lautandhana growth fund - PT. Lautandhana Investment Management

advertisement
LAUTANDHANA GROWTH FUND
LAPORAN KINERJA JULI 2016
ULASAN PASAR
MANAJER INVESTASI
PT Lautandhana Investment Management
adalah perusahaan pengelola portofolio Efek
untuk nasabah bilateral dan pengelola investasi
kolektif yang telah beroperasi sejak tahun 2005
dengan memiliki ijin usaha Manajer Investasi
dari BAPEPAM No. KEP-17/PM/MI/2005.
PROFIL REKSA DANA
Tujuan Investasi
LAUTANDHANA GROWTH FUND bertujuan
untuk memberikan apresiasi modal dan tingkat
keuntungan yang optimal dalam jangka panjang
dengan cara mengkapitalisasi pasar modal
Indonesia.
Kebijakan Investasi
Efek Ekuitas
Instrumen Pasar Uang
80% - 100%
0% - 20%
Kustodian
Nama
: Reksa Dana LAUTANDHANA
GROWTH FUND
Bank
: Bank Mega, KCU Tendean, Jakarta
No. Rek
: 01.074.0011.235285
PORTOFOLIO PER 29 JULI 2016
10 Besar Efek Ekuitas
UNVR
7.07%
TLKM
7.05%
BBCA
6.99%
ASII
6.27%
BBRI
5.42%
BMRI
ACST
GGRM
ITMG
ICBP
Bobot Sektoral
Keuangan
Konsumer
Infrasttruktur dan Tans.
Perdagangan & Invs.
Properti
Industri lain-lain
Agrikultur
Industri dasar
Pertambangan
Total Efek Ekuitas
Karakteristik Port.
P/E
PBV
D/E
Best P/E 2016
4.77%
3.00%
2.93%
2.84%
2.80%
21.67%
20.06%
12.90%
10.58%
9.36%
6.27%
4.80%
4.27%
3.56%
93.47%
Growth Fund
24.15
2.55
49.23
14.87
IHSG
26.97
2.51
70.47
15.55
IHSG mencatatkan pertumbuhan kinerja 4,0% MOM/13,6% YTD disusul oleh kinerja Indeks LQ45 3,7%
MOM/12,7% YTD. kinerja IHSG didorong oleh sentimen tax amnesty dan reshuffle kabinet jilid II. Adapun kinerja dikontribusikan oleh 5 Saham Kapitalisasi Besar (BBCA : 0,5%, TLKM : 0,5% ,PGAS : 0,4%,
BBRI : 0,3%, BMRI : 0,2%) sebanyak 2,0% dari 4,0%. Secara sektoral, sektor Pertambangan memimpin
pertumbuhan yakni 12,3% MOM/45,8% YTD disusul oleh sektor Keuangan 7,1% MOM/9,5% YTD. Pertumbuhan pada sektor pertambangan didukung oleh melemahnya produksi batu bara dan perbaikan
permintaan impor Tiongkok. Newcastle Thermal Coal Index naik ke level U$ 61/ton ; 7,4%
MOM/20,8% YTD. Di samping itu, dana asing tercatat masuk Rp 11,8 Triliun pada bursa saham periode
Juli’16, sedangkan Rupiah stabil pada Rp 13.110/USD.
Sentimen tax amnesty masih menjadi katalis utama penggerak IHSG disertai dengan reshuffle kabinet.
Pelaku pasar mengantisipasi masuknya dana tax amnesty ke bursa saham dan obligasi selain itu, optimisme tersebut didukung oleh peran pemerintah yang aktif mensosialisasikan beleid tax amnesty. Di
sisi lain demi tercapainya pertumbuhan ekonomi Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle
kabinet, sosok Sri Mulyani kembali menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro
yang menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Sri Mulyani sebelumnya berpengalaman
sebagai Menteri Keuangan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kehadiran Sri Mulyani diharapkan dapat mensukseskan pencapaian target penerimaan pajak pemerintah. BI memutuskan menahan
suku bunga acuan Jun’16 di 6,5% karena ingin menilai efektivitas transmisi kebijakan moneter. Perbankan membutuhkan waktu (time lag) untuk menyesuaikan diri, terutama suku bunga kredit. Berdasarkan data OJK Mei’16, perbankan merespon pemangkasan BI rate sebesar 75 bp dengan
menurunkan suku bunga kredit sebanyak 31 bp ke 12,5%, di atas target single digit pemerintah. Disisi
lain, suku bunga deposito turun 47 bp ke 8,1%.
Dari perekonomian global, berbagai bank central Negara maju masih berkutat dengan paket stimulus,
tercatat Bank of Japan yang menambah stimulus moneter (+/- USD 265 Milyar), hal serupa diikuti oleh
Bank of England. Di sisi lainnya The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuan pada bulan Juli,
dengan pertimbangan kestabilan ekonomian global di tengah perbaikan ekonomi US. Harga minyak
mentah - NYMEX melemah, pada level USD41.1/barrel. Berlanjut melemahnya minyak mentah, ditengah kekhawatiran pasokan minyak global yang melimpah, selain itu pelaku pasar kecewa terhadap
Departemen Energy US yang diluar dugaan mengumumkan data cadangan minyak mentahnya naik
1.67juta barrel menjadi 521.1juta barrel berlawanan dengan ekspektasi konsensus yang turun
2.25juta barrel.
ULASAN REKSA DANA
Sejak awal tahun selama periode YTD RD Growth Fund mencatat kinerja 17,9% vs IDX30 16,1% vs
IHSG 13,6%. Outperformed RD Growth Fund 4,3% terhadap IHSG terutama didorong oleh saham berbasis konsumer total kontribusi kinerja sebesar 3,3% dengan rincian konsumer diskresioner
(tambahan) 1,7% dan konsumer pokok 1,6%. Sementara itu dari kapitalisasi pasar, saham Big Cap
berkontribusi kinerja terbesar 2,7% terhadap selisih kinerja 4,3% terhadap IHSG disusul Small Cap
2,0% dan Micro Cap 0,4% sedangkan Mid Cap berkontribusi -0,8%. Bobot saham rata-rata RD Growth
Fund YTD sebesar 92,9% menempati peringkat kinerja 44 dari 167 reksadana saham beredar YTD
dibandingkan Infovesta Equity Fund Index pada peringkat 109-110 dan IHSG pada peringkat 113-114.
KINERJA REKSA DANA
NAV 29/ 07/ 16 Rp 1076.6460
Beta
Korelasi
RD Growth Fund
IHSG
IDX30
: 1.03
: 0.92
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
YTD
YOY
-0.10%
0.48%
1.01%
3.29%
3.38%
4.34%
3.14%
1.56%
1.91%
-0.35%
-0.14%
-1.73%
0.71%
-0.86%
-0.87%
5.93%
4.58%
5.86%
4.26%
3.97%
4.83%
17.95%
13.56%
16.11%
12.87%
8.61%
14.30%
DISCLAIMER: Laporan kinerja bulanan ini dibuat oleh PT Lautandhana Investment Management hanya untuk keperluan pemberian informasi saja dan tidak dipergunakan sebagai penawaran
untuk menjual atau permohonan pembelian. Lautandhana Investment Management telah melakukan upaya maksimal untuk mencegah informasi yang tidak benar atau menyesatkan dalam
Laporan ini namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Kinerja masa lalu tidak selalu mencerminkan kinerja di masa datang. Harga unit dapat turun dan juga naik dan tidak
ada jaminan akan mencapai tujuan investasinya. Calon pemodal wajib membaca dan memahami isi prospektus penawaran unit penyertaan terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
PT Lautandhana Investment Management, Wisma Keiai Lt 15 Jl. Jend. Sudirman Kav 3, Jakarta 1022. Tel: (021) 5790 0896, Fax: (021) 5785 1636
Download