Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MEMFASILITASI SISWA BELAJAR BIOLOGI The Role Of School Library In Facilitating Students To Study Biology Fendy Hardian Permana1) dan Rizki Mei Listawati2) 1) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang 2) Pascasarjana, Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Perpustakaan sekolah merupakan jendela dunia dalam mengakses segala informasi yang ada di dunia. Perpustakaan sekolah dapat dikatakan sebagai jantung kegiatan pembelajaran di sekolah. Kenyataannya masih ada sekolah di negara Indonesia belum memperhatikan secara optimal keberadaan perpustakaan sekolah dalam menunjang pendidikan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X, XI IPA, XII IPA, guru biologi, kepala sekolah, dan kepala perpustakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana pengelolaan perpustakaan dan peran warga sekolah sehingga dapat dilihat bagaimana perpustakaan sekolah tersebut dalam memfasilitasi siswa belajar biologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perpustakaan SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang sudah melaksanakan perannya dalam memfasilitasi siswa belajar biologi, dimana dari segi: (1) pengelolaan sarana prasarana dan koleksi sudah berjalan maksimal dan dilakukan berdasarkan ketentuan yang ada, (2) peran dari warga sekolah (Kepala sekolah, Kepala Perpustakaan, Guru Biologi, Siswa kelas X, XI IPA, dan XII IPA) sudah menjalankan perannya dengan baik. Kata kunci: Perpustakaan Sekolah, Memfasilitasi, Belajar Biologi. Abstract School library is the window to access any information from the whole world. It can be said that school library is the heart of learning activity in the school. The fact, there are still some schools in Indonesia do not pay attention to their school library for supporting educational activity. This research was conducted in Laboratory High School of State University of Malang because this school is a private school under State University of Malang, so the school could be taken as a sample for other schools. This research aimed to observe how the library of Laboratory School of State University of Malang could facilitate its students to study Biology. The subjects of this research were the students of class X, XI Science Class, and XII Science Class, Biology teacher, the headmaster, and the head of the school library. This is qualitative research. The instruments which were used were observation guide, interview guide and documentation. This research was focused on how were the library management and the role of the school society in facilitating the students to study Biology. The result of this research showed that the Laboratory High School of State University of Malang had done its role in facilitating the students to study Biology, seen from some aspects: (1) the management of the infrastructure and the collection had been done maximally based on the rules, (2) the school society (the head master, the head of the school library, the Biology teacher, and the students of Class X, XI Science Class, and XII Science Class had done their role well. Key words: School Library, Facilitate, Study Biology 1194 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan elemen yang penting dalam pembentukan karakter dan keberhasilan generasi muda penerus bangsa. Pendidikan merupakan pilar penting bagi suatu bangsa dan bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Seiring dengan hal tersebut, kegiatan untuk memajukan pendidikan di Indonesia juga telah dilakukan antara lain melalui peningkatan kualitas pendidikan yang diwujudkan dalam UndangUndang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada proses pendidikan di sekolah, salah satu sarana yang dapat menunjang proses pendidikan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah pusat integrasi segala kegiatan pendidikan dan berbagai sumber bahan pelajaran, informasi, dan bahan-bahan rekreasi yang fungsinya menunjang pelaksanaan program kurikulum. Perpustakaan sekolah saat ini bukan hanya unit kerja yang menyediakan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid, melainkan juga merupakan bagian yang integral dalam pembelajaran sehingga penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah. Senada dengan hal tersebut, menurut Rodiah (2009:4) menyatakan bahwa pada prinsipnya perpustakaan sekolah sebagai cermin visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sekolah. Perpustakaan adalah salah satu sarana yang essensial di dalam lingkup pendidikan, terutama di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Surachman (2010:3) bahwa perpustakaan berperan sebagai elemen penting dalam keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Pendapat lain menurut Rodiah (2009:1) yang menyatakan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa serta membantu siswa dan guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Adapun hasil penelitian Kurniawan (2008:8) bahwa ada korelasi positif antara intensitas kunjungan perpustakaan dengan prestasi belajar biologi siswa kelas X semester 1 SMA Batik I Surakarta tahun ajaran 2006/2007. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa sumbangsih perpustakaan sekolah bagi kemajuan pendidikan sangatlah besar. Diketahui bahwa masih banyak sekolah yang menganggap perpustakaan sekolah bukan elemen penting dan menjadi prioritas bagi proses pembelajaran di sekolah. Permasalahan lain yang sering menjadi hambatan bagi pengembangan perpustakaan sekolah adalah tidak adanya SDM yang mengelola perpustakaan, atau minimnya tenaga perpustakaan. Saat ini keberadaan tenaga pustakawan di sekolah masih terbatas, maka seharusnya guru adalah alternatif untuk mendampingi posisi dan peran dari pustakawan. Namun, guru terkadang tidak memahami peran, fungsi, dan pengelolaan perpustakaan sekolah yang baik. Hal tersebut sangat berbanding terbalik karena guru adalah garda terdepan dalam membimbing dan memfasilitasi peserta didik serta membantu memaksimalkan perpustakaan sekolah sebagai tempat sumber belajar peserta didik di sekolah. Berdasarkan realita-realita yang telah dipaparkan di atas, keadaan tersebut tidak dapat dibiarkan terus-menerus sehingga harus dilakukan upaya-upaya untuk menolong subyek belajar di sekolah agar tujuan utama peningkatan kualitas pembelajaran melalui 1195 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 perpustakaan sekolah dapat tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan agar perpustakaan sekolah benar-benar dimasukkan dalam elemen pengembangan pendidikan dan pembelajaran adalah manifesto tentang perpustakaan sekolah yang dikeluarkan oleh United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO) dan International Federation of Library Association (IFLA) pada tahun 2000. Peraturan lain yang mengatur tentang perpustakaan sekolah juga terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia (tentang perpustakaan nomor 43 tahun 2007), dan Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (tentang standar nasional perpustakaan tahun 2009). Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk menolong siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar biologi melalui salah satu sarana yang ada di sekolah yaitu perpustakaan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul ―Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Memfasilitasi Siswa Belajar Biologi‖ METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang diamati adalah objek alamiah/natural setting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perpustakaan sekolah dalam memfasilitasi siswa belajar biologi di SMA Laboratorium UM. Desain dalam penelitian ini adalah berupa studi kasus, karena dalam penelitian ini mendeskripsikan perpustakaan sekolah dalam memfasilitasi siswa belajar biologi. Menurut Moleong (2005:110) peneliti sebagai pengamat, berperan serta dalam kehidupan sehari-hari subjek penelitian pada setiap situasi yang diinginkan untuk dapat dipahami. Pada penelitian ini, peneliti sebagai observer untuk mengamati perpustakaan dalam memfasilitasi siswa belajar biologi, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan peran dari warga sekolah dalam memajukan perpustakaan sekolah (bagaimana peran dari guru, kepala sekolah, kepala perpustakaan, staff, dan siswa). Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini bertindak sebagai observer, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, hingga pengolahan data akhir menjadi laporan penelitian. Kehadiran peneliti di lapangan merupakan salah satu tolak ukur dalam keberhasilan dan pemahaman terhadap beberapa kasus, karena pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Laboratorium UM. SMA Laboratorium UM berdiri pada tahun 1994 Bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Bhineka Kharya IKIP Malang. Bernama SMA Lab IKIP Malang. Pengajar mayoritas Dosen IKIP Malang. Menempati lokasi d/h gedung SPG Negeri. Tahun 1998 berubah nama menjadi SMU Lab UM. Tahun 2003 berubah nama menjadi SMA Lab UM. UPSL membantu pengembangan akademik dengan upaya ke arah semi modul. MIPA UM- JICA membantu pengembangan Pembelajaran MIPA dengan project piloting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka sumber data pada penelitian ini adalah dengan mencari informasi berasal dari tindakan/perbuatan dan perkataan sebagai data primer dari observasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:225) bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data pada penelitian ini adalah kata-kata, tindakan, sumber tertulis, foto dan data statistik. 1196 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Perpustakaan sekolah merupakan tempat di mana kita bisa mencari informasi dan bisa tahu akan segala hal dengan membaca dan memanfaatkan sumber yang ada di perpustakaan seperti yang dinyatakan oleh Sutapa (2012:14) bahwa perpustakaan adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya. Pada penelitian ini, aspek pengelolaan perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang yang diperhatikan adalah pengelolaan sarana prasarana dan koleksi Pengelolaan sarana dan prasarana dalam hal ini meliputi pengelolaan tata letak, ruangan, perlengkapan, dan peralatan. Pada hasil observasi diketahui bahwa pengelolaan tata letak perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang ini masih kurang strategis karena berada di samping sekolah, namun perpustakaan SMA Laboratorium UM ini sedang dibangunkan tempat baru di lantai 2, dimana letaknya lebih strategis dan lebih sentral. Sehingga akses menuju ke perpustakaan akan lebih mudah. Pengelolaan ruangan perpustakaan juga didesain senyaman mungkin. Dari segi faktor kebisingan ruangan di perpustakaan ini bebas dari kebisingan. Adapun dari segi pencahayaan juga cukup baik (terdapat lampu dan cendela). Suhu ruangan di perpustakaan juga bagus dan nyaman. Ruangan di perpustakaan tersebut cukup untuk tempat bahan koleksi, staf, dan pengunjungnya namun dalam hal ini dirasa masih kurang luas. Adapun denah dan ruangan perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. Pengelolaan perpustakaan sangat penting seperti yang dijelaskan menurut Rodiah (2009:2) bahwa dalam pengelolaannya, perpustakaan sekolah perlu ditangani secara profesional karena berkaitan dengan kemajuan masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. Gambar 3.1. Denah SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) 1197 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Gambar 3.2. Ruangan Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa semua perlengkapan sudah disediakan untuk memfasilitasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan. Perlengkapan yang ada di perpustakaan SMA Laboratorium UM antara lain adalah rak buku, rak majalah, lemari katalog, meja dan kursi sirkulasi, meja dan kursi baca, meja kerja dan kursi kerja petugas, rak surat kabar, rak kamus, papan pengumuman dan tempat tas. Perlengkapan perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang dapat dilihat pada Gambar 3.3. Adapun jenis peralatan yang ada di perpustakaan ini adalah peralatan habis pakai dan tahan lama. Peralatan habis pakai terdiri atas pensil, spidol, tipe x, staples, penghapus, stabilo, lem besar, solasi, pembersih kaca, sabun cuci tangan, galon, sedangkan peralatan tahan lama terdiri atas gunting, cater, stempel, sulak, komputer, scan, telpon, TV, DVD, kabel roll, lampu, kipas angin, printer, despenser, rak buku, rak majalah, rak skripsi, meja sirkulasi, meja baca, kursi baca, kalender, rak surat kabar, rak tas, selambu, papan pengumuman, kotak saran, kalender dan cermin. Gambar 3.3. Perlengkapan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah (KS), kepala perpustakaan (KP), guru biologi (GB), dan siswa (S) didapatkan keterangan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan SMA Laboratorium UM sudah bagus. Pengelolaan koleksi dalam hal ini meliputi jenis koleksi, jumlah koleksi, dan tata cara pengadaan buku. Pada hasil observasi, diketahui bahwa jenis koleksi penunjang pembelajaran biologi di perpustakaan terdiri dari buku teks, buku referensi, buku rujukan (ensiklopedia), dan CD pembelajaran biologi. Jenis koleksi biologi ini dirasa sudah membantu siswa dalam belajar biologi. Adapun jenis koleksi yang ada di perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang dapat dilihat pada Gambar 3.4. Jumlah koleksi di perpustakaan ini sudah banyak, termasuk koleksi yang berkaitan dengan biologi sudah memfasilitasi siswa dalam belajar dan mencari informasi. Adapun tata cara pengadaan buku di perpustakaan SMA Laboratorium UM ada beberapa cara, dimana cara tersebut 1198 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 bertujuan untuk meningkatkan kemajuan perpustakaan SMA Laboratorium UM tersebut. Tata cara pengadaan buku di perpustakaan SMA Laboratorium UM ini dengan cara pendanaan dari sekolah, uang kas perpustakaan sendiri, dan sumbangan dari orang tua siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah (KS), kepala perpustakaan (KP), guru biologi (GB), dan siswa (S) didapatkan keterangan bahwa pengelolaan koleksi perpustakaan SMA Laboratorium UM sudah berjalan bagus. Gambar 3.4. Jenis Koleksi tentang Biologi di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang(Sumber: Dokumen Pribadi) Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa peran guru biologi SMA Laboratorium UM Malang dalam memajukan dan mengembangkan perpustakaan sekolahnya meliputi perbaikan metode pembelajaran, pemberian motivasi membaca, pemberian kebiasaan membaca yang intensif, dan pendayagunaan perpustakaan sekolah dengan benar. Peran guru biologi dalam hal ini diuraikan sebagai berikut. a. Guru biologi sebagai fasilitator pembelajaran, sering menggunakan perpustakaan untuk kegiatan pembelajarannya misalnya dengan memutarkan CD pembelajaran biologi pada siswa. Hal ini termasuk suatu perbaikan metode belajar dan mengajar. Aktivitas kegiatan pembelajaran biologi di perpustakaan SMA Laboratorium UM dapat dilihat pada Gambar 3.6. Adapun data statistik penggunaan ruang perpustakaan untuk kegiatan pembelajaran biologi dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan data statistik kunjungan guru biologi di perpustakaan tahun ajaran 2012-2013 semester genap dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.6. Aktifitas Kegiatan Pembelajaran Biologi di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) 1199 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 b. Guru biologi sebagai motivator, mengajak siswa melakukan kegiatan belajar di perpustakaan atau menyuruh siswa untuk meminjam buku biologi di perpustakaan, dan mengajak siswa untuk gemar membaca intensif c. Guru mendayagunakan perpustakaan dengan cara mengajak siswa dalam kegiatan pembelajaran di perpustakaan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengenal perpustakaan sekolahnya. Selain itu, kegiatan pembimbingan siswa untuk persiapan olimpiade biologi juga dilakukan di perpustakaan. Pembinaan olimpiade biologi di perpustakaan SMA Laboratorium UM dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7. Pembinaan olimpiade biologi di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) 30 25 20 Jumlah Penggunaan Ruang Perpustakaan Untuk Pembelajaran… 15 10 5 0 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Gambar 3.8. Penggunaan Ruang Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang untuk Kegiatan Pembelajaran Biologi (Sumber: Lampiran 5) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah (KS), kepala perpustakaan (KP), guru biologi (GB), dan siswa (S) didapatkan keterangan bahwa peran guru biologi dalam memajukan perpustakaan SMA Laboratorium UM dan memotivasi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sudah dilaksanakan secara optimal. Sardiman (2001:25) yang menarik kesimpulan bahwa upaya perpustakaan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang salah satunya melalui pengelolaan perpustakaan, pengelolaan yang baik saja kurang dapat berhasil apabila tidak diikuti oleh 1200 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 guru sebagai pendidik dikelas dalam memberi semangat belajar kepada siswa melalui pemberian tugas kepada siswa, dengan pemberian tugas ini siswa akan tertarik untuk mengetahui beberapa hal yang dipertanyakan dalam tugas sehingga siswa termotivasi untuk belajar yang salah satunya dengan belajar diperpustakaan sebagai pusat persediaan buku 9 8 7 6 Jumlah Guru Biologi Berkunjung ke Perpustakaan 5 4 3 2 1 0 Januari Februari Maret April Mei Juni Gambar 3.9. Kunjungan Guru Biologi di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang Tahun Ajaran 2012-2013 Semester Genap (Sumber: Lampiran 10) Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa peran siswa SMA Laboratorium UM Malang dalam memajukan dan mengembangkan perpustakaan sekolahnya meliputi pemanfaatan sarana perpustakaan dan kegiatan mencari atau menggunakan informasi di perpustakaan. Peran siswa dalam hal ini diuraikan sebagai berikut. a. Siswa mengerjakan pekerjaan rumah dan tugasnya dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah. b. Siswa mencari informasi dengan cara menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah. Adapun aktifitas siswa dalam mencari informasi di perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 3.10 dan data statistik jumlah peminjaman buku biologi oleh siswa dapat dilihat pada Gambar 3.11. 1201 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Gambar 3.10. Aktifitas Siswa Mencari Informasi di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) 2000 1500 Jumlah Peminjaman Buku Biologi 1000 500 0 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 Gambar 3.11. Jumlah Peminjaman Buku Biologi oleh Siswa di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Lampiran 8) c. Siswa membuat laporan ataupun tugas-tugasnya dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Adapun aktifitas siswa dalam membuat laporan di perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 3.12. Gambar 3.12. Aktifitas Siswa Membuat Laporan di Perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang (Sumber: Dokumen Pribadi) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah (KS), kepala perpustakaan (KP), guru biologi (GB), dan siswa (S) didapatkan keterangan bahwa peran siswa dalam memanfaatkan dan memajukan perpustakaan SMA Laboratorium UM sudah optimal. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa perpustakaan SMA Laboratorium UM Malang berperan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan hasil dan motivasi siswa belajar biologi. Perpustakaan SMA Laboratorium UM berperan dalam menyediakan berbagai macam sumber informasi, memberikan hiburan sehat, memperkaya pengalaman belajar, menumbuhkan minat, meningkatkan hasil belajar, dan motivasi siswa terhadap pelajaran biologi. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah (KS), kepala perpustakaan (KP), guru biologi (GB), dan siswa (S) didapatkan keterangan bahwa perpustakaan SMA Laboratorium UM sudah berperan dalam memfasilitasi siswa belajar biologi sehingga hasil dan motivasi belajar biologi siswa bagus. 1202 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Menurut Rodiah (2009:8) menyatakan bahwa pengelolaan perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaaan, dimana inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh para siswa maupun guru sehingga akan mendukung siswa belajar di sekolah. Hal ini juga senada dengan pernyataan Yudi (2006:11) yang menyatakan bahwa dengan tersedianya fasilitas perpustakaan dengan kondisi yang baik, siswa akan bisa dan terbiasa belajar dengan baik. PENUTUP Perpustakaan SMA Laboratorium UM sudah melaksanakan perannya dalam memfasilitasi siswa belajar biologi. Pengelolaan SMA Laboratorium UM mulai dari pengelolaan sarana prasarana (pengelolaan tata letak, ruangan, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan) dan pengelolaan koleksi (pengelolaan jenis koleksi, jumlah, dan tata cara pengadaan buku) sudah berjalan dengan maksimal. Pengelolaan tata letak, ruangan, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, jenis koleksi, jumlah, dan tata cara pengadaan buku sudah dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan bagaimana melakukan pengelolaan perpustakaan sekolah. Kepala sekolah, kepala perpustakaan, guru biologi, dan siswa sudah menjalankan perannya dalam memajukan perpustakaan SMA Laboratorium UM. Pengelolaan perpustakaan yang terorganisasi dan warga sekolah yang menjalankan perannya dengan baik membuat perpustakaan SMA Laboratorium UM menjadi berkembang sehingga perpustakaan SMA Laboratorium UM dapat memfasilitasi siswa belajar termasuk belajar biologi. DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, Didik. 2008. Kontribusi Pemanfaatan Waktu Belajar, Intensitas Kunjungan Perpustakaan, dan Kecerdasan Emosi Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X. (Online), (http://biologi.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2011/07/08.001-KONTRIBUSI-PEMANFAATAN-WAKTUBELAJAR.pdf), diakses pada 2 Mei 2013. Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rodiah, Saleha. 2009. Kegiatan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan Sekolah. Disampaikan pada Penyuluhan Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah Di MTs Salafiyah Karangsari, Kecamataan Leuwigoong Garut Januari 2009. (Online), (http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/09/kegiatan_manajemen_ perpustakaan_sekolah.pdf), diakses 16 Maret 2012. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Surachman, Arif. 2010. Perpustakaan Sekolah: Sebuah elemen penting dalam keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Disampaikan dalam Seminar Sehari Perpustakaan Sekolah di Kabupaten Tegal, 26 Desember 2010. (Online), (http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/2070657/Perpustakaan_Sek 1203 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 olah_Jateng.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIR6FSIMDFXPEERSA&Expires=1331 374215&Signature=Qd513A0ViabC76G1hg7eteUEIaA%3D), diakses 16 Maret 2012. Sutapa, Mada. 2012. Makalah PPM Guru dalam Perkembangan. (Online) (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_Makalah%20Pengelolaan%20Per pustakaan%20SD%20Wates_0.pdf), diakses pada 1 mei 2013. Yudi, Teguh. 2006. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Mencetak Siswa Berprestasi. Jurnal Perpustakaan Sekolah, (Online), (http://library.um.ac. id/ images/gbjps/art04tgh.pdf), diakses 16 Maret 2012 1204