PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi DISUSUN OLEH: MELIA KANENIA DEWI A.420080102 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 PERSETUJUAN PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012 Yang dipersiapkan dan disusun oleh : MELIA KANENIA DEWI A.420080102 Disetujui untuk dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Skripsi Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Drs. Djumadi, M.Kes Drs. Saring Marsudi, M.Pd Tanggal 28 Mei 2012 Tanggal 04 Juni 2012 PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN METODE CIRC DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL TIGA DIMENSI KELAS VIIC SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TA2011/2012 Melia Kanenia Dewi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS Abstrak : Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi aspek kognitif siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan keanekaragaman hayati dengan menerapkan model kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan analisis diskriptif kualitatif. Penelitian ini diawali dengan membaca materi, mendiskusikan suatu permasalahan berupa soal cerita dan pertanyaan, menulis hasil diskusi serta diakhiri dengan presentasi, kemudian diadakan post test pada tiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan prosentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I aspek kognitif = 75,00 % ; aspek afektif = 52,68 %. Peningkatan hasil belajar siklus II aspek kognitif = 92,84 % ; aspek afektif = 92,86 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif pada pokok bahasan keanekaragaman hayati siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata kunci : Hasil Belajar kognitif dan afektif, Penerapan model pembelajaran CIRC, Keanekaragaman Hayati Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 1 membuka PENDAHULUAN wawasan pengetahuan, Dalam UU RI No 20 pasal 1 sikap dan perilaku siswa. Disamping ayat 1 tahun 2003 menyebutkan itu pembelajaran model ceramah ini bahwa pendidikan usaha menuntut konsentrasi siswa dengan sadar dan untuk optimal adalah terencana sehingga siswa sulit mewujudkan suasana belajar dan menyimpan materi pelajaran tersebut proses pembelajaran agar peserta dalam ingatan atau memori mereka. didik Kondisi secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian kepribadian, kecerdasan, mulia, serta kecakapan penurunan yang hasil berakibat prestasi pada belajar siswa. diri, akhlak tersebut Dalam proses pembelajaran Biologi di kenyataanya kelas VIIC terdapat beberapa diperlukan dirinya dan masyarakat, kekurangan bangsa dan negara. hasil belajar yaitu : 1. Siswa selalu Salah satu pembelajaran yang ramai pada yang pada saat mempengaruhi pembelajaran menyebabkan kondisi kelas kurang berlangsung, sehingga konsenterasi menarik siswa tidak terfokus, 2. keberadaan dan pembelajaran monoton model adalah ceramah. guru pada waktu pembelajaran Pembelajaran model ceramah adalah kurang mendapat perhatian siswa, 3. salah satu kegiatan belajar mengajar siswa kurang tertarik dengan cara yang masih digunakan. Kelemahan guru menyampaikan materi biologi, pembelajaran ini diantaranya kurang 4. tidak ada keberanian siswa dalam Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 2 mengajukan pertanyaan, 5. proses luas cakupannya tidak hanya hafalan pembelajaran biologi yang masih akan tetapi dapat dilakukan berbagai berpusat pada guru, partisipasi siswa macam eksperimen-eksperimen yang pada saat pembelajaran cenderung dapat menunjang kekreatifan siswa. hanya mencatat dan mendengarkan Biologi merupakan mata pelajaran penjelasan guru, siswa cenderung sains diam sehingga interaksi antara guru kehidupan. Pembelajaran yang tepat dan siswa berlangsung satu arah. untuk biologi adalah pembelajaran Disamping itu kentuntasan belajar yang menekankan pada pemberian rata-rata kentuntasan pengalaman secara langsung baik minimal (KKM) 65%. Kekurangan- menggunakan eksperimen maupun kekuragan diatas merupakan masalah observasi atau yang lainnya sehingga dan data yang diperoleh benar-benar 70% perlu dan penanganan dengan yang menggunakan strategi pembelajaran valid dikelas yang tepat agar permasalahan jawabkan. dapat dipecahkan. dan mempelajari bisa Salah Pada umumnya banyak guru pembelajaran tentang dipertanggung satu yang metode efektif dan yang menggunakan metode yang efisien dalam proses pembelajaran monoton yaitu pada pembelajaran bersifat sains khususnya biologi, Biologi kesenjangan antara aktivitas dan dianggap prestasi pelajaran yang hanya sains, belajar yang siswa memecah adalah hafalan. Jika dikaji lebih lanjut menggunakan pembelajaran dengan biologi merupakan yang pelajaran menggunakan metode diskusi CIRC Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 3 (cooperative integrated and reading dengan indera pendengaran dan composition) dengan disertai media penglihatan. Dalam media audio audio visual tiga dimensi. pesan yang disampaikan dituangkan Metode diskusi CIRC adalah kedalam lambing-lambang auditif, salah satu metode cooperative yang baik verbal (ke dalam kata-kata, comprehensive bahasa lisan) maupun non verbal untuk kemampuan menulis mengajari memehami dan seni bacaan, sedangkan media visual dapat berbahasa. disajikan melalui gambar, charta Pengajaran mekanika bahasa benar- maupun slide yang dapat dilihat benar terintegrasi dengan pengajaran langsung. pelajaran memahami bacaan baik merupakan media yang murah dan dengan keterpaduan mudah kegiatan proses kegiatan- menulis Media tiga dimensi dijangkau disekitar dalam lingkungan, media ini dapat berupa program membaca maupun dengan tiruan maupun yang sesungguhnya penggunaan kemampuan memahami (Rahardjo, 2002:49). bacaan yang baru dipelajari dalam Berdasarkan latar belakang pengajaran pelajaran menulis dan diatas, dapat diterapkan dalam pelajaran penelitian yang membutuhkan Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi pemahaman bacaan. (Brown dan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Palinscar dalam Slavin, 2008:204). Biologi Menggunakan Metode CIRC lain Media yang penulis ingin dengan melakukan judul “Upaya audio-visual Disertai Media Audio Visual Tiga merupakan media yang berkaitan Dimensi pada siswa kelas VIIC SMP Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 4 Ta’mirul Islam Surakarta Tahun pengukuran serta penilaian usaha Pelajaran 2011/2012”. belajar”. Dengan mengetahui prestasi belajar dapat diketahui kedudukan anak dalam kelas, apakah LANDASAN TEORI Belajar anak, adalah segenap anak tersebut kelompok anak pandai, rangkaian kegiatan atau aktiyitas sedang, atau kurang. Prestasi anak ini yang dilakukan secara sadar oleh dinyatakan dalam bentuk simbol, seseorang mengakibatkan angka, huruf, atau kalimat yang perubahan dalam dirinya berupa mencerminkan hasil yang dicapai penambahan oleh anak dalam periode tertentu. dan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera Media adalah perantara atau dan pengalamannya oleh sebab itu, pengantar pesan dari pengirim ke apabila setelah belajar peserta didik penerima pesan. Banyak batasan tidak ada perubahan tingkah laku yang diberikan orang tentang media. yang positif dalam arti tidak Asosiasi teknologi dan komunikasi baru serta pendidikan (Assosition of Education tidak and memiliki kecakapan wawasan pengetahuannya Communication bertambah, maka dapat dikatakan Technologi/AECT) bahwa belajarnya belum sempurna misalnya, membatasi media sebagai (Adrian, 2004:1). segala bentuk dan saluran yang Menurut Tirtonegoro Sutratinah (2001:43) bahwa “Prestasi belajar adalah hasil dari di Amerika digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi (Sadiman, 2002:3). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 5 Media audio dan audio visual merupakan pembelajaran bentuk yang media murah dan narasumber yang memiliki banyak bahan dan dibutuhkan informasi oleh Sebagai terjangkau. Sekali kita membeli tape fasilitator dan peralatan seperti tape recorder, termotivasi untuk membantu siswa hampir tidak diperlukan lagi biaya menjadi tambahan karena tape dapat dihapus mengidentifikasi dan memecahkan setelah digunakan dan pesan baru soal (Chauhan, 2012:2). dapat direkam kembali. Disamping dan siswa. yang stimulator kreatif, Slavin berpikir (2008:200) kritis, CIRC itu tersedia pula materi audio yang singkatan dapat Integrated Reading and Composition digunakan disesuaikan dan dapat dengan kemampuan siswa. menampilkan tingkat Audio pesan besar Pengajaraunn yang termasuk salah satu tipe model pembelajaran pendidik Menurut Purwanto (2009:22) hasil lain. perilaku kooperatif stimulator mendorong. menjadi dan orang Guru Pada dalam pembelajaran bahasa. murid dapat belajar dari satu sama pembelajaran kooperatif. awalnya, model CIRC diterapkan pembelajaran kooperativ. Dengan ini dalam Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis, menganjurkan untuk menggunakan Guru Cooperative dapat memotivasi (Arsyad, 2007:49). Sebagian atau dari guru belajar yang adalah terjadi perubahan setelah panduan, mengikuti proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan. sebagai Setelah Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa melaksanakan kegiatan 6 belajar merupakan penilaian terhadap METODE PENELITIAN siswa untuk mengetahui sejauh mana Penelitian ini merupakan bahan materi yang diajarkan dapat penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu dikuasai oleh siswa. suatu penelitian tindakan yang akar Menurut Thomdike (dalam Mudjiono, 2006) permasalahannya muncul di kelas megemukakan dan dirangsang langsung oleh guru keaktifan siswa dalam belajar dengan yang bersangkutan sehingga sulit hukum”law dibenarkan. of menyatakan exercise” bahwa yang Jika ada anggapan belajar bahwa penelitian tindakan kelas memerlukan adanya latihan-latihan muncul dari rekayasa peneliti. Dalam berkenaan dengan prinsip yang aktif PTK, selalu ingin tahu. melakukan penelitian terhadap siswa Menurut Suharjono (2006:17) penelitian tindakan kelas ialah peneliti dan guru dapat dilihat dari segi aspek interaksiya dalam proses pembelajaran, sehingga penelitian tindakan yang dilakukan pendidikan dapat memperbaiki untuk memperbaiki mutu praktek praktek pembelajaran menjadi lebih perkembangan dikelas yang terdiri efektif (Supardi, 2006:16). atas rangkaian empat kegiatan yang Setting atau lokasi Penelitian ada pada setiap siklusnya yaitu: a) Tindakan Kelas ini adalah SMP perencanaan Ta’mirul Islam Surakarta. Penelitian b) tindakan, pengamatan dan d) refleksi. c) ini dilaksanakan pada semester II bulan Desember 2011 sampai April 2012. Tahap persiapan yang dimulai Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 7 dengan pembuatan proposal dimulai Dalam mengumpulkan data dari bulan Desember 2011 sampai diperlukan beberapa metode yang penyusunan laporan akan berakhir sesuai dengan masalah yang akan pada bulan Juni 2012. diteliti, adapun metode pengumpulan Prosedur penelitian ini data yang diperlukan antara lain: melakukan kerjasama dengan guru metode bidang selalu observasi, metode tes, dan metode berupaya untuk memperoleh hasil dokumentasi. Analisis data. Dalam yang optimal melalui cara dan penelitian ini menggunakan metode prosedur paling efektif, sehingga analisis diskriptif kualitatif. Data dimungkinkan adanya tindakan yang kualitatif dianalisis dengan metode berulang untuk alur. Alur yang dilalui dalan analisis meningkatkan hasil belajar siswa dan data kualitatif meliputi: reduksi data pemahaman siswa terhadap mata penyajian pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kesimpulan. studi IPA dengan yang revisi (IPA). Peneliti selalu bekerjasama wawancara, data, dan Indikator metode penarikan pencapaian dengan guru bidang studi IPA mulai merupakan dari: a. dialog awal, b. perencanaan yang akan dijadikan acuan dalam tindakan, c. pelaksanaan tindakan, d. menentukan pemantauan e. keefektifan perenungan (refleksi) pada setiap pencapaian tindakan adalah apabila nilai rata-rata siswa evaluasi. (observasi), yang dilakukan dan dalam Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa rumusan pencapaian keberhasilan penelitian. dalam aspek atau Indikator penelitian kognitif ini sudah 8 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 mencapai 90% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Rata-rata yaitu 65 dan aspek afektif mencapai 4 14 3 1 1 63, 71 Prosentase ketuntasan 14,28 50 10,71 3,57 3,57 42,86 % kriteria penilaian 3 (baik). Nilai Siklus I Hasil Penelitian Hasil Penelitian diperoleh dari deskripsi hasil tindakan setiap silkus. Hasil tersebut 0 3 2 12 10 0 1 68,36 dapat 0 10,71 7,14 42,85 35,71 0 3,57 1 1 0 6 15 4 1 73,5 0 75% % PEMBAHASAN Frekuensi DAN % PENELITIAN Frekuensi HASIL Nilai Siklus II 3,57 3,57 0 21,42 53,57 10,71 3,57 92,85 % ditunjukkan pada tabel 11 dan gmbar 3,4 dibawah ini: Data diperoleh menunjukkan bahwa Tabel 11. Rekapitulasi hasil belajar Biologi aspek kognitif dan afektif siswa kelas VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga dimensi selama 2 siklus. nilai frekuensi rerata pada pretest, sudah mendekati nilai 61-70 =14, dengan prosentase 50% hampir mendekati nilai KKM, jauh dari nilai KKM sebanyak 32% dan diatas KKM 18 %. Sedangkan pada siklus I nilai 61-70 = 12 dan 71-80 = 10, hal Penilaian Nilai Rerata Pretest 30 – 40 41 – 50 1 4 sudah % 65 Frekuensi Nilai Antara Kognitif Nilai KKM ini menunjukkan bahwa pada siklus I mencapai KKM yaitu sebanyak 78%, dan pada siklus II 3,57 14,28 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 9 nilai 61-70 = 6, 71-80 = 15, 81-90 = 4 dengan prosentase nilai 86%, Aspek 1. Afektif 2. Bekerja sama 3. Berinisiatif 4. Penuh perrhatian 5. Bekerja Sistematis Prosentase Ketuntasan Nilai Awal Siklus I - 64,29% 50,00% 46,43% 92,86% 92,86% 92,86% - 50,00% 92,86% - 52,68% 92,86% Siklus II Gambar 4. Grafik penilaian aspek afektif Dari data penilaian aspek kognitif dan aspek afektif di atas Pembahasan dapat dibuat grafik seperti di bawah ini Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseprang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran sudah diterima siswa, untuk dapat Gambar 3. Grafik penilaian aspek menentukan tercapai tidaknya tujuan kognitif pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar, penilaian ini bertujuan untuk melihat kemajuan peserta didik dalam penguasaan materi yang telah dipelajari Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 10 (Arikunto, 2001:245), sedangkan rasa senang yang merangsang peserta menurut Hamalik (2008:155) hasil didik untuk aktif dalam kelompok, belajar itu tampak sebagai terjadinya memberikan perubahan dan didik untuk bekerja sama dengan baik temannya, membentuk kemurnian yang ungkapan pengetahuan pengembangan yang dibandingkan lebih dengan sebelumnya. kesempatan dalam peserta interaksi dan pemecahan masalah yang kreatif dan Berdasarkan observasi meningkatkan kualitas gagasan. permasalahan dikelas evaluasi serta Hasil penelitian yang refleksi pada observasi awal, maka dilakukan dua siklus menunjukkan dilakukan penelitian tindakan kelas bahwa di sekolah dalam rangka untuk merupakan model pembelajaran yang memperbaiki mengutamakan kerjasama diantara dan untuk pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa siswa dalam pembelajaran. pembelajaran. Tujuan tersebut, yaitu Tindakan tersebut dilakukan dalam 2 1) meningkatkan hasil akademik, siklus dengan menggunakan strategi dengan meningkatkan kinerja siswa CIRC strategi dalam tugas-tugas akademiknya; 2) pembelajaran yang peserta didik pembelajaran kooperatif memberi dapat tanggapannya peluang agar siswa dapat menerima secara bebas, dapat melatih siswa teman-temannya yang mempunyai untuk bekerja sama dan menghargai berbagai perbedaan latar belakang, pendapat orang lain, menumbuhkan yaitu proses merupakan memberikan Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa untuk kooperatif mencapai perbedaan suku, tujuan agama, 11 kemampuan akademik, dan tingkat merangsang peserta didik untuk aktif sosial; 3) untuk mengembangkan dalam kelompok, 4) memberikan keterampilan sosial siswa, antara lain kesempatan berbagai bekerja sama dengan temannya, 5) tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, membentuk menghasilkan ide atau pendapat, dan dalam bekerja masalah dalam kelompok. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan penelitian interaksi dan yang ungkapan pemecahan kreatif dan dilakukan oleh peneliti dan guru terjadi peningkatan bidang belajar siswa kelas VIIC SMP kolabolator, Islam kemurnian untuk Proses pembelajaran yang Hasil Ta’mirul didik meningkatkan kualitas gagasan. Ibrahim (2008:38). menunjukkan peserta Biologi sebagai penerapan model tahun pembelajaran CIRC yang disertai ini media audio visual tiga dimensi pembelajaran dapat mengatasi permasalahan yabg diskusi CIRC mempunyai kelebihan, dihadapi pada saat pembelajaran yaitu seperti pelajaran dikarenakan 1) Surakarta studi 2011/2012. model Hal merupakan strategi siswa pasif, kurang pembelajaran yang peserta didik memperhatikan dapat tanggapannya siswa malas dalam hal membaca dan secara bebas, 2) dapat melatih siswa meresum penjelasan guru dan hasil untuk bekerja sama dan menghargai diskusi, model yang digunakan guru pendapat monoton, memberikan orang lain, 3) menumbuhkan rasa senang yang siswa menyampaikan Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa penjelasan malas pendapatnya, guru, untuk dan 12 kurangnya kesadaran siswa dalam aspek kognitif 92,84%; aspek afektif pembelajaran 92,86% yang artinya dari jumlah Biologi, sehingga kualitas pembelajaran Biologi yang siswa semula rendah dapat ditingkatkan ketuntasan minimal dengan rerata dengan siklus II 73,50. penerapan model telah mencapai kriteria pembelajaran kooperatif CIRC yang disertai media audio visual tiga KESIMPULAN DAN SARAN dimensi, dari dua aspek yang diamati Kesimpulan kognitif dan afektif dengan menggunakan dua siklus. yang Penelitian pembelajaran peningkatan model dapat hasil Berdasarkan hasil analisis data membantu belajar telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menerapkan metode CIRC yang siswa. disertai media audio visual tiga Berdasarkan hasil penelitian yang dimensi efektif digunakan dalam telah dilakukan di SMP Ta’mirul pembelajaran. Islam Surakarta dengan penerapan 2. Menerapkan metode CIRC yang model CIRC yang disertai media disertai media audio visual tiga audio visual tiga dimensi diambil dimensi kesimpulan prestasi belajar biologi aspek bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas dapat meningkatkan kognitif sebesar 92,85%. VIIC SMP Ta’mirul Islam Surakarta 3. Menerapkan metode CIRC yang baik dalam aspek kognitif maupun disertai media audio visual tiga afektif telah mencapai target yaitu dimensi Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa dapat meningkatkan 13 keaktifan siswa aspek afektif sebesar 92,86%. 2. Kepada Siswa a. Siswa hendaknya memiliki Saran motivasi lebih fokus dan aktif 1. Kepada guru dalam pembelajaran. a. Hendaknya dalam mengajar Biologi pada b. Siswa hendaknya lebih aktif dan materi berani keanekaragaman hayati pendapat menggunakan Model pertanyaan. Pembelajaran CIRC yang c. lagi Siswa mengeluarkan dan menanggapi harus senantiasa disertai media audio visual tiga konsisten mau bekerja sama dimensi dalam secara tepat dan kelompok, baik saat bervariasi agar siswa lebih aktif diskusi di belakang maupun saat dan bersemangat dalam belajar. mempresentasikan hasil diskusi b. Guru memberikan tugas mulia yaitu mencetak dan mendidik didepan kelas. 3. Kepada Peneliti Selanjutnya generasi bangsa yang mampu Kepada baik pengetahuan, perilaku dan diharapkan keterampilan. Untuk itu didalam bahasan yang lain yang cocok mengajar hendaknya dengan pembelajaran kooperatif mampu menciptakan suasana CIRC yang disertai media audio belajar yang menyenangkan. visual tiga dimensi. guru Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa peneliti selanjutnya mencari pokok 14 DAFTAR PUSTAKA Adrian. 2004. Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. http://researchangines.com/artos.65.html. Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Penbelajaran. Jakarta: Media Perss. Chauhan, Sangeeta. 2012. Cooperative Learning versus Competitive Learning. International Journal of Multidiscliplinary Research. Vol 2. Issue 1, January 2012.ISSN 2231 5780. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, Ngalim. 2009. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahardjo. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief .2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Suharjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Supardi.2006. Penelitian Tindakan Kelas Bersama Sistematika Proposal Dan Laporannya. Jakarta: Bina Aksara. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa 15