Kerangka Indonesia Menuju COP 21 Paris

advertisement
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270, Kotak Pos 6505
Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484
SIARAN PERS
Nomor : S. 727 /PHM-1/2015
Kerangka Indonesia Menuju COP 21 Paris
Dalam kerangka menuju penyelenggaraan Conference of the Parties (COP) di 21 Paris, Perancis
tanggal 30 November s/d 11 Desember 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
melaksanakan 2 agenda besar: 1) Pertemuan Multipihak Tentang Pengendalian Perubahan Iklim
tanggal 11 November 2015 di Gd. Manggala Wanabakti, 2) Diskusi Ahli Internasional dalam
Kerangka Menuju Penyelenggaraan COP 21 Paris yang akan diselenggarakan pada tanggal 1314 November 2015 di Hotel Shangrila Jakarta.
I. Pertemuan Multipihak Tentang Pengendalian Perubahan Iklim
Menyongsong COP 21
Indonesia
INDONESIA MENUJU COP-21 DI PARIS:
Para Delegasi Republik Indonesia yang akan ke Paris mewakili berbagai stakeholders, termasuk
pemerintah pusat (perwakilan K/L), pemerintah daerah, perguruan tinggi dan lembaga riset,
NGO, CSO, dan lain sebagainya; dengan berbagai perbedaan.
Indonesia, dalam memperjuangkan kepentingannya diperjuangkan melalui dua jalur utama,
yaitu melalui jalur negosiasi dan melalui jalur penjangkauan (outreach) dan kampanye, serta
kombinasi keduanya. Melalui jalur negosiasi, Indonesia akan berjuang untuk mencapai keadilan
iklim dan meraih kesempatan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, yang merupakan
ultimate goal yang ingin dicapai kesepakatannya di Paris.
Tugas para negosiator dalam Delegasi Indonesia dalam COP 21 untuk memperjuangkan
kepentingan negara untuk dapat menjalankan pembangunan rendah karbon dan berketahanan
iklim, dengan mengurangi secara signifikan tingkat kerentanan terhadap perubahan iklim dan
kemiskinan. Misi lain adalah mengajak semua negara pihak memberikan dan melaksanakan
komitmen sesuai kondisi nasional dan kapasitas serta kapabilitasnya sesuai prinsip-prinsip
dalam UNFCCC, dan juga mengingatkan negara
maju terhadap komitmennya untuk
mengurangi emisi, serta komitmennya untuk menyediakan pendanaan perubahan iklim,
pengembangan dan transfer teknologi serta peningkatan kapasitas bagi negara berkembang.
Jalur penjangkauan (outreach) dan kampanye dapat digunakan untuk menginformasikan
tentang misi Indonesia ke COP-21 Paris serta untuk tujuan lainnya. Jalur ini juga untuk
menginformasikan capaian dan ‘good practices’, program dan aksi di masa mendatang dalam
upaya mewujudkan pembangunan rendah karbon (mitigasi), penanganan kerentanan serta
peningkatan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim (adaptasi) dari berbagai sektor.
Keberhasilan dalam negosiasi dan penjangkauan dapat dibuktikan dengan seberapa jauh
kepentingan Indonesia terakomodasi ke dalam kesepakatan/keputusan COP-21, meningkatnya
pengakuan atas upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta upaya terkait lainnya, dan
meningkatnya peluang yang dapat ditangkap dari skema-skema yang terbangun melalui
kesepakatan/keputusan COP termasuk pendanaan, teknologi, dan peningkatan kapasitas
institusi dan SDM.
Konferensi di Paris ini merupakan konferensi terbesar setelah COP15/MOP5 di Copenhagen
Tahun 2009. Diharapkan akan disepakati Protokol baru yang melanjutkan/menggantikan
Protokol Kyoto. Kesepakatan baru yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam
pembangunan nasional pasca 2020, terlebih karena sebagai bagian penting dari komitmen
pasca 2020 adalah diserahkannya ‘Intended Nationally Determined Contribution (INDC)’.
Hal yang berbeda dalam Konferensi kali ini adalah adanya Leaders Event pada awal konferensi,
yaitu tanggal 30 November 2015, sebagai bentuk komitmen tingkat tinggi dari para kepala
negara untuk mengantisipasi perubahan iklim. Diharapkan pernyataan para kepala negara
tersebut akan menjadi arahan semua delegasi dalam mewujudkan kesepakatan dunia yang
baru. Presiden Jokowi direncanakan untuk hadir.
Pada konferensi ni disediakan 2 (dua) ruang pleno, 32 ruang negosiasi dan ratusan side events.
Proses konferensi akan dilakukan secara paralel. Selain itu Indonesia akan mempromosikan
upaya Indonesia dalam mengantisipasi perubahan iklim secara lebih intensif melalui Paviliun
Indonesia. Indonesia sebagai salah satu focal point dalam isu perubahan iklim global perlu
terlibat secara aktif pada semua proses demi kepentingan Indonesia pada khususnya dan
negara berkembang pada umumnya.
II. Diskusi Ahli Internasional Dalam Kerangka Menuju Penyelenggaraan COP 21
Paris yang akan diselenggarakan di Hotel Shangrila Jakarta pada tanggal 13-14
November 2015
Forum ini direncanakan akan dibuka langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia
pada Jum’at, 13 November 2015 pukul 08.30 WIB di Shangri-La Hotel, Jakarta, dan dihadiri
berbagai ahli dari dunia internasional. Acara ini sebagai upaya lanjutan penanggulangan
kebakaran lahan dan hutan dengan fokus pembenahan tata kelola gambut. Tujuan dari forum
ini adalah untuk mengidentifikasikan pola solusi jangka panjang untuk mengatasi kebakaran
lahan dan hutan melalui pengelolaan gambut secara berkelanjutan.
Hasil yang diharapkan dari forum ini adalah sbb.:
1. Kesepahaman akan urgensi pengembangan solusi jangka panjang untuk masalah Asap
Indonesia
2. Deliniasi tantangan utama untuk mencapai manajemen lahan gambut yang berkelanjutan
untuk meminimalkan kebakaran dan asap;
3. Identifikasi basis ilmiah berbasis, teknologi dan praktek yang baik untuk manajemen lahan
gambut, konservasi dan pemanfaatan, restorasi lahan gambut yang terbakar/terdegradasi;
4. Identifikasi peran dan pendekatan untuk peri kehidupan
5. Kejelasan peran dan tanggung jawab dari para pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lahan gambut berkelanjutan
6. Kemitraan strategis untuk mencapai pengelolaan lahan gambut berkelanjutan diidentifikasi;
7. Sebuah roadmap awal untuk jangka panjang, menengah dan pendek untuk i) pemecahan
masalah Asap di Indonesia; dan ii) mengurangi emisi melalui pengelolaan lahan gambut
berkelanjutan, sebagai masukan untuk strategi yang lebih luas untuk dipresentasikan pada
COP21 di Paris.
Forum ini akan menghadirkan 27 ahli baik dari Indonesia maupun internasional.
Jakarta, 11 November 2015
Penanggungjawab Berita:
1. Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Nur Masripatin, Telp. 021-5733433
2. Kepala Biro Humas, Eka W Soegiri, Hp. 0816810859
Download