MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II Menjalankan Usaha ( Bagian 9 ) Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen Tatap Muka 15 Kode MK Disusun Oleh Kode 90024 Rizal, S.ST., MM Abstract Kompetensi Laporan perkembangan bisnis 9 : - Pengendalian Biaya 2 Berani memulai untuk usaha sesuai dengan perencanaan bisnis yang telah dibuat Menjalankan Usaha ( bagian 8 ) Studi Kasus : Restoran F. Par Stocks Par stock adalah jumlah produk yang anda simpan untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa waktu. Membuat par stock memungkinkan anda mempunyai cukup simpanan bahan – bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan restoran di saat retoran sangat ramai. Par stock juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengisi PO. Misalnya, par stock untuk bar brand wine dalam satu hari adalah 6 botol. Maka, pada awal hari, bartender harus memeriksa bahwa ada enam botol wine di bar. Pada akhir hari atau pada pagi hari berikutnya sebelum bar dibuka, bartender yang bertugas melakukan pemeriksaan inventaris untuk bar wine. Misalnya tersisa satu botol, untuk membawa bar wine ke par, bartender harus memesan lima botol wine lagi ke bagian gudang. Cara kerja par stock gudang pun sama. Apabila manajer bar memutuskan di gudang harus tersedia 2 karton ( 24 botol ) wine setelah menerima pemesanan mingguan minuman tersebut, maka jika pada akhir minggu apabila setelah dihitung bar wine tinggal 5 botol, maka harus dipesan 19 botol lagi untuk memenuhi par stock. Par stock dapat dibuat untuk semua jenis produk yang digunakan. Par stock dibuat dengan menetapkan berapa banyak produk akan digunakan pada waktu tertentu pada volume penjualan tertinggi yang diharapkan. Tambahkan 10 persen sebagai margin aman. Misalnya, pada hari sibuk dalam satu minggu, bar menggunakan kurang dari 5 botol wine, maka enam botol wine cukup untuk melayani di hari – hari sibuk, maka par stock harian adalah enam botol wine. Jika pengiriman wine dilakukan seminggu sekali, dan 21 atau 22 botol wine merupakan jumlah terbanyak yang digunakan pada minggu sibuk, maka par stock per minggu sebanyak 24 botol dirasakan cukup. Jangan lakukan overstock ( menyimpan barang jauh melebihi yang dibutuhkan ) inventori dengan alasan supaya tidak kekurangan di saat – saat sibuk. Modal yang anda investasikan dalam inventori tidak menghasilkan uang malah menambah biaya penyimpanan barang. Lakukan par stock tidak terlalu jauh dari kebutuhan yang sebenarnya akan bahan – bahan tersebut. Pengecualian dapat dilakukan hanya jika anda dapat membeli produk tersebut dalam jumlah besar dengan pengurangan harga yang sangat signifikan sehingga anda dapat menghemat biaya anda lebih banyak dari biaya penyimpanan dan bunga yang mungkin didapatkan dari modal yang ditanam. 2012 2 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id G. Penerimaan Penerimaan barang harus dilakukan dengan hati – hati. Barang – barang yang telah dikirim dan dibiarkan tergeletak di belakang pintu membuka peluang untuk pencurian dan kerusakan. Karyawan bagian pengiriman biasanya menggunakan kesempatan ini ( penerima yang kurang waspada ) untuk mengganti produk yang dipesan dengan produk yang berkualitas lebih rendah atau rusak atau bahkan mengurangi kuantitasnya. Tanggungjawab seorang penerima adaah mengamankan dengan segera pesanan yang telah dikirim dan memeriksa bahwa barang – barang yang dikirim sesuai dengan yang dipesan ( seperti dalam kertas pemesanan ) dalam hal kuantitas, harga dan kualitas. Kuantitas barang yang dikirim harus dihitung dan dibandingkan dengan kuantitas yang ditulis dalam kertas pemesanan dan invoice pengiriman ( dokumen dari pemasok yang menjelaskan barang – barang yang dikirim, seperti PO atau kertas pemesanan yang menjelaskan mengenai barang yang dipesan oleh pembeli ). Kedua dokumen ini harus disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak baik si penerima maupun si pengirim harus sepakat dengan kekurangan yang ada, beri catatan, dan tandatangani invoice dan kertas order tersebut. Dengan melakukan ini, pemasok memastikan akan mengurangi jumlah penagihan dengan barang – barang yang tidak dikirim atau tidak diterima oleh si penerima. Penerima tidak boleh menerima barang – barang yang rusak atau berkualitas rendah dan mereka juga harus menginformasikan kepada chef jika barang – barang yang diharapkan tersebut merupakan back ordered dan tidak ada dalam persediaan barang jika dibutuhkan. Penerima juga harus membandingkan harga pada lembar pemesanan dengan yang ada di invoice, bersama – sama dengan pengirim, beri paraf jika ada perbedaan harga – kecuali, pembeli dan pemasok telah mengadakan negosiasi sebelumnya, dan mereka telah menyetujui perubahan harga tersebut. Dalam kasus seperti ini, harga bahkan tidak ditulis dalam kertas pemesanan, dan pembeli harus mengambil inisiatif untuk memastikan bahwa harga yang telah dinegosiasikan adalah harga yang akan dibebankan oleh pemasok kepada pembeli. Tugas yang paling sulit bagi seorang penerima adalah memeriksa kualitas barang – barang tersebut : barang – barang tersebut harus sesuai dengan spesifikasi, berat sesuai pesanan, suhu udara pada posisi yang benar ( misalnya produk makanan beku harus benar – benar beku ), tidak boleh rusak, dan kemasan harus utuh. Kuantitas, kualitas dan harga harus diperiksa dengan cermat. Jika penerima telah menandatangani invoice sebagai bukti tanda penerimaan atas barang – barang tersebut, sudah terlambat untuk memperbaiki perbedaan antara kertas pemesanan dan barang – barang yang dikirim. 2012 3 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal Penting: Jika usaha anda adalah usaha dalam skala kecil, sangat tidak praktis jika anda atau penerima harus memeriksa setiap barang. Biaya yang dikeluarkan untuk menimbang setiap paket dan karton dan memeriksa suhu udara barang – barang di lemari pendingin melebihi keuntungan yang didapat dari prosedur pengendalian ini. Dalam menjalankan prosedur pengendalian harus dipertimbangkan rasio biaya / keuntungan. Jika anda tidak mempunyai waktu untuk memeriksa pesanan dalam jumlah besar, anda dapat melakukannya secara acak untuk barang – barang yang tidak terlalu mahal, tetapi berhati – hatilah dengan barang – barang mahal seperti daging dan makanan laut. H. Penyimpanan Ada tiga peraturan penting mengenai penyimpanan makanan : 1. Punya tempat untuk semuanya, dan semuanya diletakkan di tempatnya 2. FIFO ( First in – First out – barang yang pertama kali masuk, pertama kali juga yang keluar ) 3. Selalu terkunci Setelah barang – barang diterima, secepatnya disimpan di tempat yang sesuai. Siapkan rak penyimpanan atau lemari pendingin sebelum barang – barang yang dikirim sampai di tempat. Barang – barang yang telah dikirim dan tidak segera dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan membuka peluang untuk pencurian. Di samping itu, produk segar yang harus disimpan di tempat pendingin, dan produk bahan – bahan beku akan cepat rusak jika tidak disimpan di tempat yang benar. Peraturan pertama, “ Punya tempat untuk semuanya, dan semuanya diletakkan di tempatnya “. Sesuai slogannya, anda harus mengorganisir tempat penyimpanan menurut unitnya dengan memberikan nama yang jelas dan barang – barang tersebut disimpan di unitnya. Dengan ini tidak hanya barang – barang tersebut mudah dicari tetapi juga dapat menghindari pemborosan – misalnya, susu, yang terlalu banyak dipesan karena sisa dari pemakaian susu sebelumnya tidak disimpan kembali di unitnya tetapi disimpan di unit makanan segar di dalam lemari pendingin sehingga keberadaannya tidak diketahui. Kelompokkan barang – barang sesuai dengan jenisnya. Semua produk yang dipesan dari satu pemasok disimpan dalam area yang sama di dalam gudang. Produk – produk dari susu, daging, unggas dan fresh produce memiliki area sendiri dalam tempat pendingin. Untuk menghemat waktu anda dan staf, simpan bahan – bahan yang paling sering digunakan dekat dengan pintu. 2012 4 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Produk yang disimpan di tempat yang benar dan sesuai akan memudahkan anda untuk melakukan pemeriksaan fisikal inventori dengan cepat dan akurat. Lembaran catatan inventori seperti contoh 13, dibuat untuk mencatat inventori dan semua item disusun sesuai dengan lokasi geografis gudang ( atau tempat pendingin ), sehingga orang yang bertugas mencatat inventori hanya perlu berjalan dan menghitung item yang ada sesuai dengan apa yang mereka temui. FIFO yang berarti “ pertama masuk, pertama keluar “ merupakan pepatah yang penting di bisnis restoran. Untuk meminimalkan kerusakan, adakan perputaran persediaan, terutama barang – barang yang cepat rusak, sehingga item yang paling lama ( pertama masuk ) digunakan ( pertama keluar ). Sebelum menggunakan item yang lebih baru. Dalam praktek, hal ini berarti memindahkan dan menyusun inventori yang telah ada di depan inventori yang baru datang. Satu lagi pepatah sederhana yang harus diingat dalam hal penyimpanan adalah “Store cooked above raw ( simpan makanan yang telah dimasak di atas makanan yang masih mentah di tempat berbeda ). Pernyataan ini merujuk pada praktek yang aman dalam menyimpan makanan jadi di laci, di atas laci makanan mentah di dalam lemari pendingin. Merupakan hal yang umum untuk menutup semua produk yang disimpan. Semua tempat inventori harus dikunci. Ini merupakan tindakan pencegahan yang penting, terutama yang berkaitan dengan minuman wine. Kunci gembok yang sederhana akan menghalangi pencurian yang dilakukan oleh karyawan. Dalam praktek, mungkin tidak nyaman jika lemari pendingin haru dikunci saat restoran sedang berfungsi ketika jurumasak datang dan pergi, namun penguncian tetap harus dilakukan secepatnya akses ke lokasi tersebut ( lemari pendingin ) tidak diperlukan lagi. I. Perpetual Inventories Perpetual inventories adalah sistem yang mendokumentasikan perpindahan produk, masuk dan keluar dari area penyimpanan. Manager, penerima atau pegawai gudang menggunakan kertas untuk mengambil catatan kapan dan berapa banyak barang yang dimasukkan dan dikeluarkan dari area gudang tersebut. Lembaran perpetual inventori seperti dalam contoh 14, dapat dibuat untuk keperluan harian atau mingguan dan disimpan di dalam ruang penyimpanan yang terkunci. Kadang – kadang kartu inventori untuk masing – masing item, yang disebut kartu bin digunakan untuk setiap item yang disimpan di dalam ruang penyimpanan. Jika kartu tersebut selau diperbaharui, sistem ini mencatat dengan rinci pergerakan kekayaan restoran dari penerimaan sampai dengan pelayanan, dan dapat menunjukkan dengan tepat setiap produk yang hilang. 2012 5 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sistem perpetual inventory dapat dimasukkan ke dalam komputer dan diintegrasikan dengan sistem cash dalam operasi ritel skala besar dimana individual item dijual dengan kondisi yang sama seperti saat dibeli. Menurut pengalaman kami, sistem ini tidak terlalu efektif untuk usaha yang berhubungan dengan makanan dimana bahan – bahan dibeli secara individual dan dijual dalam satu kesatuan dalam bentuk makanan. Namun demikian, seperti integrasi, sistem POS semakin canggih, mungkin dapat dipakai sebagai alat pengontrol inventori seperti yang telah digunakan untuk mencatat dan menggolongkan penjualan. J. Issuing Issuing procedures mengontrol pergerakan barang dalam suatu operasi. Kertas anda terus berjalan mulai dari satu titik dengan menggunakan formulir permintaan – formulir yang digunakan oleh bagian dapur atau bar untuk memesan produk dari tempat persediaan, dan mencatat pergerakan produk dari storage hingga ke bagian dapur atau bar, atau antara dapur dan bar. Sebagai contoh, jika seorang bartender membutuhkan lima botol wine, dia akan mengisi formulir pemesanan. ( formulir pemesanan diberi nomor urut dan dibuat dalam dua atau tiga copy ). Bartender menunjukkan produk yang dibutuhkan, tanggal dan menandatangani formulir tersebut. Bartender akan memberikan satu copy kepada manajer dan atu copy dilampirkan di bar cash – out sheet. ( kadang – kadang lampiran ke tiga diberikan ke bagian pembukuan ). Manajer kemudian menuju tempat persediaan minuman dan mengisi formulir pemesanan dan mengambil lima botol bar wine serta mengirimkannya kepada bartender, yang kemudian memberikan tanda check di formulir pemesannya. Manajer biasanya akan menyesuaikan dengan perpetual inventory sheet yang berada di tempat persediaan minuman wine untuk menunjukkan bahwa lima botol bar wine telah di ambil, dan kemudian membubuhkan tandatangan pada formulir pemesannya dan dilampirkan dengan kartu perpetual inventori di dalam ruangan persediaan yang terkunci. Untuk mencuri sesuatu, bartender harus bekerjasama dengan manajer dan mengubah dua lampiran formulir pemesanan. Jika mereka melakukan ini, bar par stock atau tempat persediaan par stock tidak akan seimbang, dan mereka menanggung resiko perbuatannya diketahui. Paper trail yang dimulai dari formulir pemesanan pembeli, sampai saat ini dapat menelusuri perjalanan produk dari awal pemesanan sampai dengan penerimaan di gudang dan akhirnya bar atau dapur. Dari sini sistem POS mengambil alih, memantau perjalanan produk dari pramusaji ke pelanggan. 2012 6 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id K. Pengawasan Area Jasa Pergerakan produk dari bagian dapur ( atau bar ) ke pramusaji dan akhirnya ke pelanggan merupakan tantangan tersendiri. Makanan dapat dicuri langsung dari dapur oleh staf, rusak atau gosong ketika dalam proses memasak, tercecer, jatuh atau dicuri oleh pramusaji. Pramusaji dapat memesan makanan yang salah, mengirim makanan yang salah, atau membiarkan makanan hingga dingin. Banyak sekali masalah yang anda hadapi yang menghalangi anda memaksimalkan keuntungan yang seharusnya di dapat dari bahan – bahan yang telah anda beli yang hingga saat ini telah anda jaga dengan sangat baik. Terutama pada tahap ini mata manajemen harus dibuka lebar – lebar, dan sistem pengawasan – pemesanan, pengambilan, dan proedur POS - harus dipegang dengan teguh. Jantung dari area depan yang berkaitan dengan pengawasan ialah cash register ( bagian pembayaran ) atau sistem POS. Cash register yang baik merupakan sesuatu yang sangat berharga. Tentunya cara tradisional seperti mengambil pesanan dengan tulisan tangan, sistem guest – check dapat bekerja dengan baik. Tetapi semakin besar dan berkembang restoran anda, semakin sulit untuk memantau penjualan dan produk. Jika anda tidak menggunakan jasa keluarga atau teman – teman dekat, anda harus menginvestasikan uang anda untuk cash – system yang baik. Cash – system yang sederhana akan mencatat penjualan dan menyusun total penjualan sesuai dengan pramusaji yang melayaninya. sistem ini mempunyai beragam total pajak untuk menyederhanakan tax remissions. Sistem ini juga mempunyai popularity indexes yang memperlihatkan menu makanan yang paling banyak dijual dibandingkan dengan yang lain. Semua ini merupakan informasi yang penting. Untuk anda yang membuat anggaran sangat berguna ketika anda mendesain ulang menu untuk musim yang akan datang. Namun kegunaan utama cash register adalah mencatat semua produk yang dijual dan sebaliknya memastikan jumlah uang yang masuk. Pentingnya setiap penjualan dimasukkan dalam sistem POS tidak perlu dibesar –besarkan. L. Pengawaan Uang Kas Penanganan kekayaan uang tunai merupakan tulang punggung dari sistem pengendalian biaya. Uang tunai, tidak seperti aset lainnya, merupakan sesuatu yang paling jelas dan aman bagi pencuri untuk mengambilnya. Tidak ada tingkat kedua dalam kejahatan ini. Tidak ada barang yang harus dijaga, tidak ada kolusi diperlukan antara area belakang dan area depan. Menangkap seorang karyawan meninggalkan restoran dengan seekor ayam di dalam jaketnya berarti karyawan tersebut tertangkap basah. Menangkap seorang karyawan dengan kantong penuh berisi uang sulit untuk dibuktikan. 2012 7 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Manajer atau bagian pembukuan tidak mungkin mencuri dari anda ( walaupun ada kemungkinan ), dan sebaguian besar pramusaji adalah orang - orang yang jujur. Tetapi anda akan memiliki banyak pramusaji, dan karena perputaran dalam posisi ini sangat sering terjadi, resiko pencurian atau penanganan pembayaran yang kurang hati – hati sangat besar di posisi ini dibandingkan dengan posisi lainnya. Sistem cash control yang baik menggambarkan dengan jelas rangkaian penyimpanan uang tunai, dari pertama kali menerima dari pelanggan hingga di masukkan ke bank account. Cash control dimulai dari pembuatan prosedur penanganan uang kas yang benar, dan staf di bagian pelayanan harus mengerti betul apa yang diharapkan dari mereka dalam hal ini. Pelanggaran yang dilakukan oleh staf dalam melaksanakan prosedur ini dianggap sebagai percobaan pencurian dan kesalahan yang dapat berakibat pada pemecatan. Jika traditional guest check item di pergunakan, diman kasir menyelesaikan semua pembayaran dari pelanggan, pramusaji harus mengerti mengenai hal ini, bahwa semua transaksi, termasuk pengembalian harus dilakukan oleh kasir. Semua guest – check harus diberi nomor urut, dan harus dielesaikan dengan kasir pada saat pergantian shift. Dengan melakukan hal ini, menghalangi staf menerima pembayaran langsung dari pelanggan, merobek guest – check dan menyimpan uangnya dalam kantongnya sendiri. Dengan menggunakan sistem POS, pramusaji akan mengumpulkan semua tanda terima pembayaran. Jika mungkin pramusaji tidak boleh mengakses produk sebelum memberitahukan mengenai pemesanan. Begitu juga dengan staf bagian produksi tidak dapat langsung mengakses pelanggan. Dengan demikian, pramusaji tidak mendapatkan produk tanpa melalui sistem POS begitu juga pramusaji tidak dapat menerima pembayaran langsung dari pelanggan. Pencurian memerlukan kolusi antara karyawan bagian depan dengan karyawan bagian belakang, dan jika mereka bekerja sama pada akhirnya mereka akan tertangkap. Untuk memesan makanan dari dapur atau bar harus dilakukan melalui sistem POS dan setiap pramusaji mempunyai akses ke sistem tersebut menggunakan seperti misalnya password, yang dapat memantau transaksi para pramusaji. 1. Cashing Out Pada akhir shift pramusaji menggantikan semua penagihan kartu kredit, house charges dan uang tunai untuk menyamakan dengan yang tertera di sistem POS. Prosedur ini umumnya di kenal dengan nama chasing out. Wait staff cash out dengan menandatangani sistem POS di akhir shiftnya menggunakan password mereka. Manajer menggunakan password mereka. Manajer menggunakan passwordnya sendiri, melihat / membaca – cetakan dari sistem POS yang memperlihatkan berapa jumlah yang telah dijual oleh masing – 2012 8 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masing pramusaji pada saat mereka bertugas. Manajer bersama – sama dengan pramusaji menghitung uang yang diterima oleh pramusaji. Kadang – kadang pramusaji menghitung dahulu baru diperiksa oleh manajer. Penghitungan dicatat di kertas cash out, seperti contoh 15, yang didisain untuk memperlihatkan jumlah uang yang terhutang dan cara pembayaran yaitu berbagai macam voucher penagihan, travelers checks dan uang tunai dalam denominasi uang kertas ddan koin. Lembar POS dilampirkan dengan lembar cash out, yang ditandatangani oleh manajer dan pramusaji. Tandatangan menunjukkan bahwa kedua belah pihak setuju dengan jumlah uang yang terhutang dan yang dibayar. Dan untuk menghindari penyesuaian cash out, cash out harus dilakukan di lokasi yang aman, jauh dari pengunjung. Cash out untuk bartender dilakukan dengan cara yang berbeda. Bartender satu – satunya pramusaji yang mempunyai akses ke produk yang dijualnya dan kepada pelanggan yang membelinya. Jika bartender tidak memasukkan atau memasukkan data yang salah, kesalahan ini hanya dapat diperiksa dengan menggunakan pengawasan inventori. Untuk menghindari hal tersebut, uang yang diterima harus disamakan dengan uang tunai yang seharusnya diterima sesuai lembar POS. Bartender tidak boleh mengetahui total yang ada di lembar POS sebelum dia menyerahkan uang tunai yang diterimanya. Dengan cara ini, jika produk yang dijual tidak dimasukkan dalam POS tetapi terjual dan uangnya diterima, lembar ini tetap disimpan oleh manajemen sampai penghitungan inventori melihat perbedaan yang ada 2. Rekonsiliasi Untuk Penjualan Harian Rekonsiliasi lembar cash out sebenarnya adalah semua dokumen penerimaan uang dari semua pramusaji dalam satu hari. Lembar cash out ini harus dimasukkan dan diringkas ke dalam lembar penjualan harian. Jika cash out telah selesai, masukkan uang tunai ke tempat yang terkunci. Pada akhir hari, tentukan uang tunai yang dibutuhkan untuk hari berikutnya dan sisanya masukkan ke rekening perusahaan di bank. Untuk keamanan, semakin sedikit uang yang disimpan di restoran semakin baik. Deposit slip yang telah ditandatangani bank, bersama – sama dengan lembar cash out dengan POS print out harus dilampirkan dengan lembar ringkasan penjualan harian. 2012 9 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ini semua merupakan dokumen yang dapat digunakan untuk memantau pengawasan atas uang tinai dari pramusaji sampai ke rekening bank. 3. Floats Uang tunai disimpan oleh seorang kasir pada saat ia bertugas. Oleh karenanya, jumlah uang tunai disesuaikan dengan transaksi yang diperkirakan akan terjadi pada hari itu, dan untuk kelancaran bisnis sebaiknya diiapkan uang dalam denominasi kecil, baik uang koin maupun lembaran. Kombinasi uang koin dan lembaran yang digunakan sama untuk setiap harinya. Hal ini akan mempermudah kasir dan bartender. Mereka harus langsung menghitung floats yang mereka terima dan langsung melaporkan perbedaan kepada manajer. Jika floats kurang dari yang seharusnya dan kasir atau bartender tersebut tidak melapor maka kekurangan itu menjadi tanggung jawab mereka. Demikian juga jika pada akhir shift terjadi kekurangan, sudah menjadi hal umum dalam bisnis, kekurangan tersebut tanggung jawab pramusaji atau bartender. Hal Penting : Hal sederhana untuk menguji kejujuran dan / atau kemampuan karyawan baru adalah dengan melebihkan jumlah uang sebesar Rp 2000 dalam floatnya dan lihat apakah dia melaporkan kelebihan tersebut. M. Prosedur Untuk Mesin Kas Bartender dan kasir harus diberi pelatihan yang benar mengenai prosedur untuk mesin kas, eperti juga mereka diberi pelatihan untuk sistem POS. Tanpa pelatihan, seorang karyawan akan membuat kesalahan yang bukan saja menghabiskan waktu tetapi juga uang. Mesin kas harus diatur sama. Uang tunai dalam denominasi kecil biasanya diletakkan di sebelah kanan. Penting untuk meletakkan masing – masing nominasi lembaran uang pada tempat yang sama siapapun yang bertugas. Dengan cara ini, jika seorang manajer atau karyawan lain menggantikan bartender, maka dia secara otomatis mengetahui cara kerja mesin kas tersebut dan dapat melakukan pengembalian uang dengan cepat dan akurat. Jika mesin kas merupakan bagian dari sistem POS, biasanya laci mesin kas tidak akan terbuka kecuali makanan yang dijual telah dimasukkan ke dalam mesin POS. Pastikan bartender anda mengerti bahwa dia harus selau menutup laci mesin kas setelah setiap transaksi. 2012 10 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Praktek ini membantu untuk menghindari penjualan tidak dimasukkan dalam sistem POS dan pembayaran dilakukan dari laci kas yang terbuka. Memastikan bahwa bartender selalu membuka laci mesin kas dengan bunyi ring pada setiap penjualan merupakan cost control yang paling efektif. Kadang – kadang terjadi seorang pelanggan yang tidak jujur membayar dan mengatakan “ Tetapi saya memberikan anda uang dua puluh bukan sepuluh “. Untuk mengatasi hal ini, katakan pada staff anda untuk membiarkan uang yang diberikan oleh pelanggan berada di atas laci uang sampai pelanggan tersebut menerima kembaliannya. Jika terjadi kesalahan, lembar uang yang tadi diberikan masih dapat dibedakan dari uang yang telah berada di dalam mesin kas. Uang kembalian yang diberikan kepada pelanggan harus selalu di hitung. Jangan membiarkan staf yang melayani mengansumsikan berapapun jumlah pengembalian pesanan. 1. Menarik Laci Uang Kas Pulling the till merupakan teknik umum yang dipakai untuk memastikan bahwa bartender memasukkan semua penjualan yang dilakukan ke dalam mesin kas. Pada setiap saat ketika sedang bertugas, uang kas yang berada di dalam mesin kas harus sama dengan jumlah penjualan ditambah dengan jumlah uang float. Pulling the till dilakukan dengan cara membaca dari sistem POS untuk melihat berapa yang telah dimasukkan dalam sistem POS. Kemudian laci dari mesin kas, dengan seluruh uang tunainya, diambil dari bartender dan digantikan dengan laci mesin kas yang baru dengan float yang baru., sehingga bartender dapat tepat melaksanakan tugasnya. Kemudian uang tunai yang berada di dalam laci mesin kas tersebut dibandingkan dengan print out yang ada di sistem POS ditambah dengan float. Jika jumlah uang tidak sesuai, kemungkinan besar bartender tidak memasukkan beberapa penjualan dalam usahanya untuk menyimpan uang dari sebagian penjualan untuk dirinya sendiri. 2. Peninjau / Pengintai Para peninjau profesional yang disebut spotters yang sangat mengenal prosedur kas yang digunakan dalam usaha anda,dapat direkrut untuk memastikan bartender memasukkan semua penjualan ke dalam mesin kas. Spotters berlagak seperti seorang pelanggan dan memperhatikan cara kerja para staf bagian pelayanan. Tentunya, karyawan yang tidak jujur akan berperilaku sangat baik di saat manajer berada di dekatnya, namun manajer tidak mungkin selalu memperhatikan. Spotters, biasanya melihat sebenarnya. 2012 11 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id cara kerja karyawan yang Spotters dapat digunakan untuk mengamati karyawan secara acak atau untuk mengamati karyawan tertentu. Mereka tidak saja hanya dapat menemukan pencuri tetapi juga memperhatikan bagaimana karyawan yang rajin, efisien atau ramah. Mereka biasanya memberi laporan tertulis, dan dapat dijadikan saksi di pengadilan jika suatu situasi mengarah pada pengadilan untuk pencurian atau pengaduan mengenai pemecatan yang tidak sesuai prosedur. Biasanya pengetahuan yang dimiliki oleh spotters cukup untuk mendeteksi semuanya, namun pencuri yang agresif biasanya cukup jujur. 3. Skims Skims dapat dilakukan ketika volume penjualan sangat tinggi sehingga kas yang dipegang oleh pramusaji menjadi banyak. Jumah uang tunai yang terlalu banyak terbuka untuk perampokan. Untuk menghindari kejadian tersebut, pindahkan uang tunai tersebut dari laci mein kas atau dari pramusaji saat shift masih berlangsung dan berikan tanda terima kepada pramusaji untuk diambil kembali saat cashing out. 4. Uang Palsu Semua staf yang bekerja dan berhubungan dengan uang tunai harus diberikan pelatihan dasar untuk mengenal uang palsu. Dengan menggunakan scanner dan pencetak kertas yang berkualitas tinggi, seorang amatiran dapat mencetak uang palsu. Uang palsu sangat umum sekarang ini sehingga banyak dari bisnis skala kecil yang menolak menerima uang kertas seratus atau bahkan lima puluh ribu rupiah. Para karyawan harus dilatih untuk merasakan perbedaan dari kualitas kertas. Toko alat – alat tulis / kantor menjual pena pendeteksi uang palsu ( counterfeit felt pens ) yang tidak terlalu mahal, yang digunakan oleh kasir untuk mendeteksi uang kertas palsu. Buat garis miring pada salah satu permukaan uang kertas. Jika uang palsu, dibawah felt line akan muncul titik – titik. Jika anda membutuhkan pelatihan dari pihak ketiga untuk para staf anda, umumnya, kepolisian atau lembaga keuangan lokal mengadakan seminar atau memberi video untuk mengenali uang kertas palsu. Tentunya, pelatihan ini hanya dikhususkan bagi karyawan bagian depan, karena tidak ada gunanya jika uang palsu baru diketahui oleh manajer pada saat cash out, karena orang yang melakukan hal itu telah lama pergi meninggalkan lokasi. 2012 12 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Cooper, Brian - Floody, Brian – McNeil, Gina 1999, Start and Run a Restaurant Business, International Self – Counsel Press Ltd, Bandung. Marsum Wojowarsito A. 1999. Rumah Makan Dan Segala Permasalahannya. Jogjakarta : Andi 2012 13 Kewirausahaan II Rizal, S.ST., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id