PENGARUH DOSIS PUPUK FOSFAT TERHADAP

advertisement
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
PENGARUH DOSIS PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr)
PADA SISTEM AGROFORESTRI
Sutarwi1, Bambang Pujiasmanto2, Supriyadi3
1
2
3
Mahasiswa Prodi Agronomi Pascasarjana UNS
Dosen Pembimbing I Program Studi Agronomi Pascasarjana UNS
Dosen Pembimbing II Program Studi Agronomi Pascasarjana UNS
( e-mail: [email protected] )
ABSTRAK - Rata-rata produksi kacang tanah di Indonesia relatif sedikit (9900 kg/
tahun). Penyebab rendahnya produksi antara lain budidaya kacang tanah dilaksanakan
di lahan kurang subur. Pemupukan dengan Fosfat dapat meningkatkan hasil kacang
tanah, terutama pada tanah yang miskin hara. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh beberapa dosis pemupukan fosfat dan penggunaan varietas
beberapa (Lokal, Bison, Kelinci). Beberapa parameter yang digunakan yaitu pertumbuhan
tanaman, hasil panen, dan bintil akar. Tempat penelitian di kawasan hutan pada petak
51, Resort Banyuurip, BKPH Tangen, KPH Surakarta, desa Kandangsapi, kecamatan
Jenar, kabupaten Sragen. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juli
2011. Variabel penelitian ini yaitu tinggi tanaman, laju pertumbuhan relatif, berat kotor
kering, jumlah polong dan berat per tanaman, berat biji per tanaman, berat badan 1000benih, jumlah bintil akar yang efektif, jumlah bintil akar dan ukurannya. metode
penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Desain penelitian ini adalah Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Data dianalisis dengan menggunakan analisis dua
faktor varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dosis fosfat dalam penelitian ini
yang lebih baik untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman
kacang tanah adalah 150 kg/ha. Pemberian pupuk fosfat secara nyata mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil beberapa macam varietas tanaman kacang tanah di lahan
kehutanan. 2) Varietas yang mempunyai pertumbuhan dan hasil optimal pada lahan
kehutanan adalah varietas bison. 3) Pemupukan dengan fosfat dapat meningkatkan
bintil akar efektif dan jumlah bintil akar, tetapi tidak meningkatkan ukuran bintil akar.
Kata kunci : Kacang Tanah, Pupuk Fosfat, Varietas Lokal, Varietas Unggul Bison, Kelinci
PENDAHULUAN
Kacang
tanah
Tanaman
merupakan
tanaman
kacang
tanah
bisa
dimanfaatkan untuk makanan ternak,
pangan yang telah banyak dibudidayakan
sedang
oleh petani sebagai tanaman palawija,
sumber protein nabati, minyak dan lain-
untuk pemanfaatan lahan kosong setelah
lain. Data FAO mencatat bahwa produksi
panen tanaman utama, dan merupakan
minyak kacang tanah mencapai sekitar
tanaman
meng-
10% pasaran minyak masak dunia pada
untungkan. Permintaan masyarakat akan
tahun 2003. Selain dipanen biji atau
kacang
meningkat,
polongnya, kacang tanah juga dipanen
sehingga prospek pengembangan kacang
hijauannya (daun dan batang) untuk
tanah di Indonesia sangat baik.
makanan ternak atau merupakan pupuk
dagang
tanah
yang
sangat
semakin
1
bijinya
dimanfaatkan
sebagai
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
hijau (Wikipedia, 2010). Konsumsi kacang
kerdil, daun kecil berwarna hijau pucat,
tanah pada tahun-tahun mendatang akan
polong yang terbentuk sedikit, dan hasil
semakin
dengan
rendah (Jumakir et al., 2000). Unsur P
peningkatan jumlah penduduk, kebutuh-
merupakan hara utama (primer) kedua
an gizi masyarakat, diversifikasi pangan,
setelah
dan
metabolisme dan proses mikrobiologi
meningkat
peningkatan
sejalan
kapasitas
industri
(Sukmadinata, 1996).
Hasil
N
yang
berperan
dalam
tanah dan mutlak diperlukan baik oleh
tanaman
kacang
tanah
di
mikroba tanah maupun tanaman. Unsur P
Indonesia tergolong rendah dibanding
juga berperan dalam pembentukan lemak
dengan yang dicapai oleh negara-negara
dan albumin tanaman serta perkembang-
lain, yaitu sekitar 9,9 kuintal per hektar,
an akar, khususnya lateral dan akar halus
sedang di Amerika Serikat produksinya
berserabut. Jadi, ketersediaan unsur P di
mencapai 18 kuintal tiap hektar. Berbagai
dalam tanah menjadi sangat penting bagi
faktor
tanaman (Widawati et al., 2000).
yang berpengaruh antara
penggunaan
varietas
lokal
lain
dengan
Pupuk
fosfat
memiliki
sifat
dan
potensi hasil yang rendah, cara tanam
keunggulan sebagai berikut: (1) Tidak
yang kurang baik dan pemupukan yang
higroskopis; (2) Mudah larut dalam air;
tidak seimbang. Disamping itu, faktor
(3) Sebagai sumber unsur hara Fosfor
penyebab lain adalah kacang tanah sering
bagi tanaman; (4) Memacu pertumbuhan
ditanam di tanah-tanah yang kurang
akar dan sistim perakaran yang baik; (5)
subur (Indrasti, 2003).
Memacu pembentukan bunga dan masak-
Tanaman kacang tanah sangat peka
nya buah/biji; (6) Mempercepat panen; (7)
terhadap kekurangan Ca, Mg dan P
Memperbesar
dibandingkan
bunga
kacangan
dengan
yang
jenis
lain.
kacang-
Usaha
untuk
persentase
menjadi
terbentuknya
buah/biji;
dan
(8)
Menambah daya tahan tanaman terhadap
meningkatkan pertanian tidak terlepas
gangguan
dari peran pupuk sebagai pendukung
kekeringan (Petrokimia Gresik, 2005).
kesuburan tanah, terutama pupuk yang
Lahan
hama,
pertanian
penyakit,
yang
serta
semakin
mengandung unsur P (phosphor) dengan
sempit menjadi kendala dalam budidaya
konsentrasi relatif tinggi (Sumaryo dan
tanaman kacang tanah. Untuk mengatasi
Suryono, 2000).
permasalahan tersebut maka perlu di-
Pemupukan
yang
kembangkan sistem agroforestri (Wana
miskin hara dapat meningkatkan hasil,
tani) yang menggabungkan ilmu kehutan-
karena unsur P sangat diperlukan bagi
an dan agronomi untuk menciptakan
pertumbuhan
biji
keselarasan antara intensifikasi pertanian
P
dan pelestarian lingkungan, karena di-
tanah
dalamnya terdapat tanaman pertanian
kacang
tanah.
menyebabkan
P
dan
pada
tanah
pembentukan
Kekurangan
tanaman
unsur
kacang
43
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
bernilai komersial. Dengan kombinasi
tegakan jati 13 meter dengan jenis jati
pohon, perdu dan tanaman semusim,
pohon plus (JPP), dan 12) umur pohon
akan
jati yang ditanam adalah 3 tahun.
dapat
memelihara
kestabilan
struktur tanah melalui sistem perakaran-
Variabel Penelitian meliputi: Tinggi
nya serta tanah menjadi produktif.
Tanaman,
Untuk itulah diperlukan penelitian
untuk
mengetahui
pengaruh
Laju
Pertumbuhan
Relatif
(RGR/Relative Growth Rate), Berat Kering
pupuk
Brangkasan, Jumlah Polong Tua Isi Per
Fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil
Tanaman,
beberapa varietas kacang tanah pada
Tanaman, Berat Biji Kering Per Tanaman,
sistem Agroforestri dengan perlakuan
Berat 1000 Biji Kering, Bintil akar efektif,
pupuk
pengaruh
Jumlah bintil akar, dan Ukuran bintil
pemupukan terhadap terbentuknya bintil
akar. Data dianalisis dengan uji F dengan
akar.
taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata
P
(fosfat)
dan
Berat
Polong
Kering
Per
dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple
METODE PENELITIAN
Range Test (DMRT) dengan taraf 5%.
A. Desain Eksperimen
Desain
eksperimen
yang
digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah rancangan
Kondisi lahan dan lingkungan terlihat
dasar RAKL (Rancangan Acak Kelompok
sangat
mempengaruhi
Lengkap)
kacang
tanah.
terdiri
dari
12
kombinasi
Varietas
lokal
memang
kali.
adalah
kondisi lahan hanya disaingi oleh varietas
Faktor 1 (satu) 3 macam varietas dan
unggul bison. Varietas unggul kelinci
Faktor 2 (dua) adalah perlakuan 4 tingkat
kurang dapat beradaptasi dengan kondisi
pemupukan fosfat.
lahan, artinya ada syarat-syarat pem-
Lokasi
faktor-faktornya
budidayaan yang tidak terpenuhi. Harjadi
sebagai berikut: 1) Jenis tanah latosol, 2)
(1991) mengemukakan bahwa sifat-sifat
Kedalaman tanah dengan setatus dalam,
dari varietas tidaklah selalu tetap, tetapi
3) Ketinggian lokasi 250 meter di atas
selalu mengalami perubahan sehingga
permukaan laut, 4) Curah hujan 2325
suatu varietas yang unggul pada suatu
mm/tahun, 5) Kemiringan tanah 8 – 15%
waktu dan tempat berbeda akan meng-
(landai), 6) Bentuk lapangan datar, 7)
alami
Kelerengan tanah ke arah Timur, 8)
varietas
Tanah sedikit berbatu 9) Pertumbuhan
syarat pembudidayaan yang berlainan
tegakan tanaman jati cukup rata 10)
dengan varietas yang lama dan masih
Kerapatan
memiliki sifat-sifat jelek tertentu untuk
3x3
dengan
dengan
kondisi
tanam
penelitian
beradaptasi
yang
perlakuan yang masing-masing diulang 3
Adapun
sudah
pertumbuhan
tegakan
jati dengan
m,
Tinggi
11)
jarak
rata-rata
kemunduran.
unggul
menghendaki
daerah penanaman baru.
44
Kadang-kadang
syarat-
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Unsur hara merupakan salah satu
akar. Meskipun begitu perlakuan tersebut
penentu pertumbuhan suatu tanaman
belum cukup mendukung pertumbuhan
baik
ber-
tanaman (tinggi dan laju pertumbuhan) di
kembang biak. Salah satu unsur hara
tengah kondisi lingkungan yang kurang
yang diperlukan tanaman kacang tanah
mendukung. Pertumbuhan tanaman itu
adalah fosfor (P). Secara umum, fungsi
sendiri merupakan hasil interaksi yang
dari
kompleks antara faktor internal (dalam)
atau
tidaknya
fosfor
dalam
tumbuhan
tanaman
adalah
merangsang pertumbuhan akar, khusus-
dan
nya akar benih/tanaman muda, memper-
meliputi
cepat serta memperkuat pertumbuhan
genetik/hereditas) dan intersel (hormonal
tanaman muda menjadi tanaman dewasa
dan enzim). Faktor eksternal meliputi air
dan menaikkan prosentase bunga men-
tanah dan mineral, kelembaban udara,
jadi buah/biji, membantu asimilasi dan
suhu
pernafasan sekaligus mempercepat pem-
(Junaidi, 2009).
bungaan dan pemasakan buah, biji atau
Tinggi tanaman
Laju pertumbuhan
udara,
kemampuan
cahaya
internal
intrasel
(sifat
dan
sebagainya
adaptasi
varietas
lokal.
Dengan pemberian pupuk fosfat hanya
varietas Bison yang dapat memberikan
Dosis Pupuk Fosfat
Brt Kering
Brangkasan
faktor
Faktor
dan Kelinci belum dapat mengungguli
Tabel 1. Pengaruh Penggunaan Varietas dan
Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Tinggi
Tanaman, Laju Pertumbuhan, dan Berat Kering
Brangkasan
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
(luar).
Secara umum varietas unggul Bison
gabah (Web Master, 2009).
Jenis
Varietas
eksternal
D0
(0
kg/ha)
D1
(50
kg/ha)
D2
(100
(kg/ha)
D3
(150
kg/ha)
Rata-2
Tabel
18,50
18,33
19,00
20,00
18,96ab
20,83
20,33
20,83
19,83
20,46b
kan bahwa salah satu peranan penting
16,00
17,33
16,50
19,67
17,38a
18,44 a
18,67 a
18,78 a
19,83 a
dari faktor genetis adalah kemampuan
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18a
suatu tanaman untuk berproduksi tinggi
0,17
0,18
0,18
0,18
0,18a
maka hubungan antara jenis dan ke-
0,17
0,17
0,17
0,18
0,17a
butuhan unsur hara yang diperlukan oleh
0,17 a
0,18 a
0,18 a
0,18 a
5,99
6,24
6,43
6,78
6,36ab
varietas-varietas unggul kacang tanah
5,32
6,46
6,84
7,67
6,57b
sangat erat. Fungsi unsur hara P untuk
5,96a
5,05
6,13
6,19
6,47
5,46a
6,28b
6,48bc
6,97c
pupuk
fosfat
lokal. Somoatmodjo (1990) mengemuka-
tanaman adalah untuk pembelahan sel
dan pembentukan lemak, pembentukan
Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang
sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
Pemberian
hasil lebih baik dibandingkan varietas
bunga,
buah
dan
biji,
kematangan
tanaman melawan pengaruh nitrogen,
dalam
perkembangan akar halus dan serabut,
penelitian ini terbukti dapat meningkat-
serta peningkatan kualitas hasil tanaman.
kan berat brangkasan tanaman, semua
Tanaman kacang tanah menyerap 10%
parameter hasil (jumlah dan berat polong
dari kebutuhan phospor selama fase
serta berat biji), dan juga jumlah bintil
vegetatif
45
dan 40–50% pembungkusan
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
sisanya diambil selama pengisian biji
Tabel 3. Pengaruh Penggunaan Varietas dan
Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Bintil
Akar Efektif, Jumlah Bintil Akar, Dan Ukuran
Bintil Akar
(Soepardi, 1990).
Jumlah bintil akar efektif dan ukuran
bintil akar tidak dipengaruhi varietas
Dosis Pupuk Fosfat
Jenis
Varietas
maupun dosis pupuk fosfat. Meskipun
begitu apabila dihitung secara keseluruhBintil akar
efektif
an ternyata adanya pupuk fosfat dan
perbedaan
kadarnya
berpengaruh
Jumlah bintil
akar
terhadap jumlah bintil akar. Menurut
Soepardi (1990) tanaman kacang tanah
menyerap 10% dari kebutuhan phospor
fase
vegetatif
dan
40–50%
Ukuran bintil
akar
selama
pembungkusan sisanya diambil selama
pengisian biji, kemudian bintil meningkat
dengan
kenaikan
phospor
di
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
dalam
Tabel 2. Pengaruh Penggunaan Varietas dan
Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Jumlah
Polong Tua, berat polong kering, berat biji
kering, berat 1000 biji kering per tanaman
Dapat
terbesar
Jml Polong tua
Berat polong
kering
Berat biji
kering
Berat 1000 biji
kering
D2
(100
(kg/h
a)
D3
(150
kg/ha
)
Ratarata
Tabel
5,00
5,33
6,67
6,67
5,92
5,33
6,33
7,33
7,00
6,50
4,67
5,67
6,00
6,67
5,75
5,00
a
5,78
a
6,67
a
6,78
a
12,33
12,67
16,33
17,00
14,58
10,33
13,67
16,33
18,33
14,67
10,00
14,33
15,33
15,67
13,83
10,89
a
13,56
ab
16,00
b
17,00
b
2,00
2,33
2,33
2,33
2,25
2,00
2,00
2,33
3,33
2,42
2,00
2,33
2,33
2,33
2,25
2,00
a
2,22
a
2,33
a
2,67
a
dipahami
sebagai
batasan
penelitian bahwa dosis pupuk fosfat
Dosis Pupuk Fosfat
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
V1
(Lokal)
V2
(Bison)
V3
(Kelinci)
Ratarata
D1
(50
kg/ha
)
Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang
sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
tanah.
Jenis
Varietas
D0
(0
kg/ha
)
yang
diberikan
adalah
150
D0
(0
kg/ha
)
D1
(50
kg/ha
)
D2
(100
(kg/h
a)
D3
(150
kg/ha
)
Ratarata
Tabel
kg/ha. Hasil pengamatan menunjukkan
3,67
4,33
4,67
5,33
4,50a
parameter hasil tanaman, dan parameter
4,00
5,67
6,33
7,00
5,75b
3,00
4,67
5,00
5,00
4,42a
3,56a
4,89b
5,33b
5,78b
4,63
4,67
4,99
5,54
4,96ab
4,42
5,19
5,32
6,13
5,27b
4,03
4,60
4,89
4,95
4,62a
4,36a
4,82a
b
5,07b
c
5,54c
2,82
2,67
2,83
3,01
2,83ab
varietas lokal). Pada suatu titik dosis
2,23
2,91
3,38
4,17
3,17b
2,10
2,66
2,85
2,88
2,62a
tertentu ada kemungkinan yang cukup
2,75a
b
386,3
3
363,6
7
285,6
7
345,2
2ab
3,02b
c
399,3
3
404,0
0
319,6
7
374,3
3b
2,38a
284,6
7
308,6
7
260,3
3
284,5
6a
bahwa
lingkungan
(bintil
pertumbuhan,
akar)
mengalami
peningkatan seiring dengan dosis pupuk
yang semakin besar. Hal tersebut terjadi
pada tanaman kacang tanah varietas
unggul bison dan kelinci (bukan pada
besar bahwa (tidak hanya Bison) varietas
3,35c
400,6
7
503,3
3
334,0
0
412,6
7b
parameter
367,75b
unggul Kelinci akan dapat memberikan
394,92b
hasil
299,92a
yang
varietas lokal.
Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang
sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
46
lebih
baik
dibandingkan
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Dosis fosfat dalam penelitian ini yang
Harjadi SS. 1991. Pengantar Agronomi.
Gramedia Jakarta.
Indrasti NS. 2003. Pedoman Pengolahan
Kacang
Tanah.
Dirjen
Bina
Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian Jakarta. Diakses dari
http://202.43.189.41/web/pustak
a/teknologi%20proses/Pedoman%
20Pengolahan%20Kacang%20Tana
h.pdf
Jumakir, Waluyo, Suparwoto. 2000.
Kajian
Berbagai
Kombinasi
Pengapuran
dan
Pemupukan
terhadap
Pertumbuhan
dan
Produksi Kacang Tanah (Arachis
hypogea L.) Di lahan Pasang Surut.
Jurnal Agronomi 8(1): 11-15.
Diakses
dari
http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/agro
nomi/article/download/ 295/211
Junaidi W. 2009. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan
Tanaman.
Diakses
dari
http://wawanjunaidi.blogspot.com/2009/10/fak
tor-faktor-yangmempengaruhi.html
Petrokimia Gresik PT. 2005. Pupuk SP 36
(SNI 02-3769-2005). Diakses dari
http://www.petrokimiagresik.com/sp_36.asp
Soepardi G. 1990. Sifat dan Ciri Tanah.
Fakultas
Pertanian
Institut
Pertanian Bogor Bogor.
Somaatmadja S. 1993. Proses Sumber
Daya Nabati Asia Tenggara I
Kacang-Kacangan.
Yasaguna
Jakarta.
Sukmadinata T. 1996. Kiat Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di
Indonesia. Dalam N. Saleh K.
Hartojo H. Heriyanto A. Kasno.
A.G. Manshuri Sudaryono A.
Winarto (Eds.). Risalah Seminar
Nasional. Prospek Pengembangan
Agribisnis Kacang Tanah di
Indonesia. Edisi Khusus Balitkabi.
Malang. 7: 41-48.
lebih baik untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil beberapa varietas
tanaman kacang tanah adalah 150
kg/ha. Pemberian pupuk fosfat secara
nyata
mempengaruhi pertumbuhan
dan hasil beberapa macam varietas
tanaman
kacang
tanah
di
lahan
kehutanan.
2. Varietas yang mempunyai pertumbuhan dan hasil optimal pada lahan
kehutanan adalah varietas bison.
3. Pemupukan
dengan
fosfat
dapat
meningkatkan bintil akar efektif dan
jumlah
bintil
akar,
tetapi
tidak
meningkatkan ukuran bintil akar.
SARAN
1. Untuk
daerah
khususnya
kawasan
wilayah
BKPH
hutan
Tangen
Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen
dalam
budidaya
tanaman
kacang
tanah lebih baik menanam kacang
jenis bison atau jenis lokal.
2. Kepada peneliti yang akan datang
dapat melakukan penelitian dengan
topik
yang
sama
tetapi
dengan
perlakukan dosis yang lebih tinggi
agar diketahui dosis optimal yang
dapat diterapkan. Intensitas cahaya
juga dapat menjadi perhatian, karena
dalam penelitian ini belum memperhatikan intensitas cahaya.
47
EL-VIVO
Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48)
ISSN: 2339-1908
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Sumaryo dan Suryono. 2000. Pengaruh
Dosis Pupuk Dolomit dan SP-36
Terhadap Jumlah Bintil Akar dan
Hasil Tanaman Kacang Tanah di
Tanah Latosol. Jurnal Agrosains.
Vol.2
No.2.
Diakses
dari
http://pertanian.uns.ac.id/~agron
omi/agrosains/cara_dos_dolomit_
sp36_sumaryo.pdf
Web Master. 2009. Unsur-Hara-Fosfor-P.
http://pupukdsp.com/index.php/
Pupuk-Tanaman/Unsur-HaraFosfor-P.html (diakses, 5 Mei,
2011)
Widawati S, Kanti S A. 2000. Pengaruh
Isolat Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)
Efektif dan Dosis Pupuk Fosfat
terhadap Pertumbuhan Kacang
Tanah
(Arachis
hypogaea).
Lembaga
Ilmu
Pengetahuan
Indonesia.
Diakses
dari
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/i
ndex.php/searchkatalog/
downloadDatabyId/2772/2773.pd
f
Wikipedia. 2010. Kacang tanah. Diakses
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kaca
ng_tanah tanggal 20 Februari 2011
48
Download