69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penganalisaan data-data yang sudah diperoleh serta pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 5.1 Hasil Kesimpulan Penilaian Rasio RASIO PT XYZ 2006 2004 2005 Baik Baik menurun menurun KESIMPULAN 2007 2008 menurun menurun menurun menurun Buruk Buruk a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Lancar (CR) 2) Rasio Cepat (QTR) b. Rasio Solvabilitas 1) Debt to Asset Ratio (DAR) Debt to Equity Ratio 2) (DER) Buruk Membaik Membaik Menurun Menurun Buruk Buruk Membaik Membaik Menurun Menurun Buruk c. Rasio Profitabilitas 1) Net Profit Margin (NPM) 2) Return On Asset (ROA) 3) Return On Equity (ROE) buruk Membaik Menurun Membaik Menurun cukup Membaik Menurun Menurun Menurun baik Menurun Menurun Membaik Menurun Buruk Buruk Buruk d. Rasio Aktivitas Receivable Turn Over 1) (RTO) Total Asset Turn Over 2) (TATO) Baik Menurun Menurun Membaik Membaik Baik Baik Menurun Menurun Buruk 69 membaik membaik Menurun Menurun 70 Dari hasil perhitungan rasio antara 5 tahun ini terlihat bahwa angka rasio membaik hanya pada rasio aktivitas yaitu Receivable Turn Over (RTO) atau kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Sedangkan untuk rasio yang lain seperti likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan mengalami penurunan. Dengan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan mengalami penurunan menurut perhitungan rasio yang pada akhirnya mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk. 5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Untuk memperbaiki kinerja perusahaan jika dilihat dari rasio likuiditas sebaiknya manajemen mengurangi jumlah aktiva lancar yang menganggur, seperti nilai persediaan yang terlalu tinggi. Mungkin dengan cara melakukan investasi pada aktiva yang lebih produktif seperti investasi saham atau investasi pada aktiva lain yang merupakan salah satu saran mengurangi kelebihan persediaan yang dimiliki, atau dengan cara meningkatkan jumlah kas dengan cara mengkonversi persediaan tersebut menjadi kas. 2. Rasio Solvabilitas Jika dilihat dari rasio solvabilitas yang terlalu tinggi karena disebabkan terlalu besarnya total kewajiban yang ditanggung perusahaan. Untuk itu sebaiknya perusahaan menurunkan jumlah kewajiban yang ditanggungnya agar 71 angka rasio solvabilitasnya tidak terlalu tinggi atau dengan meningkatkan jumlah aktiva yang produktif dan jumlah ekuitas. 3. Rasio Profitabilitas Untuk rasio profitabilitas, bila semakin tinggi nilainya maka akan semakin tinggi pula tingkat penghasilan perusahaan yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki nilai rasio profitabilitas agar semakin tinggi, maka perlu ditingkatkan nilai pendapatan usaha dan juga akan dicerminkan oleh tingginya nilai laba bersih yang diperoleh perusahaan. Untuk meningkatkan penjualan atau pendapatan usaha tersebut, perusahaan harus meningkatkan kegiatan operasionalnya dan secara lebih efisien mengelola perusahaan agar tidak menimbulkan biaya yang terlalu tinggi, karena biaya yang terlalu tinggi dapat menurunkan jumlah laba bersih perusahaan. 4. Rasio Aktivitas Untuk menghasilkan rasio aktivitas yang tinggi maka harus dilakukan usaha untuk semaksimal mungkin memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan atau dengan meningkatkan kemampuan menagih piutang sehingga pendapatan juga meningkat. Secara keseluruhan untuk PT XYZ adalah sebaiknya memperbaiki segala bentuk aktivitas perusahaan yang akan dicerminkan oleh angka-angka pada laporan keuangan, karena dengan cerminan pada laporan keuangan tersebut akan terlihat bahwa kinerja perusahaan baik atau tidaknya. Laporan keuangan yang baik adalah terlihat dari nilai persediaan yang tidak terlalu tinggi, karena bila terlalu tinggi akan terlihat bahwa aktiva 72 perusahaan banyak yang menganggur atau dengan nilai kas yang tinggi sehingga menghasilkan total aktiva yang tinggi pula. Terlihat juga dari total kewajiban yang terlalu tinggi mengakibatkan tingkat resiko yang ditanggung perusahaan semakin besar. Selain itu laporan keuangan yang baik dapat dilihat dari laporan laba rugi yang memperlihatkan tingkat profitabilitas atau penerimaan laba perusahaan setiap tahunnya. Oleh karena itu perusahaan harus sebaik-baiknya menghasilkan penjualan atau pendapatan usaha yang besar dan laba bersih yang tinggi atau dengan secara efisien tidak menimbulkan aktivitas yang terlalu banyak memakan biaya karena biaya yang tinggi juga akan mengkibatkan laba bersih yang diperoleh perusahaan menurun.