Modul Mengembangkan Bisnis-PUMP

advertisement
MENGEMBANGKAN BISNIS
ODUL
PELATIHAN
PENGEMBANGAN
USAHA MINA
PEDESAAN (PUMP)
Penyusun
Euis Solihah, S.Pi.
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil
menyusun Modul Mengembangkan Bisnis yang akan digunakan pada Pelatihan
Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang akan diselenggarakan di
UPT Pelatihan BPSDMKP. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya,
sehingga modul ini siap untuk digunakan.
Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan
suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat
tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif
terhadap pencapaian tujuan dari Penyelenggaraan Pelatihan PUMP.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih
banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami
harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut
di masa mendatang.
Jakarta, 2011
Kepala Pusat Pelatihan
Kelautan dan Perikanan
Drs. Mulyoto, MM
NIP. 19580314 198103 1 002
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
BAB I
i
ii
iii
iv
PENDAHULUAN
A Latar belakang ..............................................................................
B Deskripsi Singkat ..........................................................................
C Tujuan Pembelajaran ....................................................................
1. Kompetensi Dasar ....................................................................
2. Indikator Keberhasilan ..............................................................
D Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................
E Waktu …………………………………………………………………..
1
1
1
1
2
2
2
SUMBER DAN PENGEVALUASIAN IDE
A Sumber Ide ..................................................................................
B Mengevaluasian Ide ......................................................................
C Latihan ..........................................................................................
D Rangkuman ..................................................................................
E Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................................................
3
6
12
12
13
BAB III MENGUBAH IDE MENJADI KENYATAAN USAHA
A Analisa KKPA... ...... ......................................................................
B Manajemen Bisnis Perikanan .......................................................
C Latihan ..........................................................................................
D Rangkuman ...................................................................................
E Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................................................
14
17
23
23
24
BAB IV MENGEMBANGKAN BISNIS
A Siklus Pengembangan Produk ...................................................
B Evaluasi Pengembangkan Usaha ...........................................
C Strategi Pengembangan Usaha ...................... ............................
D Latihan ........................................................................................
E Rangkuman .................................................................................
F Umpan Balik dan Tindak Lanjut ...................................................
25
27
28
29
30
30
BAB V PENUTUP .........................................................................................
KUNCI JAWABAN ............................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
32
33
35
38
BAB II
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran 1. Lembar Kerja 1 …………………………………………
35
2. Lampiran 2. Lembar Kerja 2 …………………………………………
36
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan terus menerus
mengalami perkembangan, tidak memandang usaha kecil maupun usaha
berskala besar. Dinamis adalah bahwa segala sesuatu itu berubah. Yang tidak
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan, akan tergilas, sedang yang mampu
beradaptasi dengan perubahan akan tetap bertahan. Oleh karena itu seorang
wirausahawan harus tetap kreatif dan selalu mengikuti perubahan-perubahan
dalam dunia bisnis dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian. Intinya tidak
ada kata berhenti belajar bagi seorang usahawan. Bisnis usaha kecilpun harus
mengacu pada falsafah dasar tersebut, aktifitas bisnis usaha kecil harus
senantiasa berkembang dan berubah untuk mengikuti gerak perkembangan
lingkungan.
Mengembangkan sebuah bisnis dimulai dari proses merintis usaha
kemudian seiring dengan waktu, bisnis berkembang secara perlahan namun
pasti. Pertumbuhan bisnis secara bertahap akan membantu kematangan pelaku
bisnis karena ada kesempatan untuk belajar. Perkembangan bisnis yang terlalu
cepat terkadang membuat lupa diri dan tidak sempat belajar tentang seluk beluk
bisnis.
B. Deskripsi Singkat
Modul Mengembangkan Bisnis Perikanan ini membahas mengenai ide
dan mengevaluasi ide, mengubah ide menjadi kenyataan dan mengembangkan
bisnis perikanan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu mengembangkan
ide usaha di bidang perikanan.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
1
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan dapat memahami bisnis
perikanan.
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1. Sumber dan Pengevaluasian Ide
a. Sumber Ide
b. Pengevaluasian Ide
2. Mengubah Ide Menjadi Kenyataan
a. Analisa KKPA
b. Manajemen Bisnis Perikanan
3. Mengembangkan Bisnis
a. Siklus Pengembangan Produk
b. Evaluasi Pengembangan Produk
c. Strategi Pengembangan Produk
E. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk mengikuti mata diklat ini adalah 6 jam
pelajaran (JP) @ 45 menit, yang terdiri dari:
1. Teori
: 2 JP
2. Praktek
: 4 JP
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
2
BAB II
SUMBER DAN PENGEVALUASIAN IDE
Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan mampu
menjelaskan dan menemukan sumber ide serta memahami cara untuk
mengevaluasinya.
A. Sumber ide
Mimpi adalah dasar seseorang dalam menjalankan kegiatan wirausaha.
Seorang wirausahawan memulai kegiatan berwirausaha dari mimpi-mimpi dan
harapan yang tinggi. Dalam bahasa manajemen mimpi disebut visi. Mimpi
merupakan sesuatu yang seakan-akan tidak mungkin dicapai. Mimpi akan
sesuatu yang bersifat ideal tetapi juga memiliki kemauan untuk mewujudkan
menjadi dasar kesuksesan seorang wirausahawan. Meski memiliki mimpi yang
tinggi, seorang wirausahawan tidak lupa melakukan tindakan nyata, tidak sekedar
berangan-angan. Mimpi dan rencana besar saja tidak cukup bagi seorang
wirausahawan tetapi mimpi yang diikuti dengan tindakan nyata (Sasmito, 2007).
Dari sebuah mimpi bisa memunculkan ide untuk memulai suatu bisnis.
Tidak ada usaha tanpa ada gagasan yang mendahuluinya. Gagasan atau ide
bisnis tidak bisa hanya ditunggu-tunggu seperti wahyu, tetapi harus ditemukan
(galeri ukm.web.id, 2009). Dan untuk menemukan sumber ide bisa dari mana
saja, misalnya :
1. Hobi atau hal-hal yang disenangi dan dikuasai.
Misalnya sekarang ini anda menyenangi ikan mas koki sehingga anda
senang memeliharanya. Setelah beberapa tahun ikan mas koki anda sudah
mencapai puluhan pasang dan menghasilkan anakan.
Maka dari hobi ini,
bisa menjadi ide bisnis bagi anda (Kuncoro, 2004).
Contoh lainnya mungkin anda hobi memasak dan mengolah aneka
masakan dari ikan.
Anda bisa membuat masakan yang anda sukai
dan
menjualnya ke tetangga sekitar.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
3
Menurut Setiati (2005) bisnis yang dimulai dari hobi atau hal-hal yang
anda senangi akan memberikan sikap yang positif karena anda melakukannya
dengan hati yang senang.
2. Pengalaman yang dimiliki.
Memulai bisnis dari pengalaman yang sudah dimiliki merupakan ide
yang cukup bagus. Sebagai contoh, anda sudah pernah bekerja di sebuah
perusahaan/pabrik pengolahan ikan, maka anda bisa memulai bisnis
pengolahan ikan dengan berbekal pengalaman anda ketika menjadi karyawan
di perusahaan pengolahan ikan. Anda memiliki pemahaman tentang seluk
beluk bisnis dan jejaring kerja. Sering kali orang mendapatkan ide bisnis dari
bisnis-bisnis yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja
(Sasmito, 2007).
3. Produk yang dipakai setiap hari.
Perhatikan produk-produk yang Anda pakai setiap hari. Coba pikirkan
bagaimana produk itu bisa diperbaiki? Kebutuhan apa, atau masalah apa
yang Anda hadapi yang bisa dijawab dengan produk yang saat ini belum ada?
Contoh : dalam menu sehari-hari untuk keluarga anda sering
menyajikan masakan dari ikan, tapi anak anda yang masih kecil merasa malas
memakannya karena sering kerepotan untuk memisahkan durinya. Dari sini
anda bisa mendapatkan ide untuk menyediakan produk ikan segar yang tanpa
duri, sehingga orang tidak perlu repot-repot membersihkan ikan.
Apalagi
zaman sekarang, inginnya yang serba praktis. Banyak ibu rumah tangga yang
juga merangkap sebagai wanita karir sehingga tidak mempunyai banyak
waktu untuk memasak karena repot dan terbatasnya waktu. Dengan adanya
produk perikanan yang praktis, sepulang dari kantor, mereka masih sempat
menyajikan masakan yang bergizi tinggi bagi anggota keluarga.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
4
4. Menghadiri acara-acara pameran, temu usaha, seminar, konferensi, dll.
Di sana mungkin Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai
produk yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra. Bacalah
majalah atau publikasi lain yang membahas produk yang Anda minati.
5. Mencari mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa Anda perkuat.
Misalnya disekeliling rumah anda banyak terdapat sungai tempat
habibat cacing sutera.
Carilah pengusaha ikan hias sehingga anda bisa
menjadi mitra bisnisnya untuk memasok kebutuhan cacing sutera sebagai
salah satu pakan ikan hias (Khairuman dkk, 2008).
6. Meniru usaha yang sudah ada
Menurut Elang dan Tinaprilla (2008) Anda bisa saja meniru usaha
orang lain yang sudah sukses, bahkan anda bisa menjadikannya sebagai
narasumber dan belajar secara langsung dari wirausahawan yang telah
berhasil.
Tetapi tentu saja bila anda membuka usaha yang sama, tidak
menjadi saingan wirausahawan yang sudah ada dengan cara lokasi usaha
yang berbeda. Cara lainnya yaitu dengan memodifikasi produk yang sudah
ada dengan kreatifitas anda sehingga produk yang anda buat mempunyai
keunikan tersendiri.
7. Melihat tren
Bisnis dengan melihat tren/kecenderungan yang sedang terjadi.
Misalnya beberapa waktu yang lalu masyarakat tertarik dengan adanya lobster
air tawar. Anda bisa membuka bisnis pelatihan budidaya lobster air tawar.
Karena minat masyarakat sedang tinggi anda pun selain menjual jasa
pelatihan juga bisa sambil menjual benihnya (Tim Agro kanisius, 2006).
Dunia ini penuh dengan kesempatan. Dibutuhkan orang-orang penuh
energi dan cerdik untuk menemukannya. Dengan sikap mental yang positif,
keinginan untuk sukses, pola pikir yang kukuh, antusiasme yang tinggi dan
tidak
cepat
menyerah Anda
akan
menemukan,
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
menciptakan
dan
5
mendapatkan manfaat dari kemungkinan-kemungkinan dan kesempatankesempatan yang Anda impikan. Anda dapat dengan mudah memperoleh
informasi melalui koran, majalah dan internet sehingga mempercepat
pertukaran informasi menembus batas negara, budaya, sosial dan ekonomi
(Elang dan Tinaprilla, 2008).
Untuk membantu pemahaman mengenai ide untuk memulai suatu
usaha, kerjakan lembar kerja 1 yang terdapat dalam lampiran 1.
B. Mengevaluasi Ide
Sebelum memulai suatu bisnis, Anda harus memutuskan apa yang akan
Anda jual dan bagaimana Anda akan menghasilkan keuntungan. Ide bisnis
biasanya telah berkembang di kepala wirausahawan selama beberapa waktu.
Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik
Anda. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi
dan membuat Anda tetap bersemangat untuk berusaha (galeri ukm.web.id, 2009).
Menurut Kemendiknas (2010), dalam realita, seringkali terjadi seseorang
yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis yang berlebihan.
Untuk menetralisir rasa optimis yang berlebihan perlu dilakukan evaluasi.
Bagaimana cara mengevaluasi ide tersebut dilihat dari peluang usahanya?
Dalam mengevaluasi peluang usaha kita harus berhati-hati dan tidak boleh
gegabah asal membuka usaha baru, tetapi harus memperhitungkan segala
kemungkinan yang akan dihadapi. Beberapa kemungkinan tersebut antara lain,
teman yang akan diajak kerja sama, sumber modal, komoditi yang akan dijual,
dan kemungkinan daya serap pasar. Secara rinci ada beberapa langkah yang
perlu diperhatikan dalam menilai/mengevaluasi peluang usaha baru yaitu:
1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Hal pertama yang harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah
analisis kelayakan usaha tersebut. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru
adalah menemukan jawaban apakah peluang usaha baik yang berupa produk
baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah
produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba. Pada tahap analisis
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
6
kelayakan usaha baru ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari
aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis
kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan yaitu :
1) Identifikasi Analisis Teknis
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis
yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah
dimodifikasi
sesuai
dengan
perubahan
teknologi,
permintaan
konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku
produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
2) Uji Coba Produk atau Jasa
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba
produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau
jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.
b. Analisis Peluang Pasar
Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu
membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari pemasaran
adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu perlu
adanya riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan,
memilih produk yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang
lebih baik dan merencanakan sasaran yang realistik. Tujuan riset pasar
adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang
usaha yang akan dibuka. Pada tahap ini ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu:
1) Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru
direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang
relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
7
pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi
pasar.
2) Identifikasi Pasar Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan
maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang
ditentukan, misalnya satu tahun. Langkah untuk mengidentifikasi dan
mengestimasi potensi pasar adalah:
a) Identifikasi pemakai akhir dari produk atau jasa
yang dilakukan pada tahap Langkah ini adalah identifikasi pelanggan
potensial.
b) Identifikasi segmen pasar pokok.
Setelah
pelanggan
potensial
dapat
ditetapkan,
langkah
kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan-pelanggan yang dalam
kategori homogen/masing-masing mempunyai karakteristik yang
sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan, karakteristik
demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan
baik dan media periklanan yang paling responsif.
Kategori
pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha
baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan
kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan
untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau
konsumen.
c) Menentukan volume pembelian potensial dalam tiap- tiap segmen
pasar dan volume total dari semua segmen.
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari
produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode
sekarang
dan
yang akan
datang.
Salah satu cara untuk
mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
8
menguji pasar.
d) Sumber Informasi Pasar
Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mengevaluasi
peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha
baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi
tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang
dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan
data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari
lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun biro
penelitian yang disebut dengan data sekunder.
e) Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk
mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai
keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar
adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen
terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan
calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar
juga memberikan12 kemungkinan paluang dalam pemasaran,
distribusi dan pelayanan.
f) Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung
memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit,
tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada
terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
c. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan
sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
9
laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return)
bisa
sangat berbeda tergantung pada pemilihan elternatif yang ada bagi
usaha baru. Ada tiga langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam
analisis kelayakan finansial, yaitu.
1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana - dana yang
diperlukan
untuk
operasional.
Kebutuhan
finansial
hendaknya
diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya
untuk operasi tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya diperlukan
juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun.
2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu
berupa pencairan sumber dana dan biaya modal. Langkah kedua
dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya
finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam
operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial
potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang.
3) Penilaian
Kemampuan
Organisasional.
Setiap
bisnis
usaha
membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan
bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu
diperhatikan
adalah
jenis
keterampilan,
jenis
organisasi
dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang
efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru
tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
a) Penentuan
kebutuhan
personalia
dan
perencanaan
struktur
organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah
analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
10
dilakukan.
Langkah
kedua
adalah
pengelompokkan
aktivitas
tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu
secara
efektif.
Langkah
tiga
adalah
dari
berbagai
tugas
dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
b) Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang
dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi
usaha baru. Apakah ketersediaan orang-orang yang berkualitas
sudah memenuhi dari yang dibutuhkan.
d. Analisis Persaingan
Semua
bisnis/usaha
akan
menghadapi
persaingan
baik
persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang identik dengan
produk perusahaan itu pada pasar yang sama dan tekanan tidak langsung
dari barang pengganti.
Suatu
pendekatan
untuk
menganalisis
tekanan
persaingan
dipusatkan pada tiga hal, yaitu :
1) Identifikasi pesaing besar potensial
2) Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing
3) Identifikasi
keuntungan
persaingan
tertentu
dari
usaha
yang
dilaksanakan.
Bagaimana cara anda mendapatkan informasi yang anda butuhkan?
Secara
sederhana, anda bisa melakukan wawancara dan survey lapangan secara kecilkecilan. Mungkin sambil membeli produk mereka, anda mengobrol secara santai
untuk mencari informasi tentang seluk beluk usaha yang sudah dilakukan orang
lain.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
11
C. Latihan
1. Jelaskan dengan singkat dari mana saja anda bisa mendapatkan ide untuk
memulai suatu bisnis!
2. Apa maksud dilakukannya pengevaluasian ide?
3. Bagaimana anda melakukan pengevaluasian ide?
D. Rangkuman
Sebelum memulai suatu usaha anda perlu mencari usaha apa yang
cocok untuk anda. Berbagai macam ide bisa anda dapatkan baik secara sengaja
maupun kebetulan. Ada beberapa sumber ide yang bisa anda cari, misalnya dari
hobi yang selama ini anda senangi, dari produk yang selama ini anda gunakan
sehari-hari, dari pengalaman tempat anda bekerja, dari pameran,seminar maupun
konfrensi, atau juga menjadi mitra bisnis bahkan dari cara meniru usaha yang
sudah ada.
Namun, sebelum ide itu diwujudkan menjadi sebuah usaha, perlu
dievalusi terlebih dahulu, agar anda mengetahui apakah
ada pasar yang
membutuhkan produk anda dan siap membeli serta bisnis ini bisa memberikan
keuntungan atas investasi.
Langkah-langkah pengevaluasian ide
1. Penetapan kelayakan usaha baru
a. Analisis kelayakan teknis
b. Uji coba produk/jasa
2. Analisis peluang pasar
c. Analisa potensi pasar
d. Identifikasi pasar potensial
3. Analisis kelayakan finansial
e. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana untuk biaya operasional
f.
Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu
berupa pencairan sumber dana dan biaya modal.
g. Penilaian Kemampuan Organisasional
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
12
Ketika anda melakukan Pengevaluasian terhadap ide, anda akan
membutuhkan berbagai informasi yang bisa anda peroleh dengan cara
wawancara dan survey pasar secara sederhana.
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang
modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk
mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
Tingkat Penguasaan =
Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari
mencapai
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka
disarankan mengulangi materi.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
13
BAB III
MENGUBAH IDE MENJADI KENYATAAN USAHA
Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan mampu
mengubah ide menjadi kenyataan usaha dengan mengidentifikasikan faktor
internal dan eksternal serta Manajemen Bisnis Perikanan.
Setelah ide usaha anda dapatkan, dan anda memperoleh berbagai informasi
setelah
melakukan
mengidentifikasi
pengevaluasian
ide,
maka
langkah
selanjutnya
adalah
kekuatan sekaligus kelemahan yang terdapat pada diri sendiri.
Kekuatan dan kelemahan adalah dua sisi yang berbeda yang menyatu dalam diri
setiap orang. Setiap individu tidak akan luput dari kedua sisi yang berpasangan
tersebut. Hanya saja, manusia telah dikarunia nilai lebih oleh Sang Maha Pencipta
bila dibandingkan makhluk lainnya.
Oleh karena itu manusia mampu mengelola
kekuatan menjadi alat penopang hidup dan kelemahan dikerdilkan sehingga tidak
menjadi penghambat.
A. Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis usaha
kecil, faktor tersebut berasal dari internal usaha kecil dan berasal dari eksternal
bisnis. Salah satu pendekatan analisa yang biasa
dipergunakan dalam
perencanan dan evaluasi suatu usaha termasuk bisnis usaha kecil adalah analisa
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA). Dengan menggunakan
analisa KKPA, faktor eksternal dan internal sebuah bisnis bisa diidentifikasi
dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis.
Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk
menaiki tangga kesuksesan, jika direncanakan dengan matang melalui beberapa
analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha. Sebelum
memutuskan untuk membangun bisnis usaha kecil anda, ada baiknya
dipertimbangkan beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar bisnis
dan juga sisi internal diri kita. Dengan pendekatan analisa KKPA ini akan cukup
membantu menentukan langkah bisnis selanjutnya. Kiat sukses bisnis dengan
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
14
melakukan analisa bisnis dengan pendekatan KKPA ini cukup membantu
suksesnya sebuah bisnis. Analisis ini telah banyak digunakan dan teruji dalam
berbagai bidang bisnis.
Kekuatan :
Kelemahan :
Peluang :
Ancaman :
Diagram Analisa KKPA
Analisa KKPA terlebih dahulu harus dimulai dengan mendefinisikan apa yang
dikehendaki atau tujuan akhir suatu usaha bisnis. Analisa KKPA dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan perencanaan strategis suatu
usaha bisnis UKM. Analisis KKPA didasarkan pada faktor-faktor kekuatan kita,
kelemahan kita,peluang yang ada di luar dan seberapa besar kekuatan pesaing.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan analisa KKPA dapat
ditentukan dan diprediksikan perkembangan usaha bisnis. Jika tujuan tidak
tercapai harus ditentukan tujuan lain yang lebih rasional atau proses diulang
kembali.
Faktor Internal
: kekuatan dan kelemahan internal organisasi bisnis
Faktor eksternal : ancaman dan peluang yang ada pada lingkungan eksternal
organisasi bisnis.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
15
Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang kita miliki, segera
melakukan antisipasi agar kelemahan tersebut tidak menimbulkan kegagalan
suatu usaha. Setelah dianalisa kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh bisnis
kita,
sedapat
mungkin
kita
segera
mengambil
langkah-langkah
untuk
menanggulangi kelemahan tersebut. Contoh sederhana, jika kelemahan kita
adalah pada faktor produksi yang lamban karena alat produksi yang sudah cukup
udzur tentu harus diatasai dengan mengganti alat produksi yang lebih baru. Atau
melakukan modifikasi alat yang lebih efisien dan efektif.
Kekuatan yang kita miliki adalah potensi yang perlu ditonjolkan dan
dijadikan modal mencapai keberhasilan. Misalnya kita memiliki produk yang
memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis, ini bisa dipergunakan sebagai
bahan dalam pendekatan promosi. Peluang sama halnya dengan Kekuatan
merupakan hal positif dari sisi luar yang perlu ditangkap dan dijadikan landasan
untuk menjalankan roda bisnis. Salah satu contoh, misalkan ada peluang pasar
permintaan terhadap suatu produk sangat besar. Ini adalah peluang yang perlu
segera ditangkap untuk dijadikan ladang bisnis kita.
Banyaknya
peluang
suatu
usaha sudah
pasti
akan
diikuti
dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam bisnis yang sama. Hal ini
memunculkan ancaman bagi usaha kita. Ancaman pesaing semacam ini perlu
diantisipasi dengan beberapa langkah. Misalnya dengan meningkatkan mutu
produk, variasi produk atau metode pemasaran yang lebih baik. Sedapat mungkin
kita meminimalkan kelemahan dan ancaman tetapi memperkuat kekuatan dan
potensi.
Setelah analisa dan pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan
muncul sebuah visi dan gambaran usaha yang akan dijalankan. Meskipun usaha
yang dilakukan hanyalah usaha kecil ada baiknya visi dan misi usaha tersebut
didefinisikan secara tertulis, agar setiap saat bisa kita monitor perkembangannya
apakah sesuai dengan gambaran awal atau tidak. Tanpa dokumentasi tertulis
biasanya kita akan lupa atau melenceng dari tujuan awal.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
16
Untuk memperdalam pemahaman anda, kerjakan lembar kerja 2 yang
ada di lampiran.
B. Manajemen Bisnis Perikanan
Visi dan tujuan bisnis yang baik tidak akan berarti apa-apa kalau tidak
dijalankan, kebanyakan orang hanya berhenti pada tahap memikirkan dan
berangan-angan tanpa tindakan nyata. Maka agar ide menangkap peluang usaha
yang cemerlang tidak sia-sia maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan.
Sekedar melaksanakan tanpa arah yang jelas bagaikan berjalan tanpa
tahu arah dan tujuan yang jelas, tanpa panduan peta atau kompas. Maka untuk
mengontrol agar yang dilakukan sesuai dengan arah dan tujuan yang benar harus
melalui beberapa tahapan-tahapan dan proses. Usaha perikanan hendaknya
dikelola secara professional, bukan hanya sebuah usaha sampingan sebatas
pemenuhan kebutuhan hidup atau tidak mengacu pada pencapaian target
keuntungan.
Untuk mencapai target keuntungan, usaha perikanan dijalankan
seperti halnya sebuah perusahaan dengan kemampuan manajemen yang baik.
Untuk itu perlu memahami fungsi manajemen serta aspek-aspek yang perlu
dikelola dalam bisnis perikanan.
Menurut
Tim
Penulis
Penebar
Swadaya
(2007)
secara
umum,
manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa faktor yang
menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam
kehidupan sehari-hari manajemen sangat diperlukan agar tidak terjadi benturan
antara masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai.
Dalam bisnis perikanan, manajemen juga sangat diperlukan supaya
usaha kita berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang sesuai harapan.
Semua fungsi-fungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam
bisnis perikanan fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda-beda
tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang
diusahakan.
Adapun fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam bisnis perikanan,
antara lain sebagai berikut :
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
17
1. Planning/Perencanaan Usaha
Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah
yang dipilih. Bisnis dimulai dengan visi yang jauh kedepan dan diikuti dengan
perencanaan yang matang dan baik. Dalam bisnis biasanya orang akan
membuat sebuah rencana bisnis/Business Plan yang detail mengenai apa
saja yang akan dikerjakan, target-target dan pencapaian yang diinginkan,
sumber daya yang dimiliki, sasaran produksi/pasar. Sebelumnya, anda sudah
melakukan kegiatan pengevaluasian ide dan analisisa KKPA, kedua hal
tersebut bisa anda gunakan ketika menyusun rencana usaha.
a. Perencanaan Produk
Jenis ikan yang akan diproduksi perlu dipertimbangkan dan
ditentukan lebih dulu. Jenis ikan yang dipilih hendaknya dapat memenuhi
selera pasar dengan baik dan disesuaikan dengan lahan yang tersedia.
Hasil produksi ikan yang memenuhi selera pasar akan lebih memudahkan
pemasaran sehingga tidak ada kekhawatiran ikan tidak terjual.
Di pasaran terlihat bahwa produk yang disenangi atau diperlukan
konsumen tidak hanya satu jenis saja, tetapi bermacam-macam.
Oleh
karenanya pemilihan produk dapat dilakukan pada satu atau beberapa
jenis ikan saja, tidak perlu semuanya. Untuk memilih jenis ikan, diadakan
seleksi dengan cara meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi jenis yang
dipilih tersebut.
Faktor-faktor yang diperlukan dalam memilih jenis produk antara
lain, kegunaan, jumlah permintaan pasar, kemungkinan pengembangan,
potensi penjualan, persaingan, distribusi, faktor budidaya, dan umur panen.
Gabungan faktor-faktor ini menunjukkan profil ikan yang sesungguhnya.
Kelemahan atau kekuatan yang timbul bila memproduksi ikan tersebut
akan terlihat.
b. Perencanaan Lokasi Usaha
Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi
kelangsungan usaha.
Oleh karena itu dalam penentuan lokasi perlu
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
18
mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh. Selain itu juga, perlu
melihat prospek lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Lokasi yang
dipilih sebaiknya dapat mendukung untuk mendatangkan keuntungan
terbesar. Selain itu, lokasi yang akan digunakan sangat berpotensi tinggi
untuk kegiatan usaha.
Perencanaan lokasi hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Sebagai bahan pertimbangan, dalam penentuan lokasi perlu meninjau
kembali aspek seperti berikut :
1) Aspek teknis ekonomis
Ada beberapa hal yang perlu dilihat dari lokasi usaha yang
direncanakan, yaitu :
a) Biaya Transportasi
Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan
tempat penyedia bahan produksi, ataupun lokasi usaha dengan
tempat pemasaran.
b) Sarana Jalan
Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan,
terkadang
bisa
pengangkutan
operasional.
menaikkan
sehingga
biaya
akan
pemasaran
terjadi
atau
biaya
penambahan
biaya
Tidak jarang suatu lokasi harus dibuatkan sarana
jalannya terlebih dahulu karena sang at sulit dijangkau.
c) Harga tanah
Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa yang ringan. Tujuannya
untuk mengantisipasi adanya kemungkinan pengembangan usaha di
masa yang akan datang.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
19
d) Sarana listrik dan sumber air
Listrik sang at diperlukan dalam menjalankan usaha perikanan.
Selain
untuk
sarana
penerangan,
listrik
diperlukan
untuk
menjalankan sarana elektronik lain. Sementara sumber air juga
diperlukan bagi usaha budidaya, penangkapan maupun pengolahan.
2) Aspek Iklim dan agronomis
Iklim suatu daerah akan mempengaruhi jenis usaha yang akan
dipilih, apakah cocok untuk usaha budidaya karena mempengaruhi
jenis ikan dan perkembangannya.
Bisnis pengolahan misalnya
kerupuk ikan, akan lebih baik di daerah yang curah hujannya sedikit.
Agronomis berhubungan dengan topografi, jenis dan kondisi tanah
serta jenis perairan yang ada di daerah tersebut.
c. Perencanaan Standar Produksi
Pengusaha yang berpikiran maju tidak hanya sekedar mementingkan
jumlah produksi saja, tetapi juga mengutamakan kualitas produksinya. Hal
ini sangat berperan dalam menentukan segmen pasar. Bila suatu produk
dilempar ke pasaran maka produk dengan kualitas terbaik yang akan lebih
banyak diminati. Dengan demikian, secara otomatis harganya juga akan
lebih baik.
Bila kita merencanakan usaha untuk jangka waktu lama dan tidak terbatas,
usaha menjaga kualitas produk merupakan langkah yang harus selalu
dipertahankan.
Hal ini penting untuk menjaga penilaian mutu dari
konsumen.
Usaha untuk menghasilkan produk perikanan sesuai standar yang
diharapkan memang tidak mudah, namun dengan imbalan yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan harga biasa, tentunya usaha kita tidak menjadi
sia-sia.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
20
d. Perencanaan Pengadaan Tenaga Kerja
Aspek ini penting untuk diperhatikan karena akan sangat membantu
jalannya sebuah usaha.
Ketersediaan tenaga kerja yang mengerti dan
memahami usaha perikanan akan memudahkan menjalankan usaha.
Aspek mental
pekerja juga perlu diperhatikan untuk menghindari
kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Jumlah dan
besarnya upah tenaga kerja juga perlu dipertimbangkan agar semua aspek
usaha dapat ditangani dengan baik tanpa memperbesar biaya operasional.
Bisnis perikanan mencakup beberapa bidang pekerjaan. Secara mudahnya
bisnis ini bisa dibagi menjadi bidang teknis dan administrasi. Kedua bidang
ini terdiri dari bermacam-macam pekerjaan, mulai dari yang sederhana
sampai yang rumit.
Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja untuk
menjalankan semua pekerjaan itu
e. Perencanaan Pasar
Pemasaran merupakan aspek yang sangat mendasar dalam mencapai
keuntungan. Jika produksi besar, tetapi tidak memiliki sasaran pasar maka
hasil produksi tidak akan bisa terjual. Oleh karena itu, sebelum melangkah
ke usaha produksi, sebaiknya pengusaha perikanan berpikir dan
berorientasi ke aspek pemasaran terlebih dahulu. Jangan sampai ketika
produk sudah jadi, baru memikirkan sasaran pemasaran.
Pengertian pasar secara luas adalah tempat dimana pembeli dan penjual
melakukan transaksi. Banyak jenis pasar yang dapat digunakan sebagai
tempat penyaluran produksi perikanan. Diantaranya adalah pasar umum,
tempat pelelangan ikan, pasar swalayan, pasar khusus ikan dan pasar
ekspor.
f. Perencanaan Keuangan
Meliputi besarnya modal yang diperlukan, sumber permodalan, cara
penyusunan anggaran untuk alokasi dana yang tepat.
Perencanaan
keuangan disusun baik per tahun, per musim, per bulan atau per minggu
berdasarkan periode waktu tertentu disesuaikan dengan produknya.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
21
Perencanaan keuangan yang teratur sang at bermanfaat bagi usaha
perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa suatu usaha yang sehat
dan menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri.
2. Pengorganisasian
Fungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi
bidang pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok
yang
diperlukan,
fungsi
pengorganisasian
akan
menetapkan
dan
memperinci hubungan-hubungan yang diperlukan.
3. Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis disusun dan dibuat secara detail dan
matang, langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana bisnis
tersebut. Pergerakan merupakan tindakan untuk merangsang anggotaanggota kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan
dengan baik dan antusias.
Pelaksanaan diupayakan seperti yang sudah
direncanakan, Seorang wirausahawan dituntut untuk konsisten dan disiplin
terhadap apa-apa yang sudah direncanakan. Meski adaptasi terhadap
situasi diperkenankan tetapi tidak boleh menyimpang terlalu jauh dari
rencana semula apalagi toleransi karena ketidakdisiplinan.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan perlu dilakukan untuk mengontrol sejauh mana hasil
pelaksanaan yang telah dilakukan, apakah sesuai dengan tujuan dan
sejalan dengan cita-cita usaha awal atau tidak. Pengawasan merupakan
evaluasi yang dilaksanakan secara berkala yang waktunya bisa ditentukan
sesuai dengan kondisi bisnis.Jika bidang usaha bisnis yang dijalankan
memiliki mobilitas dan perubahan yang tinggi bisa dilakukan lebih sering.
Evaluasi bisa bersifat mingguan, bulanan, 3 bulanan dan sebagainya.
Berdasarkan hasil pengawasan dapat dilihat letak kesalahan dan
kekurangan usaha bisnis yang tengah berjalan. Selanjutnya adalah
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
22
melakukan tindakan untuk memperbaiki dan menambal kekurangankekurangan yang ada. Dalam evaluasi terkadang ditemukan ide-ide atau
strategi bisnis baru yang patut diterapakan pada waktu selanjutnya.
Keempat proses tersebut bisa jadi merupakan proses yang terus
berulang dalam setiap kehidupan bisnis. Seperti yang diuraikan di awal
bahwa bisnis merupakan kegiatan yang dinamis dan selalu mengalami
perubahan. Maka keempat proses tersebut selalu dibutuhkan dalam
kegiatan bisnis. Jika sebuah rencana bisnis tidak membuahkan hasil yang
optimal bisa dibuat rencana baru yang lebih rasional atau rencana
alternatif yang lebih baik, kemudian dievaluasi lagi, diperbaiki lagi dan
seterusnya. Pada akhirnya dengan proses semacam ini yang tidak
berhenti,
bisnis
akan
berkembang
dengan
baik
dan
membawa
keberhasilan.
C. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan Analisa KKPA ?
2. Bagaimana cara melakukan analisis KKPA ?
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen bisnis?
4. Apa saja fungsi manajemen yang ada dalam bisnis perikanan?
D. Rangkuman
Setelah ide usaha didapatkan dan hasil evaluasinya baik maka
selanjutnya melakukan analisa KKPA yang bertujuan untuk menganalisa faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman baik dari internal maupun dari
eksternal. Analisa ini mempunyai peranan yang cukup penting bagi usaha kecil.
Analisis KKPA terlebih dahulu harus dimulai dengan mendefinisikan apa yang
dikehendaki atau tujuan akhir suatu usaha bisnis. Analisis KKPA dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan perencanaan strategis suatu
usaha bisnis UKM. Analisa KKPA didasarkan pada faktor-faktor kekuatan kita,
kelemahan kita,peluang yang ada di luar dan seberapa besar kekuatan pesaing.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan analisa KKPA dapat
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
23
ditentukan dan diprediksikan perkembangan usaha bisnis. Jika tujuan tidak
tercapai harus ditentukan tujuan lain yang lebih rasional atau proses diulang
kembali.
Setelah
visi
dan
misi
ditentukan,
langkah
selanjutnya
adalah
merencanakan, mengorganisasikan, pergerakan dan monitoring serta evaluasi.
Keempat tahapan ini adalah fungsi-fungsi dari manajemen yang merupakan cara
untuk mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang
modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk
mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
Tingkat Penguasaan =
Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari
mencapai
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka
disarankan mengulangi materi.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
24
BAB IV
PENGEMBANGAN BISNIS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta diklat diharapkan
mampu memahami cara untuk mengembangkan bisnisnya.
Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan terus menerus
mengalami perkembangan, tidak memandang usaha kecil maupun usaha berskala
besar. Mengembangkan sebuah bisnis dimulai dari proses merintis usaha kemudian
seiring
dengan
waktu
bisnis
berkembang
secara
perlahan
namun
pasti.
Pertumbuhan bisnis secara bertahap akan membantu kematangan pelaku bisnis
karena ada kesempatan untuk belajar. Perkembangan bisnis yang terlalu cepat
terkadang membuat lupa diri dan tidak sempat belajar banyak tentang seluk beluk
bisnis (galeri ukm.web.id, 2009)
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha
menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu
yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu
mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan
stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan
terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi
kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas
menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus
diketahui oleh seorang wirausahawan sebelum mengembangkan usahanya.
A. Siklus Pengembangan Produk
Menurut Kemendiknas (2010), Siklus kehidupan produk (product life
cycle) atau sering disebut dengan proses tumbuh usaha adalah suatu konsepsi
yang menjelaskan tentang berbagai tahapan pengembangan produk baru mulai
dari awal hingga akhir. Siklus kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat
tahap utama:
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
25
1. Tahap perkenalan
Ciri :
a. Produk belum banyak yang mengenal
b. Angka penjualan masih rendah
c. Perlu promosi yang gencar
2. Tahap Pertumbuhan
Ciri :
a. Konsumen sudah mulai mengenal produk
b. Jumlah penjualan dan laba meningkat
c. Banyak penjual dan distributor yang terlibat
d. Muncul pesaing yang meniru produk
3. Tahap kedewasaan
Ciri :
a. Produk
mengalami
titik
jenuh,
tidak
ada
penambahan jumlah konsumen
b. Angka penjualan tetap
c. Keuntungan menurun karena biaya promosi tinggi
d. Muncul pesaing yang meniru produk
4. Tahap Penurunan
Ciri :
a. Produk lama mulai digantikan produk baru
b. Konsumen mulai beralih ke produk lain yang lebih
KREATIVITAS
bagus kualitas dan kuantitasnya
c. Hanya produk yang mempunyai kekuatan merek
dan pelanggan setia yang bisa bertahan
d. Jumlah keuntungan menurun drastis
Bisnis mati
Bagan siklus pengembangan produk
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
26
B. Evaluasi Pengembangan Usaha
Menurut
galeri
ukm.web.id
(2009)
Setelah
memahami
siklus
pengembangan produk, anda bisa menilai usaha yang sedang dijalankan berada
pada posisi mana.
Penilaian ini bisa diperoleh dari hasil pengawasan dan
evaluasi sehingga dapat diketahui sejauh mana pencapaian keseluruhan usaha.
Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan dan berapa pendapatan bersih yang
diperoleh setiap bulannya. Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama
dalam evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meskipun bukan
segala-galanya.
Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi
terhadap
kegiatan
usaha.
Apakah
usaha
mengalami
kemajuan
atau
kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal
anda menjalankan usaha dengan setelahnya.
Evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus
menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring
setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat
dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang wirausahawan sekaligus
menjadi sarana belajar dan proses memperbaiki diri. Dalam proses ini bisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
1. Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis
a. Posisi Keseluruhan Usaha
Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa
diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah
hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam
sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya.
Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah
untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi
Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang
sebenarnya.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
27
b. Kemajuan atau Kemunduran usaha
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi
kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segalagalanya. Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap kegiatan usaha. Apakah usaha mengalami kemajuan
atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada
saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan
jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri,
misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha
berjalan).
C. Strategi Pengembangan Usaha
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mengembangkan
usaha. Menurut galeri ukm.web.id (2009) :
1. Melakukan langkah perbaikan atau pengembangan
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya,
berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun (lihat siklus tahapan
produk). Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan
langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan
‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik.
Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang
dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami
kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini
mungkin Anda
harus
mencoba mencari
langkah
yang tepat
dalam
memperbaiki usaha Anda.
Disinilah seorang wirausahawan dituntut untuk tetap kreatif. Ketika
mulai banyak pesaing yang meniru produk atau layanan jasa anda, anda akan
tetap bisa bertahan dengan melakukan inovasi-inovasi.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
28
Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan
mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih
banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda
lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin.
2. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil
usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan,
tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai
target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’
selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan
usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda
ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami
kerugian yang cukup besar?
Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda
lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih
gencar?
Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain
yang lebih ramai?
Atau anda mulai mewaralabakan bisnis anda.
D. Latihan
1. Jelaskan dengan singkat mengapa bisnis merupakan suatu kegiatan yang
sangat dinamis!
2. Jelaskan bagaimana siklus pengembangan produk!
3. Mengapa perlu dilakukan evaluasi pengembangan usaha?
4. Bagaimana strategi untuk mengembangkan bisnis?
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
29
E. Rangkuman
Setelah berhasil menemukan ide,kemudian
langkah selanjutnya adalah mengembangkannya.
merealisasikannya, maka
Bisnis merupakan kegiatan
yang sangat dinamis dan terus menerus mengalami perkembangan tidak
memandang usaha kecil maupun usaha yang besar. Mengembangkan sebuah
bisnis dimulai dari merintis usaha kemudian seiring dengan waktu bisnis
berkembang secara perlahan namun pasti.
Produk yang dibuat setelah dilempar ke pasar akan mengalami 4 tahap,
yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap dewasa, dan tahap
penurunan.
Pengembangkan bisnis dilandasi oleh berbagai evaluasi yang telah
dilakukan, bisa dengan membandingkan hasil yang dicapai sebelum dan sesudah
usaha berjalan, secara per tiga bulan, 6 bulan maupun per tahun.
Dari hasil evaluasi dapat ditindaklanjuti dengan perbaikan bila usaha
mengalami penurunan. Tetapi bila diperoleh kemajuan, maka langkah berikutnya
menyusun strategi baru agar produk bisa terus bertahan di pasar dan tidak
mengalami penurunan.
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang
modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk
mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
Tingkat Penguasaan =
Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari
mencapai
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
30
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka
disarankan mengulangi materi.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
31
BAB V
PENUTUP
Demikian modul Mengembangkan
Perikanan ini kami buat, untuk dapat
dijadikan acuan pada pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan. Namun tidak menutup
kemungkinan bagi pengampu mata diklat Pengembangan bisnis perikanan ini untuk
melengkapi bahan ajar dengan mencari sumber
lain untuk memperkaya
pengetahuan, keterampilan dan sikap para peserta.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya modul ini kami
ucapkan terima kasih, teriring harapan semoga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
32
KUNCI JAWABAN
A. Jawaban BAB II
1. 1). Hobi atau hal yang disukai
2). Pengalaman yang dimiliki
3). Produk yang dipakai setiap hari
4). Menghadiri Pameran, seminar, konferensi
5). Mencari Mitra Bisnis yang bias anda memperkuat
6). Meniru usaha yang ada
2. Untuk menjawab pertanyaan apakah ide yang dimiliki itu bisa direalisasikan
atau tidak.
3. Langkah pengevaluasian ide
a. Penetapan kelayakan usaha baru
-
Analisis kelayakan teknis
-
Uji coba produk/jasa
b. Analisis peluang pasar
-
Analisa potensi pasar
-
Identifikasi pasar potensial
c. Analisis kelayakan finansial
-
Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana untuk biaya
operasional
-
Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya- biayanya yaitu
berupa pencairan sumber dana dan biaya modal.
-
Penilaian Kemampuan Organisasional
B. Jawaban BAB III
1. Analisa KKPA adalah analisa yang digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan perencanaan strategis.
2. Pertama mendefinisikan apa yang dikehendaki atau tujuan akir dari suatu
usaha bisnis. Kemudian mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
sebagai berikut:
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
33
1). Melihat Kekuatan
2) Kelemahan
3). Peluang
4). Ancaman
3. Manajemen bisnis adalah merupakan cara mengatur satu atau beberapa
faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
4. Fungsi Manajemen yang ada di dalam bisnis perikanan adalah :
1). Perencanaan
2). Pengorganisasian
3). Pergerakan
4. Pengawasan dan Evaluasi
C. Jawaban Bab IV
1. Bisnis merupakan kegiatan yang sangat dinamis karena akan terus menerus
mengalami perkembangan. Dari tidak ada menjadi ada, setelah ada
mengalami perkembangan atau tidak.
2. a. tahap perkenalan
b. tahap pertumbuhan
a. tahap dewasa
b. tahap penurunan
3. karena bisnis bersifat dinamis sehingga akan terus mengalami perubahan,
karena itu agar usaha yang kita kelola tidak mati, maka harus terus
dikembangkan.
4. a.melakukan langkah perbaikan dan pengembangan
b.memikirkan target usaha berikutnya
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
34
LAMPIRAN 1
Lembar Kerja 1: Mengidentifikasi Ide Usaha
Bentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4 – 5 orang. Setiap kelompok memilih
salah satu bidang perikanan, budidaya, pengolahan atau penangkapan/permesinan.
Tiap kelompok
mencoba melakukan identifikasi ide bisnis apa didapatkan baik
usaha dalam bidang jasa maupun barang sebanyak-banyaknya yang mungkin bisa
dikembangkan dengan cara mengisi kolom di bawah ini. Hasilnya dipresentasikan di
depan kelas.
NO
IDE USAHA/BISNIS PERIKANAN
BUDIDAYA/TANGKAP/PERMESINAN/PENGOLAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
35
Lampiran 2
Lembar Kerja 2 : Menilai/Mengevaluasi Ide Usaha
Setelah mengerjakan Lembar Kerja 1, anda bisa melakukan analisis dari ide usaha
yang sudah anda identifikasi untuk dipilih satu peluang usaha yang sekiranya bisa
diterapkan dan ke depan memiliki prospek yang baik mengacu pada materi sub bab
menilai/Mengevaluasi peluang usaha baru. Setelah menilai peluang usaha, coba
anda isi beberapa kolom di bawah ini. Lakukan secara berkelompok dan setelah
selesai, hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
PELUANG BISNIS TERPILIH
1. Nama perusahaan yang diusulkan
..........................................................
2. Lokasi
………………………………………....
3. Jenis Perusahaan yang di jalankan adalah
………………………………………....
Perdagangan
……………………………………….....
Pelayanan Jasa
……………………………………….....
Pembuatan Barang
………………………………………....
4. Barang/jasa yang akan dijual
………………………………………....
5. Pelanggan yang ingin diraih adalah
………………………………………....
6. Perusahaan
saya
akan
memenuhi ………………………………………….
kebutuhan pelanggan dalam hal - hal sbb:
7. Analisis KKPA terhadap Peluang/ide bisnis ………………………………………….
anda
Kekuatan:
Kelemahan:
Peluang:
Ancaman:
8. Menyiapkan Rencana Pemasaran: Produk …………………………………………..
(tulis semua produk barang/jasa yang akan
anda jual melalui perusahaan
9. Menyiapkan Rencana Pemasaran: Harga
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
36
a. Pada bagian atas dari tabel di bawah ini
tulis semua produk atau jenis-jenis
produk yang akan Anda jual melalui
perusahaan Anda. Jika ada lebih dari 5
jenis
produk,
tambahkan
kolom
secukupnya.
b. Pada tahap ini, Anda hanya dapat
membuat perkiraan biaya. Pada tahap
selanjutnya,
anda
akan
belajar
bagaimana menghitung biaya secara
akurat
10. Menetapkan harga jual
Petunjuk:
a. Tiap perusahaan perlu menetapkan
harga jual untuk produk yang mereka
jual
b. Tiap produk yang akan anda jual,
buatlah perkiraan harga jual produk
Jenis Produk
Karakteristik
1 ….....
2 ………
3 ………
4 ……
5 ……
Harga Rata –
rata yang
ditawarkan
oleh pesaing
anda
Perkiraan
produksi
perusahaan
saya
Perkiraan
biaya ratarata produk
yang saya
tawarkan
Harga yang
saya tawarkan
kepada
pelanggan
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
37
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus.
2010.
Modul
5.
Perencanaan
Usaha.
Direktorat
Jenderal
Pendidikannon Formal dan Informal. Kemendiknas 2010.
---------------- http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/mengembangkan-binis.2009.
Khairuman, dkk. 2008.
Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera.
Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Kuncoro Eko Budi, 2004. Kiat Memasarkan Ikan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
I.M. Elang dan Tinaprilla N. 2008. Punya Bisnis Sendiri itu Nikmat. PT. Kompas
Media Nusantara. Jakarta.
Sasmito, 2007.
Semua Orang Bisa Menjadi Pengusaha. Hi-Fest Publishing.
Jakarta.
Setiati Eni.
2005.
Tujuh Jurus Sukses Memulai Usaha.
CV. Andi Offset.
Yogyakarta.
Tim Agro Kanisius. 2006. Menjadi Jutawan dengan Pembenihan Lobster Air
Tawar. . Kanisius. Jakarta
Tim Penulis Penebar Swadaya. 2007. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
38
Download