BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 35 TAHUN 2013 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan merupakan kewajiban pemerintah daerah yang harus dipenuhi, maka untuk mendukung pelayanan pada rumah sakit umum daerah Bima, perlu menetapkan tarif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Tarif pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tetang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3348); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008; 10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Miliik Daerah; 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang jasa pada Badan Layanan Umum; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 703/ MENKES/SK/IX/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi Pemerintah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan Departemen Kesehatan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 2,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 25); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010; 19. Peraturan Bupati Bima Nomor 27 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BIMA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bima; 2. Bupati adalah Bupati Bima; 3. Rumah Sakit Umum Daerah Bima yang selanjutnya disebut RSUD Bima adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bima; 4. Direktur adalah Direktur RSUD Bima; 5. Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu yang diberikan oleh tenaga medik dan perawat berupa pemeriksaan, konsultasi dan tindakan medik; 6. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di Rumah Sakit; 7. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi risiko kematian atau cacat; 8. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di Rumah Sakit; 9. Pelayanan One Day Care adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi mental dan atau pelayanan kesehatan lain maksimal 12 (dua belas) jam; 10. Rawat Rumah adalah pelayanan pasien di rumah untuk observasi, pengobatan, rehabilitasi medik pasca rawat inap; 11. Tindakan Medik Operatif adalah tindakan pembedahan kepada pasien yang menggunakan anestesi umum, regional block dan lokal; 12. Tindakan Medik Non Operatif adalah tindakan kepada pasien tanpa pembedahan untuk membantu penegakan diagnosis dan terapi; 13. Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan kepada pasien untuk membantu penegakan diagnosis dan terapi; 14. Pelayanan Penunjang Non Medik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik; 15. Pelayanan Farmasi (asuhan kefarmasian) adalah pelayanan yang berorientasi kepada pasien baik dari aspek farmasi klinik maupun aspek manajemen dalam penyediaan perbekalan farmasi yang bermutu, aman dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat; 16. Pelayanan Gigi dan mulut adalah pelayanan paripurna meliputi upaya pemulihan dan penyembuhan yang selaras dengan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut serta peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di rumah sakit; 17. Pelayanan Rehabilitasi Medik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara, ortotik/prostetik, bimbingan sosial medis dan jasa psikologi serta rehabilitasi lainnya; 18. Pelayanan rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan dimana dimungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab atas masalah yang timbul kepada unit kesehatan yang lebih mampu; 19. Pemulasaraan/Perawatan Jenazah adalah kegiatan yang meliputi kegiatan perawatan jenazah, konservasi bedah mayat yang dilakukan oleh rumah sakit untuk kepentingan pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan proses peradilan; 20. Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan di rumah sakit, yang dibebankan kepada pasien sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterima; 21. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya; 22. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh rumah sakit atas pemakaian sarana fasilitas dan bahan; 23. Bahan adalah obat-obat, bahan kimia, alat kesehatan habis pakai yang digunakan secara langsung dalam rangka pencegahan, observasi, diagnosis, pengobatan dan konsultasi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya; 24. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang menggunakan/mendapatkan pelayanan di rumah sakit; 25. Unit Cost adalah besaran biaya satuan dari setiap kegiatan pelayanan yang diberikan rumah sakit, yang dihitung berdasarkan standar akuntansi biaya rumah sakit; 26. Biaya langsung adalah biaya yang timbul akibat adanyan pelayanan kesehatan yang dilakukan 27. Biaya tidak langsung adalah biaya yang secara tidak langsung timbul sebagai akibat ada atau tidak adanya pelayanan kesehatan yang dilakukan 28. Pelayanan Medico Legal adalah pelayanan rumah sakit yang menyangkut aspek hukum guna membantu pengadilan dalam pemutusan suatu perkara; BAB III NAMA, OBYEK TARIF, SUBYEK TARIF, WAJIB TARIF DAN JENIS PELAYANAN Pasal 3 Setiap pelayanan kesehatan pada RSUD Bima, dipungut tarif dengan nama Tarif pelayanan kesehatan; Pasal 4 1) 2) 3) 1) 2) Objek Tarif pelayanan kesehatan adalah semua pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Bima Subyek Tarif adalah orang pribadi atau badan mendapatkan pelayanan kesehatan dari RSUD Bima; Wajib Tarif adalah orang pribadi atau pihak penjamin diwajibkan untuk membayar tariff layanan kesehatan rumah sakit; Pasal 5 jenis yang yang pada Jenis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dikelompokan ke dalam pelayanan : a. Rawat Jalan; b. Rawat Darurat; c. Rawat Inap; d. Rawat Satu Hari (One Day Care); e. Rawat Intensive care unit (ICU) Jenis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Pelayanan Medik; b. Pelayanan Penunjang Medik; c. Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi; 1. Persalinan Normal; 2. Persalinan dengan Tindakan; 3. Pelayanan ginekologi; 4. Pelayanan bayi baru lahir; d. Pelayanan Penunjang Non Medik; e. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental; f. Pelayanan Medico Legal; g. Pemulasaraan/Perawatan Jenazah; h. Pelayanan Farmasi; i. Pelayanan asuhan keperawatan; j. Pelayanan rujukan; Bagian Kesatu Tarif Rawat Jalan Pasal 6 1) 2) Tarif Rawat Jalan di RSUD Bima terdiri dari biaya pendaftaran dan biaya pemeriksaan dan/atau biaya tindakan rawat jalan; Besaran Tarif Rawat Jalan tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tarif Rawat Dar urat; Pasal 7 1) Tarif Rawat Darurat di RSUD Bima terdiri dari biaya pendaftaran dan biaya pemeriksaan dan/atau biaya tindakan rawat darurat; 2) Besaran Tarif Rawat Darurat tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Kedua Kelas dan Tarif Rawat Inap; 1) 2) 3) 4) Pasal 8 Kelas Rawat Inap di RSUD Bima yang tarifnya ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini adalah: a. Kelas III; b. Kelas II; c. Kelas I; d. Kelas Utama/VIP; e. Rawat Intensif/ICU; f. Rawat Intensif/NICU; Tarif Rawat Inap meliputi: a. Akomodasi pelayanan perawatan; b. Visite/konsultasi dokter spesialis; c. Visite dokter jaga; d. Asuhan keperawatan; e. Tindakan keperawatan f. Administrasi keperawatan; Direktur RSUD Bima berwenang untuk menambah kelas rawat inap sesuai dengan kebutuhan; Besaran Tarif Pelayanan Rawat Inap tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Ketiga Perhitungan hari perawatan 1) Pelayanan rawat inap dihitung berdasarkan jumlah hari perawatan 2) Pelayanan rawat inap kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dihitung dengan 1 hari perawatan Bagian Keempat Jenis dan Tarif Pelayanan Medik Pasal 9 (1) Jenis Pelayanan Medik, meliputi : a. Tindakan Medik Operatif; b. Tindakan Medik Non Operatif. (2) Tindakan Medik Operatif meliputi : a. Tindakan Medik Operatif kecil; b. Tindakan Medik Operatif Sedang; c. Tindakan Medik Operatif Besar; d. Tindakan Medik Operatif Khusus; (3) Dalam menentukan besaran tarif Tindakan Medik Operatif dan Non Operatif untuk tindakan kecil, sedang, besar, dan khusus didasarkan atas perhitungan unit cost dengan memperhatikan kemampuan dan keadaan ekonomi masyarakat setempat dan tarif rumah sakit lain; (4) Besaran Tarif Pelayanan Medik tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Keempat Jenis dan Tarif Pelayanan Penunjang Medis; Pasal 10 (1) Jenis Pelayanan Penunjang Medik meliputi : a. Pemeriksaan Laboratorium; b. Pemeriksaan Radio Diagnostik; c. Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik; d. Pemeriksaan Diagnostik Khusus; e. Pemeriksaan Radioterapi; (2) Besaran Tarif Pelayanan Penunjang Medik tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kelima Tarif Pelayanan Kebidanan Dan Ginekologi; Pasal 11 (1) Jenis Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi meliputi : a. Pelayanan Persalinan Normal; b. Pelayanan Persalinan dengan tindakan; c. Pelayanan Ginekologi; d. Pelayanan bayi baru lahir; (2) Besaran Tarif Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Keenam Jenis dan Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik Pasal 12 1) 2) Jenis Pelayanan Rehabilitasi Medik meliputi : a. Pelayanan Rehabilitasi Medik; b. Pelayanan Ortotik/Prostetik; Besaran Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Ketujuh Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik Pasal 13 Besaran Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedelapan Tarif Pelayanan Medico Legal dan Pemulasaraan/ Perawatan Jenazah; Pasal 14 Besaran Tarif Medico Legal dan Pemulasaraan/Perawatan Jenazah tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Kesembilan Jenis dan Tarif Pelayanan Farmasi Pasal 15 (1) Jenis Pelayanan Farmasi meliputi : a. Manajemen Farmasi; b. Farmasi Klinis; (2) Komponen biaya farmasi klinik meliputi : a. Jasa sarana rumah sakit; b. Jasa Pelayanan Farmasi; (3) Besaran Tarif Pelayanan Farmasi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; Bagian Kesepuluh Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Pasal 16 (1) Jenis Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan meliputi : a. Praktek klinik; b. Penelitian; c. Pelayanan lainnya; (2) Komponen biaya Pendidikan dan Pelatihan meliputi : a. Jasa sarana rumah sakit; b. Jasa pelananan; (3) Besaran Tarif Pelayanan Farmasi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; BAB III PRINSIP DALAM PENETAPAN POLA DAN BESARAN TARIF Bagian Kesatu Prinsip Dalam Penetapan Struktur dan Besaran Tarif Pasal 16 (1) (2) (3) (1) (2) (3) Dalam penetapan struktur dan besaran tarif didasarkan pada prinsip yang bertujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya pelayanan kesehatan; Tarif Pelayanan Kesehatan yang diberikan disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan (Unit Cost) untuk setiap jenis pelayanan; Struktur Biaya Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Jasa Sarana, yang terdiri atas : 1) Cost/Biaya yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan sesuai standar di masing masing jenis pelayanan (Unit Cost/Satuan Biaya); 2) Biaya pengembangan RSUD Bima; b. Jasa Pelayanan ditetapkan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat serta jasa pelayanan yang berlaku pada rumah sakit di sekitarnya; Pasal 17 Besaran Tarif sama dengan hasil analisis unit cost ditambah biaya pengembangan, ditambah jasa pelayanan, yang ditetapkan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat; Biaya pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling tinggi 20% (dua puluh per seratus) dari unit cost; Biaya Pengembangan sebagaimana tersebut pada ayat (1), tidak dikenakan pada pasien yang dirawat di kelas III; Pasal 18 1) 2) Tarif Pelayanan Medik tidak meliputi biaya obat obatan, alat habis pakai, dan sewa alat dengan pihak lain; Dalam hal Tarif pemeriksaan dan tindakan pelayanan yang belum termasuk di dalam Peraturan Bupati ini, akan ditetapkan kemudian oleh Direktur dengan persetujuan Dewan Pengawas; Bagian Kedua Pengelolaan Tarif Pasal 19 (1) (2) Pengelolaan Tarif pelayanan kesehatan di RSUD Bima didasarkan pada ketentuan tata cara pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan-undangan; Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati tersendiri; BAB IV MASA WAKTU TARIF Pasal 20 (1) (2) Masa Tarif adalah jangka waktu selama satu kali pelayanan; Saat Tarif terhutang adalah pada saat ditertibkannya Surat Tagihan atau dokumen lain yang dipersamakan; BAB V INSTALASI FARMASI Pasal 21 1. 2. 1. 2. 3. 4. Pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan di RSUD Bima disediakan oleh instalasi farmasi; Penetapan harga obat-obatan dan alat kesehatan yang dikelola RSUD Bima maksimal sebesar harga pembelian ditambah 20% (dua puluh persen) dari harga pembelian ditambah dengan jasa pelayanan; BAB VI TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN DAN TEMPAT PEMBAYARAN Tarif layanan kesehatan harus di bayar sesuai dengan tariff yang berlaku Setiap pembayaran tariff layanan kesehatan diberikan tanda bukti pembayaran yang sah Tarif layanan kesehatan terhutang harus dilunasi oleh penjamin sesuai dengan ketentuan yang diatur sesuai perjanjian/ikatan kerjasama yang berlaku Penyetoran dan tempat pembayaran tarif layanan kesehatan dilakukan di Kas RSUD Bima melalui kasir BAB VII PELAYANAN PASIEN PIHAK KETIGA 1. Pasien peserta asuransi kesehatan atau tanggungan pihak ketiga diberikan pelayanan sesuai ketentuan perundangundangan. 2. Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) apabila atas permintaan sendiri memilih kelas perawatan yang lebih tinggi dari hak yang ditetapkan, wajib membayar selisih biaya yang disebabkan oleh perbedaan kelas dimaksud sesuai tarif layanan kesehatan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 (1) (2) Dalam hal terjadi perubahan perhitungan unit cost sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap Tarif di dalam Peraturan Bupati ini; Penyesuaian Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat dilakukan 1 (satu) tahun sejak terjadinya perubahan unit cost; BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 (3) (4) Dalam hal terjadi perubahan perhitungan unit cost sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap Tarif di dalam Peraturan Bupati ini; Penyesuaian Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat dilakukan 2 (dua) tahun sejak terjadinya perubahan unit cost; BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima. Ditetapkan di Bima pada tanggal 17 Desember 2013 BUPATI BIMA, ttd H. FERRY ZULKARNAIN Diundangkan di Bima Pada tanggal 17 Desember 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA ttd Drs. H. ABDUL WAHAB NIP. 195712221986111001 PANGKAT PEMBINA UTAMA MUDA (IVc) BERITA DAERAH KAB.BIMA TAHUN 2011 NOMOR : 226