PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT MODERN Jaka Waluya*) A. PENDAHULUAN tidak lagi parsial atau pragmatis. etiap individu dalam masyarakat S merupakan potensi harus dimana proses tersebut dapat berlangsung mendukung dimana dan kapan saja, tidak hanya dalam dan melancarkan kegiatan pembangunan lingkungan yang formal seperti di sekolah dalam atau kampus karena pendidikan tidak hanya dikembangkan masyarakat yang Pendidikan merupakan suatu proses, untuk tersebut. Manusia sebagai individu, sebagaimana kodratnya sekolah memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat seseorang mulai dari kecil, remaja sampai yang kurang baik inilah perlu dibina dan dewasa, di sekolah, di masyarakat dan di dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang rumah merupakan proses pendidikan yang baik lalu dibina dan dikembangkan. Proses menyeluruh. perubahan dan pembinaan tersebut disebut dengan pendidikan. Melalui diharapkan atau Menurut pendidikan pendidikan, menjadi manusia individu kuliah. kesatuan Pannen digambarkan yang terdiri Perkembangan (2001 sebagai dari : 1) suatu subsistem- yang subsistem dan membentuk satu sistem yang mempunyai kemampuan dan keterampilan utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh untuk secara mandiri meningkatkan taraf input dari masyarakat dan lingkungan serta hidupnya baik lahir maupun bathin serta akan memberikan output bagi masyarakat meningkatkan dan lingkungan tersebut. peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga Negara dan sebagai khalifah-Nya. Sedangkan menurut UU SPN No. 20 Tahun 2003, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan B. PENDIDIKAN suasana belajar dan proses pembelajaran Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang serta pendekatan yang digunakan. Untuk melihat pendidikan secara utuh maka diperlukan suatu pendekatan sistem, sehingga pendidikan dilihat secara menyeluruh dan *) Jaka Waluya, S.Pd, Dosen FKIP – UNISMA Bekasi agar peserta mengembangkan didik secara aktif potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan Negara. dirinya, prinsip yang telah baku, mereka cendrung C. MASYARAKAT SEDERHANA untuk berubah sangat lambat. (TRADISIONAL) Sikap D. MASYARAKAT MODERN berpikir subjektif yang Kemajuan ilmu pengetahuan dan menyatukan dirinya dalam memahami gejala teknologi telah mengakibatkan munculnya yang timbul merupakan salah satu ciri perubahan dalam masyarakat. Semakin maju masyarakat yang hidup dalam lingkungan perkembangan yang semakin banyak pula keperluan yang harus sederhana. Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir dalam masyarakat maka dipenuhi. secara massif (pola pikir yang tidak objektif Masyarakat modern dan rasional) untuk menganalisis, menilai lingkungan dan menghubungkan suatu gejala dengan perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi gejala yang lain. untuk Manusia yang hidup tradisional kebudayan dalam menghadapi ditandai keadaan dengan sekitarnya. Menurut R. Tilaar (1979 : 17), ada beberapa (sederhana) biasanya masih ditandai dengan indikator sikap berpikir analogis dengan mengadakan disimpulkan oleh penulis (kelompok) sebagai generalisasi, berikut: subjektif penggunaan serta kurang waktu secara mengenal waktu secara fisik. Masyarakat sederhana menurut Robert Redfield dalam Imran Manan (1983 : 52) mengistilahkannya dengan “Folk Sociaty” masyarakat 1. Saling modern mempengaruhi manusia dan tujuan menciptakan dan antara lingkungan dengan perubahan secara timbal balik 2. Usaha untuk mengeksplorasi yaitu masyarakat yang kecil, homogen, lingkungan sangat mengatasi tantangan-tantangan yang terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang ditimbulkan sederhana, sebagian anggota masyarakat sendiri. memiliki pengetahuan dan perhatian yang dalam dari rangka lingkungan mengatasi sikap dan aktivitas dari seluruh anggota menyebabkan masyarakat. mengusasi lingkungan masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip- itu 3. Dorongan rasa ingin tahu dan ingin sama dan biasa dengan pemikiran, sikap- Komunitas untuk tantangan-tantangan manusia ingin 4. Berpikir lebih objektif dan rasional 5. Selalu berusaha untuk memahami semua gejala yang dihadapi dan bagaimana mengorganisasikannya Dalam masyarakat modern sehingga kehidupannya lebih baik (komplek–penduduk rapat) kompleksitas dan Dalam masyarakat modern segala kerapatan penduduk yang tinggi membuat sesuatu diusahakan atau dikerjakan dengan mereka kurang sensitive terhadap emosional sungguh-sungguh serta rasional sehingga mereka menyebabkan dalam selalu masyarakat apalagi masalah keagamaan timbul pertanyaan mereka. Mereka cenderung ragu-ragu dalam apakah kegunaan memilih kepercayaan (Imran Manan : 1989 : sesuatu bagi usaha menguasai lingkungan 53). sekitarnya. Akibat dari kehidupan tersebut, Yang paling fundamental dalam maka akan timbul sikap dalam masyarakat masyarakat modern adalah kepercayaan modern, diantaranya : akan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagi 1. Terlalu percaya dengan peralatan mereka, dan teknik yang berjalan secara Mereka mekanis sebagai satu hasil pemikiran kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki manusia (Ilmu pengetahuan). Dalam dengan penggunaan sain dan teknologi. hal ini masyarakat tergolong dalam paham positivisme masa depan bersifat percaya Beberapa terbuka. bahwa akibat dari kondisi kehidupan masyarakat modern adalah mereka terasing 2. Berbuat dan bertindak sesuai dengan secara kehidupan social yang disebabkan rencana yang terperinci sehingga oleh pertumbuhan urbanisme tidak jarang manusia dikendalikan mendorong oleh rencana yang disusunnya. ikatan-ikatan kekeluargaan. mobilitas dan yang melemahkan 3. Timbol rasa kehilangan orientasi dan jati diri yang dapat melemahkan kehidupan bathin dan keagamaan. E. PENDIDIKAN DALAM MAYARAKAT SEDERHANA DAN MODERN Sangat berbeda dengan masyarakat Tanpa disadari masyarakat modern modern, anak-anak masyarakat sederhana semakin tergantung pada alat dan teknologi turut serta secara aktif dalam kehidupan yang diciptakan untuk menguasai dunia masyarakat. sekitarnya. Tidak jarang mereka kehilangan diharapka mempunyai identitas sesuai dengan karena sudah dikuasai oleh mekanisme yang mereka ciptakan sehingga mereka hidup kekuasaan. tanpa jiwa dan tanpa Dari umur muda tanggung kekuatan mereka jawab dan pengalamannya. Masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit keterampilan yang diajarkan membuat mereka tiada keperluan rasanya untuk Untuk mempelajari sesuatu biasanya anak-anak dalam masyarakat sederhana menciptakan institusi yang terpisah bagi akan pergi kepada orang yang mereka pendidikan sepeti sekolah. Sebagai gantinya anggap ahlinya. Mereka mempelajarinya anak-anak budaya tidak hanya hal tersebut secara universal orang disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang dewasa dalam berbagai kegiatan seperti harus diketahui untuk perkembangan mereka upacara, berburu, pertanian dan panen. dan hubungannya dengan kehidupan mereka Dalam kebudayaan masyarakat sederhana masa sekarang dan akan dating. Artinya agen pendidikan yang formal termasuk di mereka dalamnya hidupnya. dengan memperoleh mengamati Sedangkan terlambat dan meniru kelauarga dan kerabat. sekolah muncul relative dalam sederhana. warisan lingkungan Adapun masyarakat Dalam untuk kelangsungan mempelajari keterampilan anak-anak masyarakat sederhana selalu kondisi memiliki hubungan yang intim dengan visi menurut Imran Manan (1989 : 57) yang orang dewasa, sehingga menimbulkan nilai- mendorong timbulnya lembaga pendidikan nilai kekeluargaan yang erat di antara (sekolah) mereka. Begitu juga dengan guru-guru, dalam beberapa belajar masyarakat sederhana adalah : sangat terikat tidak hanya dengan murid- 1. Perkembangan agama dan muridnya, yang mungkin anggota kebutuhan untuk mendidik para calon kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa ulama, pendeta, dll. yang diajarkannya. Jika ia gagal 2. Pertumbuhan dari dalam (lingkungan mengkomunikasikan keterampilannya secara masyarakat itu sendiri) atau pengaruh efektif, dia akan dapat merasakan langsung dari luar. akibatnya dengan segera. 3. Pembagian kerja dalam masyarakat Dalam suatu masyarakat sederhana yang menuntut keterampilan dan dan tidak teknik khusus. berfungsi 4. Konflik dalam masyarakat yang mempunyai masyarakat orang mengajar. yang lebih yang khusus Anggota-anggota tua mengajar mengancam nilai-nilai tradisional dan kelaurga yang muda, walaupun untuk tujuan- akhirnya menuntut pendidikan untuk tujuan tertentu, seperti untuk menjadi guru menguatkan mengaji, sebagai penceramah, dll. Sebagai penerimaan warisan budaya. nilai-nilai hasilnya mereka yang mengajar turut serta secara penuh dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya, karena guru-guru dalam membutuhkan seorang yang yang mereka ajarkan, seperti seorang guru dengan mengaji langsung mempraktekkan apa yang mereka akan dapat memetik keuntungan mereka ataupun seorang ahli bertani cara pandang kerugian langsung mempraktekkan apa yang akan pengetahuan mereka mereka kuasai. wariskan (ajarkan) kepada pewarisnya, dll. dan Dengan Dalam masyarakat sederhana Hal ini pengajar masyarakat langsung mempraktekkan apa ajarkan, professional. tenaga berimplikasi mereka dari keahlian adanya bawah spesialisasi, yang telah tenaga-tenega professional, lembaga formal, serta sarana- pembelajaran menjadi lebih mudah sebab dan objek pembelajaran selalu dapat diperoleh. melahirkan masyarakat modern yang juga Walaupun begitu di sejumlah masyarakat akan memiliki kaulifikasi atau kompetensi sederhana ada juga sejumlah pengetahuan sesuai dengan apa yang telah digariskan khusus yang mesti diajarkan dengan jelas, dalam perencanaan pembelajaran. karena pengetahuan ini dipercayai menjamin kelangsungan dan kesuburan masyarakat. Sedangkan dalam parsaran Akan yang tetapi memadai kebanyakan akan tenaga pengejar (guru) dalam masyarakat modern masyarakat cenderung mangajarkan sesuatu kepada modern pendidikan memisahkan anak dari muridnya jauh dengan realita yang ada. orang Sebagai tuanya keterampilan untuk (ilmu memperoleh pengetahuan dan contoh seorang guru bidang ekonomi yang mengajarkan cara menjadi teknologi) serta akan membutuhkan waktu manager yang lebih panjang dari pada masyarakat langsung menjadi manager keuangan. Hal ini sederhana. Dengan didirikannya lembaga- berimplikasi kepada jauhnya sesuatu apa lembaga formal (sekolah) membuat mereka yang mereka pelajari dari diri dan lingkungan lebih banyak terpisah dengan lingkungan mereka sendiri. masyarakat mereka mengakibatkan sendniri. Hal Anak-anak tidak dalam akan terlibat masyarakat dalam modern cenderung berada dibawah tekanan masyarakat meodern akan terasing dengan yang besar dari orang tua dan guru-gurunya lingkungan pada untuk menguasai pelajaran yang ditentukan kepedulian dan dalam waktu yang telah ditentukan. akhirnya anak-anak ini keuangan, masyarakatnya akan mengurangi yang diantara mereka. Dalam Gejala ini akan berpotensi menimbulkan masyarakat modern pengetahuan yang akan diajarkan akan gejala kelainan mental jika hasil yang akan dicapai terlalu berat dibandingkan dengan Sebaliknya sukses masyarakat sederhana kemampuan anak. dalam mengurus aspek-aspek tertentu dalam mendorong pendidikannya, akan mendorong kita F. PENUTUP mengatasi pendidikan Satu mendasar untuk perbedaan antara kita yang sangat mengintegrasikan pendidikan dalam komunitas masalah-masalah seperti masalah anak-anak kedalam kedalam lingkungannya masyarakat sederhana dengan masyarakat membangkitkan modern adalah pergeseran dari kebutuhan perhatian siswa selama masa pendidikan individu untuk mempelajari sesuatu yang merupakan permasalahan-permasalahan disetujui yang dicarai oleh setiap orang untuk kelangsungan hidupnya baik masa sekarang perlu minat, motivasi dan serta solusinya dengan prespektif dan optimisme yang lebih besar. maupun masa akan datang. Semakin besar pengetahuan dan kompleks keterampilan yang akan dipelajari REFERENSI : Azra, Azyumardi, (2002), Paradigma Baru maka semakin lama waktu diperlukan untuk Pendidikan kelangsungan kehidupan bermasyarakat. dan Demokratisasi), Buku Kompas, Tugas pendidikan dalam masyarakat adalah membangkitkan rasa intelektual, yaitu ingin perhatian Nasional Jakarta tahu terhadap Manan, Imran (1989), pengetahuan yang terpisah dari aplikasi Pendidikan (Suatu praktisnya. Hal ini sangatlah tidah mudah, Departemen P karena Jakarta. diperlukan sikap, disiplin dan intelektual yang tidak bersifat pragmatis, instant dan serba cepat. Dengan adanya Tillar. R, (1979), Pengembangan bahwa Departemen tidak bias memindahkan praktek-praktek yang komplek kedalam kebudayaan yang lebih komplek dan besar dan mengharapkan akan hasil. K, PP-LPTK, LPTK, Jakarta. mengenai sisstem pendidikan kita. Jelas, pendidikan pengantar), Pendidikan, Departemen P & K, PP- perbandingan perbandingan yang lebih seimbang kritis & Anthropologi _____, (1989), Dasar-dasar Sosial Budaya pendidikan dalam masyarakat ini dieperolah dalam Rekonstruksi Kebudayaan, Pendidikan dan Masyarakat, Pendidikan & Jakarta.