EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id PENGARUH DOSIS PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr) PADA SISTEM AGROFORESTRI Sutarwi1, Bambang Pujiasmanto2, Supriyadi3 1 2 3 Mahasiswa Prodi Agronomi Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Program Studi Agronomi Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing II Program Studi Agronomi Pascasarjana UNS ( e-mail: [email protected] ) ABSTRAK - Rata-rata produksi kacang tanah di Indonesia relatif sedikit (9900 kg/ tahun). Penyebab rendahnya produksi antara lain budidaya kacang tanah dilaksanakan di lahan kurang subur. Pemupukan dengan Fosfat dapat meningkatkan hasil kacang tanah, terutama pada tanah yang miskin hara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa dosis pemupukan fosfat dan penggunaan varietas beberapa (Lokal, Bison, Kelinci). Beberapa parameter yang digunakan yaitu pertumbuhan tanaman, hasil panen, dan bintil akar. Tempat penelitian di kawasan hutan pada petak 51, Resort Banyuurip, BKPH Tangen, KPH Surakarta, desa Kandangsapi, kecamatan Jenar, kabupaten Sragen. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juli 2011. Variabel penelitian ini yaitu tinggi tanaman, laju pertumbuhan relatif, berat kotor kering, jumlah polong dan berat per tanaman, berat biji per tanaman, berat badan 1000benih, jumlah bintil akar yang efektif, jumlah bintil akar dan ukurannya. metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Desain penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Data dianalisis dengan menggunakan analisis dua faktor varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dosis fosfat dalam penelitian ini yang lebih baik untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman kacang tanah adalah 150 kg/ha. Pemberian pupuk fosfat secara nyata mempengaruhi pertumbuhan dan hasil beberapa macam varietas tanaman kacang tanah di lahan kehutanan. 2) Varietas yang mempunyai pertumbuhan dan hasil optimal pada lahan kehutanan adalah varietas bison. 3) Pemupukan dengan fosfat dapat meningkatkan bintil akar efektif dan jumlah bintil akar, tetapi tidak meningkatkan ukuran bintil akar. Kata kunci : Kacang Tanah, Pupuk Fosfat, Varietas Lokal, Varietas Unggul Bison, Kelinci PENDAHULUAN Kacang tanah Tanaman merupakan tanaman kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, pangan yang telah banyak dibudidayakan sedang oleh petani sebagai tanaman palawija, sumber protein nabati, minyak dan lain- untuk pemanfaatan lahan kosong setelah lain. Data FAO mencatat bahwa produksi panen tanaman utama, dan merupakan minyak kacang tanah mencapai sekitar tanaman meng- 10% pasaran minyak masak dunia pada untungkan. Permintaan masyarakat akan tahun 2003. Selain dipanen biji atau kacang meningkat, polongnya, kacang tanah juga dipanen sehingga prospek pengembangan kacang hijauannya (daun dan batang) untuk tanah di Indonesia sangat baik. makanan ternak atau merupakan pupuk dagang tanah yang sangat semakin 1 bijinya dimanfaatkan sebagai EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id hijau (Wikipedia, 2010). Konsumsi kacang kerdil, daun kecil berwarna hijau pucat, tanah pada tahun-tahun mendatang akan polong yang terbentuk sedikit, dan hasil semakin dengan rendah (Jumakir et al., 2000). Unsur P peningkatan jumlah penduduk, kebutuh- merupakan hara utama (primer) kedua an gizi masyarakat, diversifikasi pangan, setelah dan metabolisme dan proses mikrobiologi meningkat peningkatan sejalan kapasitas industri (Sukmadinata, 1996). Hasil N yang berperan dalam tanah dan mutlak diperlukan baik oleh tanaman kacang tanah di mikroba tanah maupun tanaman. Unsur P Indonesia tergolong rendah dibanding juga berperan dalam pembentukan lemak dengan yang dicapai oleh negara-negara dan albumin tanaman serta perkembang- lain, yaitu sekitar 9,9 kuintal per hektar, an akar, khususnya lateral dan akar halus sedang di Amerika Serikat produksinya berserabut. Jadi, ketersediaan unsur P di mencapai 18 kuintal tiap hektar. Berbagai dalam tanah menjadi sangat penting bagi faktor tanaman (Widawati et al., 2000). yang berpengaruh antara penggunaan varietas lokal lain dengan Pupuk fosfat memiliki sifat dan potensi hasil yang rendah, cara tanam keunggulan sebagai berikut: (1) Tidak yang kurang baik dan pemupukan yang higroskopis; (2) Mudah larut dalam air; tidak seimbang. Disamping itu, faktor (3) Sebagai sumber unsur hara Fosfor penyebab lain adalah kacang tanah sering bagi tanaman; (4) Memacu pertumbuhan ditanam di tanah-tanah yang kurang akar dan sistim perakaran yang baik; (5) subur (Indrasti, 2003). Memacu pembentukan bunga dan masak- Tanaman kacang tanah sangat peka nya buah/biji; (6) Mempercepat panen; (7) terhadap kekurangan Ca, Mg dan P Memperbesar dibandingkan bunga kacangan dengan yang jenis lain. kacang- Usaha untuk persentase menjadi terbentuknya buah/biji; dan (8) Menambah daya tahan tanaman terhadap meningkatkan pertanian tidak terlepas gangguan dari peran pupuk sebagai pendukung kekeringan (Petrokimia Gresik, 2005). kesuburan tanah, terutama pupuk yang Lahan hama, pertanian penyakit, yang serta semakin mengandung unsur P (phosphor) dengan sempit menjadi kendala dalam budidaya konsentrasi relatif tinggi (Sumaryo dan tanaman kacang tanah. Untuk mengatasi Suryono, 2000). permasalahan tersebut maka perlu di- Pemupukan yang kembangkan sistem agroforestri (Wana miskin hara dapat meningkatkan hasil, tani) yang menggabungkan ilmu kehutan- karena unsur P sangat diperlukan bagi an dan agronomi untuk menciptakan pertumbuhan biji keselarasan antara intensifikasi pertanian P dan pelestarian lingkungan, karena di- tanah dalamnya terdapat tanaman pertanian kacang tanah. menyebabkan P dan pada tanah pembentukan Kekurangan tanaman unsur kacang 43 EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id bernilai komersial. Dengan kombinasi tegakan jati 13 meter dengan jenis jati pohon, perdu dan tanaman semusim, pohon plus (JPP), dan 12) umur pohon akan jati yang ditanam adalah 3 tahun. dapat memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran- Variabel Penelitian meliputi: Tinggi nya serta tanah menjadi produktif. Tanaman, Untuk itulah diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Laju Pertumbuhan Relatif (RGR/Relative Growth Rate), Berat Kering pupuk Brangkasan, Jumlah Polong Tua Isi Per Fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil Tanaman, beberapa varietas kacang tanah pada Tanaman, Berat Biji Kering Per Tanaman, sistem Agroforestri dengan perlakuan Berat 1000 Biji Kering, Bintil akar efektif, pupuk pengaruh Jumlah bintil akar, dan Ukuran bintil pemupukan terhadap terbentuknya bintil akar. Data dianalisis dengan uji F dengan akar. taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata P (fosfat) dan Berat Polong Kering Per dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple METODE PENELITIAN Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. A. Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah rancangan Kondisi lahan dan lingkungan terlihat dasar RAKL (Rancangan Acak Kelompok sangat mempengaruhi Lengkap) kacang tanah. terdiri dari 12 kombinasi Varietas lokal memang kali. adalah kondisi lahan hanya disaingi oleh varietas Faktor 1 (satu) 3 macam varietas dan unggul bison. Varietas unggul kelinci Faktor 2 (dua) adalah perlakuan 4 tingkat kurang dapat beradaptasi dengan kondisi pemupukan fosfat. lahan, artinya ada syarat-syarat pem- Lokasi faktor-faktornya budidayaan yang tidak terpenuhi. Harjadi sebagai berikut: 1) Jenis tanah latosol, 2) (1991) mengemukakan bahwa sifat-sifat Kedalaman tanah dengan setatus dalam, dari varietas tidaklah selalu tetap, tetapi 3) Ketinggian lokasi 250 meter di atas selalu mengalami perubahan sehingga permukaan laut, 4) Curah hujan 2325 suatu varietas yang unggul pada suatu mm/tahun, 5) Kemiringan tanah 8 – 15% waktu dan tempat berbeda akan meng- (landai), 6) Bentuk lapangan datar, 7) alami Kelerengan tanah ke arah Timur, 8) varietas Tanah sedikit berbatu 9) Pertumbuhan syarat pembudidayaan yang berlainan tegakan tanaman jati cukup rata 10) dengan varietas yang lama dan masih Kerapatan memiliki sifat-sifat jelek tertentu untuk 3x3 dengan dengan kondisi tanam penelitian beradaptasi yang perlakuan yang masing-masing diulang 3 Adapun sudah pertumbuhan tegakan jati dengan m, Tinggi 11) jarak rata-rata kemunduran. unggul menghendaki daerah penanaman baru. 44 Kadang-kadang syarat- EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id Unsur hara merupakan salah satu akar. Meskipun begitu perlakuan tersebut penentu pertumbuhan suatu tanaman belum cukup mendukung pertumbuhan baik ber- tanaman (tinggi dan laju pertumbuhan) di kembang biak. Salah satu unsur hara tengah kondisi lingkungan yang kurang yang diperlukan tanaman kacang tanah mendukung. Pertumbuhan tanaman itu adalah fosfor (P). Secara umum, fungsi sendiri merupakan hasil interaksi yang dari kompleks antara faktor internal (dalam) atau tidaknya fosfor dalam tumbuhan tanaman adalah merangsang pertumbuhan akar, khusus- dan nya akar benih/tanaman muda, memper- meliputi cepat serta memperkuat pertumbuhan genetik/hereditas) dan intersel (hormonal tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan enzim). Faktor eksternal meliputi air dan menaikkan prosentase bunga men- tanah dan mineral, kelembaban udara, jadi buah/biji, membantu asimilasi dan suhu pernafasan sekaligus mempercepat pem- (Junaidi, 2009). bungaan dan pemasakan buah, biji atau Tinggi tanaman Laju pertumbuhan udara, kemampuan cahaya internal intrasel (sifat dan sebagainya adaptasi varietas lokal. Dengan pemberian pupuk fosfat hanya varietas Bison yang dapat memberikan Dosis Pupuk Fosfat Brt Kering Brangkasan faktor Faktor dan Kelinci belum dapat mengungguli Tabel 1. Pengaruh Penggunaan Varietas dan Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Tinggi Tanaman, Laju Pertumbuhan, dan Berat Kering Brangkasan V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata (luar). Secara umum varietas unggul Bison gabah (Web Master, 2009). Jenis Varietas eksternal D0 (0 kg/ha) D1 (50 kg/ha) D2 (100 (kg/ha) D3 (150 kg/ha) Rata-2 Tabel 18,50 18,33 19,00 20,00 18,96ab 20,83 20,33 20,83 19,83 20,46b kan bahwa salah satu peranan penting 16,00 17,33 16,50 19,67 17,38a 18,44 a 18,67 a 18,78 a 19,83 a dari faktor genetis adalah kemampuan 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18a suatu tanaman untuk berproduksi tinggi 0,17 0,18 0,18 0,18 0,18a maka hubungan antara jenis dan ke- 0,17 0,17 0,17 0,18 0,17a butuhan unsur hara yang diperlukan oleh 0,17 a 0,18 a 0,18 a 0,18 a 5,99 6,24 6,43 6,78 6,36ab varietas-varietas unggul kacang tanah 5,32 6,46 6,84 7,67 6,57b sangat erat. Fungsi unsur hara P untuk 5,96a 5,05 6,13 6,19 6,47 5,46a 6,28b 6,48bc 6,97c pupuk fosfat lokal. Somoatmodjo (1990) mengemuka- tanaman adalah untuk pembelahan sel dan pembentukan lemak, pembentukan Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%. Pemberian hasil lebih baik dibandingkan varietas bunga, buah dan biji, kematangan tanaman melawan pengaruh nitrogen, dalam perkembangan akar halus dan serabut, penelitian ini terbukti dapat meningkat- serta peningkatan kualitas hasil tanaman. kan berat brangkasan tanaman, semua Tanaman kacang tanah menyerap 10% parameter hasil (jumlah dan berat polong dari kebutuhan phospor selama fase serta berat biji), dan juga jumlah bintil vegetatif 45 dan 40–50% pembungkusan EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id sisanya diambil selama pengisian biji Tabel 3. Pengaruh Penggunaan Varietas dan Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Bintil Akar Efektif, Jumlah Bintil Akar, Dan Ukuran Bintil Akar (Soepardi, 1990). Jumlah bintil akar efektif dan ukuran bintil akar tidak dipengaruhi varietas Dosis Pupuk Fosfat Jenis Varietas maupun dosis pupuk fosfat. Meskipun begitu apabila dihitung secara keseluruhBintil akar efektif an ternyata adanya pupuk fosfat dan perbedaan kadarnya berpengaruh Jumlah bintil akar terhadap jumlah bintil akar. Menurut Soepardi (1990) tanaman kacang tanah menyerap 10% dari kebutuhan phospor fase vegetatif dan 40–50% Ukuran bintil akar selama pembungkusan sisanya diambil selama pengisian biji, kemudian bintil meningkat dengan kenaikan phospor di V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata dalam Tabel 2. Pengaruh Penggunaan Varietas dan Pemilihan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Jumlah Polong Tua, berat polong kering, berat biji kering, berat 1000 biji kering per tanaman Dapat terbesar Jml Polong tua Berat polong kering Berat biji kering Berat 1000 biji kering D2 (100 (kg/h a) D3 (150 kg/ha ) Ratarata Tabel 5,00 5,33 6,67 6,67 5,92 5,33 6,33 7,33 7,00 6,50 4,67 5,67 6,00 6,67 5,75 5,00 a 5,78 a 6,67 a 6,78 a 12,33 12,67 16,33 17,00 14,58 10,33 13,67 16,33 18,33 14,67 10,00 14,33 15,33 15,67 13,83 10,89 a 13,56 ab 16,00 b 17,00 b 2,00 2,33 2,33 2,33 2,25 2,00 2,00 2,33 3,33 2,42 2,00 2,33 2,33 2,33 2,25 2,00 a 2,22 a 2,33 a 2,67 a dipahami sebagai batasan penelitian bahwa dosis pupuk fosfat Dosis Pupuk Fosfat V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata V1 (Lokal) V2 (Bison) V3 (Kelinci) Ratarata D1 (50 kg/ha ) Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%. tanah. Jenis Varietas D0 (0 kg/ha ) yang diberikan adalah 150 D0 (0 kg/ha ) D1 (50 kg/ha ) D2 (100 (kg/h a) D3 (150 kg/ha ) Ratarata Tabel kg/ha. Hasil pengamatan menunjukkan 3,67 4,33 4,67 5,33 4,50a parameter hasil tanaman, dan parameter 4,00 5,67 6,33 7,00 5,75b 3,00 4,67 5,00 5,00 4,42a 3,56a 4,89b 5,33b 5,78b 4,63 4,67 4,99 5,54 4,96ab 4,42 5,19 5,32 6,13 5,27b 4,03 4,60 4,89 4,95 4,62a 4,36a 4,82a b 5,07b c 5,54c 2,82 2,67 2,83 3,01 2,83ab varietas lokal). Pada suatu titik dosis 2,23 2,91 3,38 4,17 3,17b 2,10 2,66 2,85 2,88 2,62a tertentu ada kemungkinan yang cukup 2,75a b 386,3 3 363,6 7 285,6 7 345,2 2ab 3,02b c 399,3 3 404,0 0 319,6 7 374,3 3b 2,38a 284,6 7 308,6 7 260,3 3 284,5 6a bahwa lingkungan (bintil pertumbuhan, akar) mengalami peningkatan seiring dengan dosis pupuk yang semakin besar. Hal tersebut terjadi pada tanaman kacang tanah varietas unggul bison dan kelinci (bukan pada besar bahwa (tidak hanya Bison) varietas 3,35c 400,6 7 503,3 3 334,0 0 412,6 7b parameter 367,75b unggul Kelinci akan dapat memberikan 394,92b hasil 299,92a yang varietas lokal. Keterangan: Angka rata-rata pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%. 46 lebih baik dibandingkan EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 1. Dosis fosfat dalam penelitian ini yang Harjadi SS. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia Jakarta. Indrasti NS. 2003. Pedoman Pengolahan Kacang Tanah. Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Jakarta. Diakses dari http://202.43.189.41/web/pustak a/teknologi%20proses/Pedoman% 20Pengolahan%20Kacang%20Tana h.pdf Jumakir, Waluyo, Suparwoto. 2000. Kajian Berbagai Kombinasi Pengapuran dan Pemupukan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Di lahan Pasang Surut. Jurnal Agronomi 8(1): 11-15. Diakses dari http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/agro nomi/article/download/ 295/211 Junaidi W. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. Diakses dari http://wawanjunaidi.blogspot.com/2009/10/fak tor-faktor-yangmempengaruhi.html Petrokimia Gresik PT. 2005. Pupuk SP 36 (SNI 02-3769-2005). Diakses dari http://www.petrokimiagresik.com/sp_36.asp Soepardi G. 1990. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Bogor. Somaatmadja S. 1993. Proses Sumber Daya Nabati Asia Tenggara I Kacang-Kacangan. Yasaguna Jakarta. Sukmadinata T. 1996. Kiat Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di Indonesia. Dalam N. Saleh K. Hartojo H. Heriyanto A. Kasno. A.G. Manshuri Sudaryono A. Winarto (Eds.). Risalah Seminar Nasional. Prospek Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di Indonesia. Edisi Khusus Balitkabi. Malang. 7: 41-48. lebih baik untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman kacang tanah adalah 150 kg/ha. Pemberian pupuk fosfat secara nyata mempengaruhi pertumbuhan dan hasil beberapa macam varietas tanaman kacang tanah di lahan kehutanan. 2. Varietas yang mempunyai pertumbuhan dan hasil optimal pada lahan kehutanan adalah varietas bison. 3. Pemupukan dengan fosfat dapat meningkatkan bintil akar efektif dan jumlah bintil akar, tetapi tidak meningkatkan ukuran bintil akar. SARAN 1. Untuk daerah khususnya kawasan wilayah BKPH hutan Tangen Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen dalam budidaya tanaman kacang tanah lebih baik menanam kacang jenis bison atau jenis lokal. 2. Kepada peneliti yang akan datang dapat melakukan penelitian dengan topik yang sama tetapi dengan perlakukan dosis yang lebih tinggi agar diketahui dosis optimal yang dapat diterapkan. Intensitas cahaya juga dapat menjadi perhatian, karena dalam penelitian ini belum memperhatikan intensitas cahaya. 47 EL-VIVO Vol 1, No 1, 2013 (hal 42 - 48) ISSN: 2339-1908 http://jurnal.pasca.uns.ac.id Sumaryo dan Suryono. 2000. Pengaruh Dosis Pupuk Dolomit dan SP-36 Terhadap Jumlah Bintil Akar dan Hasil Tanaman Kacang Tanah di Tanah Latosol. Jurnal Agrosains. Vol.2 No.2. Diakses dari http://pertanian.uns.ac.id/~agron omi/agrosains/cara_dos_dolomit_ sp36_sumaryo.pdf Web Master. 2009. Unsur-Hara-Fosfor-P. http://pupukdsp.com/index.php/ Pupuk-Tanaman/Unsur-HaraFosfor-P.html (diakses, 5 Mei, 2011) Widawati S, Kanti S A. 2000. Pengaruh Isolat Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Efektif dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Diakses dari http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/i ndex.php/searchkatalog/ downloadDatabyId/2772/2773.pd f Wikipedia. 2010. Kacang tanah. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kaca ng_tanah tanggal 20 Februari 2011 48