Pedoman Untuk Qualified Risk Director Versi Terjemahan 1.0 Juni 5, 2013 Oleh: The Directors and Chief Risk Officers Group Web: www.crmsindonesia.org Ditujukan bagi para pemimpin dalam bidang risk governance dan penciptaan nilai. Tentang the Directors and Chief Risk Officers Group (“the DCRO”) DCRO dibentuk tahun 2008 berfokus pada praktik risk governance tingkat atas. Jumlah anggota DCRO terdiri lebih dari 1600 orang, berasal dari organisasi nirlaba maupun komersial dengan skala menengah dan besar, serta berasal lebih dari 100 negara. Anggotanya terdiri dari anggota dewan organisasi, Chief Risk Officer, dan kepala eksekutif terkemuka lainnya yang mempunyai tanggung jawab pada risk governance dan manajemen risiko di organisasi mereka masing-masing. Para anggota DCRO berpartisipasi dalam berbagai pertemuan, konferensi, penelitian studi banding, dan berperan di berbagai governance councils. Melalui partisipasi di berbagai tempat tersebut, mereka dapat membandingkan praktik-praktik saat ini dengan praktik yang diadopsi oleh sesama anggota, yang diwajibkan oleh badan regulasi, atau yang diharapkan oleh para investor. Para anggota juga saling berbagi pandangan mereka tentang kondisi risiko global dalam survei triwulanan yang disebut Crisis Sentiment Index. Keanggotaan dalam DCRO hanya terbatas bagi para anggota dewan organisasi, Chief Risk Officer, atau para kepala eksekutif, baik yang masih aktif maupun yang baru saja aktif dengan tanggung jawabnya dalam bidang manajemen risiko atau risk governance. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk memberikan komentar terhadap pedoman ini, silahkan menghubungi Kepala Eksekutif dari DCRO Qualified Risk Director Governance Council: David R. Koenig Chief Executive Officer The Governance Fund Advisors, LLC 402 Washington Street Suite 200 Northfield, MN 55057 USA t) + 1‐507‐301‐3149 f) +1‐480‐247‐4773 e) [email protected] Dokumen ini didedikasikan untuk mengenang W. Ronald Dietz, Presiden dan Chief Executive Officer yang pensiun dari perusahaan Putnam W.M. yang berkantor pusat di Bloomington, IL. Ron telah menjabat sebagai Ketua Dewan di DuPage Children's Museum di Naperville, IL sejak 2010. Pada saat kepergiannya, beliau sedang menjabat sebagai Direktur dari Capital One Financial Corporation, dimana beliau menjadi Ketua Audit dan Komite Risiko. Ron adalah salah satu orang pertama yang menyutujui untuk menjadi bagian dari Qualified Risk Director governance council dan selalu berusaha untuk mencari yang terbaik dalam karyanya dan jabatan direkturnya. Kehadiran beliau akan dirindukan. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Pendahuluan Investor dan asosiasi-asosiasi profesional internasional terkemuka telah menyerukan keharusan adanya risk governance dan akuntabilitas yang lebih luas pada tingkatan dewan di semua jenis organisasi.1 Undang-Undang Dodd-Frank di AS juga telah meminta dewan Komite Risiko yang terpisah pada institusi keuangan yang besar, sementara itu badan-badan internasional telah mendorong pengembangan diskusi mengenai risk governance.2 Dewan Konferensi AS dan Dewan Konferensi Kanada telah mempublikasikan secara luas mengenai risk governance.3 Dan, para penulis terkemuka di bidang risk governance telah mulai menentukan praktik-praktik terbaik mengenai risk governance yang efektif dan lebih jelas diantara anggota dewan organisasi.4 Namun demikian, terdapat keraguan akan kemampuan para dewan yang mengelola organisasinya masing-masing dalam memahami risiko dan manajemen risiko sepenuhnya. 5 Dengan meningkatnya jumlah dari para pemimpin yang cukup terampil dan berpengalaman dalam manajemen risiko bisnis – dengan pengalaman mereka melalui berbagai siklus ekonomi dan yang berpengalaman dalam mengelola krisis yang besar dan bervariasi – maka akan lebih masuk akal bagi para dewan organisasi dalam mengidentifikasi dan/atau merekrut para anggota yang mempunyai keahlian dalam risk governance. Identifikasi dan rekrutmen Qualified Risk Directors merupakan langkah penting untuk memenuhi berbagai ekspektasi baru terutama pada organisasi yang kompleks, atau yang menghadapi tantangan pada lingkungan bisnisnya, yang dapat menjadi ancaman substansial atau bahkan menjadi ancaman eksistensial, serta dalam memanfaatkan berbagai peluang untuk tumbuh yang tentunya berasal dari pemahaman risiko dan risk governance yang lebih baik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, dibentuk suatu organisasi baru yang bernama government council of the Directors and Chief Risk Officers (“the DCRO”) yang terdiri dari berbagai grup direksi dan Chief Risk Officers. Tugas mereka adalah untuk mendefinisikan karakteristik yang diharapkan, atau dalam beberapa kasus yang diperlukan, bagi seseorang yang pantas ditunjuk sebagai Qualified Risk Directors. 1 Contohnya, PRMIA Governance Principles (orisinil dan revisi) yang menyebut dewan organisasi untuk “perwakilan – salah satu dari beberapa – tanggung jawab formal untuk pemahaman,secara rinci, Infrastruktur Manajemen Risiko dari organisasi dan untuk laporan rutin, untuk Board of Directors (BOD) / [Risiko] Komite dalam keefektivan Infrastruktur tersebut”, ICGN Corporate Risk Oversight Guidelines (versi singkat, versi lengkap tersedia untuk penjualan); The Report of the National Association of Corporate Directors (NACD) Blue Ribbon Commission on Risk Governance: Balancing Risk and Reward (khusus penjualan). 2 United States: The Federal Reserve Board's Proposed New Risk Management Requirements for Firms Requiring Enhanced Supervision, Bostrom, Robert, Dyckman, Matthew, Goldberg, Gary L., October 22, 2012;Toward Effective Governance of Financial Institutions, Group of Thirty, April 2012; A review of corporate governance in UK banks and other financial industry entities (“The Walker Report”), Walker, Sir David, November 26, 2009; Thematic Review on Risk Governance, Financial Stability Board, February 12, 2013. 3 Contohnya, The Conference Board, Director Notes: Board Oversight of Management’s Risk Appetite and Tolerance ‐ December 2012, Strategic Risk Management: A Primer for Directors ‐ July 2012, The Potential Cost and Value of ERM ‐ March 2013. Semua Director Notes dapat diunduh disini (pendaftaran diperlukan). 4 Contohnya, In Search of Risk Experts for Bank Boards, Lam, James and Potter, Steve, May 2012, The RMA Journal, Are Board Risk Committees a Fiduciary Expectation?; Koenig, David R., December 2010, Risk Watch, The Conference Board of Canada; An Evolving Model for Board Risk Governance, Fox, Carol, Bugalla, John, and Narvaez, Kristina, 2011, RIMS Executive Report.c 5 Contohnya, A Committed Committee?, Becker, Lukas, July 2012, Risk Magazine Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Tujuan Sejalan dengan semangat dari Audit Committee Financial Expert, seperti yang didefinisikan oleh SEC sebagai tanggapan terhadap Sarbanes-Oxley Act, para anggota government council tersebut berusaha untuk mendefinisikan atribut dan pengalaman bagi para Qualified Risk Director agar berhasil secara optimal.6 Kerangka kerja ini diajukan untuk secara sukarela diadopsi di segala jenis industri, geografis, maupun berbagai jenis organisasi yang membutuhkan dukungan regulasi. Atribut dari Qualified Risk Director Setiap anggota dewan organisasi yang ditunjuk sebagai Qualified Risk Director cenderung memiliki kemampuan pada perannya masing-masing yang diperoleh dari pengalaman pribadi, berbisnis, dan pendidikan. Untuk menjadi Qualified Risk Director yang berhasil, diperlukan kombinasi yang ideal dari keterampilan manajemen risiko, atribut kepribadian, dan keterampilan berbisnis yang akan dibahas secara rinci pada pembahasan berikutnya. Diharapkan Qualified Risk Director dapat memiliki mayoritas atribut seperti berikut. Keterampilan Manajemen Risiko Pengalaman mengelola berbagai jenis dan kompleksitas risiko yang dihadapi organisasi Pemahaman tentang bagaimana risiko berkaitan dengan integritas, etika, dan pencapaian kesuksesan Pemahaman tentang bagaimana perencanaan insentif dan kompensasi mempengaruhi pengambilan risiko Pemahaman tentang ruang lingkup risiko, terminologi risiko, teknik manajemen risiko, dan bagaimana mengaplikasikannya pada organisasi dengan tepat 7 Pemahaman tentang praktik-praktik terbaik mengenai manajemen risiko dan pengaplikasiannya pada organisasi secara umum dan pada organisasi yang beroperasi dalam area tertentu, termasuk membudayakan prinsip-prinsip standar global yang sudah ada8 Pemahaman tentang pengaruh budaya korporasi dan budaya regional dalam pengambilan risiko Pemahaman tentang bagaimana risiko-risiko dapat dikuatkan ataupun dilemahkan9 Pemahaman tentang peraturan lingkungan dimana organisasinya beroperasi, dan prospektif perubahan yang berhubungan dengan risk governance Pemahaman tentang fungsi dewan dan/atau fungsi eksekutif Komite Risiko 6 Lihat SEC Rule di bagian 406 dan 407 dari Sarbanes‐Oxley Act of 2002. Risiko tidak hanya risiko keuangan, tapi juga risiko strategis, jabatan, keselamatan, kesehatan, keamanan, lingkungan, operasional, peraturan, likuiditas, dll. – apapun yang dapat mempengaruhi kemampuan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan strategisnya. 8 Contohnya, lihat ISO 31000, standar Australia/New Zealand 4360:2004, dan kerangka kerja COSO ERM. 9 Pengalaman mengelola situasi krisis perusahaan dapat bermanfaat dalam mengevaluasi bagaimana praktek risiko dan governance dapat membantu organisasi untuk bertahan dalam mengadapi gangguan yang besar. Hal ini juga penting untuk memahami literatur dalam komunikasi risiko, persepsi risiko dan reaksi manusia dalam kejadian risiko yang mendorong kerugian yang besar dari yang diekspektasikan. Seperti contohnya, pekerjaan Daniel Kahneman, Amos Tversky, Paul Slovik, Roger and Jeanne Kasperson, Elke Weber, Regina Lundgren, and Andrea McMakin, dan lainnya 7 Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Pengetahuan yang baik tentang pelaporan keuangan, tidak terbatas pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan berbagai proses pengendalian internal, tetapi juga bagaimana pelaporan dapat dipengaruhi oleh praktik akuntansi Pemahaman fungsi distribusi, korelasi, dan statistika yang sesuai dengan kompleksitas organisasi10 Atribut Kepribadian Dalam melaksanakan perannya dibutuhkan independensi, integritas, kejujuran, dan kesadaran beretika, disertai dengan tekad untuk bertindak diatas semua kepentingan pribadinya Memiliki kemampuan dalam mengkaji berbagai potensi dampak yang terjadi secara bersamaan – berpikir secara “stokastik”, dan kemampuan dalam mengkaji kemungkinan dampak yang non-linear Ketegasan dan kemampuan untuk mengelola konflik dengan kepribadian yang kuat Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan seorang audience non-teknis Skeptisisme yang sehat, seimbang dengan kepercayaan yang diterima – yang memungkinkan seseorang untuk dapat menyelidiki dan menantang tanpa perlu terjadi konflik Tidak takut untuk bertanya mengenai hal-hal yang mendasar dan diperlukan11 Memiliki kemampuan untuk mendidik, tanpa menggurui, dan secara bersama-sama membangun dukungan untuk inisiatif risk governance di antara rekan-rekan dewan dalam organisasinya Memiliki kemampuan untuk menantang mentalitas “pemikiran kelompok”, bersamaan dengan kesadaran akan prasangka-prasangka kognitif yang umumnya terdapat di antara kelompok dan individu-individu Keterampilan Berbisnis Kemampuan untuk mengevaluasi berbagai perbedaan opsi-opsi strategis, termasuk keuangan, operasional, teknologi, atau investasi berbasis pasar Kemampuan untuk memelihara risiko yang relevan secara strategis, dalam diskusi “tingkat dewan organisasi”12,13 Kemampuan untuk melihat baik keunggulan (upside) dan kelemahan (downside) pada pengambilan risiko Kemampuan untuk melakukan “long view” – untuk memikirkan berbagai penyebab dari sesuatu yang akan terjadi di masa depan sebagaimana kondisi yang terjadi pada saat ini Kemampuan untuk memikirkan masalah-masalah dari sudut pandang yang berbeda dan kadang bertentangan 10 Untuk setiap entitas dengan kompleksitas organisasi dan produk, terutama di jasa keuangan, kebutuhan untuk kemampuan ini secara subtansial lebih tinggi dari organisasi yang lebih rendah kompleksitasnya. 11 Seni menanyakan pertanyaan yang tepat lebih bernuansa dibandingkan seni dalam mengajukan solusi. 12 Seorang Qualified Risk Director diharapkan dapat membantu dewan organisasi dalam risk governance, tetapi tidak untuk mengimplementasikan program manajemen risiko organisasi. Individu ini harus memahami perbedaan antara strategi serta peran pengawasan dewan organisasi dan operasi perusahaan (fungsi eksekutif). 13 Mungkin akan sangat membantu untuk memisahkan dewan risiko ke dalam empat area: Peraturan (wajib), Kepantasan (wajib), Operasional (toleransi risiko, kontrol kualitas), dan penetapan harga risiko/hasil kegiatan (investasi sumber daya dan reputasi) yang paling efektif dalam mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Pemahaman tentang lingkungan dimana organisasinya beroperasi, termasuk mengidentifikasi para pemangku kepentingan, jaringan internasional, keterkaitan ekonomi, dan pengaruh eksternal lainnya terhadap kemampuan organisasi dalam pencapaian tujuannya Pendidikan Pendidikan akademis yang setara dengan kompleksitas kebutuhan organisasinya dan terkait dengan industri dimana organisasinya beroperasi14 Pengembangan direktur umum dan pelatihan governance 15 Persyaratan Pengalaman Seorang Qualified Risk Director Seorang Qualified Risk Director mungkin telah memiliki atribut-atribut seperti yang telah dijelaskan di atas melalui berbagai pengalaman, peran, ataupun kegiatan. Namun seorang Qualified Risk Director akan lebih sesuai untuk dipilih jika memiliki berbagai pengalaman sebagai berikut: Pengalaman sebagai Chief Risk Officer16,17 Pengalaman sebagai Chief Executive Officer atau pelaksana eksekutif senior Pengalaman di Komite Risiko pada sebuah perusahaan dengan kompleksitas yang serupa Pengalaman di Komite Audit pada sebuah perusahaan dengan kompleksitas yang serupa Pengalaman mengembangkan atau menata produk baru maupun bisnis baru, dimana manajemen risiko yang sukses menjadi kunci menuju hasil yang positif Pengalaman memimpin pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi Pengalaman sebagai ahli dalam pengkajian kelayakan bisnis atau peran kepemimpinan di dalam evaluasi investasi atau merger dan akuisisi Pengalaman kepemimpinan dengan perubahan atau restrukturisasi yang sukses Memiliki tanggung jawab penting dalam P&L (Profit and Loss) atau dalam peningkatan pendapatan terhadap anggaran untuk pengambilan risiko18 Pernah mengelola sebuah departemen melalui berbagai siklus bisnis Pernah memimpin sebuah komite eksekutif utama di dalam sebuah organisasi Memiliki peran dimana “selera risiko” didefinisikan dan diterapkan Pengalaman dalam menilai, mengelola, dan memitigasi risiko pada salah satu wilayah risiko 14 Seorang MBA, MA, MSc atau lulusan pasca-sarjana lainnya mungkin dibutuhkan untuk institusi yang kompleks, institusi dengan produk yang kompleks, atau institusi yang beroperasi di lingkungan regulasi yang kompleks. 15 Sertifikasi dan pelatihan untuk direksi tersedia dari banyak sumber, dalam berbagai yurisdiksi. Beberapa contoh termasuk sebutan direktur bersertifikasi seperti ICD.D and Chartered Director or the Director’s College. 16 Beberapa senior risk executive mungkin pernah memegang posisi dengan tanggung jawab yang sama, tetapi tanpa nama jabatan Chief Risk Officer. 17 Meskipun mungkin akan sangat membantu, tidaklah perlu bagi seorang Qualified Risk Director, memiliki pengalaman sebagai Chief Risk Officer atau peran senior manajemen risiko lainnya. Bahkan, jika pengalaman manajemen risiko tersebut telah menekankan sebuah kontrol, atau “tick-the-box”, pola pikir, mereka mungkin akan merugikan kemampuan dewan organisasi secara keseluruhan dalam memenuhi tugas yang berkewajiban dalam area risk governance. 18 Hal ini juga dapat merupakan pengalaman mengelola risiko dengan “kerugian anggaran” dari kerugian yang dipekirakan dan yang tidak diperkirakan. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. inti dan pemaparan kepada semua wilayah risiko inti tersebut19 Pengalaman dengan derivatif dan/atau Real Options, atau produk yang telah melekat dan sesuai dengan organisasi Pengalaman dalam menyiapkan dan menganalisis laporan risiko dengan kompleksitas yang setara untuk organisasi Pengalaman sebagai eksekutif dalam konsultasi, kontrol, atau peran regulasi, namun sebisa mungkin hal tersebut bukan merupakan pengalaman dari wilayah khusus Pengalaman mengalami kegagalan dari pelajaran risk governance yang dikuasai. Pertimbangan Lebih Lanjut I. Persyaratan Sejalan dengan Kompleksitas Organisasi. Tingkat yang diperlukan bagi seorang Qualified Risk Director dalam memenuhi daftar atribut dan pengalaman yang disebutkan di atas sebanding dengan kompleksitas dan/atau peraturan industri serta struktur bisnis dari organisasi. Organisasi yang tidak terlalu kompleks tidak terlalu memerlukan kuantitas atau keterampilan teknis manajemen risiko dan pengalaman dari Qualified Risk Director(s) yang dimilikinya. II. Safe Harbor dan Tanggung Jawab Dewan Organisasi dalam Risk Governance. Risk governance merupakan tanggung jawab dewan organisasi secara keseluruhan. Penting untuk setiap organisasi yang mengidentifikasi Qualified Risk Director agar berhati-hati pada tanggung jawab hukum di seluruh dewan organisasi, hal tersebut tidak dapat diabaikan ataupun dikurangi. Seorang Qualified Risk Director dapat membantu seluruh dewan organisasi dengan pengawasan, komunikasi, dan pendidikannya mengenai risiko dan infrastruktur manajemen risiko pada organisasi. Namun, standar tanggung jawab Qualified Risk Director mengenai risk governance hendaknya tidak lebih tinggi dari anggota dewan organisasi lainnya ("safe harbor"). III. Penunjukkan dan Pengungkapan. Pada akhirnya, terserah kepada masing-masing organisasi untuk menentukan apakah keterampilan, pengalaman, dan kompetensi dari satu atau lebih direktur adalah cukup untuk dianggap sebagai Qualified Risk Director. Organisasi-organisasi yang dimiliki publik, atau untuk melayani kepentingan publik, harus mengidentifikasi Qualified Risk Director dalam laporan tahunan atau melalui komunikasi lain yang sesuai. Disaat regulator sudah berperan dalam pemeriksaan atau menyetujui Board of Directors (BOD), mereka harus memainkan peran serupa dalam memvalidasi identitas direktur yang spesifik sebagai Qualified Risk Director. IV. Komite-Komite di Bidang Risiko. Bila organisasi membentuk Komite Risiko untuk kebutuhan, atau memang diharuskan untuk memiliki Komite Risiko oleh aturan, maka diharapkan mempunyai lebih dari satu Qualified Risk Direcotrs dalam Komite Risiko. Di manapun suatu organisasi memiliki Komite Risiko maka diharapkan komite tersebut menyertakan setidaknya satu anggota Komite Kompensasi dan satu anggota Komite 19 Standar yang lebih tinggi harus diterapkan bagi perusahaan dengan organisasi yang luar biasa atau kompleksitas produk, atau perusahaan yang beroperasi dibawah rezim regulasi yang kompleks. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Audit. Akan lebih ideal bila sebagian besar anggota Komite Risiko pada setiap organisasi diisi oleh Qualified Risk Director. V. Tumpang-tindih Karakter (Overlapping Traits). Qualified Risk Director harus memahami masalah keuangan, maka Qualified Risk Director harus memiliki kemampuan dan latar belakang yang juga akan membuat mereka menjadi kandidat kuat untuk Komite Audit. Mereka harus memahami bagaimana rencana kompensasi kerja perusahaan dan perilaku apa yang mereka jadikan insentif. Oleh karena itu, mereka juga akan menjadi kandidat kuat untuk Komite Kompensasi. Pada akhirnya, mereka harus memahami prinsip-prinsip governance, dan dengan demikian, dapat dijadikan kandidat kuat untuk Corporate Governance Committees. Banyak kemampuan dan atribut yang diperlukan Qualified Risk Director dan harus berlaku untuk seluruh direksi. Keterampilan kolektif ini merupakan faktor pembeda dari seorang Qualified Risk Director. VI. Hubungan Credit Risk Officer dengan Qualified Risk Director(s). Bila organisasi mempekerjakan seorang Credit Risk Officer (CRO), maka fungsi penghubung Qualified Risk Director berperan semakin tajam. Seorang Qualified Risk Director dapat menjelaskan pekerjaan CRO kepada pihak lain dalam Dewan organisasi dan dapat menjadi suara dalam Dewan organisasi sebagai sumber timbal balik yang membangun CRO. Aspek kuantitas dan kualitas dalam pekerjaan ataupun kebutuhan CRO untuk tetap independen dari proses pembuatan keputusan tertentu cenderung tidak dimengerti oleh semua anggota dewan organisasi. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat penting antara CRO (saat ini) dan Qualified Risk Director. VII. Pentingnya Keberhasilan dalam Risk Governance. Bagi organisasi tidaklah cukup hanya mengadopsi pedoman Qualified Risk Director dalam pemilihan kandidat dewan organisasi. Kesuksesan dalam risk governance memerlukan lingkungan perusahaan yang layak, hal ini diciptakan oleh para dewan organisasi dan dikembangkan oleh lembaga eksekutif. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam menerapkan risk governance dapat dicerminkan melalui jawaban dari 5 pertanyaan kritis berikut: 1. Apakah organisasi mempunyai kebijakan risk governance yang memadai untuk bisnisnya? 2. Apakah organisasi mempunyai proses manajemen yang memadai dan kuat seiring dengan perkembangan waktu dan ditindaklanjuti dengan pelaporan risiko? 3. Apakah budaya manajemen risiko sekitar menumbuhkan diskusi terbuka dalam pengambilan keputusan yang meliputi dan menjelaskan risiko secara eksplisit? 4. Apakah organisasi mempunyai talenta yang tepat dan sesuai untuk mengidentifikasikan pengelolaan risiko? 5. Apakah dewan organisasi mengawasi (mengatur) risiko organisasi secara tepat? Qualified Risk Director(s) membantu organisasi untuk memastikan faktor-faktor keberhasilan berada pada tempatnya. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Lampiran ‐ Para anggota DCRO Qualified Risk Director Governance Council Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. DCRO Directors and Chief Risk Officers Group Kontak David R. Koenig The Governance Fund Advisors, LLC 402 Washington Street Suite 200 Northfield, MN 55057 USA t) +1‐507‐301‐3149 f) +1‐480‐247‐4773 e) [email protected] Web: www.crmsindonesia.org Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group. Kutipan dari dokumen atau pedoman standar Qualified Risk Director ini harus merujuk pada dokumen asli yang berasal dari Qualified Risk Directors Governance Council of the Directors and Chief Risk Officers Group.