KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

advertisement
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anggaran dana program CSR
divisi Corporate Social Responsibility (CSR) serta divisi Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pertamina (Persero) Kantor Pusat, maka
hasil yang dapat disimpulkan adalah, sebagai berikut :
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan penyusunan anggaran
program CSR PT Pertamina (Persero) meliputi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari kebijakan Dewan Direksi, kebijakan
manajemen, sumber dana, kekuatan sumberdaya manusia, integrasi dengan
anak perusahaan, dan rencana jangka panjang perusahaan. Sedangkan faktor
eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, keadaan penduduk sekitar
perusahaan, letak geografis, lingkungan sosial (pendidikan, kesehatan, dan
bencana).
b. Persentase penyimpangan antara anggaran dan dengan realisasinya pada
divisi CSR tahun 2007 bernilai sebesar 78,55 % yang berarti penyimpangan
berada
diluar
batas
pengendalian
perusahaan,
pada
tahun
2008
penyimpangan sebesar 17,85 % yang berarti penyimpangan berada dalam
batas pengendalian perusahaan, dan pada tahun 2009 penyimpangan yang
terjadi sebesar 22,55 % yang artinya masih dalam batas pengendalian
perusahaan. Pada tahun 2008 kinerja perusahaan semakin meningkat dari
tahun sebelumnya, terbukti penyimpangan anggaran berkurang secara
drastis. Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan kembali menurun
karena persentase penyimpangan mengalami peningkatan.
Pada
divisi
Program
Kemitraan
dan
Bina
Lingkungan
(PKBL)
penyimpangan antara anggaran dengan realisasi tahun 2007 sebesar 12,88 %
yang berarti penyimpangan berada dalam batas pengendalian perusahaan,
pada tahun 2008 penyimpangan bernilai negatif sebesar 1,38 % yang berarti
penyimpangan berada diluar batas pengendalian perusahaan, dan pada tahun
104
2009 penyimpangan yang terjadi bernilai negatif sebesar 17,54 % yang
artinya penyimpangan berada diluar batas pengendalian perusahaan.
c. Evaluasi penyimpangan dengan menggunakan one sample t test pada divisi
CSR tahun 2007 memiliki nilai ttabel sebesar 2,353 sedangkan thitung sebesar
-0,771. Nilai thitung lebih rendah dari ttabel maka hipotesis H0 diterima. Pada
tahun 2008 thitung sebesar 1,360 dengan ttabel sebesar 2,353 sehingga nilai
thitung lebih rendah dari ttabel maka hipotesis H0 diterima. Tahun 2009
diperoleh thitung sebesar 1,937 dengan ttabel sebesar 2,132. Nilai thitung lebih
rendah dari ttabel maka hipotesis H0 diterima. H0 diterima artinya
penyimpangan yang terjadi masih dalam batas pengendalian.
Untuk program CSR pada divisi PKBL tahun 2007 memiliki nilai ttabel
sebesar 2,015 sedangkan thitung diperoleh sebesar 0,716. Nilai thitung lebih
rendah dari ttabel maka hipotesis H0 diterima. Pada tahun 2008 thitung sebesar 0,91 dengan ttabel sebesar 2,015 sehingga nilai thitung lebih rendah dari ttabel
maka hipotesis H0 diterima. Tahun 2009 diperoleh thitung sebesar -0,421
dengan ttabel sebesar 1,943. Nilai thitung lebih rendah dari ttabel maka hipotesis
H0 tidak dapat diterima. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 nilai
thitung lebih rendah dari ttabel maka hipotesis H0 diterima. H0 diterima artinya
penyimpangan yang terjadi masih dalam batas pengendalian.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan antara lain :
faktor individu organisasi, faktor organisasi, faktor lingkungan, faktor pihak
ke III, dan faktor prioritas kebutuhan. Faktor individu organisasi memiliki
indikator
yaitu
perilaku
disfungsional,
latar
belakang
pendidikan,
kemampuan dalam mengendalikan biaya, dan partisipasi dalam penyusunan
anggaran. Faktor organisasi terdiri dari informasi yang asimetris,
ketidakjelasan tugas, keadaan ekonomi perusahaan, konsistensi perusahaan
dalam program CSR terhadap masyarakat, dan keputusan pimpinan. Untuk
faktor lingkungan, indikator yang dimiliki adalah tingkat bencana alam,
perayaan event-event penting, tingkat kesehatan masyarakat, tingkat
pendidikan masyarakat, dan jangkauan lokasi objek program CSR. Indikator
faktor pihak ke III yaitu pengajuan proposal bantuan, jenis usaha yang
dilakukan, dan tingkat ekonomi penerima bantuan. Faktor prioritas
105
kebutuhan dipengaruhi oleh jumlah individu yang membutuhkan, tingkat
pengaruh bantuan terhadap perusahaan, tingkat pengaruh bantuan terhadap
masalah, dan kesesuaian dengan rencana kerja.
2. Saran
a. Perusahaan harus lebih proaktif dalam melaksanakan program tanggung
jawab sosial sehingga program terealisasi dengan baik.
b. Untuk penelitian lebih lanjut, agar dapat melakukan kajian efektivitas
program tanggung jawab sosial perusahaan dengan mengaitkan penerima
dana sosial tersebut
Download