pengaruh metode edutainment dan konsep diri

advertisement
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072
DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072.12
PENGARUH METODE EDUTAINMENT DAN KONSEP DIRI
TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK
NESNA AGUSTRIANA
PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Email: [email protected]
Abstract: This study aimed to determine the effect of method of edutainment and self-concept to
wards the children’s social skills in group A. The research method used in this research is
experimental method with the treatment design by level 2x2 with 48 children samples. Social skills
research data obtained was analyzed by analysis of variance (ANOVA) two lines and, which first
lytested by requirements test analysis through normality test with Liliefors test and homogeneity
test with Bartletttest. The results showed that, (1) there are differences in social skills children
treat ededutainment method to approach the game with the children who were given treatment
methods edutainment multi media approach, (2) there are significant interaction between method
of edutainment and self-concept of the child’s social skills, (3) there are differences in social skills
children treated edutainment method to approach the game with the children who were given
treatment methods edutainment multimedia approach to children who have a positive self-concept,
(4) there are differences in social skills children treated edutainment method to approach the
game with the children who were given treatment methods edutainment multimedia approach to
children who have a nsosialve self-concept.
Keyword : Edutainment Methode, Social Skill, Self-concept
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode edutainment dan konsep diri
terhadap keterampilan sosial anak-anak kelompok A. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain perlakuan dengan tingkat 2x2 dengan 48
sampel anak-anak. Data penelitian keterampilan sosial yang diperoleh dianalisis dengan analisis
varians ( ANOVA ) dua jalur, yang pertama lytested oleh analisis uji persyaratan melalui uji
normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan Bartletttest. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, ada perbedaan keterampilan sosial anak-anak melalui metode ededutainment
untuk mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode edutainment pendekatan multi
media; terdapat interaksi yang signifikan antara metode edutainment dan konsep diri keterampilan
sosial anak; terdapat perbedaan keterampilan sosial anak-anak yang diperlakukan metode
edutainment untuk mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode pengobatan
pendekatan multimedia edutainment kepada anak-anak yang memiliki konsep diri yang positi; ada
perbedaan dalam keterampilan sosial anak-anak yang diperlakukan metode edutainment untuk
mendekati permainan dengan anak-anak yang diberi metode pengobatan pendekatan multimedia
edutainment pada anak-anak yang memiliki konsep diri.
Kata Kunci: Metode Edutainment, Keterampilan Sosial, Konsep Diri
Anak usia dini mempunyai
rendah.
Rendahnya
keterampilan
berbagai macam kecerdasan, salah
sosial ini membuat anak kurang
satunya
mampu
adalah
kecerdasan
menjalin
interaksi2sosial
emosional. Faktor resiko penyebab
secara efektif dengan lingkungannya,
kegagalan anak untuk dapat meraih
anak
dan membangun rasa percaya diri,
tindakan agresif merupakan cara
kemampuan
yang paling tepat untuk mengatasi
bekerja
kemampuan bergaul,
sama,
kemampuan
cenderung
permasalahan
mengganggap
sosial
dan
berkonsentrasi, rasa empati, dan
mendapatkan apa yang diinginkan.
kemampuan berkomunikasi. Ruang
Selain itu proses pembelajaran di
pendidikan
sekolah
kurang
melatihkan
masih
kurang
praktek prilaku dan penerapan nilai-
mengoptimalkan keterampilan sosial
nilai
dengan
kebaikan
dalam
kehidupan
baik,
bahkan
bersekolah. Problematika pendidikan
diabaikan
yang terjadi di Indonesia salah
pembelajaran
satunya
belajar
kepada keaktifan guru, sehingga
mengajar. Proses belajar mengajar
pembelajaran menjadi membosankan
yang sampai saat ini masih dilakukan
bagi anak sehingga keterampilan
adalah pembelajaran yang berpusat
social anak tidak berkembang secara
pada guru. Fakta lain menunjukkan
optimal. Akibatnya, anak sering
masih banyak guru yang mengacu
ditolak oleh orang tua, teman sebaya,
pada
dan lingkungan. Oleh karena itu
adalah
proses
target-target
kurikulum,
dan
cenderung
pelaksanaan
masih
sehingga pelaksanaan pembelajaran
perlu
baik di kelas maupun di luar kelas
memudahkan
guru masih melakukan dengan cara
sekolah
asal-asalan belaka. Apalagi guru
pembelajaran
yang
memegang
dioperasionalkan
oleh
kendali
utama
tanpa
memposisikan anak sebagai subjek.
Hasil
yaitu
upaya
untuk
pembelajaran
suatu
di
model
dapat
guru
di
sekolah.
peneliti
Guru harus mampu mencari
anak-anak
metode pembelajaran yang tepat dan
memiliki keterampilan sosial yang
bervariatif dalam pembelajaran anak
menunjukkan
pengamatan
adanya
berorientasi
bahwa
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
usia
dini
sehingga
mengembangkan
dapat
Keterampilan Sosial
keterampilan
Argyle menjelaskan bahwa
3sosial anak. Metode pembelajaran
keterampilan sosial diperlukan dalam
harus sesuai dengan karakteristik
kehidupan
pembelajaran pada anak usia dini
berhubungan
yang menekankan kepada kegiatan
teman-teman,
bermain yang menyenangkan, untuk
sebagainya.
menghindari perasaan jenuh atau
hendaknya diberikan kepada anak-
perasaan bosan. Salah satu3metode
anak untuk dapat membantu perilaku
yang
dari
berteman menjadi lebih baik, karena
pembelajaran yang berpusat pada
anak masih kurang mampu menjalin
guru adalah pembelajaran dengan
persahabatan dan berteman, sehingga
menggunakan metode edutainment.
keterampilan sosial perlu dibentuk
Metode ini dipandang relevan dalam
melalui pelatihan atau pengalaman
meningkatkan keterampilan anak.
(Musfiroh Tadkirotun, 2007: 4).
Munculnya
Bronson
diyakini
lebih
konsep
baik
edutainment
sehari-hari
yang
dengan
keluarga,
tetangga
dan
Keterampilan
sosial
menjelaskan
mengupayakan proses pembelajaran
keterampilan
yang kondusif dan menyenangkan,
democratic society of the classroom,
telah membuat suatu asumsi bahwa
social skills are fostered daily as
perasaan
positif
teachers
gembira)
akan
(senang
atau
plan
sosial:
bahwa
“In
oppurtunities
the
for
mempercepat
children to interact with another,
pembelajaran dan anak akan dapat
lead and follow, select leaders, vote,
mencapai hasil belajar yang optimal.
and resolve their own conflicts”.
Pembatasan masalah pada penelitian
Keterampilan sosial anak dibantu
ini yaitu keterampilan3sosial sebagai
dari
masalah utama, yang merupakan
direncanakan oleh guru dimana guru
variabel terikat. Sedangkan metode
memberi kesempatan kepada anak
edutainment dan konsep diri sebagai
untuk berinteraksi dengan temannya,
aspek
memimpin dan mengikuti, memilih
yang
saling
berpengaruh
terhadap keterampilan sosial anak.
kegiatan
pemimpin,
sehari-hari
mengusulkan
yang
dan
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
menyelesaikan
permasalahannya
sendiri (Carol Seefeldt, 2010: 129).
Keterampilan
secara
cukup
dalam
masyarakat dan kemampuan bekerja
perlu
sama, komunikasi, simpati, empati,
anak,yaitu
dan tanggung jawab secara efektif
mecakup:“1) living and working
dalam konteks yang dapat diterima
together; taking turns, respecting the
oleh lingkungan sekitar anak.
dimiliki
sosial
fungsi
oleh
rights of others; being socially
sensitive (2) learning self-control
Edutainment
and self-direction (3) sharing ideas
Edutaimen dari segi bahasa
and 4sosialve4e with others” (John
berarti pendidikan yang menghibur
Jarolimek, 1977: 208). Pernyataan
atau menyenangkan, sedangkan dari
tersebut
bahwa
segi makna edutaiment adalah suatu
keterampilan sosial membuat aspek-
proses pembelajaran yang didesain
aspek keterampilan untuk hidup dan
sedemikian rupa sehingga muatan
bekerja sama, keterampilan untuk
pendidikan
mengontrol diri dan orang lain,
dikombinasikan
keterampilan
sehingga
disimpulkan
untuk
saling
dan
hiburan
secara
dapat
harmonis
pebelajaran
lebih
berinteraksi antara satu dengan yang
menyenangkan, pembelajaran yang
lainnya, saling bertukar pikiran dan
menyenangkan biasanya dilakukan
pengalaman
dengan
sehingga
tercipta
humor
atau
permainan
suasana yang menyenangkan bagi
(game), bermain peran (role play)
setiap anggota kelompok tersebut.
dan
Berdasarkan beberapa paparan teori
Hamid,
yang
maka
mendefinisikan edutainment sebagai
keterampilan
proses pembelajaran yang didesain
sosial dalam penelitian ini adalah
dengan memadukan antara muatan
pengetahuan
perilaku
pendidikan
pribadi,
harmonis
telah
disimpulkan
manusia,
dikemukakan,
bahwa
tentang
proses
antar
demontrasi
2011:
dan
(Moh.
18).
Hamruni
hiburan
sehingga
Sholeh
secara
aktifitas
kemampuan memahami perasaan,
pembelajaran
sikap, dan memotivasi orang lain.
menyenangkan (Suyadi, 2010: 222).
Keterampilan
social
memberikan
berlangsung
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
William
mengungkapkan
Pendekatan Permainan
dalam metode edutainment terdapat
Penerapan
metode
unsur 3 R yakni : 1) relevance, 2)
edutainment dapat penelitian ini
relationship,
adalah
3)
responsibility.
dengan
pendekatan
Students have a responsibility to be
permainan.
respectful and helpful to everyone in
kegiatan yang didalamnya terdapat
the classroom. You, as the edutainer,
peraturan
model the expected student behavior
permainan terdapat peraturan yang
(Brad Johnson, 2010:146). Nemec
bertujuan untuk membatasi perilaku
and
pemain dan menentukan permainan.
Josef,
mengatakan
bahwa
Permainan
dan
adalah
play.
Sebuah
“edutainment is a distinctive form of
Permainan
entertainment
the
menghibur dan banyak disukai oleh
participants to be educated (e.g. get
anak–anak hingga orang dewasa
new information from various fields
(Moeslichatoen,
of our life) or even brought up (their
Permainan ialah suatu kegiatan yang
postures, values and behavioural
menyenangkan yang dilaksanakan
patterns could be influenced)” (Jirí
untuk
Nemec, 2002:1).
sendiri, kegiatan tersebut dilakukan
that
enables
Edutainment
bertujuan
untuk
2004:
kepentingan
24).
kegiatan
itu
merupakan
tanpa paksaan dan dengan perasaan
kombinasi, fungsi pendidikan dan
senang (Santrock, 2002: 272-273).
konten dengan bentuk hiburan, yang
Bettelheirn menambahkan permainan
bertujuan
merupakan kegiatan yang ditandai
untuk
menciptakan
lingkungan belajar yang menarik.
dalam
Dengan metode edutainment, proses
persyaratan yang disetujui bersama
pembelajaran
akan
dan ditentukan dari luar untuk
menyenangkan sehingga anak tidak
melakukan kegiatan dalam tindakan
merasa
yang bertujuan (Myke, 2001: 60).
jenuh
di
sekolah
atau
bosan,
tapi
menjadi lebih bermakna dan mampu
aturan
serta
Permainan
memberikan
mengaitkan materi dengan kehidupan
kesempatan
sehari-hari.
menentukan, dan mempelajari dunia
mereka.
Hal
untuk
persyaratan-
ini
membuat,
memberikan
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
kegembiraan
bagi
dan
Multimedia adalah sebagai
pemahaman tentang diri anak sendiri
sarana pendidikan yang memiliki dua
dan orang lain. Permainan memiliki
pengertian
karakteristik sebagai berikut: (a)
berbagai media (bahan cetak atau
singkat, (b) membutuhkan sedikit
teks, audio, vidio, slide, siaran radio,
biaya,
(d)
siaran televisi) yang masing-masing
yang
berdiri sendiri namaun terpogram
alat-alat
dan komputer multimedia (Niken,
sederhana, (e) beresiko rendah, (f)
2010: 5). Haffost mendefinisikan
adaptasi
mudah
multimedia sebagai suatu sistem
(Moeslichatoen, 2004: 24). Oleh
komputer yang terdiri dari hadware
karena itu permainan mempunyai arti
dan
yang
bagi
kemudahan untuk menggabungkan
perkembangan kehidupan anak-anak.
gambar, video, fotografi, grafik dan
Tiga fungsi permainan yaitu fungsi
animasi dengan suara, teks, dan data
kognitif, fungsi sosial dan fungsi
yang dikendalikan dengan program
emosi.
permainan
komputer.
anak-anak
tersebut Arsyad menyatakan bahwa
kompetensi-
multimedia merupakan penggunaan
keterampilan-
lebih dari satu media yang bisa
diperlukan
berupa teks, grafik, animasi suara
(c)
partisipatif,
menggunakan
melibatkan
anak
alat
bantu
penggunaan
yang
sangat
penting
Melalui
memungkinkan
mengembangkan
kompetensi
keterampilan
dan
yang
dengan cara yang menyenangkan.
Jadi
dapat
disimpulkan
adalah
aktifitas
yang
dilakukan
secara
spontan
dan
gabungan
dari
software yang memberikan
Sejalan
dengan
hal
dan video (Munir, 2008: 233).
bahwa
permainan
yakni
Gayeski
mendefinisikan
multimedia sebagai kumpulan media
berbasis
komputer
dan
sistem
berulang-ulang dalam situasi yang
komunikasi yang memiliki peran
menyenangkan, tetapi terikat pada
untuk
permainan
menghantarkan
yang
telah
bersama.
disetujui
membangun,
dan
menyimpan,
menerima
informasi dalam bentuk teks, grafik,
audio, video, dan sebagainya (Munir,
Pendekatan Multimedia
2012: 2). Penggunaan multimedia
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
pada
kegiatan
diorientasikan
pembelajaran
untuk
membantu
kegiatan belajar siswa. Penggunaan
multimedia
dalam
mempengaruhi
Multimedia yang digunakan dalam
penelitian ini adalah audio visual.
pembelajaran
secara tepat dan bervariasi dapat
Konsep Diri
meningkatkan cara belajar siswa
menjadi
lebih
kehidupannya.
aktif.
Konsep diri adalah persepsi
Zeembry
keseluruhan yang dimiliki seseorang
mengemukakan bahwa multimedia
mengenai dirinya sendiri. Burns
merupakan kombinasi
dari teks,
mengatakan “the self concept refers
audio, gambar, animasi, vidio, dan
to the connection of attitudes and
interaksi (Niken, 2010: 11).
beliefs we hold about ourselves”
Adanya kelengkapan unsur
(Slameto, 2010: 182). Konsep diri
media yang ada dalam multimedia
berarti
diharapkan
pembelajaran
mengenai dirinya sendiri yang terdiri
dapat tercapai. Unsur animasi yang
dari tiga dimensi, yaitu: pengetahuan
didesain dengan tema anak yang
diri, pengharapan diri, dan penilaian
digunakan
diri (Calhoun and Acocela, 1995:
tujuan
dapat
menggambarkan
pandangan
secara jelas bentuk-bentuk dasar
67).
notasi balok, sehingga anak tidak
komponen diri seseorang yang saling
merasa bosan. Unsur audio dan teks
berkaitan secara keseluruhan yang
yang
menggambarkan
ada
memperjelas
dalam
multimedia
diri
merupakan
siapa
dirinya.
materi.
Gambaran tersebut dalam psikologi
Berdasarkan pendapat-pendapat di
disebut dengan konsep diri (self-
atas disimpulkan bahwa multimedia
concept) yang mempengaruhi afeksi
merupakan
dan motivasi
penyampaian
penjelelasan
Konsep
seseorang
sebuah
pesan
media
pembelajaran
seseorang. Papalia
mengungkapkan konsep diri (self
yang menyenangkan untuk anak dan
concept)
anak juga memperoleh informasi,
keberadaan diri, gambaran mental
berbagai pengalaman dari kehidupan
deskriptif, kemampuan dan sifat
anak dan anak dapat mengetahui
seseorang (Diane E Papalia, 2008:
nilai-nilai
366).
dan
yang
dapat
adalah
Konsep
diri
rasa
akan
merupakan
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
gambaran tentang siapa sebenarnya
yang dimiliki seseorang mengenai
diri kita, gambaran keseluruhan dari
dirinya sendiri baik yang bersifat
kemampuan dan sifat kita. Adapun
positif maupun negative (Woolfolk,
kesadaran ini meliputi bakat, minat,
1993: 74). Pengertian konsep diri
kemampuan, penampilan fisik dan
menurut Shavelson adalah persepsi
lainnya. Konsep diri menjadi sangat
seseorang mengenai dirinya sendiri
penting
karena
yang dibentuk oleh pengalaman dari
konsep diri dapat mempengaruhi
lingkungan (Jasmine Green, 2006:
perilaku seseorang. Konsep diri pada
534-540). Konsep diri merupakan
mulanya
perasaan
persepsi mengenai dirinya sendiri
dihargai atau tidak dihargai. Perasaan
yang dibentuk dari pengalaman,
inilah yang menjadi landasan dari
perilaku dalam kehidupan sehari-hari
pandangan, penilaian atau bayangan
dan
seseorang mengenai dirinya sendiri
Pengalaman
(Djaali, 2008: 130). Uraian tersebut
lingkungan menjadi penentu konsep
dapat dinyatakan bahwa konsep diri
diri. Konsep diri bukan sesuatu yang
adalah
penilaian
muncul
tiba-tiba.
seseorang mengenai siapa dirinya,
konsep
diri
dan bagaimana seseorang mampu
dipengaruhi oleh interaksi 8sosial.
memahami dirinya.
Konsep diri menurut Hurlock adalah
untuk
dipelajari
berasal
dari
pandangan,
Hal
seseorang
dengan
Pembentukan
seseorang
sangat
gambaran yang dimiliki seseorang
pendapat Ubaedy yang menjelaskan
tentang dirinya. Konsep diri ini
bahwa konsep diri manusia itu ada
merupakan
yang positif dan ada yang 8sosialve
yang dimiliki orang tentang diri
dan terbentuk melalui serangkaian
sendiri
pengalaman,
pengetahuan,
fisik, psikologis, 8sosial, emosional,
pergaulan, pemahaman hidup (A.N
aspirasi dan prestasi (Elizabeth B.
Ubaedy,
Hurlock, 1999: 58). Seorang siswa
2008:
menyatakan
sejalan
sekitarnya.
dengan
adalah
ini
lingkungan
45).
bahwa
gabungan
Woolfolk
konsep
dari
gabungan
menyangkut
keyakinan
karakteristik
diri
dapat menyatakan konsep dirinya
gagasan-
dari berbagai aspek yang merupakan
gagasan, permasalahan, dan perilaku
gambaran
yang
lengkap
dan
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
menyeluruh tentang dirinya meliputi
kontribusi besar terhadap afeksi dan
berbagai kemampuan, kelemahan,
motivasi seseorang. Konsep diri
sifat-sifat dan bagaimana hubungan
positif
dirinya dengan lingkungan. Siswa
keberhasilan seseorang dalam meraih
dapat menggambarkan dirinya secara
kesuksesan, anak akan memiliki
fisik seperti rambutku panjang dan
kesiapan mental untuk belajar, lebih
sebagainya.
taat dalam mengatasi kesulitan dan
Pendapat
disimpulkan
bahwa
akan
menjadi
penentu
di
atas
mampu mencapai level prestasi yang
konsep
diri
lebih tinggi, memiliki motivasi yang
merupakan cara pandang seseorang
tinggi
mengenai dirinya secara menyeluruh,
potensinya. Anak yang memiliki
meliputi: fisik, 9sosial, emosi dan
konsep diri positif akan memiliki
kompetensi akademik yang diperoleh
rasa
dari lingkungan sekitar. Lingkungan
mandiri, mampu melihat diri secara
sekolah
kesempatan
realistis dan memiliki harga diri yang
pada siswa untuk mengembangan
tinggi. Konsep diri positif akan
keterampilan-keterampilan baru. Hal
berpengaruh atas munculnya emosi
ini
positif
memberikan
dapat
menjadikan
anak
mengevaluasi dirinya yakni dengan
membandingkan
dalam
percaya
mengembangkan
diri
yang
seperti:
tinggi,
kebahagiaan,
kepuasan bagi seseorang.
dirinya
sendiri
teman-teman
dan
bahwa anak yang memiliki konsep
mempersepsikan evaluasi orang lain
diri positif memilik karakteristik,
terhadap dirinya.
antara lain: yakin akan kemampuan
dengan
Myer
sendiri,
Konsep Diri Positif
positif,
mampu
menerima
penghargaan dan kesalahan dengan
Konsep diri positif dapat
disamakan
mengemukakan
senang
hati,
berani
mengambil
dengan
evaluasi
diri
resiko, percaya diri, tidak rendah
penghargaan
diri
yang
diri, bertanggung jawab dan berani
positif, perasaan harga diri yang
mengakui
positif, dan penerimaan diri yang
empati kepada orang lain, optimis,
positif.
ingin mencoba permainan baru, suka
Hal
ini
mempunyai
kesalahan,
memiliki
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
diskusi dengan 10egat yang baru,
diri rendah adalah tidak percaya diri,
dan
peristiwa-
kurang bekerja keras dan kurang
komprehensip
dapat berinteraksi dengan orang lain.
mengklasifikasi
peristiwa
secara
(Myers Gail E, 1992: 76-77). Uraian
Konsep
tersebut disimpulkan bahwa orang
berpengaruh pada munculnya emosi
yang memiliki konsep diri positif
negatif seperti yang ditunjukkan
memiliki 10egat-ciri sebagai berikut:
dalam sikap kesedihan, tekanan, dan
menghargai
depresi.
kemampuan
fisik,
menyukai penampilan diri, dapat
menyesuaikan
terhadap
diri
teman
menyukai
dengan
baik
diri
negatif
akan
Myers menyatakan bahwa
orang yang memiliki konsep diri
dan
keluarga,
tantangan,
mandiri,
sebagai berikut: tidak yakin dengan
dan
kemampuannya sendiri, tidak suka
bertanggung
jawab,
mengharapkan prestasi terbaik.
negatif
dikritik,
memiliki
karakteristik,
direndahkan,
melakukan
pembelaan diri terhadap kesalahan,
Konsep Diri Negatif
sinis
Burn mengemukakan bahwa
tentang
kemampuan
prestasi
orang
lain,
dan
sering
konsep diri negatif sama dengan
mengejek atau menolak penghargaan
evaluasi diri yang negatif, membenci
khusus
diri
dan
bersikap pesimis terhadap kompetisi
menghargai
(Myers Gail E,1992: 3). Seseorang
pribadi dan penerimaan diri, orang
yang memiliki konsep diri negatif
yang tidak menerima dirinya sendiri
sering
cenderung tidak menerima orang lain
yang10negatif
dalam
sepanjang
(Burn,
kehidupannya.
Akibat
pengaruh
perasaan
tiadanya
rendah
perasaan
1997:
57).
diri
Anak
yang
atas
prestasi
menemukan
seseorang,
pengalaman
memiliki kosep diri negatif akan
negatif ini menyebabkan seseorang
mengembangkan penyesuaian sosial
menjadi
tertutup,
yang
dalam
kehidupan,
kurang
baik,
mengalami
lebih
kegagalan
hati-hati
cenderung
perasaan yang tidak menentu dan
mengalami
akademis,
memiliki harga diri yang rendah.
memiliki harga diri yang rendah,
Ciri-ciri orang yang memiliki harga
lebih kaku dan memiliki aspirasi
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
yang kurang realistis. Dari uraian di
dan
atas disimpulkan bahwa orang yang
keterampilan sosial (Y).
memiliki
konsep
diri
variabel
negatif
terikatnya
Pengambilan
adalah
sampel
memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
dilakukan dengan teknik random
kurang menghargai fisik, kurang
sampling secara sederhana. Jumlah
menyukai penampilan diri, kurang
seluruh siswa terdiri dari 48 orang
dapat menyesuaikan diri terhadap
yang terbagi dari 2 sekolah TK Islam
teman
kurang
Terpadu Auladuna (24 orang) dan
menyukai tantangan, tidak mandiri,
TK Islam terpadu Baitul Izzah (24
kurang bertanggung jawab, dan tidak
orang). Pengumpulan data dilakukan
mengharapkan prestasi terbaik.
dengan
menggunakan
observasi.
Instrumen
dan
keluarga,
METODE PENELITIAN
Metode
yang
lembar
menyangkut
perilaku yang berkenaan dengan
digunakan
keterampilan sosial digunakan untuk
dalam penelitian ini adalah metode
mengetahui
keterampilan11sosial
eksperimen dirancang dengan desain
setelah mendapapatkan perlakuan.
treatmen by level 2 x 2. Dalam
Adapun untuk pengelompokkan anak
desain
tersebut
masing-masing
yang memiliki konsep diri positif dan
variabel
bebas
diklasifikasikan
konsep negatif dilakukan dengan
menjadi
dua,
yaitu
metode
edutainment yang terdiri dari metode
menggunakan
lembar
observasi
konsep diri.
edutainment pendekatan permainan
(A1)
dan
metode
pendekatan
Sedangkan
diklasifikasikan
edutainment
multimedia
variabel
dalam
(A2).
atribut
Setelah
uji
homogenitas
dilakukan, peneliti melanjutkan uji
homogenitas
untuk
mengetahui
dua
sampel yang berdistribusi normal
kecenderungan konsep diri positif
tersebut berasal dari populasi yang
(B1) dan konsep diri negatif (B2),
variannya
11sosialve.
Hasil
uji
Tabel 1. Rekapitulasi uji normalitas data keterampilan sosial anak
Kelompok
A1
A2
B1
B2
A1B1
A1B2
A2B1
A2B2
Sampel
24
24
24
24
12
12
12
12
Lo
Ltabel
Kesimpulan
Ho
0,172 Tabel 2.
0,173
Normal
Diterima
Rekapitulasi deskripsi data keterampilan 11sosial anak
0,159
0,173
Normal
Diterima
0,152
0,173
Normal
Diterima
0,159
0,173
Normal
Diterima
0,109
0,242
Normal
Diterima
0,206
0,242
Normal
Diterima
0,171
0,424
Normal
Diterima
0,123
0,242
Normal
Diterima
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
homogenitas dapat dilihat pada tabel
sosial antara anak yang diberi
berikut ini:
perlakuan
dengan
metode
Kelompok
X2hitung
X2tabel
Kesimpulan
A1 danA2
B1 dan B2
A1B1, A2B1, A1B2 & A2B2
0,025
0,174
0,429
7,82
7,82
7,82
Homogen
Homogen
Homogen
Pengujian Hipotesis
Hasil
edutainment
perhitungan
pendekatan
bermain dengan anak diberi
menggunakan ANAVA dua jalur
perlakuan
dengan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
menggunakan
metode
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan ANAVA dua jalur
Sumber Varian
dk
JK
RJK
Fhitung
α=0,05
Metode Edutainment (A)
1
96,36
Konsep Diri (B)
Interaksi (A x B)
Kekeliruan dalam sel (D)
1
1
44
102,11
2078,53
1828,84
Total
47
3269,92
96,36
102,11
2078,53
41,56
4,38*
4,06
7,34
*
4,06
4,06
7.34
7,34
4,64
94,56**
-
-
Ftabel
α= 0,01
-
-
-
Keterangan:
edutainment
pendekatan
dk = Derajat kebebasan
multimedia.
Keterampilan
*)
= Uji F signifikan pada taraf
sosial
yang
0,05
perlakuan
**) = Uji F sangat signifikan pada
taraf 0,01
ns =
anak
dengan
edutainment
diberi
metode
pendekatan
permainan lebih tinggi daripada
tidak signifikan pada taraf
0,05
keterampilan sosial anak yang
diberi
Berdasarkan
hasil
perlakuan
dengan
metode
edutainment
perhitungan Anava dua jalur pada
pendekatan
multimedia.
tabel
Disimpulkan bahwa terdapat
di atas, dapat dilakukan uji
hipotesis sebagai berikut :
1.
Terdapat
perbedaan
yang
signifikan pada keterampilan
perbedaan
pengaruh
signifikan
antara
edutainment
yang
metode
pendekatan
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
permainan
dan
edutainment
metode
pendekatan
multimedia.
2.
Terdapat
Interaksi
Antara
Tingkat
Keterampilan Sosial Anak Yang
pengaruh
interaksi
Diberi
Perlakuan
Dengan
antara konsep diri terhadap
Menggunakan Metode Edutainment
keterampilan
dengan Konsep Diri Anak
sosial
anak.
Disimpulkan bahwa terdapat
80
75
-60
55
-50
48,667
45,5
4542,917
40
-353025
20
-15
10Metode Edutainment
Pendekatan Permainan
Metode Edutainment
Pendekatan Multimedia
Konsep Diri
Positif
interaksi
antara
metode
edutainment dan konsep diri
Konsep Diri Nsosialf
Keterangan:
➢ Metode Edutainment
terhadap keterampilan sosial
Pendekatan Permainan
anak. Hipotesis penelitian ini
(_____________)
diuji
dengan
perhitungan
analisis
melihat
hasil
data
melalui
varian
yang
dikemukakan dalam gambar
berikut :
➢ Metode Edutainment
Pendekatan Multimedia(- - - - - - -)
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
3. Terdapat
perbedaan
kelompok anak yang memiliki
keterampilan14sosial pada anak
konsep diri negatif yang diberi
yang memiliki konsep diri positif
perlakuan menggunakan metode
yang diberi perlakuan dengan
edutainment pendekatan permain
menggunakan
dengan yang diberi perlakuan
edutainment
metode
pendekatan
menggunakan
permainan, dengan yang diberi
edutainment
perlakuan menggunakan metode
multimedia.
edutainment
terdapat perbedaan keterampilan
yang
pendekatan
pendekatan
multimedia. Disimpulkan bahwa
sosial
metode
Hasil analisis data yang
pada
telah dideskripsikan sebelumnya dan
kelompok anak yang memiliki
dilanjutkan dengan uji hipotesis, ada
konsep diri positif, yang diberi
sejumlah temuan penelitian yang
perlakuan menggunakan metode
perlu dibahas lebih lanjut. Sehinggga
edutainment pendekatan permain,
temuan-temuan
dengan yang diberi perlakuan
dijadikan
menggunakan
meningkatkan
edutainment
signifikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
metode
pendekatan
multimedia.
sosial pada anak yang memiliki
konsep diri negatif, yang diberi
perlakuan dengan menggunakan
metode edutainment pendekatan
permainan, dengan yang diberi
perlakuan menggunakan metode
pendekatan
multimedia. Disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan keterampilan
sosial
yang
dapat
dalam
rangka
mutu
pendidikan
khususnya keterampilan sosial pada
anak kelompok A, temuan peneliti
4. Terdapat perbedaan keterampilan
edutainment
rujukan
tersebut
signifikan
pada
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Keterampilan sosial anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
permainan dengan anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
multimedia.
Terdapat perbedaan yang
signifikan dalam aspek keterampilan
sosial anak kelompok A, yaitu anak
yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan metode edutainment
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
pendekatan permainan lebih tinggi
Sedangkan
daripada anak yang diberi perlakuan
menggunakan metode edutainment
dengan
metode
pendekatan multi media merupakan
edutainment pendekatan multimedia.
pembelajaran yang menyenangkan
Perbedaan
dikarenakan
untuk anak, membantu anak dalam
pendekatan
memperoleh informasi sesuai dengan
kombinasi
usia yang dapat diaplikasikan dalam
menggunakan
metode
tersebut
edutainment
permainan
antar
merupakan
fungsi
konten
pendidikan
hiburan
permainan.
dalam
Permainan
untuk
menciptakan
belajar
yang
kehidupan sehari-hari, tetapi tidak
bentuk
mengembangkan keterampilan sosial
bertujuan
menarik,
sehingga
menyenangkan
dan
Menggunakan metode edutainment
pendekatan permainan, menjadikan
belajar
menyenangkan,
itu,
anak
lebih
bermakna.
Selain
permainan
memberikan
kontribusi kepada anak dalam belajar
dan merupakan aktivitas yang nyata
Metode
pendekatan
edutainment
permainan
dapat
mengoptimalkan keterampilan sosial
dimana
dalam
perlakuan
tersebut anak langsung berinteraksi,
sehingga
2. Terdapat
interaksi
antara
metode edutainment dan konsep
diri terhadap keterampilan
sosial anak.
Terdapat interaksi yang
signifikan
antara
edutainment
terjadi
interaksi
yang
bersifat multi arah antara anak
dengan anak dan anak dengan guru.
dan
metode
konsep
diri
terhadap keterampilan sosial anak di
Taman Kanak-kanak kelompok A.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan
memberikan
perlakuan
menggunakan metode edutainment,
anak dapat
bagi anak.
anak
secara optimal.
lingkungan
terhindar dari rasa jenuh dan bosan.
kegiatan
dengan
dengan
proses pembelajaran di sekolah lebih
bermakna,
perlakuan
saling bersosialisasi,
menghargai teman, bekerja sama,
tanggung jawab, bersabar sehingga
anak dapat berinteraksi dengan bebas
dan
menyenangkan.
Selain
itu,
keterampilan anak dalam bersosial
dengan anak lainnya akan semakin
baik dan lebih optimal.
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
Penelitian ini menjelaskan
juga
konsep
diri
menyenangkan dan bermakna, dan
dapat
memfasilitasi anak untuk berinteraksi
mempengaruhi perilaku seseorang,
dengan bebas dan menyenangkan.
karena konsep diri pada mulanya
Sehingga
berasal dari perasaan dihargai atau
kontribusi kepada anak dalam belajar
tidak dihargai sehingga anak yang
konsep dan aktivitas yang nyata
memiliki konsep diri menjadi salah
dalam bermain.
permainan
memberikan
satu pengaruh terhadap keterampilan
Anak yang memiliki konsep
sosial. Disimpulkah bahwa terdapat
diri positif akan memiliki rasa
pengaruh dari metode edutainment
percaya diri yang tinggi, mandiri,
dan
mampu melihat diri secara realistis
konsep
diri
terhadap
keterampilan sosial anak.
dan memiliki harga diri yang tinggi.
Konsep diri positif akan berpengaruh
3. Keterampilan sosial anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
permainan dengan anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
multimedia pada anak yang
memiliki konsep diri positif.
Terdapat perbedaan yang
signifikan pada keterampilan sosial
anak kelompok A, yaitu anak yang
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan metode edutainment
pendekatan permainan lebih tinggi
daripada anak yang diberi perlakuan
atas munculnya emosi positif seperti:
kebahagiaan,
kepuasan
bagi
seseorang. Sehingga konsep diri
positif
berpengaruh
keterampilan
terhadap
sosial
anak.
Berdasarkan temuan tersebut dapat
disimpulkan
bahwa
anak
yang
memiliki konsep diri positif yang
diberi
metode
edutainment
pendekatan permainan lebih tinggi
daripada anak yang diberi metode
edutainment pendekatan multimedia.
menggunakan metode edutainment
pendekatan multimedia pada anak
yang memiliki konsep diri positif.
Hal
ini
disebabkan
metode
edutainment pendekatan permainan,
kegiatan
belajar
anak
lebih
4. Keterampilan sosial anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
permainan dan anak yang
diberi
perlakuan
metode
edutainment
pendekatan
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
multimedia pada anak yang
memiliki konsep diri negatif.
Terdapat perbedaan yang
signifikan pada keterampilan sosial
anak kelompok A, yaitu anak yang
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan metode edutainment
pendekatan permainan lebih tinggi
daripada anak yang diberi perlakuan
dengan
menggunakan
metode
edutainment pendekatan multimedia
pada anak yang memiliki konsep diri
negatif. Hal ini disebabkan, anak
yang memiliki konsep diri negatif
akan terjadi penyesuaian sosial yang
kurang
baik,
anak
mengalami
perasaan yang tidak menentu dan
memiliki harga diri yang rendah.
Konsep
diri
negatif
akan
berpengaruh pada munculnya emosi
SIMPULAN
Terdapat
depresi. Sehingga konsep diri negatif
kurang
berpengaruh
keterampilan
sosial
terhadap
anak.
Oleh
karena itu, disimpulkan bahwa anak
yang memiliki konsep diri nsosialf
yang diberi metode edutainment
pendekatan permainan lebih rendah
daripada anak yang diberi metode
edutainment pendekatan multimedia.
yang
signifikan
antara
anak
yang
mengikuti
pembelajaran
yang
menggunakan metode edutainment
pendekatan permainan dengan anak
yang mengikuti pembelajaran yang
menggunakan metode edutainment
pendekatan
penelitian
multimedia.
Hasil
menunjukkan
bahwa
keterampilan
sosial
anak
yang
diberikan perlakuan dengan metode
edutainment pendekatan permainan
lebih tinggi daripada dan anak yang
diberikan perlakuan dengan metode
edutainment pendekatan multimedia.
Terdapat pengaruh interaksi antara
metode edutainment dan konsep diri
terhadap keterampilan sosial anak.
Terdapat
negatif seperti yang ditunjukkan
dalam sikap kesedihan, tekanan, dan
perbedaan
signifikan
perbedaan
terhadap
yang
keterampilan
sosial anak dengan konsep diri
positif yang mengikuti pembelajaran
melalui
metode
edutainment
pendekatan permainan dengan anak
yang
mengikuti
pembelajaran
metode
edutainment
melalui
pendekatan
multimedia.
Terdapat
perbedaan yang signifikan antara
keterampilan sosial anak terhadap
konsep diri nsosialf yang diberi
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
perlakuan
menggunakan
metode
Taman Kanak-kanak Islam Terpadu,
edutainment pendekatan permainan
diharapkan
dapat
dengan anak yang diberi perlakuan
kesempatan
kepada
dengan
mengembangkan dan menentukan
menggunakan
metode
edutainment pendekatan multimedia.
pembelajaran
sehingga
SARAN
memberikan
guru
untuk
seluas-luasnya,
dapat
menimbulkan
kreatifitas guru dalam mengajar; (3)
Berdasarkan
hasil,
bagi peneliti lanjutan, hendaknya
pembahasan dan keterbatasan pada
dapat mengembangkan penelitian ini
hasil
dengan memasukkan variabel lain
penelitian
beberapa
dikemukakan
saran
kepada
guru,
yang belum ada pada penelitian ini,
pengelola Taman Kanak-kanak dan
seperti pada aspek kognitif, fisik
peneliti khususnya peneliti bidang
motorik,
pendidikan anak usia dini, sebagai
sebagainya.
berikut: (1) bagi guru dan pendidik
dikembangkan dengan meneliti pada
TK, hendaknya dapat menggunakan
tingkat usia ataupun konteks sosial
metode edutainment dalam proses
yang berbeda.
kemandirian
Penelitian
dan
ini
lain
dapat
pembelajaran sehingga anak tertarik
dan
dapat
meningkatkan
keterampilan sosial anak. Selain itu
guru
juga
dapat
melaksanakan
pembelajaran dalam
dengan
bidang lain
menggunakan
edutainment
metode
disesuaikan
dengan
kemampuan yang dimiliki anak.
Guru
sebaiknya
dapat
lebih
meningkatkan keterampilan sosial
pada
anak
pembelajaran
dengan
dengan
yang
tepat
menggunakan
edutainment;
(2)
metode
bagi
yaitu
metode
pengelola
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Niken, Dany Haryono.
Pembelajaran
MULTIMEDIA
di
Sekolah, Jakarta: PT.
Prestasi
Pustakaraya
2010.
Burns,
R.B.,
Konsep
Diri,
Pengukuran,
Perkembangan
dan
Perilaku, Jakarta: Arcan,
1993.
Calhoun dan Acocela, Pyschology of
Adjusment
Human
Relationships,
Terjemahan
oleh R.S
Satmoko, Semarang :
IKIP Press, 1995.
Pengaruh Metode…
Nesna Agustriana
David,
Watkins, “Self Esteem”
Educational Psychology
for the Asian Teacher.
Ed. John Biggs and
David
Watkins,
Singapura: Simon and
Schuster (Asia) Pte, Ltd.,
1995.
Dockett, Sue, Mailyn Fleer, Play and
Pedagogy
in
Early
Childhood Bending the
Rules, Sydney : Harcourt.
2000.
Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta
: Bumi Aksara, 2012.
Gail E., Myers., and Michele Tolela
Myers. The Dynamic of
Human Communication :
A Laboratory Approach,
New York: McGrawHill, Inc., 1992.
Green, Jasmine et.al. The Causal
ordering of self-concept
and academic motivation
and
its
effect
on
academic achievement.
International Education
Journal, 2006.
Hamid, Moh. Sholeh, Metode
Edutaiment. Jogjakarta: DIVA Press,
2011.
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi
Perkembangan. Jakarta:
PT.
Gelora
Aksara
Pratama, 2004.
Jackman, Hilda L., Early Education
Curriculum A Child’s
Connection to the World.
United States : Delmar,
2009.
Johnson Brad, Tammy Maxson
Mcelroy. The Edutainer.
United States of America
: Rowman & Littlefield
Education, 2010.
Moeslichatoen, Metode Pengajaran
di Taman Kanak-kanak.
PT Rineka Cipta: Jakarta,
2004.
Munir, Multimedia Konsep &
Aplikasi
dalam
Pendidikan,
Bandung:
Alfabeta 2012.
Nemec, Jirí and Josef Trna.
Edutainment
or
Entertainment. Education
Possibilities of Didactic
Games
in
Science
Education,
Czech
Republic, 2002.
Papalia, Diane E, et, al. Human
Development (Psikologi
Perkembangan) Jakarta:
Kencana, 2008.
Santrock, John W., Life Span
Development edition 5,
perkembangan
masa
hidup jilid 1, Jakarta :
Erlangga, 2002.
Seefeldt, Carol. Barbara A. Wasik.
Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Indeks,
2008.
Seefeldt, Carol. et, al. Social Studies
for
the
Preschool/Primary
Child. United States :
Pearson Education, 2010
Slameto. Belajar & Faktor-faktor
Yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Suyadi,
Psikologi
Belajar
Pendidikan Anak Usia
Dini.
Yogyakarta:
Pedagogia, 2010.
Tadkirotun, Musfiroh, et.al. Social
Life Skill Untuk Anak
Usia Dini: Modul 2
Afiliasi
&
Resolusi
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
Konflik,
Yogyakarta:
Tiara Wacana, 2007.
Ubaedy, A.N, Ubah Sikap Raih
Kesuksesan,
Jakarta:
Vision 3, 2008.
Woolfolk,
Anita.
Educational
Psykology. Boston : Allyn and
Bacon, 2008.
Download