TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERBANDINGAN OUTSOURCING, INSOURCING, DAN COSOURCING SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh : MARGANI MUHAMMAD IQBAL P056091581.44 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 Outsourcing Definisi outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (pihak perusahaan outsourcing). Adapun definisi yang lain adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Adapun hal-hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran. Outsourcing memberikan keuntungan jangka panjang sebagai berikut : 1. Menigkatkan fokus bisnis perusahaan Outsourcing memungkinkan perusahaan fokus pada bisnis inti dengan skala yang lebih luas. Pelaksanaan operasional lainnya dilakukan oleh perusahaan outsourcing yang telah berpengalaman di bidangnya. Dengan melakukan outsourcing maka perusahaan dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menangani bisnis intinya. 2. Masuk pada kemampuan kelas dunia Secara mendasar, perusahaan penyedia jasa outsourcing akan membawa kelanjutan sumber-sumber kelas dunia untuk memenuhi keinginan. Perusahaan yang berhubungan dengan suatu organisasi dengan kemampuan keals dunia akan memungkinkan akses pada teknologi barum perlatan serta teknik yang belum dipergunakansebelumnya, termasuk : Kesempatan berkarir yang elbiuh baik untuk personil yang pindah ke perusahaan penyedia jasa outsourcing Metode, prosedur, dan dokumentasi yang lebih terstruktur Keuntungan dalam berkompetisi melalui keahlian lebih dari perusahaan penyedia outsourcing 3. Mempercepat keuntungan dari re-engeenering (teknologi baru) Outsourcing sering dilakukan dengan re-engeenering proses bisnis. Perusahaan penyedia jasa biasanya melengkapi layanannya dengan peralatan modern karena kebutuhan akan kapasitas kerjanya. Dalam hal ini, perusahaan pemakai jasa akan segera mendapatkan keuntungan re-engeenering. 4. Membagi resiko usaha Pada kenyataannya, terdapat risiko investasi yang sangat besar dari suatu perusahaan, terutama pada kondisi politik dan social ekonomi tertentu sebagai berikut: Dengan melakuikan Outsourcing, perusahaan menjadi lebih fleksibel, lebih dinamis, dan lebih baik. Perusahaan dapat melkukan perubahan dengan cepat untuk memenuhi perubahan kesempatan sesuai kondisi yang ada Dengan melakukan Outsourcing, segalarisiko pekerjaaan, ketenagakerjaanm kriminalitas, dan risiko lainnya menjadi risiko perusahaan penyedia jasa Outsourcing 5. Menggunakan sumber-sumber yangada untuk aktivitas yang lebih strategis Dengan melakukan Outsourcing maka segala kegiatan ayng bukan merupakan bisnis inti perusahaan tidak akan menjadi beban lagi. Segala sumber yang ada dapat didokuskan pada bisnis inti, seperti aktivitas memerikan layanan lebih kepada nasabah dan lain-lain. Alasan taktikal sebagai keuntungan jangka pendek melakukan Outsourcing adalah sebagai berikut : 1. Membuat tersedianya dan mengendalikan biaya-biaya operasional Dengan melakukan Outsourcing, biaya-biaya operasional akan menjadi beban perusahaan Outsourcing. Perusahan Outsourcing akan membebankan perusahaan pemakai jasa dengan tariff yang ditentukan setiap bulannya, biasanya biaya menjadi lebiuh murah karena kapasitas yang dikerjakan memungkinkan terciptanya efisiensi. Akibatnya, perusahan tertentu dalam mengendalikan biaya operasional dari kebocoran/kecurangan. 2. Membuat tersedianya dana-dana modal Outsourcing mengurangi kebutuhan invesasi dana pada fungsi-fungsi selain bisnis inti. Upaya tersebut akan memungkinakn dana-dana modal tersedia untuk area bisnis inti. Outsourcing juga dapat menyempurnakan pengukuran keuangan tertentu dengan menghapuskan kebutuhan ROE (return on equity) dari investasi dana diluar bisnis inti. 3. Menghasilkan pemasukan dana tunai Outsourcing dapat melibatkan transfer aset dari pemakai jasa kepada penyedia jasa. Peralatan, fasilitas, kendaraan, danb lisesnsi yang dipergunakan untuk operasi pada saat itu mempunyai nilai. Sebagai efeknya, penjualan aset kepada penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari transaksi yang menghasilkan pemasukan dana tunai 4. Sumber daya tidak perlu tersedia secara internal Perusahaan-perusahaan dapat melakukan Outsourcing karena mereka tidak dapat memenuhi sumber daya diorganisasinya. Ketidak mampuan maerekan munkgin disebabakan oleh biaya yang terlalu besar untuk pemenuhan sumber daya (manusia, teknologiu, dan lain-lain). 5. Pemberdayaan fungsi yang sulit diatur atau diluar kendali Outsourcing merupakan suatu alternative untuk mnyelesaikan dan memberdayakan fungsi yang sulit diatur atau diluar kendali. Dengan melakuakan Outsourcing, fungsifungsi diluar bsinis inti akan ditangani oleh perusahaan yang professional dibidangnya. Pendekatan In-Sourcing Pendekatan in-sourcing merupakan kebalikan dari out-sourcing. Jika out-sourcing melimpahkan pengerjaan proyek pada pihak ketika, in-sourcing mengembangan proyek dengan memanfaatkan spesialis IT dalam perusahaan tersebut. Contohnya perusahaan tekstil dari Jepang membuka perusahaan di Indonesia dengan alasan karena gaji orang Indonesia dapat lebih rendah dari gaji pegawai Jepang. Pada kasus ini perusahaan di Jepang melakukan out-sourcing sedangkan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia melakukan in-sourcing. Keuntungan pengembangan sistem informasi atau proyek lain dengan menggunakan pendekatan in-sourcing adalah : 1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri. 2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk pekerja outsource. 3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport, dll. Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan insourcing, yaitu perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi, jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan memangkas biaya lebih lagi. Pada beberapa kasus, strategi outsourcing dibalik menjadi strategi insourcing. Beberapa perusahaan, seperti bank, sangat beruntung pada keandalan sistem TI mereka. Tidak ada lembaga keuangan yang sanggup bertahan terhadap gangguan atas sistem TI, meskipun hanya sebentar. Akibatnya, banyak bank yang memutuskan mengembalikan posisi manajemen TI ke dalam perusahaan inti. Mereka yakin perusahaan mengambil risiko yang terlalu besar dengan membiarkan kompetensi penting seperti itu dikelola dari luar dan hanya mempertahankan sedikti pengetahuan internal. Melakukan insourcing atau tidak bisa jadi merupakan keputusan yang sulit. Outsourcing, sebagai seubah strategi bisnis, cukup mudah dijelaskan—dan bisa diperlihatkan bahwa outsourcing menghasilkan penghematan biaya dan pengurangan aset. Sebaliknya, insourcing biasanya memperlihatkan biaya tambahan, menambah jumlah karyawan yang harus dibayar, dan mungkin saja menambah aset. Tidak mudah bagi manajer untuk menyetujui kebijakan yang didasarkan pada keuntungan nonfisik, seperti menurunkan kerentanan atau mempertahankan loyalitas konsumen. Namun, insourcing merupakan alternatif tambahan bagi masa depan daya saing perusahaan dan sangat mungkin dilakukan secara bersamaan dengan aktivitas outsourcing Gambar 1.. Gambar 1. Insourcing adalah sebuah strategi alternatif. Ketika keandalan atau kepuasan konsumen menjadi perhatian, banyak perusahaan yang berpaking pada insourcing. Jika periferal di sekitar perusahan inti telah sangat diperluas sehingga kehilangan kontrol, perusahaan bisa membawa sebagian aktivitas penting kembalu ke, atau lebih dekat ke, bagian inti, dan melakjukan kontrak dengan periferal. Banyak bank yang membawa kembali bagian TI, dan sebagian pusat informasi juga dijadikan insourcing sebagai akibat dari reaksi kurang baik konsumen. Namun, insourcing tetap merupakan pengecualian dan tidak akan menggantikan outsourcing secara keseluruhan. Seperti sebuah akordeon, kedua stategi dilakukan secara bersamaan agar perusahaan bisa melakukan perluasan dan kontrak dengan periferal sesuai kondisi pasar. Strategi outsourcing telah menciptakan ketegangan yang signifikan antara perusahaan dan negara, terutama ketika hal itu memengaruhi tenaga kerja. Dalam banyak kasus, pengalihan aset kepada mitra berarti hilangnya pekerjaan di perusahaan inti dan berkurangnya kondisi kerja yang menguntungkan bagi karyawan yang dialihkan. Jika mitranya ada di luar negri, pekerjaan bisa menghilang dari negara utsourcing memaksa karyawan untuk lebih mobile dan fleksibel. Banyak perusahaan yang menuntut kebebasan lebih besar dalam mempekerjakan dan memecat karyawan, sesuai dengan Model Anglo-Saxon. Berbagai perusahaan juga telah mengembangkan pendekatan baru terhadap pekerjaan, seperti pekerjaan peruh waktu dan berbagai kerja. Masyarakat sudah cenderung sulit menerima jika ada perusahaan yang mengurangi pekerja ketika dihadapkan pada krisis ekonomi. Mereka benar-benar tidak memahami bahwa perusahaan menghentikan pekerjaan demi meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Dalam kondisi seperti ini, manajemen senior mengalami kesulitan untuk membuktikan kepada karyawan, dan opini publik pada umumnya, bahwa apa yang dilakukan perusahaan bisa menjadi upaya untuk bertahan di masa mendatang Cosourcing Pada era global yang menempatkan persaingan tak ada jalan lain kecuali terus mencari keunggulan. Untuk mendapatkan keunggulan tersebut, pebisnis harus bisa menciptakan perbedaan, baik produk maupun prosesnya. Salah satu cara untuk membuat perbedaan tersebut seperti tealh diulas sebelumnya adalah outsourcing. Perusahaan pengguna outsourcing bisa memenangkan persaingan, karena outsourcing bisa melahirkan dua keunggulan, yaitu menurunkan biaya produksi (pengguna professional dari luar jatuhnya bisa lebih murah daripada mempekerjakan karyawan secara permanen) dan memaksimalkan kapabilitas (professional mempunyai keahlian yang bisa diandalkan). 21% perusahan-perusahaan di AS dan 31% dari Kanada, telah melakukan outsourcing dan telah merasakan betapa nikmatnya memenangkan persaingan dengan memanfaatkan kedua keunggulan tersebut. Namun, menurutu hasil survey yang dilakukan Istitute of Internal Auditors (AS) pada awal 1998, menunjukkan bahwa 35% hingga 40% perusahaan-perusahaan di AS dan Kanada merencanakan tidak akan melakukan outsourcing, khususnya untuk melakukan pekejaan bidang internal audit. Pasalnya, dari surveu itu ditemukan dua kelemahan outsourcing. Pertama, dengan outsourcing manajemen kehilangan control sehari-hari terhadap bidang yang dioutsourcingkan. Kedua, outsourcing bisa membuka rahasia perusahaan, terutama dalam bidang internal audit. Sebaba di bidang ini banyak tersimpan rahasia perusahaan, terutama dalam hal keunagan. Sebagai gantinya, mulai dipertimbangkan cosourcing. Cosourcing memang cara untuk membuat perbedan, guna mendapatkan keunggulan dalam bersaing yang datangya lebih belakangan dibanding outsourcing. Definisi operasional di luar perusahaan. Dlama penyerahan pekerjaan kepada outsider itu, perusahaan tidak serta merta menyerahkan seluruh pekerjaan kepada professional dan mem-PHK pekerja tetapnya. Perusahaan tetap menyertakan pekerjanya, untuk secara bersama-sama menjalankan pekerjaan. Sekalipun pekerjaan itu membutuhkan keahlian yang spesifik. Andai kata pekerjaan yang dikerjakan itu merupakan proyek, maka ketika selesai, perusahaan akan tatap mempertahankan pekerjanya dan memutuskan kontrak dengan partnernya. Bedanya dengan outsourcing adalah, pada cosourcing pekerja tetap yang dipartnerkan dengan professional terlibat aktif dalam pekerjaan sejak perencanaanm pengambilan keputusan dan da kemungkinan berpartisipasi dalam membuat laporan. Sebaliknya, pada outsourcing professional dating dengan keahlian yang spesifik, merencanakan. Mengerjakan, mengambil keputusan dan membuat laporan secara independen. Dengan cara melibatkan/menempatkan pekerja tetap mendampingi professional, maka perusahaan berharap bisa ikut mengontrol perkembangan pekerjaan dari waktu ke waktu dan menjaga agar rahasia perusahaan tidak bocor. Dua hal yang disebut terakhir merupakan kelemahan outsourcinh. Tentu saja dengan munculnya cosourcing, tidak berarti outsourcing ditinggalkan begtu saja. Cosourcing hanya menguntungkan untuk dilakukan pada bidang-bidang pekerjaan yang mengandung rahasia perusahaan. Sedang untuk bdang-bidang pekerjaan yang lain, keunggulan outsourcing—penurunan biaya produksi dan maksimaliasasi kapabilitas— masih dapat bekerja. Yang popular saat ini untuk dicosourcingkan adalah bidang internal audit. Untuk masa-masa mendatang, nampaknya bidang teknologi informasi, misalnya menyangkut rumus-rumus kima dalam CD-Rom atau server, sudah mulai cenderung di cosourcingkan. Juga proyek dan pengoperasian internet bagi perusahaan. Yang menakjukan, ternyata ekspansi perusahaanp[erusahaan raksasa, baik ekspansi ke wilayah lain—termasuk ke Negara lain—dan ekspansi secara business line (penganekaragaman produk), cenderung dilakukan dengan cara cosourcing Lampiran Komentar Blog Sumber http://dani.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/between-love-passionbetween-insourcing-outsourcing-2/#comment-2 Terima kasih pak, informasinya. Mungkin bisa ditambahkan perbandingan antara cosourcing, dan juga self sourcingnya. Setelah itu mana yang kira-kira lebih baik diterapkan dalam perusahaan multinasional. Tapi secara keseluruhan Blog bapak sangat menarik dan enak dibaca. Sumber http://suhendi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/28/penerapan-outsourcing-padasistem-informasi/#comment-10 terima kasih blognya bermanfaat. menurut bapak bagaimana implementasinya dalam perusahaan Multinasional? lalu apakah ada perbedaan dalam bidang jasa? Sumber http://primadona.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/15/keuntungan-dan-kelemahansistem-informasi-outsourcing-vs-insourcing/#comment-7 outsourcing dan insourcing jika digunakan dengan tepat dan akurat bisa memberikan manfaat bagi perusahaan terutama dalam fokus pengembangan core bisnis. tapi yang terjadi biasanya, manajemen puncak tidak terlibat langsung dalam design sistem sehingga hasil akhirnya tidak memuaskan. menrurut bapak bagaimana implementasinya dalam perusahaan Jasa?