BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan 5 jenis jurnal, baik itu 2 jurnal internasional dan 3 jurnal nasional sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan. Jurnal-jurnal tersebut dijadikan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Keterkaitan Septian Arga Ekspresi Musikal Musik merupakan Penelitian Rismawan dan Fungsi Musik bagian terperting sebelumnya dan Saestu Band dalam kehidupan penelitian yang Reggae Bagi manusia, dikatakan dilakukan oleh Masyarakat Kota seperti itu karena peneliti keduanya Semarang (JSM 3 musik memiliki sama-sama no.1 Tahun 2014) fungsi yang berguna membahas mengenai dalam kehidupan event musik. manusia. Fungsi- Pada penelitian fungsi tersebut tersebut membahas muncul dengan tentang bagaimana sendirinya mengikuti fungsi musik bagi perkembangan dan masyarakat di kota kebutuhan manusia. Semarang. Serta Beberapa fungsi bagaimana musik musik adalah musik digunakan untuk sebagai hiburan, mempertahankan dapat membantu eksistensi sebuah mengatasi kejenuhan band, serta musik manusia yang sebagai alat untuk disebabkan karena menjaga hubungan aktivitas yang terlalu sesama personil tetap 8 monoton sehingga solid. Namun pada butuh media untuk penelitian yang relaxsasi. Selain dilakukan peneliti fungsi hiburan juga membahas mengenai terdapat fungsi yang bagaimana musik lain seperti fungsi digunakan sebagai ekspresi emosional upaya untuk dan respon fisik. mempertahankan Saestu ikut berperan eksistensi sebuah mempromosikan perusahan serta pariwisata di kota menjaga hubungan Semarang. Seastu yang baik dengan sebagai salah satu konsumen. Band reggae yang lahir di Semarang mencoba membuktikan bahwa sebuah karya itu harus jujur, easy listening, serta dapat membawa efek positif bagi para pendengarnya. Dengan pesan-pesan moral yang dibawakan inilah yang membuat Saestu Band tetap bisa eksis di Semarang sampai sekarang. T.E. Ardhoyo Peran dan Strategi Dapat disimpulkan Keterkaitan jurnal Humas (Public bahwa: (1) Peran dengan peelitian yang 9 Relations) Dalam dan fungsi Humas dilakukan adalah Mempromosikan sangat signifikan keduanya sama-sama Produk dalam mendukung membahas mengenai Perusahaan (Vol 1 manajemen strategi public No.1 Tahun 2013) mencapai tujuan relations. Pada jurnal perusahaan melalui tersebut dibahas strategi mengenai peran dan komunikasinya (2) strategi humas dalam Strategi Humas mempromosikan efektif dalam produk dari mempromosikan perusahaan yang produk perusahaan diwakili melalui melalui kegiatan- komunikasi, kegiatan antara lain; pameran, bublisitas, publisitas, pameran, pameran dan lain sponsorship dan lain sebagainya. sebagainya. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan peneliti membahas mengenai bagaimana musik dijadikan sebagai salah satu upaya atau strategi humas dalam mempromosikan produk perusahaan. Kelompok 28 Dakwah Islam Kesenian musik Keterkaitan antara KKN PAR Melalui Kesenian banjari di desa penelitian IANIN Sunan Alat Musik Karangmangu sebelumnya dengan Ampel Banjari Di Desa Ngambon digunakan penelitian yang akan Surabaya Karangmangu sebagai sarana untuk dilakukan oleh Ngambon menarik perhatian peneliti adalah Bojonegoro (2013) warga agar secara keduanya sama sama 10 aktif ikut serta dalam membahas mengenai berbagai aktifitas bagaimana musik di keagamaan yang jadikan sebuah berlangsung di desa pilihan untuk tersebut. Hasil mengajak orang penelitian banyak untuk menunjukkan bahwa meminati suatu hal. sepanjang kegiatan Pada penelitian pelatihan banjari sebelumnya tersebut, banyak membahas perubahan yang bagaimana dakwah terjadi. Terlebih dari islam melalui semangat belajar kesenian alat musik belajar Al-Qur’an digunakan sebagai para santri yang suatu strategi agar semakin kuat, masyarakat lebih jumlah jama’ah berminat dalam dalam majlis dziba’ menjalankan kegiatan semakin banyak, agama yang diadakan terlebih lagi di desa tersebut, beberapa remaja namun pada putra juga sedikit penelitian yang demi sedikit mulai dilakukan peneliti ada keinginan untuk lebih membahas berpartisipasi dalam kepada bagaimana majlis tersebut kegiatan musik meski hanya duduk- digunakan agar duduk di serambi masyarakat lebih masjid sembari berminat terhadap mendengarkan suatu brand lantunan shalawat perusahaan dan upaya dari ibu-ibu dan mempertahankan remaja putri. eksistensi 11 perusahaan. Jennifer Rowley, Catrin Williams “The Impact of Ada bukti yang Keterkaitan antara Brand Sponsorhip menunjukkan bahwa penelitian of Music merek sponsor sebelumnya dengan Festivals” festival musik penelitian yang Marketing memiliki dampak dilakukan oleh Intellernce & pada brand recall, peneliti adalah Planning (Vol.26 kesadaran dan sikap keduanya meneliti Iss: 7, 2010) untuk merek, tetapi mengenai bagaimana (Bangor sedikit bukti dari musik dapat University, dampak pada mempengaruhi sikap Bangor, UK) penggunaan merek. konsumen terhadap Di sisi lain, ada brand. Namun pada variasi antara merek penelitian yang dan festival. Nilai- sebelumnya meneliti nilai yang terkait mengenai musik yang dengan merek menggunakan sebuah mensponsori sponsor, sedangkan sebagian besar pada penelitian yang positif. Beberapa dilakukan peneliti responden adalah meneliti menunjukkan bagaimana sebuah kekhawatiran brand menggunakan tentang konsekuensi musik sebagai salah dari sponsor, satu strategi publik terutama dalam relations kaitannya dengan sponsor alkohol. Anna Davis Merging Through Makalah ini Keterkaikan kedua Media: Analyzing menyimpulkan penelitian tersebut Public Relations bahwa taktik PR adalah sama-sama Framing and dipekerjakan oleh membahas mengenai Ethics through the Ticketmaster dan bagaimana sebuah 12 2010 Live Nation selama acara digunakan Ticketmaster-Live penggabungan tidak untuk mengubah Nation Merger mempengaruhi opini prilaku. Namun pada publik. penelitian yang penggabungan ini dilakukan oleh akan berdampak penelitian ini lebih besar pada industri fokus kepada konser, mungkin bagaimana upaya PR menginjak-injak dalam berbagi promotor informasi kepada independen dan konsumen melalui terus menaikkan event sehingga akan harga tiket dengan mengubah pola menyudutkan pasar prilaku konsumen di tempat utama konser, tiket, dan penyanyi. 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan symbol, kata-kata, gambar, figure, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi (Mulyana, 2007 : 68). Sedangkan menurut Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain. Dapat diartikan bahwa dalam penyampaian-penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti dapat mempengaruhi sikap dan prilaku orang lain (Mulyana, 2007 : 68). 13 Dari konsep komunikasi tersebut, komunikasi dapat dimengerti sebagai cara yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang saling mempengaruhi antara pengirim dan penerima pesan.Dan dalam penyampaian pesannya pun tidak dibatasi.Hal ini membuat pihak pengirim atau penerima pesan menjadi lebih mudah untuk salling berkomunikasi. Dengan kedua belah pihak dapat saling mempengaruhi atau dengan kata lain dapat saling berinteraksi membuat komunikasi tersebut dapat dikatakan sebagai komunikasi dua arah. Ini tentu saja memberikan efektifitas dalam bertukar pesan. Dalam menyelenggarakan. Sebisa mungkin harus terhindar dari miscommunication. Untuk faktor eksternal itu sendiri dalam hal memperkenalkan, mempromosikan atau memasarkan, dan pada saat event berlangsung kita harus sigap dalam menghadapi kondisi apapun. sebuah event tentunya harus membina komunikasi yang baik. Tidak hanya dalam internal tetapi juga dengan eksternal. Masing-masing individu harus memahami karakteristik tiap orang yang berbeda. Bagaimana harus berbicara dan menanggapinya 2.2.2 Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan atau informasi organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula komunikasinya. (Wiryanto, 2008: 54) Organisasi merupakan suatu kesatuan atau perkumpulan yang terdiri atas orang-orang atau bagian-bagian yang di dalmnya terdapat aktivitas kerja sama berdasarkan aturan-aturan untuk mencapai tujuan bersama (Pace & Faules, 2005). Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi menunjukan korelasi dengan pelaksanaan organisasi secara keseluruhan. Pace & Faules (2005) menyatakan bahwa karyawan yang memiliki informasi yang lebih baik akan menjadi karyawan yang baik pula. Komunikasi dalam organisasi dapat terjadi dalam bentuk kata-kata yang tertulis atau yang di ucapkan, atau simbol-simbol yang yang menghasilkan perubahan tingkah laku dalam organisasi, baik antara manajer dengan karyawan yang terlibat dalam pemberian atau pertukaran informasi (Putu Sunarcaya, 2008). 14 Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi, analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan. Sistem tersebut menyangkut pertunjukan dan penafsiran pesan di antara lusinan atau bahkan ratusan individu pada saat yang sama yang memiliki jenis-jenis hubungan berlainan yang menghubungkan mereka; yang pikiran, keputusan dan perilakunya diatur oleh kebijakan-kebijakan, regulasi dan aturan-aturan; yang mempunyai gaya komunikasi yang berbeda; yang dimotivasi oleh kemungkinan-kemungkinan yang berbeda; yang berada pada tahap perkembangan berlainan dalam berbagai kelompok; yang mempersepsi iklim komunikasi yang berbeda; yang mempunyai tingkat kepuasan dan tingkat kecukupan informasi yang berbeda; yang lebih menyukai dan menggunakan jenis, bentuk dan metode komunikasi yang berbeda dalam jaringan yang berbeda; yang mempunyai tingkat ketelitian pesan yang berlainan; dan yang membutuhkan penggunaan tingkat materi dan energi yang berbeda untuk berkomuniksi efektif. Interaksi di antara semua faktor tersebut, dan mungkin lebih banyak lagi, disebut sebagai sistem komunikasi organisasi. (Pace & Faules, 2005: 32). Secara spesifik aktivitas komunikasi organisasi ada tiga hal yaitu: 1. Operasional-Internal, yakni menstruktur komunikasi yang dijalankan dalam sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan kerja. 2. Operasional-Eksternal, yakni struktur komunikasi dalam organisasi yang berkosentrasi pada pencapaian tujuan kerja yang dilakukan oleh orang dan kelompok diluar organisasi. 3. Personal, yakni semua perubahan informasi dan perasaan yang dirasakan oleh manusia yang berlangsung kapan saja. 2.2.3 Definisi Public Relations Public Relations sudahlah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Dimana profesi Public Relations sudah begitu pesat dibutuhkan dan dilakukan di Indonesia, misalnya seperti Public Relations di bidang pemerintahan, perusahaan swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dll. Public Relations adalah sebuah jembatan penghubung antara masyarakat dan perusahaan, yang bertujuan untuk 15 membentuk komunikasi dan hubungan yang baik antara kedua belah pihak. Selain itu, Public Relations juga akan mendapatkan penilaian dalam membentuk sebuah image (citra). Pada saat ini perkembangan Public Relations bisa dikategorikan begitu pesat. (Hermawan, 2012 : 155) Definisi Public Relations (selanjutnya PR) berdasarkan The Statement of Mexico adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat digunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum. (Ruslan, 2012: 17) Berdasarkan defenisi diatas, dapat peneliti Jelaskan bahwa definisi dari public relations adalah jembatan penghubung antara perusahaan dan masyarakat melalui komunikasi yang mampu memberikan nilai positif terhadap perusahaan. 2.2.4 Fungsi Public Relations Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik (Kriyantono, 2008: 21) Menurut Edward L. Bernays dalam Hermawan (2012 : 157), Public Relations memiliki fungsi sebagai berikut: a. Memberikan penerangan kepada publik. b. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik. c. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya. Seperti yang diketahui, bahwa dari sisi pemasaran, Public Relations adalah berbagai kegiatan untuk membentuk, meningkatkan, dan melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. 16 Sementara menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield fungsi PR adalah: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran 3. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 2012: 19) Di dalam buku Hermawan (2012 : 157), bahwa disamping itu, ada tiga sifat khusus yang dimiliki seorang Public Relations yang berpengaruh dengan fungsi Public Relations: a. Kredibilitas yang tinggi Pesan yang disampaikan oleh seorang Public Relations harus mengandung informasi yang dapat lebih dipercaya dan otentik dibandingkan informasi yang didapat dari iklan. b. Kemampuan seorang Public Relations yang sudah memiliki target terhadap seorang konsumen yang sebelumnya tidak terpikirkan. c. Dramatisasi Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk 17 Setelah membahas tiga sifat khusus yang masih memiliki kaitan dengan fungsi Public Relations, berikut adalah bagian lain dari Fungsi Public Relations sebagai berikut. (Hermawan, 2012 : 158) a. Hubungan Pers Mempersiapkan informasi yang layak untuk diberikan kepada masyarakat melalui surat kabar atau media massa, agar masyarakat dapat tertarik terhadap informasi mengenai produk, jasa, organisasi, atau hal lainnya. b. Publisitas Produk Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk memublikasikan produkproduk tertentu. c. Komunikasi Korporat Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. d. Melobi Melobi merupakan suatu usaha kerja sama dengan orang – orang yang memiliki jabatan penting di Negara, misalnya seperti pejabat pemerintah, dan pembuat undang – undang sehingga perusahaan memiliki pegangan orang – orang penting yang akan membantu memberikan informasi – informasi yang lebih berharga, dan juga dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan. e. Konseling Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik serta mengenai posisi dan citra perusahaan. 18 Public Relations dan Branding memiliki suatu ikatan yang sangat kuat. Dimana seorang Public Relations dapat membantu Brandig dari suatu perusahaan, atau justru sebaliknya. Untuk itu, sangat diperlukan kegiatan Public Relations yang tepat untuk dapat memberikan pandangan positif dari masyarakat atau konsumen mengenai sebuah Branding dari suatu perusahaan. Pada umumnya, dalam setiap hal selalu ada pro dan kontra. Dimana kesan buruk datang dari ketidakpedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Hal tersebut pastinya akan mempengaruhi sebuah Branding dari suatu perusahaan. Maka itu, seorang Public Relations harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan. Berikut bagian penting dari peran Public Relations yang berkaitan dengan Branding dalam suatu perusahaan atau organisasi menurut Hermawan (2012 : 155) a. Membuat kesan (image) Kesan yang didapatkan dari penilaian seseorang mengenai tingkat pengetahuan mereka mengenai suatu produk atau jasa, orang atau situasi yang ada di dalam suatu perusahaan. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap persepsi positif yang diberikan oleh seorang konsumen terhadap perusahaan tersebut. b. Pengetahuan dan pengertian Public Relations peran penting dalam membantu memberikan informasi kepada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi). Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya informasi yang akurat yang disediakan oleh seorang public relations, dan informasi yang akan disampaikan tersebut harus mudah dimengerti, sehingga konsumen lebih ingin mengetahui dan mudah memahami mengenai suatu produk, jasa, atau organisasi. c. Menciptakan ketertarikan 19 Public Relations harus dapat menciptakan situasi yang membuat konsumen dapat tertarik pada hal – hal yang ada di dalam sebuah perusahaan, yang besar kemungkinan hal tersebut akan memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi. d. Penerimaan Masyarakat mungkin bersikap melawan dalam suatu situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi Public Relations mempunyai peran kunci untuk menjelaskan suatu situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak pedulian, pandangan buruk, dan bahkan sikap menentang yang menjadi atmosfer di sekelilingnya dapat dibalikkan menjadi pengertian dan penerimaan yang didapatkan dari konsumen. e. Simpati Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak biasa merupakan cara yang umum digunakan dan terbukti berhasil untuk meraih simpati. Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan atau membentuk, memelihara, dan melindungi sebuah brand dari suatu perusahaan atau organisasi, meningkatkan martabat, dan menyajikan gambaran yang menguntungkan. Seorang public relations memiliki peran penting melalui kegiatan – kegiatannya yang dapat merubah persepsi dari masyarakat mengenai suatu brand perusahaan. (Hermawan, 2012 : 157) Menurut Hermawan (2012 : 157), bahwa konsumen sering mendasarkan keputusan untuk membeli suatu produk pada sebuah brand pada perusahaan, sehingga Public Relations dapat memiliki dampak yang signifikan pada penjualan dan pendapatan perusahaan. Jika seorang public relations menciptakan goodwill bagi sebuah brand perusahaan, maka akan membawa dampak positif bagi sebuah perusahaan. Hal ini melibatkan seperti hubungan kerja, pemegang saham dan 20 investor, hubungan media, dimana organisasi berinteraksi, mempengaruhi, atau dipengaruhi. 2.2.5 Tujuan Public Relations Tujuan kegiatan public relations dapat dikelompokkan sebagai berikut (Nova, 2011: 52-53): 1. Performance Objective Kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata stakeholders. 2. Support of Consumer Market Objective Kegiatan public relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk tayangan yang ditawarkan perusahaan.Hasil identifikasi tersebut kemundian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai. Dari banyaknya kegiatan public relations di perusahaan, tujuan yang ingin dicapai dalam bidang public relations yaitu komunikasi internal dan eksternal. 1. Komunikasi Internal a. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi. b. Mencipatakan kesadaran anggota/ personil mengenai peran institusi dalam masyarakat c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya. 2. Komunikasi Eksternal a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya. c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik. 21 2.2.6 Peran Public Relations Peranan PR menurut Dozier and Broom dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori: 1. Penasehat Ahli (Expert prescriber) Seorang PR yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi dapat membantu dalam pemecahan masalah dengan memberikan solusi kepada manajemen atas dalam upaya penyelesaian masalah hubungan dengan publik. 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) PR dapat bertindak sebagai pihak ketiga yakni komunikator ataupun mediator yang menyampaikan harapan dan keinginan perusahaan. Di lain pihak, komunikasi juga berlangsung timbal balik dengan peran PR menyampaikan keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada masyarakat. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator) PR dapat membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan ataupun keputusan dalam menghadapi persoalan dan krisis. 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) Peranan teknisi komunikasi menjadikan PR sebagai pihak yang menyediakan layanan teknis komunikasi. (Ruslan, 2012: 20-21) 2.2.7 Kegiatan Public Relations Menurut Fayol kegiatan dan sasaran PR adalah: 1. Membangun identitas dan citra perusahaan Dengan menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif. Cara lain adalah dengan mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menghadapi krisis 22 Public relations akan berhadapan dengan krisis dan dituntut untuk menghadapinya dan memperbaikinya dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of Image. 3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan Dengan cara mempromosikan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik seperti kampanye anti kekerasan, obat-obat terlarang dan sebagainya (Ruslan, 2012: 23). Menurut kutipan buku Guide to Public Relations oleh Thomas L. Harris dalam Hermawan (2012 : 158), ‘pencils’ yang hampir mirip dengan bauran promotion mix secara rinci memiliki peranan yang berhubungan dengan kegiatan Public Relations yang dapat dilalukan sebagai berikut: a. Publikasi Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang dapat diterima dan pantas untuk disampaikan ke publik. b. Penyusunan Program Acara / Event Menurut MacNamara dalam Hermawan (2012 : 158), bahwa acara khusus (special event) menjadi salah satu kegiatan Public Relations yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat mengenai pandangan mereka tentang suatu perusahaan tersebut. c. Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat (community development) secara umm merupakan kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomibudaya yang lebih baik. Sehingga masyarakat di tempat tersebut menjadi lebih baik dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik”. 2.3 Strategi Public Relations 23 Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta, mengatakan pengertian strategi public relations adalah alternatif yang optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations. (Ruslan, 2012 : 134) Kesimpulan dari strategi public relations adalah langkah-langkah yang dilakukan public relations pada program yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan.Karena kemajuan perusahaan adalah tujuan dari setiap perusahaan. Strategi Public Relation atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relation, adalah sebagai berikut (Rosady Ruslan, 2012: 13) 1) Publications, setiap fungsi dan tugas public relation adalah menyelengarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh public. Dalam hal ini, tugas public relation adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntukan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. 2) Event, Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengharui opini publik. Berikut beberapa jenis event; 1. Calendar event, meliputi kegiatan rutin yang diselenggarakan pada waktu tertentu, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun baru serta hari ulang tahun dan sebagainya. 2. Special events, event atau acara ajang yang sifatnya khusus dana dilaksanakan pada moment tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR, seperti peluncuran produk baru, pembukaan kantor, pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya. 3. Moment event, event atau acara yang bersifat momentum atau lebih khusus lagi, misalnya menyambut pesta perak, pesta emas, pesta berlian, hingga menghadapi millennium. 3) News (menciptakan berita), berupaya menciptkan berita melaluipress release, news letter, bulletin dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas. 4) Community involvement (kepedulian pada komunitas), kerterlibatan tugas sehari-hari seorang PR adalah mengadakan kontak siosial dengan 24 kelompok masyaraka tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. 5) Inform or image (memberitahukan atau meraih citra), ada dua fungsi utama dari PR, yaitu memberikan informasi kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif. 7) Lobbying and negotiation, keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan dari indibidu dan lembaga yang berpengaruh terhadapan kelangsuangan bisnis perusahaan. 8) Social Responsibility, memiliki tanggung jawab social dalam aktifitas PR menunjukan bahwa perusahaan memiliki keperdulian terhdap masyarakat. Hal ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Saat ini banyak perusahaan menjadikan kegiatan social sebagai aktifitas yang harus dilakukan.Bentukanya beragam seperti peduli banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan gratis, dan masih banyak kegiatan lainnya. 2.4 Empat Tahapan Proses Strategi Public Relations Empat proses pokok public relations menurut Scoot M. Cutlip &Allen H.Center menyatakan bahwa proses perencanan program kerja public relations yang menjadi landasan atau acuan untuk melakukan pelaksanaan. (Ruslan, 2012: 148-149) 1. Defining the problem Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini menentukan “Apa yang sedang terjadi sekarang?” 2. Planning and programming Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan mengenai publik, sasaran, tindakan dan strategi komunikasi, taktik dan tujuan program. Langkah kedua dalam proses public relations ini menjawab, “Kita telah mempelajari situasi ini berdasarkan apa, apa yang harus diubah, dilakukan, atau dikatakan. 3. Taking action and communicating Langkah ketiga melibatkan 25 implementasi program dari tindakan dankomunikasi yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik untuk mencapai sasaran program. Pertanyaan pada langkah ini adalah “Siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini, serta kapan, dimana, dan bagaimana. 4. Evaluating the program Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan penilaian,implementasi, dan hasil dari program tersebut. Penyesuaian telah dibuat sejak program terimplemetasi, berdasarkan umpan balik evaluasi mengenai bagaimana program tersebut berhasil atau tidak. Program dapat dilanjutkan atau dihentikan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana yang sedang kita kerjakan atau bagaimana yang telah kita kerjakan.” Kesimpulan pembahasan teori ini, strategi public relations adalah strategi yang dilakukan oleh public relations dengan menganalisa, mengindentifikasi permasalahan yang muncul, dan melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut serta melakukan evaluasi dari hasil tindakan, sudah tercapai sesuai tujuan yang diharapkan atau belum. 2.5 Event Pengertian event, menurut Jim Macnamara yang dikutip Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, adalah “sebuah kegiatan yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk. Ajang tersebut dapat didesain untuk menunjukkan fakta bahwa perusahaan adalah tempat yang tepat untuk bekerja dan bertanggung jawab terhadap lingkungan social.” (2012: 232-233) Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggrakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu maupun kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7) Definisi event menurut ahli di antaranya Shone dan Parry, seperti yang dikutip oleh Any Noor dalam bukunya Management Event, mengatakan: Special events are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart 26 thenormal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge the exprerience of a group of people (Noor, 2009:7) Dari definisi di atas yang dipaparkan oleh para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa definisi event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati atau merayakan suatu hal yang penting dan memiliki tujuan tertentu untuk dicapai sesuai keinginan. 2.6 Jenis Event Jenis event berdasarkan ukuran dan skala event Acara atau event dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Menurut Any Noor dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Event”, event dikategorikan berdasarkan ukuran dan skala yaitu Megaevent, medium event, dan mini event. 1. Mega event merujuk pada kriteria diikuti pengunjun internasional, regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta orang pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh media secara luas.Event yang masuk dalam kategori sangat besar ini seperti Olimpiade, Piala Dunia, MTQ internasional. 2. Medium Event merujuk pada kegiatan event menengah yang dikunjungi antara seratus ribu orang sampai dengansatu juta orang pengunjung, berdampak secara nasional. 3. Mini Event merujuk pada kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus ribu orang pengunjung dan bersifat lokal. (2009: 47-48). Dari beberapa jenis event yang ada, maka mini event dipilih peneliti dalam penelitian ini. 2.7 Elemen-elemen Event Philip Lesly, seperti dikutip oleh Any Noor menyebut elemen-elemen Ajang Khusus sebagai news question, yang terdiri dari 5W 1H, yaitu what, why, when, where, who, dan how. a) What: berhubungan dengan bentuk acara, format acara, dan kesan yang ingin ditampilkan. b) Why: meliputi tujuan dan maksud penyelenggaraan event. 27 c) When: meliputi hal-hal yang berhubungan dengan waktu penyelenggaraan, pemilihan waktu, serta alasannya. d) Where: berhubungan dengan lokasi penyelenggaraan ajang khusu serta fasilitas pendukung. e) Who: berhubungan dengan khalayak sasaran, pengisi acara, serta siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab. f) How: berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. (2009: 15) Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa event merupakan kegiatan yang bukan semata – mata untuk mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal melainkan ada banyak tujuan – tujuan yang lebih dalam yang ingin dicapai perusahaan. Dalam merancang suatu event pun, banyak tahap yang perlu dilalui mulai dari perencanaan hingga evaluasi agar event berlangsung maksimal serta penjabaran 5W 1H untuk menganalisa publik dan alasan mengapa event ini perlu diadakan. 2.8 Tujuan dan Fungsi Event Tujuan utama diadakannya event adalah tidak semata-mata mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak sasaran, tetapi juga mempunyai tujuan lain yang ingin dicapai.(Ruslan,2012: 233). Menurut Rosadi Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event adalah: 1. Awareness, meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan atau produk yang ditampilkan. 2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbale balik. 3. Menunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai public sasarannya. 4. Mempertahankan penerimaan masyarakat. 5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik dan kreatif. (Ruslan, 2012: 231) Suatu event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut: a. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya. b. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga 28 pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam. Dari event tersebut juga diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang diwakilinya.(Ruslan, 2012: 234) 2.9 Mengukur Tingkat Kepuasan Stakeholder Dalam Event Menurut Goldblatt dalam buku karangan Sulyus Natoradjo, mengungkap tiga cara yang sangat lazin digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan khalayak dan pengunjung event: a. Menugaskan beberapa petugas khusus untuk memonitor jalannya event. Cara ini dilakukan dengan menunjuk beberapa pemandu terlatih terjun kelapangan untuk mengamati elemen-elemen tertentu dari acara tersebut dan memberikan masukan lisan atau tertulis kepada EO. b. Survei tertulis. Survei ini dilakukan segera setelah acara selesai. Kepada para pengunjung diberikan kuesioner secara tertulis di pintu keluar yang harus diisi dan dikembalikan kepada petugas melalui kotak yang sudah disediakan. c. Survei melalui melalui telepon atau surat. Cara ini juga dilakukan setelah acara selesai. Survei dilakukan melalui telepon atau dengan mengirimkan surat berisi kuesioner melalui pos kepada responden. Namun dua cara yang disebut terakhir itu (b dan c) tidak luput dari kelemahan. Jawaban yang diberikan responden segera setelah acara selesai dapat bersifat bias karena responden belum sempat menimbang seluruh pengalamannya terhadap event tersebut. (2011: 72-73) Untuk survei melalui surat pos, pelaksana mungkin akan mendapat kesulitan memperoleh jumlah sample populasi responden yang representatif untuk menganbil kesimpulan yang sahih. Sesungguhnya, untuk kepuasan itu relatif dan tergantung dari sudut pandang dimana seseorang berada sebagai stakeholder, misalnya: sebagai klien/penyandang dana, pelaksana acara, peserta, penonton, pengisi acara, pemasok, atau pengamat (Suseno, 2005). Namun, seperti yang diungkapkan Suseno (2005), kita boleh berharap bahwa semua stakeholder itu paling tidak akan merasa nyaman ketika EO menampilkan kinerja yang mendukung tercapainya kepuasan itu, seperti: 1. Perencanaan yang matang (sasaran dan tujuan event tercapai). 29 2. Jadwal yang terkendali. 3. Pengisi acara tampil tanpa hambatan dan beban. 4. Jumlah pengunjung, penonton, atau audience sesuai target. 5. Cara kerja pelaksana acara rapi dan koordinasi komunikasi baik. 6. Keuangan aman. 7. Suasana pada hari -H aman dan lancar, tidak terjadi kerusuhan. 8. Adanya kejutan “imajinasi artistic” atau ada sesuatu yang istimewa yang diingat oleh penonton dan semua pihak tentang acara tersebut. (Sulyus Natoradjo, 2011: 73) 2.10 Kerangka Pemikiran 30 VILLA ZEQITA RESIDENCE (PT.ARDIN ) PUBLIC RELATIONS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DEFINING THE PROBLEM PLANNING AND PROGRAMMING TAKING ACTION AND COMMUNICATING EVALUATING THE PROGRAM EVENT ‘MUSIK PERSADA SORA ERBOLO BERSAMA ANTHA PRYMA GINTING” Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penjelasan dari bagan di atas adalah dimana sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property perumahan bernama Villa Zeqita Residence yang bernaung dalam PT. Ardin, memiliki sebuah divisi Public Relations Public Relations di perusahaan ini memiliki tugas salah satunya adalah mempertahankan eksistensi perusahaan sehingga dibutuhkan sebuah strategi agar perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara yang digunakan oleh public relations adalah melalui Event Dalam membuat sebuah event divisi public relations melakukan startegi public relations yang terdiri dari empat point yaitu: defining the problem, Planning and programming, taking action and communicating, dan evaluating the program. Dengan empat point strategi public relations diatas, maka public relations dapat melaksanakan sebuah event yang diberi nama “Event Musik Persada Sora Erbolo Bersama Antha Pryma Ginting”. 31