1. PENDAHULUAN Ikan nila merupakan jenis ikan air

advertisement
1. PENDAHULUAN
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang sudah
dibudidayakan secara luas di Indonesia. Teknologi
budidayanya sudah dikuasai dengan tingkat produksi yang
cukup tinggi. Ikan nila dapat dipelihara di KJA, kolam,
kolam air deras, perairan umum baik sungai, danau
maupun waduk.Jenis ikan nila yang dikembangkan di
masyarakat adalah nila hitam dan nila merah. Dalam
rangka perbaikan genetik, jenis ikan nila yang telah
berhasil dikembangkan adalah nila GESIT, nila JICA, nila
LARASATI, nila BEST, nila NIRWANA, nila JATIMBULAN.
Beberapa tahun terakhir karena permasalahan di lapangan
terutama pantai Utara Pulau Jawa, banyak sawah-sawah
pertanian terkena dampak pasang (Rob), sehingga lahan
tersebut tidak bisa diperuntukkan sebagai produksi
tanaman padi. Oleh karena itu di BBPBAP Jepara telah
megembangkan inovasi teknologi budidaya nila SALIN
(media air dengan salinitas 15 – 25 promil).
Peluang pasar ikan nila cukup besar, baik dipasar
lokal maupun pasar ekspor. Oleh karena itu upaya
pengembangan usaha budidaya ikan nila masih terbuka
untuk dikembangkan dalam berbagai skala usaha.
2. ANALISA USAHA
2.1.
Modal Tetap
Modal tetap utama Usaha Pembenihan Rakyat
(UPR) Ikan Nila :
Dari tabel diatas dapt diketahui bahwa UPR pembenihan
ikan nila 4 unit kolam memerlukan modl tetap sebesar Rp.
5.100.000 dan komponen modal teta[ disusutkan selama 1
tahun.
Tabel 3. kebutuhan modadl tetap dan modal kerja HSRT Ikan
Nila
2.2.
Modal Kerja
Modal kerja untuk UPR ikan nila meliputi :
pembelian pakan induk, pakan larva/benih, obat-obatan
dan vitamin, bahan kimia, listrik, bahan bakar, biaya panen
dan tenaga kerja.
Tabel 2. Komponen biaya modal kerja UPR Ikan Nila
2.4.
2.3.
Modal Tetap dan Modal Kerja
Kebutuhan dan untuk usaha UPR Nila meliputi
modal tetap dan biaya operasional (modal kerja). Dana
yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 10.027.760, masing
masing untuk modal tetap Rp. 5.100.000 dan modal kerja
Rp. 4.927.760 yang diperoleh dari kridit dengan
pengembalian jangka waktu 1 tahun dengan tingkat suku
bunga 16 %.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan
Perhitungan hasil usaha UPR ikan nila,
dari
penjualan benih ikan nila dengan harga jual per ekor Rp.
60 dan jumlah produksi benih per periode 105.840 ekor
dengan produksi sebanyak 6 siklus per tahun, maka akan
diperoleh pendapatan sebesar Rp. 6.350.400 per siklus
atau Rp. 38.102.400 per tahun.
Tabel 4. Proyeksi Produksi dan Pendapatan UPR ikan Nila
Tabel 1. Kebutuhan modal tetap UPR Ikan Nila
2.5.
Proyeksi Rugi Laba
Dengan asumsi yang diperoleh, maka dapat
diperhitungkan hasil Laba- Rugi UPR ikan nila seperti
pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Proyeksi Rugi Laba
Tabel 7. Perhitungan NPV, Net B/C. IRR dan PBP
ANALISA USAHA
PEMBENIHAN
IKAN NILA SALIN
(Oreochromis sp.)
Tabel diatas menunjukkan pada tahun 1 UPR ikan nila
menghasilkan keuntungan Rp. 2.312.731 dengan profit
margin sebesar 6 %.
2.6.
Analisa Kelayakan Usaha
Tabel 6. Analisa Kelayakan Usaha
Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha
diatas UPR ikan nila, menguntungkan karena pada
discount factor 20 % per tahun Net B/C sebesar 1,53 (>1),
PBP 0,65 tahun dan NPV sebesar Rp. 5.292.243 (>0).
Sedangkan nilai IRR 83,40 % (> discount rate), sehingga
usaha ini layak untuk dilakukan sampai pada tingkat suku
bunga sebesar 61,39 % per tahun. Jangka waktu
pengembalian seluruh modal tetap/PBP (usaha) adalah
0,65 tahun (= 3 siklus). Dengan demikian usaha ini layak
dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal
tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun.
Direktorat Usaha Budidaya
Direktorat Usaha Budidaya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Email : [email protected]
Menara 165 lt.16 Cilandak-Jakarta Selatan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2014
Download