ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. BESTINDO JAYA UTAMA Diana Mufida 22212049 Pembimbing : Erny Pratiwi, SE., MM. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG : Pertumbuhan ekonomi Perencanaan Biaya Produksi Study Kasus : Biaya < Pendapatan Pengendalian Biaya Produksi RUMUSAN MASALAH Adapun masalah yang ingin diketahui dari penulisan ini adalah: apakah terjadi penyimpangan atau selisih terhadap Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik standar dengan biaya yang sesungguhnya? BATASAN MASALAH Dalam penulisan ilmiah ini dan penulis membatasi hanya meliputi data biaya bulan Januari 2015 untuk jenis Palet dan Peti. Untuk perhitungan selisih BBB, BTKL, dan BOP penulis menggunakan model satu, dua dan tiga selisih serta memperlakukan selisih yang terjadi sebagai penyesuaian terhadap rekening HPP. TUJUAN Adapun tujuan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan atau selisih BBB,BTK dan BOP pada CV. Bestindo Jaya Utama dan untuk mengevaluasi penyebab terjadinya selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. METODELOGI OBJEK Pada penulisan ilmiah ini yang menjadi objek penelitian adalah CV. Bestindo Jaya Utama yang berkedudukan di Jl. Industri Tegal Gede No.54 Cikarang Selatan, Kab Bekasi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan palet dan peti. DATA VARIABEL Data yang dimabil adalah data primer yaitu data yang didapat langsung dari cara wawancara dengan pemilik perusahaan. Dalam penelitian ilmiah ini penulis akan menggunakan data biaya produksi perusahaan seperti Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) dan Biaya Overhead Pabrik (BOP). ALAT ANALISIS 1. Analisis Deskriptif : analisis yang dilakukan oleh penulis adalah analisis deskriptif karena penulis menggunakan tabel untuk memperjelas pembahasan dalam penulisan ini. 2. Analisis Kuantitatif: analisis kuantitatif yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah analisis dengan metode satu selisih, dua selisih dan tiga selisih. a. Biaya Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerjac. Biaya Overhead Pabrik 1) Model Satu Selisih 1) Model Satu Selisih 1) Model Satu Selisih 2) Model Dua Selisih 2) Model Dua Selisih 2) Model Dua Selisih 3) Model Tiga Selisih 3) Model Tiga Selisih 3) Model Tiga Selisih PEMBAHASAN Data Mentah : Data Hasil : PENUTUP KESIMPULAN : Biaya Produksi pada bulan Januari 2015 terdapat penyimpangan atau selisih biaya produksi standar dengan biaya produsi sesungguhnya. Selisih menguntungkan terjadi pada selisih harga bahan baku, selisih tarif upah, selisih pengeluaran dan selisih kapasitas. Sedangkan selisih tidak menguntungkan terjadi pada selisih kuantitas bahan baku, selisi efisiensi upah dan selisih efisiensi. Penerapan biaya standar perusahaan sebagai alat pengendalian biaya produksinya sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan selisih menguntungkan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya yang terjadi, karena beberapa selisih yang tidak menguntungkan terjadi akibat permintaan konsumen yang meningkat yang menyebabkan kuantitas produksi sesungguhnya diatas kuantitas standar perusahaan. SARAN : Berikut saran-saran yang dapat di pertimbangkan oleh perusahaan: • Perusahaan seharusnya menerapkan biaya cadangan sebagai alat antisipasi terjadinya kenaikan kuantitas produksi yang disebabkan oleh kenaikan permintaan konsumen dan juga sebagai alat antisipasi kenaikan harga bahan baku produksi maupun kenaikan biaya overhead pabrik. • Perusahaan memberikan pelatihan kembali kepada bagian produksi agar kerusakan dan kesalahan dalam produksi dapat dikurangi • Perusahaan harus mengevaluasi Harga Standar setiap bulannya untuk mengetahui perubahan harga yang mungkin terjadi pada bahan baku.