Investasi dalam aktiva tetap

advertisement
Investasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap
• Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan
dengan Investasi dalam aktiva lancar
• Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran dana yang
tertanam
• Investasi dalam aktiva lancar diharapkan kembali dalam periode
jangka pendek dan secara sekaligus
• Investasi dalam aktiva tetap diharapkan kembali dalam periode
jangka panjang (beberapa tahun) dan secara berangsur-angsur
melalui depresiasi
• Perusahaan sebaiknya menyusun penganggaran modal (Capital
budgeting) yang ditanamkan dalam aktiva tetap. Anggaran modal
dapat didefinisikan sebagai suatu tinjauan umum tentang
pengeluaran-pengeluaran yang terencana pada aktiva-aktiva tetap
(lukas setia atmaja, 2011)
Pengganggaran modal (Capital budgeting)
• Pengganggaran modal (Capital budgeting) adalah Keseluruhan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut
melebihi satu periode akuntansi (lukas setia atmaja, 2011)
• Capital budgeting memiliki arti penting bagi perusahaan karena
(Bambang Riyanto, 2008) :
a. dana terikat untuk jangka panjang
b. berhubungan dengan harapan terhadap hasil penjualan di masa
yang datang (harga pokok penjualan)
c. jumlah dana besar
d. kesalahan dapat berakibat panjang dan berat
Penggolongan investasi (1)
Penggolongan investasi meliputi (Bambang Riyanto, 2008) :
• Investasi penggantiaan
Pada umumnya keputusan mengenai Investasi penggantiaan
dikarenakan aktiva sudah aus (wear out) atau usang sehingga perlu
diganti dengan yang baru jika produksi akan tetap dilanjutkan.
• Investasi penambahan kapasitas
Pada umumnya keputusan mengenai Investasi penambahan
kapasitas terjadi karena perusahaan perlu menambah peralatan
(misal mesin) atau pembukaan pabrik baru
• Investasi penambahan jenis produk baru
Pada umumnya keputusan mengenai Investasi penambahan jenis
produk baru dilakukan karena keinginan menghasilkan produk baru
di samping tetap menghasilkan produk yang telah ada.
Penggolongan investasi (2)
Penggolongan investasi meliputi (Bambang Riyanto, 2008) :
• Investasi lain-lain
merupakan jenis investasi yang tidak termasuk dalam ketiga
golongan diatas misal : memasang alat pendingin (AC)
Proses menyusun penganggaran modal
Proses penganggaran modal memiliki prosedur yang sama seperti
proses menilai sekuritas (misal saham). proses tersebut adalah
(lukas setia atmaja, 2001) :
a.
Arus kas proyek diperkirakan
b.
Resiko dari arus kas proyek ditentukan dan digunakan bersama
biaya modal tertimbang (WACC) perusahaan untuk
memperkirakan tingkat diskonto proyek, yang disebut biaya modal
proyek atau project cost of capital
c.
Arus kas didiskonto untuk menghitung present value-nya
d.
Present value dari arus kas masuk (cash inflow) dibandingkan
dengan present value arus kas keluar (cash outflow). jika Present
value dari arus kas masuk (cash inflow) lebih besar dibandingkan
dengan present value arus kas keluar (cash outflow) maka proyek
atau investasi sebaiknya dilakukan, karena akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Cash flow
Setiap pengeluaran modal (capital expenditure) selalu mengandung
dua macam aliran kas (cash flows), yaitu (Bambang Riyanto, 2008) :
• Net outflow of cash
adalah aliran uang keluar bersih yang diperlukan untuk membiayai
investasi/proyek baru
• Net annual inflow of cash (net cash proceed)
adalah aliran uang masuk bersih tahunan, sebagai hasil dari
investasi baru tersebut.
Penilaian investasi
•
•
•
•
Setelah arus kas investasi/proyek dapat diperkirakan, langkah
berikutnya adalah mengevaluasi untuk menentukan apakah
investasi/proyek tersebut dapat diterima atau ditolak. Beberapa
metode yang dapat dipergunakan adalah :
Pay back period
Net present value
Internal rate of return
Profitabilitas indeks
Pay back period
• Periode waktu diperlukan untuk mengembalikan investasi pada
proyek
• Untuk membuat kesimpulan apakah investasi diterima dan ditolak
sangat tergantung pada pemilik modal, umumnya yang diterima
adalah payback period yang lebih pendek.
• Metode ini memiliki keuntungan adalah mudah dalam
penghitungannya dan mudah dimengerti.
• Metode ini memiliki kelemahan yaitu mengabaikan arus kas setelah
payback period dan mengabaikan nilai waktu uang
contoh
Tahun
Perkiraan cash inflow
proyek A
Perkiraan cash inflow
proyek B
1
2.000.000
1.000.000
2
1.000.000
2.000.000
3
2.000.000
2.000.000
Jika arus keluar kas (cash outflow) investasi tersebut baik investasi A
maupun B adalah Rp.2.000.000, - maka :
Payback period proyek A = 1 tahun
Payback period proyek B = 1,5 tahun
Menurut metode Payback period maka proyek A adalah lebih baik
Net present value (NPV)
• Menggunakan teknik discounted cash flow untuk memperhitungkan
nilai waktu uang dari semua arus kas proyek
• NPV = CF/(1+r)^n
Cf : cash flow
r : biaya modal proyek
n : waktu
• NPV = cash inflow-cash outflows
• Jika nilai NPV =0, menunjukan bahwa arus kas investasi cukup
untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan
• Jika NPV = +, menunjukan bahwa arus kas investasi menghasilkan
sisa keuntungan yang akan dapat dinikmati oleh para pemegang
saham.
contoh
tahun
Perkiraan arus kas
proyek C
Diketahui biaya modal proyek adalah
10%, maka penghitungan NPV
sbb:
0
(900.000)
1
500.000
NPV = -900.000 + 500.000 +
(1+0,1)^0 (1+0,1)^1
2
400.000
400.000 + 300.000
(1+0,1)^2 (1+0,1)^3
3
300.000
NPV = -900.000 +454.545 + 330.578
+225.394
NPV = 110.517
NPV positif, sehingga proyek dapat
diterima
Internal rate of return (IRR)
• Internal rate of return adalah (lukas setia atmaja, 2011) : Suatu
tingkat diskonto yang menyamakan present value cash inflows
dengan present value cash outflows atau suatu tingkat diskonto
yang membuat NPV =0
• Internal rate of return juga merupakan tingkat keuntungan yang
diperkirakan akan dihasilkan oleh suatu proyek/investasi (lukas setia
atmaja, 2011)
• Rumusnya
IRR = p1 –c1 (P2-p1/ c2-c1)
p1 : tk bunga ke 1
p2 : tk bunga ke 2
c1 : NPV k e 1
c2 : NPV ke 2
• Secara matematk rumus Internal rate of return
juga dapat dituliskan sbb:
NPV = ∑ (CF/(1+r)^t)= 0
r= IRR, atau tingkat discount yang menyebabkan NPV =0
Contoh
Tahun
Perkiraan arus
kas
Discount faktor
(18%)
1
60000
0.847458
50.847,46
2
50000
0.718184
35.909,22
3
40000
0.608631
24.345,23
PV dari Perkiraan arus kas masuk
PV dari arus kas keluar
NPV
Present value
111.101,91
110.000
+1.101,91
Tabel atas menggambarkan suatu investasi/proyek dengan jumlah
investasi Rp. 110.000,00,. IRR dicari dengan metode coba-coba
(trial &error). jika r =18% maka NPV = 1.101,91, selanjutnya pada
tabel pada slide berikut digambarkan jika r = 19%
Contoh
Tahun
Perkiraan arus
kas masuk
Discount faktor
(19%)
1
60000
0.840336
50,420.17
2
50000
0.706165
35,308.24
3
40000
0.593416
23,736.63
PV dari Perkiraan arus kas masuk
Present value
109,465.04
PV dari arus kas keluar
110.000
NPV
(534,96)
Misal jika r =19% maka NPV = - 534,96. Artinya r atau IRR yang membuat
NPV =0 ada diantara 18% sampai dengan 19%. Untuk menemukan
IRR, kita gunakan teknik interpolasi
contoh
Selanjutnya kita dapat mengadakan interpolasi dengan rumus sbb :
IRR = p1 –c1 (P2-p1/ c2-c1)
IRR = 18 – 1101,91 (19-18/ -534,96 – 1101,91)
IRR = 18 -1101,91/-1636,87
IRR = 18 + 0,67
IRR =18,67%
Jadi besarnya taksiran Internal rate of return-nya adalah 18,67%
Profitabilitas indeks (PI)
• Profitabilitas indeks adalah Rasio antara present value cash inflows
dengan present value cash outflows. Metode ini juga disebut Benefit
cost ratio (lukas setia atmaja, 2011)
• PI = present value cash inflows / present value cash outflows
• Suatu investasi diterima jika PI investasi adalah sama atau lebih
besar dari 1
Contoh
Tahun
Perkiraan arus
kas
Discount faktor
(18%)
Present value
1
60000
0.847458
50.847,46
2
50000
0.718184
35.909,22
3
40000
0.608631
24.345,23
PV dari Perkiraan arus kas masuk
PV dari arus kas keluar
NPV
Profitabilitas indeks (PI) = 111.101,91 /110.000
= 1,01
Jadi investasi diterima karena PI investasi lebih besar dari 1
111.101,91
110.000
+1.101,91
TUGAS
• PT CERIA sedang menganalisis 2 rencana investasi (proyek A dan
B) setiap proyek memerlukan biaya sebesar 100 juta dan biaya
modal untuk kedua proyek adalah 12%. Arus kas bersih yang
diharapkan pada ke dua proyek disajikan pada slide selanjutnya.
• Berdasar data diatas dan data Arus kas bersih pada slide
selanjutnya, saudara diminta menentukan investasi mana (A atau
B) yang sebaiknya diterima dengan menggunakan metode pay
back period dan net present value.
Ekspected net cash flow
Tahun
Proyek A (juta rupiah)
Proyek B (juta rupiah)
0
(100)
(100)
1
80
35
2
20
35
3
20
35
4
20
35
Download