( Koran Sore WAWASAN Senin Kliwon, 29 September 2008 .' , , , • M •• __ Kulit ikan' nila disulapjadi sepatu dan asesoris IKAN nila merupakan salah satu potensi bidang perikanan di Kabupaten Sragen. Ikan nila merniliki daging dan leulit yang lunak dan lembut, biasanya hanya dikonsumsi sebagai lauk saja. Namun, temyata di balik itu, ikan nila menyimpan potensi lain, dapat dijadikan barang yangdapat mernikat semua orang. Meski lunak dan lemah, temyS\ta kulit ikan nila bisa lebih unggul jika dibandingkan dengan bahan sejenisnya yang kelihatan leuat, dan tak kalah menariknya bila dibanding dengan kulitleulit, hewan lainnya seperti 'kulit kambing, sapi, ular, dan buaya yang biasa , kita kenai sebagai bahan baku p~mbuatan jaket, sepatu dan tas. Berbagai macam kerajinan dan ase, soris yang terbuat dari leulit ikari nila saat ini dapat dijumpai di salah satu stand 'Bazar Kreativitas Sragen 2008', yang digelar dari 22 hingga 28 September 2008 kemarin. Adalah Kelompok KULIT IKAN: Stan Kelompok Tani. ikan Dadi Mulyo, Dukuh Pungkruk, Desa Doyong, Kecamatan Miri, yang memanfaatkan kulit ikan nila, dalam 'Bazaar Kreativitas Sragen 2008', di alunalun Sasarla Langenutra, Sragen. II Foto: Sutyatmoko Tani Ikan Dadi Mulyo, Dukuh Pungkruk, Desa Doyong Kecamatan Miri, Sragen, sejak qua tahun lalu mengembangkan produksi penyamakan leulit ikan nila. Us aha penyamakan leulit tersebut berawal dari leunjungan beberapa pemuda duleub, setempat ke Balai Besar Karet, Kulit dan Plastik (BBKKP)' Yogyakarta. Di tempilt itu, mereka tertarik dengan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh BBKKP, yakni penyamakan leulit ikan. "Ketika mereka melihat pengembangan penyamakan kulit ikan, mereka langsung tertarik untukmempelajarinya," ujar Wagiman, Kepala UPTD Peternakan dan Perikanan Kecamatan Miri kepada Wawasan.' Lokasi rumah beberapa pemuda tersebut, kebetulan berdekatan dengan bu,didaya karamba ikan di areal Wedimg Kedungombo (WKO), mendorong .semangat mereka untuk belajar penyamakan kulit ikan di BBKKP. Pihak BBKKP pun waktu itu menyambut baik. Pada awal 2007 mulailah mereka berlatih di BBKKP Yogyakarta. Selesai berlatih, mereka langsung secara mandiri memproduksi penyamakan kulit ikan. Ikan nila menjadi pilihan mereka untuk diambil kulitnya, karena ikan nila mudah didapat daripetani karamba ikan di Waduk Kedungombo (WKO). Pendampingan dan pelatihan lanjutan beralih ke UPTD Perikanan dan Peternakan Kecamatan Miri, Sra- gen. "Waktu itu karni memberikan pengarahan dan pendampingan usaha. Kami, membimbingmereka untuk dipat mendirikan usaha, seperti ini," kata Wagiman. Maka mulailah usaha penyamakan leulit ikan nila tersebut dilakukan oleh' Kelompok Tani Ikan Dadi Mulyo, Dukuh Pungkruk, Desa Doyong, Kecamatan Miri, Sragen. . lembarnya harganya Rp 15.000. Kcuntungan yang diraih adalah Rp. 62.000 per dua kilogram ikan nila. Hasil produksi mereka dipasarkan ke berbagai produsen pengrajin kuli!. Salah satunya adalah produsen sepatu Cordova; yang beralamat di kecamatan Tanon, Sragen. Menurilt Wagiman, selembar leulit ikan 'nila dapat meningkatkan nilai jual sebuah sepatu hingga 100%. "Misalnya, sebuah sepatu yang 21 tahapan menggunakan leulit berharga Rp Untuk menyamak kulit ikan hingga 150.000, dengan bentuk sepatu yang menjadi lembaran kulit yang siapdijasama namun tidak menggunakan kulit dikan bahan baku pembuatan tas dan ikan, har:ganya. hanya sekitar Rp. lainnya, dibutuhkan waktu sekitar lima hari. Tak mudah untllk-menyamak leu- 75.000 saja," ujar Wagiman. Kulit ikan nila terlihat lebih mengkilat dan lebih lit ikan hingga menjadi bahan baku kejelas teksturnya dibanding bahan leulit rajinan yang Is:uat dan mengkilap. Sedari buaya, ulat dan sapi, . tidaknya ada 21 tahapan yang hams "Meski waktu belum diproses, kulit mereka lalui. Ketekuan, kejelian dan ikan nila sangat lembut dan mudah sekesabaran adalah falctor yang sangat kali sobek, namun setelah menjadi qibutuhkan. lembaran siap pakai, kulit ikan nila "Apabila tidalc jeli dan tidak sabar, menjadi sangat leuat, dan tidak mudah pasti talc dapat menghasilkan kulit ikan robek," jelasnya. Ternyata benar sekayang kuat dan mengkilat,." ~anjut Wali, sewaktu dicoba dirobek dan ditarik giman. Satu lembar kulit ikan yang tesekuat tenaga, kulit itu sulit sekali rolah siap di pakai sebagai bahan baku bek. pembuatan sepatu, tas dan lainnya me, Untuk. 'pemasaran, mereka tidak rekajual dengan harga Rp 7.000 hingmengalami permasalahan. Barangga Rp 15.000., barang yang berbahan baku dari kulit Satu ekor ikan nila bisa menghaikan pun banyak dirninati oleh konsusilkan dua lembar leulit. Harga satu kg ikan nila mencapai Rp 14.000, semen- , men. Untuk gantungan leunci dan dompet harganya Rp 1O.000-Rp 30.000, setara dua kg biasanya berisi 3 ekor ikan patu seharga sekitar Rp. 150.000: ~ nila berukuran besar. Tiga ekof ikan Sutyatmoko WItyo nila menghasilkan 6 lembar kulit, satu