Menghidupkan Nurani Dengan Berpikir Kritis DISUSUN OLEH: 1.Amani Nadhifah M 2. Muh. Ategar I.P.R 3.Muthia saritilawah 4. Putri indah lestari rahayu 5. Salsa bila rahmadhani R.K BERFIKIR KRITIS????? Definisi Berfikir Kritis menurut beberapa para pakar dan informasi ilahi: 1. Menurut Mertes:“Berfikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.” 2. Menurut Walker :”Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil tindakan.” 3. Informasi Ilahi :”Berpikir kritis adalah berusaha memahaminya dari beberapa sumber,menganalisis,dan merenungi kandungannya. Kemudian menindak lanjuti dengan sikap dan tindakan positif.” AYAT AL-QURAN & TERJEMAHANNYA YANG MENGANDUNG PERINTAH BERPIKIR KRITIS ْ ض َو ت ِْلُو ِلي ٍ ف اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه ِار ََليَا ِ اوا ِ اختِ ََل َّ ق ال ِ ت َو ْاْل َ ْر َ س َم ِ ِإ َّن فِي َخ ْل َ علَ ٰى ُجنُو ِب ِه ْم َويَتَفَك َُّر َ ين يَ ْذك ُُر َ الَّ ِذ. ب ون فِي َ َّللا قِيَا ًما َوقُعُودًا َو ِ ْاْل َ ْلبَا َ َّ ون اب َ س ْب َحانَ َك فَ ِقنَا ِ اوا ِ َض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰ َه َذا ب َّ ق ال ُ اط ًَل َ ع َذ ِ ت َو ْاْل َ ْر َ س َم ِ َخ ْل ِالنَّار Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 190-191) • INTISARI TAFSIR DARI SURAT ALI IMRAN AYAT 190-191 Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab. Ulil albab yang diterjemahkan sebagai orang-orang berakal memiliki dua ciri utama yakni dzikir dan pikir. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, melalui Surat Ali Imran ayat 190, Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah. Orang yang mampu memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka itulah ulul albab. Yang menurut Ibnu Katsir, mereka adalah orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki kecerdasan. Sedangkan menurut Sayyid Qutb, mereka adalah orangorang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Bahwa ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan berpikir. Ia berdzikir dalam segala kondisi baik saat berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka. Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Berikut ini isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini – termasuk dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui oleh ulul albab. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan dua ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dalam segala kondisi dan ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan makhluk dan mengakui kekuasaan Allah, serta memperbanyak doa kepada-Nya. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Manfaat Berfikir Kritis: Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah SWT. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah SWT. Dalam mengembangkan IPTEK. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam Semakin bersyukur kepada Allah SWT. Aras anugerah akal dan fasilitas lain yang berada di alam semesta Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam Jadi, kemaksiatan adalah tindakan “BODOH” karena hanya memperhitungkan pengadilan dunia yang muda direkayasa,sedangkan pengadilan Allah SWT. Di akhirat yang tidak ada tawar-menawar malah “diabaikan”. Orang-orang tersebut dalam hadis diatas dikatakan sebagai orang “lemah”, karena tidak mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang lemah. Menurut pandangan Rasulullah saw tentang berpikir kritis adalah mengumpulkan bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat, karena dunia adalah tempat menanam dan akhirat tempat untuk memetik hasil (panen). Oleh karena itu, jika kita ingin memetik hasil yang baik di akhirat maka kita harus dari sekarang menanam benih-benih yang unggul semasa hidup kita yaitu dengan memperbanyak amal sholeh dan amalan-amalan lainnya. Jika bukan dari sekarang kapan lagi? Masa kita harus sesali jika saat itu tiba. Remember LIFE IS SHORT. Jadi jangan sia-siakan kehidupan kita yang singkat ini