PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA SIKAP BELAJAR EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMAN DI KOTA BUKITTINGGI Oleh : Ice Suci Sri Rahayu, Yunia Wardi ABSTRACT The objectives to be achieved in this study, namely to analyze:the familyenvironment, Economic influence learning,and motivationinfluence toward learning outcomes of students in economic subjects SMAN In Bukittinggi. The type of this research is a associative deskriptive. The technique ofsamplingin this studyistheProportional Stratified sampling, with a sample of 339 students.Data collected throughinterviews, questionnaires, anddocumentationas a referencein research.Metodeanalysis isthe Path analysis. classifiedintoquantitative study usingsurvey research methods. Totesthe hypothesisby usingt test.The results showedthat: 1) the familyenvironmentsignificantly influence themotivation to learn. 2) learning attitudeeconomysignificantly influence themotivation to learn. 3) the familyenvironment significant effect onlearning outcomes. 4) the attitude ofstudying economicssignificant effect onlearning outcomes. 5) motivation to learna significant effect onlearning outcomes. Keywords: Family Environment, EconomyLearningAttitude, Motivation, Learning Outcomes Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga, sikap belajar ekonomi dan motiasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa SMAN Di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian yaitu deskriptif asosiatif. Adapun teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Proportional Random Sampling, dengan sampel sebanyak 272 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan dokumentasi sebagai referensi dalam penelitian ini.Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur.Penelitian digolongkan ke dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey. Untuk uji hipotesis dengan menggunakan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Lingkungankeluargaberpengaruhsignifikanterhadapmotivasibelajar. 2) sikapbelajarekonomiberpengaruhsignifikanterhadapmotivasibelajar. 3).Lingkungankeluargaberpengaruhsignifikanterhadaphasilbelajar. 4) sikapbelajarekonomiberpengaruhsignifikanterhadaphasilbelajar. 5) motivasibelajarberpengaruhsignifikanterhadaphasilbelajar. Kata kunci: LingkunganKeluarga, Sikap Belajar Ekonomi, Motivasi Belajar, Hasil Belajar 1 1. LATAR BELAKANG Hasil belajar mempunyai peranan Pendidikan pada era globalisasi sekarang ini merupakan suatu hal yang pendidikan manusia melaksanakan akan memberikan tersebut mampu – manusia pendidikan guru dapat Sebagaimana menyusun dan yang ditegaskan oleh Nana (2005:20) mengungkapkan yang bahwa hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswayang tinggi. Baik atau tidaknya sumberdaya dihasilkan yang kelompok belajar. memiliki kualitas sumber daya yang yang mengajar lebih lanjut baik untuk individu maupun pembangunan. berkelanjutan, melalui pendidikan akan manusia belajar membina kegiatan-kegiatan peserta didik Pendidikan merupakan suatu proses yang tercipta sebuah selanjutnya setelah mendapat informasi menjalani kehidupan dengan baik dan dapat karena kegiatan daya manusia yang handal, sehingga dengan adanya pembelajaran tujuan-tujuan belajarnya melalui proses manusia.Pendidikan sangat perlu guna sumber proses peserta didik dalam upaya mencapai sudah menjadi kebutuhan pokok setiap kualitas dalam informasi kepada guru tentang kemajuan sangat penting dan utama.Pendidikan meningkatkan penting mencakup ranah kognitif, afektif dan sangat psikomotor. tergantung dari proses pembelajaran. Hasil belajar kognitif merupakan tingkat pemahaman siswa Proses pembelajaran merupakan inti dari terhadap materi. Hasil belajar aspek sebuah pendidikan. afektif Proses pembelajaran yang baik lebih pembentukan berorientasi sikap melalui pada proses akan menghasilkan kualitas sumber daya pembelajaran. Sedangkan hasil belajar manusia yang tinggi. Kualitas sumber psikomotor daya manusia yang tinggi dapat dilihat kemampuan fisik siswa. Hasil belajar dari hasil belajar . Hasil belajar adalah merupakan adanya terjadi perubahan input ke output penilaian kegiatan belajar atau proses yang lebih baik. Perubahan yang terjadi belajar yang dinyatakan dalam simbol, tersebut dapat berupa sikap, prilaku atau huruf maupun kalimat yang menceritakan tingkah laku dan ilmu pengetahuan. hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak berkaitan hasil pada periode tertentu. 2 dengan pengukuran hasil dari Hasil belajar dari setiap proses minimum (KKM) untuk SMAN Di Kota pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari Bukittinggimemakai penilaian kurikulum ketercapaian Ketuntasan 2013 dengan skala penilaian 1-4 dan Minimum (KKM) pada setiap mata dapat dikonversikan ke dalam predikat pelajaran yang ditetapkan. KarenaHasil A-D dengan nilai ketuntasan (2,67-4,00). belajar dijadikan sebagai tolak ukur baik Hal ini menunjukkan bahwa masih oleh guru maupun siswa dalam usaha banyak siswa SMAN Di Kota Bukittinggi meningkatkan pendidikan. yang belum memahami materi pada mata Berdasarkan hasil observasi yang peneliti pelajaran ekonomi.Sehingga hasil belajar lakukan Kota yang belum optimal ini menunjukkan Bukittinggi, penulis mendapatkan nilai bahwa masih rendahnya ketercapaian hasil keberhasilan siswa. Dapat dilihat bahwa Kriteria mutu padaSMAN ujian tengah Di semester mata pelajaran ekonomi siswa SMAN Di Kota siswa yang paling banyak tidak Bukittinggi Tahun Ajaran 2014/2015 . mencapai KKM pada kelas X yaitu Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: SMAN 4 Bukittinggi dengan persentase 51,1% . Sedangkan untuk kelas XI siswa yang paling banyak tidak mencapai ketuntusa atau KKM adalah SMAN 5 Bukittinggi dengan persentae 45,59%. Jika permasalahan ini dibiarkan terus menerus akan menyebabkan semakin menurunnya kualitas hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi, peneliti mendapatkan informasi bahwa hasil belajar siswa yang rendah Dari Tabel 1.1 di atas dapat salah satunya disebabkan oleh rendahnya dilihat bahwa ujian tengah semester ekonomi siswa SMAN Di motivasi siswa dalam belajar. Motivasi Kota belajar adalah faktor yang mendorong Bukittinggi masih ada yang dibawah siswa KKM. Berdasarkan kriteria ketuntasan untuk mau belajar. Pada prosesbelajar siswa akan berhasil jika 3 dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk seperti lingkungan tempat siswa berada belajar dan keinginan atau dorongan rumah tempat tinggal, gedung sekolah untuk belajar, karena dengan peningkatan dan letaknya dan lingkungan sosial motivasi seperti para guru, teman- teman se kelas belajar maka siswa akan tergerak, terarah sikap dan perilaku siswa serta orang tua. dalam belajar. Di samping itu, diperoleh Di dalam lingkungan keluarga, informasi dari guru yang mengajar di SMAN Bukittinggi bahwa segala sikap dan tingkah laku orang tua sebagian sangat berpengaruh terhadap perkem- siswa kurang bersemangat dalambelajar, bangan anak, karena ayah dan ibu banyak yang tidakmemiliki buku literatur merupakan pendidik yang nyata dalam dan kurangberminat untuk mengerjakan pertama, sehingga sikap dan tingkah laku soal-soal yangdiberikan guru, hal tersebut orang tua akan diamati oleh siswa baik dapat dilihat dari nilai ujian siswa. Fenomena tersebut pengaruhi oleh secara sengaja maupun tidak sengaja dapat di sebagai pengalaman bagi anaknya yang beberapa faktor baik akan mempengaruhi pendidikan faktor eksternal maupun faktor internal, selanjutnya. Salah satu peranan orang tua seperti lingkungn keluarga, sikap belajar terhadap dan kurang anaknya adalah dengan memberikan tidak perhatian, terutama pada kegiatan belajar (2007:23) mereka di rumah.Lingkungan keluarga mengemukakan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh psikologis yang besar adalah dorongan internal dan eksternal terhadap kegiatan belajar anaknya. motivasi sehingga belajar hasil yang belajar siswa maksimal.Hamzah pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan pada indikator dengan atau yang mendukung.Faktor luar yang mempengaruhi belajar hasil semester yang telah dipaparkan diatas, beberapa unsur dengan tidak tuntas nya siswa dalam ujian :107) “Lingkungan sebagai yaitu berikut lingkungan dapat dikatakan kurangnya bimbingan dan perhatian orang tua adalah terhadap anaknya, lingkungan keluarga . Menurut Purwanto (1996 pendidikan Berdasarkan hasil ujian tengah perubahan tingkah laku, umumnya keberhasilan karena kedekatan antar anggota itu sangat penting terutama : orang tua. Kurang nya perhatian orang alam 4 tua juga bisa dilihat dari kesibukan tersebut dipengaruhi oleh faktor fasilitas pekerjaan orang tua, sehingga kurangnya belajar.Gie (2004:80) fasilitas belajar waktu dalam membimbing, mengawas dapat dilihat dari tempat dimana aktivitas dan siswa belajar itu dilakukan. Fasilitas yang dirumah. Berukit ini pengelompokan kurang lengkap juga berdampak pada pekerjaan orang tua siswa SMAN Di hasil belajar. mengontror cara belajar Kota Bukittinggi. Kemudian hasil belajar diduga juga dipengaruhi oleh faktor sikap belajar yang dimiliki siswa. Slameto (2010:188) mengemukakan bahwa faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sikap. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap belajar Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat disini merupakan komponen-komponen dilihat jenis pekerjaan orang siswa kognitif, afektif, dan psikomotor yang SMAN Di Kota Bukittinggi dominan saling berinteraksi dalam memahami, pedagang yaitu sebanyak 1250 siswa dari pada pegawai negeri dan merasakan, dan berperilaku terhadap petani. suatu objek di lingkungan sekitarnya agar Sehingga dapat dikatakan kurang nya dapat mencapai keberhasilan yang di perhatian orang tua dan bimbingan kepada anaknya diakibatkan inginkan.Sikap karena kurangnya perhatian dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi hasil belajar yang di inginkan oleh orang komponen tu belum maksimal. psikomotor. Selain dari faktor lingkungan diduga juga hasil siswa untuk memahami, merasakan, bereaksi dan bimbngan siswa di rumah mengakibakan keluarga pada merupakan kecenderungan siswa tersebut kesibukan pekerjaan orang tua sehingga dengan belajar belajar 5 kognitif, afektif dan Sikap belajar siswa hanya dapat ditafsirkan pada perilaku yang nampak saat proses pembelajaran berlangsung. Sikap belajar siswa dapat diterjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu diikuti dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan sesuai dengan objek. Sikap yang diperoleh lewat pengalaman Pada tabel 1.3 masih banyak akan menimbulkan pengaruh langsung siswa SMAN Di kota Bukittinggi yang terhadap perilaku berikutnya. Dari hasil mendapatkan nilai sikap C (1,34=2,01) wawancara dengan guru ekonomi SMAN yaitu Di Bukittinggi diketahui bahwa masih mendapat kan nilai sikap belajar D (0,00- ada sikap siswa yang negatif seperti 1,34) 8,55%. Hal ini membuktikan pelajaran bahwa masih kurang nya sikap belajar berlangsung, siswa cenderung diam saat yang positif pada SMAN DI Kota ditanya guru dan tidak bertanya saat Bukittinggi. diberi kesempatan guru untuk bertanya, dapat menmpengaruhi hasil belajar yang serta diperoleh siswa, karena sikap belajar kurang merespon kurangnya saat rasa keingintauan terhadap mata pelajaran. ada yang kemungkinan ada di atas belajar, jika hal ini terjadi terus menerus maka kesulitan, akan menurunkan mutu pendidikan. kritis terhadap suatu permasalahan yang dan Berdasarkan uraian diatas, maka sendiri.Hal peru dilakukan penelitian dengan judul “ inilah yang dapat membantu siswa Pengaruh Lingkungan keluarga, Sikap belajar secara ilmiah, terstruktur, dan Belajar Ekonomi, dan Motivasi Belajar mandiri. Mata Pelajaran Ekonomi Siswa SMAN mengevaluasi kebenarannya, Fenomena merupakan indikasi kurang baiknya hasil memahami suatu konsep baru dengan dibuktikan Sehingga pembelajaran. rasa keingintahuan yang sangat tinggi, perlu bahkan mendukung siswa dalam mencapai tujuan dilihat dari bagaimana mereka memiliki tanpa , merupakan faktor yang penting untuk Sikap belajar siswa juga dapat kemampuannya 31,27% kinerjanya Di Bukittinggi”. 6 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini 3. Berdasarkan hasil deskriptif hasil menggunakan belajar menunjukkan bahwa nilai rata- rancangan deskriptf asosiatif. Penelitian rata ujian tengah semester pada mata deskriptif asosiatif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan pelajaran ekonomi siswaSMAN Di atau Kota Bukittinggi, dari 339 siswa Mata menjelaskan sesuatu hal apa adanya. Pelajaran Ekonomiyaitu 76,9. Namun Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN Di kota Bukittinggi siswa yang mencapai nilai sangat baik yang sangat hanya yaitu 6,49% Dominan mengikuti pelajaran ekonomi dengan siswa hanya mencapai niai rentangan 60 populasi 2216 dan sampel 339. Jenis data sampai 90. Hal ini menyatakan bahwa berupad data primer dan data sekunder. Teknik Pengambilan data masih berupa dengan tingkat capaian responden dengan pembimbimbing maka item yang (TCR) sebesar 63,39%. Hal ini dibuang sebanya 11 sedangkan 1 item menunjukkan lagi di perbaiki. Teknik analisis data motivasi yaitu analisis deskripif, analisis induktif memiliki ekonomi terhadap hasil belajar pada mata 3,42 yang dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 68,42%. pelajaran Di belajar pada siswa SMAN Kota Bukittinggi belajar ekonomi dan motivasi belajar terhadap SMAN motivasi b. Skor rata-rata variabel sikap belajar Bukittinggi . Sub struktur 2 pengaruh siswa dalam cukup baik. pelajaran ekonomi siswa SMAN di Kota ekonomi masuk siswa SMAN Di Kota Bukittinggi lingkungan keluarga dan sikap belajar mata belajar variabel dapat disimpulkan, pada umumnya struktur yaitu sub struktur 1 pengaruh pada bahwa kategori baik. Dengan demikian dan analisis jalur. Dimana terdapat 2 sub belajar belum Bukittinggi diperoleh sebesar 3,14 yang tidak valid. Setelah berdiskusi hasil yang belajar pada siswa SMAN Di Kota Negeri 2 Lintau Buo terdapat 12 item sikap siswa a. Skor rata-rata variabel dimotivasi Setelah melalukan uji coba pada SMA keluarga, banyak maksimal memperoleh hasil belajarnya. kuesioner untuk memperoleh data primer. lingkungan HASIL PENELITIAN Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kota sikap belajar ekonomi masuk dalam Bukittinggi. 7 Sumber: Hasil olahan data melalui SPSS versi 16.00 for windows, 2015 kategoribaik. Dengan demikian dapat disimpulkan, pada umumnya siswa a) Di peroleh koefisien jalur masing- SMAN DI Bukittinggi memiliki masing variabel lingkugan keluarga sikap belajar yang cukup baik. (X1) dan sikap belajar ekonomi (X2) c. Skor rata-rata variabel lingkungan keluarga siswa SMAN terhadap motivasi Kota sebagai berikut: Bukittinggi diperoleh sebesar 3.34 - dengan tingkat capaian responden bahwa - variabel Dengan demikian Nilai koefesien jalur X2 terhadap X3 sebesar Px3x2 = 0.252 lingkungan keluarga dalam kategori baik. Nilai koefisien jalur X1 terhadap X3 sebesar Px3x1 = 0.286 (TCR) sebesar 66,82%. Hal ini menunjukkan belajar (X3) Sedangkan koefisien pengaruh variabel dapat lain sebesar 74.13%. disimpulkan, pada umumnya siswa SMAN Di Koefisien Jalur Lingkungan Keluarga SIkap BelajarEkonomi dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Kota Bukittinggimemiliki lingkungan keluarga yang cukup baik. Data yang diperoleh di lapangan, sudah diuji homogenitas normalitas tingkat normalitas data.Berdasarkan data dan berdistribusi dan uji homogenitas, Sig. Keluarga 0.117 2.166 0.031 Sikap Belajar Ekonom (X2) 0.212 2.126 0.034 Motivasi Belajar (X3) 0.287 5.188 0.000 normal R Square= 0.159 Sumber: Hasil olahan data melalui SPSS versi 16.00 for windows, 2015 dan memiliki varians data yang homogen. a) Diperoleh koefisien jalur masing- a. Sub Struktur I Koefisien Jalur Lingkungan Belajar dan Sikap Belajar Ekonomi Belajar Terhadap Hasil Belajar Koefisien Jalur t Hitung Sig. Lingkungan Keluarga (X1) 0.286 5.621 0.000 Sikap Belajar (X2) 0.252 Variabel t Hitung Lingkungan (X1) diperoleh hasil bahwa keempat variabel penelitian Koefisien Jalur Variabel masing variabel keluarga (X1) lingkungan sikap belajar ekonomi (X2), motivasi belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y) sebagai berikut: 4.958 0.000 R Square= 0.179 8 - - - Pengaruh lingkungan belajar (X1) diketahui bahwa lingkungan keluarga dan terhadap sikap hasil belajar (Y), belajar ekonomi berpengaruh diketahui bahwa Pyx1 = 0.117 signifikan terhadap motivasi belajar pada Pengaruh sikap belajar ekonomi siswa SMAN Di Kota Bukittinggi. (X2) terhadap hasil belajar (Y), Artinya apabila besar perhatian keluarga diketahui bahwa Pyx2 = 0.212 seperti orang tua dan saudara (lingkungan Pengaruh motivasi belajar (X3) keluarga), maka semakin tinggi pula terhadap motivasi hasil belajar (Y), diketahui bahwa Pyx3 = 0.287 siswa dalam belajar. Sebaliknya,apabila kurangnya perhatian keluarga seperti orang tua dan saudara Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka (lingkungan keluarga), maka motivasi dapat siswa digambarkan struktur akhir sebagai dalam belajar akan semakin rendah. berikut: 0.81 Motivasi belajar yang di berikan 0,84 0.117 oleh lingkungan keluarga juga akan Lingkungan keluarga (X1) menunjang keberhasilan hasil belajar 0.286 Sikap Belajar (X2) Motivasi Belajar (X3) 0.25 21 0.212 Hasil Belajar (Y) siswa, Analisis jalur menunjukan bawa lingkungan 0.114 signifikan terlihat Gambar: Struktur Akhir Jalur Variabel Penelitian keluarga terhadap pada berpenaruh motivasi koefisien jalur belajar pada kontribusi tidak langsung lingkungan keluarga terhadap hasil belajar melalui 4. PEMBAHASAN motivasi belajar yaitu sebesar 0,96%. Hal Pengaruh Lingkungan KeluargaDan ini untuk meningkatkan motivasi belajar Sikap siswa perlu dorongan dari lingkungan Belajar Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa SMAN Di keluarga terutama orang tua. Kota Muhibbin Bukittinggi (2012:154) menyatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih Berdasarkan analisis jalur dan hasil pengujian hipotesis pertama, banyak mempengaruhi kegiatan belajar maka ialah orang tua dan keluarga siswa itu 9 sendiri dan mengatakan Hutagalung bahwa (2005:30) Karena dengan adanya belajar perhatian keluarga terutama orang tua siswa disekolah dipengaruhi beberapa dalam membimbing dan memberikan faktor antara lain faktor internal yang dorong kepada anaknya akan membut berasal dari dalam diri individu dan anak terebut termotivasi dengan baik faktor eksternal yang bersumber dari luar dalam meningkatkan cara belajarnya. diri individu. Faktor eksternal meliputi Sejalan dengan hasil penelitian Nuriman tuntutan kepentingan keluarga, (2014) menyimpulkan hasil penelitiannya kehidupan kelompok, kebijaksanaan bahwa lingkungan berpengaruh terhadap yang berkaitan dengan pekerjaannya motivasi belajar siswa, baik motivasi sebagai siswa, secara intrinsik maupun motivasi secara belajar, maupun Menurut motivasi di sekolah. kelengkapan fasilitas lingkungan Muhibbin sosial. ekstrinsik. (2006:55) Pendapat diatas dapat di simpulkan Lingkungan sosial yang dimaksud di sini bahwa adalah hubungan antar manusia, yaitu siswa dengan guru, siswa lingkungan keluarga sangat berperan penting bagi siswa untuk dapat dengan meningkan motivasi belajar siswa itu keluarga. sendiri, untuk itu orang tua harus Berdasarkan uji deskriptif bahwa memberikan perhatian yang lebih besar lingkungan keluarga siswa SMAN Di kepada siswa dalam belajar, sehingga Bukittinggi berada pada kategori cukup siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik, dapat dilihat dari skor rata-ratanya maksimal. sebesar 3.34 dengan TCR sebesar 66.82 %. Artinya lingkungan maksimal, perhatian keluarga hal-hal orang siswa yang Pada tua tentangsikap belum harus fasilitas belajar hipotesis belajar ekonomi berpengaruh signifikan terhadap motivasi di belajar pada siswa SMA Negeri Di Kota perhatikan lagi yaitu orang tua harus mlengkapi pengujian Bukittinggi dengan koefesien jalur secara siswa, tidak langsung sebesar 0,84% . Artinya membuat suasana rumah lebih nyaman apabila sikap belajar dapat dilakukan dalam belajar dan orang tua harus sering dengan baik maka motivasi belajar mengingatkan siswa untuk mengulangi dengan sendirinya akan meningkat dan pelajaran ekonomi yang telah di pelajari 10 sebaliknya apabila sikap belajar yang melakukan kegiatan itu”. Dimana rasa diterapkan oleh siswa kurang baik maka senang itu sendiri merupakan pengertian motivasi untuk belajar akan menurun. dari sikap belajar, yang mana dengan adanya rasa senang dalam belajar tentu Berdasarkan uji deskriptif bahwa sikap belajar ekonomi sikap meraih hasil belajar yang lebih baik SMAN Di akan mendorong timbulnya motivasi Bukittinggi berada pada kategori cukup dalam belajar.Sikap belajar yang positif baik, dapat dilihat dari skor rata-ratanya ditimbulkan oleh motivasi belajar yang sebesar Secara umum sikap belajar baik sehingga dapat mencapai hasil ekonomi siswa dengan skor rata-rata 3,42 belajar yang maksimum, dan TCR sebesar 68,42%. Artinya sikap belajar ekonomi siswa belum maksimal Pendapat ahli dapat simpulkan dan harus ada usaha untuk meningkatkan bahwa sikap belajar yang siswa lakukan sikap belajar siswa kearah yang lebih disekolah baik. Hal-hal yang perlu ditingkatkan tindakan yaitu menunjukkan rasa senang atau tidak memperhatikan guru dalam mencerminkan pada nya saat dengan belajar siswa dikelas menerangkan, semangat dalam belajar, senang mengikuti menanyakan kepada guru jika ada yang pembelajaran dikelas. Dengan demikian kurang paham atau kurang dimengerti, akan tanpak dari sikap siswa tersebut mencatan point-point penting yang di yang memiliki motivasi belajar saat terangkan oleh guru dan mencari sumber- mengikuti proses pembelajaran dikelas. sumber palajaran selain dari buku teks Pendapat ahli dan analisis diatas seperti searching di internet karena akan menunjukan bahwa adanya pengaruh meningkatkan pengetahuan. lingkungan keluarga dan sikap belajar Hamazah (2012:8) mengemukakan bahwa “konsep yang lingkungan laku perhatian orang tua terhadap anaknya seseorang dapat diklasifikasikan bahwa maka akan semakin tinggi motivasi anak seseorang sesuatu, dalam meningkatkan hasil belajar nya , apabila ia dapat mempertahankan rasa begitu juga dengan sikap, semakin baik senangnya maka akan termotivasi untuk atau semakin positif sikap siswa terhadap berhubungan motivasi terhadap motivasi belajar. Semakin baik dengan senang tingkah terhadap 11 keluarga siswa seperti mata pelajaran ekonomi maka akan Berdasarkan uji deskriptif semakin baik pula hasil belajar yang akan bahwa lingkungan keluarga siswa SMAN diperoleh. Jadi dapat simpulkan bahwa Di Bukittinggi berada pada kategori terdapat pengaruh antara lingkungan cukup baik, dapat dilihat dari skor rata- keluarga dan sikap belajar ekonomi ratanya sebesar 3.34 dengan TCR sebesar terhadap motivasi belajar siswa SMAN 66.82 %. Artinya perhatian orang tua Di Kota Bukittinggi. lingkungan keluarga maksimal, Pengaruh Lingkungan Keluarga, mlengkapi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran Ekonomi Siswa di sekolah. siswa SMANDi Kota Artinya apabila besar dorongan kepada anaknya akan membut anak terebut dapat mempeoleh hasil belajar yang maksimal. perhatian keluarga seperti orang tua dan saudara (llingkungan keluarga), maka yang berpengaruh belajar kurangnya perhatian keluarga seperti mengajar adalah Hasil penelitian keluarga. orang tua dan saudara (lingkungan belajar (2010: 60).Faktor terhadap berhasil tidaknya siswa dalam proses Sebaliknya,apabila hasil Slameto, ekstern hasil belajar yang diperoleh siswa juga maka Karena dengan adanya dalam membimbing dan memberikan belajar berpengaruh signifikan terhadap keluarga), siswa, perhatian keluarga terutama orang tua sikap belajar ekonomi dan motivasi tinggi. belajar pelajaran ekonomi yang telah di pelajari diketahui bahwa lingkungan keluarga, akan fasilitas mengingatkan siswa untuk mengulangi hasil pengujian hipotesis kedua, maka Bukittinggi. di dalam belajar dan orang tua harus sering Berdasarkan analisis jalur dan belajar harus membuat suasana rumah lebih nyaman SMANDi Kota Bukittinggi hasil yang belum perhatikan lagi yaitu orang tua harus Sikap Belajar EkonomiDanMotivasi Mata hal-hal siswa lingkungan ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang yang dilakukan oleh M. Khafid (2001) yang dierima siswa akan menurun atau rendah. menyimpulkan Hal ini juga dapat dilihat pada kontribusi lingkungan langsung lingkungan keluarga terhadap adanya keluarga pengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan keluarga merupakan hasil belajar yaitu sebesar 1,36 %. lingkungan yang paling utama untuk 12 pembentukan kepribadian seorang anak. dan anak, serta tercukupinya pemenuhan Didalam keluarga seorang anak hidup dan kelengkapan belajar anak. sosialisasi untuk Sehingga apabila kondisi lingkungan pertamakalinya, dimana didalam proses keluarga baik maka akan mendukung ini seorang anak yang diajarkan dan pencapaian hasil belajar yang maksimal. mengalami proses dikenalkan berbagai nilai kehidupan yang Berdasarkan analisis jalur dan sangat berguna dan menentukan bagi hasil pengujian hipotesis variabel sikap perkembangan anak di masa depan. Hal belajar maka diketahui bahwa sikap itu sesuai dengan pernyataan Tulus (2004:80) yang menyatakan belajar ekonomi berpengaruh signifikan bahwa terhadap lingkungan keluargaa merupakan salah Agus (2012) penelitian menyimpulkan lingkungan keluarga sendirinya akan meningkat lebih baik hasil dan sebaliknya apabila sikap belajar bahwa yang diterapkan oleh siswa kurang baik berpenngaruh maka hasil belajar akan menurun. Hal terhadap hasil belajar ekonomi. Dan Sulistyowati (2012) hasil ini juga dapat di lihat padakontribusi penelitian langsung sikap belajar siswa terhadap menyimpulkan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 0,84% prestasi belajar siswa. Berdasarkan uji deskriptif bahwa sikap belajar ekonomi Jadi dapat simpulkan bahwa baik, dapat dilihat dari skor rata-ratanya faktor yang berpengaruh terhadap hasil terutama sepatutnya orang mendorong, tua sebesar Secara umum sikap belajar sudah ekonomi siswa dengan skor rata-rata 3,42 memberi dan TCR sebesar 68,42%. Artinya sikap semangat, dan memberi teladan yang belajar ekonomi siswa belum maksimal baik kepada anaknya. Selain itu perlu adanya suasanya hubungan SMAN Di Bukittinggi berada pada kategori cukup lingkungan keluarga juga merupakan belajar, siswa dengan baik maka hasil belajar dengan Selanjutnya penelitian yang oleh pada apabila sikap belajar dapat dilakukan memberi pengaruh pada hasil belajar dilakukan belajar SMAN Di Kota Bukittinggi. Artinya satu potensi yang besar dan posotif siswa. hasil dan harus ada usaha untuk meningkatkan dan sikap belajar siswa kearah yang lebih komunikasi yang lancar antara orang tua 13 baik. Hal-hal yang perlu ditingkatkan belajar siswa. Jadi, salah satu bentuk yaitu upaya memperhatikan guru dalam yang dapat dilakukan untuk menerangkan, semangat dalam belajar, meningkatkan hasil belajar pada siswa menanyakan kepada guru jika ada yang dapat dilakukan dengan menumbuhkan kurang paham atau kurang dimengerti, dan menanamkan sikap belajar yang mencatan point-point penting yang di positif terhadap mata pelajaran, karena terangkan oleh guru dan mencari sumber- seseorang yang memiliki sikap belajar sumber palajaran selain dari buku teks yang positif dalam belajar akan belajar seperti searching di internet karena akan lebih aktif sehingga dapat memperoleh meningkatkan pengetahuan. hasil belajar yang baik. Hal itu sesuai dengan pernyataan Slameto (2010:188) Berdasarkan analisis jalur dan mengemukakan hasil pengujian variabelmotivasi belajar bahwa faktor lain yang mempengaruhi maka diketahui bahwa motivasi belajar hasil belajar siswa adalah sikap. Sikap berpengaruh signifikan terhadap hasil merupakan sesuatu yang dipelajari, dan belajar pada siswa SMA Negeri Di Kota sikap menentukan bagaimana individu Bukittinggi. Artinya apabila motivasi bereaksi serta belajar tinggi maka hasil belajar yang menentukan apa yang dicari individu diterima siswa juga akan tinggi dan dalan kehidupan, dan sejalan dengan sebalik nya apabila motivasi belajar penelitian yang dilakukan oleh Desi rendah maka hasil belajar yang diterima Pebiyanti (2013) yang hasil penelitiannya siswa juga akan rendah. mengatakan bahwa terdapat pengaruh dapat dilihat dari koefesian jalur pada yang signifikan antara sikap belajar kontribusi langsung motivasi belajar terhadap berpengaruh terhadap hasil situasi belajar. Kemuadian peelitian dari Enceng Yana (2014) juga menyimpulkan hasil penelitian terhadap Hal ini juga hasil belajar sebesar 8,23%. nya Berdasarkan bahwa sikap belajar juga berpengaru uji deskriptif bahwa motivasi belajar ekonomi SMAN signifikan terhadap hasil belajar. Di Bukittinggi berada pada kategori Jadi berperan sikap dalam belajar meningkatkan sangat cukup baik, dapat dilihat dari skor rata- hasil ratanya sebesar Secara umum motivasi 14 belajar siswa dapat diperoleh dengan skor memberi arah pada kegiatan kegiatan rata-rata 3,17 dan TCR sebesar 63,39%. belajar sehingga tujuan yang dikehendaki Namun siswa tercapai yaitu untuk meningkatkan hasil belummaksimal dan harus ada usaha belajar. Sejalan dengan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar yang dilakukan oleh Nina Isnawati siswa kearah yang lebih baik. Hal-hal (2012) yang perlu diperhatikan selain dari menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh adanya penghargaan dalam belajar yaitu positif dan signifikan motivasi belajar antara lain rajin membahas soal-soal terhadap pelajaran ekonomi, harus meningkatkan dengan hasil penelitian dari Andarari kesenangan mandiri, (2012) menyimpulakan bahwa motivasi mampu mempertahankan pendapat ketika belajar berpengaruh signifikan terhadap sedang berdiskus pada mata pelajaran hasil belajar ekonomi. motivasi ekonomi dalam bagi termotivasi belajar belajar siswa untuk yang belajar belajar. Begitu yang juga Jadi dapat disimpulkan bahwa mempertahankan motivasi belajar juga menjadi salah satu yang dapat mempengaruhi hasil belajar hasrat dan keinginan untuk berhasil membuat hasil penelitian belum pendapat pada saat belajar dan memiliki sehingga hasil siswa, hal ini dikarenakan motivasi juga menjadi berperan termotivasi. belajar dalam dengan meningkatkan baik, sehingga hasil jika Clayton Alderfer (dalam Nashar, motivasi untuk belajar rendah maka, hasil 2004:42) mengemukakan bahwa motivasi belajar siswa akan rendah. Oleh karena belajar siswa itu, motivasi belajar pada siswa perlu dalam melakukan kegiatan belajar yang diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan didorong oleh hasrat untuk mencapai agar siswa memiliki motivasi belajar prestasi yang kuat, sehingga hasil belajar yang adalah atau kecenderungan hasil belajar sebaik mungkin.Kemudian Winkel (2003:71) diraihnya dapat optimal. mengemukakan bahwa motivasi belajar Pendapat ahli dan analisis diatas, adalah keseluruhan daya penggerak di dapat disimpulkan bahwa lingkungan dalamdiri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan keluarga, sikap belajar ekonomi dan menjamin motivasi belajar berpengaruh terhadap kelangsungan dari kegiatan belajarserta 15 hasil belajar siswa SMAN Di Kota belajar Bukittinggi. Kota Tingginya perhatian pada siswa SMAN Di Bukittinggi. Hal keluarga terutama orang tua maka akan menunjukkan semakin baik hasil belajar yang diperoleh baik lingkungan keluarga siswa oleh siswa, karena orang tua ikut maka membimbing dan memperhatikan belajar motivasi siswa dalam belajar. Dan siswa dirumah. Begitu juga dengan sikap lingkungan kelurga memiliki belajar siswa terhadap kontribusi tidak langsung mata pelajaran bahwa ini akan semakin semakin ekonomi, semakin baik atau positif sikap terhadap belajar melalui motivasi belajar. Dan siswa pada mata pelajaran hasil tinggi ekonomi maka akan semakin baik hasil pada belajar menunjukkan yang tersebut. akan Kemudian diperoleh untuk siswa belajar variabel sikap yaitu belajar bahwa semakin motivasi, baik sikap belajar siswa dalam semakin tinggi motivasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi maka baik motivasi yang berasal dari dalam akan semakin tinggi motivasi diri siswa tersebut maupun motivasi yang siswa dalam belajar. Dan sikap diperoleh dari luar maka akan semakin belajar baik pula hasil belajar yang diperoleh kontribusi siswa. terhadap hasil belajar melalui ekonomi memiliki tidak langsung motivasi belajar. 2. Lingkungan keluarga, belajar ekonomi 5. PENUTUP belajar dan berpengaruh sikap moivasi signifikan terhadap hasil belajar pada siswa Kesimpulan SMAN Di Kota Bukittinggi. Hal Berdasarkan hasil pengolahan dan ini menunjukkan bahwa semakin pembahasan penelitian ini menghasilkan baik lingkungan keluarga siswa simpulan sebagai berikut: maka semakin tinggi hasil belajar siswa atau lingkungan kelurga 1. Lingkungan keluarga dan sikap belajar signifikan siswa memialiki berpengaruh terhadap kontribusi terhadap hasil belajar. motivasi 16 langsung Begitu juga belajar siswa pada mata mengadakan rapat dengan orang pelajaran tua atau wali murid sebaiknya ekonomi menunjukkan jug bahwa semakin selalu mengingatkan lagi baik sikap belajar siswa dalam orang belajar maka akan semakin baik memberikan perhatian yang besar pula hasil belajar yang diterima kepada siswa khususnya dalam oleh siswa atau sikap belajar belajar. Hal ini perlu dilakukan ekonomi karena memiliki kontribusi tua murid berdasarkan untuk perhitungan langsung terhadap hasil statistik dan hasil analisis diketahui belajar.Dan motivasi belajar bahwa lingkungan keluarga siswa menunjukkan tinggi bahwa motivasi semakin belajar siswa SMAN Di Kota Bukittinggi mempunyai pengaruh langsung maka semakin tinggi pula hasil maupun tidak langsung terhadap belajar siswa atau motivasi belajar hasil belajar pada mata pelajaran memiliki ekonomi. kontribusi langsung terhadap hasil belajar. b. Pada variabel indikator Saran mengajar nilai yang guru kurang memliki sikap positif terhadap cara mengajar guru dan memperbaiki ekonomi pada siswa SMA Negeri Se dapat belajar, maksimal. Untuk itu siswa harus maka untuk meningkatkan hasil belajar Bukittinngi sikap cara mendapat Berdasarkan simpulan di atas, Kota wali kepada sikap belajar yang baik agar hasil disarankan belajar siswa memperoleh prestasi sebagai berikut: yang memuaskan. Guru hendaknya a. Bagi orang tua siswa menggunakan agar pembela- menarik sehingga memberikan peratian yang lebih jaran besar lagi kepada siswa agar siswa menimbulkan rasa suka dan senang tersebut pada bisa terkontrol dalam yang metode siswa saat mempelajari belajar sehingga mendapatkan hasil pelajaran mata pelajaran ekonomi belajar yang maksimal.Sedangkan c. Adanya harapan dan cita-cita masa untuk pihak sekolah depan apabila 17 pada variabel motivasi belajar mendapat nilai Ekonomi FKIP UntanEmail [email protected] rendah, maka disarankan agar para guru Enceng Yana, Rizka Putri Jayanti, 2014, Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Sikap Belajar Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 2 No 2. Tahun 2014. dalam proses pembelajaran berlangsung hendaknya membimbing para siswa. Dimana, dalam menerangkan materi pembelajaran hendaknya mengakaitkan juga Hamzah.B.Uno.2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara tentang harapan dan cita-cita siswa untuk masa depan agar siswa mengerti akan materi yang Herlinda Destia Ratnasari. 2014. Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kompetensi Profesional Guru Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 11 Semarang. Economic Education Analiys, Vol 3 No. 1, Tahun 2014. diberikan, maka siswa tersebut merasa mereka diabaikan oleh guru bidang studi yang bersangkutan, dan pada saat pertemuan berikutnya para siswa tersebut tidak akan mendengarkan dengan : baik penjelasan materi pelajaran yang Hutagalung, L. 2005. Motivasi BelajarMengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo diberikan. Muhammad Khafid dan Suroso.2007.Pengaruh Disiplin Belajar Dan LingkunganKeluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No. 2 Juli, Tahun 2007. DAFTAR PUSTAKA Andartari. 2013. Pengaruh Kemampuan Intelektual (IQ) Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMA Labschool Rawamangun. Jurnal Pendidikan Dan Bisnis. Vol. 1 No. 1 Maret 2013. Muhibbin Syah.2008.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. NanaSudjana.2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. Desi Pebiyanti, Sri Buwono, Maria Ulfah.2013. Pengaruh Sikap Belajar Dan Minat Belajar TerhadapHasil Belajar Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada SMA. Program Studi Pendidikan 18 Nashar. 2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta:Delia Press. Slameto.2010. Belajar Dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nina Isnawati dan Dhyah Setyorini. 2012. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Siswa Tehadap Prestasi Belajar Akuntansi Pasa Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Cokrominoto 1 Bandarnegara Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi, Vol X, No. 1. Tahun 2102. Sulistyowati. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri Magelang. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Analysis Vol 1 No.2. Tahun 2012. Tulus Tu’u.2004.Peran Disiplin PadaPrilaku-Prilaku Prestasi Siswa.Jakarta: Rineka Cipta. Winkel.W.S. 2003. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. 19