JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072 DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072.12 PENGARUH METODE EDUTAINMENT DAN KONSEP DIRI TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK NESNA AGUSTRIANA PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Email: [email protected] Abstract: This study aimed to determine the effect of method of edutainment and self-concept to wards the children’s social skills in group A. The research method used in this research is experimental method with the treatment design by level 2x2 with 48 children samples. Social skills research data obtained was analyzed by analysis of variance (ANOVA) two lines and, which first lytested by requirements test analysis through normality test with Liliefors test and homogeneity test with Bartletttest. The results showed that, (1) there are differences in social skills children treat ededutainment method to approach the game with the children who were given treatment methods edutainment multi media approach, (2) there are significant interaction between method of edutainment and self-concept of the child’s social skills, (3) there are differences in social skills children treated edutainment method to approach the game with the children who were given treatment methods edutainment multimedia approach to children who have a positive self-concept, (4) there are differences in social skills children treated edutainment method to approach the game with the children who were given treatment methods edutainment multimedia approach to children who have a nsosialve self-concept. Keyword : Edutainment Methode, Social Skill, Self-concept Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode edutainment dan konsep diri terhadap keterampilan sosial anak-anak kelompok A. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain perlakuan dengan tingkat 2x2 dengan 48 sampel anak-anak. Data penelitian keterampilan sosial yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians ( ANOVA ) dua jalur, yang pertama lytested oleh analisis uji persyaratan melalui uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan Bartletttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada perbedaan keterampilan sosial anak-anak melalui metode ededutainment untuk mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode edutainment pendekatan multi media; terdapat interaksi yang signifikan antara metode edutainment dan konsep diri keterampilan sosial anak; terdapat perbedaan keterampilan sosial anak-anak yang diperlakukan metode edutainment untuk mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode pengobatan pendekatan multimedia edutainment kepada anak-anak yang memiliki konsep diri yang positi; ada perbedaan dalam keterampilan sosial anak-anak yang diperlakukan metode edutainment untuk mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode pengobatan pendekatan multimedia edutainment pada anak-anak yang memiliki konsep diri. Kata Kunci: Metode Edutainment, Keterampilan Sosial, Konsep Diri Anak usia dini mempunyai rendah. Rendahnya keterampilan berbagai macam kecerdasan, salah sosial ini membuat anak kurang satunya mampu adalah kecerdasan menjalin interaksi2sosial emosional. Faktor resiko penyebab secara efektif dengan lingkungannya, kegagalan anak untuk dapat meraih anak dan membangun rasa percaya diri, tindakan agresif merupakan cara kemampuan yang paling tepat untuk mengatasi bekerja kemampuan bergaul, sama, kemampuan cenderung permasalahan mengganggap sosial dan berkonsentrasi, rasa empati, dan mendapatkan apa yang diinginkan. kemampuan berkomunikasi. Ruang Selain itu proses pembelajaran di pendidikan sekolah kurang melatihkan masih kurang praktek prilaku dan penerapan nilai- mengoptimalkan keterampilan sosial nilai dengan kebaikan dalam kehidupan baik, bahkan bersekolah. Problematika pendidikan diabaikan yang terjadi di Indonesia salah pembelajaran satunya belajar kepada keaktifan guru, sehingga mengajar. Proses belajar mengajar pembelajaran menjadi membosankan yang sampai saat ini masih dilakukan bagi anak sehingga keterampilan adalah pembelajaran yang berpusat social anak tidak berkembang secara pada guru. Fakta lain menunjukkan optimal. Akibatnya, anak sering masih banyak guru yang mengacu ditolak oleh orang tua, teman sebaya, pada dan lingkungan. Oleh karena itu adalah proses target-target kurikulum, dan cenderung pelaksanaan masih sehingga pelaksanaan pembelajaran perlu baik di kelas maupun di luar kelas memudahkan guru masih melakukan dengan cara sekolah asal-asalan belaka. Apalagi guru pembelajaran yang memegang dioperasionalkan oleh kendali utama tanpa memposisikan anak sebagai subjek. Hasil yaitu upaya untuk pembelajaran suatu di model dapat guru di sekolah. peneliti Guru harus mampu mencari anak-anak metode pembelajaran yang tepat dan memiliki keterampilan sosial yang bervariatif dalam pembelajaran anak menunjukkan pengamatan adanya berorientasi bahwa Pengaruh Metode… Nesna Agustriana usia dini sehingga mengembangkan dapat Keterampilan Sosial keterampilan Argyle menjelaskan bahwa 3sosial anak. Metode pembelajaran keterampilan sosial diperlukan dalam harus sesuai dengan karakteristik kehidupan pembelajaran pada anak usia dini berhubungan yang menekankan kepada kegiatan teman-teman, bermain yang menyenangkan, untuk sebagainya. menghindari perasaan jenuh atau hendaknya diberikan kepada anak- perasaan bosan. Salah satu3metode anak untuk dapat membantu perilaku yang dari berteman menjadi lebih baik, karena pembelajaran yang berpusat pada anak masih kurang mampu menjalin guru adalah pembelajaran dengan persahabatan dan berteman, sehingga menggunakan metode edutainment. keterampilan sosial perlu dibentuk Metode ini dipandang relevan dalam melalui pelatihan atau pengalaman meningkatkan keterampilan anak. (Musfiroh Tadkirotun, 2007: 4). Munculnya Bronson diyakini lebih konsep baik edutainment sehari-hari yang dengan keluarga, tetangga dan Keterampilan sosial menjelaskan mengupayakan proses pembelajaran keterampilan yang kondusif dan menyenangkan, democratic society of the classroom, telah membuat suatu asumsi bahwa social skills are fostered daily as perasaan positif teachers gembira) akan (senang atau plan sosial: bahwa “In oppurtunities the for mempercepat children to interact with another, pembelajaran dan anak akan dapat lead and follow, select leaders, vote, mencapai hasil belajar yang optimal. and resolve their own conflicts”. Pembatasan masalah pada penelitian Keterampilan sosial anak dibantu ini yaitu keterampilan3sosial sebagai dari masalah utama, yang merupakan direncanakan oleh guru dimana guru variabel terikat. Sedangkan metode memberi kesempatan kepada anak edutainment dan konsep diri sebagai untuk berinteraksi dengan temannya, aspek memimpin dan mengikuti, memilih yang saling berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak. kegiatan pemimpin, sehari-hari mengusulkan yang dan JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 menyelesaikan permasalahannya sendiri (Carol Seefeldt, 2010: 129). Keterampilan secara cukup dalam masyarakat dan kemampuan bekerja perlu sama, komunikasi, simpati, empati, anak,yaitu dan tanggung jawab secara efektif mecakup:“1) living and working dalam konteks yang dapat diterima together; taking turns, respecting the oleh lingkungan sekitar anak. dimiliki sosial fungsi oleh rights of others; being socially sensitive (2) learning self-control Edutainment and self-direction (3) sharing ideas Edutaimen dari segi bahasa and 4sosialve4e with others” (John berarti pendidikan yang menghibur Jarolimek, 1977: 208). Pernyataan atau menyenangkan, sedangkan dari tersebut bahwa segi makna edutaiment adalah suatu keterampilan sosial membuat aspek- proses pembelajaran yang didesain aspek keterampilan untuk hidup dan sedemikian rupa sehingga muatan bekerja sama, keterampilan untuk pendidikan mengontrol diri dan orang lain, dikombinasikan keterampilan sehingga disimpulkan untuk saling dan hiburan secara dapat harmonis pebelajaran lebih berinteraksi antara satu dengan yang menyenangkan, pembelajaran yang lainnya, saling bertukar pikiran dan menyenangkan biasanya dilakukan pengalaman dengan sehingga tercipta humor atau permainan suasana yang menyenangkan bagi (game), bermain peran (role play) setiap anggota kelompok tersebut. dan Berdasarkan beberapa paparan teori Hamid, yang maka mendefinisikan edutainment sebagai keterampilan proses pembelajaran yang didesain sosial dalam penelitian ini adalah dengan memadukan antara muatan pengetahuan perilaku pendidikan pribadi, harmonis telah disimpulkan manusia, dikemukakan, bahwa tentang proses antar demontrasi 2011: dan (Moh. 18). Hamruni hiburan sehingga Sholeh secara aktifitas kemampuan memahami perasaan, pembelajaran sikap, dan memotivasi orang lain. menyenangkan (Suyadi, 2010: 222). Keterampilan social memberikan berlangsung Pengaruh Metode… Nesna Agustriana William mengungkapkan Pendekatan Permainan dalam metode edutainment terdapat Penerapan metode unsur 3 R yakni : 1) relevance, 2) edutainment dapat penelitian ini relationship, adalah 3) responsibility. dengan pendekatan Students have a responsibility to be permainan. respectful and helpful to everyone in kegiatan yang didalamnya terdapat the classroom. You, as the edutainer, peraturan model the expected student behavior permainan terdapat peraturan yang (Brad Johnson, 2010:146). Nemec bertujuan untuk membatasi perilaku and pemain dan menentukan permainan. Josef, mengatakan bahwa Permainan dan adalah play. Sebuah “edutainment is a distinctive form of Permainan entertainment the menghibur dan banyak disukai oleh participants to be educated (e.g. get anak–anak hingga orang dewasa new information from various fields (Moeslichatoen, of our life) or even brought up (their Permainan ialah suatu kegiatan yang postures, values and behavioural menyenangkan yang dilaksanakan patterns could be influenced)” (Jirí untuk Nemec, 2002:1). sendiri, kegiatan tersebut dilakukan that enables Edutainment bertujuan untuk 2004: kepentingan 24). kegiatan itu merupakan tanpa paksaan dan dengan perasaan kombinasi, fungsi pendidikan dan senang (Santrock, 2002: 272-273). konten dengan bentuk hiburan, yang Bettelheirn menambahkan permainan bertujuan merupakan kegiatan yang ditandai untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik. dalam Dengan metode edutainment, proses persyaratan yang disetujui bersama pembelajaran akan dan ditentukan dari luar untuk menyenangkan sehingga anak tidak melakukan kegiatan dalam tindakan merasa yang bertujuan (Myke, 2001: 60). jenuh di sekolah atau bosan, tapi menjadi lebih bermakna dan mampu aturan serta Permainan memberikan mengaitkan materi dengan kehidupan kesempatan sehari-hari. menentukan, dan mempelajari dunia mereka. Hal untuk persyaratan- ini membuat, memberikan JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 kegembiraan bagi dan Multimedia adalah sebagai pemahaman tentang diri anak sendiri sarana pendidikan yang memiliki dua dan orang lain. Permainan memiliki pengertian karakteristik sebagai berikut: (a) berbagai media (bahan cetak atau singkat, (b) membutuhkan sedikit teks, audio, vidio, slide, siaran radio, biaya, (d) siaran televisi) yang masing-masing yang berdiri sendiri namaun terpogram alat-alat dan komputer multimedia (Niken, sederhana, (e) beresiko rendah, (f) 2010: 5). Haffost mendefinisikan adaptasi mudah multimedia sebagai suatu sistem (Moeslichatoen, 2004: 24). Oleh komputer yang terdiri dari hadware karena itu permainan mempunyai arti dan yang bagi kemudahan untuk menggabungkan perkembangan kehidupan anak-anak. gambar, video, fotografi, grafik dan Tiga fungsi permainan yaitu fungsi animasi dengan suara, teks, dan data kognitif, fungsi sosial dan fungsi yang dikendalikan dengan program emosi. permainan komputer. anak-anak tersebut Arsyad menyatakan bahwa kompetensi- multimedia merupakan penggunaan keterampilan- lebih dari satu media yang bisa diperlukan berupa teks, grafik, animasi suara (c) partisipatif, menggunakan melibatkan anak alat bantu penggunaan yang sangat penting Melalui memungkinkan mengembangkan kompetensi keterampilan dan yang dengan cara yang menyenangkan. Jadi dapat disimpulkan adalah aktifitas yang dilakukan secara spontan dan gabungan dari software yang memberikan Sejalan dengan hal dan video (Munir, 2008: 233). bahwa permainan yakni Gayeski mendefinisikan multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem berulang-ulang dalam situasi yang komunikasi yang memiliki peran menyenangkan, tetapi terikat pada untuk permainan menghantarkan yang telah bersama. disetujui membangun, dan menyimpan, menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagainya (Munir, Pendekatan Multimedia 2012: 2). Penggunaan multimedia Pengaruh Metode… Nesna Agustriana pada kegiatan diorientasikan pembelajaran untuk membantu kegiatan belajar siswa. Penggunaan multimedia dalam mempengaruhi Multimedia yang digunakan dalam penelitian ini adalah audio visual. pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat Konsep Diri meningkatkan cara belajar siswa menjadi lebih kehidupannya. aktif. Konsep diri adalah persepsi Zeembry keseluruhan yang dimiliki seseorang mengemukakan bahwa multimedia mengenai dirinya sendiri. Burns merupakan kombinasi dari teks, mengatakan “the self concept refers audio, gambar, animasi, vidio, dan to the connection of attitudes and interaksi (Niken, 2010: 11). beliefs we hold about ourselves” Adanya kelengkapan unsur (Slameto, 2010: 182). Konsep diri media yang ada dalam multimedia berarti diharapkan pembelajaran mengenai dirinya sendiri yang terdiri dapat tercapai. Unsur animasi yang dari tiga dimensi, yaitu: pengetahuan didesain dengan tema anak yang diri, pengharapan diri, dan penilaian digunakan diri (Calhoun and Acocela, 1995: tujuan dapat menggambarkan pandangan secara jelas bentuk-bentuk dasar 67). notasi balok, sehingga anak tidak komponen diri seseorang yang saling merasa bosan. Unsur audio dan teks berkaitan secara keseluruhan yang yang menggambarkan ada memperjelas dalam multimedia diri merupakan siapa dirinya. materi. Gambaran tersebut dalam psikologi Berdasarkan pendapat-pendapat di disebut dengan konsep diri (self- atas disimpulkan bahwa multimedia concept) yang mempengaruhi afeksi merupakan dan motivasi penyampaian penjelelasan Konsep seseorang sebuah pesan media pembelajaran seseorang. Papalia mengungkapkan konsep diri (self yang menyenangkan untuk anak dan concept) anak juga memperoleh informasi, keberadaan diri, gambaran mental berbagai pengalaman dari kehidupan deskriptif, kemampuan dan sifat anak dan anak dapat mengetahui seseorang (Diane E Papalia, 2008: nilai-nilai 366). dan yang dapat adalah Konsep diri rasa akan merupakan JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 gambaran tentang siapa sebenarnya yang dimiliki seseorang mengenai diri kita, gambaran keseluruhan dari dirinya sendiri baik yang bersifat kemampuan dan sifat kita. Adapun positif maupun negative (Woolfolk, kesadaran ini meliputi bakat, minat, 1993: 74). Pengertian konsep diri kemampuan, penampilan fisik dan menurut Shavelson adalah persepsi lainnya. Konsep diri menjadi sangat seseorang mengenai dirinya sendiri penting karena yang dibentuk oleh pengalaman dari konsep diri dapat mempengaruhi lingkungan (Jasmine Green, 2006: perilaku seseorang. Konsep diri pada 534-540). Konsep diri merupakan mulanya perasaan persepsi mengenai dirinya sendiri dihargai atau tidak dihargai. Perasaan yang dibentuk dari pengalaman, inilah yang menjadi landasan dari perilaku dalam kehidupan sehari-hari pandangan, penilaian atau bayangan dan seseorang mengenai dirinya sendiri Pengalaman (Djaali, 2008: 130). Uraian tersebut lingkungan menjadi penentu konsep dapat dinyatakan bahwa konsep diri diri. Konsep diri bukan sesuatu yang adalah penilaian muncul tiba-tiba. seseorang mengenai siapa dirinya, konsep diri dan bagaimana seseorang mampu dipengaruhi oleh interaksi 8sosial. memahami dirinya. Konsep diri menurut Hurlock adalah untuk dipelajari berasal dari pandangan, Hal seseorang dengan Pembentukan seseorang sangat gambaran yang dimiliki seseorang pendapat Ubaedy yang menjelaskan tentang dirinya. Konsep diri ini bahwa konsep diri manusia itu ada merupakan yang positif dan ada yang 8sosialve yang dimiliki orang tentang diri dan terbentuk melalui serangkaian sendiri pengalaman, pengetahuan, fisik, psikologis, 8sosial, emosional, pergaulan, pemahaman hidup (A.N aspirasi dan prestasi (Elizabeth B. Ubaedy, Hurlock, 1999: 58). Seorang siswa 2008: menyatakan sejalan sekitarnya. dengan adalah ini lingkungan 45). bahwa gabungan Woolfolk konsep dari gabungan menyangkut keyakinan karakteristik diri dapat menyatakan konsep dirinya gagasan- dari berbagai aspek yang merupakan gagasan, permasalahan, dan perilaku gambaran yang lengkap dan Pengaruh Metode… Nesna Agustriana menyeluruh tentang dirinya meliputi kontribusi besar terhadap afeksi dan berbagai kemampuan, kelemahan, motivasi seseorang. Konsep diri sifat-sifat dan bagaimana hubungan positif dirinya dengan lingkungan. Siswa keberhasilan seseorang dalam meraih dapat menggambarkan dirinya secara kesuksesan, anak akan memiliki fisik seperti rambutku panjang dan kesiapan mental untuk belajar, lebih sebagainya. taat dalam mengatasi kesulitan dan Pendapat disimpulkan bahwa akan menjadi penentu di atas mampu mencapai level prestasi yang konsep diri lebih tinggi, memiliki motivasi yang merupakan cara pandang seseorang tinggi mengenai dirinya secara menyeluruh, potensinya. Anak yang memiliki meliputi: fisik, 9sosial, emosi dan konsep diri positif akan memiliki kompetensi akademik yang diperoleh rasa dari lingkungan sekitar. Lingkungan mandiri, mampu melihat diri secara sekolah kesempatan realistis dan memiliki harga diri yang pada siswa untuk mengembangan tinggi. Konsep diri positif akan keterampilan-keterampilan baru. Hal berpengaruh atas munculnya emosi ini positif memberikan dapat menjadikan anak mengevaluasi dirinya yakni dengan membandingkan dalam percaya mengembangkan diri yang seperti: tinggi, kebahagiaan, kepuasan bagi seseorang. dirinya sendiri teman-teman dan bahwa anak yang memiliki konsep mempersepsikan evaluasi orang lain diri positif memilik karakteristik, terhadap dirinya. antara lain: yakin akan kemampuan dengan Myer sendiri, Konsep Diri Positif positif, mampu menerima penghargaan dan kesalahan dengan Konsep diri positif dapat disamakan mengemukakan senang hati, berani mengambil dengan evaluasi diri resiko, percaya diri, tidak rendah penghargaan diri yang diri, bertanggung jawab dan berani positif, perasaan harga diri yang mengakui positif, dan penerimaan diri yang empati kepada orang lain, optimis, positif. ingin mencoba permainan baru, suka Hal ini mempunyai kesalahan, memiliki JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 diskusi dengan 10egat yang baru, diri rendah adalah tidak percaya diri, dan peristiwa- kurang bekerja keras dan kurang komprehensip dapat berinteraksi dengan orang lain. mengklasifikasi peristiwa secara (Myers Gail E, 1992: 76-77). Uraian Konsep tersebut disimpulkan bahwa orang berpengaruh pada munculnya emosi yang memiliki konsep diri positif negatif seperti yang ditunjukkan memiliki 10egat-ciri sebagai berikut: dalam sikap kesedihan, tekanan, dan menghargai depresi. kemampuan fisik, menyukai penampilan diri, dapat menyesuaikan terhadap diri teman menyukai dengan baik diri negatif akan Myers menyatakan bahwa orang yang memiliki konsep diri dan keluarga, tantangan, mandiri, sebagai berikut: tidak yakin dengan dan kemampuannya sendiri, tidak suka bertanggung jawab, mengharapkan prestasi terbaik. negatif dikritik, memiliki karakteristik, direndahkan, melakukan pembelaan diri terhadap kesalahan, Konsep Diri Negatif sinis Burn mengemukakan bahwa tentang kemampuan prestasi orang lain, dan sering konsep diri negatif sama dengan mengejek atau menolak penghargaan evaluasi diri yang negatif, membenci khusus diri dan bersikap pesimis terhadap kompetisi menghargai (Myers Gail E,1992: 3). Seseorang pribadi dan penerimaan diri, orang yang memiliki konsep diri negatif yang tidak menerima dirinya sendiri sering cenderung tidak menerima orang lain yang10negatif dalam sepanjang (Burn, kehidupannya. Akibat pengaruh perasaan tiadanya rendah perasaan 1997: 57). diri Anak yang atas prestasi menemukan seseorang, pengalaman memiliki kosep diri negatif akan negatif ini menyebabkan seseorang mengembangkan penyesuaian sosial menjadi tertutup, yang dalam kehidupan, kurang baik, mengalami lebih kegagalan hati-hati cenderung perasaan yang tidak menentu dan mengalami akademis, memiliki harga diri yang rendah. memiliki harga diri yang rendah, Ciri-ciri orang yang memiliki harga lebih kaku dan memiliki aspirasi Pengaruh Metode… Nesna Agustriana yang kurang realistis. Dari uraian di dan atas disimpulkan bahwa orang yang keterampilan sosial (Y). memiliki konsep diri variabel negatif terikatnya Pengambilan adalah sampel memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: dilakukan dengan teknik random kurang menghargai fisik, kurang sampling secara sederhana. Jumlah menyukai penampilan diri, kurang seluruh siswa terdiri dari 48 orang dapat menyesuaikan diri terhadap yang terbagi dari 2 sekolah TK Islam teman kurang Terpadu Auladuna (24 orang) dan menyukai tantangan, tidak mandiri, TK Islam terpadu Baitul Izzah (24 kurang bertanggung jawab, dan tidak orang). Pengumpulan data dilakukan mengharapkan prestasi terbaik. dengan menggunakan observasi. Instrumen dan keluarga, METODE PENELITIAN Metode yang lembar menyangkut perilaku yang berkenaan dengan digunakan keterampilan sosial digunakan untuk dalam penelitian ini adalah metode mengetahui keterampilan11sosial eksperimen dirancang dengan desain setelah mendapapatkan perlakuan. treatmen by level 2 x 2. Dalam Adapun untuk pengelompokkan anak desain tersebut masing-masing yang memiliki konsep diri positif dan variabel bebas diklasifikasikan konsep negatif dilakukan dengan menjadi dua, yaitu metode edutainment yang terdiri dari metode menggunakan lembar observasi konsep diri. edutainment pendekatan permainan (A1) dan metode pendekatan Sedangkan diklasifikasikan edutainment multimedia variabel dalam (A2). atribut Setelah uji homogenitas dilakukan, peneliti melanjutkan uji homogenitas untuk mengetahui dua sampel yang berdistribusi normal kecenderungan konsep diri positif tersebut berasal dari populasi yang (B1) dan konsep diri negatif (B2), variannya 11sosialve. Hasil uji Tabel 1. Rekapitulasi uji normalitas data keterampilan sosial anak Kelompok A1 A2 B1 B2 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 Sampel 24 24 24 24 12 12 12 12 Lo Ltabel Kesimpulan Ho 0,172 Tabel 2. 0,173 Normal Diterima Rekapitulasi deskripsi data keterampilan 11sosial anak 0,159 0,173 Normal Diterima 0,152 0,173 Normal Diterima 0,159 0,173 Normal Diterima 0,109 0,242 Normal Diterima 0,206 0,242 Normal Diterima 0,171 0,424 Normal Diterima 0,123 0,242 Normal Diterima JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 homogenitas dapat dilihat pada tabel sosial antara anak yang diberi berikut ini: perlakuan dengan metode Kelompok X2hitung X2tabel Kesimpulan A1 danA2 B1 dan B2 A1B1, A2B1, A1B2 & A2B2 0,025 0,174 0,429 7,82 7,82 7,82 Homogen Homogen Homogen Pengujian Hipotesis Hasil edutainment perhitungan pendekatan bermain dengan anak diberi menggunakan ANAVA dua jalur perlakuan dengan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: menggunakan metode Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan ANAVA dua jalur Sumber Varian dk JK RJK Fhitung α=0,05 Metode Edutainment (A) 1 96,36 Konsep Diri (B) Interaksi (A x B) Kekeliruan dalam sel (D) 1 1 44 102,11 2078,53 1828,84 Total 47 3269,92 96,36 102,11 2078,53 41,56 4,38* 4,06 7,34 * 4,06 4,06 7.34 7,34 4,64 94,56** - - Ftabel α= 0,01 - - - Keterangan: edutainment pendekatan dk = Derajat kebebasan multimedia. Keterampilan *) = Uji F signifikan pada taraf sosial yang 0,05 perlakuan **) = Uji F sangat signifikan pada taraf 0,01 ns = anak dengan edutainment diberi metode pendekatan permainan lebih tinggi daripada tidak signifikan pada taraf 0,05 keterampilan sosial anak yang diberi Berdasarkan hasil perlakuan dengan metode edutainment perhitungan Anava dua jalur pada pendekatan multimedia. tabel Disimpulkan bahwa terdapat di atas, dapat dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan perbedaan pengaruh signifikan antara edutainment yang metode pendekatan Pengaruh Metode… Nesna Agustriana permainan dan edutainment metode pendekatan multimedia. 2. Terdapat Interaksi Antara Tingkat Keterampilan Sosial Anak Yang pengaruh interaksi Diberi Perlakuan Dengan antara konsep diri terhadap Menggunakan Metode Edutainment keterampilan dengan Konsep Diri Anak sosial anak. Disimpulkan bahwa terdapat 80 75 -60 55 -50 48,667 45,5 4542,917 40 -353025 20 -15 10Metode Edutainment Pendekatan Permainan Metode Edutainment Pendekatan Multimedia Konsep Diri Positif interaksi antara metode edutainment dan konsep diri Konsep Diri Nsosialf Keterangan: ➢ Metode Edutainment terhadap keterampilan sosial Pendekatan Permainan anak. Hipotesis penelitian ini (_____________) diuji dengan perhitungan analisis melihat hasil data melalui varian yang dikemukakan dalam gambar berikut : ➢ Metode Edutainment Pendekatan Multimedia(- - - - - - -) JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 3. Terdapat perbedaan kelompok anak yang memiliki keterampilan14sosial pada anak konsep diri negatif yang diberi yang memiliki konsep diri positif perlakuan menggunakan metode yang diberi perlakuan dengan edutainment pendekatan permain menggunakan dengan yang diberi perlakuan edutainment metode pendekatan menggunakan permainan, dengan yang diberi edutainment perlakuan menggunakan metode multimedia. edutainment terdapat perbedaan keterampilan yang pendekatan pendekatan multimedia. Disimpulkan bahwa sosial metode Hasil analisis data yang pada telah dideskripsikan sebelumnya dan kelompok anak yang memiliki dilanjutkan dengan uji hipotesis, ada konsep diri positif, yang diberi sejumlah temuan penelitian yang perlakuan menggunakan metode perlu dibahas lebih lanjut. Sehinggga edutainment pendekatan permain, temuan-temuan dengan yang diberi perlakuan dijadikan menggunakan meningkatkan edutainment signifikan HASIL DAN PEMBAHASAN metode pendekatan multimedia. sosial pada anak yang memiliki konsep diri negatif, yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode edutainment pendekatan permainan, dengan yang diberi perlakuan menggunakan metode pendekatan multimedia. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan sosial yang dapat dalam rangka mutu pendidikan khususnya keterampilan sosial pada anak kelompok A, temuan peneliti 4. Terdapat perbedaan keterampilan edutainment rujukan tersebut signifikan pada tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Keterampilan sosial anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan permainan dengan anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan multimedia. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek keterampilan sosial anak kelompok A, yaitu anak yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode edutainment Pengaruh Metode… Nesna Agustriana pendekatan permainan lebih tinggi Sedangkan daripada anak yang diberi perlakuan menggunakan metode edutainment dengan metode pendekatan multi media merupakan edutainment pendekatan multimedia. pembelajaran yang menyenangkan Perbedaan dikarenakan untuk anak, membantu anak dalam pendekatan memperoleh informasi sesuai dengan kombinasi usia yang dapat diaplikasikan dalam menggunakan metode tersebut edutainment permainan antar merupakan fungsi konten pendidikan hiburan permainan. dalam Permainan untuk menciptakan belajar yang kehidupan sehari-hari, tetapi tidak bentuk mengembangkan keterampilan sosial bertujuan menarik, sehingga menyenangkan dan Menggunakan metode edutainment pendekatan permainan, menjadikan belajar menyenangkan, itu, anak lebih bermakna. Selain permainan memberikan kontribusi kepada anak dalam belajar dan merupakan aktivitas yang nyata Metode pendekatan edutainment permainan dapat mengoptimalkan keterampilan sosial dimana dalam perlakuan tersebut anak langsung berinteraksi, sehingga 2. Terdapat interaksi antara metode edutainment dan konsep diri terhadap keterampilan sosial anak. Terdapat interaksi yang signifikan antara edutainment terjadi interaksi yang bersifat multi arah antara anak dengan anak dan anak dengan guru. dan metode konsep diri terhadap keterampilan sosial anak di Taman Kanak-kanak kelompok A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memberikan perlakuan menggunakan metode edutainment, anak dapat bagi anak. anak secara optimal. lingkungan terhindar dari rasa jenuh dan bosan. kegiatan dengan dengan proses pembelajaran di sekolah lebih bermakna, perlakuan saling bersosialisasi, menghargai teman, bekerja sama, tanggung jawab, bersabar sehingga anak dapat berinteraksi dengan bebas dan menyenangkan. Selain itu, keterampilan anak dalam bersosial dengan anak lainnya akan semakin baik dan lebih optimal. JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 Penelitian ini menjelaskan juga konsep diri menyenangkan dan bermakna, dan dapat memfasilitasi anak untuk berinteraksi mempengaruhi perilaku seseorang, dengan bebas dan menyenangkan. karena konsep diri pada mulanya Sehingga berasal dari perasaan dihargai atau kontribusi kepada anak dalam belajar tidak dihargai sehingga anak yang konsep dan aktivitas yang nyata memiliki konsep diri menjadi salah dalam bermain. permainan memberikan satu pengaruh terhadap keterampilan Anak yang memiliki konsep sosial. Disimpulkah bahwa terdapat diri positif akan memiliki rasa pengaruh dari metode edutainment percaya diri yang tinggi, mandiri, dan mampu melihat diri secara realistis konsep diri terhadap keterampilan sosial anak. dan memiliki harga diri yang tinggi. Konsep diri positif akan berpengaruh 3. Keterampilan sosial anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan permainan dengan anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan multimedia pada anak yang memiliki konsep diri positif. Terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan sosial anak kelompok A, yaitu anak yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode edutainment pendekatan permainan lebih tinggi daripada anak yang diberi perlakuan atas munculnya emosi positif seperti: kebahagiaan, kepuasan bagi seseorang. Sehingga konsep diri positif berpengaruh keterampilan terhadap sosial anak. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki konsep diri positif yang diberi metode edutainment pendekatan permainan lebih tinggi daripada anak yang diberi metode edutainment pendekatan multimedia. menggunakan metode edutainment pendekatan multimedia pada anak yang memiliki konsep diri positif. Hal ini disebabkan metode edutainment pendekatan permainan, kegiatan belajar anak lebih 4. Keterampilan sosial anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan permainan dan anak yang diberi perlakuan metode edutainment pendekatan Pengaruh Metode… Nesna Agustriana multimedia pada anak yang memiliki konsep diri negatif. Terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan sosial anak kelompok A, yaitu anak yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode edutainment pendekatan permainan lebih tinggi daripada anak yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode edutainment pendekatan multimedia pada anak yang memiliki konsep diri negatif. Hal ini disebabkan, anak yang memiliki konsep diri negatif akan terjadi penyesuaian sosial yang kurang baik, anak mengalami perasaan yang tidak menentu dan memiliki harga diri yang rendah. Konsep diri negatif akan berpengaruh pada munculnya emosi SIMPULAN Terdapat depresi. Sehingga konsep diri negatif kurang berpengaruh keterampilan sosial terhadap anak. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa anak yang memiliki konsep diri nsosialf yang diberi metode edutainment pendekatan permainan lebih rendah daripada anak yang diberi metode edutainment pendekatan multimedia. yang signifikan antara anak yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode edutainment pendekatan permainan dengan anak yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode edutainment pendekatan penelitian multimedia. Hasil menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak yang diberikan perlakuan dengan metode edutainment pendekatan permainan lebih tinggi daripada dan anak yang diberikan perlakuan dengan metode edutainment pendekatan multimedia. Terdapat pengaruh interaksi antara metode edutainment dan konsep diri terhadap keterampilan sosial anak. Terdapat negatif seperti yang ditunjukkan dalam sikap kesedihan, tekanan, dan perbedaan signifikan perbedaan terhadap yang keterampilan sosial anak dengan konsep diri positif yang mengikuti pembelajaran melalui metode edutainment pendekatan permainan dengan anak yang mengikuti pembelajaran metode edutainment melalui pendekatan multimedia. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan sosial anak terhadap konsep diri nsosialf yang diberi JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 perlakuan menggunakan metode Taman Kanak-kanak Islam Terpadu, edutainment pendekatan permainan diharapkan dapat dengan anak yang diberi perlakuan kesempatan kepada dengan mengembangkan dan menentukan menggunakan metode edutainment pendekatan multimedia. pembelajaran sehingga SARAN memberikan guru untuk seluas-luasnya, dapat menimbulkan kreatifitas guru dalam mengajar; (3) Berdasarkan hasil, bagi peneliti lanjutan, hendaknya pembahasan dan keterbatasan pada dapat mengembangkan penelitian ini hasil dengan memasukkan variabel lain penelitian beberapa dikemukakan saran kepada guru, yang belum ada pada penelitian ini, pengelola Taman Kanak-kanak dan seperti pada aspek kognitif, fisik peneliti khususnya peneliti bidang motorik, pendidikan anak usia dini, sebagai sebagainya. berikut: (1) bagi guru dan pendidik dikembangkan dengan meneliti pada TK, hendaknya dapat menggunakan tingkat usia ataupun konteks sosial metode edutainment dalam proses yang berbeda. kemandirian Penelitian dan ini lain dapat pembelajaran sehingga anak tertarik dan dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Selain itu guru juga dapat melaksanakan pembelajaran dalam dengan bidang lain menggunakan edutainment metode disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki anak. Guru sebaiknya dapat lebih meningkatkan keterampilan sosial pada anak pembelajaran dengan dengan yang tepat menggunakan edutainment; (2) metode bagi yaitu metode pengelola DAFTAR PUSTAKA Ariani, Niken, Dany Haryono. Pembelajaran MULTIMEDIA di Sekolah, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya 2010. Burns, R.B., Konsep Diri, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku, Jakarta: Arcan, 1993. Calhoun dan Acocela, Pyschology of Adjusment Human Relationships, Terjemahan oleh R.S Satmoko, Semarang : IKIP Press, 1995. Pengaruh Metode… Nesna Agustriana David, Watkins, “Self Esteem” Educational Psychology for the Asian Teacher. Ed. John Biggs and David Watkins, Singapura: Simon and Schuster (Asia) Pte, Ltd., 1995. Dockett, Sue, Mailyn Fleer, Play and Pedagogy in Early Childhood Bending the Rules, Sydney : Harcourt. 2000. Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 2012. Gail E., Myers., and Michele Tolela Myers. The Dynamic of Human Communication : A Laboratory Approach, New York: McGrawHill, Inc., 1992. Green, Jasmine et.al. The Causal ordering of self-concept and academic motivation and its effect on academic achievement. International Education Journal, 2006. Hamid, Moh. Sholeh, Metode Edutaiment. Jogjakarta: DIVA Press, 2011. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2004. Jackman, Hilda L., Early Education Curriculum A Child’s Connection to the World. United States : Delmar, 2009. Johnson Brad, Tammy Maxson Mcelroy. The Edutainer. United States of America : Rowman & Littlefield Education, 2010. Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. PT Rineka Cipta: Jakarta, 2004. Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta 2012. Nemec, Jirí and Josef Trna. Edutainment or Entertainment. Education Possibilities of Didactic Games in Science Education, Czech Republic, 2002. Papalia, Diane E, et, al. Human Development (Psikologi Perkembangan) Jakarta: Kencana, 2008. Santrock, John W., Life Span Development edition 5, perkembangan masa hidup jilid 1, Jakarta : Erlangga, 2002. Seefeldt, Carol. Barbara A. Wasik. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2008. Seefeldt, Carol. et, al. Social Studies for the Preschool/Primary Child. United States : Pearson Education, 2010 Slameto. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Suyadi, Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pedagogia, 2010. Tadkirotun, Musfiroh, et.al. Social Life Skill Untuk Anak Usia Dini: Modul 2 Afiliasi & Resolusi JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 Konflik, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2007. Ubaedy, A.N, Ubah Sikap Raih Kesuksesan, Jakarta: Vision 3, 2008. Woolfolk, Anita. Educational Psykology. Boston : Allyn and Bacon, 2008.