Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id PEMBAHASAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER II TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM & BUDAYA Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D 081223956738 UNIVERSITY muh.jamal08 Muh_Nur_Jamal 16jamal D070AF70 muh.nurjamaluddin Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 1 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id Silakan follow ya [email protected] [email protected] muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id Muhammad Nur Jamaluddin ASAL Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia SAAT INI Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 2 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id Renungan Ya Tuhan, saya lupa Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat: Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat: Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat: Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia Dan juga kebahagiaan di akhirat Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat: Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 3 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261 UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2015/2016 MATA KULIAH : ANTROPOLOGI HUKUM DAN BUDAYA HARI, TANGGAL : RABU, 23 MARET 2016 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H / II WAKTU : 60 MENIT DOSEN : TIM DOSEN SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK 1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan? Uraikan secara jelas dan singkat hubungan antara kebudayaan, masyarakat dan individu! Jawaban: Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. Kemudian menurut Koentjaraningrat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964, hal. 113), merumuskan bahwa kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Selanjutnya dalam hal membahas tentang hubungan antara kebudayaan, individu dan masyarakat ketiganya saling berhubungan satu sama lain. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan dengan kebudayaan. Mc. Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan: ”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring-jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring-jaring itu adalah kebudayaan. Mc. Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan pola tertentu. Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 4 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu. Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku individu manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai-nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang sesuatu yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu-rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat. Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebagian sosiolog dan antropolog masih menganut paham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku individu manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai-nilai budaya memengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah menjadi negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea Selatan memiliki nilai-nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana. Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Kebudayaan berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang-orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu. Dapat disimpulkan bahwa hubungan kebudayaan, individu dan masyarakat itu saling melengkapi. Dimana individu yang berkumpul akan menjadi masyarakat dan masyarakat tersebut memiliki hasil cipta, karsa dari mereka sendiri sehingga menjadi kebudayaan. Kemudian kebudayaan ada karena adanya masyarakat, dan masyarakat ada karena adanya kumpulan individu. Sehingga sudah jelaslah bahwa hubungan antara kebudayaan, individu dan masyarakat itu selain saling melengkapi juga erat hubungan antara ketiganya dan tidak bisa dipisahkan. Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 5 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id 2. Bagaimana cara pandang Saudara terhadap kebudayaan Bangsa Indonesia, dan bagaimana cara melestarikan kebudayaan tersebut? Jawaban: Kebudayaan Bangsa Indonesia dikenal sebagai istilah kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah segala kebudayaan yang ada di Indonesia baik itu kebudayan lokal maupun kebudayaan asing yang telah mengakar di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Kebudayaan lokal yang dapat diangkat menjadi kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang memiliki landasan Pancasila dan dapat mewakili sebagian besar dari masyarakat Indonesia pada umumnya. Kebudayaan lokal yang sudah diangkat menjadi kebudayaan nasional jumlahnya sangat banyak. Antara lain batik yang merupakan pakaian adat masyarakat Jawa digunakan sebagai baju adat nasional karena dinilai dapat mewakili warga negara Indonesia pada umumnya. Gamelan yang merupakan alat musik khas Jawa dan Bali juga diangkat sebagai salah satu kebudayaan nasional di bidang seni karena dianggap dapat mewakili dan memberikan identitas bagi negara Indonesia. Di bidang kebudayaan ada budaya Wayang yang biasa dilestarikan di banyak daerah di Indonesia yang akhirnya diangkat sebagai kebudayaan nasional karena dapat memberikan ciri khas bagi bangsa Indonesia. Kemudian menurut Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) cara melestarikan kebudayaan Indonesia, yaitu: a. Kenali budaya dengan cara mencari tahu tentang budaya anda sendiri, kemudian mengikuti kegiatan budaya itu, dan selanjutnya bergabung dalam komunitas budaya itu. b. Ajarkan budaya kepada orang lain dengan cara mengajar di sekitar lingkungan anda sendiri, mengajar di sekolah dan atau tempat lainnya. c. Memperkenalkan budaya ke luar negeri dengan cara memposting kesenian lokal di media sosial anda sendiri, mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri, dan mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal. d. Tidak terpengaruh budaya asing, mengimplementasikannya dengan cara menjadikan budaya anda sebagai identitas anda sendiri dan memilah kebudayaan asing (memfilternya dalam kehidupan sehari-hari). Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 6 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id 3. Mengapa ras, kebudayaan dan religi di negara Indonesia beraneka ragam? Uraikan jawaban Saudara disertai 1 (satu) contoh masing-masing permasalahan tersebut! Jawaban: Alasan ras, kebudayaan dan religi di negara Indonesia beraneka ragam karena terdapat beberapa faktor. Inilah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman budaya Indonesia, yaitu: a. Tempat tinggal (ras), dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya. b. Pengaruh dari luar, pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah, lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari luar. Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu memang pernah menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut agama Kristen, sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama Islam karena terpengaruh Turki. c. Iklim, iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Kemudian di Indonesia hal tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan alkohol untuk dikonsumsi. d. Turunan nenek moyang (kebudayaan), turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda, walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek moyang kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut sehingga dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun biasanya tingkat kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang. e. Mobilisasi, mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang tinggal di Palembang. Sehingga segala hal yang ada disuku Jawa orang tersebut digabungkan dengan yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi). Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 7 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id f. Jarak dan Lingkungan, ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan si kakak di kamar mereka masing-masing. g. Kepercayaan (religi), kepercayaan juga memengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama Kristen. Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbedabeda, dan hal ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan. 4. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari manusia dalam masyrakat. Jelaskan dan berikan contoh! Jawaban: Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari manusia dalam masyarakat merupakan wujud kebudayaan kedua menurut J.J Honigman. Wujud kebudayaan ini disebut juga sebagai sistem sosial atau social system yang menjelaskan mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul atau dengan lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, di foto, dan di dokumentasi. 5. Uraikan dengan jelas unsuru-unsur kebudayaan yang saudara ketahui! Kemudian faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam suatu kebudayaan! Jawaban: Menurut Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture bahwa unsurunsur kebudayaan terdiri atas: a. Sistem bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya. b. Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya baik masyarakat primitif maupun masyarakat modern. Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 8 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id c. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan usaha Antropologi untuk memahami cara manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana setiap individu hidup dan bergaul dari hari ke hari yang terdiri atas sistem kekerabatan dan organisasi sosial. d. Sistem peralatan hidup dan teknologi berguna untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana, sehingga hal tersebut merupakan bahasan kebudayaan fisik. e. Sistem ekonomi/mata pencaharian hidup merupakan aktivitas ekonomi suatu masyarakat mengenai sistem mata pencaharian kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. f. Sistem religi merunut Koentjaraningrat merupakan awal adanya alasan manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia sehingga menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut. g. Kesenian merupakan unsur kebudayaan mengenai seni yang bermula dari aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional yang teridiri atas seni rupa, seni vokal/insturmental dan seni gerak. Kemudian menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya: a. Perubahan penduduk, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. b. Adanya penemuan baru, seperti adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (discovery), penyempurnaan penemuan baru (invention), dan proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (innovation). c. Konflik yang terjadi di dalam masyarakat misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik. d. Pemberontakan atau revolusi yang menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara. Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 9 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya: a. Peperangan yang menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah. b. Perubahan alam seperti membuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian yang dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya. c. Pengaruh budaya lain, seperti penyebaran kebudayaan (difusi), pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (akulturasi), dan pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (asimilasi). Prembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016 Mata Kuliah Antropologi Hukum dan Budaya Halaman 10