PENGARUH PEMBERIAN MINUM AIR HANGAT TERHADAP

advertisement
PENGARUH PEMBERIAN MINUM AIR HANGAT TERHADAP KEJADIAN
POST OPERATIVE NAUSEA VOMITTING (PONV) PADA PASIEN
POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN ANESTESI
SPINAL DI UNIT PERAWATAN PASKA ANESTESI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Virgianti Nur Faridah
ABSTRAK
Saat ini kecenderungan ibu hamil untuk melakukan SC tanpa adanya indikasi yang cukup
kuat semakin meningkat. Post Operative Nausea Vomitting (PONV) merupakan gejala yang
sering timbul akibat anestesi spinal deangan kejadian keseluruhan diperkirakan 25-30%. Untuk itu
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minum air hangat
terhadap kejadian Post Operative Nausea Vomitting (PONV) pada pasien post operasi sectio
caesarea dengan spinal anestesi di Unit Perawatan Paska Anastesi Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan desain penelitian post test
only controlled group desain. Sampel penelitian diambil dari ibu post operasi sectio caesarea
dengan anestesi spinal di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebanyak 32 orang
menggunakan teknik Simple Random Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
yang diberikan minum air hangat 16 pasien dan kelompok yang tidak diberikan minum air hangat
16 pasien (kelompok kontrol). Pengumpulan data menggunakan lembar observasi mual muntah
berupa check list dan uji yang digunakan adalah uji Mann-Whitney U-Test.
Hasil penelitian ini adalah 1). Sebagian besar pasien yang diberikan minum air hangat sebanyak
100 cc tidak mengalami gejala PONV; 2). Sebagian besar pasien yang tidak diberikan minum air
hangat tidak mengalami gelaja PONV. 3). Tidak terdapat pengaruh pemberian minum air hangat
terhadap kejadian PONV pada pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal, dengan
nilai mean ranknya adalah 16,12, sedangkan nilai Z =-0.314 dan nilai p = 0.753. Pemberian minum
air hangat harus tetap berkoordinasi dengan dokter spesialis anestesi untuk mengetahui apakah hal
tersebut boleh dilakukan. Beberapa pasien dengan riwayat PONV serta pemebrian obat anestesi
tambahan ( sedative, muscle relaxan dan narkotik ) tidak disarankan untuk pemberian minum air
hangat paska operasi.
Keywords: Pemberian Minum Air Hangat, Post Operative Nausea Vomitting (PONV)
Saat ini 1 diantara setiap 10 wanita
Amerika yang melahirkan di Amerika
Serikat setiap tahunnya pernah menjalani SC
(Ventura,dkk., 2000). Jumlah operasi SC di
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal
ini dapat dilihat dari data yang ada bahwa
pada tahun 2000 jumlah operasi caesar
sebanyak 130 pasien, sedangkan pada tahun
2010 sebanyak 561 pasien (Rekam Medik
RSML).
Teknik anestesi pada operasi Sectio
Cacarea secara garis besar dibagi menjadi
dua macam, yaitu anestesi umum dan
anastesi regional. Anestesi umum bekerja
PENDAHULUAN
Sectio Caesarea (SC) didefinisikan
sebagai lahirnya janin melalui insisi di
dinding abdomen (laparatomi) dan dinding
uterus (histerektomi) (William, 2006). Saat
ini pembedahan SC jauh lebih aman
dibandingkan masa sebelumnya karena
tersedianya antibiotika, tranfusi darah, teknik
operasi yang lebih baik serta ditunjang
dengan teknik anestesi yang lebih sempurna.
Proses persalinan dengan menggunakan
metode SC ini perlu diperhatikan, karena
proses persalinan ini memiliki risiko yang
dapat membahayakan keadaan ibu dan janin
yang sedang dikandungnya.
SURYA
14
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
untuk menekan aksis hipotalamus yaitu
tindakan meniadakan nyeri secara sentral
disertai hilangnya kesadaran yang bersifat
reversible dan anestesi regional berfungsi
untuk menekan transmisi impuls nyeri dan
menekan saraf otonom eferen ke adrenal.
Tehnik anestesi yang lazim digunakan dalam
Sectio Cacarea adalah anestesi regional.
Beberapa tehnik anestesi regional yang biasa
digunakan pada pasien yaitu blok
paraservikal,
blok
epidural,
blok
subarakhnoid (anestesi spinal ) dan blok
kaudal. Anestesi
spinal
adalah
memasukkan obat anestesi lokal ke
ruang subarakhnoid untuk menghasilkan
anestesi (hilangnya sensasi) dan blok fungsi
motorik (Stevans,RA.1996).
Anestesi
spinal menekan saraf simpatis sehingga
akan terlihat efek parasimpatis lebih
menonjol, dimana pada usus terjadi
peningkatan kontraksi, tekanan intralumen
dan terjadi relaksasi sfingster . Cara ini aman
dan sering digunakan dalam persalinan per
vaginam dan pada SC tanpa komplikasi.
Mual muntah merupakan gejala
yang sering timbul akibat anestesi spinal.
Saat ini kejadian keseluruhan mual dan
muntah pasca operasi diperkirakan 25-30%.
Di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
kejadian mual muntah pasca operasi
sebanyak 68 pasien (12 %) dari semua pasien
post operasi Sectio Caesarea pada tahun
2010 (Rekam Medik RSML). Mual muntah
pada pasien SC dengan spinal anestesi
disebabkan oleh: hipotensi, hipoksia,
kecemasan, pemberian narkotik, peningkatan
syaraf parasimpatik, dan reflex manipulasi
oleh operator. Diperkirakan 0,18% pasien
akan mengalami PONV ( Post Operative
Nausea Vomiting ) yang menetap, yang
menyebabkan perpanjangan waktu perawatan
di Unit Perwatan Post Operasi (UPPA) atau
lamanya perawatan di rumah sakit yang
akhirnya akan meningkatan biaya perawatan.
PONV dapat dikatakan sebagai masalah kecil
yang besar pada anestesia untuk operasi
rawat jalan, karena akan dapat menghambat
keluarnya pasien dari ruang perawatan paska
operasi dan dapat menyebabkan waktu rawat
yang lebih lama. Meskipun PONV biasanya
SURYA
sembuh sendiri dan tidak fatal, hal ini dapat
menyebabkan morbiditas yang bermakna,
diantarnya dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, hipertensi dan perdarahan, ruptur
esofagus dan gangguan jalan nafas yang
dapat mengancam jiwa, meskipun komplikasi
yang lebih berat jarang terjadi.
Perawatan post operasi adalah
penting seperti halnya persiapan pre operasi.
Tujuan perawatan post operatif adalah untuk
menghilangkan rasa nyeri, sedini mungkin
mengidentifikasi masalah dan mengatasinya
sedini
mungkin.
Mengantisipasi
dan
mencegah terjadinya kornplikasi lebih baik
daripada sudah terjadi komplikasi (Sri lestari,
2008). Beberapa
keluhan yang sering
dijumpai pada pasien post operasi dan
anestesi di UPPA RSM Lamongan adalah
nyeri, mual muntah dan menggigil. Namun
pada pasien post operasi SC pasien sering
mengeluh kehausan. Setelah operasi SC
tidak ada pantangan makan karena operasi
tersebut tidak melukai usus, tetapi memang
memerlukan tahapan makanan, karena
anestesi spinal mempengaruhi kerja usus
yang menjadi agak lebih lambat. Setelah
operasi awalnya minum air sedikit dulu baru
bisa makan bubur dengan lauk telur, dan
kalau keesokan harinya ibu sudah bisa flatus
maka sudah bisa makan nasi (Chandranita,
A. SpOG, 2010 ).
Di RSM Lamongan pasien pasca
operasi SC pasien dipuasakan karena masih
adanya kekuatiran bahwa pemberian minum
sebelum flatus akan menyebabkan mual dan
muntah. Pemberian minum air hangat akan
dapat menghilangkan rasa haus dan
memberikan rasa nyaman setelah pasien
keluar dari kamar operasi yang dingin.
Manfaat minum air hangat diantaranya
menyembuhkan sembelit, memperlancar
peredaran darah dan mengurangi nyeri,
meningkatkan gerakan usus, menyembuhkan
sembelit, memecah partikel makanan dan
melewatinya melalui usus. Minum air segelas
hangat adalah obat rumah yang efektif untuk
menyembuhkan kram menstruasi. Jika anda
sakit perut,sakit kepala atau badan minum
segelas air hangat adalah bantuan instan
(Boldsky,
2012).
Namun
pengaruh
15
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
pemberian minum air hangat terhadap
kejadian mual muntah pada pasien post
operasi SC dengan spinal anestesi masih
belum pernah diteliti sehingga belum
diketahui secara pasti.
(2) Karakteristik
responden
berdasarkan pendidikan
Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan pendidikan
di Unit Perawatan Paska Anestesi
Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
METODE PENELITIAN
No.
1.
2.
3.
4.
Pendidikan
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Perguruan
Tinggi
Jumlah
Penelitian ini merupakan penelitian
experimental dengan desain penelitian post
test only controlled group desain. Sampel
penelitian diambil dari ibu post operasi SC
dengan anestesi spinal di RSM Lamongan
sebanyak 32 orang menggunakan teknik
Simple Random Sampling yang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang
diberikan minum air hangat 16 pasien dan
kelompok yang tidak diberikan minum air
hangat 16 pasien (kelompok kontrol).
Pengumpulan data menggunakan lembar
observasi mual muntah berupa check list dan
uji yang digunakan adalah uji Mann-Whitney
U-Test.
32 orang
100%
(3) Karakteristik
responden
berdasarkan pekerjaan
Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan di
Unit Perawatan Paska Anestesi
Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
HASIL PENELITIAN
Frekuensi
0 orang
25 orang
7 orang
0 orang
32 orang
Prosentase
13.1%
25%
50%
21.9%
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini sebagian besar pasien
berpendidikan SMA yaitu 16 orang atau
50 %, dan sebagian kecil yaitu 1 pasien yang
berpendidikan SD atau 13,1 %.
1. Data Umum
1) Karakteristik Responden
(1) Karakteristik
responden
berdasarkan umur
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan umur di
Unit Perawatan Paska Anestesi
Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
No. Umur
1.
< 20 tahun
2.
20 – 30 tahun
3.
31 – 40 tahun
4.
> 40 tahun
Jumlah
Frekuensi
1 orang
8 orang
16 orang
7 orang
No.
Pekerjaan
1.
Tidak bekerja
2.
Petani
3.
Wiraswasta
4.
PNS
Jumlah
Frekuensi
7 orang
3 orang
18 orang
4 orang
32 orang
%
21.9%
9.4%
56.2%
12.5%
100%
Dari tabel 3 dapat disimpulkan
sebagian besar pasien bekerja swasta yaitu
18 orang atau 56,2%.
Prosentase
0%
78,1%
31,9%
0%
100%
(4) Karakteristik
responden
berdasarkan riwayat operasi
Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan riwayat
operasi di Unit Perawatan Paska
Anestesi
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Lamongan
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
sebagian besar pasien berusia antar 20 –30
tahun sejumlah 25 orang atau 78,1
No.
Riwayat
Operasi
1.
Belum pernah
2.
Pernah
Jumlah
Frekuensi
Prosentase
26 orang
6 orang
32 orang
81.2%
18.8%
100%
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa
dalam penelitian ini sebagian besar pasien
SURYA
16
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
tidak
mempunyai
riwayat
operasi
sebelumnya yaitu 26 orang atau 81,2%.
2). Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien post
operasi SC yang tidak diberikan minum
air hangat
Tabel 7. Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien
yang tidak diberikan minum air
hangat di Unit Perawatan Paska
Anestesi
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Lamongan
(5) Karakteristik
responden
berdasarkan paritas
Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan paritas di
Unit Perawatan Paska Anestesi
Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
No. Paritas
1.
Primipara
2.
Multipara
Jumlah
Frekuensi
20 orang
12 orang
32 orang
No.
Prosentase
62.5%
37.5%
100%
1.
Tidak mual muntah
2.
Mual
3.
Muntah Ringan
4.
Muntah Berat
Jumlah
Frekuensi
13 orang
2 orang
1 orang
0 orang
32 orang
12 orang
4 orang
0 orang
0 orang
32 orang
Prosent
ase
75%
25%
0%
0%
100%
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa dalam
penelitian ini sebagian besar responden
kontrol
tidak mengalami mual muntah
sebanyak 12 orang atau 75%, responden
yang mengalami mual sebanyak 4 orang atau
25 %, dan tidak ada seorangpun yang muntah
ringan atau berat.
2. Data Khusus
1). Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien post
operasi SC yang diberikan minum air
hangat
Tabel 6. Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien
yang diberikan minum air hangat di
Unit Perawatan Paska Anestesi
Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
Kejadian PONV
Frekuensi
1.
Tidak mual muntah
2.
Mual
3.
Muntah Ringan
4.
Muntah Berat
Jumlah
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa
dalam penelitian ini sebagian besar
kehamilan responden adalah primi yaitu 20
orang atau 62,5 % dan sebagian kecil multi
para yaitu 12 orang atau 37,5 %.
No.
Kejadian PONV
3). Pengaruh Pemberian Minum Air
Hangat terhadap Kejadian Post
Operative Nausea Vomitting (PONV)
pada pasien post operasi SC
Tabel 8 Tabulasi
Silang
Pengaruh
Pemberian Minum Air Hangat
terhadap Kejadian Post Operative
Nausea Vomitting (PONV) pada
pasien post operasi SC di Unit
Perawatan Paska Anestesi Rumah
Sakit Muhammadiyah Lamongan
Prosent
ase
81.2%
12.5%
6.2%
0%
100%
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa
dalam penelitian
ini sebagian besar
responden kasus dengan perlakuan tidak
mengalami mual muntah.
No
PONV
1
Tidak
mual
muntah
Mual
Muntah
ringan
Jumlah
2
3
Pasien
Perlakuan
Kontrol
∑
%
∑
%
13 81,2 12 75
Turun
2
1
12,5
6,24
4
0
25
0
Naik
Tetap
16
100
16
100
Ket
Berdasarkan tabel 8 didapatkan
bahwa dalam penelitian ini pasien pada
kelompok perlakuan yang tidak mengalami
kejadian mual muntah paska operasi adalah
SURYA
17
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
81,2 %, sedang pasien pada kelompok
control yang tidak mual muntah mengalami
penurunan menjadi 75 %. Angka kejadian
mual pada pasien kelompok perlakuan
sebesar 12,5% dan
meningkat pada
kelompok kontrol menjadi 25%. Angka
kejadian muntah ringan pada kelompok
perlakuan sebesar 6,25 % dan mengalami
penurunan pada kelompok kontrol menjadi
0 %, sedangkan kejadian muntah berat pada
kelompok perlakuan adalah 0 % dan pada
kelompok kontrol juga sama yaitu 0%.
Berdasarkan data tersebut diatas
kemudian dilakukan pengujian statistik
dengan menggunakan Uji Mann Whitney (U
– Test). Dengan bantuan perangkat lunak
computer program Statistical Product and
Service Solution ( SPSS ) 16.0 for window
dengan nilai kemaknaan p = 0.05 didapatkan
bahwa nilai Mean Rank pada kelompok
kasus yang mendapatkan perlakuan minum
air hangat adalah 16,12 dan nilai Mean
Rank pada kelompok kontrol yang tanpa
perlakuan adalah 16,88 sedangkan nilai Z =
-0,314 dan nilai p = 0,753 karena nilai p >
dari 0,05, maka H1 ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh pemberian minum air
hangat terhadap kejadian mual muntah pada
pasien post operasi secsio caesario dengan
anestesi spinal.
makanan, karena bius mempengaruhi kerja
usus yang menjadi agak lebih lambat. Setelah
operasi, awalnya minum air sedikit dulu, baru
bisa makan bubur dengan lauk telur, dan
kalau keesokan harinya ibu sudah bisa buang
angin, maka ibu sudah bisa makan nasi
(Chandranita, A. SpOG. 2010).
Dari pernyataan diatas dapat kita
simpulkan bahwa pemberian minum air
hangat sebanyak 100 cc pada pasien post
operasi Sectio Caesarea dengan spinal
anestesi adalah aman. Hal ini dapat kita lihat
dari gambar 2.7 bahwa sebagian besar
(81,2 %) pasien tidak mengalami mual
muntah, bahkan tidak ada satupun pasien
yang muntah berat. Namun demikian ada
sebagian kecil pasien yang mual dan muntah
ringan yang mungkin disebabkan oleh factor
lain yang tidak mungkin dihindari misalkan
puasa yang lama ataupun manipulasi usus
oleh operator.
2). Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien post
operasi SC yang tidak diberikan minum
air hangat
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa
dalam penelitian ini sebagian besar pasien
yang tidak mengalami mual muntah
sebanyak 12 orang atau 75%, pasien yang
mengalami mual sebanyak 4 orang atau
25 %, dan tidak ada seorangpun pasien yang
mengalami muntah ringan atau muntah berat.
Dari data tersebut kita dapat melihat bahwa
sebagian besar pasien tidak mengalami
PONV (post operative nausea vomiting) yaitu
sebesar 12 orang atau 75%, namun demikian
terdapat 4 orang pasien atau 25% yang
mengalami mual ( nausea ).
Menelan makanan pada periode
preoperatif akan meningkatkan resiko
muntah selama dan paska operasi, sehingga
puasa sebelum anesthesia dapat sebagai
pencegahan terjadinya aspirasi. Namun puasa
tidak memiliki efek yang mampu diprediksi
secara absolut pada isi lambung karena
pengosongan lambung bervariasi tergantung
individu, dan jenis makanan yang ditelan
(contohnya makanan berlemak akan dicerna
dengan lambat). Puasa itu sendiri dapat
PEMBAHASAN
1). Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) pada pasien post
operasi SC yang diberikan minum air
hangat
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa
dalam penelitian ini sebagian besar pasien
dengan perlakuan ( yang diberikan minum air
hangat sebanyak 100 cc ) tidak mengalami
gejala PONV yaitu sebanyak 13 orang atau
81,2 %, pasien, yang mengalami mual
sebanyak 2 orang atau 12,5% dan 1 pasien
yang mengalami muntah ringan atau 6,2 %
dan tidak ada pasien yang muntah berat atau
(0%)
Setelah SC tidak ada pantangan makan,
karena operasi tersebut tidak melukai usus.
Tetapi memang memerlukan tahapan
SURYA
18
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
menyebabkan mual. Mayoritas wanita
dilaporkan mual setelah puasa selama 7 jam,
sementara hampir lebih dari sepertiga lakilaki mengalami hal yang sama setelah
berpuasa sedikit lebih lama (Owen P, 2005).
Peningkatan aktivitas parasimpatis oleh
karena efek dari anestesi spinal, dimana blok
spinal akan mempengaruhi kontrol simpatik
gastrointestinal, hal ini akan terjadi pada
anestesi spinal dengan blok rendah.
Peningkatan
ini
akan
mengakibatkan
peningkatan peristaltik usus yang kemudian
akan diikuti oleh perasaan mual (Covino,B.G,
et.all., 1994).
SC merupakan salah satu dari operasi
laparatomy. Pada operasi ini selalu diikuti
dengan tindakan traksi dan manipulasi usus
oleh operator. Reflex traksi dan manipulasi
usus oleh operator baik pada saat melahirkan
bayi maupun pada saat irigasi abdomen ini
dapat menyebabkan mual dan muntah selama
operasi maupun paska operasi.
Bau, rasa dan penglihatan dapat
menyebabkan perasaan mual dan muntah.
Rangsangan ini akan disalurkan ke pusat
kortikal dan dilanjutkan ke vomiting center
yang terletak di formatio reticularis lateralis
medula oblongata. Bau, rasa dan penglihatan
ini bersifat subjektif, setiap orang akan
memiliki sensasi yang berbeda terhadap bau,
rasa dan benda pada kondisi tertentu
( R.Syamsuhidrajat, 1997).
Dalam penelitian ini peneliti telah
mengambil pasien yang tidak memiliki resiko
terhadap kejadian mual muntah paska operasi
yaitu pasien yang tidak memiliki riwayat
motion sickness atau riwayat PONV, tidak
merokok, dan menggunaan opioid selama
atau paska operasi.
Namun demikian
terdapat beberapa factor penyebab PONV
yang tidak mungkin dihindari.
hangat maka didapatkan perbedaan nilai
mean ranknya. Nilai mean rank pada
kelompok perlakuan adalah 16,12, dan nilai
mean rank pada kelompok kontrol adalah
16,88, sedangkan nilai Z = -0.314 dan nilai
p = 0.753. Karena nilai p = 0.753 dan nilai
p > dari 0,05 maka H 1 ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh pemberian minum air
hangat terhadap kejadian PONV pada pasien
post operasi sectio caesarea dengan anestesi
spinal.
Pemberian minum air hangat dapat
diberikan pada pasien
operasi section
caesarea karena dapat menghilangkan rasa
haus dan memberikan rasa nyaman setelah
pasien keluar dari kamar operasi yang dingin.
Beberapa manfaat minum air putih hangat
diantaranya adalah menyembuhkan sembelit,
memperlancar
peredaran
darah
dan
mengurangi nyeri. Minum segelas air hangat
dapat
meningkatkan
gerakan
usus,
menyembuhkan sembelit, memecah partikel
makanan dan melewatinya melalui usus. Bila
anda minum air hangat maka timbunan lemak
dalam tubuh dibakar dan timbunan dalam
sistem syaraf juga diurai dan ini akan
meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh
dan juga mengeluarkan racun berbahaya.
Minum air segelas hangat adalah obat rumah
yang efektif untuk menyembuhkan kram
menstruasi. Jika anda sakit perut,sakit kepala
atau badan minum segelas air hangat adalah
bantuan instan (Boldsky,2012).
Kita masih sering menjumpai pasien
dengan post operasi section caesarea yang
masih dipuasakan, karena masih adanya
kekuatiran bahwa pemberian minum akan
menyebabkan mual dan muntah. PONV (post
operative nausea vomiting) pada pasien post
operasi sectio caesarea lebih sering
disebabkan oleh faktor pasien, faktor
pembedahan dan faktor anestesi dan bukan
akibat dari pemberian minum paska operasi.
Puasa pada pasien paska operasi
Section Caesarea dengan anestesi spinal
tanpa indikasi yang jelas adalah merugikan.
Sebagian besar pasien paska operasi akan
mengeluh haus karena harus puasa sebelum
operasi. Puasa yang lama pada sebagian
besar wanita justru akan menyebabkan
3). Pengaruh Pemberian Minum Air
Hangat terhadap Kejadian Post
Operative Nausea Vomitting (PONV)
pada pasien post operasi SC
Berdasarkan klasifikasi PONV antara
kelompok perlakuan yang diberikan minum
hangat sebanyak 100 cc dengan kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan minum air
SURYA
19
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
perasaan
mual
yang
mengakibatkan muntah.
yang
dapat
Artur C, Guyton. Jhon E, Hall (2007) Buku
Ajar Fisiologis. edisi XI, Jakarta:
EGC
Askandar, Cokroprawiro (2008), Pedoman
Penelitian Kedokteran. Surabaya:
Airlangga University Press
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1) Sebagian besar pasien yang diberikan
minum air hangat sebanyak 100 cc
tidak mengalami gejala PONV
2) Sebagian besar pasien yang tidak
diberikan minum air hangat tidak
mengalami gelaja PONV.
3) Tidak terdapat pengaruh pemberian
minum air hangat terhadap kejadian
PONV pada pasien post operasi sectio
caesarea dengan anestesi spinal,
dengan nilai mean ranknya adalah
16,12, sedangkan nilai Z =-0.314 dan
nilai p = 0.753.
2. Saran
Minum air hangat sebanyak 100 cc
pada jam pertama paska operasi dianjurkan
untuk diberikan kepada pasien paska operasi
dengan spinal anestesi di Unit Perawatan
Paska Anestesi. Namun demikian pemberian
minum air hangat tersebut harus tetap
berkoordinasi dengan dokter spesialis
anestesi untuk mengetahui apakah hal
tersebut boleh dilakukan. Beberapa pasien
dengan riwayat PONV serta pemebrian obat
anestesi tambahan ( sedative, muscle relaxan
dan narkotik ) tidak disarankan untuk
peemberian minum air hangat paska operasi.
Battacharyaka Pradip K et al. Post
Anaesthesia Shivering (PAS): a
Review, Indian J Anaesth (2003)
Brunner & Suddart (2002) “Buku Ajar
Keperawatan
Medikal-Bedah”,
Jakarta : EGC.
Buggy
Charlene J Reeves, Gayle Roux (2001)
“ Keperawatan Medikal Bedah”,
Jakarta: Salemba Medika
De Witte J, Sessler DI. Perioperative
Shivering:
Psisiology
&
Pharmacology
Anaesthesiologi
(2002).
Definisi Lavage: Lavage Peritoneal Lavage
Definition.
Diperoleh
dari
http://www.Medicaldictionary.thefreedictionary.ca./lava
ge”>lavage<,/a>
Gerhard
Martius
(2002).
Pedoman
Kebidanan Maritas. Edisi 12, Alih
Bahasa dr. Petrus Andrianto, Editor
Emanuel a Friedman. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA
Anas Tamsuri (2007). Regulasi Suhu Tubuh.
Didapat
dari
http://ppnisardjitoblogspot.com/2012
regulasi-suhu-tubuh.html.
Hidayat, Alimul A. (2007). Metode
Penelitian Keperawatan Teknik
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika
Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Himawan Sasongko (2005). Perbandingan
Efektifitas Antara Tramadol Dan
Meperidin
Untuk
Pencegahan
Menggigil Pasca Anestesi Umum.
http://eprints.undip.ac.id/17647/1/Hi
mawan_Sasongko.pdf
Artur C, Guyton. Jhon E, Hall (1997). Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran: Suhu
Tubuh, Pengaturan Suhu & Demam.
Edisi 9, Jakarta: EGC
SURYA
D
J,
Crossley
AWA.
Thermoregulation,
Mild
Preoperative Hypothermia And Post
Anesthetic Shivering. Brj Anaesth
(2000)
20
Vol.01, No.XIV, April 2013
Pengaruh Pemberian Minum Air Hangat Terhadap Kejadian Post Operative Nausea
Vomitting (PONV) Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal
Di Unit Perawatan Paska Anestesi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Lukito
Husodo, Pembedahan Dengan
Laparatomy.
Didalam
Ilmu
Kebidanan. Editor Wiknjosastro H,
Edisi ke 3. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Norman
F Gant, F Gary Cuningham
(2011).Dasar-Dasar Gynecologi &
Obstetri. Alih Bahasa dr Brahm U
Pendit. Jakarta: EGC
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan, Pedoman skripsi,
Tesis dan Instrumen penelitian
Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika
SURYA
21
Vol.01, No.XIV, April 2013
Download