MENGEMBANGKAN BISNIS ODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN (PUMP) Penyusun Euis Solihah, S.Pi. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2011 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Modul Mengembangkan Bisnis yang akan digunakan pada Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang akan diselenggarakan di UPT Pelatihan BPSDMKP. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk digunakan. Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari Penyelenggaraan Pelatihan PUMP. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di masa mendatang. Jakarta, 2011 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Drs. Mulyoto, MM NIP. 19580314 198103 1 002 Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... BAB I i ii iii iv PENDAHULUAN A Latar belakang .............................................................................. B Deskripsi Singkat .......................................................................... C Tujuan Pembelajaran .................................................................... 1. Kompetensi Dasar .................................................................... 2. Indikator Keberhasilan .............................................................. D Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................ E Waktu ………………………………………………………………….. 1 1 1 1 2 2 2 SUMBER DAN PENGEVALUASIAN IDE A Sumber Ide .................................................................................. B Mengevaluasian Ide ...................................................................... C Latihan .......................................................................................... D Rangkuman .................................................................................. E Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 3 6 12 12 13 BAB III MENGUBAH IDE MENJADI KENYATAAN USAHA A Analisa KKPA... ...... ...................................................................... B Manajemen Bisnis Perikanan ....................................................... C Latihan .......................................................................................... D Rangkuman ................................................................................... E Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 14 17 23 23 24 BAB IV MENGEMBANGKAN BISNIS A Siklus Pengembangan Produk ................................................... B Evaluasi Pengembangkan Usaha ........................................... C Strategi Pengembangan Usaha ...................... ............................ D Latihan ........................................................................................ E Rangkuman ................................................................................. F Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................... 25 27 28 29 30 30 BAB V PENUTUP ......................................................................................... KUNCI JAWABAN ............................................................................................ LAMPIRAN ...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 32 33 35 38 BAB II Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Lampiran 1. Lembar Kerja 1 ………………………………………… 35 2. Lampiran 2. Lembar Kerja 2 ………………………………………… 36 Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan terus menerus mengalami perkembangan, tidak memandang usaha kecil maupun usaha berskala besar. Dinamis adalah bahwa segala sesuatu itu berubah. Yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan, akan tergilas, sedang yang mampu beradaptasi dengan perubahan akan tetap bertahan. Oleh karena itu seorang wirausahawan harus tetap kreatif dan selalu mengikuti perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian. Intinya tidak ada kata berhenti belajar bagi seorang usahawan. Bisnis usaha kecilpun harus mengacu pada falsafah dasar tersebut, aktifitas bisnis usaha kecil harus senantiasa berkembang dan berubah untuk mengikuti gerak perkembangan lingkungan. Mengembangkan sebuah bisnis dimulai dari proses merintis usaha kemudian seiring dengan waktu, bisnis berkembang secara perlahan namun pasti. Pertumbuhan bisnis secara bertahap akan membantu kematangan pelaku bisnis karena ada kesempatan untuk belajar. Perkembangan bisnis yang terlalu cepat terkadang membuat lupa diri dan tidak sempat belajar tentang seluk beluk bisnis. B. Deskripsi Singkat Modul Mengembangkan Bisnis Perikanan ini membahas mengenai ide dan mengevaluasi ide, mengubah ide menjadi kenyataan dan mengembangkan bisnis perikanan. C. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu mengembangkan ide usaha di bidang perikanan. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 1 2. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan dapat memahami bisnis perikanan. D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok 1. Sumber dan Pengevaluasian Ide a. Sumber Ide b. Pengevaluasian Ide 2. Mengubah Ide Menjadi Kenyataan a. Analisa KKPA b. Manajemen Bisnis Perikanan 3. Mengembangkan Bisnis a. Siklus Pengembangan Produk b. Evaluasi Pengembangan Produk c. Strategi Pengembangan Produk E. Waktu Waktu yang diperlukan untuk mengikuti mata diklat ini adalah 6 jam pelajaran (JP) @ 45 menit, yang terdiri dari: 1. Teori : 2 JP 2. Praktek : 4 JP Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 2 BAB II SUMBER DAN PENGEVALUASIAN IDE Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan dan menemukan sumber ide serta memahami cara untuk mengevaluasinya. A. Sumber ide Mimpi adalah dasar seseorang dalam menjalankan kegiatan wirausaha. Seorang wirausahawan memulai kegiatan berwirausaha dari mimpi-mimpi dan harapan yang tinggi. Dalam bahasa manajemen mimpi disebut visi. Mimpi merupakan sesuatu yang seakan-akan tidak mungkin dicapai. Mimpi akan sesuatu yang bersifat ideal tetapi juga memiliki kemauan untuk mewujudkan menjadi dasar kesuksesan seorang wirausahawan. Meski memiliki mimpi yang tinggi, seorang wirausahawan tidak lupa melakukan tindakan nyata, tidak sekedar berangan-angan. Mimpi dan rencana besar saja tidak cukup bagi seorang wirausahawan tetapi mimpi yang diikuti dengan tindakan nyata (Sasmito, 2007). Dari sebuah mimpi bisa memunculkan ide untuk memulai suatu bisnis. Tidak ada usaha tanpa ada gagasan yang mendahuluinya. Gagasan atau ide bisnis tidak bisa hanya ditunggu-tunggu seperti wahyu, tetapi harus ditemukan (galeri ukm.web.id, 2009). Dan untuk menemukan sumber ide bisa dari mana saja, misalnya : 1. Hobi atau hal-hal yang disenangi dan dikuasai. Misalnya sekarang ini anda menyenangi ikan mas koki sehingga anda senang memeliharanya. Setelah beberapa tahun ikan mas koki anda sudah mencapai puluhan pasang dan menghasilkan anakan. Maka dari hobi ini, bisa menjadi ide bisnis bagi anda (Kuncoro, 2004). Contoh lainnya mungkin anda hobi memasak dan mengolah aneka masakan dari ikan. Anda bisa membuat masakan yang anda sukai dan menjualnya ke tetangga sekitar. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 3 Menurut Setiati (2005) bisnis yang dimulai dari hobi atau hal-hal yang anda senangi akan memberikan sikap yang positif karena anda melakukannya dengan hati yang senang. 2. Pengalaman yang dimiliki. Memulai bisnis dari pengalaman yang sudah dimiliki merupakan ide yang cukup bagus. Sebagai contoh, anda sudah pernah bekerja di sebuah perusahaan/pabrik pengolahan ikan, maka anda bisa memulai bisnis pengolahan ikan dengan berbekal pengalaman anda ketika menjadi karyawan di perusahaan pengolahan ikan. Anda memiliki pemahaman tentang seluk beluk bisnis dan jejaring kerja. Sering kali orang mendapatkan ide bisnis dari bisnis-bisnis yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja (Sasmito, 2007). 3. Produk yang dipakai setiap hari. Perhatikan produk-produk yang Anda pakai setiap hari. Coba pikirkan bagaimana produk itu bisa diperbaiki? Kebutuhan apa, atau masalah apa yang Anda hadapi yang bisa dijawab dengan produk yang saat ini belum ada? Contoh : dalam menu sehari-hari untuk keluarga anda sering menyajikan masakan dari ikan, tapi anak anda yang masih kecil merasa malas memakannya karena sering kerepotan untuk memisahkan durinya. Dari sini anda bisa mendapatkan ide untuk menyediakan produk ikan segar yang tanpa duri, sehingga orang tidak perlu repot-repot membersihkan ikan. Apalagi zaman sekarang, inginnya yang serba praktis. Banyak ibu rumah tangga yang juga merangkap sebagai wanita karir sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk memasak karena repot dan terbatasnya waktu. Dengan adanya produk perikanan yang praktis, sepulang dari kantor, mereka masih sempat menyajikan masakan yang bergizi tinggi bagi anggota keluarga. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 4 4. Menghadiri acara-acara pameran, temu usaha, seminar, konferensi, dll. Di sana mungkin Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai produk yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra. Bacalah majalah atau publikasi lain yang membahas produk yang Anda minati. 5. Mencari mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa Anda perkuat. Misalnya disekeliling rumah anda banyak terdapat sungai tempat habibat cacing sutera. Carilah pengusaha ikan hias sehingga anda bisa menjadi mitra bisnisnya untuk memasok kebutuhan cacing sutera sebagai salah satu pakan ikan hias (Khairuman dkk, 2008). 6. Meniru usaha yang sudah ada Menurut Elang dan Tinaprilla (2008) Anda bisa saja meniru usaha orang lain yang sudah sukses, bahkan anda bisa menjadikannya sebagai narasumber dan belajar secara langsung dari wirausahawan yang telah berhasil. Tetapi tentu saja bila anda membuka usaha yang sama, tidak menjadi saingan wirausahawan yang sudah ada dengan cara lokasi usaha yang berbeda. Cara lainnya yaitu dengan memodifikasi produk yang sudah ada dengan kreatifitas anda sehingga produk yang anda buat mempunyai keunikan tersendiri. 7. Melihat tren Bisnis dengan melihat tren/kecenderungan yang sedang terjadi. Misalnya beberapa waktu yang lalu masyarakat tertarik dengan adanya lobster air tawar. Anda bisa membuka bisnis pelatihan budidaya lobster air tawar. Karena minat masyarakat sedang tinggi anda pun selain menjual jasa pelatihan juga bisa sambil menjual benihnya (Tim Agro kanisius, 2006). Dunia ini penuh dengan kesempatan. Dibutuhkan orang-orang penuh energi dan cerdik untuk menemukannya. Dengan sikap mental yang positif, keinginan untuk sukses, pola pikir yang kukuh, antusiasme yang tinggi dan tidak cepat menyerah Anda akan menemukan, Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) menciptakan dan 5 mendapatkan manfaat dari kemungkinan-kemungkinan dan kesempatankesempatan yang Anda impikan. Anda dapat dengan mudah memperoleh informasi melalui koran, majalah dan internet sehingga mempercepat pertukaran informasi menembus batas negara, budaya, sosial dan ekonomi (Elang dan Tinaprilla, 2008). Untuk membantu pemahaman mengenai ide untuk memulai suatu usaha, kerjakan lembar kerja 1 yang terdapat dalam lampiran 1. B. Mengevaluasi Ide Sebelum memulai suatu bisnis, Anda harus memutuskan apa yang akan Anda jual dan bagaimana Anda akan menghasilkan keuntungan. Ide bisnis biasanya telah berkembang di kepala wirausahawan selama beberapa waktu. Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik Anda. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat Anda tetap bersemangat untuk berusaha (galeri ukm.web.id, 2009). Menurut Kemendiknas (2010), dalam realita, seringkali terjadi seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis yang berlebihan. Untuk menetralisir rasa optimis yang berlebihan perlu dilakukan evaluasi. Bagaimana cara mengevaluasi ide tersebut dilihat dari peluang usahanya? Dalam mengevaluasi peluang usaha kita harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah asal membuka usaha baru, tetapi harus memperhitungkan segala kemungkinan yang akan dihadapi. Beberapa kemungkinan tersebut antara lain, teman yang akan diajak kerja sama, sumber modal, komoditi yang akan dijual, dan kemungkinan daya serap pasar. Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menilai/mengevaluasi peluang usaha baru yaitu: 1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru Hal pertama yang harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisis kelayakan usaha tersebut. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawaban apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba. Pada tahap analisis Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 6 kelayakan usaha baru ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu: a. Analisis Kelayakan Teknis Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan yaitu : 1) Identifikasi Analisis Teknis Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah dimodifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah. 2) Uji Coba Produk atau Jasa Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen. b. Analisis Peluang Pasar Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang lebih baik dan merencanakan sasaran yang realistik. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usaha yang akan dibuka. Pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1) Analisa Potensi Pasar Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 7 pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar. 2) Identifikasi Pasar Potensial Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun. Langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah: a) Identifikasi pemakai akhir dari produk atau jasa yang dilakukan pada tahap Langkah ini adalah identifikasi pelanggan potensial. b) Identifikasi segmen pasar pokok. Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan-pelanggan yang dalam kategori homogen/masing-masing mempunyai karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan, karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen. c) Menentukan volume pembelian potensial dalam tiap- tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen. Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 8 menguji pasar. d) Sumber Informasi Pasar Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder. e) Uji Coba Pasar Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan12 kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan. f) Studi Kelayakan Pasar Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu. c. Analisis Kelayakan Finansial Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 9 laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda tergantung pada pemilihan elternatif yang ada bagi usaha baru. Ada tiga langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu. 1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana - dana yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun. 2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu berupa pencairan sumber dana dan biaya modal. Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. 3) Penilaian Kemampuan Organisasional. Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu: a) Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal. Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 10 dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi. b) Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia. Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru. Apakah ketersediaan orang-orang yang berkualitas sudah memenuhi dari yang dibutuhkan. d. Analisis Persaingan Semua bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti. Suatu pendekatan untuk menganalisis tekanan persaingan dipusatkan pada tiga hal, yaitu : 1) Identifikasi pesaing besar potensial 2) Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing 3) Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang dilaksanakan. Bagaimana cara anda mendapatkan informasi yang anda butuhkan? Secara sederhana, anda bisa melakukan wawancara dan survey lapangan secara kecilkecilan. Mungkin sambil membeli produk mereka, anda mengobrol secara santai untuk mencari informasi tentang seluk beluk usaha yang sudah dilakukan orang lain. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 11 C. Latihan 1. Jelaskan dengan singkat dari mana saja anda bisa mendapatkan ide untuk memulai suatu bisnis! 2. Apa maksud dilakukannya pengevaluasian ide? 3. Bagaimana anda melakukan pengevaluasian ide? D. Rangkuman Sebelum memulai suatu usaha anda perlu mencari usaha apa yang cocok untuk anda. Berbagai macam ide bisa anda dapatkan baik secara sengaja maupun kebetulan. Ada beberapa sumber ide yang bisa anda cari, misalnya dari hobi yang selama ini anda senangi, dari produk yang selama ini anda gunakan sehari-hari, dari pengalaman tempat anda bekerja, dari pameran,seminar maupun konfrensi, atau juga menjadi mitra bisnis bahkan dari cara meniru usaha yang sudah ada. Namun, sebelum ide itu diwujudkan menjadi sebuah usaha, perlu dievalusi terlebih dahulu, agar anda mengetahui apakah ada pasar yang membutuhkan produk anda dan siap membeli serta bisnis ini bisa memberikan keuntungan atas investasi. Langkah-langkah pengevaluasian ide 1. Penetapan kelayakan usaha baru a. Analisis kelayakan teknis b. Uji coba produk/jasa 2. Analisis peluang pasar c. Analisa potensi pasar d. Identifikasi pasar potensial 3. Analisis kelayakan finansial e. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana untuk biaya operasional f. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu berupa pencairan sumber dana dan biaya modal. g. Penilaian Kemampuan Organisasional Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 12 Ketika anda melakukan Pengevaluasian terhadap ide, anda akan membutuhkan berbagai informasi yang bisa anda peroleh dengan cara wawancara dan survey pasar secara sederhana. E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi. Tingkat Penguasaan = Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai 91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulangi materi. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 13 BAB III MENGUBAH IDE MENJADI KENYATAAN USAHA Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan mampu mengubah ide menjadi kenyataan usaha dengan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal serta Manajemen Bisnis Perikanan. Setelah ide usaha anda dapatkan, dan anda memperoleh berbagai informasi setelah melakukan mengidentifikasi pengevaluasian ide, maka langkah selanjutnya adalah kekuatan sekaligus kelemahan yang terdapat pada diri sendiri. Kekuatan dan kelemahan adalah dua sisi yang berbeda yang menyatu dalam diri setiap orang. Setiap individu tidak akan luput dari kedua sisi yang berpasangan tersebut. Hanya saja, manusia telah dikarunia nilai lebih oleh Sang Maha Pencipta bila dibandingkan makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia mampu mengelola kekuatan menjadi alat penopang hidup dan kelemahan dikerdilkan sehingga tidak menjadi penghambat. A. Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA) Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis usaha kecil, faktor tersebut berasal dari internal usaha kecil dan berasal dari eksternal bisnis. Salah satu pendekatan analisa yang biasa dipergunakan dalam perencanan dan evaluasi suatu usaha termasuk bisnis usaha kecil adalah analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA). Dengan menggunakan analisa KKPA, faktor eksternal dan internal sebuah bisnis bisa diidentifikasi dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis. Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk menaiki tangga kesuksesan, jika direncanakan dengan matang melalui beberapa analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha. Sebelum memutuskan untuk membangun bisnis usaha kecil anda, ada baiknya dipertimbangkan beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar bisnis dan juga sisi internal diri kita. Dengan pendekatan analisa KKPA ini akan cukup membantu menentukan langkah bisnis selanjutnya. Kiat sukses bisnis dengan Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 14 melakukan analisa bisnis dengan pendekatan KKPA ini cukup membantu suksesnya sebuah bisnis. Analisis ini telah banyak digunakan dan teruji dalam berbagai bidang bisnis. Kekuatan : Kelemahan : Peluang : Ancaman : Diagram Analisa KKPA Analisa KKPA terlebih dahulu harus dimulai dengan mendefinisikan apa yang dikehendaki atau tujuan akhir suatu usaha bisnis. Analisa KKPA dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan perencanaan strategis suatu usaha bisnis UKM. Analisis KKPA didasarkan pada faktor-faktor kekuatan kita, kelemahan kita,peluang yang ada di luar dan seberapa besar kekuatan pesaing. Dengan mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan analisa KKPA dapat ditentukan dan diprediksikan perkembangan usaha bisnis. Jika tujuan tidak tercapai harus ditentukan tujuan lain yang lebih rasional atau proses diulang kembali. Faktor Internal : kekuatan dan kelemahan internal organisasi bisnis Faktor eksternal : ancaman dan peluang yang ada pada lingkungan eksternal organisasi bisnis. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 15 Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang kita miliki, segera melakukan antisipasi agar kelemahan tersebut tidak menimbulkan kegagalan suatu usaha. Setelah dianalisa kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh bisnis kita, sedapat mungkin kita segera mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi kelemahan tersebut. Contoh sederhana, jika kelemahan kita adalah pada faktor produksi yang lamban karena alat produksi yang sudah cukup udzur tentu harus diatasai dengan mengganti alat produksi yang lebih baru. Atau melakukan modifikasi alat yang lebih efisien dan efektif. Kekuatan yang kita miliki adalah potensi yang perlu ditonjolkan dan dijadikan modal mencapai keberhasilan. Misalnya kita memiliki produk yang memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis, ini bisa dipergunakan sebagai bahan dalam pendekatan promosi. Peluang sama halnya dengan Kekuatan merupakan hal positif dari sisi luar yang perlu ditangkap dan dijadikan landasan untuk menjalankan roda bisnis. Salah satu contoh, misalkan ada peluang pasar permintaan terhadap suatu produk sangat besar. Ini adalah peluang yang perlu segera ditangkap untuk dijadikan ladang bisnis kita. Banyaknya peluang suatu usaha sudah pasti akan diikuti dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam bisnis yang sama. Hal ini memunculkan ancaman bagi usaha kita. Ancaman pesaing semacam ini perlu diantisipasi dengan beberapa langkah. Misalnya dengan meningkatkan mutu produk, variasi produk atau metode pemasaran yang lebih baik. Sedapat mungkin kita meminimalkan kelemahan dan ancaman tetapi memperkuat kekuatan dan potensi. Setelah analisa dan pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan muncul sebuah visi dan gambaran usaha yang akan dijalankan. Meskipun usaha yang dilakukan hanyalah usaha kecil ada baiknya visi dan misi usaha tersebut didefinisikan secara tertulis, agar setiap saat bisa kita monitor perkembangannya apakah sesuai dengan gambaran awal atau tidak. Tanpa dokumentasi tertulis biasanya kita akan lupa atau melenceng dari tujuan awal. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 16 Untuk memperdalam pemahaman anda, kerjakan lembar kerja 2 yang ada di lampiran. B. Manajemen Bisnis Perikanan Visi dan tujuan bisnis yang baik tidak akan berarti apa-apa kalau tidak dijalankan, kebanyakan orang hanya berhenti pada tahap memikirkan dan berangan-angan tanpa tindakan nyata. Maka agar ide menangkap peluang usaha yang cemerlang tidak sia-sia maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan. Sekedar melaksanakan tanpa arah yang jelas bagaikan berjalan tanpa tahu arah dan tujuan yang jelas, tanpa panduan peta atau kompas. Maka untuk mengontrol agar yang dilakukan sesuai dengan arah dan tujuan yang benar harus melalui beberapa tahapan-tahapan dan proses. Usaha perikanan hendaknya dikelola secara professional, bukan hanya sebuah usaha sampingan sebatas pemenuhan kebutuhan hidup atau tidak mengacu pada pencapaian target keuntungan. Untuk mencapai target keuntungan, usaha perikanan dijalankan seperti halnya sebuah perusahaan dengan kemampuan manajemen yang baik. Untuk itu perlu memahami fungsi manajemen serta aspek-aspek yang perlu dikelola dalam bisnis perikanan. Menurut Tim Penulis Penebar Swadaya (2007) secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kehidupan sehari-hari manajemen sangat diperlukan agar tidak terjadi benturan antara masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai. Dalam bisnis perikanan, manajemen juga sangat diperlukan supaya usaha kita berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang sesuai harapan. Semua fungsi-fungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam bisnis perikanan fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang diusahakan. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam bisnis perikanan, antara lain sebagai berikut : Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 17 1. Planning/Perencanaan Usaha Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang dipilih. Bisnis dimulai dengan visi yang jauh kedepan dan diikuti dengan perencanaan yang matang dan baik. Dalam bisnis biasanya orang akan membuat sebuah rencana bisnis/Business Plan yang detail mengenai apa saja yang akan dikerjakan, target-target dan pencapaian yang diinginkan, sumber daya yang dimiliki, sasaran produksi/pasar. Sebelumnya, anda sudah melakukan kegiatan pengevaluasian ide dan analisisa KKPA, kedua hal tersebut bisa anda gunakan ketika menyusun rencana usaha. a. Perencanaan Produk Jenis ikan yang akan diproduksi perlu dipertimbangkan dan ditentukan lebih dulu. Jenis ikan yang dipilih hendaknya dapat memenuhi selera pasar dengan baik dan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Hasil produksi ikan yang memenuhi selera pasar akan lebih memudahkan pemasaran sehingga tidak ada kekhawatiran ikan tidak terjual. Di pasaran terlihat bahwa produk yang disenangi atau diperlukan konsumen tidak hanya satu jenis saja, tetapi bermacam-macam. Oleh karenanya pemilihan produk dapat dilakukan pada satu atau beberapa jenis ikan saja, tidak perlu semuanya. Untuk memilih jenis ikan, diadakan seleksi dengan cara meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi jenis yang dipilih tersebut. Faktor-faktor yang diperlukan dalam memilih jenis produk antara lain, kegunaan, jumlah permintaan pasar, kemungkinan pengembangan, potensi penjualan, persaingan, distribusi, faktor budidaya, dan umur panen. Gabungan faktor-faktor ini menunjukkan profil ikan yang sesungguhnya. Kelemahan atau kekuatan yang timbul bila memproduksi ikan tersebut akan terlihat. b. Perencanaan Lokasi Usaha Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha. Oleh karena itu dalam penentuan lokasi perlu Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 18 mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh. Selain itu juga, perlu melihat prospek lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Lokasi yang dipilih sebaiknya dapat mendukung untuk mendatangkan keuntungan terbesar. Selain itu, lokasi yang akan digunakan sangat berpotensi tinggi untuk kegiatan usaha. Perencanaan lokasi hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sebagai bahan pertimbangan, dalam penentuan lokasi perlu meninjau kembali aspek seperti berikut : 1) Aspek teknis ekonomis Ada beberapa hal yang perlu dilihat dari lokasi usaha yang direncanakan, yaitu : a) Biaya Transportasi Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan tempat penyedia bahan produksi, ataupun lokasi usaha dengan tempat pemasaran. b) Sarana Jalan Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan, terkadang bisa pengangkutan operasional. menaikkan sehingga biaya akan pemasaran terjadi atau biaya penambahan biaya Tidak jarang suatu lokasi harus dibuatkan sarana jalannya terlebih dahulu karena sang at sulit dijangkau. c) Harga tanah Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa yang ringan. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya kemungkinan pengembangan usaha di masa yang akan datang. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 19 d) Sarana listrik dan sumber air Listrik sang at diperlukan dalam menjalankan usaha perikanan. Selain untuk sarana penerangan, listrik diperlukan untuk menjalankan sarana elektronik lain. Sementara sumber air juga diperlukan bagi usaha budidaya, penangkapan maupun pengolahan. 2) Aspek Iklim dan agronomis Iklim suatu daerah akan mempengaruhi jenis usaha yang akan dipilih, apakah cocok untuk usaha budidaya karena mempengaruhi jenis ikan dan perkembangannya. Bisnis pengolahan misalnya kerupuk ikan, akan lebih baik di daerah yang curah hujannya sedikit. Agronomis berhubungan dengan topografi, jenis dan kondisi tanah serta jenis perairan yang ada di daerah tersebut. c. Perencanaan Standar Produksi Pengusaha yang berpikiran maju tidak hanya sekedar mementingkan jumlah produksi saja, tetapi juga mengutamakan kualitas produksinya. Hal ini sangat berperan dalam menentukan segmen pasar. Bila suatu produk dilempar ke pasaran maka produk dengan kualitas terbaik yang akan lebih banyak diminati. Dengan demikian, secara otomatis harganya juga akan lebih baik. Bila kita merencanakan usaha untuk jangka waktu lama dan tidak terbatas, usaha menjaga kualitas produk merupakan langkah yang harus selalu dipertahankan. Hal ini penting untuk menjaga penilaian mutu dari konsumen. Usaha untuk menghasilkan produk perikanan sesuai standar yang diharapkan memang tidak mudah, namun dengan imbalan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan harga biasa, tentunya usaha kita tidak menjadi sia-sia. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 20 d. Perencanaan Pengadaan Tenaga Kerja Aspek ini penting untuk diperhatikan karena akan sangat membantu jalannya sebuah usaha. Ketersediaan tenaga kerja yang mengerti dan memahami usaha perikanan akan memudahkan menjalankan usaha. Aspek mental pekerja juga perlu diperhatikan untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Jumlah dan besarnya upah tenaga kerja juga perlu dipertimbangkan agar semua aspek usaha dapat ditangani dengan baik tanpa memperbesar biaya operasional. Bisnis perikanan mencakup beberapa bidang pekerjaan. Secara mudahnya bisnis ini bisa dibagi menjadi bidang teknis dan administrasi. Kedua bidang ini terdiri dari bermacam-macam pekerjaan, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan semua pekerjaan itu e. Perencanaan Pasar Pemasaran merupakan aspek yang sangat mendasar dalam mencapai keuntungan. Jika produksi besar, tetapi tidak memiliki sasaran pasar maka hasil produksi tidak akan bisa terjual. Oleh karena itu, sebelum melangkah ke usaha produksi, sebaiknya pengusaha perikanan berpikir dan berorientasi ke aspek pemasaran terlebih dahulu. Jangan sampai ketika produk sudah jadi, baru memikirkan sasaran pemasaran. Pengertian pasar secara luas adalah tempat dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi. Banyak jenis pasar yang dapat digunakan sebagai tempat penyaluran produksi perikanan. Diantaranya adalah pasar umum, tempat pelelangan ikan, pasar swalayan, pasar khusus ikan dan pasar ekspor. f. Perencanaan Keuangan Meliputi besarnya modal yang diperlukan, sumber permodalan, cara penyusunan anggaran untuk alokasi dana yang tepat. Perencanaan keuangan disusun baik per tahun, per musim, per bulan atau per minggu berdasarkan periode waktu tertentu disesuaikan dengan produknya. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 21 Perencanaan keuangan yang teratur sang at bermanfaat bagi usaha perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa suatu usaha yang sehat dan menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri. 2. Pengorganisasian Fungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi bidang pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok yang diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan memperinci hubungan-hubungan yang diperlukan. 3. Pelaksanaan Setelah rencana bisnis disusun dan dibuat secara detail dan matang, langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana bisnis tersebut. Pergerakan merupakan tindakan untuk merangsang anggotaanggota kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik dan antusias. Pelaksanaan diupayakan seperti yang sudah direncanakan, Seorang wirausahawan dituntut untuk konsisten dan disiplin terhadap apa-apa yang sudah direncanakan. Meski adaptasi terhadap situasi diperkenankan tetapi tidak boleh menyimpang terlalu jauh dari rencana semula apalagi toleransi karena ketidakdisiplinan. 4. Pengawasan dan Evaluasi Pengawasan perlu dilakukan untuk mengontrol sejauh mana hasil pelaksanaan yang telah dilakukan, apakah sesuai dengan tujuan dan sejalan dengan cita-cita usaha awal atau tidak. Pengawasan merupakan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala yang waktunya bisa ditentukan sesuai dengan kondisi bisnis.Jika bidang usaha bisnis yang dijalankan memiliki mobilitas dan perubahan yang tinggi bisa dilakukan lebih sering. Evaluasi bisa bersifat mingguan, bulanan, 3 bulanan dan sebagainya. Berdasarkan hasil pengawasan dapat dilihat letak kesalahan dan kekurangan usaha bisnis yang tengah berjalan. Selanjutnya adalah Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 22 melakukan tindakan untuk memperbaiki dan menambal kekurangankekurangan yang ada. Dalam evaluasi terkadang ditemukan ide-ide atau strategi bisnis baru yang patut diterapakan pada waktu selanjutnya. Keempat proses tersebut bisa jadi merupakan proses yang terus berulang dalam setiap kehidupan bisnis. Seperti yang diuraikan di awal bahwa bisnis merupakan kegiatan yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. Maka keempat proses tersebut selalu dibutuhkan dalam kegiatan bisnis. Jika sebuah rencana bisnis tidak membuahkan hasil yang optimal bisa dibuat rencana baru yang lebih rasional atau rencana alternatif yang lebih baik, kemudian dievaluasi lagi, diperbaiki lagi dan seterusnya. Pada akhirnya dengan proses semacam ini yang tidak berhenti, bisnis akan berkembang dengan baik dan membawa keberhasilan. C. Latihan 1. Apakah yang dimaksud dengan Analisa KKPA ? 2. Bagaimana cara melakukan analisis KKPA ? 3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen bisnis? 4. Apa saja fungsi manajemen yang ada dalam bisnis perikanan? D. Rangkuman Setelah ide usaha didapatkan dan hasil evaluasinya baik maka selanjutnya melakukan analisa KKPA yang bertujuan untuk menganalisa faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman baik dari internal maupun dari eksternal. Analisa ini mempunyai peranan yang cukup penting bagi usaha kecil. Analisis KKPA terlebih dahulu harus dimulai dengan mendefinisikan apa yang dikehendaki atau tujuan akhir suatu usaha bisnis. Analisis KKPA dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan perencanaan strategis suatu usaha bisnis UKM. Analisa KKPA didasarkan pada faktor-faktor kekuatan kita, kelemahan kita,peluang yang ada di luar dan seberapa besar kekuatan pesaing. Dengan mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan analisa KKPA dapat Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 23 ditentukan dan diprediksikan perkembangan usaha bisnis. Jika tujuan tidak tercapai harus ditentukan tujuan lain yang lebih rasional atau proses diulang kembali. Setelah visi dan misi ditentukan, langkah selanjutnya adalah merencanakan, mengorganisasikan, pergerakan dan monitoring serta evaluasi. Keempat tahapan ini adalah fungsi-fungsi dari manajemen yang merupakan cara untuk mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi. Tingkat Penguasaan = Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai 91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulangi materi. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 24 BAB IV PENGEMBANGAN BISNIS Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan mampu memahami cara untuk mengembangkan bisnisnya. Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan terus menerus mengalami perkembangan, tidak memandang usaha kecil maupun usaha berskala besar. Mengembangkan sebuah bisnis dimulai dari proses merintis usaha kemudian seiring dengan waktu bisnis berkembang secara perlahan namun pasti. Pertumbuhan bisnis secara bertahap akan membantu kematangan pelaku bisnis karena ada kesempatan untuk belajar. Perkembangan bisnis yang terlalu cepat terkadang membuat lupa diri dan tidak sempat belajar banyak tentang seluk beluk bisnis (galeri ukm.web.id, 2009) Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh seorang wirausahawan sebelum mengembangkan usahanya. A. Siklus Pengembangan Produk Menurut Kemendiknas (2010), Siklus kehidupan produk (product life cycle) atau sering disebut dengan proses tumbuh usaha adalah suatu konsepsi yang menjelaskan tentang berbagai tahapan pengembangan produk baru mulai dari awal hingga akhir. Siklus kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama: Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 25 1. Tahap perkenalan Ciri : a. Produk belum banyak yang mengenal b. Angka penjualan masih rendah c. Perlu promosi yang gencar 2. Tahap Pertumbuhan Ciri : a. Konsumen sudah mulai mengenal produk b. Jumlah penjualan dan laba meningkat c. Banyak penjual dan distributor yang terlibat d. Muncul pesaing yang meniru produk 3. Tahap kedewasaan Ciri : a. Produk mengalami titik jenuh, tidak ada penambahan jumlah konsumen b. Angka penjualan tetap c. Keuntungan menurun karena biaya promosi tinggi d. Muncul pesaing yang meniru produk 4. Tahap Penurunan Ciri : a. Produk lama mulai digantikan produk baru b. Konsumen mulai beralih ke produk lain yang lebih KREATIVITAS bagus kualitas dan kuantitasnya c. Hanya produk yang mempunyai kekuatan merek dan pelanggan setia yang bisa bertahan d. Jumlah keuntungan menurun drastis Bisnis mati Bagan siklus pengembangan produk Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 26 B. Evaluasi Pengembangan Usaha Menurut galeri ukm.web.id (2009) Setelah memahami siklus pengembangan produk, anda bisa menilai usaha yang sedang dijalankan berada pada posisi mana. Penilaian ini bisa diperoleh dari hasil pengawasan dan evaluasi sehingga dapat diketahui sejauh mana pencapaian keseluruhan usaha. Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meskipun bukan segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya. Evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang wirausahawan sekaligus menjadi sarana belajar dan proses memperbaiki diri. Dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis. 1. Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis a. Posisi Keseluruhan Usaha Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 27 b. Kemajuan atau Kemunduran usaha Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segalagalanya. Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan). C. Strategi Pengembangan Usaha Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mengembangkan usaha. Menurut galeri ukm.web.id (2009) : 1. Melakukan langkah perbaikan atau pengembangan Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun (lihat siklus tahapan produk). Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda. Disinilah seorang wirausahawan dituntut untuk tetap kreatif. Ketika mulai banyak pesaing yang meniru produk atau layanan jasa anda, anda akan tetap bisa bertahan dengan melakukan inovasi-inovasi. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 28 Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. 2. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai? Atau anda mulai mewaralabakan bisnis anda. D. Latihan 1. Jelaskan dengan singkat mengapa bisnis merupakan suatu kegiatan yang sangat dinamis! 2. Jelaskan bagaimana siklus pengembangan produk! 3. Mengapa perlu dilakukan evaluasi pengembangan usaha? 4. Bagaimana strategi untuk mengembangkan bisnis? Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 29 E. Rangkuman Setelah berhasil menemukan ide,kemudian langkah selanjutnya adalah mengembangkannya. merealisasikannya, maka Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan terus menerus mengalami perkembangan tidak memandang usaha kecil maupun usaha yang besar. Mengembangkan sebuah bisnis dimulai dari merintis usaha kemudian seiring dengan waktu bisnis berkembang secara perlahan namun pasti. Produk yang dibuat setelah dilempar ke pasar akan mengalami 4 tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap dewasa, dan tahap penurunan. Pengembangkan bisnis dilandasi oleh berbagai evaluasi yang telah dilakukan, bisa dengan membandingkan hasil yang dicapai sebelum dan sesudah usaha berjalan, secara per tiga bulan, 6 bulan maupun per tahun. Dari hasil evaluasi dapat ditindaklanjuti dengan perbaikan bila usaha mengalami penurunan. Tetapi bila diperoleh kemajuan, maka langkah berikutnya menyusun strategi baru agar produk bisa terus bertahan di pasar dan tidak mengalami penurunan. F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi. Tingkat Penguasaan = Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 30 91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulangi materi. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 31 BAB V PENUTUP Demikian modul Mengembangkan Perikanan ini kami buat, untuk dapat dijadikan acuan pada pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan. Namun tidak menutup kemungkinan bagi pengampu mata diklat Pengembangan bisnis perikanan ini untuk melengkapi bahan ajar dengan mencari sumber lain untuk memperkaya pengetahuan, keterampilan dan sikap para peserta. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya modul ini kami ucapkan terima kasih, teriring harapan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 32 KUNCI JAWABAN A. Jawaban BAB II 1. 1). Hobi atau hal yang disukai 2). Pengalaman yang dimiliki 3). Produk yang dipakai setiap hari 4). Menghadiri Pameran, seminar, konferensi 5). Mencari Mitra Bisnis yang bias anda memperkuat 6). Meniru usaha yang ada 2. Untuk menjawab pertanyaan apakah ide yang dimiliki itu bisa direalisasikan atau tidak. 3. Langkah pengevaluasian ide a. Penetapan kelayakan usaha baru - Analisis kelayakan teknis - Uji coba produk/jasa b. Analisis peluang pasar - Analisa potensi pasar - Identifikasi pasar potensial c. Analisis kelayakan finansial - Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana untuk biaya operasional - Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu berupa pencairan sumber dana dan biaya modal. - Penilaian Kemampuan Organisasional B. Jawaban BAB III 1. Analisa KKPA adalah analisa yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis. 2. Pertama mendefinisikan apa yang dikehendaki atau tujuan akir dari suatu usaha bisnis. Kemudian mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut: Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 33 1). Melihat Kekuatan 2) Kelemahan 3). Peluang 4). Ancaman 3. Manajemen bisnis adalah merupakan cara mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 4. Fungsi Manajemen yang ada di dalam bisnis perikanan adalah : 1). Perencanaan 2). Pengorganisasian 3). Pergerakan 4. Pengawasan dan Evaluasi C. Jawaban Bab IV 1. Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis karena akan terus menerus mengalami perkembangan. Dari tidak ada menjadi ada, setelah ada mengalami perkembangan atau tidak. 2. a. tahap perkenalan b. tahap pertumbuhan a. tahap dewasa b. tahap penurunan 3. karena bisnis bersifat dinamis sehingga akan terus mengalami perubahan, karena itu agar usaha yang kita kelola tidak mati, maka harus terus dikembangkan. 4. a.melakukan langkah perbaikan dan pengembangan b.memikirkan target usaha berikutnya Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 34 LAMPIRAN 1 Lembar Kerja 1: Mengidentifikasi Ide Usaha Bentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4 – 5 orang. Setiap kelompok memilih salah satu bidang perikanan, budidaya, pengolahan atau penangkapan/permesinan. Tiap kelompok mencoba melakukan identifikasi ide bisnis apa didapatkan baik usaha dalam bidang jasa maupun barang sebanyak-banyaknya yang mungkin bisa dikembangkan dengan cara mengisi kolom di bawah ini. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas. NO IDE USAHA/BISNIS PERIKANAN BUDIDAYA/TANGKAP/PERMESINAN/PENGOLAHAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dst Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 35 Lampiran 2 Lembar Kerja 2 : Menilai/Mengevaluasi Ide Usaha Setelah mengerjakan Lembar Kerja 1, anda bisa melakukan analisis dari ide usaha yang sudah anda identifikasi untuk dipilih satu peluang usaha yang sekiranya bisa diterapkan dan ke depan memiliki prospek yang baik mengacu pada materi sub bab menilai/Mengevaluasi peluang usaha baru. Setelah menilai peluang usaha, coba anda isi beberapa kolom di bawah ini. Lakukan secara berkelompok dan setelah selesai, hasilnya dipresentasikan di depan kelas. PELUANG BISNIS TERPILIH 1. Nama perusahaan yang diusulkan .......................................................... 2. Lokasi ……………………………………….... 3. Jenis Perusahaan yang di jalankan adalah ……………………………………….... Perdagangan ………………………………………..... Pelayanan Jasa ………………………………………..... Pembuatan Barang ……………………………………….... 4. Barang/jasa yang akan dijual ……………………………………….... 5. Pelanggan yang ingin diraih adalah ……………………………………….... 6. Perusahaan saya akan memenuhi …………………………………………. kebutuhan pelanggan dalam hal - hal sbb: 7. Analisis KKPA terhadap Peluang/ide bisnis …………………………………………. anda Kekuatan: Kelemahan: Peluang: Ancaman: 8. Menyiapkan Rencana Pemasaran: Produk ………………………………………….. (tulis semua produk barang/jasa yang akan anda jual melalui perusahaan 9. Menyiapkan Rencana Pemasaran: Harga Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 36 a. Pada bagian atas dari tabel di bawah ini tulis semua produk atau jenis-jenis produk yang akan Anda jual melalui perusahaan Anda. Jika ada lebih dari 5 jenis produk, tambahkan kolom secukupnya. b. Pada tahap ini, Anda hanya dapat membuat perkiraan biaya. Pada tahap selanjutnya, anda akan belajar bagaimana menghitung biaya secara akurat 10. Menetapkan harga jual Petunjuk: a. Tiap perusahaan perlu menetapkan harga jual untuk produk yang mereka jual b. Tiap produk yang akan anda jual, buatlah perkiraan harga jual produk Jenis Produk Karakteristik 1 …..... 2 ……… 3 ……… 4 …… 5 …… Harga Rata – rata yang ditawarkan oleh pesaing anda Perkiraan produksi perusahaan saya Perkiraan biaya ratarata produk yang saya tawarkan Harga yang saya tawarkan kepada pelanggan Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 37 DAFTAR PUSTAKA Anonymus. 2010. Modul 5. Perencanaan Usaha. Direktorat Jenderal Pendidikannon Formal dan Informal. Kemendiknas 2010. ---------------- http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/mengembangkan-binis.2009. Khairuman, dkk. 2008. Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera. Agromedia Pustaka. Jakarta. Kuncoro Eko Budi, 2004. Kiat Memasarkan Ikan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. I.M. Elang dan Tinaprilla N. 2008. Punya Bisnis Sendiri itu Nikmat. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta. Sasmito, 2007. Semua Orang Bisa Menjadi Pengusaha. Hi-Fest Publishing. Jakarta. Setiati Eni. 2005. Tujuh Jurus Sukses Memulai Usaha. CV. Andi Offset. Yogyakarta. Tim Agro Kanisius. 2006. Menjadi Jutawan dengan Pembenihan Lobster Air Tawar. . Kanisius. Jakarta Tim Penulis Penebar Swadaya. 2007. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 38