ABSTRAK Setiap perusahaan tentunya berusaha mempertahankan eksistensinya dengan mengupayakan agar proses produksinya dapat berjalan dengan sebaik mungkin. Namun pada kenyataannya, menjalankan proses produksi tidaklah mudah karena tidak semua faktor produksi yang ada di dalam perusahaan dapat dikendalikan dan berjalan sesuai dengan harpan pimpinan perusahaan. Manusia sebagai salah satu sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan memiliki tingkat kesukaran yang tinggi dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, sumber daya manusia memerlukan penanganan dan perhatian yang khusus dari organisasi perusahaan dalam usaha mengkombinasinya dengan sumber daya yang lainnya. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, perusahaan mengharapkan seluruh karyawannya dapat bekerja dengan baik dan mempunyai produktivitas yang tinggi. Perusahaan harus menyadari bahwa sumber daya manusia yang ada memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang ingin dipenuhi dalam bekerja. Apabila mereka merasa kebutuhan tersebut telah dipenuhi oleh perusahaan tempat mereka bekerja, maka mereka akan merasa puas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, mengetahui produktivitas kerja karyawan, mengetahui hubungan antara faktor kepuasan kerja dan faktor produktivitas kerja di PT. Dua Titik Advertama Bandung. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatoris dengan menggunakan metode eksplanatoris dan menggunakan metode penelitian survey. Informasi dikumpulkan dari 30 orang responden yang dipilih berdasarkan contoh acak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dlam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Dari hasil analisis dengan perhitungan statistic yang menggunakan rumus korelasi Rank Spearman, didapat nilai r sebesar 0,161 yang berarti mempunyai hubungan arah yang sangat rendah. Analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa sumbangannya sebesar 2,60 % dan sisanya 97,40 % dipengaruhi oleh faktor lain. Dan analisis uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 0,86 dan ttabel sebesar 1,701 sehingga thitung < ttabel. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan pada BAB I tidak dapat diterima, yaitu : “Apabila kepuasan kerja tinggi maka tingkat produktivitas kerja makin meningkat”. i