BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan pembahasan penelitian mengenai analisis aktivitas media relations untuk meningkatkan publisitas perusahaan melalui event “The Greatest Hits Tour”. Teori umum yang digunakan peneliti dalam pembahasan ini adalah Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa dan Teori Public Relations. 2.1.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi menurut Effendy dalam Ruslan (2010: 81) yaitu berasal dari perkataan bahasa Latin: communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Menurut Ruben & Steward dalam Liliweri (2011: 35) komunikasi meliputi proses adaptasi orang dan lingkungan. Melalui proses itu manusia menciptakan dan menginterpretasikan pesan tidak hanya sebagai individu, tetapi kelompok, relasi dengan sesama, atau organisasi sebagai wujud relasi degan lingkungan yang menjadi kepentingannya dengan manusia. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan pertukaran informasi dan makna tertentu dengan menggunakan tanda atau simbol. Komunikasi meliputi proses pengiriman pesan (encoding) dan proses penerimaan pesan (decoding) antara komunikator dan komunikan serta 9 10 merupakan cara terbaik untuk memahami perilaku manusia dalam perubahan perilaku antara individu, komunitas, dan organisasi. Keterkaitan dengan pembahasan ini, komunikasi dilakukan sebagai pertukaran informasi dari perusahaan dengan publik yaitu sebagai komunikator dan komunikan melalui sebuah event untuk meyampaikan pesan kepada publik. 2.1.2 Fungsi Komunikasi Komunikasi memiliki empat fungsi komunikasi menurut Mulyana (2007:5) yaitu: 1. Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep-konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan,dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. 2. Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan melalui kata-kata namun terutama lewat nonverbal. 11 3. Komunikasi Ritual Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of pasage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahu, pertunangan, pernikahan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. 4. Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Menurut Adler&Roman dalam Liliweri (2011: 135) komunikasi memainkan peranan yang integral dari banyak aspek dalam kehidupan manusia. Kita menghabiskan sebagian besar waktu hidup kita untuk berkomunikasi. Untuk apa berkomunikasi? Fungsi komunikasi, daam hal ini untuk melayani beragam fungsi yang penting. Komunikasi dapat memuaskan kehidupan kita manakala semua kebutuhan fisik, identitas diri, kebutuhan sosial, dan praktis dapat tercapai. 1. Memenuhi Kebutuhan Fisik Berbagai penelitian menunjukan bahwa komunikasi berfungsi untuk menyembuhkan manusia. Adler&Rohman menjelaskan bahwa orang yang kurang atau jarang membangun relasi dengan sesama memiliki tiga atau empat kali resiko kematian. 12 2. Memenuhi Kebutuhan Identitas Menurut Adler&Rohman riset menunjukan bahwa sebagian besar orang merasa tertarik jika identits diri kita diketahui karena dapat dikenang. 3. Memenuhi Kebutuhan Sosial Fungsi komunikasi juga penting yaitu untuk memenuhi kebutuhan sosial. Beberapa kebuhan sosial yang dapat dipenuhi dari lingkungan adalah mengisi waktu luang, kebutuhan untuk disayangi, kebutuhan untuk dilibatkan, kebutuhan untk keluar dari masalah yang rumit, kebutuhan untuk rileks, dan untuk mengontrol diri sendiri atau orang lain. 4. Memenuhi Kebutuhan Praktis Salah satu fungsi utama komunikasi yaitu dapat memenuhi kebutuhan praktis kita sehari-hari. Komunikasi merupakan kunci penting yang seolah-olah membuka pintu supaya kebutuhan kita raktis dipenuhi oleh karena kita berinteraksi dengan orang lain. Dari pembahasan teori komunikasi yang dikemukakan para ahli, komunikasi memiliki fungsi secara umum sebagai sosialisasi, aktualisasi diri, dan pengungkapan perasan dan kata terhadap situasi yang terjadi serta proses adaptasi manusia dengan lingkungannya. Keterkaitan dengan pembahasan, penulis dapat mengindentifikasi fungsi komunikasi yang digunakan dalam kegiatan aktivitas media relations dalam event “The Greatest Hits Tour”. 13 2.1.3 Definisi Komunikasi Massa Menurut Black dan Whitney dalam Nurudin (2011: 5) disebutkan “Mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous, masses of receivers (Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, heterogen)”. Menurut Rakhmat dalam Ardianto (2007: 3) komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi mengenai komunikasi massa diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa sebagai alat pengirim informasi kepada masyarakat secara massal. Keterkaitan dengan pembahasan peneliti yaitu komunikasi massa dalam aktivitas media relations yaitu kegiatan komunikasi yang menggunakan media untuk menjangkau komunikasi kepada publik secara massal. 2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Black dan Whitney dalam Nurudin (2011: 64) fungsi komunikasi antara lain: (1) to inform (menginfomasikan), (2) to entertain (memberi hiburan), (3) to persuade (membujuk), (4) transmission of the culture (transmisi budaya). 14 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lain. Karena masyarakat kita masih menjadikan media televisi sebagai media hiburan. 3. Persuasi Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang diperlihatkan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. 4. Transmisi Budaya Transmisisi budaya merupakan suatu fungsi komunikasi yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisisi budaya tidak dapat diletakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunya dampak penerimaa individu. Fungsi komunikasi massa menurut Dominick dalam Ardianto (2007: 14) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretations (penafsiran), linkage (keterkaitan), trasmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan). 1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama (a). warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) terjadi ketika 15 media massa menginformasikan tentang ancaman angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yag memprihatinkan, tayangan inflasi atau serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. (b). instrumental surveillance (pengawasan instrumental) merupkan penyampainan atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari seperti ide-ide mode, resep masakan, dan produk-produk baru. 2. Interpretation (Penafsiran) Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk berita (editorial) surat kabar. Penafsiran ini terbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapai perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. 3. Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of Values ( Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai disebut juga sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa yang memperlihatkan kepada khalayak bagaimana cara bertindak dan apa yang khalayak harapkan. 16 Dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi komunikasi massa yaitu sebagai fungsi pengawasan, penafsiran, keterkaitan, penyebaran nilai dan hiburan. Keterkaitan dengan penelitian, pesan yang diberikan melalui media massa memberikan fungsi sebagai penyebaran nilai atau sosialisasi dan hiburan kepada masyarakat. 2.1.5 Komponen Komunikasi Massa Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn dalam Ardianto (2007: 31) komponen komunikasi massa meliputi: communicators, codes and contents, gatekeepers, the media, regulators, filters, audiences, dan feedback. 1. Communicators (Komunikator) Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator (communicator). Komunikator komunikasi massa pada media cetak adalah para pengisi rubrik, reporter, redaktur, pemasang iklan, dan lain-lain. Sedangkan pada media elektronik, komunikatorya adalah pengisi program, pemasok program, penulis naskah, produser, aktor, presenter, personel teknik, perusahaan periklanan, dan lain-lain. 2. Codes and Content Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi, misalnya: kata-kata lisan, foto, musik, dan film (moving pictures). Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan, sedangkan codes adalah simbol yang digunakan untuk membawa pesan tersebut. 17 3. Gatekeeper Gatekeeper seringkali diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai penjaga gawang. Gawang yang dimaksud dalam hal ini adalah gawang dari sebuah media massa, agar media massa tersebut tidak “kebobolan”. Kebobolan dalam pengertian media massa tersebut tidak diajukan ke pengadilan oleh pembacanya karena menyampaikan berita yang tidak akurat, menyinggung reputasi orang, mencemarkan nama baik seseorang, dan lainlain. Sehingga gatekeeper pada media massa menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak. Ia menaikkan berita yang penting dan menghapus informasi yang tidak memiliki nilai berita. 4. Regulator Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper, namun regulatir bekerja di lar institusi media yang mengahsilkan berita. Regulator bisa menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor. 5. Media Media massa terdiri dari: (1). media cetak, yaitu surat kabar dan majalah; (2). Media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online (internet). 6. Audience Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing-masing individu. Audience hampir tidak bisa menghindar dari media massa, sehingga 18 beberapa individu menjadi anggota audiences yang besar, yang menerima ribuan pesan media massa. 7. Filter Filter boleh juga diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai saringan. Audience media massa itu jumlahnya banyak, tersebar dan heterogen, sehingga diperlukan filter untuk mengantisipasi terjadinya pemaknaan pesan yang berbeda yang mengakibatkan respons yang berbeda pula. 8. Feedback (Umpan Balik) Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi belum lengkap apabila audiens tidak mengirim tanggapan kepada komunikator terhadap pesan yang disampaikan. Tanggapan ini disebut feedback. Elemen-elemen komunikasi massa menurut Nurudin (2011: 95) antara lain komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur, filter dan efek. 1. Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. 19 2. Isi Masing-masing media massa mempunyai kebijakan diri sendiri dalam pengelolaan isinya. Sebab, masing-masing media melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial. 3. Audience Audience yang dimaksud disini sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran, atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berfikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya. 4. Umpan Balik Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau berbicara langsung. Sedangkan umpan balik secara tidak langsung terjadi jika komunikator dan komunikan dalam komunikasi tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. 5. Gangguan Gangguan dalam saluran komunikasi biasanya selalu ada. Didalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang, gambar yang tidak jelas di pesawat televisi maupun gangguan gelombang radio. 20 6. Gatekeeper Gatekeeper merupakan orang yang berperan penting dalam media massa dan memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan atau memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebarkan. 7. Pengatur Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur tidak berasal dari media tersebut tetapi diluar media. 8. Filter Filter adalah kerangka pikir melalui mana audienc menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Dari pembahasan mengenai komponen-komponen dalam komunikasi ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa komponen-komponen komunikasi massa yang terlibat didalamnya. Komponen komunikasi massa memiliki keterkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini. Komponen atau elemen komunikasi massa tersebut sebagai medium yang terlibat dalam membentuk publisitas perusahaan melalui event “The Greatest Hits Tour” kepada khalayak. 2.1.6 Definisi Public Relations Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam Ardianto (2011: 8) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik, mengindetifikasi kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar 21 kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Menurut Turney dalam Liliweri (2011: 654) Public Relations adalah salah satu fungsi manajemen yang membedakannya dengan fungsi manajemen lain untuk membantu menetapkan, memelihara komunikasi timbal balik, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya. Sementara itu menurut Effendy dalam Liliweri (2011: 657) merumuskan falsafah PR dari segi pandangan terhadap saran dan aktivitas, bahwa falsafah tersebut PR berdasarkan: a. Sasaran PR (public relations) adalah publik interen (internal publik) dan publik ekstern (external publik). Publik interen adalah orang-orang yang bergiat didalam organisasi, antara lain karyawan PR. Publik ekstern adalah orang-orang yang diluar organisasi yang ada kaitannya dengan organisasi. b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah secara timbal balik (reciprocal two way traffic communication). Dalam eangka menyampaikan informasi kepada publik intern dan eksrteren, harus terjadi timbal balik (feedback). Pejabat PR harus mengetahui efek tau akibat dari penyampaian informasinya dalam bentuk tanggapan positif atau negatif. Dari pengertian di atas dapat disimpukan bahwa public relations merupakan fungsi menejemen untuk melaksanakan program komunikasi sehingga terjalin relasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya baik publik internal maupun publik eksternal. Program yang dilaksanakan terencana dan terusmenerus untuk mencapai hasil yang maksimal. 22 Keterkaitan merupakan dengan suatu tugas pembahasan aktivitas media relations yaitu dan fungsi PR sebagai pelaksana program media relations pada event “The Greatest Hits Tour”. 2.1.7 Fungsi dan Tugas Public Relations Fungsi utama Public Relations menurut Ruslan (2010: 10) yaitu : 1. Bertindak sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik. Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian personal dan menciptakan opini publik 2. Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu internal public dan eksternal public 3. Peranan back up management, bahwa fungsi public relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Fungsi manajemen tersebut melingkupi POAC yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggiatan), dan Controlling (pengawasan) 4. Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR campaign, baik untuk keperluan publikasi maupun promosi 23 Tugas Public Relations menurut Rumanti (2002: 39) terbagi dalam lima tugas pokok public relations sehari-hari, yaitu : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat 3. Memperbaiki citra organisasi 4. Tanggung jawab sosial Public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik eksternal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan sosial yang harus menjadi tanggung jawab, “pintu terbuka”. 5. Komunikasi Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. 24 Kesimpulan dari teori di atas adalah fungsi dan peran public relations antara lain adalah menjadi komunikator antara perusahaan dengan publik serta membangun hubungan baik dengan publiknya untuk mengahasilkan pengertian yang sama. Keterkaitan dengan pembahasan, PR merupakan seorang yang bertugas sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publiknya dalam hal ini melalui aktivitas media relations yang berhubungan langsung dengan salah satu publik eksternal yaitu media. 2.1.8 Publik Dalam Public Relations Menurut Seitel dalam Ardianto (2011: 115), publik dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori: (1) internal and external public (internal/dalam dan eksternal/luar); (2) primary, secondary, and marginal/pinggiran); (3) traditional and future public (traditional dan masa mendatang/potensial); (4) proponent, opopnent, and uncommitted public (pendukung, penentang dan tidak peduli). Public Internal adalah yang terdapat didalam organsasi atau perusahaan, seperti supervisor (pengawas), clerks (pegawai), managers (manajer), stokckholder (pemegang saham), dan board of directors (direktur pengelola). Publik eksternal adalah publik yang tidak secara langsung terkait dengan persahaan, seperti press (pers atau media massa), government (pemerintah), community (komunitas), suppliers (pemasok). (Ardianto, 2011: 115) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PR memiliki aktivitas yang melibatkan publik internal dan eksternal. Menurut Public Relations Society 25 of America (PRSA) dalam Danandjaja (2011: 28) merumuskan aktivitas-aktivitas public relation yaitu : a. Counseling. Jasa untuk melakukan konseling kepada para manajemen organisasi. b. Community Relations. Hubungan publik yang memfokuskan diri pada komunitas yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan. c. Development/Fundraising. Mengembangkan kebutuhan untuk memperoleh dan mengmpulkan anggota organisasi, temen-teman, pendukung, dan pihak lain yang dapat secara sukarela memberikan dukungan terhadap oganisasi. d. Employee/Member Relations. Bertanggung jawab dalam kepedulian atas proses informasi dan motivasi terhadap para anggota organisasi terutama kepada mereka yang pensiun dan keluarganya. e. Finansial Relations. Menciptakan dan mengelola kepercayaan investir untuk membangun relasi yang positif dengan komunitas finansial. f. Hubungan Media (Media Relations). Berperan sebagai pengubung antara organisasi dengan media komunikasi yang berfungsi untuk melakukan publisitas demi orang berminat pada organisasi. g. Government Affairs. Menghubungkan legislatif dengan agensi regulatif sebagai agen untuk mengelolanya atas nama suatu organisasi. h. Industry Relations. Berhubungan dengan perusahaan lain dalam industri atas kerjasama perdangan. 26 i. Minority Relations/ Multicultural Affairs. Berhubungan dengan individu dan kelompok kecil. j. Issues Management. Mengidentifikasi dan mengalamatkan isu dari kepedulian publik yang mendorong kepedulian organisasi. k. Marketing Communication. Kombinasi aktifitas yang dirancang sedemikian rupa untuk menjual produk, layanan dan gagasan termasuk periklanan, publisitas materiil, promosi, pengemasan, dan display, mempertunjukan merk dagang dan menciptakan special events. l. Special Events. Mendorong suatu minat melalui personal, produk atau organisasi untuk memfokuskan diri pada suatu acara atau aktifitas yang dirancang agar organisasi dapat berinteraksi dengan publik. Dari penjelasan di atas penulis memberi kesimpulan bahwa aktivitas public relations merupakan kegiatan dengan publik internal maupun eksternal. Kegiatan publik internal misalnya member relations yang mengacu pada hubungan dengan karyawan. Sedangkan salah satu kegiatan PR dalam publik eksternal adalah media relations, yang mengacu pada hubungan antara perusahaan dengan media. Dalam pembahasan mengenai publik-publik dalam public relations ini bermanfaat untuk menjelaskan teori khusus selanjutnya mengenai media relations yaitu salah satu kegiatan publik eksternal PR yang akan dibahas peneliti lebih lanjut. Sesuai dengan objek penelitian event “The Greatest Hits Tour” dimana media menjadi salah satu alat yang digunakan PR untuk menjangkau publik. 27 2.2 Teori Khusus Setelah membahas teori umum yang berkaitan secara umum terhadap penelitian ini, selanjutnya peneliti akan membahas teori khusus yaitu teori yang digunakan secara khusus oleh peneliti dalam penelitian aktivitas media relations untuk meningkatkan publisitas Mahkota Promotion pada event “The Greatest Hits Tour”. Teori khusus yang digunakan adalah Teori Media Relations, Teori Media Massa, Teori Publisitas, Teori Event dan Teori Spesial Event. 2.2.1 Pengertian Media Relations Menurut Iriantara dalam Ardianto (2011: 264) mengartikan Media Relations merupakan bagian dari Public Relations external yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Averil dalam Iriantara (2005: 28) “Media Relations hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program kita.” Ringkasnya menurut Averil media relations adalah publisitas. Definisi media relations menurut Jefkins dalam Ruslan (2010: 167) adalah: “suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyaiaran berita semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui Hubungan Masyarakat adalah untuk pengenalan dan pengertian”. 28 Penulis menyimpulkan bahwa media relations merupakan kegiatan untuk mencapai publikasi yang dilakukan oleh PR dengan cara menjalin hubungan dengan media tertentu sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan. Keterkaitan dengan pembahasan aktivitas media relations pada event “The Greatest Hits Tour” yaitu pada event tersebut PR menggunakan aktivitas media relations untuk menjangkau publik melalui media sehingga tercipta publisitas perusahaan. 2.2.2 Arus Komunikasi dalam Media Relations Secara sederhana bila digambarkan arus komunikasi dalam praktik media relations akan muncul seperti berikut ini: Media Massa Organisasi Publik Gambar 2.1: Arus Komunikasi dalam Media Relations Sumber: “Media Relations” (Iriantara, 2005: 31) Gambar tersebut menunjukan, organisasi menyampaikan informasi, gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa pada organisasi. Namun publik juga bisa menyampaikan secara langsung melalui 29 saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi. Saluran tersebut bisa berupa saluran komunikasi formal, seperti layanan bebas pulsa yang disediakan customer sevice organisasi bisa juga melalui saluran informal melalui kontak komunikasi dengan staf organisasi dalam kesempatan formal pula. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa aktivitas media relations merupakan fungsi manajemen yang memfokuskan diri pada membangun dan mengembangkan hubungan komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap publik melalui media massa guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Keterkaitan dengan pembahasan perusahaan menyampaikan pesan melalui media massa guna menjangkau publik. Perusahaan sebagai pemberi informasi, media massa sebagai medium untuk menyampaikannya kepada publik, yang nantinya publik akan memberi feedback secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Melalui event “The Greatest Hits Tour” ini diharapkan media massa dapat menyebarkan informasi kepada publik. 2.2.3 Aktivitas Media Relations Menurut Ruslan (2010: 186) dalam kegiatan atau aktivitas publikasi, PR sering mengadakan kerjasama dengan pers/wartawan, baik secara fungsional maupun individual yang biasanya dilakukan melalui berbagai cara, seperti bertemu pada event (acara) tertentu ini berupa kontak secara formal dan kontak secara informal, seperti: 30 a. Konferensi Pers (Press Conference) Merupakan suatu pertemuan (kontak) khusus dengan pihak pers yang bersifat resmi atau sengaja diselenggarakan oleh pejabat PR, yang bertindak sebagai narasumber dalam upaya menjelaska suatu rencana atau permasalahan tertentu yang telah dihadapinya. Semua itu diselenggarakan dalam bentuk acara jumpa pers yang telah ditetapkan waktu, tempat dan temanya dengan sekelompok wartawan yang masing-masing mewakili berbagai media massa yang didaftar sebagai peserta dan diundang secara resmi. b. Wisata Pers (Press Tour) Sejumlah wartawan berasal dari berbagai media massa yang dikenal baik oleh PR bersangkutan diajak wisata sebagai kunjungan event khusus untuk meliput secara langsung mengenai kegiatan tertentu. c. Press Gathering Jamuan pers/wartawan yang bersifat sosial, menghadiri acara resepsi tertentu baik formal maupun informal. d. Taklimat Pers (Press Briefing) Acara ini termasuk bentuk jumpa pers resmi yang diselenggarakan secara periodik. Biasanya pada awal/akhir bulan atau tahun oleh pihak PR atau pimpinan perusahaan, dan pejabat tinggi instansi bersangkutan. e. Keterangan Pers Biasanya keterangan pers dilakukan kapan dan dimana saja oleh narasumber, cara ini banyak dilakukan pejabat, budayawan, politisi dan pengamat untuk menjelaskan atau memeberikan argumentasi kepada pers. 31 f. Wawancara Pers Biasanya inisiatif dari pihak pers/wartawan setelah melalui perjanjian dengan narasumbernya. Hasil wawancara itu dimuat atau tidak d media bersangkutan adalah sepenuhnya ada ditangan pewawancara (redaktur). Menurut Ardianto (2011: 267) dalam upaya membina hubungan media, PR melakukan berbagai hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media, antara lain: 1. Press Conference (konferensi pers, temu media atau jumpa pers) 2. Press Briefing (perbincangan dengan media) 3. Press Tour (wisata media) 4. News Release (siaran pers, press release, boadcast release) Sebagai publisitas, yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita. 5. Special Event Peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik. 6. Press Luncheon Pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa (wartawan atau reporter) sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top management perusahan/lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan atau lembaga tersebut. 32 7. Press Interview (wawancara media) Penulis menyimpulkan bahwa untuk menjalin hubungan dengan media PR memiliki aktivitas yang bersentuhan dengan media massa. Diantaranya adalah konferensi pers, dimana pejabat PR mengundang para wartawan untuk menyampaikan informasi terkait dengan kegiatan perusahaan. Keterkaitan dengan pembahasan penelitian tentang aktivitas media relations pada event “The Greatest Hits Tour” adalah aktivitas media relations yang dilakukan dengan konferensi pers kemudian membentuk suatu pemberitaan di media massa yang menjadikan suatu publisitas perusahaan kepada publik. 2.2.4 Tujuan Aktivitas Media Relations Menurut Iriantara (2005: 90) secara umum tujuan yang hendak dicapai melalui aktivitas media relations dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Meningkatkan kesadaran merk (brand-awareness) pada publik 2. Mengubah sikap 3. Mendorong tindakan Publikasi berkaitan dengan PR dalam praktek media relations dilakukan sebagai alat penyebaran informasi atau pesan untuk meningkatkan pengenalan (awareness), pengetahuan (knowledge), bujukan (persuasive), pedidikan (educative). Semua itu dilakukan sebagai upaya menciptakan cira postif dan opini masyarakat kepada sesuatu yang positif, serta menghindarkan unsur-unsur pemberitaan atau publikasi uang bersifat negatif, sensasional, sehingga dapat menimbulkan keresahan, polemik atau kontroversial di masyarakat. (Ruslan, 2010: 173) 33 Kesimpulan penulis tujuan media relations untuk mencapai publisitas yang positif sehingga dapat mendorong tindakan publik sesuai dengan tujuan lembaga atau perusahaan. Keterkaitan pada pembahasan ini dengan adanya aktivitas media relations diharapkan terciptanya publisitas event “The Greatest Hits Tour” sehingga dapat mendorong tindakan publik untuk ikut serta dalam kegiatan event musik tersebut dan juga terciptanya publisitas perusahaan. 2.2.5 Jenis Media Massa Media massa merupakan istilah yang digunakan untuk mempertegas kehadiran suatu kelas, seksi media yang dirancang sedemikian rupa agar dapat mencapai audiens yang sangat besar dan luas. (Liliweri, 2011: 874) Media massa pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film dan media on-line (internet). (Ardianto, 2007: 103) Menurut Ardianto (2011: 135) berdasarkan perkembangan saat ini media massa tersebut (surat kabar umum, majalah umum, radio siaran dan televisi siaran) sudah termasuk kategori media massa konvensional atau tradisional. Setelah berkembangnya internet, muncul media online (newspaper online, megazine online, digital radio, digital television). Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik. 34 Keterkaitan dengan pembahasan penelitian dengan menggunakan media massa, publisitas perusahaan dapat terbentuk karena media massa merupakan media yang sangat dekat dengan khalayak dan sebagai sebagai sumber informasi publik. 2.2.6 Fungsi Media Massa Menurut Baran dalam Ardianto (2011: 137) Para pembaca menggunakan surat kabar umum yang termasuk dalam media cetak (1) untuk memperoleh infomasi tentang interpretasi; (2) sebagai alat kehidupan sehari-hari; (3) untuk santai dan pelarian; (4) untuk prestise dan gengsi; (5) untuk kontak sosial. Sedangkan menurut pakar lain Agee dalam Ardianto (2007: 104) menjelaskan surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder, sebagai fungsi utama media (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam komunitas, negara dan dunia); (2) to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan engembangkannya kedalam fokus berita); to provide menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang memerlukan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media). Sedangkan fungsi sekunder media, adalah: (1) untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisikondisi tertentu; (2) memberikan hiburan kepada pembaca; (3) melayani pembaca sebagai konselor yang ramah. Berkembangnya teknologi komunikasi dalam bentuk internet telah melahirkan apa yang disebut dengan media online. Newspaper online, magazine online, digital radio dan digital television adalah media kontemporer yang 35 operasinalnya melalui jalur internet. Surat kabar dan majalah ini tidak menggunakan kertas untuk dicetak karena setiap pembaca mengaksesnya melalui internet. Penulis menyimpulkan bahwa perkembangan internet telah memungkinkan persebaran informasi di seantero jagat. Kini kita dapat mengakses sebagian surat kabar cetak melalui website di internet. Yang menarik surat kabar dan majalah online ini berperan sebagai surat kabar dan majalah yang dalam beberapa jam saja bisa mengikuti perubahan dan berkembangan suatu berita. Keterkaitan dengan penelitian bahwa hasil dari aktivitas media relations yang dilakukan pada event “The Greatest Hits Tour” akan dimuat didalam media cetak dan media elektronik termasuk didalamnya media online yang tengah berkembang pada era ini. Elemen komunikasi massa yaitu media cetak, media elektronik, dan media online ini yang berperan menginformasikan kepada khalayak secara luas dan heterogen sesuai dengan tujuan perusahaan dalam event “The Greatest Hits Tour” sehingga khalayak bisa mengetahui informasi mengenai event tersebut. 2.2.7 Definisi Publisitas Publisitas dan promosi dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Promosi tanpa publisitas merupakan hal yang tidak mungkin, demikian pula publisitas tanpa promosi juga tak pernah ada dalam praktek komunikasi. Publisitas menurut Lesly dalam Iriantara (2005: 190) adalah “penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media 36 tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media”. Sedangkan menurut Cutlip dan Center dalam Danandjaja (2011: 121) publisitas adalah “penyebaran informasi secara sistematis tentang lembaga atau perorangan”. Menurut Yale dalam Liliweri (2011: 458) publisitas melibatkan penyediaan informasi faktual, menarik, dan layak diberitakan sehingga tidak dapat ditampung oleh siapa pun; berita ini disebarluaskan melalui media seperti radio, televisi, majalah, surat kabar, dan jurnal bisnis. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa publisitas merupakan kegiatan penyebaran pesan atau informasi yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan melalui media. Keterkaitan dengan pembahasan mengenai aktivitas media relations yaitu kegiatan publisitas merupakan hasil hubungan dengan media. Dengan demikian sesuai dengan pembahasan event The Greatest Hits Tour publisitas perusahaan akan dicapai dengan adanya aktivitas media relations. 2.2.8 Tujuan Publisitas Menurut Hachigian dalam Ardianto (2011: 263) Publisitas bertujuan memperoleh perhatian publik melalui penyebaran di media cetak dan elektronik, mencakup surat kabar, majalah, televisi, radio, talk show, dan acara lainnya, publisitas online, kelompok-kelompok, dan website. Menurut Lesly dalam Liliweri (2011: 459) hampir segala sesuatu yang disajikan media adalah publisitas seseorang, sesuatu atau lembaga. Pekerjaan 37 seorang publicist (publisitas di bagian PR) adalah mengemas dan menyebarkan berita dalam informasi, ide-ide yang menarik dalam organisasi untuk dimuat atau ditayangkan di media massa tradisional/ konvenional (surat kabar, majalah, radio dan televisi) dan media kontemporer (newspaper online, magazine online, radio digital, televisi digital) atau penyebaran dalam bentuk lain, seperti baliho, poster, spanduk, billboard. Penulis menyimpulkan bahwa publisitas memiliki tujuan mendapatkan tempat di media massa untuk memperoleh perhatian publik. Manfaat penulisan tujuan publisitas ini agar penulis dapat melihat bagaimana hasil publisitas dari aktivitas media relations dalam event “The Greatest Hits Tour”. 2.2.9 Cara Meningkatkan Publisitas Onggo (2005: 93) menyatakan bahwa ada 6 cara membangun publisitas antara lain : 1. Bicara Aktiflah membicarakan gagasan, filosofi atau pekerjaan anda ke mana-mana. Dengungkan semua itu kepada komunitas anda. Bicaralah di tempat-tempat yang sesuai dengan target pasar anda atau di majalah-majalah yang target pembacanya sesuai dengan industri anda. Jangan di sembarangan komunitas atau klub, apalagi jika komunitas dan klub tersebut berbeda dengan industri atau kapasitas anda. Atau, anda juga bisa berbicara di berbagai seminar yang sesuai dengan industry 38 bisnis anda. 2. Kirimkan Artikel Tulisan Anda Anda bisa melihat bahwa dengan mengirimkan artikel tulisan, target pasar anda akan melihat dan memperhatikan bahwa anda memang kompeten di industri anda. Hal ini sekaligus juga dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas anda sebagai seorang ahli di industri tersebut sehingga tidak perlu lagi berbicara banyak untuk meyakinkan mereka karena mereka tentunya sudah percaya. Oleh karena itu, masukkanlah artikel tulisan anda ke berbagai majalah dan koran. Dari situ pasti ada saja di antara orang yang membaca majalah dan koran tersebut yang merupakan target prospek anda. Jangan lupa, di era globalisasi, e-zine yang disebut juga majalah elektronik akan menjadi media promosi yang populer dan bahkan akan sangat segmented. 3. Hubungi Bagian Redaksi atau Editor Penerbit Dalam hal ini, yang harus anda kirimkan ialah artikel yang berisi gagasan atau ide-ide brilian dan aktual. Kirimlah artikel tersebut melalui faks, surat biasa atau email, bergantung pada pilihan dari redaksi penerbit tersebut. Lakukanlah hal itu secara teratur, setiap hari, minggu dan bulan. Carilah peluang untuk bekerja sama dengan berbagai media, entah itu online atau offline, karena pengaruh publisitas jenis ini akan terpatri kuat di benak calon pelanggan dan tentunya tidak terbiaya. 39 4. Jadilah Pembacanya Dulu Sebelum mengirimkan artikel, jadilah pembaca dari tabloid, majalah, surat kabar, e-zine, atau jurnal mereka terlebih dulu. Amati gaya penulisan, isi dan perhatikan daftar isinya. Lalu, cari tahu nama redaksi atau editornya dan sebutkan bahwa anda adalah pembacanya dan ingin mengirimkan artikel yang sesuai dengan minat dan keahlian anda. 5. Ikuti Forum Online Bantulah siapa pun di anggota forum online tersebut. Dengan demikian, publisitas anda akan melayang dengan cepat. Ikuti di forum ini adalah salah satu cara yang paling efektif dan memiliki daya jangkau yang luas hingga ke seluruh dunia. 6. Publisitaskan Melalui e-zine Memiliki e-zine sendiri adalah keharusan apabila publisitas anda akan tampil dan berbicara tentang industri anda sekaligus kredibilitas anda. E-zine adalah satusatunya sarana follow-up yang bermartabat sekaligus memberikan kepercayaan yang penuh respek dengan mereka yang pernah bertanya kepada anda, daripada anda mengirimkan iklan anda ke sembarangan email dan penerima tidak pernah meminta informasi kepada anda. 40 2.2.10 Prinsip-prinsip Dasar Publisitas Menurut Iriantara (2005: 195) prinsip-prinsip dasar publisitas, mencakup: 1. Kreatifitas, yang berarti mendorong antusiasme dan perhatian khalayak melalui metode kegiatan yang cerdas, unik dan segar. 2. Beragam, yang berarti bila publisitas hanya menggunakan satu media saja diapandang belum memadai, maka harus digunakan berbagai media. 3. Kuantitas, yang pada dasarnya menggunakan prinsip repetisi untuk menyampaikan pesan secara berulang-ulang pada publik. 4. Visibilitas, yang berarti meteri publisitas tersebut dapat mudah dilihat oleh khalayak atau perhatian kahalayak bisa tertuju pada publisitas itu. 5. Legibilitas, yang berarti bentuk tulisan yang dibuat menyampaikan pesan enak dan cukup jelas diikuti oleh khalayak untuk publisitas dalam bentuk cetak, dan jelas didengar dan dilihat untuk media audio visual. 6. Mudah dipahami, yang berarti rangkaian pesannya sangat mudah dipahami maksudnya oleh khalayak. Prinsip-prinsip dasar publisitas mencakup: kreativitas, varietas, kuantitas, visibilitas, keterbacaan, understandability. (Liliweri, 2011: 463) Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip dasar publitas yakni pemberitaan harus kreatif untuk menarik khalayak, memiliki tempat publisitas yang beragam dalam hal ini tidak hanya menggunakan satu media saja, kuantitas publisitas harus diperhatikan harus ada pengulangan publisitas untuk menekankan kepada khalayak bahwa pesan atau informasi itu penting, visibilitas yaitu materi publisitas dapat mudah dilihat oleh khalayak, keterbacaan atau legibilitas yaitu betuk tulisan publisitas harus jelas agar mudah 41 dipahami khalaya, dan yang terakhir bentuk pesan dalam publisitas harus mudah dipahami karena khalayak pada media massa heterogen sehingga isi publisitas dapat dimengerti secara umum. Menurut penulis publisitas adalah tindakan atau cara yang dirancang untuk menyebarkan informasi bernilai tertentu. Nilai promosi itu ada pada kemampuan menarik publik agar mereka dapat mengenal apa yang harus diperkenalkan kepada publik. Dari keseluruhan pembahasan diatas mengenai publisitas sesuai dengan pengertian publisitas itu sendiri yaitu kegiatan mempromosikan sesuatu kepada publik. Dengan publisitas yang terencana maka promosi seolah menjadi garansi sukses pemasaran suatu event. Keterkaitan dengan pembahasan aktivitas media relations pada event “The Greatest Hits Tour” dengan adanya aktivitas media relations yang mengahasilkan publisitas maka terciptalah pemahaman publik mengenai informasi mengenai event dan publisitas perusahaan penyelenggara event tersebut. 2.2.11 Event Menurut O’Toole (2007: 10) Event adalah sebagian dari fungsi pemasaran dan diselenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Event merupakan suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa secara internasional. (Ruslan, 2010: 233) Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau 42 kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselengarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7) Dari pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa event merupakan kegiatan untuk memperingati acara tertentu sesuai dengan perkembangannya event digunakan sebagai medium untuk mencapai tujuan perusahaan. Keterkaitan dengan pembahasan, untuk mencapai tujuan meningkatkan publisitas perusahaan maka perusahaan menggunakan event “The Greatest Hits Tour” ini sebagai cara meningkatkan publisitas dengan menggunakan aktivitas media relations. 2.2.12 Definisi Special Event Special events adalah peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik, kegiatan ini biasanya mengundang media untuk meliputnya. (Ardianto, 2011: 268) Menurut Ruslan dalam Natoradjo (2011: 134) mengartikan special event sebagai acara yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media atau khalayak tertentu terhadap perubahan atau produk perusahaan. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa special event kegiatan atau acara tertentu yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan perhatian media. 43 Keterkaitan dengan pembahasan peneliti dalam aktivitas media relations pada event “The Greatest Hits Tour” yaitu event tersebut merupakan salah satu bentuk dari special event. 2.2.13 Unsur-unsur Special Event Berdasarkan konsep dan definisi yang dikembangkan diatas, menurut Noor (2009: 9) event terbagi dalam empat unsur, yang terdiri dari: a. Leisure event adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan pada susunan tempat duduk berupa teater dan menampilkan kegiatan keolahragaan. b. Personal event merupakan segala bentuk kegiatan yang didalamnya terlibat anggota keluarga atau teman. c. Cultural event merupakan segala bentuk kegiatan yang selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi yang memiliki nilai sosial yang tinggi dalam tatanan masyarakat. d. Organizational event, merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi dengan tujuan organisasi tertentu. Menurut Ruslan (2010: 273) Peristiwa Khusus secara garis besar terdapat tiga jenis kegiatan dalam Humas, yaitu: a. Acara suatu peresmian b. Acara peringatan tertentu c. Acara komersial (new product launching) atau non komersial (Social Community Relations) 44 Dari penjelasan mengenai unsur-unsur special event dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur-unsur dalam special event yaitu event olahraga, event budaya, event keluarga atau personal, dan event yang dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan. Keterkaitan dengan pembahsan peneliti yaitu event “The Greatest Hits Tour” adalah event organisasi yang memiliki tujuan dalam pelaksanaanya yaitu guna mencapai publisitas perusahaan di mata publik. 45 2.3 Kerangka Teori Ada beberapa teori yang digunakan dalam pembahasan ini, teori- teori tersebut dijelaskan secara garis besar dalam kerangka teori sebagai berikut: Teori Umum Komunikasi Fungsi Fungsi Komunikasi Massa Komponen Fungsi Public Relations Publik Teori Khusus Aktivitas Media Relations Tujuan Media Masssa Jenis Fungsi Tujuan Publisitas Prinsip Dasar Cara Meningkatkan Event Definisi Special Event Unsur-unsur 46 2.4 Kerangka Pemikiran Hal Yang Dianalisa - Aktivitas Media Relations - Meningkatnya Publisitas perusahaan Metode Analisa Metode Analisa DeskriptifKualitatif Teori Yang Dipakai Teori yang menjadi acuan Aktivitas Media Relations - Konferensi Pers - Press Gathering - Wisata Pers - Taklimat Pers - Keterangan Pers - Wawancara Pers Teori yang menjadi acuan Publisitas - Prinsip dasar Publisitas Cara mengukur Publisitas - Media Monitoring Menurun Cara Memperoleh Data a. Wawancara Semi Terstruktur - Key Informant (Internal) - Informan (Eksternal) b. Observasi Partisipan c. Dokumentasi Meningkat Media - Media Monito Monito ring ring Hal yang harus diperbaiki - Melalakukan evaluasi Mencari solusi alternatif Memperbaiki kinerja