telah mengemukakan bahwa situs web yang efektif
menonjolkan tujuh unsur rancangan yang mereka sebut 7 C:
1. Context (konteks). Tata letak dan rancangan.
2. Content (isi). Teks, gambar, suara, dan video, audio yang ada dalam situs.
3. Community (komunitas/masyarakat). Bagaimana situs memungkinkan komunikasi
dari pengguna-ke-pengguna.
30
4. Costumization (sesuai pesanan). Kemampuan situs utuk menjadi dirinya dengan
pengguna-pengguna
yang
berbeda
atau
memungkinkan
penggunaan
mempersonalisasikan situs.
5. Communication (komunikasi). Bagaimana situs memungkinkan komunikasi situs
dengan pengguna, penguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.
6. Connection (koneksi/sambungan). Sejauh mana situs itu disambungkan dengan
situs lain.
7. Commerce (perdagangan). Kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi
komersial.
Untuk mendorong kunjungan ulangan, perusahaan perlu memberi perhatian
khsuus pada faktor konteks dan is dan jgua merangkul ’C’ lainnya yaitu perubahan
yang konstan (constan change).
Para pengunjung akan menilai kinerja situs berdasarkan kemudahan
penggunaannya dan daya tarik fisiknya. Kemudahan penggunaan mencakup tiga
atribut: (1) situs web cepat melakukan download, (2) halaman pertama mudah
dipahami, dan (3) pengunjung merasa mudah melakukan navigasi ke halaman lain
yang cepat dibuka.
Daya tarik fisik ditentukan oleh faktor-faktor berikut: (1) halaman individual
terlihat bersih dan tidak seluruhnya dijejali dengan muatan, (2) tampilan pengetikan
dan ukuran huruf sangat mudah dibaca, (3) situs membuat penggunaan warna (dan
suara) yang baik.
31
2.6
Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya,
konsep mengenai strategi terus berkembang. Freddy Rangkuti dalam bukunya
”Analisis Swot Teknik membedah Kasus Bisnis”19 menunjukkan beberapa perbedaan
konsep strategi selama 30 tahun terakhir. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat
perkembangan tersebut berikut ini:
Chandler (1962):
”Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber
daya.”
Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965):
”Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan
demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus
ada atau tidak ada.”
Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977):
”Strategi merupakan respons – secara terus menerus maupun adaptif –
terhadap peluang dan ancaman external serta kekuatan dan kelemahan internal yang
dapat mempengaruhi organisasi.”
Porter (1985):
”Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.”
Andrews (1980), Chaffe (1985):
”Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders,
debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya,
19
Freddy Rangkuti. Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama,
1997. (2 – 6)
32
yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya
yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.”
Hamel dan Prahalad (1995):
”Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan
strategi hampir selalu dimulai dari ”apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari ”apa
yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari
kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.”
2.6.1. Tipe-tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi
yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.20
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya,
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif, atau
berusaha
mengadakan
penetrasi
pasar,
strategi
bertahan,
strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru, atau strategi divestasi, dan
sebagainya.
20
Op, Cit
33
c. Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,
strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan masalah
keuangan.
2.7
Bauran Pemasaran Internet
Di sini akan dibahas mengenai strategi kerangka kerja bauran pemasaran yang
dapat diaplikasikan oleh pemasar untuk menginformasikan strategi pemasaran
internet. Secara umum bauran pemasaran internet meliputi 4 P, yakni Product
(produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Bauran pemasaran
in berkembang menjadi 7 P, dengan tambahan 3 elemen lainnya, yaitu People
(orang), Process (proses), dan Physical evidence (fakta fisik).21
Bauran pemasaran yang terdiri dari 7 P ini, dapat digunakan sebagai piranti
dalam melaksanakan stretegi pemasaran.
1. Product. Meliputi
kualitas, citra, merek, fitur, varian, bauran, dukungan,
konsumen, pelayanan, penggunaan, kesempatan, ketersediaan, garansi.
2. Price. Meliputi positioning, pendaftaran, diskon, kredit, pembayaran, gratis atau
nilai tambah.
21
Pawitra. Manajemen pemasaran di Indonesia: Masa lampau, kini dan masa mendatang,Majalah
Usahawan No. 10 Th. XXX Oktober 2001.
34
3. Place. Implikasi pendistribusian, meliputi saluran jual beli, dukungan penjualan,
jumlah saluran, saluran tersegmentasi.
4. Promotion. Meliputi komunikasi pemasaran, promosi personal, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, branding, pemasaran langsung.
5. People. Meliputi kegiatan pemasaran individual, hubungan konsumen individual,
perekrutan, pelatihan dan keterampilan, pemberian upah atau gaji.
6. Process. Meliputi fokus pada konsumen, orientasi bisnis, dukungan IT, fitur
desain, riset, dan pengembangan.
7. Physical evidence. Meliputi pengalaman kontak dengan merek, kemasan produk,
pengalaman online.
Pemasaran internet memberikan kesempatan baru bagi pemasar untuk
memvariasikan bauran pemasaran, seperti yang tampak pada gambar 3 berikut ini.
35
Gambar 2.3. Strategi pemasaran internet22
Dari gambar di atas dapat dijelaskan tahapan dari implementasi strategi
pemasaran internet sebagai berikut:
A. Defining the Online Opportunity
Menetapkan tujuan untuk menegaskan potensi yang ada adalah inti tahap
perkembangan strategi ini. Aktivitas yang meliputi tahapan ini yaitu:
22
Dave Chaffey, Web Marketing Strategy Proccess / Plan, http://davechaffey.com/InternetMarketing/C4-Strategy/Web-marketing-strategy-process/
36
1. Set e-marketing objectives
Perusahaan perlu menetapkan tujuan-tujuan e-marketing berdasarkan data
statistik yang ada. Data ini digunakan untuk mendukung jaringan online yang
telah dimiliki, kemudian dimanfaatkan untuk menyampaikan tujuan tersebut.
Tujuan-tujuan tersebut harus diinformasikan agar dapat mempengaruhi tujuantujuan bisnis dan melakukan kegiatan berikut ini:
1a. Evaluate E-marketing Performance
Menerapkan web analytics tools
untuk mengukur kontribusi rating,
penjualan dan keterlibatan merek saat ini disampaikan oleh komunikasi
online seperti pemasaran mesin pencari, iklan online dan e-mail pemasaran
yang ada di website.
1b. Assess Online Marketplace
Analisis situasi meninjau lingkungan mikro (pelanggan, pesaing, perantara,
pemasok, dan kemampuan internal/sumber daya) yang lebih luas dan
lingkungan makro yang mempengaruhi strategi seperti hukum dan inovasi
teknologi.
B. Selecting the Strategic Approach
Perusahaan perlu menyeleksi pendekatan strategis untuk melakukan tindakan
pemasaran secara online melalui internet.
2. Define E-marketing Strategy
37
Pemilihan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada
proses tahap 1.
2a. Define Customer Value Proposition
Menetapkan nilai proposisi yang tersedia melalui saluran online dan
bagaimana berhubungan dengan proposisi utama yang disampaikan oleh
perusahaan. Meninjau perpaduan pemasaran merek dan nilai-nilai untuk
mengevaluasi bagaimana mereka dapat ditingkatkan secara online.
2b. Define E-communications Mix
Memilih alat komunikasi offline dan online untuk mendorong penggunaan
sebuah
organisasi
layanan
online
dan
menghasilkan
penjualan.
Mengembangkan komunikasi keluar dan sentuhan strategi untuk mendukung
pelanggan melalui hubungan mereka dengan perusahaan.
C. Delivering Results Online.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh perusahaan ialah menyampaikan
hasil-hasil dari pemasaran online.
3. Implement E-marketing plan
3a. Implement Customer Experience
Membangun situs web dan membuat e-mail sebagai bentuk komunikasi
pemasaran online untuk menjalin interaksi pelanggan dengan perusahaan.
Menerapkan sistem online manajemen untuk memahami karakteristik
38
pelanggan, kebutuhan dan perilaku, serta untuk menentukan target, nilai yang
diinginkan.
3b. Execute E-communications
Terus-menerus mengelola komunikasi pemasaran online seperti mesin pencari
pemasaran, kemitraan, dan sponsor afiliasi, dan promosi berbasis e-marketing
seperti periklanan online, e-mail dan pemasaran microsites untuk mendorong
penggunaan layanan online guna mendukung pelanggan.
4. Customer profiling
Memonitor dan meningkatkan aktivitas online dan selalu menjaga aktivitas
online: mendapatkan profil dan data tentang perilaku pelanggan, interaksi dengan
perusahaan, rangkuman dan sosialisasi laporan, serta peringatan mengenai
kinerja dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Jika kita mengamati proses diagram di atas, tampak banyak kepala panah
ganda digunakan, karena kegiatan yang sering tidak berurut, saling mempengaruhi
satu sama lain, sehingga tahap 1, menetapkan tujuan dipengaruhi aktivitas di
sekitarnya, tetapi juga dapat mempengaruhi mereka .
Demikian pula. tahap 4. Kinerja manajemen dipengaruhi pelaksanaan aktivitas
online, sehingga harus ada sebuah umpan balik untuk memperbarui taktik dan strategi
yang digunakan.
39
2.8
Bauran Promosi Internet
Promosi merupakan satu dari empat elemen bauran pemasaran. Promosi
bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan penawaran pemasaran kepada pasar
sasaran. Produk, kualitas, harga, dan tempat juga mengkomunikasikan variasi pesan
kepada konsumen yang harus konsisten dengan strategi promosi.
Bauran promosi terdiri dari empat elemen yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan. Ditambah dengan satu
elemen lagi yaitu pemasaran langsung. Hubungan antara bauran promosi dan promosi
internet ialah:
- Periklanan (Advertising).
awareness
Iklan banner dalam website dapat menciptakan
dan menarik serta menjangkau pasar massa seperti pada periklanan
tradisional.
- Promosi penjualan (Sales promotion). Kompetisi, keanggotaan klub, voucher
gratis, sampling barang-barang digital (seperti download software gratis) merupakan
cara pengiklan menambah pengunjung internet, memperoleh data pengunjung, dan
meningkatkan keinginan pada merek.
- Penjualan perseorangan (Personal selling). Merupakan bentuk proses komersial
yaitu pembelian dan penjualan dalam konteks hubungan interpersonal. Proses
interaksi ini memungkinkan pengiklan memberikan pelayanan pribadi. Konsumen
dapat mengirimkan e-mail berisi pertanyaan untuk mendukung pencarian informasi
produk bahkan untuk penempatan pesanan.
40
-
Hubungan
masyarakat
(Public
relations).
Pengiklan/pemasar
dapat
mempublikasikan press release dari pihak ketiga melalui website. Ini dapat
memberikan pengaruh kredibilitas yang tinggi terhadap khalayak.
- Pemasaran langsung (Direct marketing). Periklanan/pemasaran internet dapat
memberikan kesempatan baik dalam membangun hubungan dengan konsumen yang
diharapkan mencapai tahap pembelian. Pemasar dapat menjaga hubungan dengan
konsumen melalui e-mail, mailing list atau selalu memperbarui isi website.23
2.9
Analisa SWOT
Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan sebuah strategi
komunikasi pemasaran adalah dengan melakukan analisa terhadap faktor-faktor
penentu yang utama. Beberapa hal utama yang membutuhkan analisa mendalam
adalah penentuan Segmentasi, Targeting, Positioning, dan juga analisis SWOT dari
perusahaan sendiri serta para pesaing. Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar
digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen
pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi, melayani lebih baik,
menganalisis perilaku konsumen, mendisain produk dan lain sebagainya.
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu:
a. Segmentasi Geografis
b. Segmentasi Demografis
23
Op,cit. Margrethe Dal Thomsen (96)
41
c. Segmentasi Psikografis
d. Segmentasi Perilaku (Behavioristic)
Hermawan Kertajaya menyebutkan dalam penetapan target pasar tersebut
tergantung pada ukuran pasar (market size), pertumbuhan (market growth),
keunggulan kompetitif (competitive advantage), serta situasi kompetisi (competitive
situation).24
Menurut Rangkuti, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats) merupakan suatu alat bagi perusahaan untuk menentukan kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weaknesses), yang berasal dari dalam perusahaan dan untuk
menentukan peluang (Opportunities), serta ancaman (Threats) yang berasal dari luar
lingkungan perusahaan.25
Analisis SWOT dilakukan untuk menentukan langkah-langkah strategi yang
akan ditempuh perusahaan terhadap produknya yang akan dipasarkan. Strategi ini
dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengambil keuntungan
yang didapat guna mengatasi kelemahan yang ada, atau dengan memanfaatkan
kelebihan yang ada guna menangkal ancaman-ancaman yang ada.
24
Hermawan Kertajaya, Positioning Diferensiasi Brand, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. (9)
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1997.
25
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian
Menurut Burhan Bungin, salah satu bagian terpenting dalam kegiatan
penelitian adalah menyusun rancangan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Ini
merupakan bagian integral dari tahapan-tahapan dari rangkaian penelitian. Sebuah
rancangan akan memberikan gambaran awal yang jelas dan terarah kepada peneliti
tentang proses kegiatan penelitian. Sebuah gambaran awal, rancangan penelitian
diharapkan dapat menjadi semacam acuan bagi peneliti untuk memasuki tahapantahapan penelitian selanjutnya terutama pengumpulan data dan analisis data.26
Untuk menjelaskan implementasi strategi komunikasi pemasaran melalui
media internet untuk promosi buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing”, peneliti menggunakan tipe penelitian kualitatif dan
bersifat deskriptif.
Herwanto Aryo dalam jurnal ilmiahnya menyebutkan bahwa penelitian
deskriptif kualitatif adalah: ”Sistem pencatatan yang menggunakan penjelasan
(deskriptif) berupa kata-kata, dan datanya disebut kualitatif. Peneliti merupakan
instrumen utama. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
26
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT RajaGrafindo, Jakarta, 2003. (37)
43
sistematik tentang kenyataan dan karakteristik dari suatu populasi secara akurat dan
faktual pada suatu momen tertentu.”27
Menurut Salaludin Rakhmat, penelitian deskriptif ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang
berlaku
3. Membuat perbandingan atau evaluasi
4. Menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan keputusan pada waktu
yang akan datang.28
3.2
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
studi.29 Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan
pada berbagai masalah.30
27
Herwanto Aryo, Jenis dan Metode Penelitian dalam Ilmu Sosial, Balai Kajian dan Pengembangan
SDM FISISP Universitas Airlangga, Surabaya, 1992 (4)
28
Salaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998. (25)
29
Maman, Kh, U., Menggabungkan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, IPB,
Bogor, 2002 (3)
30
Husein Umar 1999, Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Gramedia, Jakarta. (81)
44
Sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan pada studi kasus yang
merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu
tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Menurut Vredenbregt, studi kasus
ialah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness)
dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari
sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi, di mana tujuannya adalah untuk
memperkembangkan
pengetahuan
yang
mendalam
mengenai
obyek
yang
bersangkutan yang berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai penelitian yang
eksploratif dan deskriptif.31
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan sampling atau
pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah pemilihan sampel awal, apakah
itu merupakan kunci atau suatu situasi sosial. Ketepatan dalam pemilihan sampel
awal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan sampling dan kelancaran
pengumpulan informasi, yang pada gilirannya akan menentukan efisiensi dan
efektifitas penelitian.
Dalam kaitan ini Spradley mengusulkan lima kriteria untuk pemilihan sampel
informan awal sebagai berikut:
31
J Vredenbreght, 1987, Metode dan teknik penelitian masyarakat. Jakarta : Gramedia,
(38)
45
1. Subyek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan
aktifitas yang menjadi informasi, melainkan juga menghayati secara sungguhsungguh sebagai akibat dari keterlibatannya yang cukup lama dengan lingkungan atau
kegiatan yang bersangkutan. Ini biasanya ditandai oleh kemampuannya dalam
memberikan informasi (hapal di luar kepala) tentang sesuatu yang ditanyakan.
2. Subyek yang masih terlibat secara penuh/aktif pada lingkungan atau kegiatan yang
menjadi perhatian peneliti. Mereka yang sudah tidak aktif, biasanya informasinya
terbatas dan kurang akurat, kecuali jika peneliti ingin menggali informasi tentang
pengalaman mereka.
3. Subyek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk
diwawancarai.
4. Subyek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dipersiapkan dahulu. Mereka ini tergolong lugu (apa adanya) dalam memberikan
informasi. Persyaratan ini cukup penting, terutama bagi peneliti pemula, dan
berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi aktual.
5. Subyek yang sebelumnya tergolong masih asing dengan penelitian, sehingga
peneliti merasa lebih tertantang untuk belajar sebanyak mungkin dari subyek yang
berfungsi sebagai guru baru bagi peneliti. Pengalaman menunjukkan, persyaratan ini
terbukti merupakan salah satu faktor penting bagi produktifitas perolehan informasi
di lapangan.32
32
Ibit, Burhan Bungin. (55)
46
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang dilakukan
penulis untuk mengumpulkan data-data guna mengetahui permasalahan yang
dihadapi dalam penelitian ialah:
1. Data primer: berupa wawancara mendalam kepada narasumber yang
berkompeten.
2. Data sekunder: diperoleh melaui riset partisipatif, pengamatan, dan
studi pustaka untuk melengkapi data primer.
Prinsipnya, teknik-teknik pengumpulan data tersebut digunakan untuk
menggambarkan fenomena sosial secara alamiah. Karena latar sangat penting
dalam penelitian kualitatif, maka latar belakang penelitian harus tergambarkan
dengan gamblang.
3.4
Narasumber
Secara umum sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan perkataan
manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Untuk penelitian ini, orang yang
berkompeten untuk diwawancarai ialah:
1. Evariny Andriana, penulis buku ”Melahirkan tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing”
2. Irma Dwi Kurniawan, web-developer dan web-designer yang berpengalaman.
47
Sumber data lainnya ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dokumen, arsip,
koran, majalah, jurnal ilmiah, buku, laporan tahunan, dan lain sebagainya. Data
statistik yang diperoleh dari bahan-bahan dokumentasi, seperti data distribusi buku,
data pembeli, laporan kegiatan, merupakan sumber yang dapat dipergunakan. Selain
itu, foto dan video yang dapat menggambarkan suasana alamiah dapat menjadi
sumber rujukan.
3.5
Definisi Konsep
Batasan konsep dari judul penelitian ini terdiri dari beberapa konsep, yaitu:
1. Implementasi strategi komunikasi pemasaran melalui media internet
Media adalah saluran-saluran komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan
dari komunikator kepada khalayak. Menurut Sutisna, SE. ME dalam buku Perilaku
Konsumen & Komunikasi Pemasaran, media penyampai pesan memegang peranan
penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai kepada
kelompok audiens yang kita inginkan. Oleh karena itu, memilih media yang tepat
akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin kita sampaikan kepada kelompok
sasaran akan sampai atau tidak. Pemilihan media untuk penyampai pesan
memerlukan banyak pertimbangan. Pemilihan dapat didasarkan atas keterlibatan
konsumen dalam proses pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Saat ini internet mulai dipertimbangkan sebagai media alternatif yang cukup
potensial dalam menunjang kegiatan promosi dan penjualan produk dengan segala
48
kelebihan dan kekurangannya. Kemampuan jaringan internet yang tidak terbatas
memungkinkan terjadinya transfer informasi secara elektronik.
2. Promosi
Promosi adalah kegiatan untuk mendorong penjualan melalui komunikasi
yang sifatnya membujuk yang ditujukan kepada pembeli. Pendapat ini menekankan
bahwa dalam melakukan aktifitas komunikasi dengan target audience sifatnya adalah
membujuk yang tujuannya mendorong penjualan. Strategi promosi adalah
perencanaan secara cermat mengenai kegiatan promosi yang ditujukan untuk
mendorong penjualan melalui komunikasi yang sifatnya membujuk yang ditujukan
kepada konsumen.
3.6
Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah berupaya menjelaskan implementasi strategi
komunikasi pemasaran melalui media internet yang dilakukan oleh penulis Evariny
Andriana dalam mempromosikan buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan
Metode Relaksasi Hypnobirthing”, dengan mengacu pada teori strategi pemasaran
internet yang dikemukakan oleh Dave Chaffey, di mana untuk menyusun strategi
bauran pemasaran internet melalui 3 tahapan yakni, defining the opportunity,
selecting the strategic approach, dan delivering results online.
49
3.7
Teknik Analisa Data
1. Pengolahan data
Data-data yang diperoleh berupa profil penulis, data anggota milis, kegiatan
promosi melalui media internet, strategi pemanfaatan media internet, dan data lainlain.
2. Teknik Analisa data
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengaplikasikan strategi
bauran pemasaran melalui internet seperti yang dikemukakan oleh David Chaffey.
Selain itu juga menggunakan analisis SWOT. Langkah awal yaitu melakukan
identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kemudian menyusun
strategi dalam bentuk matrik SWOT sehingga tersusun SO Strategy, WO Strategy, ST
Strategy, dan WT Strategy, lalu menentukan sasaran dan strategi pemasaran dari
matrik SWOT.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran umum www.hypno-birthing.web.id
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan media internet
dalam mempromosikan suatu produk. Salah satunya yaitu dengan pembuatan toko
online dengan melalui media website dengan tujuan untuk memajang produk-produk
yang ditawarkan. Hal ini juga telah dilakukan oleh Evariny Andriana salah seorang
penulis buku yang mencoba mengenalkan lebih luas informasi tentang Metode
Relaksasi Hypnobirthing melalui situs web nya http://www.hypno-birthing.web.id.
Website ini diluncurkan oleh Evariny pada awal tahun 2007 dengan tujuan
untuk membagi pengalaman pribadinya ketika mengikuti kursus melahirkan tanpa
rasa sakit dengan metode relaksasi hypnobirthing di sebuah klinik kesehatan holistik
dan berhasil mempraktekkannya saat ia melahirkan anak pertamanya.
Hypnobirthing adalah suatu teknik relaksasi yang digunakan untuk membantu
proses kelahiran sekaligus mengurangi rasa sakit dan tekanan emosi selama
berlangsungnya proses kelahiran tanpa perlu menggunakan obat bius. Di dalam situs
webnya Evariny menjelaskan secara rinci tentang metode relaksasi hypnobirthing ini.
Mulai dari latar belakangnya, hingga keuntungan yang diperoleh jika menerapkan
metode ini baik dari sisi ibu hamil, janin, suami sampai dokter atau bidan yang
menangani proses kelahiran.
51
Sumber : www.hypno-birthing.web.id
Gambar 4.1. Tampilan Utama www.hypno-birthing.web.id
Di dalam webnya, Evariny juga memberikan informasi tentang awal mula
bagaimana suatu kehamilan itu terjadi, kemudian bagaimana proses-prosesnya sampai
menuju kelahiran, semua dijelaskan secara detil. Testimoni dan pengalaman, kisah
kelahiran dan menyusui, artikel dan tulisan dari berbagai sumber juga tidak lupa
ditampilkan di dalam website, seperti yang tampak pada Lampiran 7.
Selain menggunakan website ini untuk berbagi pengalaman, Evariny juga
menggunakan website ini sebagai toko online untuk mempromosikan dan menjual
buku hasil karyanya yang berjudul “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Hypnobirthing"(Lampiran 4 – 6). Buku ini termasuk sukses dipasaran, karena dalam
52
waktu singkat (Agustus – Desember 2007) buku ini bisa terjual sebanyak 13.000
kopi.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Website sebagai media promosi
Website bisa dikatakan adalah alat untuk mendukung suatu bentuk promosi.
Bila dibandingkan dengan media promosi lain seperti brosur, poster atau yang lain,
website adalah media promosi paling murah, efektif dan efisien apabila dikelola
dengan baik. Dari sudut pandang manapun media promosi menggunakan website
tetap memiliki keunggulan yang lebih banyak, baik dari sudut pandang
pendisitribusian informasi, kecepatan penyampaian informasi, harga atau biaya yang
dikeluarkan.
Website dikatakan sebagai media promosi yang efektif dan efisien karena
perkembangan penggunaan internet di Indonesia sendiri mendukung untuk
digunakannya media tersebut. Dari data yang bersumber dari internetworldstats.com,
Indonesia sendiri saat ini berada pada 10 (sepuluh) besar pengguna internet di Asia
yang menduduki peringkat ke 5 (lima) dibawah Korea Selatan. Hal ini dapat dilihat
pada tampilan berikut ini:
53
Gambar 4.2. Asia Top Internet Countries 200933
Promosi adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan dalam menggeluti
sebuah usaha. Manfaat dari dilakukannya promosi agar khalayak luas dapat mengenal
usaha, mengenal produk-produk yang ditawarkan, hingga kemudian dapat merasakan
manfaat dari produk sehingga orang lain bisa merasakan nilai tambah dan diferensiasi
dari produk yang ditawarkan.
Di samping penggunaan media internet, di dalam berpromosi ada beberapa
metodologi yang dipakai. Ada istilah above the line (ATL), yaitu sebuah upaya
33
Asia Top Internet Countries, http://internetworldstats.com/stats3.htm
54
berpromosi untuk menciptakan awareness terhadap segmen pasar yang dapat
menjangkau daerah yang sangat luas yang tentunya berimplikasi pada biaya yang
sangat besar sebagai upaya untuk membentuk brand image yang diinginkan. Cara ini
biasa dilakukan melalui media iklan televisi dan radio dengan berbagai versi.
Kemudian below the line (BTL), yaitu kegiatan marketing atau promosi yang
dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul
konsumen supaya aware dengan suatu produk. Aktivitas BTL dilakukan untuk
mendukung dan menindaklanjuti aktivitas ATL dan biasanya dilakukan dengan cara
melakukan branding produk melalui penyebaran poster, leaflet, mengadakan program
bonus, atau event, dan lainnya
Penulis kemudian mencoba membandingkan kegiatan promosi BTL atau ATL
dengan promosi menggunakan media website agar lebih jelas menggambarkan
keuntungan apa saja yang diperoleh jika menggunakan website sebagai media
promosi.
Poster / Brosur
Jika diasumsikan membuat 5.000 lembar
poster atau brosur membutuhkan biaya
sebesar Rp.1000.000 – Rp.2.000.000.
Pendistribusian 5.000 lembar poster
memerlukan waktu yang banyak dan
harus dipikirkan siapa targetnya agar
tepat sasaran.
Website
Biaya pembuatan website
Rp.500.000 – Rp.1.500.000.
standar
Dengan pengelolaan yang baik, pemasar
hanya perlu mendaftarkan website yang
dimiliki di mesin pencari (search engine)
seperti google atau yahoo maka website
tersebut akan dengan cepat ditemukan
oleh siapa saja.
Informasi yang disajikan akan selalu Informasi bisa diupdate kapan saja sesuai
berubah, dan pemasar harus membuat perubahan informasi.
brosur baru setiap ada informasi baru
yang ingin disampaikan.
55
Penyajian informasi sifatnya sangat
terbatas, semakin banyak informasi yang
disajikan tentunya semakin banyak biaya
yang harus dikeluarkan.
Dengan anggaran Rp. 1000.000-Rp.
2.000.000 dapat dipastikan tidak cukup
memadai untuk menginformasikan suatu
produk selama 1 tahun, karena akan
selalu berganti informasi.
Tidak dibatasi jumlah halaman dalam
penyajian informasi.
Dengan anggaran Rp. 500.000 - Rp.
1.500.000 pemasar dapat menyajikan
informasi apapun yang diinginkan
sepanjang tahun. Cukup hanya dengan
membayar perpanjangan hosting dan
domain setiap tahun (kisaran harga
bergantung quota hosting yang dipilih,
yaitu Rp. 200.000 - Rp. 500.000/tahun).
Tabel 4.1. Tabel perbandingan media brosur dan website
Dari perbandingan di atas dapat diperoleh gambaran bahwa dengan
memanfaatkan website sebagai media promosi banyak memberikan keuntungan.
Mulaid dari biaya yang relatif lebih murah, penyampaian informasi yang lebih
mudah, dan dapat diakses oleh semua individu tanpa batasan ruang dan waktu.
4.2.2 Strategi komunikasi pemasaran
Jika berbicara mengenai strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan
media internet khususnya penggunaan media website sebagai media promosi, maka
pokok bahasan yang akan banyak ditemui adalah bagaimana cara menarik
pengunjung agar mau berkunjung dan mengakses sebuah website milik yang efeknya
nanti pada respek atau tidaknya pengunjung terhadap produk yang ditawarkan di
dalam website sehingga akan mempengaruhi volume penjualan produk.
56
Evariny menggunakan website-nya untuk meningkatkan penjualan dari
produk yang ia tawarkan, membangun kepercayaan terhadap produk yang ia
tawarkan, dan meningkatkan brand image yang ia bangun.
Ada 3 (tiga) aspek yang biasanya digunakan untuk menarik pengunjung ke
dalam website. Pertama aspek tampilan atau design website. Dari segi tampilan,
melalui situs web miliknya, Evariny berusaha memfokuskan apa yang menjadi tujuan
utama dari dibuatnya www.hypno-birthing.web.id. Dengan design web yang
sederhana pada tampilan utamanya, Evariny memasang foto-foto bayi untuk
menunjukkan bahwa dengan metode relaksasi hypnobirthing dapat terlahir seorang
buah hati atau bayi yang sehat. Produk utama yang ia jual yaitu buku “Melahirkan
Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing” juga tidak lupa ditampilkan di
tampilan utama situs webnya (lihat Lampiran 3-6).
Aspek yang kedua yaitu masalah content atau isi. Untuk membangun
kepercayaan dari pengunjung agar sesering mungkin mengakses webnya dan pada
akhirnya agar tertarik membeli produk yang ia tawarkan, Evariny menjelaskan poinpoin penting tentang masalah-masalah kehamilan dan kelahiran baik dari segi proses
sampai hasilnya yang didukung oleh berbagai cerita pengalaman dari siapa saja yang
berhasil menerapkan metode hypnobirthing ini dengan tujuan utamanya mengarahkan
informasi yang lebih detil lagi ke dalam buku yang ia tulis.
Aspek yang ketiga yaitu interaksi. Cara yang ia gunakan yaitu membangun
interaksi melalui mailing list atau milis [email protected]. Milis ini
(dapat dilihat pada Lampiran 8) pada awal tahun 2009 sudah beranggotakan lebih dari
57
1900-an anggota. Di dalam milis ini Evariny berusaha meningkatkan brand image
yang ia bangun dengan mengadakan tanya jawab dengan anggota milis dan sharing
pengalaman dengan anggota member. Nilai positif yang ia tawarkan di dalam milis
adalah adanya tim ahli seperti dokter dan psikolog yang akan membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan seputar masalah kehamilan dan kelahiran yang diajukan atau
ditanyakan oleh anggota milis.
Secara umum dapat dikatakan bahwa semua milis yang anggotanya lebih dari
500 orang dan forum diskusi di dalamnya berjalan secara aktif, merupakan milis yang
prospektif sebagai tempat untuk membangun brand. Alasannya sederhana, umumnya
milis yang memiliki anggota di atas 500 orang telah dapat melakukan proses tipping
point atau getok tular (menyebarkan informasi dari mulut ke mulut) secara efektif,
sehingga jumlah anggotanya akan secara otomatis bertambah terus sejalan dengan
waktu.
Selain tiga aspek di atas, untuk mendukung penjualan bukunya melalui
website, cara lain yang Evariny lakukan yaitu memberikan bonus CD tentang
kehamilan dan diskon 10% untuk setiap pembelian bukunya. Evariny juga rutin
mengadakan workshop untuk mendukung penjualan bukunya secara offline yang
informasinya dan pendaftarannya juga disediakan melalui website www.hypnobirthing.web.id.
Selain itu, Evariny juga melakukan aliansi (bergabung) dengan pemilik
website lain untuk mempromosikan situs webnya dan meningkatkan penjualan
bukunya
sendiri,
di
antaranya
www.ayahbunda-online,
58
www.kafebalita.com
(Lampiran 13), www.balita-anda.com, www.goodread.com (Lampiran 14). Strategi
promosi ini ternyata cukup efektif untuk mengajak pengunjung mengakses situs
webnya, karena tema yang diangkat masih berhubungan erat dengan hal-hal seputar
kehamilan dan kelahiran, anak-anak, kesehatan keluarga.
4.2.3 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Strength (Kekuatan)
a. Website memiliki akses yang cepat, desain yang menarik dan mudah untuk
diakses.
b. Website menyediakan link review produk sehingga dianggap memberikan
nilai positif untuk berbagi informasi dan masukan untuk mendukung
penjualan.
c. Hypno-birthing.web.id memiliki diferensiasi produk
d. Strategi pemasaran yang bagus.
e. Aliansi dengan website lain.
f. Harga produk yang terjangkau.
g. Belum ada kompetitor yang signifikan di tingkat lokal.
Weakness (Kelemahan)
a. Belum sepenuhnya orang di Indonesia melek internet
b. Harga menjadi lebih tinggi karena terkena biaya pengiriman
59
4.2.4 Identifikasi Peluang dan Ancaman
Opportunity (Peluang)
a. Perubahan yang positif dalam model bisnis. Contohnya: pertumbuhan ecommerce.
b. Komunitas pembeli online yang semakin meningkat.
c. Semakin meningkatnya kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai bank (ebanking).
d. Hampir di semua daerah terdapat akses internet.
Threats (Ancaman)
a. Potensi masuknya pesaing baru masih besar.
b. Timbulnya kompetisi yang besar dalam internet.
c. Dengan internet, pelanggan mudah membandingkan harga dengan pesaing
lain.
d. Informasi tentang isi produk bisa ditemukan dari berbagai sumber di internet.
e. Meningkatnya biaya transportasi akan berdampak langsung terhadap biaya
pengiriman.
4.3
Pembahasan
Pada pembahasan selanjutnya penulis akan menganalisa lebih dalam tentang
data atau hasil penelitian yang telah ditemukan. Analisa dari temuan data tersebut
60
akan dikaitkan dengan kerangka konseptual atau kerangka teori yang telah disusun
pada awal penulisan.
4.3.1 Analisa SWOT
OPPORTUNITIES – O
a. Perubahan yang positif
dalam
model
bisnis.
Contohnya: pertumbuhan
e-commerce.
b. Komunitas pembeli
online semakin tinggi.
c. Semakin meningkatnya
kemudahan
yang
STRENGHT – S
a. Website memiliki akses
yang cepat, desain yang
menarik
dan
mudah
diakses.
b. Website menyediakan
link
review
produk
sehingga
dianggap
memberikan nilai positif
untuk berbagi informasi
dan
masukan
untuk
mendukung penjualan.
c. Hypno-birthing.web.id
memiliki
diferensiasi
produk
d. Strategi pemasaran
yang bagus.
e. Aliansi dengan website
lain.
f. Harga produk yang
terjangkau.
g. Belum ada kompetitor
yang signifikan di tingkat
lokal.
WEAKNESS – W
a. Belum sepenuhnya
orang di Indonesia melek
internet.
b. Harga menjadi lebih
tinggi karena terkena
biaya pengiriman.
STRATEGY – SO
a. Meningkatkan pemasaran produk
b. Menggunakan strategi
integrasi
online
dan
offline.
STRATEGY – WO
a. Sering menyelenggarakan
workshop
dan
seminar
untuk
lebih
mengenalkan website dan
untuk mendukung penjualan.
b. Bekerjasama
dengan bank untuk memu-
61
dahkan transaksi online di
web.
ditawarkan oleh berbagai
bank (e-banking).
a. Hampir di semua daerah
terdapat akses internet.
THREATS – T
a.
Potensi
masuknya
pesaing baru masih besar.
b. Timbulnya kompetisi
yang besar dalam internet.
c. Dengan internet, pelanggan mudah membandingkan harga de-ngan
pesaing lain.
d. Informasi produk bisa
ditemukan melalui sumber
di internet.
e. Biaya trans-portasi akan
ber-dampak
langsung
terhadap biaya pengiriman.
f. Serangan dari hacker.
Tabel 4.2.
STRATEGY – ST
a. Mempertahankan diferensiasi produk
b. Kinerja administrator
web ditingkatkan.
c.
Mensosialisasikan
kemu-dahan
dan
keamanan
dalam
melakukan transaksi online.
d. Mempertahankan harga
produk
yang
lebih
terjangkau.
STRATEGY – WT
a. Bekerjasama dengan
pe-rusahan
distribusi
pengi-riman
agar
mendapatkan harga yang
murah.
b. Mempertahankan harga
yang terjangkau.
Matrix Analisis SWOT
Memanfaatkan media internet dalam pemasaran tidak hanya bagaimana media
internet digunakan untuk mendukung suatu bentuk promosi, tetapi bagaimana dengan
mengadopsi teknologi baru dan teknik baru dalam pemasaran dapat meningkatkan
efektivitas dari fungsi pemasaran itu sendiri.
Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dave Chaffey bahwa untuk
mengimplementasikan strategi internet marketing ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan.
62
4.3.2 Implementasi Strategi E-marketing
4.3.2.1 Defining The Online Opportunity
Pada tahapan ini menentukan tujuan utama dalam memanfaatkan media
internet dalam pemasaran mutlak harus dilakukan. Dave Chaffey mendefinisikan emarketing sebagai suatu usaha untuk mengaplikasikan teknologi digital yang berasal
dari online channels untuk memberikan kontribusi kepada aktivitas marketing dalam
mencapai peningkatan keuntungan dan hubungan dengan pelanggan dengan
meningkatkan pengetahuan pelanggan kemudian mengirimkan pelayanan dan
komunikasi online yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tujuan yang ingin dicapai Evariny dengan memanfaatkan media internet
melalui situs webnya www.hypno-birthing.web.id yaitu:
1. Meningkatkan penjualan buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing”.
2. Memberikan nilai lebih kepada pelanggan dengan adanya media website
sehingga pelanggan mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai metode
relaksasi hypnobirthing.
3. Mendekatkan diri pada pelanggan dengan menciptakan komunikasi yang
mudah.
4. Menghemat biaya untuk kegiatan pemasaran atau promosi.
5. Memperluas jaringan pelanggan yang sudah mengenal maupun yang ingin
mengenal lebih jauh tentang metode relaksasi hypnobirthing.
63
Setelah menentukan tujuan yang akan dicapai, langkah selanjutnya yaitu
melakukan evaluasi terhadap lingkungan mikro (pelanggan, kompetitor, perantara)
dan makro (sosial, teknologi, hukum, politik) untuk melihat seberapa besar
pengaruhnya terhadap tujuan yang akan dicapai yang nantinya dijadikan dasar untuk
menentukan strategi apa yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Di Indonesia perkembangan pelanggan dan pemakai internet menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data yang didapat dari Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia sampai
akhir tahun 2007 menunjukkan angka 25 juta orang.
Tahun
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Pelanggan
134.000
256.000
400.000
581.000
667.002
865.706
1.087.428
1.500.000
1.700.000
2.000.000
Pemakai
512.000
1.000.000
1.900.000
4.200.000
4.500.000
8.080.534
11.226.143
16.000.000
20.000.000
25.000.000
Tabel 4.3. Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet.34
Dari gambaran di atas disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang
disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis,
ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian
besar bagi masyarakat, perusahaan/industri maupun pemerintah. Hadirnya media
internet telah menunjang efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama
34
Statistik APJII, http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php
64
berperanan sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan
berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha
atau lembaga lainya.
Kondisi ini kemudian juga didukung oleh diterapkannya berbagai layanan
online yang diselenggarakan baik oleh pemerintah melalui e-government maupun
oleh swasta melalui e-commerce. Hal ini menyebabkan mau tidak mau masyarakat
sebagai pelanggan dituntut untuk menggunakan layanan ini.
Penggunaan teknologi untuk kegiatan promosi saat ini berkembang pesat,
seperti penggunaan teknologi internet. Melalui jaringan internet, perusahaan kecil,
menengah, atau besar dapat menyajikan informasi produk, harga, syarat pembelian,
cara pemesanan dan pembayaran, serta pengiriman barang kepada pelanggan, calon
pembeli, dan mitra usaha di seluruh dunia.
Media internet berfungsi sebagai salah satu cara menjangkau pelanggan tanpa
dibatasi ruang dan waktu, dan menjadi populer di dunia bisnis saat ini. Menurut
Zenith Optimedia, media iklan internet akan mengalami pertumbuhan sebesar 21
persen selama periode 2004 –2008, (Marketing, Januari 2006). Pertumbuhan ini, akan
berdampak pada perilaku pengambilan keputusan konsumen online.
Hasil survey untuk pembelian online di Indonesia dibandingkan dengan
negara lain, tergolong paling rendah, yaitu sekitar 42 persen dibanding dengan
Malaysia 63 persen dan Korea 92 persen (Marketing, Juni 2006). Faktor utama
penyebab rendahnya transaksi online di Indonesia dikarenakan adanya gagap
teknologi, selain itu produk yang dibeli secara online, ternyata buku pada peringkat
65
pertama dengan angka 45 persen, sedangkan produk wisata dan hotel hanya sekitar 7
persen.35
Prospek ke depan dengan kemajuan teknologi internet, sangat dipastikan
bahwa perilaku pembelanja dunia akan merata untuk setiap negara, termasuk
Indonesia. Pengetahuan tentang perilaku pengambilan keputusan pembelian
konsumen online perlu diteliti dari saat ke saat sebagai informasi dalam
meningkatkan pangsa pasar.
4.3.2.2 Selecting The Strategic Approach
Pada tahapan ini, menentukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan
adalah aktivitas yang harus dilakukan. Untuk lebih jelas menggambarkan strategi apa
yang digunakan, maka digunakan bauran pemasaran yang terdiri dari 7P, yaitu :
1. People
“People” adalah orang yang melakukan kontak dengan pelanggan yang
berdampak terhadap kepuasan pelanggan. Apakah itu sebagian dari bagian pelayanan
dari produk atau terlibat secara total di dalam pelayanan, “people” adalah bagian
penting yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses pelayanan terhadap
pelanggan. Sebagai tuntutan dari ini semua adalah semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan pemasaran harus mempunyai kemampuan yang tepat dan motivasi yang
tepat.
35
Hetane Semuel, JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.8, NO. 2, SEPTEMBER
2006: 101-115
66
Jika dilihat dari karakteristik pemasaran melalui internet, maka pemasaran
melalui internet mempunyai kekurangan, karena meniadakan proses tatap muka
antara penjual dan pembeli. Dan jika ingin sukses, maka harus ada cara yang
menggantikan proses tatap muka antara penjual dan pembeli itu. Evariny dalam situs
webnya www.hypno-birthing.web.id menambahkan beberapa layanan untuk tetap
membina komunikasi dengan pelanggannya.
Pertama, tersedianya layanan konsultasi yang didukung oleh tim yang ahli
dalam bidang metode relaksasi hypnobirthing yaitu dr. Boy Abidin SpOG (ahli
kebidanan dan kandungan) dan Lanny Kuswandi (clinical hypnotherapist), lengkap
dengan nomor telepon dan e-mail yang dapat dihubungi. Kedua, penyediaan link
[email protected] dan [email protected] yang difungsikan
untuk membantu pelanggan mendapatkan informasi baik tentang metode relaksasi
hypnobirthing maupun informasi tentang produk yang ditawarkan atau dijual di
dalam website.
2. Product
Aspek “product” berhubungan dengan spesifikasi aktual dari barang atau jasa
yang akan dijual. Apakah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon pembeli atau
tidak. Ruang lingkup dari aspek produk termasuk elemen-elemen penunjangnya,
seperti garansi, layanan purna jual, dan dukungan teknis.
Aspek produk ini secara umum sangat diuntungkan dengan adanya pemasaran
melalui internet. Sebab, melalui internet, aspek spesifikasi produk secara gamblang
dapat dijabarkan melalui halaman web, disertai dengan foto aktual dari produk itu
67
sendiri. Juga dapat dijelaskan mengenai garansi, layanan purna jual dan dukungan
teknisnya. Meskipun tidak dapat dilihat secara fisik, tetapi calon pembeli dapat
melihat produk tersebut melalui foto/gambar aktual dari produk itu sendiri.
Di dalam situs web www.hypno-birthing.web.id produk utama yang
ditawarkan oleh Evariny yaitu buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Hypnobirthing”. Pengunjung dapat mengakses informasi tentang buku ini secara
lengkap karena telah disediakan informasi yang cukup detil baik informasi tentang
penulis, penerbit, tahun penerbitan, cover depan dan belakang, harga, dan testimoni
dari orang yang telah membeli dan membaca buku ini.
3. Price
Aspek “price” atau harga berhubungan dengan proses penentuan harga dari
produk, termasuk diskon dan biaya lain-lain yang diperhitungkan saat penentuan
harga (biaya produksi, biaya distribusi dan biaya pemasaran).
Aspek “price” ini diuntungkan dengan pemasaran melalui internet, karena
calon penjual tidak perlu mempunyai toko secara fisik atau tempat penyimpanan
barang/gudang fisik, biaya pemasaran konvensional yang dapat memakan biaya
tambahan yang pada akhirnya akan berdampak pada mahalnya harga produk yang
harus ditanggung oleh pembeli. Dengan meniadakan biaya penyimpanan, biaya
pemasaran konvensional dan biaya pemeliharaan/perawatan/sewa gedung/toko, maka
harga akhir dari produk atau jasa akan menjadi lebih murah. Dan hal ini tentu saja
menguntungkan bagi calon pembeli.
68
Buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing” dijual
dengan harga dasar yang relatif terjangkau yaitu Rp. 35.000,- (belum termasuk biaya
pengiriman dan diskon).
4. Promotion
Aspek “promotion” berhubungan dengan proses promosi, publikasi dan
penjualan, branding, dan berbagai metode penjualan produk/merek. Promosi secara
konvensional tentu saja berbeda dengan promosi di internet, semuanya tergantung
dari khalayak atau segmen pasar yang ingin disasar. Oleh karena itu jika dikatakan
segmen pasar yang disasar adalah orang-orang yang terbiasa menggunakan internet,
maka teknik pemasaran yang
dilakukan adalah pemasaran melalui internet.
Sementara, jika segmen pasar yang ingin disasar adalah segmen pasar yang jarang
menggunakan internet, maka teknik pemasaran tidak boleh hanya teknik pemasaran
online, tetapi harus didukung dengan teknik pemasaran konvensional, misalnya iklan
media massa, selebaran, dan lainnya.
Tetapi secara logis, orang yang memasarkan barangnya melalui internet, pasti
menyasar segmen pasar yang cenderung sering menggunakan internet, dan tidak akan
menyasar orang-orang yang justru tidak terhubung ke internet sama sekali.
Secara umum, aspek promosi diuntungkan, karena berpromosi di internet
itu,relatif lebih murah dibandingkan dengan teknik promosi konvensional di media
massa yang menghabiskan banyak biaya. Tentu saja, berpromosi melalui internet
hasilnya tidak akan seefektif dari beriklan di media massa.
69
Pada tahap awal promosi, Evariny memberikan diskon sebesar 10% pada
tahun pertama penerbitan bukunya. Kemudian diskon 5% pada tahun berikutnya. Hal
ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah penjualan bukunya. Kemudian promosi
juga dilakukan dengan menginformasikan produknya melalui penyebaran informasi
melalui milis yang dikelolanya yaitu [email protected]. Selain itu,
Evariny juga rutin mengadakan workshop dan seminar untuk mendukung penjualan
bukunya.
5. Process
Aspek “process” berhubungan dengan proses penyediaan jasa dan perilaku
orang (dalam hal ini penjual) yang dapat berdampak sangat krusial terhadap kepuasan
pelanggan.
Aspek proses dikatakan diuntungkan oleh penggunaan internet, jika proses
yang ada dibuat semudah mungkin bagi calon pembelinya. Karena jika proses jual
beli bertele-tele, maka tidak akan ada bedanya dengan proses jual beli secara nyata.
Dengan penggunaan internet, proses jual beli seharusnya dijadikan lebih mudah,
karena secara logis, calon pembeli tidak perlu beranjak dari kursinya untuk pergi ke
toko, memilih, membayar, dan membawa pulang barang tersebut. Oleh karena itu
proses transaksi yang sederhana dan cepat, beserta cara pembayaran yang mudah,
akan sangat disukai oleh calon pembeli di internet.
Untuk pembelian buku atau CDyang ditawarkan di dalam www.hypnobirthing.web.id telah disediakan form pembelian beserta informasi tentang harga,
biaya pengiriman, tatacara pembayaran, dan pengiriman dari produk yang
70
ditawarkan. Hal ini ditujukan untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya
kepada calon pembeli.
6. Place
Aspek ”place” adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai kepada
pembeli. Sebagai contoh, tempat penjualan barang. Secara umum, dengan
penggunaan internet, aspek ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi
pembeli, mereka tidak perlu jauh-jauh mendatangi toko tempat menjual barang yang
diinginkan. Pembeli cukup melakukan transaksi dari meja komputer atau dari layar
laptopnya sendiri. Sedangkan dari sisi penjual, tidak perlu menyediakan tempat/toko
untuk berjualan atau tempat untuk bertemu dengan pelanggannya. Cukup dengan
menyediakan satu website yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, maka
proses transaksi dapat dilakukan.
Media yang digunakan untuk penjualan buku ”Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
dengan Metode Hypnobirthing” yaitu situs web www.hypno-birthing.web.id.
7. Physical Evidence
Tidak seperti aspek produk, aspek “physical evidence” tidak dapat dirasakan
sebelum dilihat dan dicoba langsung. Ini berarti calon pembeli menghadapi resiko
yang lebih besar berkaitan dengan kepercayaan dari niat baik si penjual yang
ditemuinya di internet. Umumnya, calon pembeli tidak akan mudah percaya begitu
saja. Untuk menimbulkan rasa percaya di sisi calon pembeli, penjual harus
memberikan jaminan bahwa dia benar-benar ada, contohnya itu melalui testimonial
dari orang lain yang pernah bertransaksi jual beli dengan penjual tersebut.
71
Tapi hal ini tidak dapat dilaksanakan begitu saja dengan mudah. Secara umum,
aspek “phisical evidence” ini dirugikan dengan adanya penggunaan internet, karena
para calon pembeli mengharapkan sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan secara
nyata.
Untuk meyakinkan calon pembeli, Evariny menambahkan atau menampilkan
testimoni dari beberapa pelanggan yang telah membeli bukunya.
4.3.2.3 Delivering Results Online
Pada tahapan ini strategi yang telah disusun diimplementasikan untuk
mencapai tujuan yang telah disusun pada tahap 1. Strategi yang diimplementasikan
antara lain:
1. Pembuatan website www.hypno-birthing.web.id.
2. Mempromosikan produk yang ditawarkan melalui mailing list dan workshop.
3. Membangun komunikasi dengan pelanggan dengan cara menyediakan layanan
info konsultasi, mailing list dan workshop.
4. Memberikan diskon untuk pembelian melalui website.
4.2.3 Hambatan dan Tantangan E-marketing
Internet terus berkembang, bukan hanya menampilkan grafis yang menarik
tetapi telah menjadi alat komunikasi yang interaktif. Situs internet terus
dikembangkan, baik secara tampilan dan muatan isinya. Pengembangan tersebut
72
diharapkan akan semakin banyak menarik pengunjung untuk selalu kembali ke situs
tersebut. Salah satu alasan pengembangan itu adalah agar dapat digunakan sebagai
media yang baik untuk kegiatan e-business, termasuk di dalamnya e-marketing.
Berbagai inovasi dan ide kreatif dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung,
bermula dari sekedar sebuah situs web statis berubah menjadi situs dinamis yang
banyak memberikan manfaat dan kemudahan bagi para penggunanya.
Hambatan dalam pengembangan pemasaran dengan memanfaatkan media
internet atau website di Indonesia sendiri lebih banyak ke arah fisik teknologi internet
yang belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Tetapi dengan
melihat trend-nya sekarang ini, penggunaan internet di Indonesia akan sangat
dibutuhkan.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi
pemasaran yang dipergunakan oleh Evariny Andriana (penulis buku) dalam
mempromosikan
buku
“Melahirkan
Tanpa
Rasa
Sakit
dengan
Metode
Hypnobirthing" melalui media internet.
Dari hasil penelitian, maka diketahui bahwa Evariny Andriana telah
memanfaatkan beberapa media internet dalam mempromosikan bukunya. Di
antaranya yang menjadi media utama adalah website. Selain itu, Evariny Andriana
juga memanfaatkan fasilitas lain di dalam internet, di antaranya blog, multiply,
facebook, sebagai media promosi.
Dalam mengelola website ini, Evariny bekerja sendiri menyiapkan materi isi
website. Namun, untuk menggelola website secara administratif dan teknis, Evariny
didukung oleh sebuah tim yang banyak berkecimpung dalam usaha web-design.
Penelitian guna menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Implementasi
Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Internet untuk Promosi Buku
“Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing" telah dilaksanakan
dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
74
Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan secara mendalam dengan
para nara sumber dan beberapa dokumen-dokumen penunjang lainnya yang telah
dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Implementasi strategi komunikasi dalam mempromosikan buku “Melahirkan
Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing" melalui media internet dinilai
mampu meningkatkan perolehan awareness dari pembaca buku atau khalayak
mengenai hypnobirthing. Hasilnya, penjualan buku tersebut mengalami peningkatan
pesat.
2. Evarini Andriana terus berusaha melakukan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan
strategi komunikasi walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini dilakukan
guna lebih meningkatkan promosi dan awareness para pembaca buku atau khalayak.
Mengingat persaingan yang semakin ketat di dunia bisnis buku di Indonesia, sebagai
seorang penulis buku perlu lebih memantapkan posisinya di jajaran atas penulis buku
lainnya.
3. Menurut hasil penelitian yang diperoleh, maka diketahui bahwa implementasi
strategi komunikasi yang diterapkan oleh Evariny Andriana adalah dengan
melakukan exposure pada promosi melalui media internet, dengan tanpa
mengesampingkan penggunaan promo off air (seminar dan talkshow) sebagai
pendukung. Kampanye yang dilakukan dikemas secara informatif dan persuasif.
75
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka saran yang dapat
diberikan kepada Evariny Adriana agar lebih meningkatkan promosi buku
“Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing" melalui media
internet adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis penjualan buku,
maka Evariny Andriana dirasa perlu untuk selalu melakukan inovasi-inovasi baru
dalam melakukan strategi komunikasi dalam mempromosikan bukunya melalui
website agar lebih tepat sasaran.
2. Tampilan website http://www.hypno-birthing.web.id hendaknya dikemas lebih
menarik dan melakukan perubahan template secara periodik, hal ini guna
menghindarkan kebosanan para pengakses website tersebut.
3. Sebaiknya mulai melakukan riset sebelum menyusun sebuat strategi komunikasi
pemasaran. Riset ini dimaksudkan untuk mengetahui keinginan pasar agar kegiatan
promosi yang dilakukan sesuai dengan sasaran. Testing & evaluating setelah
pelaksanaan sebuah stretagi komunikasi juga ada baiknya dilakukan agar dapat
diketahui apakah implementasi strategi komunikasi pemasaran yang selama ini
dilakukan telah tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembaca buku “Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing" dalam mendapatkan informasi mengenai
hypnobirthing atau masih membutuhkan banyak perbaikan.
76
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Aryo, Herwanto, Jenis dan Metode Penelitian dalam Ilmu Sosial, Balai Kajian dan
Pengembangan SDM FISISP Universitas Airlangga, Surabaya, 1992
Branan, Tom A., Practical Guide to Intergrated Marketing Communication, 2004
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2003
Chaffey, Dave, Fiona Ellis-Chadwick, Internet Marketing: Strategy, Implementation, and
Practise, Prentice Hall.
Dianawati, Ajen, Rahasia Sukses Menjadi Jutawan Internet, Mediakita, Jakarta
Ellsworth, Jill H. & Matthew V., Marketing on The Internet, Canada, 1995.
Estaswara, B. Helpris, Think IMC! Efektivitas Komunikasi untuk Meningkatkan Loyalitas
Merek dan Laba Perusahaan, Penerbit Gramedia, Jakarta, 2008
Fill, Chriss, Marketing Communications: Framework, Theorities, and Application, Prentice
Hall. London. 1995
J, Vredenbreght, Metode dan Teknik PenelitianMmasyarakat, Penerbit Gramedia, Jakarta,
1987
Kertajaya, Hermawan, Positioning Diferensiasi Brand, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2004
Kotler, Phillip, Manajemen Pemasaran (jilid 1 dan 2), Simon & Schuster, 1998
Kotler, Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, 2008
Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia, Penerbit Gramedia, Jakarta 1998
Maman, Kh., Menggabungkan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, IPB, Bogor,
2002
Oetomo, B. Sutedjo Dharma, Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi,
Yogyakarta, Andi Offset, 2007.
Pickton, David, &Amanda Broderick, Intergrated Marketing Communication, Financial
Times, London, 2001
Rangkuti, Freddy. Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia, Jakarta, 1997
77
Rakhmat, Salaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998
Shimp, Terence A., Periklanan dan Promosi, Erlangga, Jakarta, 2003
Sutisna, Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Rosda Karya Bandung, 1998
Thomsen, M. Dal, Advertising on Tthe Internet: Dissertation submitted to The University of
Westminister for the Masters Degree in Marketing, 1996
Umar, Husein 1999, Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Gramedia, Jakarta.
MAJALAH & JURNAL:
Hetane Semuel, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.8, No. 2, September 2006
Pawitra. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Masa Lampau, Kini dan Masa Mendatang,
Majalah Usahawan No. 10 Th. XXX, Oktober 2001
The Economist, The Accidental Superhighway, Juli 1995
SUMBER LAIN:
Asia Top Internet Countries, Http://internetworldstats.com/stats3.htm
Blog, Http://www.eppa.multiply.com
Dave Chaffey, Web Marketing Strategy Proccess / Plan, Http://davechaffey.com
Eka Wenats Wuryanta, Http://ekawenats.blogspot.com
Facebook, Http://www.facebook.com/evariny
Friendster, Http://profiles.friendster.com/7993123
Mailing-list, Http://[email protected]
Statistik APJII, Http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php
Website, Http://www.goodreads.com
Website, Http://www.hypno-birthing.web.id/
Website, Http://www.kafebalita.com
Website, Http:/www.knowthis.com/tutorial/principles-of-marketing/product-decisions
78
LAMPIRAN 1
Panduan Wawancara
Judul Skripsi:
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI MEDIA
INTERNET UNTUK PROMOSI BUKU “MELAHIRKAN TANPA RASA SAKIT
DENGAN METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING”
Latar Belakang:
Penyusunan strategi komunikasi pemasaran melalui media internet untuk
mempromosikan sebuah produk, khususnya buku, sangat menarik perhatian penulis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana seorang penulis
buku, Evariny Andriana,
mengimplementasikan strategi komunikasi pemasaran,
serta apa saja kegiatan yang dilaksanakan dalam mempromosikan bukunya, yaitu
“Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing”, melalui
media internet. Dimana pada akhirnya, hasil dari penerapan strategi komunikasi
pemasaran melalui media internet ini mampu meningkatkan penjualan buku tersebut
dalam waktu singkat.
Untuk melengkapi data penelitian ini, orang-orang yang berkompeten
diwawancarai ialah:
79
untuk
1. Evariny Andriana, penulis buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing”, sebagai narasumber utama.
2. Helmi Dwi Kurniawan, web-developer dan web-designer yang berpengalaman,
sebagai narasumber sekunder.
Daftar pertanyaan untuk Evariny Andriana:
1. Seputar penulisan buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing”.
- Latar belakang penulisan buku
- Tujuan penulisan buku.
2. Apa nilai plus atau diferensiasi buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan
Metode Relaksasi Hypnobirthing” dibanding buku-buku kesehatan atau parenting
lainnya.
- Dari segi fisik.
- Dari segi harga.
- Lain-lain.
3. Seputar pemilihan media internet sebagai media promosi.
- Seputar website: hypno-birthing.web.id
- Seputar mailing list: [email protected]
4. Strategi komunikasi pemasaran.
- Seberapa jauh mengeksplor media internet sebagai sarana untuk promosi
- Apa peranan media internet dalam memasarkan buku.
80
- Strategi memperluas jejaring sosial (social network)
- Strategi apa saja yang dilakukan untuk menarik pengunjung website
- Apa saja keuntungan yang diperoleh dari kegiatan berpromosi melalui media
internet.
Daftar pertanyaan untuk Helmi Dwi Kurniawan:
1. Apa saja kelebihan dan kelemahan media internet sebagai media promosi,
terutama untuk produk buku.
2. Apa kelebihan website yang dimiliki Evariny.
- Ditinjau dari disain, kemudahan navigasi, juga aspek lain.
3. Apa saja kriteria website yang baik itu
4. Apakah jumlah pengunjung bisa dijadikan tolok ukur efektivitas website sebagai
media promosi.
81
LAMPIRAN 2
Transkrip Wawancara
Narasumber: Evariny Andriana
========================
Wawancara dilakukan dalam jangka waktu antara bulan Januari – Maret
2009, dengan rincian: 2 kali wawancara langsung, dilanjutkan dengan beberapa kali
wawancara per telpon. Berikut adalah transkrip hasil wawancara tersebut.
Penulis:
Apa kabar Mbak Eva? Saya mendapat informasi dari Penerbit Bhuana
Ilmu Populer, bahwa buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan
Metode Relaksasi Hypnobirthing”yang Anda tulis sangat fenomenal,
karena berhasil cetak ulang dalam waktu yang relatif singkat. Sebab
itu, saya tertarik untuk meneliti tentang keberhasilan buku ini di
pasaran dan apa saja strategi Anda dalam memasarkan buku tersebut.
Evariny:
Hehehe... Betul Mbak Fajar, saya juga tidak mengira kalau buku itu
bisa terjual sedemikan cepat, tepatnya 5 bulan saja sudah naik cetak 3
kali.
Penulis:
Tolong diceritakan apa latar belakang penulisan buku ini.
Evariny:
Ceritanya, pada tahun 2005 saat saya mengalami proses kehamilan
pertama yang sangat sulit . Saya sempat stres dan sakit. Suatu hari
saya menemukan sebuah artikel tentang Hypnobirthing, semacam
82
teknik relaksasi yang dapat membantu para calon ibu mengurangi
stres dan mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Akhirnya saya
menemukan sebuah klinik di Jakarta yang mengajarkan teknik
hypnobirthing, lalu saya mengikuti pelatihan di klinik tersebut.
Hasilnya sangat menakjubkan, pada tanggal 25 Januari 2006 saya
berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki dengan selamat dan tidak
merasa kesakitan sama sekali.
Penulis:
Apakah momen tersebut yang mendorong Anda untuk menulis buku?
Evariny:
Sebelum menulis buku, saya lebih dulu membuka website pada bulan
Januari 2007. Website ini bertujuan untuk membagi pengalaman
pribadi saya yang berhasil melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode
relaksasi hypnobirthing.
Tak disangka peminatnya banyak juga
hehehe.... Nah, pada bulan Juni 2007, atas desakan pengunjung
website,
saya
pun
meluncurkan
mailing
list:
hypno-
[email protected] sebagai forum komunikasi orang-orang
yang berminat dan membutuhkan informasi seputar hypnobirthing.
Penulis:
Lalu, kapan Anda mulai menulis buku?
Evariny:
Melalui situs dan milis yang saya kelola, saya mendapat banyak sekali
cerita, pengalaman, dan pertanyaan orang seputar proses persalinan.
Iseng-iseng saya mengumpulkan dan menuliskan semua pengalaman
83
saya dan pengalaman para ibu lainnya tersebut, lalu saya tawarkan
kepada Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Gramedia Group. Ternyata,
buku tersebut direspons bagus oleh penerbit. Tak berapa lama, buku
tersebut dicetak dan dirilis pertama kali pada Agustus 2007, sebanyak
3.000 kopi.
Penulis:
Bagaimana tanggapan pasar terhadap buku Anda?
Evariny:
Wah... tanggapan pasar benar-benar di luar perkiraan saya, Mbak
Fajar. Buku yang dijual seharga Rp. 35.000,- ini habis diserap pasar
dalam waktu singkat. Pada bulan September 2007, terbit cetakan yang
kedua yaitu sebanyak 5.000 kopi. Kemudian disusul dengan cetakan
ketiga pada bulan Desember 2007. Mudah-mudahan laku juga seperti
penjualan buku sebelumnya.
Penulis:
Waduh hebat juga ya! Menurut Mbak Eva, apa nilai plus atau
diferensiasi buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode
Relaksasi Hypnobirthing” dibanding buku-buku kesehatan atau
parenting lainnya?
Evariny:
Menurut saya, buku ini relevan dengan keadaan emosi wanita jaman
sekarang yang rentan stres Sementara, buku ini menawarkan solusi
berupa teknik relaksasi yang bermanfaat dalam menghadapi proses
persalinan yang dirasa berat oleh sebagian besar calon ibu.
84
Dari segi penampilan fisik, buku ini tampil atraktif dengan cover ibu
hamil yang tampak tersenyum bahagia. Buku ini bersifat how to atau
bersifat aplikatif. Menyajikan teknik relaksasi yang bisa dipraktekkan
pembaca di rumah. Lengkap dengan CD panduan praktek relaksasi.
Informasinya lumayan lengkap. Soal harga amat sangat bersaing,
hanya Rp. 35.000,-
Penulis:
Ok Mbak Eva, saya rasa informasi seputar buku cukup jelas. Saya
akan melanjutkan pertanyaan saya mengenai situs dan milis. Apa
peranan situs dan milis dalam penjualan buku Anda?
Evariny:
Hmmm....sejak
pertama
kali diluncurkan hingga
awal 2009,
pengunjung yang mengakses website saya rata-rata 5.000 orang.
Untuk beberapa artikel yang bagus, pengaksesnya bisa mencapai
puluhan ribu orang. Oh ya, angka ini saya ambil dari jumlah orang
yang mengakses artikel yang saya tampilkan di website.
Mengenai peranan, buat saya peranan website atau situs ini sangat
strategis. Saya banyak memanfaatkan webite sebagai media informasi
seputar hypnobirthing, media promosi buku, media komunikasi antar
pengelola dan pengunjung website, toko buku online yang buka 24
jam, testimoni, forum tanya jawab, dan banyak fungsi lainnya.
85
Keuntungan orang yang membeli buku saya melalui jalur online ialah
dapat diskon 10 %, mereka tidak perlu keluar ongkos pergi ke toko
buku, hemat tenaga, dan buku di antar sampai ke rumah.
Penulis:
Lalu, bagaimana dengan milis? Siapa saja sih anggota milis Anda?
Evariny:
Yang banyak ikut milis adalah Pasangan muda yang belum
berpengalaman soal kehamilan, kebanyakan mereka orang kantoran
yang atau ibu rumahtangga yang akrab dengan internet. Oh iya, saya
tambahkan, untuk penjualan buku, website dan milis berperan sebagai
second outlet
yang melayani pemesanan buku
(pesan antar) di
wilayah Jabodetabek (sebagian besar 70 %) dan wilayah luar kota
meliputi kota-kota besar di Jawa (Yogya, Bandung, Surabaya),
Sumatera (Riau, Medan), Kalimantan, Bali, hingga Papua (30 %).
Penulis:
Selain website dan milis yang Anda kelola, apakah Anda juga
bergabung dengan milis lain? Apa alasannya?
Evariny:
Ya. Untuk memperluas jejaring sosial, saya juga bergabung milis lain
yang banyak mengupas hal seputar kesehatan, parenting, milis wanita,
milis
anaka,
di
antaranya
ayahbunda-online,
balita-anda.com,
goodreads.com, dan masih banyak lagi.
Saya juga diajak mengelola salah satu forum komunikasi yang ada di
website lain.Misalnya kafebalita.com.
86
Untuk mempromosikan buku saya juga memanfaatkan internet sebagai
media komunikasi juga dengan mengelola eppa.multiply.com dan
facebook.
Penulis:
Pertanyaan terakhir nih, Mbak Eva. Selain media internet, apakah
Anda juga melakukan kegiatan promosi melalui media lain?
Evariny:
Ya, saya banyak melakukan kegiatan talkshow, seminar, worksop ke
seluruh kota di Indonesia. Animo masyarakat sangat bagus. Selama
berlangsung acara promosi ini, banyak pengunjung yang membeli
buku saya juga lho. Biasanya penerbit menyediakan diskon khusus.
Selain itu, saya juga sering diundang radio untuk mengisi acara
talkshow secara on air di berbagai radio di Jakarta maupun di luar
kota.
Penulis:
Terimakasih banyak atas waktu yang diberikan untuk pengumpulan
data skripsi. Sukses ya buat Mbak Eva.
Evariny:
Sama-sama Mbak Fajar, semoga skripsinya lancar hehehe....
87
Transkrip Wawancara
Narasumber: Helmi Dwi Kurniawan
============================
Untuk melengkapi data mengenai teknis atau cara kerja media internet,
penulis juga melakukan wawancara dengan Dwi Kurniawan, seorang web-designer
dan web-developer. Wawancara dilakukan melalui chatting, e-mail, dan telepon
dalam jangka waktu antara bulan Februai – Maret 2009. Berikut adalah transkrip
hasil wawancara tersebut.
Penulis:
Mas Helmi, saya pengen tahu nih, apa saja kelebihan dan kelemahan
media internet sebagai media promosi, terutama untuk produk buku?
Helmi:
Keunggulan media internet sebagai media promosi ialah setiap
pengguna dapat melakukan interaksi langsung dan ditanggapi secara
cepat dalam saat yang bersamaan atau real time. Biaya lebih murah.
Pengelolaannya lebih mudah. Sedikit membutuhkan tenga kerja.
Semua kegitan yang ada dalam dunia internet berlangsung 24 jam non
stop. Tidak ada batas ruang dan waktu. Semua orang di mana pun ia
berada bisa terhubung di dunia maya.
Saya kira, kelemahannya relatif sedikit.
Penulis:
Menurut Anda, apa kelebihan website yang dimiliki Evariny?
88
Helmi:
Kalau saya lihat dan browsing di internet, Evariny cukup cerdas
membaca peluang internet dengan bergabung bersama pemilik website
lain untuk mempromosikan situs webnya dan melakukan penjualan
bukunya sendiri. Cara ini bisa dibilang cukup efektif untuk mengajak
pengunjung mengakses situs webnya, karena tema yang mereka
angkat masih berhubungan erat dengan kehamilan dan kelahiran.
Penulis:
Apa saja aspek atau kriteria website yang baik itu?
Helmi:
Ada tiga aspek yang biasanya digunakan untuk menarik pengunjung
ke dalam website. Pertama aspek tampilan atau design website. Disain
yang sederhana dan fokus pada topik utama. Nah, pada tampilan
halaman depan website milik Evariny yang berupa foto-foto bayi,
menunjukkan bahwa dengan metode relaksasi hypnobirthing dapat
terlahir seorang buah hati atau bayi yang sehat. Produk utama yang ia
jual yaitu buku “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Hypnobirthing” juga tidak lupa ditampilkan di tampilan utama situs
webnya.
Aspek yang kedua yaitu masalah content atau isi. Yang pasti isi harus
menarik dan meyakinkan. Untuk membangun kepercayaan dari
pengunjung agar sesering mungkin mengakses webnya dan pada
akhirnya agar tertarik membeli produk yang ia tawarkan. Hal ini juga
89
didukung oleh berbagai macam review dari orang-orang dalam bentuk
testimoni.
Aspek yang ketiga yaitu interaksi.. Melalui media internet akan
memungkinkan setiap penggunanya dapat berinteraksi langsung satu
sama lain. Misalnya dengan menyediakan kanal tanya jawab, sharing
pengalaman dan lainnya.
Penulis:
Apakah jumlah pengunjung bisa dijadikan tolok ukur efektivitas
website sebagai media promosi? Mungkin ada tambahan lain?
Helmi:
Menurut saya, secara umum dapat dikatakan bahwa semua milis yang
membernya lebih dari 500 dan diskusi di dalamnya berjalan secara
aktif, merupakan milis yang prospektif sebagai tempat membangun
brand. Alasannya sederhana, umumnya milis yang memiliki member
di atas 500 telah dapat melakukan proses tipping point atau getok tular
secara efektif, sehingga jumlah membernya akan secara otomatis
bertambah terus sejalan dengan waktu.
90
Download