BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba bersih. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,473135. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 1,412014 < ttabel 1.69726. Artinya apabila biaya operasional meningkat sebesar satu satuan, maka tidak akan mempengaruhi laba bersih dalam setiap satuannya. 2. Volume penjualan berpengaruh positif terhadap laba bersih. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,740153. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 1,371662< ttabel 1.69726. Artinya setiap kenaikan volume penjualan sebesar satu meningkat, maka tidak akan mempengaruhi laba bersih dalam setiap satuannya. 3. Modal kerja berpengaruh positif terhadap laba bersih. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar sebesar 0,066363. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 0.385123< ttabel 1.69726. Artinya setiap kenaikan modal kerja sebesar satu satuan meningkat, maka tidak akan mempengaruhi laba bersih dalam setiap satuannya. 4. Perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Dimana diperoleh nilai Fhitung 2.138174 > ttabel 1.69726 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H4 diterima dan H0 ditolak. 98 99 B. Saran Penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya jumlah sampel terbatas hanya sebanyak 7 perusahaan dan hanya menggunakan sampel perusahaan dari tahun 2011-2015. Adapun saran yang penulis ajukan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Bagi para manajer perusahaan yang akan melakukan rencana pendanaan hendaknya berhati-hati terhadap factor factor yang mempengaruhi laba bersih. Penggunaan variabel lain yang mungkin akan berpengaruh terhadap laba bersih, seperti struktur kepemilikan, pajak, kondisi intern perusahaan dan lainnya dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel pada penelitian yang akan dilakukan.