Review RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 - 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan juga merupakan unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sebagaimana yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan di bidang kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan upaya antar program dan antar sektor, serta tidak dapat dilepaskan juga dari hasil upaya-upaya yang dilaksanakan pada periode sebelumnya. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Mojokerto perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra). Sejalan dengan hal tersebut, di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun rencana strategis (Renstra SKPD), yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang bersifat indikatif, sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto tahun 2014 – 2019, dengan menggunakan 4 pendekatan yaitu teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Selain itu, penyusunan Renstra ini juga berpedoman pada Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 1 Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, utamanya menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara nasional. Renstra ini merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaksana kesehatan serta perwujudan komitmen dari seluruh pelaksana tugas di Dinas Kesehatan untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah disepakati. 1.2 Landasan Hukum Adapun landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra SKPD ini diantaranya : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; 6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 2 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/Per/V/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/V/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 16. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005-2025; 17. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2014-2019. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra ini dimaksudkan agar seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya selama kurun waktu lima tahun ke depan berjalan secara berkesinambungan dan terarah. Adapun tujuan dari Renstra ini adalah : 1. Sebagai pedoman/acuan resmi bagi Dinas Kesehatan dan jajarannya dalam perencanaan program dan kegiatan pembangunan; 2. Menyediakan tolok ukur kinerja untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan di Kota Mojokerto; 1.4 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Renstra SKPD ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Renstra yang memberikan detail dasar pemikiran dan dasar hukum penyusunannya serta hubungan dengan dokumen Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 3 perencanaan lainnya. Di bab ini juga dijelaskan mengenai maksud dan tujuan, serta sistematika penulisannya. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO Bab ini menguraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, sumber daya yang dimiliki, capaian kinerja periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini dijelaskan tentang identifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, juga mengenai telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini berisikan tentang rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran SKPD Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, serta strategi dan kebijakan yang diambil dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini berisikan tentang perumusan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII PENUTUP Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kota Mojokerto, pada pasal 5 dijelaskan bahwa Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian urusan daerah di bidang Kesehatan yang meliputi perencanaan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan serta pembinaan, pengendalian dan pengawasan upaya kesehatan sesuai dengan kebijakan Walikota. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis lingkup kesehatan yang meliputi Upaya Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, Obat dan Perbekalan Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Manajemen Kesehatan ; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum lingkup kesehatan ; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup kesehatan ; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas ; e. Pembinaan terhadap UPTD di bidang Kesehatan ; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sedangkan berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas Kesehatan Kota b. Sekretariat, membawahi : 1) Sub Bagian Penyusunan Program 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 5 c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Kesehatan Khusus 2) Seksi Pelayanan Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi 3) Seksi Pelayanan Kesehatan Farmasi, Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Pembinaan Lingkungan, membawahi : 1) Seksi Pencegahan dan Pengawasan Penyakit 2) Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit 3) Seksi Penyehatan Lingkungan e. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi: 1) Seksi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana 2) Seksi Kesehatan Anak dan Usia Lanjut 3) Seksi Gizi f. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, membawahi : 1) Seksi Data dan Sistem Informasi kesehatan (SIK) 2) Seksi Promosi Kesehatan dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) 3) Seksi Pembiayaan Kesehatan g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) h. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun tugas dan fungsi dari Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto diatas dijabarkan sebagai berikut : a. Sekretariat 1) Tugas Sekretariat menyelenggarakan pengelolaan penyusunan perencanaan dan program, urusan keuangan, kepegawaian dan umum, serta mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan Dinas dan juga melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a) Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Dinas Kesehatan ; Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 6 b) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan pelaporan pertanggung jawaban keuangan ; c) Pelaksanaan pembinaan organisasi, hukum dan tata laksana; d) Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e) Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; f) Penyiapan data informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat dan inventarisasi ; g) Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanaan di lingkungan dinas ; h) Pengelolaan administrasi retribusi daerah kota yang diselenggarakan oleh Dinas. b. Bidang Pelayanan Kesehatan 1) Tugas Bidang Pelayanan Kesehatan melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan kesehatan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : a) Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan kesehatan khusus ; b) Pelaksanaan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, alat kesehatan dan makanan minuman sesuai dengan pedoman yang berlaku ; c) Pelaksanaan pengelolaan perijinan dan pemberian rekomendasi di bidang kesehatan sesuai dengan pedoman yang berlaku ; d) Penyusunan rencana pembinaan, pengendalian pengelolaan pelayanan pengawasan kesehatan dan dasar, rujukan dan kesehatan khusus, farmasi serta perbekalan kesehatan ; e) Pelaksanaan pembinaan administrasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan ; f) Penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan ; Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 7 g) Penyediaan dan pengelolaan obat, pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensia dan pengobatan tradisional. c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Pembinaan Lingkungan 1) Tugas Bidang Pencegahan Penyakit dan Pembinaan Lingkungan menyiapkan rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan, pemberantasan, pengamatan penyakit baik penyakit menular langsung maupun penyakit yang bersumber dari binatang serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. 2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Pencegahan Penyakit dan Pembinaan Lingkungan mempunyai fungsi : a) Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, pengendalian, pengamatan dan penyelidikan kejadian luar biasa penyakit ; b) Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, pengendalian, pengamatan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular tertentu serta penyakit bersumber dari binatang ; c) Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah ; d) Perencanaan kegiatan pelaksanaan pembinaan dan monitoring serta penyebarluasan informasi pemberantasan penyakit, penyakit menular, wabah penyakit serta penyakit tidak menular dan imunisasi ; e) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji ; f) Pelaksanaan pembinaan penyehatan lingkungan, pemulihan tempat-tempat umum dan kualitas air serta drainase ; g) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan lembaga non pemerintah dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. d. Bidang Kesehatan Keluarga 1) Tugas Bidang Kesehatan Keluarga melakukan pembinaan usahausaha peningkatan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, melaksanakan pelayanan keluarga berencana dan peningkatan status gizi masyarakat serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 8 2) Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai fungsi : a). Penyusunan rencana penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, pelayanan keluarga berencana dan penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas ; b). Penyusunan pengembangan dan keterpaduan pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, pelayanan keluarga berencana dan penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat di puskesmas ; c). Pelaksanaan pengelolaan pemantauan, evaluasi dan pembinaan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, pelayanan perbaikan gizi ; d). Penyusunan pedoman dan tata laksana pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana dan gizi ; e). Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi pengembangan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana dan gizi dengan institusi rujukan di Kota maupun Propinsi ; f). Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana, gizi sebagai upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan masyarakat ; g). Pelaksanaan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas pelaksana pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana dan gizi sesuai dengan perkembangan medis ; h). Penyusunan jejaring kemitraan baik dengan sarana kesehatan pemerintah dan swasta dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana dan gizi ; i). Pelaksanaan advokasi dan koordinasi lintas program, lintas sektor terkait program ibu, anak, remaja, usia lanjut, keluarga berencana dan gizi. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 9 e. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat 1) Tugas Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang data dan informasi, promosi kesehatan, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dan sumber daya manusia kesehatan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi : a) Penyelenggaraan promosi kesehatan ; b) Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan ; c) Pengelolaan Survei Kesehatan Daerah ( Surkesda) ; d) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan pemberdayaan Kesehatan Masyarakat; e) Penyusunan, persiapan petunjuk teknis dan penyediaan bahan-bahan kegiatan bimbingan pelaksanaan promosi kesehatan ; f) Penyediaan sarana guna melaksanakan promosi kesehatan melalui media massa ; g) Pelaksanaan bimbingan peningkatan ketahanan keluarga dalam kemandirian penyediaan air kesehatan, bersih dan kebersihan jamban lingkungan, keluarga serta pemberdayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) h) Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan bimbingan pengembangan kelembagaan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM/Dana Sehat) ; i) Pelaksanaan pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK); j) Pelaksanaan bimbingan teknis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Posyandu dan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). f. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas 1) Tugas Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan UPTD Kesehatan Kota adalah melaksanakan pelayanan, pembinaan dan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 10 pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Puskesmas mempunyai fungsi : a) Pelayanan upaya kesehatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan, pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan masyarakat, UKS, olah raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, khusus dan lain-lainnya serta pencatatan dan pelaporan ; b) Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pemantauan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta dan kader pembantu kesehatan; c) Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembantu bidang kesehatan di wilayah dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat. g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gudang Farmasi 1) Tugas Gudang Farmasi melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan obat-obatan dan peralatan kesehatan, pengadaan, pendistribusian dan penyimpanan pada Puskesmas dan Puskesmas pembantu. 2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Gudang Farmasi mempunyai fungsi : a) Penyusunan rencana kebutuhan obat-obatan dan alat-alat kesehatan pada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu : b) Pelaksanaan pengadaan dan distribusi kebutuhan obatobatan dan alat-alat kesehatan pada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ; Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 11 c) Penyimpanan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang akan didistribusikan pada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. h. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan 1) Tugas Laboratorium Kesehatan melakukan di bidang jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan, sertifikasi dan rekomendasi atas keterangan atas hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan. 2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Laboratorium Kesehatan mempunyai fungsi : a) Penyusunan dan perumusan rencana program, kegiatan dan prosedur tetap kinerja dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis bidang pemeriksaan pengolahan, kepada penerbitan masyarakat dan pelayanan terhadap strandar pelayanan melalui laboratorium kesehatan ; b) Penelitian dan analisa pengelolahan makanan, minuman dan residu pestisida termasuk sampel yang diterima dari masyarakat untuk diperiksa secara kimiawi dan bakteriologi; c) Pemberian tanda bukti atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan baik secara kimiawi maupun bakteriologi dan pemberian sertifikasi atau rekomendasi kepada setiap sampel yang dinyatakan telah memenuhi standar baku mutu kesehatan ; d) Pemungutan retribusi atas jasa pemeriksaan laboratorium ; e) Pengendalian, perawatan dan kelaikan sarana dan prasarana laboratorium kesehatan ; f) Pelaksanaan prosedur pemeriksaan pemeriksaan terhadap laboratorium berbagai spesimen kesehatan meliputi pemeriksaan laboratorium toksikologi, mikrobiologi serta pemeriksaan laboratorium klinik ; g) Pelaksanaan pengambilan, penanganan administrasi dan dan rujukan spesimen ; h) Pelaksanaan ketatausahaan Unit Pelaksanaan Teknis Laboratorium Kesehatan. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 12 Gambar - 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto KEPALA SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PELAYANAN KESEHATAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PEMBINAAN LINGKUNGAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KELUARGA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT SEKSI PELAYANAN DASAR, RUJUKAN DAN KHUSUS SEKSI PENCEGAHAN & PENGAWASAN PENYAKIT SEKSI KESEHATAN IBU DAN KELUARGA BERENCANA SEKSI DATA DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN SEKSI PELAYANAN REGISTRASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI SEKSI PEMBERANTASAN & PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI KESEHATAN ANAK & USIA LANJUT SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN UKBM SEKSI PELAYANAN KESEHATAN FARMASI, MAKANAN MINUMAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI G I Z I SEKSI PEMBIAYAAN KESEHATAN (JPKM) UPTD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PUSKESMAS KEDUNDUNG PUSKESMAS GEDONGAN PUSKESMAS WATES PUSKESMAS MENTIKAN PUSKESMAS BLOOTO LAB. KESEHATAN GUDANG FARMASI Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 13 2.2. Sumber Daya SKPD 2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM) Di Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Secara keseluruhan jumlah personil Dinas Kesehatan Kota Mojokerto sampai dengan semester I 2014 sebanyak 454 orang, dengan komposisi pegawai sebagai berikut : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 308 orang, yaitu : 1) Tenaga Struktural 35 orang 2) Tenaga Fungsional Umum (Staf) 84 orang 3) Tenaga Fungsional Kesehatan, terdiri dari : a) Dokter spesialis patologi klinik 1 orang b) Dokter umum c) Dokter gigi d) Perawat e) Perawat gigi f) Bidan g) Apoteker h) Asisten apoteker i) Sanitarian 5 orang j) Nutrisionis 10 orang k) Teknisi medis 20 orang l) Penyuluh kesehatan 16 orang 9 orang 65 orang 8 orang 34 orang 3 orang 16 orang 2 orang Sub total tenaga fungsional kesehatan 189 orang Total SDM b. Pegawai Tidak Tetap sejumlah 13 orang c. Wiyata Bakti sejumlah 18 orang d. Tenaga kontrak sejumlah 115 orang, yang terdiri dari : 308 orang - Tenaga Komunikator sejumlah 20 orang - Tenaga Verifikator sejumlah 5 orang - Tenaga kebersihan kantor sejumlah 37 orang - Tenaga penjaga gedung kantor sejumlah 53 orang Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 14 2.2.2. Sarana Prasarana Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah asset tetap Dinas Kesehatan Kota Mojokerto yang tercatat adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Daftar Aset Tetap Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Tahun 2013 Kode Bidang 01 02 03 04 05 06 Pembidangan Golongan Tanah - Tanah Golongan Peralatan dan Mesin - Alat-alat Besar - Alat-alat Angkutan - Alat Bengkel dan Alat Ukur - Alat Pertanian - Alat Kantor dan Rumah Tangga - Alat Studio dan Alat Komunikasi - Alat Kedokteran - Alat Laboratorium Golongan Gedung dan Bangunan - Bangunan gedung Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan - Bangunan Air/ Irigasi - Instalasi - Jaringan Golongan Aset Tetap Lainnya Golongan Konstruksi Dalam Pengerjaan JUMLAH Jumlah Satuan Nilai (Rp) 24 Bidang 3.662.344.970,00 13 82 95 Buah Buah Buah 249.112.200,00 2.416.558.333,34 157.864.005,00 7 2.547 Buah Buah 32.827.450,00 4.460.305.514,72 67 Buah 186.222.381,00 3.617 2.214 Buah Buah 9.486.359.253,47 2.533.427.410,48 68 Buah 16.939.495.126,00 2 Buah 8.310.000,00 2 8 Buah Buah 21.565.100,00 117.475.000,00 1 Buah 829.087.200,00 41.100.953.944,01 Kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kesehatan sampai saat ini dapat dikategorikan cukup memadai sebagai penunjang pelayanan kesehatan dari mulai bangunan gedung, perbekalan kesehatan dan penunjang lainnya, meskipun ada beberapa sarana prasarana yang memerlukan perbaikan/pemeliharaan berat. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 15 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Kinerja Dinas Kesehatan dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Mojokerto selama tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 16 TABEL 2.2 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO NO (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD (2) Angka kematian bayi Angka kematian ibu Persentase balita gizi buruk Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani TARGET NASIONAL SPM (TAHUN 2015) (3) TARGET IKK (4) TARGET INDIKATOR LAINNYA TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE2009 2010 2011 2012 2013 REALISASI CAPAIAN TAHUN KE - RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE - 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 23 MDG’s 23 23 23 23 23 7.7 11.60 12.10 12.58 15.87 166.52 149.57 147.39 145.30 131.00 102 MDG’s 102 102 102 102 102 0 0 52.70 54.70 48.10 200.00 200.00 148.33 146.37 152.84 2.5 MDG’s 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 0.51 1.20 0.57 0.82 0.05 179.6 152.00 177.20 167.20 198.00 95 MDG’s 85 90 91 92 93 88.33 91.62 93.97 77.59 92.21 103.92 101.80 103.26 84.33 99.15 80 MDG’s 80 80 80 80 80 96.79 99.50 101.25 72.54 81.12 120.99 124.38 127 90.67 101.4 95 MDG’s 90 90 93 94 94 98.01 99.19 97.07 80.62 93.18 108.90 110.21 104.37 85.76 99.13 95 MDG’s 90 94 95 95 95 97.32 98.64 100.54 78.90 92.10 108.13 104.94 105.83 83.05 96.95 80 MDG’s 80 71 73 75 77 50.36 65.57 58.15 69.86 80.94 62.95 92.35 79.65 93.15 105.12 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 17 (1) 9 10 11 12 13 14 15 16 a. b. c. (2) Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : Penemuan penderita AFP Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 90 (4) MDG’s 75 90 90 90 90 90.27 97.53 92.54 77.63 89.96 120.36 108.37 102.82 86.26 99.96 100 MDG’s ≥ 90 ≥ 95 ≥ 95 ≥ 95 ≥ 95 100 100 100 100 100 111,11 105,26 105,26 105,26 105,26 90 MDG’s 75 79 81 83 85 61.40 95.78 90.72 78.70 85.16 81.87 121.25 112.00 94.82 100.18 100 MDG’s 100 100 100 100 100 100 73.13 48.00 97.44 100 100.00 73.13 48.00 97.44 100.00 100 MDG’s 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 - 100 100 100 100 100 88.92 91.50 94.90 100 100 88.92 91.50 94.90 100.00 147.13 70 - 67 68 70 70 ≥ 70 75.28 79.27 77.12 67.45 68.76 112.37 116.57 110.17 96.36 98,23 >= 2 - ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 10.00 3.00 0.00 0.00 16.76 500.02 150.00 0.00 0.01 838.03 100 MDG’s 86 60 70 80 90 10.91 10.51 46.66 39.57 70.05 12.68 17.52 66.66 49.47 71.30 100 MDG’s 60 65 70 75 80 58.59 72.09 70.54 100 78.20 97.66 110.91 100.78 133.33 97.74 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 18 (1) d. e. 17 18 19 20 21 22 23 (2) Penemuan dan penanganan DBD Penanganan penderita diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan desa siaga aktif Cakupan posyandu aktif Cakupan Rumah Tangga berPHBS (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 100 MDG’s 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 RPJMD 90 100 100 100 100 102.96 126.61 146.41 113.46 112.11 114.40 126.61 146.41 113.46 112.11 100 RPJMD 85 90 95 100 100 83.37 579.15 103.76 107.27 142.43 98.09 644 109.23 107.27 142.43 100 RPJMD 100 100 100 100 100 19.22 393.02 5.12 52.98 39.17 19.22 393.02 5.12 52.98 39.17 100 - 75 80 85 90 95 100 100 71.43 85.71 100 133 125 84.03 95.24 105 100 RPJMD ≥ 80 ≥ 85 ≥ 90 ≥ 95 100 100 100 100 100 100 125 117,65 111,11 105,26 100 80 RPJMD 20 30 40 50 60 100 100 100 100 100 500 333.33 250.00 200.00 166.67 70 RPJMD 20 30 40 50 60 56.25 58.13 77.02 90.12 90.24 281.25 193.75 192.55 180.24 150.40 70 RPJMD 50 50 55 60 65 41.90 40.00 53.30 53.90 55.16 83.80 80.00 96.91 89.83 84.86 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 19 Indikator kinerja sasaran ini sebagian berasal dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan sebagian lainnya berasal dari target Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs). Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi per 1.000 KH. Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai dengan satu hari sebelum bayi berusia satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak dari suatu perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Gambar 2.2 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 25 20 23 23 23 23 23 15 15.87 10 5 7.7 12.58 12.1 11.6 AKB Target 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga Meskipun realisasi capaian masih jauh dibawah target, tetapi perlu ada kewaspadaan dan peningkatan upaya pencegahan dari seluruh pihak terkait, karena bila dilihat dari grafiknya terlihat adanya peningkatan dari tahun ke tahun, yang semula 7,7 per 1.000 KH di tahun 2009 menjadi 15,87 per 1.000 KH di tahun 2013. Hal ini perlu diwaspadai agar capaian di tahun berikutnya tidak melampaui target MDGs. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 20 2. Angka Kematian Ibu Kematian ibu yang dimaksudkan adalah kematian ibu karena gangguan kehamilan atau penanganannya (bukan karena kecelakaan atau kasus insidentil) selama masa kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas. Angka kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup. Gambar 2.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120 100 102 102 102 102 52.7 54.7 AKI Target 102 80 60 40 20 0 48.1 0 2009 2010 0 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (Laporan PWS KIA) Selama kurun waktu 2009 - 2013, jumlah kematian ibu yang terjadi setiap tahunnya tidak pernah lebih dari 1 kasus, bahkan tahun 2009 – 2010 tidak ditemukan satupun kematian. Meskipun realisasi AKB ini masih dibawah target yang ditetapkan dalam MDGs, sebesar 102 per 100.000 KH, namun tetap perlu diwaspadai karena 1 kematian saja rasio angka kematiannya naik cukup signifikan. Diupayakan untuk dilakukan intervensi sehingga meminimalkan kejadian kematian ibu. 3. Persentase Balita Gizi Buruk Persentase balita gizi buruk merupakan persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah seluruh sasaran balita. Gizi buruk merupakan bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 21 disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Untuk pengkategorian status gizi balita pada indikator ini, dipergunakan standar perhitungan BB/U. Gambar 2.4 Persentase Balita Gizi Buruk di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 3 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2 1.5 1 0.5 1.2 0.51 0.82 Gizi Buruk 0.57 Target 0.05 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga Target kinerja yang dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Mojokerto berdasarkan target dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, yaitu sebesar 2,5%. Selama periode 5 tahun terakhir, prevalensi balita gizi buruk masih dibawah target yang ditetapkan. Meskipun demikian tetap perlu diwaspadai, karena masih ditemukannya balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM) yang sangat berpotensi meningkat statusnya menjadi balita gizi buruk. 4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Indikator cakupan K4 ini dapat menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, dihitung berdasarkan jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, minimal sebanyak 4 kali. Melihat grafik dibawah ini, selama periode tahun 2009 – 2013 ada kecenderungan cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan, meskipun sempat di tahun 2012 mengalami penurunan persentase yang cukup signifikan. Peningkatan ini salah satunya disebabkan karena semakin tingginya pemahaman dan kepedulian Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 22 masyarakat untuk lebih rajin memeriksakan kehamilannya ke sarana kesehatan, minimal 4 kali selama masa kehamilan. Gambar 2.5 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4 di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 100 88.33 93.97 80 92.21 91.62 77.59 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) 5. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma atau kecelakaan. Walaupun sebagian besar komplikasi kebidanan tidak dapat dicegah dan diperkirakan sebelumnya, namun bukan berarti komplikasi tersebut tidak dapat ditangani. Peningkatan akses terhadap pelayanan kegawatdaruratan maternal menjadi salah satu cara untuk menangani komplikasi tersebut. Gambar 2.6 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120.00 99.50 101.25 81.12 80.00 108.04 72.54 40.00 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 23 Ditinjau dari upaya penemuan dan penanganan kasus komplikasi kebidanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, sebagai salah satu langkah pencegahan terjadinya kematian ibu dan bayi, selama periode 5 tahun terakhir ada kecenderungan peningkatan capaian meskipun masih fluktuatif. Hal ini menandakan adanya perbaikan dan peningkatan kinerja tenaga kesehatan maupun peran aktif masyarakat sendiri untuk pendeteksian kejadian komplikasi kebidanan. 6. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Kematian ibu berkaitan erat dengan penolong persalinan dan tempat/ fasilitas persalinan. Hasil analisis kematian ibu yang dilakukan oleh Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada tahun 2010 membuktikan bahwa pertolongan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan berkontribusi besar terhadap turunnya risiko kematian ibu, demikian pula dengan proses persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan. Gambar 2.7 Cakupan Pelayanan Ibu Bersalin di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120 97.96 99.19 97.07 93.18 100 80.62 80 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) Bila dilihat pada grafik diatas, sama halnya dengan realisasi cakupan pada bahasan sebelumnya, ada kecenderungan mengalami peningkatan meskipun masih fluktuatif. Peningkatan ini menunjukkan semakin tingginya tingkat pengetahuan masyarakat dan kesadaran untuk mencari dan mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 24 tenaga kesehatan terlatih. Disamping itu peningkatan cakupan juga disebabkan karena upaya dari petugas kesehatan untuk terus memantau kesehatan ibu, sejak masa kehamilan hingga persalinan, bahkan sampai dengan masa nifas kondisi kesehatan ibu tetap terpantau dengan baik. 7. Cakupan Pelayanan Nifas Masa nifas adalah masa pemulihan organ reproduksi untuk kembali normal, dimulai dari 6 jam pertama sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas dimaksudkan untuk mendeteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu pasca melahirkan, sedikitnya kunjungan ibu nifas ke sarana pelayanan kesehatan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu : 1) 6 jam pertama setelah persalinan sampai dengan hari ke-3, 2) hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan, dan 3) hari ke-29 sampai dengan hari ke-42. Perawatan nifas yang tepat akan memperkecil resiko kelainan bahkan kematian pada ibu nifas. Gambar 2.8 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120 100.54 100 80 97.32 98.64 78.9 60 92.1 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, realisasi cakupan indikator ini masih fluktuatif. Cakupan pelayanan nifas ini berkorelasi positif dengan cakupan pertolongan persalinan oleh nakes terlatih, sehingga peningkatan cakupan ini disebabkan karena semakin tingginya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperoleh pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang terlatih, terutama Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 25 bagi ibu pasca melahirkan. Peningkatan ini juga disebabkan karena adanya peningkatan upaya dari tenaga kesehatan itu sendiri untuk “mendorong” ibu pasca melahirkan agar rutin memeriksakan kesehatannya, mengingat selama periode 4 tahun terakhir kematian ibu justru terjadi di masa nifas. 8. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital lainnya. Cakupan ini menunjukkan progress capaian yang cukup baik selama kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Grafiknya cenderung menunjukkan peningkatan. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan upaya, baik dari tenaga kesehatan maupun dari masyarakat untuk mendeteksi resiko tinggi pada bayi (neonatus), sehingga kejadian komplikasi bisa ditangani lebih dini dan tidak sampai menyebabkan terjadinya kematian bayi. Gambar 2.9 Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 100 80 80.94 60 40 69.86 65.46 58.15 50.39 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) 9. Cakupan Kunjungan Bayi Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada anak umur 0 hari s/d 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu dan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 26 tempat lain untuk mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 7 kali, yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 3-7 hari, 8-28 hari, 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan, meliputi pemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah dalam peningkatan akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Meskipun belum terlalu maksimal, namun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan kunjungan bayi, baik di puskesmas maupun di posyandu sudah menunjukkan progress yang cukup baik. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan bayi, mengingat kelompok usia bayi merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap serangan penyakit dan resiko kematian. Gambar 2.10 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120 97.53 100 80 92.54 77.63 89.96 90.27 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) 10. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) UCI merupakan gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% jumlah bayi (0 – 11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap, yakni BCG 1 kali, DPT 3kali, HB 3 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 27 kali, Polio 4 kali dan Campak 1 kali. Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Selama 5 tahun terakhir, Kota Mojokerto berhasil mempertahankan capaian Desa/Kelurahan UCI sebesar 100%. 11. Cakupan Pelayanan Anak Balita Anak balita adalah setiap anak yang berusia 12 sampai dengan 59 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan diantaranya meliputi: 1) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan minimal 8 kali dalam setahun dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrument SDIDTK, 2) Pembinaan posyandu, pembinaan anak prasekolah termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan menggunakan Buku KIA, 3) pemberian makanan bergizi seimbang serta suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun. Keberhasilan penjangkauan pelayanan kesehatan melalui posyandu menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan cakupan ini, disamping karena faktor peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak balitanya. Gambar 2.11 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 120 97.53 100 80 92.54 77.63 92.05 89.96 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (PWS-KIA) 12. Cakupan Pemberian MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Pada usia bayi 0-6 bulan, Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan satusatunya yang disarankan untuk diberikan kepada bayi. Namun setelah Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 28 usianya >6 bulan, pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, sehingga diperlukan adanya penambahan makanan pendamping (MP-ASI) dengan tetap memberikan ASI kepada bayi. Namun adakalanya karena keterbatasan ekonomi, orangtua tidak sanggup memberikan MP ASI kepada anaknya, sehingga hanya mampu memberikan ASI saja sampai dengan usia 24 bulan. Kondisi ini tentu saja dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan gizi pada anak, utamanya yang berasal dari keluarga miskin. Oleh karena itulah, Pemerintah Daerah melakukan intervensi dengan memberikan MP-ASI kepada anak usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin. Adapun MP-ASI yang diberikan berupa bubuk instan (untuk bayi usia 6 – 11 bulan) dan biskuit (untuk anak usia 12 – 24 bulan), dengan jangka waktu pemberian selama 90 hari. Selama tahun 2014, terdapat 250 anak usia 6 – 24 bulan yang menjadi target sasaran pemberian MP-ASI dan keseluruhan telah mendapatkan bantuan MP ASI tersebut, sehingga realisasinya sebesar 100%, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Persentase ini mempertahankan cakupan yang telah dicapai di tahun-tahun sebelumnya. 13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Penetapan status gizi balita untuk pengiukuran capaian indikator ini adalah dengan berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan (BB) menurut tinggi badan (BB/TB) dengan Z-score <-3 SD (sangat kurus) dan/atau terdapat tanda-tanda klinis gizi buruk lainnya (marasmus, kwashiorkor, dan marasmuskwasiorkor). Penanganan kasus gizi buruk pada balita menjadi salah satu program prioritas yang wajib dilaksanakan. Seluruh kasus yang ditemukan harus mendapat penanganan secara menyeluruh, karena status gizi balita sangat menentukan kualitas hidup mereka selanjutnya, dan tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian indeks pembangunan manusia. Demikian juga yang terjadi di Kota Mojokerto Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 29 selama kurun waktu tahun 2009 – 2013, seluruh kasus gizi buruk yang ditemukan telah dilakukan penanganan. 14. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kegiatan penjaringan ini biasanya dilakukan pada saat tahun ajaran baru dimulai, yang menjadi sasaran adalah siswa kelas 1 SD. Idealnya seluruh siswa yang baru saja masuk SD dilakukan skrening untuk mendeteksi kondisi kesehatan mereka. 15. Cakupan Peserta KB Aktif Yang dimaksud sebagai peserta KB aktif adalah peserta KB, baik yang baru maupun yang sudah lama, yang masih aktif memakai kontrasepsi terus-menerus untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. Sasaran indikator ini adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat menstruasi, yang biasa dikenal sebagai Pasangan Usia Subur (PUS). Selama periode 2014, dari target sebesar 70%, cakupan peserta aktif KB mencapai realisasi sebesar 72,59% dari jumlah sasaran sebanyak 21.198 PUS. Capaian ini naik dibanding tahun 2013 yang mencapai 68,76% dari 21.017 PUS. Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya penyuluhan dan penyebarluasan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membatasi jumlah anak dan jarak kelahiran, karena akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah penduduk serta kualitas hidup mereka di masa mendatang. 16. Cakupan Penemuan Penderita AFP Acute Flacid Paralysis, atau disebut juga dengan AFP, merupakan kelumpuhan pada anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 30 terjadi secara akut, mendadak dan bukan disebabkan ruda paksa. Penyakit AFP ini sebagai penanda awal (early warning) terhadap adanya kasus polio, namun belum tentu semua penyakit AFP akan meningkat menjadi Polio. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas yang kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan Polio merupakan penyakit menular akibat manifestasi infeksi virus yang menyerang sistem syaraf sehingga menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan. Bila ditemukan kejadian AFP, tindakan yang harus segera dilakukan adalah melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab lumpuh layu tersebut adalah virus polio atau penyebab lainnya. Adapun target penemuan kasus ini adalah 2 kasus per 100.000 penduduk berusia dibawah 15 tahun. Kejadian Polio sampai dengan saat ini berhasil ditekan hingga tidak terjadi satu kasus polio pun, namun untuk AFP masih ditemukan kejadiannya hingga tahun 2013. Ini menandakan bahwa petugas kesehatan masih harus waspada terhadap terjadinya kasus polio. Upaya pencegahan melalui imunisasi dasar polio perlu terus digalakkan untuk mengantisipasi terjadinya polio dan AFP. Gambar 3.15 Penemuan Kasus AFP dan Polio di Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2013 5 5 4 4 3 3 3 2 1 0 0 0 0 0 0 Polio 2009 2010 2011 2012 2013 0 AFP Sumber : Bidang P2PL Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 31 17. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Balita Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru (Alveoli). Penyebabnya bisa dikarenakan infeksi bakteri, virus maupun jamur, bisa juga disebabkan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun serta orang dengan permasalahan kesehatan seperti malnutrisi maupun gangguan imunologi. Penanganan yang dilakukan berupa pemberian antibiotik sesuai standar tatalaksana pneumonia serta balita dengan pneumonia berat dirujuk ke RS. Untuk penetapan target sasaran jumlah penderita pneumonia adalah menggunakan perkiraan sasaran berdasarkan hitungan 10% dari jumlah balita yang ada. Tahun 2014 jumlah balita yang ada sebanyak 10.269 balita, sehingga ditetapkan jumlah sasaran penemuan pneumonia sebanyak 1.027 balita. Dari jumlah tersebut, penemuannya hanya sebanyak 703 balita saja atau sebesar 68.45%. Capaian ini tentu saja belum mampu mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%. Gambar 3.8 Penemuan Penderita Pneumonia pada Balita di Kota Mojokerto Tahun 2010 – 2014 120 100 90 100 80 70 80 60 60 64.15 40 46.7 38.57 20 0 68.45 Target 10.51 2010 2011 2012 2013 2014 Adapun yang menjadi kendala diantaranya : 1. Program MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen Terpadu Balita Muda) belum berjalan efektif untuk pendeteksian adanya kasus pneumonia. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 32 2. Kurangnya kesadaran dari orang tua balita untuk segera membawa anaknya berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala pneumonia, karena penyakit ini identik dengan penyakit batuk biasa. 18. Cakupan Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif Penemuan TB BTA positif yaitu penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan mikroskopis : a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif b. Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif dan foto toraks dada menunjukan gambaran tuberkulosis c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. Sedangkan pasien baru merupakan Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). Untuk tahun 2014, perkiraan jumlah kasus baru TB BTA positif sebesar 134 kasus, dihitung berdasarkan angka insiden (IR) TB nasional dikalikan jumlah penduduk. Dari jumlah sasaran tersebut, kasus baru TB yang berhasil ditemukan sebanyak 129 kasus atau sebesar 96,27%. Realisasi ini telah memenuhi target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sebesar 85%. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 33 Gambar 3.9 Perkembangan Penemuan Kasus Baru TB BTA (+) di Kota Mojokerto Tahun 2010 – 2014 120 100 96.27 100 78.62 70.54 80 60 65 42.66 80 75 70 85 40 20 Realisasi Target 2012 2013 0 2010 2011 2014 19. Cakupan Penemuan dan Penanganan DBD Tanda – tanda penderita DBD diantaranya menderita demam tinggi mendadak berlangsung 2-7 hari, disertai manifestasi perdarahan (antara lain uji tourniqet positiv, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan/atau melena, dsb) ditambah trombositopenia (trombosit ≤ 100.000 /mm³) dan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20%). Target untuk cakupan penemuan dan penanganan DBD harus 100%, dikarenakan kasus penyakit menular ini ada kecenderungan untuk menyebabkan terjadinya KLB, dalam kondisi terparah dapat mengakibatkan terjadinya kematian pada penderita sehingga bila terjadi kasus harus segera mendapatkan penanganan. Selama periode tahun 2014, jumlah kasus DBD yang terjadi sebanyak 9 kasus dan seluruhnya telah mendapatkan penanganan sehingga tidak sampai menyebabkan terjadinya KLB maupun kematian. Bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus di tahun 2014 ini merupakan yang terendah. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Mojokerto untuk menekan angka kejadian DBD melalui program Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 60 menit yang dilaksanakan setiap hari jumat di seluruh wilayah Kota Mojokerto. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 34 Gambar 3.10 Perkembangan Jumlah Penderita DBD di Kota Mojokerto Tahun 2010 – 2014 30 25 24 20 19 17 15 14 10 9 5 0 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : Bidang P2PL 20. Cakupan Penanganan Penderita Diare Penyakit ini sangat berkaitan erat dengan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat. Sasaran indikator ini merupakan perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader, yang dihitung sebesar 10% dari angka kesakitan dikalikan jumlah penduduk disatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun. Angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2012 yaitu sebesar 214 per 1.000 penduduk, sehingga untuk sasaran di Kota Mojokerto pada tahun 2014 sebesar 2.668 jiwa. Dari perkiraan sasaran tersebut, ditemukan kasus sebesar 4.856 atau sebesar 182,01%. Realisasi ini bila ditinjau dari sisi kinerja pelayanan kesehatan, sangat baik karena jauh melebihi target yang ditetapkan sebesar 100%. Namun bila dikaitkan dengan kualitas kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat, semakin tinggi angka kejadian diare, maka semakin buruk kualitas sanitasi dan perilaku masyarakat. Perlu ada penanganan lebih lanjut. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 35 21. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin dan Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Semenjak tahun 2013, Kota Mojokerto telah menerapkan Jaminan Kesehatan Semesta (Total Coverage) bagi warga Kota Mojokerto. Seluruh masyarakat, baik miskin maupun non miskin, bisa memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di seluruh sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah, baik untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas maupun pelayanan kesehatan rujukan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah pusat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 1 Januari 2014, Pemerintah Kota Mojokerto tetap meneruskan kebijakan yang telah ada di tahun sebelumnya, dengan mengalokasikan APBD Kota Mojokerto untuk pembiayaan jaminan kesehatan bagi seluruh warga Kota Mojokerto yang belum mempunyai jaminan kesehatan apapun, baik warga miskin maupun non miskin. Jaminan tersebut tidak hanya berlaku untuk pelayanan yang dilakukan di sarana kesehatan milik pemerintah saja, namun juga dapat dipergunakan di sarana pelayanan kesehatan swasta yang telah bekerjasama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. 22. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam KLB, atau Kejadian Luar Biasa, adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Sedangkan penyelidikan epidemiologi (PE) merupakan rangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber serta cara-cara penanggulangannya. Selama periode 2014, terjadi 11 kasus KLB di wilayah Kota Mojokerto, yaitu : Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 36 1. 1 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Surodinawan (1 orang penderita) 2. 3 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Wates (masing – masing kejadian 1 orang penderita) 3. 1 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Gunung Gedangan (1 orang penderita) 4. 4 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Wates (masing-masing 1 orang penderita) 5. 1 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Magersari (1 orang penderita) 6. 1 kali kasus KLB Dipteri di Kelurahan Miji (1 orang penderita) Seluruh kasus tersebut telah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kurang dari 24 jam sejak laporan kasus diterima. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 37 TABEL 2.3 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO ANGGARAN PADA TAHUN KE - RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN TAHUN KE - REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE - URAIAN (1) RATA-RATA PERTUMBUHAN 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANG GAR AN REALI SASI (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) PENDAPATAN DAERAH 183,700,000 509,300,000 665,800,000 1,748,500,000 1,904,500,000 548,810,560 805,353,000 914,021,950 2,290,373,800 2,923,623,500 298.75 158.13 137.28 130.99 153.51 0.95 0.60 Pendapatan Asli Daerah 183,700,000 509,300,000 665,800,000 1,748,500,000 1,904,500,000 548,810,560 805,353,000 914,021,950 2,290,373,800 2,923,623,500 298.75 158.13 137.28 130.99 153.51 0.95 0.60 - Hasil retribusi daerah 183,700,000 263,300,000 303,300,000 860,500,000 1,410,500,000 548,810,560 577,670,000 548,904,950 1,801,753,800 2,436,925,500 298.75 219.40 180.98 209.38 172.77 0.77 0.66 - Lain-lain PAD yang sah - 246,000,000 362,500,000 888,000,000 494,000,000 - 227,683,000 365,117,000 488,620,000 486,698,000 - 92.55 100.72 55.02 98.52 0.49 0.31 24,697,361,300 20,265,830,350 28,242,170,000 30,509,675,250 47,266,170,350 22,554,533,212 19,268,656,589 24,641,627,598 27,571,706,656 38,777,372,650 91.32 95.08 87.25 90.37 82.04 0.21 0.16 Belanja tidak langsung 8,192,005,300 8,777,908,500 10,530,702,950 10,672,758,800 13,253,700,000 8,282,042,536 9,040,748,075 10,456,377,069 11,264,867,570 12,022,078,151 101.10 102.99 99.29 105.55 90.71 0.13 0.10 Belanja pegawai 8,192,005,300 8,777,908,500 10,530,702,950 10,672,758,800 13,253,700,000 8,282,042,536 9,040,748,075 10,456,377,069 11,264,867,570 12,022,078,151 101.10 102.99 99.29 105.55 90.71 0.13 0.10 16,505,356,000 11,487,921,850 17,711,467,050 19,836,916,450 34,012,470,350 14,272,490,676 10,227,908,514 14,185,250,529 16,306,839,086 26,755,294,499 86,47 89,03 80,09 82,20 78,66 0.27 0.22 BELANJA DAERAH - Belanja langsung - Belanja pegawai 1,775,440,000 1,540,419,000 2,699,068,000 2,621,810,000 3,030,630,000 1,698,618,000 1,471,089,000 2,456,808,000 2,254,699,500 2,653,730,000 95.67 95.50 91.02 86.00 87.56 0.19 0.16 - Belanja barang dan jasa 6,772,220,700 6,837,609,200 9,152,224,700 12,800,888,750 21,498,227,350 6,046,870,276 5,883,615,264 8,235,872,829 10,102,597,286 16,663,510,199 89.29 86.05 89.99 78.92 77.51 0.36 0.31 - Belanja modal 7,957,695,300 3,109,893,650 5,860,174,350 4,414,217,700 9,483,613,000 6,527,002,400 2,873,204,250 3,492,569,700 3,949,542,300 7,438,054,300 82.02 92.39 59.60 89.47 78.43 0.29 0.17 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 38 TABEL 2.4 ANGGARAN DAN REALISASI PROGRAM KESEHATAN DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO TAHUN 2009 – 2013 ANGGARAN PADA TAHUN KE NO (1) REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE - URAIAN (2) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 514,943,250.00 550,010,650.00 775,493,100.00 731,030,000.00 1,180,560,000.00 482,220,300.00 513,196,449.00 714,860,587.00 711,173,233.00 1,005,435,248.00 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 504,249,800.00 315,483,900.00 541,200,000.00 645,200,000.00 838,120,000.00 475,759,000.00 313,319,995.00 514,739,700.00 610,149,211.00 813,983,000.00 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 30,000,000.00 - - - - 29,500,000.00 - - - - 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 64,914,450.00 20,000,000.00 - 24,820,000.00 67,479,500.00 45,952,450.00 18,797,500.00 - 19,330,000.00 57,949,800.00 5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 959,950,000.00 1,520,330,000.00 1,550,500,000.00 1,420,100,000.00 2,170,921,400.00 940,748,797.00 1,414,921,800.00 1,509,996,850.00 1,393,789,151.00 2,010,897,772.50 6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2,166,488,300.00 2,742,257,050.00 3,242,640,950.00 2,036,570,050.00 3,434,481,000.00 1,743,155,905.00 2,446,865,045.00 2,939,946,000.00 1,570,049,745.00 2,301,041,525.00 7 Program Pengawasan Obat dan Makanan 20,000,000.00 25,000,000.00 25,000,000.00 25,000,000.00 70,345,000.00 20,000,000.00 21,435,000.00 24,502,500.00 23,880,300.00 61,877,950.00 8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1,353,516,400.00 1,203,502,000.00 528,134,000.00 306,569,700.00 705,000,000.00 1,303,307,499.00 898,930,500.00 229,024,700.00 217,882,000.00 501,130,100.00 9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 181,524,000.00 204,988,250.00 204,930,450.00 379,954,500.00 534,300,700.00 125,591,300.00 190,792,745.00 179,092,050.00 360,843,395.00 422,968,750.00 10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 255,653,000.00 - - - - 219,278,000.00 - - - - 11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1,432,505,000.00 1,537,005,000.00 1,980,705,000.00 1,991,105,000.00 2,390,210,500.00 1,371,301,875.00 1,381,923,750.00 1,900,361,350.00 1,795,548,000.00 2,208,828,000.00 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 39 ANGGARAN PADA TAHUN KE NO (1) REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE - URAIAN (2) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 182,745,050.00 90,000,000.00 145,200,000.00 173,000,000.00 227,800,000.00 178,511,600.00 70,085,200.00 134,954,000.00 147,833,700.00 60,962,950.00 13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin - - 2,450,000,000.00 4,262,699,500.00 9,094,550,000.00 - - 2,288,018,552.44 3,317,602,300.62 6,592,129,958.50 14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 6,718,004,050.00 2,450,332,850.00 3,767,627,350.00 4,164,117,700.00 8,864,887,500.00 5,390,728,950.00 2,220,529,350.00 1,456,628,700.00 3,700,185,600.00 7,061,697,300.00 15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 149,176,000.00 119,304,450.00 213,395,250.00 255,450,000.00 326,952,750.00 123,778,950.00 109,091,250.00 200,472,250.00 227,614,850.00 292,144,250.00 16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 59,745,000.00 - - - - 52,586,000.00 - - - - 17 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 99,655,000.00 72,858,950.00 72,858,950.00 100,000,000.00 110,025,000.00 76,177,000.00 68,524,300.00 70,553,650.00 97,264,000.00 88,080,000.00 18 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 40,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 30,000,000.00 80,000,000.00 33,660,000.00 34,158,430.00 39,084,400.00 29,213,200.00 63,830,400.00 19 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 225,000,000.00 - - - - 211,480,000.00 - - - - 20 Program Upaya Kesehatan Perorangan 1,230,062,500.00 350,000,000.00 1,944,282,000.00 3,136,800,000.00 3,473,796,000.00 1,170,188,500.00 332,623,750.00 1,782,340,240.00 1,950,681,800.00 2,785,938,145.00 21 Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan 315,224,200.00 239,348,750.00 222,000,000.00 152,000,000.00 440,541,000.00 276,564,550.00 190,213,450.00 198,175,000.00 131,298,600.00 419,899,350.00 22 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2,000,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 2,000,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000.00 16,505,356,000.00 11,487,921,850.00 17,711,467,050.00 19,836,916,450.00 34,012,470,350.00 14,272,490,676.00 10,227,908,514.00 14,185,250,529.44 16,306,839,085.62 26,751,294,499.00 TOTAL Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 40 2.4. Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1. Peluang Komitmen Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk pembangunan kesehatan cukup tinggi. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi sektor kesehatan untuk semakin berkembang, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan masyarakat, utamanya upaya-upaya untuk permasalahan-permasalahan di peningkatan mencari bidang derajat solusi-solusi kesehatan. kesehatan penyelesaian Disamping itu peningkatan peran serta masyarakat yang positif terhadap kesehatan juga menjadi sumber daya potensial untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tingkat kesadaran masyarakat untuk secara mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat sudah semakin baik bila dibanding dengan tahun tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikasi perkembangan pembangunan kesehatan di Kota Mojokerto. Adanya sumber-sumber pendanaan diluar APBD Kota Mojokerto juga dirasakan menjadi peluang yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan. Tidak dipungkiri bahwasanya anggaran untuk pemenuhan sarana dan prasarana khususnya untuk peralatan medis di puskesmas yang bersumber dari APBD cukup terbatas, sehingga dengan adanya sumber pendanaan lain diharapkan dapat meningkatkan inovasi mengembangkan dan upaya-upaya kreatifitas provider penanganan kesehatan permasalahan untuk kesehatan secara efektif dan efisien dengan peralatan kedokteran modern sesuai dengan kondisi spesifik wilayah puskesmas untuk peningkatan derajat kesehatan. 2.4.2. Tantangan Adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat untuk menerapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi tantangan tersendiri bagi provider kesehatan, utamanya bagi Dinas Kesehatan. Belum tertatanya sistem kemitraan dengan BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Kesehatan dan belum adanya produk hukum yang mengatur secara teknis pelaksanaannya, membuat penerapan SJSN belum berjalan secara terpadu. Selain itu, secara tidak langsung SJSN ini memicu adanya “persaingan” antar pemberi pelayanan kesehatan untuk semakin meningkatkan kualitas layanannya, sehingga masyarakat akan lebih memilih untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan. Di satu sisi, kondisi yang demikian akan menjadi pemicu bagi provider kesehatan untuk menjadi lebih baik, namun disisi lain perlu untuk ditetapkan regulasi yang tepat untuk mengatur dan menyusun sistem pelayanan yang terintegrasi dengan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 41 kemitraan pemerintah dan swasta dengan mengedepankan kualitas pelayanan dengan standarisasi sesuai yang ditetapkan. Disamping itu, perkembangan pola penyakit yang terjadi di masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kesehatan. Tidak hanya untuk penanganan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian dan resiko kecacatan saja yang menjadi perhatian penting, namun tren yang terjadi sekarang ini yang juga memerlukan perhatian penting adalah semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian dan resiko kecacatan, seperti penyakit kanker, jantung koroner, gagal ginjal, diabetes mellitus dan hipertensi. Dulunya penyakit-penyakit tersebut kebanyakan terjadi pada kelompok penduduk lansia dan pra lansia, namun kini banyak menyerang penduduk usia produktif yang notabene merupakan asset penting bagi pembangunan. Faktor utama yang dicurigai sebagai pemicu semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tersebut adalah karena pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan aspek kesehatan. Dari sisi sumber daya manusia kesehatan, untuk mewujudkan SDM kesehatan yang kompeten, professional dan merata di sarana kesehatan, terhambat dengan kurangnya kualitas dan kuantitas pegawai. Ketidaksesuaian formasi, kualifikasi jabatan dan kebutuhan tenaga menjadi tantangan yang cukup besar untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto 2014-2019 | 42 Bab III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pembangunan di bidang kesehatan diantaranya adalah : 1. Angka kematian bayi yang cenderung masih fluktuatif, terkadang mengalami penurunan, tidak jarang juga justru mengalami peningkatan. 2. Kejadian balita gizi buruk di tahun 2013 memang sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun bukan berarti tidak lagi menjadi permasalahan, justru perlu untuk diwaspadai agar tidak mengalami peningkatan kembali, mengingat juga prevalensi gizi buruk menjadi indikator penting dalam pencapaian target MDG’s. 3. Peningkatan sejumlah kasus kejadian penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian dan resiko kecacatan perlu mendapatkan perhatian serius, seperti HIV/AIDS, TB Paru, DBD, kusta dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 4. Tren penyakit yang berkembang akhir-akhir ini adalah semakin tingginya angka kejadian penyakit tidak menular menyebabkan kematian dan resiko kecacatan, yang dapat seperti kanker (Leukimia, Thalasemia, Kanker Serviks, Kanker Payudara), jantung koroner, gagal ginjal, diabetes mellitus dan hipertensi. Kebanyakan disebabkan karena perilaku masyarakat yang mengabaikan kesehatan. 5. Implementasi kebijakan baru dari pemerintah pusat untuk melaksanakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) perlu penataan kembali, utamanya menyangkut produk hukum yang mengatur secara teknis yang belum tersusun hingga saat ini. 6. Perlunya peningkatan infrastruktur kesehatan, mengingat dengan adanya program SJSN antusiasme masyarakat untuk mencari pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional meningkat, Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 43 sehingga pelayanan yang terbaik dan memuaskan melalui sarana dan prasarana memadai menjadi tuntutan utama saat ini. 7. Masih adanya beberapa wilayah dengan kualitas sanitasi lingkungan yang sangat buruk, sehingga membutuhkan sosialisasi dan fasilitasi pola hidup bersih dan sehat. 8. Baru ada 1 Kelurahan di Kota Mojokerto yang menyatakan diri sebagai Kelurahan Sehat, utamanya menyangkut gerakan ODF (Open Defecation Free) dari total 18 (delapan belas) kelurahan yang ada, sehingga perlu dipikirkan strategi untuk segera memenuhi target kelurahan sehat. 9. Masih terbatasnya kuantitas, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan dan jaringannya sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan belum berjalan maksimal. Diperlukan penyusunan formasi berbasis beban kerja dan standarisasi kompetensi. 10. Belum optimalnya profesionalisme dan kedisiplinan petugas kesehatan juga menjadi hal penting yang harus mendapat perhatian serius, karena keluhan masyarakat saat ini adalah ketidaktepatan jam kerja, lambatnya pelayanan, petugas yang kurang ramah serta prosedur administrasi pelayanan kesehatan yang rumit. Diperlukan adanya peningkatan kompetensi dan pelatihan-pelatihan terkait pemenuhan alat medis modern, peningkatan motivasi kerja, empati serta pengabdian sebagai tenaga kesehatan. 11. Belum optimalnya sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya dukungan data dan informasi kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, kurangnya sarana prasarana IT yang terpadu dan dapat mewadahi informasi sesuai perkembangan teknologi informasi, serta belum adanya masterplan (blueprint) sistem informasi. Optimalisasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dirasakan akan sangat membantu dalam proses perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja. 12. Kurangnya jalinan kerjasama kemitraan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Dinas Kesehatan. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 44 Kemitraan untuk pengembangan kesehatan, pemberdayaan pembangunan pengembangan masyarakat, kesehatan, teknologi penelitian dan profesionalisme SDM informasi dan teknologi kedokteran dengan institusi, akademisi dan teknis bidang kesehatan harus dapat terjalin dengan baik, sehingga pembangunan kesehatan dapat mengikuti perkembangan dan dinamika permasalahan kesehatan di masyarakat. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Kota Mojokerto Tahun 2014 – 2019 adalah “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral”. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan pengertiannya, sebagaimana tabel di bawah ini. Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral” Pokok-pokok Penjabaran Visi Visi Kota yang memiliki produk jasa layanan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi 1. Jasa layanannya menghasilkan nilai tambah ekonomi yang Sebagai mampu menarik kehadiran investor dan pelaku pasar lainnya service city 2. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana berupa sumberdaya manusia dan infrastruktur yang baik dan memadai Layanan pemerintahan yang diselenggarakan secara modern, antara lain ditandai oleh: 1. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi canggih dalam penyelenggaraan layanannya Service city 2. Dikelola dengan manajemen modern yang handal dan efisien yang maju 3. Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup 4. Memiliki daya saing tinggi 5. Mampu menghasilkan output dan outcome yang berkualitas prima Mewujudkan pembangunan Kota Mojokerto yang : Service city yang sehat 1. iklim usaha yang kondusif dan mandiri 2. lingkungan yang bersih dan bebas polusi 3. kebutuhan air bersihnya terpenuhi dan sanitasinya bagus 4. pemanfaatan lahannya mempertimbangkan aspek konservasi Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 45 Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral” 5. tata ruangnya mampu mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat. Antara lain ditandai oleh: Service city yang cerdas Service city yang sejahtera Service city yang bermoral 1. sumber daya manusia yang berkualitas 2. pemerintah dan swasta yang profesional dan berdaya saing tinggi 3. tata ruang yang efisien dan kondusif terhadap pengembangan sosial dan teknologi 4. terbukanya akses pengetahuan dan teknologi Layanan pemerintahan yang mampu memberi nilai tambah ekonomi dan membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, antara lain ditandai dengan : 1. Meningkatnya pendidikan dan kualitas SDM 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat Layanan pemerintahan yang penyelenggaraan layanannya dilandasi oleh nilai-nilai moral, etika dan norma sosial, budaya, agama, maupun negara, antara lain ditandai dengan : 1. Meningkatnya keimanan, ketakwaan dan kesalehan sosial 2. Meningkatnya peranan budaya dan nilai-nilai moral, etika dan agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3. Terciptanya keamanan, ketertiban dan ketentraman 4. Rendahnya angka kriminalitas dan pelanggaran hukum/peraturan/ norma 5. Pemerintah dan jasa layanannya diselenggarakan dengan amanah, bersih dan baik (clean and good governance) Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi Kota Mojokerto Tahun 2014 – 2019 yaitu : 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Peningkatan sumber daya manusia adalah upaya wewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas dan berkualitas dengan dasar penuntasan wajib belajar 12 tahun. Sumberdaya manusia yang berkualitas berarti juga memiliki nilai-nilai religius yang dapat memanfaatkan keilmuan untuk mewujudkan kesalehan sosial. Untuk mewujudkan itu semua perlu ditopang dengan kesehatan diri dan lingkungan dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 46 Mojokerto. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih, bebas polusi, kebutuhan air bersih terpenuhi, sanitasi bagus, pemanfaatan lahan mempertimbangkan aspek konservasi, dan tata ruang yang mampu mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pola hidup yang sehat. Hal ini memerlukan tempat tinggal yang layak, jaminan asuransi kesehatan agar masyarakat bisa terus berkonsentrasi menggali potensi diri yang nantinya bisa tumbuh prestasi-prestasi di kalangan masyarakat yang mendukung percepatan pembangunan. 2. Menyediakan produk, jasa dan layanan yang maju dan berdaya saing tinggi Pemerintahan yang profesional, efektif, efisien, produktif, dan SDM aparaturnya bebas KKN sebagai dasar untuk memfasilitasi privat sektor dan UMKM agar bisa terus menyediakan produk jasa dan layanan yang maju dan berdaya saing tinggi. Dengan pemerintahan yang efesien dan efektif melayani dan memfasilitasi UMKM untuk mengembangkan kapasitasnya dan kemudian akan tercipta iklim usaha yang baik dan berdaya saing tinggi. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat akan meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan hidup karena rendahnya angka pengangguran. 3. Menyediakan infrastruktur dan sarana prasarana yang baik dan memadai Peningkatan infrastruktur meliputi sarana-prasarana: jalan dan jembatan; perumahan; lingkungan, perekonomian; kesehatan; pendidikan; sosial dan budaya; air bersih; ketahanan pangan; berfungsinya ruang terbuka hijau dan peribadatan. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang sejahtera yakni lingkungan yang tata ruangnya mampu mendukung kegiatan ekonomi. 4. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram Peningkatan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram dapat dilakukan dengan upaya meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, meningkatnya profesionalisme aparat penegak hukum. Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan bagi masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam menciptakan kemanan dan ketertiban lingkungan dan penurunan angka kriminalitas. Selain itu menciptakan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 47 lingkungan yang aman, nyaman dan tentram bermakna melindungi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko bencana di segala aspek. 3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Propinsi/ Kabupaten/Kota Lain 3.3.1. Faktor Pendorong 1. Adanya komitmen bersama internasional yang tertuang dalam MDG’s menjadi faktor pendorong yang cukup kuat bagi sektor kesehatan untuk bersama-sama berusaha mencapai target yang ditetapkan. 2. Adanya Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan Propinsi maupun Kabupaten/Kota untuk membentuk dan mengembangkan sistem kesehatan masing-masing. 3. Adanya beberapa produk hukum yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, seperti pedoman atau petunjuk teknis, menjadi petunjuk arah serta memberi keleluasaan bagi Dinas Kesehatan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan. 3.3.2. Faktor Penghambat 1. Oleh karena keterbatasan APBD, maka untuk penambahan anggaran pembangunan bidang kesehatan di kabupaten/kota mengajukan tambahan dari APBN. Namun seringkali menu yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan belum sinkron dengan kebutuhan daerah. Terkadang menu yang ada hanya didasarkan pada pemenuhan standar minimal pelayanan, belum mengakomodir kebutuhan pengembangan pelayanan kesehatan. 2. Demikian pula dengan adanya bantuan anggaran dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau), rambu-rambu yang ditetapkan untuk mengatur penggunaan anggaran tidak cukup fleksibel bagi Dinas Kesehatan untuk mengembangkan pelayanan, bahkan seringkali justru menyulitkan untuk dilaksanakan, sehingga pada akhirnya tidak dilakukan penyerapan anggaran. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 48 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dengan pengembangan demikian pelayanan SKPD secara dapat mengidentifikasi geografis, perkiraan arah kebutuhan pelayanan dan prioritas pelayanan SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang. Sedangkan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program. Kota Mojokerto merupakan kota kecil yang terletak ditengahtengah Kabupaten Mojokerto, berjarak sekitar 52 km dari Ibukota Propinsi Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya, dengan luas wilayah sebesar 16,46 km 2. Wilayahnya terletak di dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 22 m di atas permukaan laut, dengan kondisi permukaan tanah memiliki kemiringan ke Timur dan Utara antara 0 - 3%. Secara administratif, wilayah Kota Mojokerto terbagi menjadi 2 kecamatan dan 18 kelurahan. 3.4.1. Faktor Pendorong 1. Rencana Tata Ruang Gresik Selatan yang akan membangun kota baru meliputi Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Menganti. Balongpanggang, Kedamaian, Benjeng dan Cerme merupakan persoalan tersendiri bagi Kota Mojokerto. Perkembangan kota baru tersebut akan menyediakan berbagai sarana dan prasarana pelayanan public dan privat yang harus diperhitungkan. Sehingga Service city Kota Mojokerto haruslah memiliki kelebihan yang masih diperhitungkan baik oleh masyarakat Kota Mojokerto maupun masyarakat sekitarnya. 3.4.2. Faktor Penghambat 1. Masih rendahnya keterpaduan pemanfaatan ruang kota, seperti terminal, pasar dan sistem transportasi sehingga menyebabkan kesemrawutan kota dan kemacetan lalu lintas yang tentu saja akan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 49 berdampak pada aksesibilitas masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat. 3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis Isu strategis yang masih dihadapi Dinas Kesehatan diantaranya : 1. Peningkatan peran serta masyarakat dan sektor swasta untuk mengatasi dan mencegah peningkatan AKI dan AKB. 2. Peningkatan angka kejadian penyakit degenerative (penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian dan resiko kecacatan) sebagai dampak dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat. 3. Perbaikan sanitasi dasar, kualitas air bersih dan penyediaan jamban sehat bagi warga, utamanya bagi warga kurang mampu untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat 4. Pendeklarasian Kelurahan Sehat Bebas Buang Air Sembarangan (Open Defecation Free/ODF). 5. Penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam perencanaan penganggaran yang responsive gender (PPRG) 6. Pembuatan produk-produk hukum dan dokumen-dokumen standarisasi yang mengatur secara teknis pelaksanaan pelayanan kesehatan 7. Peningkatan kualitas dan kuantitas dokter dan paramedis serta peningkatan profesionalisme dengan kompetensi yang terstandarisasi. 8. Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana pendukung pelayanan kesehatan. 9. Pengembangan manajemen perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dengan dukungan SIK yang terpadu. 10. Peningkatan jalinan kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak terkait. Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 50 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Dengan memperthatikan dan mempertimbangkan pencapaian pembangunan kesehatan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta dengan analisa kondisi yang ada, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto adalah : . “Terwujudnya Masyarakat Kota Mojokerto yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan“ Mandiri ditandai dengan masyarakat yang kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk berperan aktif dalam mencegah, melindungi dan memelihara kesehatan dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungan, agar terhindar dari resiko gangguan kesehatan. Kemandirian tersebut perlu adanya dukungan lingkungan fisik dan sosial, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada untuk mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat, hidup di lingkungan yang sehat, aman dan nyaman. Berdasarkan pemahaman tersebut diatas, maka faktor penting yang harus menjadi perhatian dalam pencapaian visi pembangunan bidang kesehatan yaitu : 1. Perilaku, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2. Lingkungan, melingkupi sanitasi yang bersih, sehat dan hygiene 3. Pelayanan Kesehatan, melingkupi seluruh aspek pelayanan kesehatan secara paripurna 4. Keturunan Dari keempat faktor tersebut, hanya faktor keturunan yang tidak dapat dilakukan intervensi. Sedangkan ketiga faktor lainnya tidak mungkin dapat dilakukan sendiri oleh sektor kesehatan, perlu adanya peran serta masyarakat. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka Misi dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto adalah : Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 51 1. Mewujudkan derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Pembangunan Bidang kesehatan 2. Mewujudkan Lingkungan yang Sehat 3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, maka dapat disusunlah tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu : 1. Meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran : a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 2. Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat Tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran : a. Meningkatnya akses pada lingkungan yang bersih dan sehat 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran : a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional b. Terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang paripurna Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 52 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto No 1 2 Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 KH Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 KH Prevalensi balita gizi buruk Angka kesakitan penyakit menular : Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk Angka Kesakitan TB Paru BTA (+) per 100.000 penduduk Angka Kesakitan Diare per 1.000 Penduduk Angka Kesakitan HIV/AIDS per 100.000 penduduk Angka kesakitan penyakit tidak menular : Angka Kesakitan PTM (Hipertensi, DM, Jantung) per 1.000 penduduk ≥ 15 Tahun Meningkatnya akses pada lingkungan yang bersih dan sehat Presentase kelurahan memenuhi tatanan Kota Sehat Cakupan rumah tangga ber-PHBS 1 <100 Indikator Kinerja Tahun ke2 3 4 <100 <100 <100 5 <100 < 14 < 14 < 14 < 14 < 14 < 0,9 < 0,9 < 0,9 < 0,9 < 0,9 <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% <1% Angka kasus PTM 11% 70% Angka kasus PTM Angka kasus PTM Angka kasus PTM Angka kasus PTM 33% 55% 77% 100% 73% 75% 77% 80% Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 53 No 3 Tujuan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Sasaran Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional Terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang paripurna Indikator Sasaran Cakupan fasilitas kesehatan dasar sesuai standar atau terakreditasi menuju status PARIPURNA dan berkelanjutan Presentase UPT pelayanan kesehatan dasar dengan Survey Kepuasan Masyarakat min 75 Presentase masyarakat miskin yang mendapatkan layanan kesehatan dasar saat dibutuhkan 1 16% Indikator Kinerja Tahun ke2 3 4 33% 66% 83% 5 100% 70% 80% 90% 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 54 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka selama periode 2015-2019 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1. Meningkatnya pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi, LSM dan dunia usaha, serta dengan melibatkan lintas sektor terkait. Fokus kebijakan : c. Pembangunan kawasan sehat berwawasan pendidikan d. Koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan PHBS e. 2. Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau. Adapun strategi yang akan diterapkan untuk mencapai sasaran ini diantaranya : a. Penguatan advokasi ke Pemda dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk pembiayaan kesehatannya b. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi profesi, institusi pendidikan dan lintas sektor c. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus d. Pengembangan dan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan e. Peningkatan jaminan kesehatan kepada masyarakat serta evaluasi pelaksanaannya. Fokus kebijakan : a. Akreditasi dan penetapan status BLUD puskesmas b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 55 c. Pemenuhan sarana prasarana dan ketenagaan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan d. 3. Peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Strategi yang akan diterapkan diantaranya : a. Penguatan advokasi dalam rangka penurunan AKI dan AKB b. Akselerasi perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan stunting c. Optimalisasi tata laksana penyakit menular dan penyakit tidak menular di semua jenjang pelayanan kesehatan d. Penguatan dukungan masyarakat sipil dalam pengendalian penyakit e. Peningkatan kapasitas tenaga teknis program melalui pelatihan yang bermutu f. Membuat upaya inovatif dalam rangka pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan Fokus kebijakan : a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, bayi, remaja dan lansia, serta pelayanan kesehatan KB b. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk, baik pada bayi, anak balita, ibu hamil dan menyusui c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan d. 4. Peningkatan kapasitas tenaga teknis program Meningkatnya akses pada lingkungan yang sehat Strategi yang akan dijalankan meliputi : a. Meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan b. Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait sanitasi lingkungan c. Memanfaatkan event pembentukan Kawasan Sehat Berwawasan Pendidikan untuk perbaikan kualitas sanitasi dan perilaku masyarakat Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 56 Fokus Kebijakan : a. Peningkatan akses lingkungan sehat melalui pemberdayaan masyarakat b. 5. Peningkatan peran serta lintas sektor Terwujudnya tertib administrasi dan manajemen keuangan, aset, perencanaan dan evaluasi Strategi yang akan diterapkan adalah dengan meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan yang ada dalam rangka Good and Clean Governance Fokus kebijakan : a. Peningkatan manajemen kesehatan yang bersih dan bertanggungjawab b. Pengembangan regulasi bidang kesehatan c. Penguatan sistem infomasi manajemen kesehatan Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 57 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang telah dirumuskan, maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto tahun 2014-2019 dijabarkan sebagai berikut : 1. 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan b. Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan c. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat a. Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah 3. b. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan c. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Program Pengawasan Obat dan Makanan a. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan b. 4. 5. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat b. Penyuluhan Masyarakat tentang Pola Hidup Sehat c. Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan d. Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat a. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi b. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin c. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat a. 7. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular a. Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk b. Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging c. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular d. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik e. Peningkatan Imunisasi Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 58 f. Peningkatan Surveylance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah g. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)= 8. 9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan a. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas c. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu d. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan a. Kemitraan Alih Teknologi Kedokteran dan Kesehatan b. Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis 11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia a. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan a. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga b. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Restoran 13. Program Upaya Kesehatan Perorangan a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Kesehatan b. Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan c. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas 14. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan a. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan b. Pengembangan Manajemen Perencanaan dalam Bidang Kesehatan c. Pengembangan Kajian/Penelitian Program Kesehatan d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 15. Program Pengelolaan/ Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan a. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Semesta b. Pengelolaan Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan 16. Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak a. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat 17. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 59 c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Kesehatan PNS d. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional e. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan f. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor g. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja h. Penyediaan Alat Tulis Kantor i. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan j. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor k. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan l. Penyediaan Bahan Logistik Kantor m. Penyediaan Makanan dan Minuman n. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah o. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 18. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan Gedung Kantor b. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor c. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor d. Pengadaan Meubelair e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair g. Pemeliharaan Keamanan Rumah Jabatan/Dinas/Gedung Kantor 19. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan b. Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme Rencana program dan kegiatan diatas disertai dengan indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pendanaan indikatifnya, sebagaimana diuraikan pada tabel 5.1 sebagai berikut : Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 60 Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014 - 2019 61 TABEL 17 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto VISI : " Terwujudnya Masyarakat Kota Mojokerto yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan " Tujuan MISI I : Mewujudkan derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Pembangunan Bidang kesehatan Tujuan 1 : Meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Sasaran 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indikator Kinerja Utama * Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 KH * Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 KH * Prevalensi balita gizi buruk * Angka kesakitan penyakit menular * Prevalensi penyakit tidak menular Strategi 1. Penguatan advokasi dalam rangka penurunan AKI dan AKB 2. Akselerasi perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan stunting 3. Optimalisasi tata laksana penyakit menular dan penyakit tidak menular di semua jenjang pelayanan kesehatan Kebijakan 1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, bayi, remaja dan lansia, serta pelayanan kesehatan KB 2. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk, baik pada bayi, anak balita, ibu hamil dan menyusui 3. Penyusunan Perencanaan Anggaran pada Kegiatan yang Responsif Gender (PPRG) 4. Membuat upaya inovatif dalam rangka pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan 5. Optimalisasi Perencanaan Anggaran pada Program/Kegiatan yang Responsif Gender (PPRG) MISI II : Mewujudkan Lingkungan yang Sehat Tujuan 1 : Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat 1. Meningkatnya akses pada lingkungan yang bersih dan sehat * Presentase kelurahan sehat mandiri pada tatanan Kota Sehat ke 8 * Presentase Rumah Tangga disurvey yang ber - PHBS 1. meningkatkan peran serta masyarakat 1 Pembangunan kawasan sehat berwawasan sehat melalui kemitraan dengan Organisasi secara mandiri Kemasyarakatan, Organisasi Profesi, 2 Koordinasi lintas program LSM dan dunia usaha, serta dengan dan lintas sektor dalam melibatkan lintas sektor terkait. pelaksanaan PHBS 3 Pengembangan Upaya 2. Penguatan dukungan masyarakat sipil dalam pengendalian penyakit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) 4. Peningkatan peran serta Meningkatkan kegiatan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dengan pengendalian penyakit dan metode pemicuan penanggulangan masalah 4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor kesehatan terkait sanitasi lingkungan 5. Memanfaatkan event pembentukan 5. Peningkatan akses lingkungan Kawasan Sehat Berwawasan sehat melalui pemberdayaan 6. masyarakat Pendidikan untuk perbaikan kualitas sanitasi dan perilaku masyarakat Peningkatan peran serta lintas sektor 3 MISI III : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Tujuan 1 : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan 1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional * Cakupan fasilitas kesehatan sesuai standar atau terakreditasi menuju status PARIPURNA dan berkelanjutan * Presentase UPT pelayanan kesehatan dasar dengan Survey Kepuasan Masyarakat minimal 75 1. Penguatan advokasi ke Pemda dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk pembiayaan kesehatannya 2. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi profesi, institusi pendidikan dan lintas sektor 3 Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus 4. Pengembangan dan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 5. Peningkatan kapasitas tenaga teknis program melalui pelatihan yang bermutu 1. Akreditasi sarana pelayanan kesehatan Dasar dan penetapan status BLUD puskesmas 2. Pemenuhan sarana prasarana dan ketenagaan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan 3 Peningkatan kapasitas tenaga teknis program 6. Membuat upaya inovatif dalam rangka pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan 7. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan yang ada dalam rangka Good and Clean Governance 2. Terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang paripurna * Presentase masyarakat miskin yang mendapatkan layanan kesehatan saat dibutuhkan 1. Peningkatan jaminan kesehatan kepada masyarakat serta evaluasi pelaksanaannya. 1. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 2. Peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan Tabel 18 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikator SKPD Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Tujuan Indikator Tujuan Sasaran (1) (2) PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Pencapaian Meningkatnya derajat kesehatan derajat kesehatan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat masyarakat masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Indikator Sasaran Target Sasaran Program dan Kegiatan Kode (3) (4) Penurunan Angka Kematian Ibu per 100.000 KH < 100 Penurunan Angka Kematian Bayi per 1.000 KH <10 1. Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Indikator Kinerja Tahun Awal Kegiatan (Outcome Perencanaan (Tahun Kegiatan) 2014) (6) (5) Program Peningkatan Cakupan Kunjungan Kesehatan Ibu dan Ibu Hamil K4 Anak 02. 36. Cakupan kunjungan bayi 1. 02. 36 01 Pemeliharaan dan Terselenggaranya Pemulihan Kesehatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan keluarga Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas 1. 1. 02. 36. 02. Peningkatan Kesehatan Masyarakat 02. 30. Terselenggaranya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Cakupan KN Lengkap Cakupan pelayanan anak balita dan APRAS Cakupan peserta KB Aktif Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD /peserta didik kelas 1 Rp 92.10% 95% 96% 97% 98% 99% 99% 90% 90% 96% 93% 97% 95% 98% 97% 99% 97% 99% 97% 70% 70% 100% 96% 379,600,000 70% 200,000,000 100% 97% 97% 417,500,000 70% 205,000,000 100% 98% 100% 725,150,000 97% 459,250,000 70% 210,000,000 98% (17) Target 104.90% 93.20% 345,100,000 674,250,000 (16) Rp 95% 95% 98% (15) Target 93.20% 93% 627,500,000 (14) Rp 90% 97% (13) Target 95.69% 584,600,000 (12) Rp (8) 96% (11) Target Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2019 93% 545,100,000 (10) Rp Tahun 2018 (7) 100% (9) Target Tahun 2017 99% 100% 505,150,000 99% 100% 92% 93% 94% 95% 95% Cakupan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 10 86% 87% 88% 89% 90% 90% Cakupan kader tiwisada 6% 7% 8% 9% 10% 10% Cakupan kader kesehatan remaja Tingkat SMP/ sederajat 2% 3% 4% 5% 6% 6% Cakupan kader kesehatan remaja Tingkat SMA/ sederajat Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) 2% 3% 4% 5% 6% 6% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Terselenggaranya Cakupan kunjungan pelayanan lansia baru di pemeliharaan puskesmas Kesehatan Usia Lanjut Cakupan kunjungan Pralansia baru di puskesmas 76% 157,800,000 76% 100% 72% 72% 77% 173,600,000 77% 157,800,000 73% 73% 78% 190,900,000 78% 173,600,000 74% 74% 79% 210,000,000 79% 190,900,000 75% 75% 80% 231,100,000 80% 210,000,000 76% 76% (19) Lokasi (20) (21) 3,156,600,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 2,106,600,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 1,050,000,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 963,400,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 963,400,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 70% 220,000,000 91% 72.81% Rp Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab 97% 70% 215,000,000 (18) 98% Cakupan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 7 Program Peningkatan Cakupan kunjungan Pelayanan Kesehatan lansia baru di Lansia posyandu lansia 02. 30. 01. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Target Tahun 2016 92% Cakupan kunjungan Pralansia baru di posyandu Lansia 1. Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 80% 80% 231,100,000 76% 76% PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Pencapaian Meningkatnya Penurunan derajat kesehatan derajat kesehatan derajat kesehatan prevalensi balita individu, keluarga, masyarakat masyarakat gizi buruk masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan Meningkatkan Pencapaian Meningkatnya derajat kesehatan derajat kesehatan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat masyarakat masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan <0,5% Penurunan angka kesakitan penyakit menular 02. 20. 1. 02. 20. 01. Penyusunan Peta Terlaksananya Informasi Masyarakat Pemberian Makanan Kurang Gizi Tambahan (PMT) bagi balita gizi kurang, gizi buruk, ibu hamil KEK dan Lansia 1. 02. 20. 02. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin 1. 02. 20. 03. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Lainnya 1. Incidence Rate BDB per 100.000 penduduk Angka Kesakitan TB Paru BTA (+) Angka Kesakitan Diare per 1.000 Penduduk < 1% Angka Kesakitan HIV/AIDS per 100.000 penduduk Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1. 02. 22. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Cakupan RT yang mengkonsumsi Garam Beryodium Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) Persentase Puskesmas yang membina KPASI Remaja putri yang mendapat Tablet Tambahan Darah Tersedianya Cakupan pemberian Pemberian Makanan makanan pendamping Tambahan (PMT) bagi ASI pada anak usia 6-24 balita gizi kurang, gizi bulan keluarga miskin buruk, ibu hamil KEK dan Lansia Persentase bumil KEK yang mendapat PMT Terselenggaranya Persentase bayi usia 0-6 penanggulangan dan bulan mendapat ASI Perbaikan Masalah Eksklusif Kesehatan Gizi Persentase puskesmas yang memiliki konselor ASI 571,660,000 100 623,627,000 100 675,595,000 100 727,560,000 100% 779,530,000 100% 3,377,972,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 38% 31,660,000 41% 33,127,000 44% 37,045,000 47% 38,155,000 50% 40,530,000 50% 180,517,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 1,675,000,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 1,522,455,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 20,673,380,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 1,047,750,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 537,380,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 1,208,900,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 16,034,800,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 90% 92% 94% 95% 96% 96% 91.91% 85% 85% 86% 87% 88% 88% 94.04% 85% 87% 89% 91% 93% 93% 66.50% 60% 65% 70% 75% 80% 80% 40% 50% 60% 60% 80% 80% 5% 7% 10% 12% 15% 15% 100% 100% 58% 60 330,000,000 60% 280,500,000 62 100% 360,000,000 70% 308,550,000 64 100% 390,000,000 80% 329,405,000 65% 100% 80% 349,000,000 65% 80 100% 100% 40% 50 60 70 80% 80% 100% 96% 0,09% 45% 20 lokasi focus 20 lokasi focus 3,386,200,000 97% 3,724,900,000 45% 98% 4,097,380,000 47% 198,000,000 Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 64,17% 70% 80% 90% 95% 100% 90% Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 77,10% 80% 85% 90% 95% 100% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2 paket < 1% 1. 02. 22. 05. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Terselenggaranya pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Cakupan penemuan penderita AFP per 100.000 penduduk usia < 15 tahun Cakupan penanganan penderita diare Angka bebas jentik 98,85% % 96,800,000 >2 217,900,000 0% 2,626,500,000 % 2 paket 106,480,000 >2 239,600,000 0% 2,889,100,000 % 228,400,000 20 lokasi focus 2 paket 117,200,000 >2 263,500,000 53% >2 Presentase pemenuhan kebutuhan alat dan bahan fogging 20 lokasi focus 51% 100% 16,76 Terpenuhinya alat fogging dan bahanbahan fogging 207,700,000 4,957,800,000 88,000,000 0% 02. 22. 02. Pengadaan Alat Fogging dan Bahanbahan Fogging 2 paket 49% 100% 2 paket 0% 1. 20 lokasi focus 4,507,100,000 20 lokasi focus < 1% 188,800,000 99% 171,600,000 Presentase sasaran lokasi focus yang dilakukan fogging CFR penderita DBD Terlaksananya Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN Terintegrasi) oleh Kader Motivator Kesehatan 50% 255,000,000 100% 60 Terlaksananya penyemprotan fogging focus Sarang Nyamuk 02. 22. 06. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik 310,000,000 40 02. 22. 01. Penyemprotan/ Fogging Sarang Nyamuk 1. 100% 20% 1. < 1% 285,000,000 50% 56.90% Persentase puskesmas yang membina Kelompok Pendukung ASI (KPASI) Program Pencegahan Cakupan penemuan dan Penanggulangan dan penanganan DBD Penyakit Menular Akses ODHA terhadap Minum ARV 100% 0% 3,178,000,000 % 251,250,000 20 lokasi focus 2 paket 128,900,000 2 paket >2 289,900,000 >2 0% 3,495,800,000 0% % 3,845,400,000 95% PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS 1. 1. Angka Kesakitan PTM (Hipertensi, DM, Jantung) per . penduduk 15 Tahun Meningkatkan Pencapaian Meningkatnya derajat kesehatan derajat kesehatan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat masyarakat masyarakat yang optimal, serta kemandirian peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan angka kasus PTM 1. 02. 22. 08. Peningkatan Imunisasi Terjaminnya Pelayanan Kesehatan Imunisasi 02. 22. 09. Peningkatan Terselenggaranya Surveilance surveilance Epidemiologi dan Epideniologi dan Penanggulangan Penanggulangan Wabah Wabah 02. 22. 12. Peningkatan Terselenggaranya Pelayanan dan Pelayanan dan penanggulangan penanggulangan PTM Penyakit Tidak Menular Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1. 02. 16. 1. 02. 16. 04. Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah 1. 02. 16. 12. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Cakupan desa/ kelurahan UCI 100% 96% 192,100,000 97% 211,300,000 98% 232,400,000 99% 255,700,000 100% 281,250,000 90% 1,172,750,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto Cakupan KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% 100% 55,000,000 100% 60,500,000 100% 66,600,000 100% 73,250,000 100% 80,550,000 100% 335,900,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto Jumlah kelompok populasi yang dilakukan pelayanan screning faktor resiko PTM 2 kel populasi 2 kel populasi 55,000,000 2 kel populasi 60,500,000 2 kel populasi 66,600,000 2 kel populasi 73,250,000 2 kel populasi 80,550,000 2 kel populasi 335,900,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto Presentase puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu 20% 20% 100% 100% Cakupan penemuan penderita AFP per 100.000 penduduk usia < 15 tahun 16,76 >2 Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 64,17% 70% 80% 90% 95% 100% 90% Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 77,10% 80% 85% 90% 95% 100% 90% Cakupan penemuan dan penanganan DBD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan penanganan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 92% 93% Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 93,2% 95% 97% 97% 100% 100% 100% Cakupan pelayanan nifas 92,1% 95% 97% 97% 100% 100% 100% Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 81% 90% 92% 94% 97% 100% 100% Cakupan kunjungan bayi 90% 90% 91% 92% 94% 95% 95% Cakupan pelayanan anak balita 85% 90% 91% 92% 94% 95% 95% Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase puskesmas dan jaringannya sesuai standar SPM Terselenggaranya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan Wabah pada sarana pelayanan kesehatan dasar Terselenggaranya pelayanan dan penanggulangan Masalah Kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan dasar Cakupan peserta KB Aktif 1. 02. 16. 13. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Tercukupinya pemenuhan kebutuhan penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan pada sarana pelayanan kesehatan dasar Jumlah puskesmas yang mendapatkan biaya operasional dan pemeliharaan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat 68,76% 70% 5 puskesmas 5 puskesmas 40% 23,424,719,000 163,319,000 455,900,000 100% >2 93% 60% 43,920,450,000 179,650,000 501,500,000 70% 757,500,000 5 puskesmas 100% >2 95% 80% 48,570,350,000 190,000,000 551,700,000 70% 833,300,000 5 puskesmas 100% >2 96% 100% 35,432,270,000 200,000,000 606,800,000 70% 916,600,000 5 puskesmas 100% >2 98% 100% 38,502,400,000 220,000,000 667,500,000 70% 1,008,250,000 5 puskesmas 100% >2 95% 187,518,589,000 UPT Puskesmas Kota Mojokerto 952,969,000 UPT Puskesmas Kota Mojokerto 2,783,400,000 UPT Puskesmas Kota Mojokerto 4,624,750,000 UPT Puskesmas Kota Mojokerto 70% 1,109,100,000 5 puskesmas PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Mendukung Meningkatnya lingkungan yang terwujudnya akses pada bersih dan sehat KAWASAN KOTA lingkungan yang SEHAT bersih dan sehat Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat Mendukung terwujudnya KAWASAN KOTA SEHAT Meningkatnya akses pada lingkungan yang bersih dan sehat Presentase kelurahan memenuhi tatanan Kota Sehat (kawasan dengan tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri) Cakupan rumah tangga ber-PHBS 100% (18 Kel) 70% 1. 02. 21. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Presentase KK yang akses ODF (Open Defecation Free) 1. 02. 21. 01. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat Terselenggaranya pelayanan pengembangan kawasan lingkungan Sehat Mandiri 1. 1. 1. 02. 19. 02. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 1. 02. 19. 03. Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Presentase sarana pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional Cakupan fasilitas kesehatan dasar sesuai standar atau terakreditasi menuju status PARIPURNA dan berkelanjutan 100% (5 UPT) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 02. 19. 01. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat 02. 19. 02. 19. 04. Peningkatan Pendidikan Penyuluh Kesehatan 85% 90% 500,000,000 95% 600,000,000 100% 700,000,000 100% 800,000,000 100% 900,000,000 100% 3,500,000,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto 84,3% 85% 500,000,000 85% 600,000,000 87% 700,000,000 87% 800,000,000 90% 900,000,000 90% 3,500,000,000 Bidang P2PL Kota Mojokerto Cakupan TTU sehat 83,15% 85% 85% 85% 87% 90% 90% Bidang P2PL Cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) sehat 64,04% 65% 65% 70% 72% 75% 75% Bidang P2PL Kota Mojokerto Kota Mojokerto Cakupan akses air bersih 83,14% 85% 90% 80% 415,000,000 85% 454,500,000 90% 495,950,000 95% 540,000,000 100% 590,000,000 100% 3 media 4 media 55,000,000 4 media 60,000,000 5 media 65,000,000 5 media 70,000,000 5 media 75,000,000 Cakupan rumah tangga yang dikaji PHBS 20% 20% 165,000,000 20% 180,000,000 20% 195,000,000 20% 210,000,000 20% Cakupan posyandu aktif 90% 80% 75,000,000 82% 82,500,000 85% 90,750,000 87% 100,000,000 90% Cakupan rumah sehat Cakupan kelurahan siaga aktif Terlaksananya pengadaan media penyuluhan promosi kesehatan pada masyarakat Terlaksananya penyuluhan dan pembinaan masyarakat ber-PHBS Terselenggaranya pembinaan/ koordinasi kader dan event pada Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Terlaksananya peningkatan pendidikan penyuluh Kader Motivator Kesehatan Jumlah media penyuluhan promosi kesehatan Cakupan posyandu PURI Prosentase poskesdes beroperasi Prosentase poskestren yang dibina Prosentase posbindu PTM yang dibina Program Standarisasi Jumlah puskesmas Pelayanan Kesehatan yang menerapkan sistem manajemen mutu pelayanan kesehatan menuju standar Akreditasi Paripurna 85% 64% 85% 68% 87% 70% 95% 90% 72% 23 media 325,000,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 230,000,000 20% 980,000,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 110,000,000 90% 458,250,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 175,000,000 30% 732,200,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 1,358,125,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 74% 80% 26% 7 posbindu 11% 0 1 puskesmas (DASAR) 187,500,000 5 puskesmas (DASAR) 261,250,000 5 puskesmas (DASAR) 276,375,000 5 puskesmas (PARIPURNA) 308,000,000 5 puskesmas (PARIPURNA) 325,000,000 5 puskesmas (PARIPURNA) 132,000,000 12% 28% 97% 145,200,000 13% 29% Kota Mojokerto Kota Mojokerto Bidang PKM 5 poskestren 27% Bidang P2PL 2,495,450,000 18 poskesdes 120,000,000 96% 90% 98% 160,000,000 14% 30% 15% 15% 1. 02. 23. 1. 02. 23. 01. Penyusunan Standar Terlaksananya standar Pelayanan Kesehatan operasional prosedur pelayanan kesehatan sesuai standart Jumlah puskesmas Layanan Kesehatan yang memiliki dokumen SOP sesuai standar 0 5 UPT (5 Puskesmas) 137,500,000 5 UPT 151,250,000 5 UPT 166,375,000 5 UPT 183,000,000 5 UPT 200,000,000 5 dokumen 838,125,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 1. 02. 23. 02. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Jumlah puskesmas terakuntabilisasi Pengelolaan Keuangan BLUD Jumlah dokumen Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) 0 5 puskesmas 50,000,000 5 puskesmas 110,000,000 5 puskesmas 110,000,000 5 puskesmas 125,000,000 5 puskesmas 125,000,000 5 puskesmas 520,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 1 Dokumen 1 Dokumen Terlaksananya pembinaan/ penyusunan penilaian Kinerja Puskesmas dan pengelolaan keuangan BLUD 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Presentase sarana Terwujudnya pelayanan pelayanan pelayanan kesehatan yang kesehatan sesuai kesehatan yang berkualitas, standar pelayanan berkualitas dan profesional dan kesehatan profesional berkeadilan Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas dan jaringannya 100% 02. 15. 1. 02. 15. 01. Pengadaan Obat dan Terlaksananya Jumlah paket obat Perbekalan Kesehatan pengadaan obat dan /perbekalan kesehatan perbekalan kesehatan yang diadakan 1. 02. 15. 02. Peningkatan Terlaksananya Pemerataan Obat dan pendistribusian obat Perbekalan Kesehatan dan perbekalan pada sarana pelayanan kesehatan dasar 02. 15. 05. Peningkatan Mutu Terlaksananya Penggunaan Obat dan perencanaan Perbekalan Kesehatan kebutuhan Obat dan penggunaan obat rasional (POR) 1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu yang bermutu 100% Presentase sarana pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional Cakupan fasilitas kesehatan dasar sesuai standar atau terakreditasi menuju status PARIPURNA dan berkelanjutan 100% (6 UPT) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan (20 item obat Esensial) Jumlah puskesmas dengan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang mencukupi Cakupan penggunaan obat rasional (POR) untuk tiga indikator penyakit 100% 3,221,750,000 100% 3,536,500,000 100% 3,887,300,000 100% 4,270,000,000 100% 4,665,000,000 100% 19,580,550,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 4 Paket 4 Paket 3,026,750,000 4 Paket 3,329,000,000 4 Paket 3,662,300,000 4 Paket 4,025,000,000 4 Paket 4,400,000,000 20 paket 18,443,050,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 5 puskesmas 5 puskesmas 120,000,000 5 puskesmas 125,000,000 5 puskesmas 135,000,000 5 puskesmas 150,000,000 5 puskesmas 165,000,000 5 puskesmas 695,000,000 UPT Gudang Farmasi Kota Mojokerto 95% 95% 75,000,000 96% 82,500,000 96% 90,000,000 97% 95,000,000 97% 100,000,000 97% 442,500,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 0 5 dok pusk 5 dok pusk 33,742,510,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 1 puskesmas 4,000,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 100% 8,070,900,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 671,610,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 2 pustu 4,000,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 02. 25. 1. 02. 25. 01. Pembangunan Puskesmas Terwujudnya bangunan fisik Puskesmas Induk Jumlah bangunan puskesmas induk baru 0 0 1. 02. 25. 07. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Tersedianya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya Persentase ketersediaan sarana dan prasarana Non fisik puskesmas dan jaringannya tercukupi 100% 100% 1. 02. 25. 14. Pemeliharaan Rutin/ Tercukupinya Berkala Sarana dan pemenuhan Prasarana Puskesmas kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya Jumlah puskesmas/ puskesmas pembantu yang membutuhkan pemeliharaan aldok/alkes/alat laborat dalam kondisi baik 5 puskesmas 5 puskesmas 1. 02. 25. 21. Peningkatan Terwujudnya Puskesmas Pembantu bangunan fisik menjadi Puskesmas Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas 02. 25. 22. Rehabilitasi Sedang/ Terwujudnya rehab Berat Puskesmas bangunan fisik Puskesmas Jumlah bangunan pustu yang ditingkatkan menjadi puskesmas 0 0 0 0 Jumlah puskesmas yang kondisinya representatif 0 0 0 1. 02. 25. …… Peningkatan Puskesmas Menjadi Rumah Sakit Jumlah bangunan puskesmas yang ditingkatkan menjadi rumah sakit khusus (tipe D) 0 0 0 1. 02. 33. 6 UPT 6 UPT 1. 02. 33. 01. Peningkatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Kesehatan Persentase ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium kesehatan sesuai yang dibutuhkan 100% 100% Persentase sampel yang diuji/diperiksa pada fasilitas kesehatan laboratorium sesuai standar pengujian 100% 100% Jumlah layanan laboratorium kesehatan terakreditasi dan berkelanjutan I UPT I UPT Jumlah pegawai mendapat incentif retribusi jasa manajemen pelayanan kesehatan 0 60 orang 1. 1. 02. 33. 02 Program Upaya Kesehatan Perorangan Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Jumlah dokumen perencanaan kenutuhan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya 100% 1. 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Terwujudnya bangunan fisik Puskesmas menjadi Rumah Sakit Jumlah UPT yang dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar Terlaksananya ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium kesehatan sesuai standart Terwujudnya pelayanan laboratorium kesehatan berorientasi Sistem Manajemen Mutu 02. 33. 05. Peningkatan Terlaksananya Pelayanan Kesehatan pelayanan Dasar Puskesmas pemeriksaan kesehatan perorangan 1,432,000,000 5 dok pusk 0 1,322,000,000 110,000,000 10,575,200,000 0 100% 5 puskesmas 0 1,454,200,000 121,000,000 5 dok pusk 9,732,700,000 5 dok pusk 1 puskesmas 4,000,000,000 0 100% 1,599,600,000 100% 5 puskesmas 133,100,000 5 puskesmas 3,906,010,000 5 dok pusk 0 1,759,600,000 146,410,000 0 100% 5 puskesmas 1,935,500,000 161,100,000 0 1 pustu 1 puskesmas 2,000,000,000 0 0 0 0 0 0 1 puskesmas 2,000,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 1 puskesmas 7,000,000,000 1 puskesmas 8,000,000,000 0 0 0 0 2 puskesmas 15,000,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 4,462,400,000 6 UPT 4,908,750,000 6 UPT 5,399,600,000 6 UPT 5,939,500,000 6 UPT 6,533,400,000 6 UPT 1,267,200,000 100% 1,393,900,000 100% 1,533,300,000 100% 1,686,600,000 100% 1,855,300,000 100% 219,700,000 2,975,500,000 I UPT 60 orang 241,750,000 3,273,100,000 I UPT 60 orang 100% 265,900,000 3,600,400,000 I UPT 60 orang 2,000,000,000 5 puskesmas 0 100% 1 pustu 0 0 100% 2,000,000,000 4,096,600,000 100% 292,500,000 3,960,400,000 100% 60 orang 24,077,850,000 Labkesda dan Puskesmas Kota Mojokerto 7,736,300,000 Labkesda Kota Mojokerto 100% 1,341,550,000 Labkesda Kota Mojokerto 60 orang 15,000,000,000 Sekretariat Kota Mojokerto 100% 321,700,000 4,356,400,000 PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Presentase sarana Peningkatan pelayanan pelayanan kualitas SDM kesehatan yang kesehatan sesuai Kesehatan berkualitas, standar pelayanan profesional dan kesehatan berkeadilan 1. 1. 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Presentase sarana pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional 1. 1. 1. 1. 1. 1. Program Kemitraan Jumlah puskesmas Peningkatan memberikan Pelayanan Kesehatan pelayanan kemitraan spesialistik dan dokter umum 02. 28. 04. Kemitraan Alih Terlaksananya Teknologi Kedokteran kemitraan yang dan Kesehatan mendukung upaya mengatasi masalahmasalah kesehatan 02. 28. 5 puskesmas 5 puskesmas 204,850,000 5 puskesmas 225,300,000 5 puskesmas 247,800,000 5 puskesmas 272,600,000 5 puskesmas 299,900,000 5 puskesmas Cakupan penanganan komplikasi kebidanan yang ditangani 100.04% 80% 108,350,000 80% 119,200,000 90% 131,100,000 95% 144,200,000 100% 158,600,000 100% Cakupan pelayanan neonatal komplikasi yang ditangani 98.30% 82% 02. 28. 05. Kemitraan Terlaksanakan Peningkatan Kualitas pembinaan, Dokter dan Paramedis pengawasan dan penyusunan dokumen manajemen SDM KESEHATAN 02. 17. Program Pengawasan Presentase sarana Obat dan Makanan obat dan makanan terinspeksi dan dibina untuk memenuhi standar kesehatan Jumlah dokumen manajemen sumber daya manusia kesehatan yang tersusun 100% 100% 96,500,000 100% 106,100,000 100% 116,700,000 100% 128,400,000 100% 141,300,000 100% 75% 81,900,000 75% 90,200,000 75% 99,100,000 80% 109,000,000 80% 02. 17. 01. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/ Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan 02. 17. 02. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Terjaminnya keamanan mutu obat dan makanan yang beredar di masyarakat Jumlah masyarakat / konsumen memahami keamanan makmin dan obat yg beredar 0 180 org 46,400,000 180 org 51,100,000 180 org 56,100,000 180 org 61,700,000 180 org Terinspeksinya makanan minuman yang beredar pada Tempat Pengolahan Makmin di masyarakat telah memenuhi syarat Jumlah Tempat Pengolahan Makmin yang di SIDAK beredar di masyarakat 20 lokasi TKP2MO 20 lokasi TKP2MO 170 PIRT memiliki sertifikat ijin edar 15 PIRT Program Pengawasan Presentase PIRT dan Pengendalian memiliki Sertifikat PKP Kesehatan Makanan (Penyuluhan Keamanan Pangan) dan Laik Sehat 02. 31. 02. Pengawasan dan Terjaminnya Pengendalian keamanan mutu Keamanan dan makanan pada PIRT Kesehatan Makanan diawasi dan dibina Hasil Produksi Rumah yang beredar di Tangga masyarakat 02. 31. 02. 31. 03. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Restaurant Terjaminnya tempat pengolahan makanan di masyarakat telah laik sehat Jumlah industri rumah tangga (PIRT) yang diawasi dan dibina memiliki sertifikat ijin edar Jumlah tempat Pengolahan makmin (Restoran/Rumah Makan/Catering) yang bersertifikat laik sehat 85% 90% 95% 43,000,000 20 lokasi TKP2MO Kota Mojokerto 661,450,000 Bidang Kesga Kota Mojokerto 100% 589,000,000 Sekretariat Kota Mojokerto 119,800,000 80% 500,000,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 67,800,000 900 org 283,100,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 216,900,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 100% 47,300,000 20 lokasi TKP2MO 1,250,450,000 Sekretariat dan Bidang Kesga 100% 35,500,000 20 lokasi TKP2MO 39,100,000 20 lokasi TKP2MO 52,000,000 20 lokasi TKP2MO 40% 88,000,000 50% 96,800,000 60% 106,400,000 50% 117,100,000 60% 128,800,000 60% 537,100,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 15 PIRT 55,000,000 15 PIRT 60,500,000 15 PIRT 66,500,000 15 PIRT 73,200,000 15 PIRT 80,500,000 75 PIRT 335,700,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto 5 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 33,000,000 5 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 36,300,000 5 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 39,900,000 5 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 43,900,000 5 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 48,300,000 25 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) 201,400,000 Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Mojokerto PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Meningkatkan Presentase sarana Terwujudnya pelayanan pelayanan pelayanan kesehatan yang kesehatan sesuai kesehatan yang berkualitas, standar pelayanan berkualitas dan profesional dan kesehatan profesional berkeadilan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Presentase sarana pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan Terwujudnya layanan kesehatan masyarakat miskin yang paripurna Presentase UPT pelayanan kesehatan dasar dengan Survey Kepuasan Masyarakat minimal 75 Presentase masyarakat miskin yang mendapatkan layanan kesehatan dasar saat dibutuhkan 100% 100% 1. 02. 34. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Persentase dokumen kesehatan yang dimanfaatkan untuk bahan penentu kebijakan Bidang Kesehatan 100% 100% Presentase jaringan SIK yang berfungsi on line 80% 100% 430,600,000 100% 454,500,000 100% 100% 510,800,000 100% 100% 546,400,000 100% 100% 594,400,000 100% 100% 2,536,700,000 100% Sekretariat Kota Mojokerto Bidang PKM Kota Mojokerto 1. 02. 34. 01. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Terpeliharanya jaringan SIK di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Presentase Model pelayanan kesehatan didukung Aplikasi SIK sesuai Data Base on Line 25% 25% 211,400,000 50% 232,500,000 75% 255,800,000 100% 281,400,000 100% 309,400,000 100% 1,290,500,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 1. 02. 34. 02. Pengembangan Manajemen Perencanaan Dalam Bidang Kesehatan Tersusunnya dokumen perencanaan dan anggaran yang sesuai standar Persentase dokumen perencanaan dan anggaran yang tersusun sesuai yang ditetapkan 100% 100% 119,200,000 100% 122,000,000 100% 130,000,000 100% 135,000,000 100% 140,000,000 100% 646,200,000 Sekretariat Kota Mojokerto 1. 02. 34. 03. Pengembangan Kajian/ Penelitian Program Kesehatan Tersusunnya dokumen kajian pengembangan pelayanan kesehatan Jumlah dokumen kajian pengembangan pelayanan kesehatan yang tersusun 1 dokumen 2 dokumen 50,000,000 2 dokumen 50,000,000 2 dokumen 65,000,000 2 dokumen 65,000,000 2 dokumen 75,000,000 5 dokumen 305,000,000 Sekretariat Kota Mojokerto 1. 02. 34. 04. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terlaksananya koordinasi/monev/ evaluasi pada program / kegiatan Dinas Kesehatan Presentase dokumen monev/evaluasi yang tersusun sesuai yang ditetapkan 100% 100% 50,000,000 100% 50,000,000 100% 60,000,000 100% 65,000,000 100% 70,000,000 100% 295,000,000 Sekretariat Kota Mojokerto 1. 02. 35. 80.000 jiwa 80.000 jiwa 19,716,240,000 80.000 jiwa 21,513,300,000 80.000 jiwa 23,315,350,000 80.000 jiwa 25,123,150,000 80.000 jiwa 26,936,250,000 80.000 jiwa 116,604,290,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 1. 02. 35. 01. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Semesta Terselenggaranya pelayanan kesehatn jaminan kesehatan semesta Cakupan pelayanan kesehatan dasar pada peserta Total Coverage 75% 80% 19,212,000,000 85% 20,958,700,000 90% 22,705,200,000 95% 24,452,000,000 100% 26,198,000,000 80.000 jiwa 113,525,900,000 Bidang PKM Kota Mojokerto 1. 02. 35. 02 Terlaksananya pengelolaan manajemen penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin 100% 100% 504,240,000 100% 554,600,000 100% 610,150,000 100% 671,150,000 100% 738,250,000 3,078,390,000 Bidang PKM Kota Mojokerto Program Pengelolaan/ Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pengelolaan Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Jumlah penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan gratis (Total Coverage) dan terlindungi asuransi kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan peserta Total Coverage 6% % % % % % 100% % PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN RUTIN Meningkatkan Presentase Terwujudnya profesionalisme administrasi dan tertib administrasi dan produktivitas manajemen dan manajemen aparatur dalam keuangan, aset, keuangan, aset, memberikan perencanaan dan perencanaan dan pelayanan prima evaluasi evaluasi kepada dilaksanakan masyarakat dengan tertib dan teratur Jumlah pelayanan administrasi perkantoran dan pelaksanaan tugas aparatur terlaksana dengan baik dan profesional 27 Keg 1. 02. 01. 1. Program Pelayanan administrasi perkantoran 1 tahun 1 tahun 1,625,500,000 1 tahun 1,765,450,000 1 tahun 1,919,150,000 1 tahun 2,087,365,000 1 tahun 2,290,235,000 5 tahun 9687700000 02. 01. 01. Penyediaan jasa surat Terselesaikannya Persentase pengelolaan menyurat pekerjaan tambahan, SPJ dan pekerjaan SPJ tambahan 12 bulan 12 bulan 11,000,000 12 bulan 12,000,000 12 bulan 13,200,000 12 bulan 14,500,000 12 bulan 16,000,000 60 bulan 66,700,000 1. 02. 01. 02. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Terpenuhinya biaya jasa sumber daya air dan listrik Persentase pemenuhan biaya jasa sumber daya air dan listrik 12 bulan 12 bulan 500,000,000 12 bulan 550,000,000 12 bulan 605,000,000 12 bulan 666,000,000 12 bulan 750,000,000 60 bulan 3,071,000,000 1. 02. 01. 04 Terpenuhinya biaya jasa pemeliharaan kesehatan PNS Persentase penyediaan tunjangan bahaya bagi petugas laborat pusk & Laborat Kesehatan 12 bulan 12 bulan 16,500,000 12 bulan 17,500,000 12 bulan 19,250,000 12 bulan 20,250,000 12 bulan 22,275,000 60 bulan 95,775,000 1. 02. 01. 06. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional Terawatnya sarana mobilitas dinas/ operasional dinas Persentase penyediaan BBM, pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas 12 bulan 12 bulan 365,000,000 12 bulan 383,250,000 12 bulan 402,000,000 12 bulan 422,000,000 12 bulan 444,000,000 60 bulan 2,016,250,000 1. 02. 01. 07. Penyediaan jasa Terpenuhinya honor Persentase penyediaan administrasi keuangan pengelola keuangan honor pengelolaan dan pelaksana di keuangan Dinkes dan Puskesmas 12 bulan 12 bulan 134,000,000 12 bulan 147,400,000 12 bulan 162,100,000 12 bulan 178,500,000 12 bulan 196,200,000 60 bulan 818,200,000 1. 02. 01. 08. Penyediaan jasa kebersihan kantor Terpeliharanya kebersihan gedung kantor Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Gudang Farmasi Persentase pemenuhan kebutuhan pemeliharaan kebersihan gedung kantor Dinas Kesehatan, Puskesmas, Labkesda dan Gudang Farmasi 12 bulan 12 bulan 309,000,000 12 bulan 340,000,000 12 bulan 374,000,000 12 bulan 411,280,000 12 bulan 452,400,000 60 bulan 1,886,680,000 1. 02. 01. 09. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Terpeliharanya alat alat kantor Dinas Kesehatan Persentase pemenuhan kebutuhan pemeliharaan alat-alat kantor Dinas Kesehatan 12 bulan 12 bulan 22,000,000 12 bulan 23,100,000 12 bulan 24,250,000 12 bulan 25,500,000 12 bulan 26,750,000 60 bulan 121,600,000 1. 02. 01. 10. Penyediaan alat tulis kantor Terpenuhinya kebutuhan ATK, materai, perangko dan buku cek di Dinas Kesehatan Persentase pemenuhan kebutuhan ATK, materai, perangko & buku cek Dinas Kesehatan 12 bulan 12 bulan 22,000,000 12 bulan 24,200,000 12 bulan 26,600,000 12 bulan 29,285,000 12 bulan 32,210,000 60 bulan 134,295,000 1. 02. 01. 11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Terpenuhinya kebutuhan barang cetakan dan penggandaan di Dinas Kesehatan Persentase pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan Dinas Kesehatan 12 bulan 12 bulan 42,500,000 12 bulan 44,500,000 12 bulan 46,250,000 12 bulan 48,750,000 12 bulan 51,000,000 60 bulan 233,000,000 1. 02. 01. 12. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Terpenuhinya Persentase pemenuhan kebutuhan komponen kebutuhan komponen listrik di Dinas listrik Dinas Kesehatan Kesehatan 12 bulan 12 bulan 11,000,000 12 bulan 12,000,000 12 bulan 13,250,000 12 bulan 14,000,000 12 bulan 15,400,000 60 bulan 65,650,000 Penyediaan jasa pemeliharaan kesehatan PNS Persentase pemenuhan pelayanan penatausahaan perkantoran Sekretariat Kota Mojokerto PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS 1. 02. 01. 15. Penyediaan bahan Terpenuhinya bacaan dan peraturan kebutuhan akan perundang-undangan informasi, baik itu informasi dari masyarakat maupun menginformasikan program kesehatan ke masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan informasi dari masyarakat maupun program kesehatan ke masyarakat 12 bulan 12 bulan 7,500,000 12 bulan 8,000,000 12 bulan 9,000,000 12 bulan 10,000,000 12 bulan 12,000,000 60 bulan 46,500,000 1. 02. 01. 16. Penyediaan bahan logistik kantor Terpeliharanya kebersihan, keindahan, kerapian dan kesehatan kantor Dinas Kesehatan Persentase pemenuhan kebutuhan pemeliharaan kebersihan, keindahan, kerapian dan kesehatan kantor Dinas 12 bulan 12 bulan 33,000,000 12 bulan 36,000,000 12 bulan 40,000,000 12 bulan 44,000,000 12 bulan 48,000,000 60 bulan 201,000,000 1. 02. 01. 17. Penyediaan makanan Terpenuhinya dan minuman kebutuhan konsumsi untuk rapat koordinasi maupun untuk menjamu tamu Persentase pemenuhan kebutuhan konsumsi untuk rapat koordinasi maupun untuk menjamu tamu 12 bulan 12 bulan 13,000,000 12 bulan 14,500,000 12 bulan 15,750,000 12 bulan 17,300,000 12 bulan 19,000,000 60 bulan 79,550,000 1. 02. 01. 18. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Terpenuhinya pembiayaan perjalanan dinas luar daerah Persentase pemenuhan pembiayaan perjalanan dinas luar daerah 12 bulan 12 bulan 129,000,000 12 bulan 142,000,000 12 bulan 156,000,000 12 bulan 172,000,000 12 bulan 189,000,000 60 bulan 788,000,000 1. 02. 01. 19. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Terpenuhinya pembiayaan perjalanan dinas dalam daerah Persentase pemenuhan pembiayaan perjalanan dinas dalam daerah 12 bulan 12 bulan 10,000,000 12 bulan 11,000,000 12 bulan 12,500,000 12 bulan 14,000,000 12 bulan 16,000,000 60 bulan 63,500,000 1. 02. 02. 12 bulan 12 bulan 5,135,400,000 12 bulan 2,748,900,000 12 bulan 1,371,900,000 12 bulan 1,494,500,000 12 bulan 1,629,400,000 12 bulan 12,380,100,000 1. 02. 02. 02. Pembangunan Rumah Terpenuhinya Dinas kebutuhan sarana Rumah Dinas Medis dan Paramedis 0 0 0 3 rumdin 1,000,000,000 0 0 3 rumdin 1,000,000,000 1. 02. 02. 07. Pengadaan Terpenuhinya sarana Persentase pemenuhan perlengkapan gedung perlengkapan gedung sarana perlengkapan kantor kantor untuk gedung kantor untuk menunjang menunjang kelancaran kelancaran kegiatan kegiatan 12 bulan 12 bulan 80,300,000 12 bulan 88,300,000 12 bulan 97,150,000 12 bulan 106,800,000 12 bulan 117,500,000 60 bulan 490,050,000 1. 02. 02. 09. Pengadaan Peralatan Terpenuhinya Gedung Kantor peralatan kantor untuk menunjang kelancaran kegiatan Persentase pemenuhan sarana peralatan kantor untuk menunjang kelancaran kegiatan 12 bulan 12 bulan 171,100,000 12 bulan 188,250,000 12 bulan 207,000,000 12 bulan 217,400,000 12 bulan 228,300,000 60 bulan 1,012,050,000 1. 02. 02. 10. Pengadaan Meubelair Terpenuhinya sarana meubelair untuk menunjang kelancaran kegiatan Persentase pemenuhan sarana meubelair kantor untuk menunjang kelancaran kegiatan 12 bulan 12 bulan 44,000,000 12 bulan 48,000,000 12 bulan 50,800,000 12 bulan 53,300,000 12 bulan 56,000,000 60 bulan 252,100,000 1. 02. 02. 22. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor Terpeliharanya sarana Presentase pemenuhan fisik kantor pemeliharaan rutin/berkala sarana fisik gedung kantor 12 bulan 12 bulan 220,000,000 12 bulan 242,000,000 12 bulan 266,200,000 12 bulan 293,000,000 12 bulan 322,100,000 60 bulan 1,343,300,000 Program Peningkatan Persentase Sarana dan Prasarana pemenuhan sarana Aparatur prasarana Aparatur termasuk penunjang pelayanan administrasi rutin perkantoran Jumlah pembangunan kebutuhan Rumdin dalam kondisi baik 0 0 0 0 Sekretariat Kota Mojokerto PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS 1. 02. 02. 29. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubelair Terpeliharanya barang-barang meubelair untuk menunjang kelancaran kegiatan Persentase pemenuhan pemeliharaan sarana meubelair kantor untuk menunjang kelancaran kegiatan 12 bulan 12 bulan 7,000,000 12 bulan 8,000,000 12 bulan 9,000,000 12 bulan 9,000,000 12 bulan 10,000,000 60 bulan 43,000,000 1. 02. 02. 33. Pemeliharaan Keamanan Rumah Jabatan/Dinas/ Gedung Kantor Terpeliharanya keamanan aset gedung kantor dan lingkungan di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Gudang Farmasi Jumlah lokasi mendapat pengamanan aset/gedung kantor 21 lokasi 21 lokasi 613,000,000 21 lokasi 674,350,000 22 lokasi 741,750,000 22 lokasi 815,000,000 22 lokasi 895,500,000 22 lokasi 3,739,600,000 1. 02. 02. 41. Rehabilitasi Sedang/ Berat Rumah Dinas Terlaksananya rehabilitasi rumah dinas medis dan paramedis yang lebih representatif Jumlah Rehab Sedang/Berat Rumdin Medis dan paramedis yang lebih Representatif 0 0 0 2 rumdin 500,000,000 0 0 0 0 0 0 2 rumdin 500,000,000 1. 02. 02. 42. Rehabilitasi Sedang/ Terlaksananya Berat Gedung Kantor rehabilitasi gedung kantor Dinas Kesehatan yang lebih representatif Jumlah rehab sedang/berat Gedung Dinas Kesehatan yang lebih Representatif 0 1 gedung 0 0 0 0 0 1 gedung 4,000,000,000 1. 02. 03. Program Peningkatan Presentase Disiplin Aparatur pemenuhan seragam khusus bagi pegawai 02. 03. 05. Pengadaan Pakaian Tersedianya seragam Jumlah paket seragam Khusus Hari-Hari khusus bagi pegawai khusus bagi pegawai Tertentu 0 1. 1. 1. 1. Program Peningkatan Persentase Temuan Kapasitas Sumber Laporan Hasil Daya Aparatur Pemeriksaan (LHP) atas penggunaan anggaran keuangan dan aset yang ditindaklanjuti 02. 05. 02. Sosialisasi Peraturan Tersosialisasikannya Perundang-undangan aturan-aturan baru dalam pelaksanaan anggaran 02. 05. 02. 05. 04. Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme Terlaksananya pembinaan yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur Jumlah pertemuan sosialisasi aturanaturan baru dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Jumlah laporan/dokumen profesionalisme tenaga kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur 4,000,000,000 0 0 0 0 0 0 0 100% 100,000,000 0 0 0 0 100% 100,000,000 0 0 0 0 0 1 paket 100,000,000 0 0 0 0 1 paket 100,000,000 100% 100% 61,000,000 100% 64,750,000 100% 68,500,000 100% 72,800,000 100% 80,000,000 100% 347,050,000 0 2 kali 10,000,000 2 kali 11,000,000 2 kali 12,000,000 2 kali 13,500,000 2 kali 15,000,000 10 kali 61,500,000 4 Lap/dokumen 4 Lap/dokumen 51,000,000 4 Lap/dokumen 53,750,000 4 Lap/dokumen 56,500,000 4 Lap/dokumen 59,300,000 4 Lap/dokumen 65,000,000 20 Lap/dokumen 285,550,000 Sekretariat Kota Mojokerto Sekretariat Kota Mojokerto