7. Cara Makan dan Patogenisitas terhadap Tanaman Inang 7.1

advertisement
7. Cara Makan dan Patogenisitas terhadap Tanaman Inang
7.1. Cara makan nematoda
Dengan menggunakan stylet, nematoda parasit tumbuhan menusuk atau
merobek dinding sel tanaman inang untuk mendapatkan makanannya. Pada saat
mencucukkan stylet ke jaringan tanaman, nematoda mensekresikan air saliva dan
juga enzyme tertentu, diikuti dengan kontraksi median bulbus sehingga
mengakibatkan cairan sel tanaman inang mengalir dari stoma ke dalam usofagus
untuk selanjutnya dicerna dalam intestinum. Median bulbus juga betindak sebagai
pompa untuk menyedot makanan . Beb pa enzyme yang umum berperan dalam
proses makan nematoda adalah sellulase, protease, dan amylase
Berdasarkan cara hidupnya dikenal beberapa tipe parasitisme nematoda
parasit tumbuhan, yaitu:
a. Endoparasit migratori, nematoda hidup di dalam jaringan tanaman inang,
terutama pada sel-sel korteks dan secara intraselluler melakukan migrasi
dan merusak sel-sel yang dilalui untuk makan dan geraknya. Contoh
nematoda yang termasuk golongan ini adalah Pratylenchus, radopholus, dan
Hirschmaniella
b. Endoparasit sedentari, nematoda stadia infektif migrasi menuju ke dalam
bagian tanaman tertentu yang merupakan tempat makannya, selanjutnya
memacu pembentukan sel inang (nurse cell) dan hidup menetap sampai
nematoda mati. Sel inang berfungsi sebagai sumber
nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.
Nematoda yang termasuk
golongan ini adalah Meloidogyne, Heterodera, dan Globodera
c. Ektoparasit migratori, nematoda makan dari permukaan sel tanaman
tanaman inang dengan menggunakan stiletnya, mencucuk jaringan akar
beberapa menit kemudian pindah ke tempat lain. Nematoda yang termasuk
golongan ini adalah Tylenchus, Tylenchorhynchus, dan Hemicycliophora
d. Ektoparasit sedentari, nematoda dengan menggunakan stiletnya yang
panjang mengambil zat makanan pada sel jaringan akar tanaman yang lebih
dalam, hidup menetap , nematoda betina menjadi menggelembung dan
menempel pada tempat makannya (feeding site). Contoh beberapa genera
nematoda yang termasuk familia Paratylenchidae, diantaranya Cacopaurus
dan glacilacus serta familia Criconematidae.
e. Ekto-endoparasit migratori, sebagian tubuh nematoda bagian anterior
beserta stiletnya masuk ke dalam sel korteks untuk mengambil zat makanan
Universitas Gadjah Mada
dari sel akar tanaman inang. Termasuk dalam golongan ini adalah nematoda
Rotylenchulus dan Scutellonema.
7.2. Gejala dan tanda serangan nematoda
Gejala umum yang nampak pada tanaman terserang nematoda adalah
adanya kiorosis yang seringkali mirip dengan tanaman yang mengalami defisiensi
unsur hara tertentu, misalnya kekurangan unsur N, P atau K. Kerusakan tanaman
menjadi parch karena perilaku makan nematoda pada akar tanaman inang
mengakibatkan menurunnya kemampuan akar untuk menyerap air dan unsur hara
dari tanah, terutama pada bagian rambutrambut akar. Nekrosis adalah tanda
serangan yang umum terjadi pada bagian tanaman tertentu sebagai respon
terhadap serangan nematoda. Migrasi nematoda melalui jaringan tanaman
menyebabkan kematian sel yang selanjutnya mengalami nekrosis.
Adanya aktivitas nematoda mengakibatkan terjadi perubahan di dalam
tanaman
inang,
diantaranya
meningkatkan
aktivitas
metabolik
tanaman,
meningkatkan ukuran inti sel, dan memacu produksi hormon pertumbuhan tertentu.
Beberapa contoh adalah serangan nematoda Ditylenchus dipsaci mengakibatkan
batang dan atau daun tanaman membengkak atau memuntir, terbentuknya gall
atau puru pada tanaman terserang oleh Meloidogyne spp.
Secara umum tipe-tipe kerusakan yang ditimbulkan oleh nematoda pada
jaringan tanaman inang disebabkan oleh :
1. Luka mekanik yang diakibatkan oleh aktivitas nematoda dalam menetrasi
dan pergerakan di dalam jaringan tanaman
2. Perubahan sel, meliputi kematian sel (nekrosis) dan perubahan
pertumbuhan sel
3. Perubahan fisiologi tanaman inang, meliputi gangguan penyerapan unsur
hara dan air serta gangguan transfer makanan dari daun ke bagian
tanaman yang lain, terutama akar.
4. Menimbulkan luka yang memungkinkan sebagai tempat infeksi bagi
mikroorganisme lain
5. Interaksi dengan organisme lain yang bertindak sebagai penyebab
penyakit tanaman
6. Transmisi atau menjadi vektor virus penyebab penyakit tanaman
7. Meningkatkan kepekaan tanaman terhadap stress lingkungan
Universitas Gadjah Mada
Download