BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Keputusan Investasi (TAG), Return On Equity (ROE), dan Quick (acid test) Ratio terhadap Harga Saham (Closing price) pada perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2004- 2010. a. Perkembangan untuk keputusan investasi (TAG) dari tahun 2004-2010 sangat berfluktuatif. Yang cukup terlihat mengalami kenaikan yaitu PT. Bumi Resources, Tbk di tahun 2008 sebesar 115,85%. Hal ini disebabkan karena pada saat itu perusahaan tersebut mengalami kenaikan pada aktiva lancar dan aktiva tetapnya. Perusahaan membeli asset-asset yang berupa aktiva tetap, tetapi hal ini juga bisa berarti perusahaan menambah aktiva lancar perusahaanya yang berarti menambah investasinya. Perusahaan dengan ukuran aktiva yang besar diharapkan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetap mampu bersaing dengan pasar dan diharapkan mampu memberikan kemakmuran kepada pemegang saham. Sedangkan pada tahun 2007 PT. Nickel International, Tbk mengalami penurunan Total Asset Growth cukup tajam yaitu sebesar -26,62%. b. Return On Equity pada setiap perusahaan relatif berfluktuatif. Hal ini dikarenakan tingkat ROE dipengaruhi oleh besarnya EAT yang dihasilkan perusahaan. Dimana dapat terlihat bahwa ROE tertinggi diperoleh oleh perusahaan PT. Citatah Industri marmer, Tbk dimana ROE tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 540,36%. Namun ROE terendah juga dimiliki oleh PT. Citatah Industri 138 139 marmer, Tbk pada tahun 2007, nilai ROE perusahaan ini menurun sangat drastis hingga mencapai kerugian sebesar -29,32%. Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan tidak mampu menjamin hutang yang dimilikinya dengan modal sendiri. Sedangkan modal sendiri perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 540%. Penurunan modal sendiri lebih besar dibandingkan dengan penurunan total hutang yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian (loss) atau EAT yang dihasilkan negatif yaitu sebesar Rp. (12.339.000.000). Investor akan lebih tertarik dengan nilai ROE tinggi karena akan dapat menghasilkan nilai perusahaan yang tinggi pula bagi para investor. c. Rasio likuiditas yang diukur dengan Quick ratio pada setiap perusahaan selalu berfluktuatif. Dimana terlihat bahwa rasio likuiditas tertinggi pada tahun 2004-2010 dihasilkan oleh PT. Aneka Tambang, Tbk sebesar 616% pada tahun 2008. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terendah tahun 2004-2010 adalah PT. Citatah Industri Marmer, Tbk. sebesar 12% pada tahun 2006. Hal ini membuktikan bahwa kinerja perusahaan yang diukur dari rasio likuiditas adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. d. Perkembangan harga saham yang dillihat dari Closing Price apabila dilihat dari rata-rata, harga saham pada perusahaan sektor pertambangan yang listing di BEI periode 2004-2010 cenderung berfluktuasi. PT. International Nickel, Tbk memiliki harga saham tertinggi selama tahun 2004-2010 yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 96.250/lembar saham. Bila dikaitkan dengan TAG, ROE dan Quick Ratio, perusahaan memiliki nilai Quick Ratio yang selalu berada di atas rata-rata selama tahun 2004-2010. Perusahaan juga memiliki nilai ROE yang berfluktuatif yang rata-rata hampir berada di atas rata-rata setiap tahunnya, ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang dimiliki cukup tinggi sehingga menyebabkan harga saham cukup tinggi. 140 Harga saham terendah untuk tahun 2004-2010 dihasilkan oleh PT. Citatah Industri Marmer Tbk sebesar Rp. 35/lembar saham pada tahun 2006. Bila dikaitkan dengan TAG, ROE dan Quick Ratio, perusahaan memiliki nilai Quick Ratio yang selalu berada di bawah rata-rata selama tahun 2004-2010. Perusahaan juga memiliki nilai ROE yang berada di bawah rata-rata selama tahun 2004-2010 hanya pada tahun 2006 saja perusahaan ini mengalami kenaikan ROE, ini menunjukan bahwa kurangnya perusahaan dalam menghasilkan laba dari penggunaan modalnya. 2. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap keseluruhan dari Keputusan Investasi (TAG), Return On Equity (ROE), dan Quick (acid test) Ratio terhadap Harga Saham (Closing price), ternyata diperoleh Ho diterima dan tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap Harga saham dengan tingkat signifikansi 0,000 > α = 0,05 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan antara Keputusan investasi, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Harga saham. 3. Penelitian secara parsial dari variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y) yang memberikan hasil sebagai berikut : a. Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh Total Asset Growth terhadap harga saham diperoleh hasil Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh secara parsial dari variabel Keputusan investasi terhadap harga saham. Di lihat dari analisis korelasi Keputusan investasi memiliki tingkat hubungan yang lemah terhadap harga saham. b. Dari hasil pengujian untuk menguji pengaruh Return On Equity dan Quick Ratio terhadap harga saham diperoleh hasil H o diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh secara parsial dari antara variabel likuiditas terhadap Harga saham. Sedangkan berdasarkan hasil 141 analisis korelasi Profitabilitas adanya hubungan antara Profitabilitas terhadap harga saham termasuk kriteria rendah. Dan likuiditas dalam hal ini menunjukkan ada hubungan antara likuiditas terhadap harga saham termasuk kriteria cukup tinggi dan positif. 5.2 Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu : 1. Bagi penelitian selanjutnya Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas lingkup penelitiannya, yaitu : a. Melakukan penelitian dengan menggunakan faktor fundamental perusahaan lainnya seperti pertumbuhan pendapatan dan, faktor fundamental ekonomi seperti tingkat inflasi, suku bunga SBI, dan kenaikan harga minyak mentah dunia, faktor teknikal seperti analisis grafik candlestick dan linechart serta objek perusahaan yang diteliti harus lebih luas, agar dapat menggambarkan kondisi secara umum dan mewakili keseluruhan. b. Memperpanjang periode penelitian agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. c. Sebaiknya menggunakan jumlah perusahaan yang lebih banyak agar memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. 2. Bagi Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya perusahaan perlu meningkatkan kinerja perusahaan terutama faktor fundamental yang menjadi penilaian investor dalam memutuskan investasinya. Kemudian perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan dan berhati-hati dalam menentukan keputusan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan internal perusahaan yang meliputi Keputusan investasi, profitabilitas dan likuiditas pada perusahaan, agar perusahaan memilki kualitas yang baik dalam pengelolaan sumber dana yang ada sehingga 142 dapat dialokasikan dengan tepat dan dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan keuntungan dilihat dari harga sahamnya. 3. Bagi Investor Investor dapat melakukan investasi dengan lebih bijaksana dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja perusahaan yang didasarkan pada informasi laporan keuangan, serta melakukan analisis faktor teknikal untuk mengurangi ilusi dari kondisi ketidakberaturan pasar. 4. Bagi Universitas Untuk menambah bahan penelitian pada Universitas Widyatama dan sebagai referensi atau ilmu tambahan bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian.