Press Release Untuk segera diterbitkan Jakarta, 28 Mei 2013 LAGU ANAK YANG TERPINGGIRKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDIDIKAN Talkshow Dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional Jakarta 28 Mei 2013 - Dengan semakin berkembangnya dunia musik, anak Indonesia semakin kekurangan untuk mendapatkan hiburan lagu anak terbaru yang layak dikonsumsi. Lagu anak kini seakan tenggelam dan dikalahkan dengan popularitas lagu-lagu dewasa. Banyak kita dengar anak-anak menyanyikan lagu-lagu band yang sedang tenar, bahkan mereka lebih mengenal penyanyi-penyanyi dewasa ketimbang penyanyi cilik yang sesuai usia mereka. Anak Indonesia terkondisikan tidak menerima haknya untuk terhibur secara wajar dengan lagu-lagu yang sesuai dengan usia mereka, sehingga mereka tumbuh dewasa sebelum waktunya. Menyikapi hal ini, dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, Pinisi Edutainment Park menyelenggarakan talkshow dengan tema “Lagu Anak yang Terpinggirkan dan Dampaknya Terhadap Pendidikan”. Acara ini diselenggarakan di Theater Pinisi Edutainment Park, gedung Pasaraya Blok M lantai 9, pada tanggal 28 Mei 2013, pukul 09:00 – 12:00 WIB. Dalam acara tersebut, Pinisi Edutainment Park menghadirkan nara sumber pakar pendidikan anak Dr. Seto Mulyadi dan Rr.Listriana Dewi Wirja, pemerhati musik anak Indonesia. Pada kesempatan tersebut Kak Seto menjelaskan, “Lagu anak, selain dapat menjadi media untuk menanamkan budi pekerti dan pembelajaran, kita juga harus memahami musik secara general dan manfaatnya bagi anak. Musik dapat membuat rasa tenang, untuk pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Musik atau lagu anak yang kita pilih untuk anak, harus memenuhi kriteria untuk dapat meningkatkan motivasi mereka, meningkatkan kecerdasan, relaksasi tubuh dan pikiran, dan yang pasti untuk mempertajam daya ingat”. “Musik memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak memiliki kemampuan alami dalam merespon dan menghafal suatu lagu lebih cepat dari pada orang dewasa. Musik atau lagu dapat menjadi stimuli berbagai aspek terkait dengan perkembangan perasaan dan emosi anak, cara berpikir bahkan perkembangan spiritual anak, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kematangan dan emosional mereka. Namun akhir-akhir ini, karena kesibukan, para orangtua semakin lemah mengawasi putra-putri mereka dalam memilih lagu yang layak didengar dan dinikmati oleh anak. Para orangtua harus kembali peduli akan hal ini”, imbuh Ari Kartika, direktur Pinisi Edutainment Park menjelaskan. Acara ini dimeriahkan oleh paduan suara anak-anak dari Wijaya Music House. Keseluruhan acara dipandu oleh moderator Kak Nunuk. Info lebih lanjut, mohon hubungi : Rendy Haque , Marketing Communication Executive Pinisi Edutainment Park, PT. Lintas Mitra Niaga, Telp: 7264499, 7265599 Ext.119 / e-mail: [email protected] / website www.pinisi.co.id Tentang Pinisi Edutainment Park Pinisi Edutainment Park adalah sebuah education and entertainment (edutainment) park yang didesign menyerupai kota pelabuhan dengan landmark sebuah kapal kayu tradisonal Pinisi. Dirancang sebagai one stop destination edutainment park bagi anak usia 2-16 tahun, Pinisi Edutainment Park bukan hanya mengedepankan konsep pendidikan dan hiburan, namun keberadaan art & culture-nya, bertujuan untuk menumbuh kembangkan kecintaan anak-anak pada kesenian dan kebudayaan Indonesia. Pinisi Edutainment Park juga menghadirkan Planetarium layar datar pertama di Indonesia yang dapat menampung kapasitas +/- 200 anak dalam satu pertunjukan. Pinisi Edutainment Park berlokasi di gedung Pasaraya lantai 8,9 dan 10, di Jl. Iskandarsyah II No.2 Blok I Jakarta 12160, menempati ruang seluas 600m2 dengan kapasitas +/- 200 orang dalam 1 shift.