JMT Continous Improvement! We Are an ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company! The ISO 9001:2008 is an international standard on quality management system (QMS) that promotes a systematic approach towards the management of product quality. 1 www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! 2 www.jmt.co.id 18 TAHAPAN MENCAPAI KESUKSESAN PROGRAM OUTSOURCING! PENGANTAR “Look, the debate over outsourcing should be over by now. It was pretty much all about politics to begin with. The question now is not how do we stop outsourcing, but how do we use outsourcing to enhance competitiveness in what is, and forever will be, a global marketplace?” JACK WELCH Mantan CEO General Electric sumber: www.welchway.com Keuntungan Melakukan Outsourcing 1. Fokus pada kompetensi utama Dengan melakukan outsourcing, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan memfokuskan sumber daya yang ada sepenuhnya pada pekerjaan strategis yang berkaitan langsung dengan kepuasan pelanggan dan mengalihkan pekerjaan penunjang diluar core-business perusahaan kepada vendor outsourcing. Jika perusahaan anda adalah perusahaan manufaktur atau jasa, bukankah lebih baik anda fokus membuat produk atau jasa berkualitas tinggi yang dapat memuaskan keinginan pasar, daripada menghabiskan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk menangani persoalan ketenagakerjaan? 2. Penghematan dan pengendalian biaya operasional Salah satu alasan utama melakukan outsourcing adalah peluang untuk mengurangi dan mengontrol biaya operasional. Dengan mengalihkan masalah ketenagakerjaan kepada vendor outsourcing, perusahaan dapat melakukan penghematan biaya dengan menghapus anggaran untuk berbagai investasi di bidang ketenagakerjaan, termasuk mengurangi SDM yang diperlukan untuk melakukan kegiatan administrasi ketenagakerjaan. Hal ini tentunya akan mengurangi overhead dan dana yang dihemat dapat digunakan untuk hal lain yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas produk/jasa. Dengan mengalihkan penyediaan dan pengelolaan SDM yang bekerja diluar core-business perusahaan kepada vendor outsourcing, perusahaan dapat mengendalikan biaya SDM-nya dengan mengubah fixed cost menjadi variable cost, dimana jumlah SDM disesuaikan dengan kebutuhan core-business. ban bulanan dan biaya pemutusan karyawan dapat dikurangi. Resiko perselisihan dengan karyawan pun dapat dihindari karena secara hukum hal ini menjadi tanggung jawab vendor outsourcing. Karena core-business-nya dibidang ketenagakerjaan, vendor outsourcing memiliki sumber daya dan kemampuan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan perusahaan. Saat menjalin kerjasama dengan vendor outsourcing yang profesional, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan keahlian vendor tersebut untuk menyediakan dan mengelola SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang menyadari bahwa merekrut dan mengkontrak karyawan, menghitung dan membayar gaji, lembur dan tunjangan-tunjangan, memberikan pelatihan, administrasi umum serta memastikan semua proses ini berjalan sesuai dengan peraturan perundangan adalah pekerjaan yang rumit, banyak membuang waktu, pikiran dan dana yang cukup besar. Mengalihkan pekerjaan-pekerjaan ini kepada vendor outsourcing yang lebih kompeten dengan memberikan sejumlah fee sebagai imbalan jasa terbukti lebih efisien dan lebih murah daripada mengerjakan semuanya sendiri. 3. Memanfaatkan kompetensi vendor outsourcing 4. Perusahaan menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon pasar Setelah melakukan outsourcing, beberapa perusahaan dapat mengurangi jumlah karyawan mereka secara signifikan karena banyak dari pekerjaan mereka menjadi tidak relevan lagi. Jika dilakukan dengan baik, outsourcing dapat membuat perusahaan menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon kebutuhan pasar. Kecepatan merespon pasar ini menjadi competitive advantage perusahaan dibandingkan kompetitor. 5. Mengurangi resiko Dengan melakukan outsourcing, perusahaan mampu mempekerjakan lebih sedikit karyawan, dan dipilih yang intinya saja. Hal ini menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mengurangi resiko terhadap ketidakpastian bisnis di masa mendatang. Jika situasi bisnis sedang bagus dan dibutuhkan lebih banyak karyawan, maka kebutuhan ini tetap dapat dipenuhi melalui outsourcing. Sedangkan jika situasi bisnis sedang memburuk dan harus mengurangi jumlah karyawan, perusahaan tinggal mengurangi jumlah karyawan outsourcing-nya saja, sehingga be- Find more information about us at http://www.jmt.co.id 6. Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core Dalam dunia bisnis internasional maupun Indonesia saat ini, outsourcing menjadi salah satu topik utama para perusahaan, baik kecil maupun besar, PMDN maupun PMA, swasta maupun BUMN. Mereka berusaha merestrukturisasi proses bisnis mereka, mencari jalan yang lebih efektif dan lebih efisien dalam mengelola pekerjaan non-core dan menangani persoalanpersoalan ketenagakerjaan yang dirasakan semakin rumit dan mahal. Banyak dari mereka yang memutuskan bahwa outsourcing adalah solusi yang paling tepat. Namun sayangnya hanya sedikit eksekutif perusahaan yang benar-benar mengerti tentang outsourcing, yaitu bagaimana memutuskan pekerjaan apa saja yang akan dialihkan, cara memilih vendor yang tepat, dan cara mengelola proyek outsourcing agar tidak menjadi kegagalan yang justru merugikan perusahaan. Kami adalah perusahaan yang telah menggeluti dunia outsourcing sejak 1994, berpengalaman panjang dalam menghadapi berbagai masalah ke- 3 tenagakerjaan dan telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan dengan karakter dan kebutuhan yang berbedabeda. Walaupun relatif termasuk pemain lama, kami tidak pernah berhenti melakukan perbaikan sistem dan kinerja untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tahun ini, layanan outsourcing kami berhasil mendapatkan sertifikat Quality Management System ISO 9001:2008 No. FS 560046 dari The British Standards Institution dan ANSIASQ National Accreditation Board (BSI-ANAB). Keberhasilan ini adalah bukti pengakuan dunia internasional terhadap sistem manajemen mutu layanan outsourcing yang diterapkan oleh PT. Jasa Mandiri Techgraha. Melalui brosur ini, kami ingin berbagi pengetahuan kepada anda mengenai tahapan-tahapan penting dalam melakukan outsourcing, agar keputusan anda untuk melakukan outsourcing benar-benar menjadi keputusan yang menguntungkan dan merubah perusahaan anda menjadi lebih kompetitif. TAHAP 1 MENGENAL ARTI OUTSOURCING Apa yang dimaksud dengan outsourcing? Dalam dunia bisnis, outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh. Dasar Hukum Outsourcing Dasar hukum outsourcing adalah Pasal 64 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan: “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa Pekerja/Buruh yang dibuat secara tertulis”. Pekerjaan yang Dapat Dialihkan 4 Berdasarkan Pasal 65 Undang-Undang jang dan tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, atau dalam istilah bisnis disebut sebagai “non-core”. Perusahaan harus memastikan bahwa pekerjaan yang dialihkan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam pasal 65 dan pasal 66 untuk menghindari terjadinya perubahan status hubungan kerja antara pekerja/ buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerja. berjalan tanpa arahan yang jelas dan bahkan menyimpang dari strategi dan tujuan awal perusahaan. Berdasarkan Pasal 6 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.220/ MEN/X/2004 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, suatu pekerjaan dikategorikan sebagai core atau non-core adalah sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan membuat alur kegiatan proses secara keseluruhan dan menetapkan kegiatan/pekerjaan apa saja yang dikategorikan sebagai core dan non-core, kemudian melaporkannya kepada dinas tenaga kerja setempat sebagai landasan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada vendor outsourcing. 3. Kurang baiknya cara mengkomunikasikan rencana outsourcing kepada seluruh karyawan Cara Menentukan Core atau Non-core Suatu Pekerjaan Posisi atau Pekerjaan yang Tidak Seharusnya Dialihkan Setiap posisi, pekerjaan atau fungsi bisnis yang dianggap strategis dan menjadi bagian dari kompetensi utama perusahaan tidak seharusnya dialihkan, karena bila ternyata dialihkan dan gagal, maka dapat dipastikan perusahaan akan kehilangan kemampuan untuk bersaing di pasar dan mengalami kerugian yang sangat besar. Sebaliknya, pekerjaan atau fungsi bisnis apa pun diluar kompetensi utama perusahaan dapat dijadikan kandidat untuk outsourcing. Penyebab Gagalnya Outsourcing 1. Kurangnya komitmen, dukungan dan keterlibatan pihak manajemen dalam pelaksanaan proyek outsourcing Tanpa keterlibatan dari pihak manajemen dalam mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang outsourcing, proyek outsourcing akan 2.Kurangnya pengetahuan mengenai siklus outsourcing secara utuh dan benar Kurangnya pengetahuan akan outsourcing secara utuh dan benar dapat mengakibatkan kegagalan dalam memenuhi sasaran dan bahkan merugikan perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan gagal memilih vendor yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Komunikasi harus dilakukan secara efektif dan terarah agar tidak muncul rumor dan resistensi dari karyawan yang dapat mengganggu kemulusan proyek outsourcing. Resistensi ini muncul karena: a. Kekhawatiran akan adanya PHK. b. Penentangan dari serikat pekerja. c. Kekhawatiran outsourcing dapat merusak budaya yang ada. d. Kekhawatiran akan hilangnya kendali terhadap pekerjaanpekerjaan yang dialihkan. e. Kekhawatiran bahwa kinerja vendor ternyata tidak sebaik perusahaan. 4. Terburu-buru dalam mengambil keputusan outsourcing Proses pengambilan keputusan untuk outsourcing harus dilakukan dengan hati-hati, terencana dan mempunyai metodologi yang jelas dan teratur. Jika tidak, hal ini malah menjadikan outsourcing sebagai keputusan yang beresiko tinggi. 5. Outsourcing dimulai tanpa visi yang jelas dan pondasi yang kuat Tanpa visi yang jelas dan pondasi yang kuat, tujuan dari proyek outsourcing tidak akan tercapai karena: a. Harapan perusahaan terhadap vendor tidak jelas. b. Perusahaan tidak siap menghadapi perubahan. c. Perusahaan tidak membuat patokan kinerja sebelum pengalihan kerja ke vendor. d. Peran dan tanggungjawab antara klien dan vendor yang tidak jelas. No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pekerjaan yang dapat dialihkan adalah pekerjaan yang bersifat penunPT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company e. Tidak adanya dukungan internal. f. Lemahnya komunikasi atau manajemen internal. g. Lemahnya manajemen proyek, keputusan diserahkan sepenuhnya kepada vendor. TAHAP 2 MELAKUKAN ASSESSMENT Keputusan untuk melakukan outsourcing adalah keputusan yang sangat penting, bersifat permanen dan memiliki pengaruh jangka panjang. Sebelum memutuskan untuk melakukan outsourcing, anda harus memahami sejauh mana pengaruh outsourcing terhadap masa depan perusahaan. Anda harus menganalisis seberapa besar keuntungan dan resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Financial Assessment Untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dapat anda hemat, anda dapat membuat perbandingan biaya. Umumnya perusahaan melihat biaya outsourcing adalah 20-30% lebih mahal daripada dikerjaan sendiri oleh perusahaan (in-house), hal ini karena mereka hanya menggunakan perhitungan sederhana seperti contoh berikut: In-House vs Outsourcing Komponen In-House biaya Upah 1.000 Fee 10% PPN 10% Total Biaya Selisih 1.000 0% Outsourcing 1.000 100 110 1.210 21% Perusahaan tidak melihat komponenkomponen biaya lain yang dapat dihemat sehubungan dengan dialihkannya SDM atau pekerjaan mereka kepada vendor outsourcing. Secara keseluruhan, komponen-komponen biaya yang juga harus diperhitungkan adalah: 1. Biaya karyawan Adalah biaya yang berkaitan dengan karyawan perusahaan yang dapat dikurangi akibat proses outsourcing. a. Upah: gaji pokok, upah lembur, bonus/insentif, serta berbagai macam tunjangan karyawan. b. Pesangon, pinjaman karyawan, asuransi kesehatan, dsb. c. Tunjangan pajak penghasilan. d. Peralatan kerja: seragam, ID card, sepatu, kelengkapan safety, dsb. e. Anggaran untuk peralatan kantor: meja, kursi, lemari, komputer, printer, kertas, alat tulis, air minum, gelas, dsb. f. Biaya lain-lain: biaya rekrutmen, pelatihan, seminar, perjalanan dinas, dsb. 2. Biaya operasional karyawan Adalah biaya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan. a. Operasional komputer: lisensi software, koneksi internet. b. Biaya legal ketenagakerjaan. c. Jasa keuangan: administrasi dan payroll bank, pelaporan pajak. d. Biaya listrik, telepon, cetak dokumen, pos, kirim fax, dsb. e. Transportasi ke bank, Jamsostek, Disnaker, dan instansi terkait ketenagakerjaan lainnya. 3. Biaya-biaya lainnya yang secara tidak langsung dikeluarkan sehubungan dengan pengelolaan karyawan Selain financial assessment, ada tiga assessment lain yang sama pentingnya yang harus dilakukan perusahaan: 1. Business value assessment Menganalisis kompetensi perusahaan dan memilah antara pekerjaan core dan non-core untuk memastikan bahwa rencana outsourcing sesuai dengan strategi perusahaan. 2. Operational assessment Menganalisis kesiapan perusahaan dalam mendukung rencana outsourcing ini, memastikan sumber daya yang diperlukan telah tersedia dan siap digunakan. 3. Risk assessment Setiap proyek pasti mengandung resiko, termasuk juga proyek outsourcing. Risk assessment mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin muncul sehubungan penerapan outsourcing di perusahaan dan menyusun rencana penanggulangannya. TAHAP 3 MENGAMBIL KEPUTUSAN Mempresentasikan Hasil Assessment Kepada Manajemen Setelah melakukan assessment, langFind more information about us at http://www.jmt.co.id kah berikutnya adalah mempresentasikan hasil temuan dan rekomendasi anda kepada manajemen. Presentasi anda sedikitnya berisi hal-hal berikut: 1. Posisi atau pekerjaan yang menjadi kandidat outsourcing. 2. Hasil analisis untung dan rugi perusahaan secara finansial dan non-finansial bila melakukan outsourcing. 3. Kemungkinan resiko yang dihadapi dan cara mengatasinya. 4. Rekomendasi anda. Tujuan dari presentasi adalah untuk mendapatkan dukungan dari pihak manajemen terhadap rekomendasi apa pun yang anda berikan. Ada tiga pilihan rekomendasi yang dapat anda berikan kepada manajemen: 1. Melakukan outsourcing. 2. Tetap pada kondisi saat ini. 3. Melakukan perbaikan kondisi yang ada tanpa outsourcing. Membentuk Tim Outsourcing Setelah mendapat lampu hijau dari manajemen, langkah pertama dalam membuat rencana outsourcing adalah membentuk tim outsourcing yang terdiri atas perwakilan pihak manajemen dan memiliki tanggung jawab: 1. Mendefinisikan sasaran dan hasil outsourcing yang ingin dicapai perusahaan. 2. Mengidentifikasi posisi atau pekerjaan yang akan dialihkan. 3. Memilih dan menganalisis kemampuan vendor dalam mencapai sasaran dan hasil yang diinginkan perusahaan. 4. Memperjelas peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat. 5. Memimpin dan mengelola perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengalihan karyawan atau pekerjaan. Menetapkan Sasaran yang Ingin Dicapai Mendefinisikan dengan jelas sasaran apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan adanya outsourcing. Hal ini sangat penting, karena sasaran yang jelas akan menjadi arah perusahaan untuk melangkah ke tahapan berikutnya. Membuat Jadwal Kerja Setelah menetapkan sasaran yang ingin dicapai, saatnya anda membuat 5 jadwal kerja penerapan outsourcing. Langkah yang dilakukan Menetapkan persyaratan Mencari calon vendor Waktu 1 minggu 1 minggu Mengundang calon vendor, diskusi mengenai kebutuhan perusahaan, 1 minggu dan minta proposal penawaran Waktu yang diberikan kepada calon vendor untuk survei lapangan dan membuat proposal 1 minggu Lakukan inspeksi ke lokasi calon vendor dan uji tuntas 1 minggu Evaluasi proposal yang masuk Presentasi kepada manajemen 2 minggu 1 minggu Total waktu ± 2 bulan Mengumumkan Rencana Outsourcing 2. Tugas dan tanggung jawab masingmasing pihak. 3. Tingkat kinerja dari jasa yang diberikan. Untuk melakukan ini, kedua belah pihak terlebih dahulu mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai elemen dari pelaksanaan outsourcing. Elemen Jasa Karyawan Penjelasan Deskripsi terperinci mengenai jasa yang diberikan Posisi dan jumlah karyawan yang dialihkan Jenis laporan yang harus diberikan kepada perusahaan, Laporan termasuk laporan yang kepada peberhubungan dengan rusahaan instansi pemerintah seperti Depnakertrans dan Kantor Pajak Pelayanan kepada karyawan Pelayanan dan dokumen yang diberikan kepada karyawan outsourcing, termasuk slip gaji, print saldo Jamsostek, dsb. Outsourcing adalah keputusan strategis yang dapat mempengaruhi seluruh bagian di dalam perusahaan anda dan demi kesuksesan outsourcing ini, anda perlu dukungan penuh bukan dari pihak manajemen saja, tetapi juga dari seluruh karyawan baik di kantor maupun di pabrik. Oleh karena itu, komunikasi yang baik kepada seluruh karyawan adalah hal yang sangat penting. Pilih metode yang anda anggap paling baik, melalui email, rapat, atau yang lainnya. Anda bisa meminta vendor outsourcing membantu anda dalam proses komunikasi ini. Keberadaan mereka akan membantu pertanyaanpertanyaan yang mungkin muncul seputar rencana outsourcing. Setelah elemen-elemen tersebut didefinisikan, maka kedua belah pihak dapat merancang Service Level Agreement (SLA), yaitu perjanjian antara perusahaan sebagai pengguna jasa dan vendor outsourcing sebagai penyedia jasa yang mengatur tingkat layanan yang akan diterima/diberikan oleh masing-masing pihak. MERINCI KEBUTUHAN 1. Memenuhi persyaratan dokumen legal TAHAP 4 Menetapkan Persyaratan dan Tingkat Kinerja yang Harus Dicapai oleh Vendor Perusahaan harus membuat persyaratan dan tingkat kinerja yang harus dicapai oleh vendor dan melampirkannya kedalam perjanjian kerjasama antara perusahaan dan vendor. Beberapa hal yang masuk kedalamnya 6 antara lain: 1. Jasa yang harus diberikan oleh vendor. TAHAP 5 MENCARI VENDOR YANG TEPAT Ciri Vendor Profesional Sesuai dengan Pasal 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.101/MEN/VI/2004 Tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh, ditambah dengan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan, dokumen legal yang harus dimiliki oleh vendor outsourcing antara lain: a. Akte notaris pendirian perusahaan yang sudah disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indone- sia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yang di dalamnya memuat kegiatan usaha penyedia jasa Pekerja/Buruh. b. Surat pengesahan akte pendirian perusahaan dari Departemen Kehakiman dan HAM RI. c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). d. Surat Ijin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai domisili perusahaan. Walaupun disahkan oleh dinas setempat, surat ijin operasional ini dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. e. Surat Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang masih berlaku (Undang-Undang No. 7 Tahun 1981). f. Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. g. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 2. Tidak memotong hak-hak tenaga kerja Vendor outsourcing profesional harus memberikan perlindungan upah dan kesejahteraan kepada SDM yang mereka tempatkan di perusahaan. Vendor tidak boleh mengambil keuntungan dengan melakukan pemotongan upah dengan alasan apapun, kecuali: a. Pemotongan upah yang telah diatur oleh peraturan perundangan • Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. • Jaminan Hari Tua Jamsostek. • Potongan upah apabila karyawan tidak melakukan pekerjaan (Pasal 93 Ayat 1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan). b. Pemotongan yang dikenakan oleh pihak ketiga • Biaya administrasi oleh Bank atas transaksi payroll. • Potongan lain oleh pihak ketiga yang menjadi kewajiban karyawan. c. Pemotongan upah untuk cicilan pinjaman karyawan kepada vendor outsourcing. 3. Manajemen yang profesional Vendor yang memegang teguh prinsip profesionalisme adalah vendor yang menerapkan sistem manajemen mutu dengan fokus pada kepuasan pelanggan, memberikan pelayanan berkualitas, dan tepat waktu. PT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company JMT Continous Improvement! What Our Clients Say About Outsourcing... “One way of increasing company’s competitiveness is by using outsourcing strategy, especially for non-core operations. by doing so, we can focus more on handling and developing core operations, which are the main competencies of our company.” Sapurahno Assistant GM - Warehouse Dept. Service Parts Division PT. Toyota-Astra Motor “Core employee, consultants/contractors and outsourcing services are an integral parts that can not be seperated one to another for making the company more successful” Ir. Adjie Sapta, M.Si 7 General Manager - General Affairs Division PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! What Our Employees Say About Us... “I have experienced with other outsourcing company before. I was faced with various costs. At JMT, I never found all those things anymore.” Denny Firdaus, ST. Building Supervisor - Jakarta “JMT has been a good place to work for. Their staff were very nice and helpful. The salary is also good, my life is so much better than before. Thank you JMT!” 8 Malikul Driver - Karawang www.jmt.co.id Ciri-ciri vendor dengan manajemen profesional: a. Berbudaya korporat: transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran. b. Menjaga prinsip efisiensi dan efektivitas. c. Bekerja secara terencana/terprogram. d. Menerima setiap umpan balik dari perusahaan, mengevaluasi dan melakukan perbaikan. 4. Pengalaman menangani perusahaan besar Perusahaan-perusahaan besar biasanya memberikan persyaratan yang sulit dipenuhi oleh sebagian besar vendor outsourcing. Vendor dituntut untuk memiliki sistem manajemen yang profesional dan tingkat kinerja yang tinggi dari SDM yang ditempatkan di perusahaan mereka. Bila vendor outsourcing yang anda pilih memiliki pengalaman kerjasama yang cukup panjang dengan perusahaan-perusahaan ini, dapat dipastikan mereka cukup profesional untuk bekerjasama dengan perusahaan anda. Membuat Daftar Vendor Potensial Cara mudah mencari vendor: 1. Internet Lakukan pencarian di internet dan lihat website-nya untuk mendapatkan gambaran awal dari vendor. 2. Kenalan Minta referensi dari teman anda yang bekerja di perusahaan lain. Vendor mana yang mereka pakai dan bagaimana kinerjanya. Meminta Dokumen Penawaran Setelah membuat daftar vendor outsourcing dalam jumlah yang cukup, langkah selanjutnya adalah meminta dokumen penawaran dari mereka. Dokumen penawaran sedikitnya memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Pendahuluan Berisi penjelasan atau jawaban dari vendor mengenai ruang lingkup, sasaran, prioritas, strategi dan persyaratan yang diminta oleh perusahaan. Selain itu, vendor harus menjelaskan keunggulan jasa mereka dibandingkan vendor lain serta strategi yang mereka miliki untuk memastikan kesuksesan proyek outsourcing ini. Bila diperlukan, vendor dapat menjelaskan pengalaman mereka dalam menangani proyek outsourcing yang serupa dengan proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan. 2. Profil vendor outsourcing Berisi profil lengkap vendor seperti misi dan visi perusahaan, struktur organisasi, alamat, dokumen legal yang dibutuhkan sebagai perusahaan outsourcing, laporan keuangan, sertifikat/ penghargaan dan sebagainya. 3. Bentuk kerjasama Vendor harus menjelaskan secara terperinci bentuk kerjasama dan langkahlangkah apa saja yang akan dilakukan. Langkah-langkah ini termasuk jasa yang akan diberikan, perencanaan strategis dan operasional proyek outsourcing, rencana rekrutmen dan penempatan, standar penilaian kinerja. 4. Perkiraan biaya Vendor harus menjelaskan secara terperinci besaran dan komponenkomponen biaya apa saja yang akan dan mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan proyek ini. Pastikan bahwa tidak ada biaya tersembunyi yang akan timbul di kemudian hari. 5. Referensi perusahaan pengguna Daftar perusahaan pengguna jasa vendor, lengkap dengan alamat dan nomor telpon PIC serta jenis pekerjaan yang dilakukan vendor. Mengevaluasi Vendor Cara efektif mengevaluasi vendor adalah sebagai berikut: 1. Buat kriteria penilaian yang akan diterapkan untuk seluruh vendor. 2. Buat tim yang terdiri dari berbagai departemen untuk menilai vendor berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Pastikan proses penilaian berlangsung secara objektif. 3. Evaluasi hasil dan diskusikan secara terbuka. Jika perlu, libatkan pihak manajemen untuk memberi masukan. Kesalahan dalam memilih vendor 1. Konflik Kepentingan Masalah yang sering terjadi adalah terjadinya benturan kepentingan antara penilai dengan vendor yang Find more information about us at http://www.jmt.co.id dinilai. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak vendor yang berusaha mendapatkan pekerjaan dengan caracara yang tidak etis, seperti melakukan perjanjian terselubung dengan oknum perusahaan. Hal ini sangat berbahaya, karena vendor yang terpilih tentunya dipilih secara tidak objektif yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. 2. Menjadikan biaya sebagai satusatunya faktor penentu Penghematan biaya hanyalah manfaat jangka pendek dari penerapan outsourcing, masih banyak manfaat lain yang lebih besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, untuk memastikan keberhasilan proyek outsourcing yang akan dilakukan perusahaan, beberapa faktor penting seperti kompetensi, pengalaman, dan reputasi vendor juga harus menjadi faktor penentu dalam memilih vendor outsourcing. 3. Proses evaluasi vendor yang tidak benar Setiap vendor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adalah penting bagi perusahaan untuk mengukur secara hati-hati resiko yang mungkin dihadapi dengan berbagai pilihan vendor ini, apalagi hubungan kerja yang terjadi antara perusahaan dan vendor adalah hubungan kerja jangka panjang yang mempengaruhi kelancaran bisnis perusahaan. TAHAP 6 MENGANALISIS ISI KONTRAK Silahkan hubungi kami jika anda ingin mengetahui bentuk standar draft perjanjian kerjasama antara PT. Jasa Mandiri Techgraha sebagai vendor outsourcing dan perusahaan sebagai pengguna jasa outsourcing. Struktur perjanjian kami adalah: 1.Judul perjanjian Sesuai dengan Pasal 64 UndangUndang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, judul perjanjian yang tepat bukanlah Perjanjian Outsourcing melainkan Perjanjian Penyediaan Jasa Pekerja atau Buruh. 2.Nama pihak yang melakukan perjanjian Nama perusahaan dan vendor yang bekerjasama. 9 3.Nomor perjanjian Untuk keperluan arsip masing-masing perusahaan. 4.Pencantuman waktu atau tanggal pembuatan perjanjian Pencantuman tanggal ini sangat penting untuk menentukan saat mulai berlakunya perjanjian. Ketiadaan tanggal bisa mengakibatkan suatu perjanjian tidak bisa dilaksanakan atau tidak mempunyai kekuatan mengikat secara hukum kepada para pihak. 5.Para pihak yang mengadakan perjanjian Yaitu identitas para pihak yang meliputi nama, kedudukan dalam perusahaan, alamat perusahaan, serta kewenangannya dalam mewakili perusahaan atau institusi untuk melakukan tindakan hukum. 6.Premis yang menjelaskan latar belakang dibuatnya perjanjian ini Premis menerangkan bidang usaha masing-masing pihak serta pencantuman pihak pertama sebagai pemberi kerja dan pihak kedua sebagai penerima kerja. 7.Isi perjanjian Isi perjanjian adalah bagian utama dan paling penting dari suatu perjanjian. Isi perjanjian memuat keinginan kedua belah pihak yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk pengaturan atas hak dan kewajiban. Pasal 1 DEFINISI menerangkan istilah-istilah penting yang perlu dijelaskan dalam perjanjian, agar tidak terjadi perbedaan interpretasi. Pasal 2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN menerangkan mengenai lingkup pekerjaan. Ruang lingkup disesuaikan dengan Pasal 65 ayat 2 UndangUndang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.220/ MEN/X/2004 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain. 10 Pasal 3 HUBUNGAN PARA PIHAK menerangkan mengenai hubungan antara para pihak. Inti dari pasal ini adalah mencegah salah satu pihak mewakili dan/atau menggunakan nama pihak lainnya untuk keperluan dan alasan apapun. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK menerangkan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak. Segala hal yang menyangkut hak-hak dan kewajiban-kewajiban ini harus dinyatakan secara tertulis dan jelas untuk menghindari perselisihan saat pelaksanaan perjanjian ini. Pasal 5 HAK UNTUK MEMERIKSA CATATAN menjelaskan hak perusahaan untuk memeriksa atau mengaudit catatan pajak dan segala biaya lain yang menjadi kewajiban vendor untuk mencegah penyelewengan kewajiban oleh vendor. Pasal 6 LARANGAN PEMBERIAN KEUNTUNGAN dibuat untuk mencegah hal-hal buruk (seperti negosiasi ilegal) yang dapat mengakibatkan terjadinya benturan kepentingan akibat hubungan antara Pekerja/Buruh dan karyawan vendor dengan karyawan perusahaan. Pasal 7 BIAYA DAN IMBALAN JASA menjelaskan komponen biaya apa saja yang menjadi kewajiban masingmasing pihak. Pasal 8 PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN BIAYA menjelaskan cara penagihan dan pembayaran biaya dan imbalan jasa. Pasal 9 PERNYATAAN JAMINAN menyatakan jaminan dari masing-masing pihak, baik perusahaan maupun vendor terkait keabsahan perjanjian serta hal-hal dasar yang menjamin kelancaran pelaksanaan perjanjian ini. Pasal 10 KERAHASIAAN dibuat untuk mencegah kebocoran data-data perusahaan yang sebenarnya rahasia dan digunakan oleh pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab. Pasal 11 PELANGGARAN OLEH PEKERJA/BURUH menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan dan vendor bilamana terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja/Buruh. Pasal 12 MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN menjelaskan masa berlaku perjanjian ini, cara mengakhiri perjanjian sebelum masa berlakunya selesai, serta konsekuensi dari berakhirnya perjanjian. Pasal 13 PENGALIHAN TUGAS menjelaskan tentang larangan vendor untuk mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari perusahaan. Pasal 14 FORCE MAJEURE menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana tak terduga yang menimpa salah satu pihak, baik perusahaan maupun vendor. Pasal 15 PENYELESAIAN PERSELISIHAN menjelaskan bahwa setiap perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan vendor terkait pelaksanaan perjanjian harus diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat. Apabila jalan musyawarah tidak berhasil, maka perselisihan diselesaikan melalui pihak ketiga, yaitu Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Pasal 16 PEMBERITAHUAN menjelaskan alamat korespondensi untuk masing-masing pihak,. Pasal 17 HUKUM YANG BERLAKU menjelaskan bahwa hukum yang berlaku dalam perjanjian ini adalah hukum dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara Republik Indonesia. Pasal 18 LAIN-LAIN menjelaskan mengenai hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini. TAHAP 7 NEGOSIASI KONTRAK Menjalin Hubungan Kemitraan yang Saling Menguntungkan Negosiasi adalah proses membicarakan manfaat, biaya dan resiko masingmasing pihak terkait dengan hubungan kemitraan yang akan dibangun. Negosiasi harus dilandasi oleh keinginan masing-masing untuk membentuk sebuah hubungan kemitraan jangka panjang yang setara dan seimbang, saling membutuhkan dan menguntungkan. Hal-hal berikut harus dibangun dan dikembangkan untuk membentuk hubungan kemitraan yang baik: PT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company JMT Continous Improvement! Legal Requirements We have meet all the requirements needed to operate an outsourcing company! 1. Akte Notaris Pendirian Perusahaan 2. Surat Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan 3. Akta Notaris Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Disesuaikan Dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Memuat Kegiatan Usaha Penyedia Jasa Pekerja/Buruh 4. Persejutuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan 5. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) – Menengah 6. Surat Ijin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh 7. Surat Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (Undang-Undang No.7 Tahun 1981) 8. Surat Keterangan Fiskal (SKF) 9. Sertifikat Kepesertaan Jamsostek 10. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 11. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 12. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) 13. Izin Tempat Usaha Berdasarkan UU Gangguan 14. Kartu Tanda Anggota Biasa Kamar Dagang dan Industri (KADIN) 11 www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! Job Safety is The Number One Priority for Our Employee! 12 Especially for those who work in dangerous area. It is our responsibility to provide all safety equipment needed to our employees and make sure they are well informed about how accidents can happen. www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! 13 www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! Some Jobs That Have Been Outsourced to Us... Administration Building Maintenance Building Supervisor Cleaning Service Drafter Driver Forklift Driver Gardener Helper Office Boy / Room Boy Packaging Photocopier Operator Receptionist Sales/SPG Secretary Scrap Cleaner Sludge/Oil Trap Cleaner Telephone Operator Warehouse Web Developer/Programmer And Many others.. 14 www.jmt.co.id 1.Kepercayaan Hubungan kemitraan yang dimulai dengan rasa saling curiga akan berakibat buruk dan berujung pada perselisihan, bahkan pemutusan kerjasama. Oleh karena itu, kepercayaan adalah faktor paling penting dalam menjalin hubungan kemitraan, karena tanpa rasa saling percaya, hubungan kemitraan tidak akan berlangsung lama. 2.Komitmen Komitmen adalah keinginan kuat masing-masing pihak untuk menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dijanjikan dan disepakati bersama. Komitmen mencerminkan integritas masing-masing pihak yang melakukan kerjasama. 3.Semangat Tidak ada hubungan kemitraan yang dapat berjalan dengan baik tanpa didukung oleh semangat untuk melaksanakan perjanjian dengan baik. Semangat untuk bekerja akan tumbuh dengan sendirinya bisa masing-masing pihak melihat manfaat yang menguntungkan dengan adanya hubungan kemitraan ini. 4.Dapat diandalkan Dapat diandalkan berarti selalu berhasil melaksanakan dengan baik apa yang dijanjikan dan menjadi kewajibannya. Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan salah satu pihak terhadap pihak lainnya, sehingga masing-masing pihak merasa aman dan nyaman dalam hubungan kemitraan ini. 5.Kebersamaan Kebersamaan dilandasi oleh visi yang sama yang dimiliki oleh kedua belah pihak mengenai arah kemitraaan ini. Dengan adanya kebersamaan, semua masalah yang timbul dalam hubungan kemitraan ini akan diselesaikan secara bersama-sama tanpa merugikan salah satu pihak. 6.Saling menghargai Hubungan kemitraan yang tidak dilandasi dengan rasa saling menghargai akan berakibat salah satu pihak merasa diabaikan/diremehkan. Hal ini dapat memicu kesalahpahaman dan perselisihan serta mengubah hubungan yang baik menjadi hubungan yang buruk dan dingin antara para pihak. 7.Saling membutuhkan Dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing pihak, rasa saling membutuhkan akan timbul dan menjadi alasan dilaksanakannya kemitraan ini. Rasa saling membutuhkan akan menimbulkan ketergantungan para pihak yang melakukan kerjasama. Bila ketergantungan ini menjadi manfaat yang dirasakan bersama, maka hal ini akan menciptakan hubungan kemitraan jangka panjang. 8.Komunikasi yang baik Komunikasi yang baik dan lancar dapat menguatkan hubungan kemitraan yang telah terjalin. Hal ini harus diperhatikan demi kelancaran hubungan kemitraan yang telah terjalin dengan baik. Dengan komunikasi yang baik, informasi dan pengetahuan dapat disampaikan dengan jelas, semua permasalahan akan segera tertangani dan tidak menumpuk atau tertunda. TAHAP 8 MENGKOMUNIKASIKAN HASIL KEPUTUSAN Setelah proses negosiasi terkait syarat dan ketentuan kontrak selesai dilakukan, saatnya mengkomunikasikan hasil keputusan untuk melakukan outsourcing kepada semua pihak yang terpengaruh oleh hasil keputusan. Membuat rencana komunikasi Buatlah rencana komunikasi yang baik agar tidak muncul rumor dan resistensi dari karyawan yang dapat mengganggu kemulusan proyek outsourcing. 1. Identifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul serta antisipasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. 2. Menganalisis cara berkomunikasi yang sesuai. Komunikasi dapat dilakukan melalui rapat rutin atau khusus. Sebaiknya dilakukan secara terbatas dan tertutup dengan melibatkan manajer divisi atau departemen. 3. Memilah dengan baik hal-hal apa saja yang akan dikomunikasikan. Find more information about us at http://www.jmt.co.id a. Posisi atau pekerjaan apa saja yang akan dialihkan dan posisi atau pekerjaan apa saja yang tidak dialihkan. b. Alasan mengalihkan posisi atau pekerjaan tersebut. c. Perusahaan mana yang dipilih sebagai vendor outsourcing dan alasan kenapa perusahaan tersebut yang dipilih. d. Kapan rencana penerapan proyek outsourcing akan dimulai dan siapa penanggung jawabnya. 4. Mencari waktu yang tepat untuk melakukan komunikasi. Komunikasi sebaiknya dilakukan paling tidak satu bulan sebelum rencana penerapan outsourcing. Hal ini agar karyawan yang diberhentikan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri. 5. Mengantisipasi kemungkinan terburuk bila timbul gejolak dalam karyawan. Siapkan rencana antisipasi bersama tim security dan manajer divisi atau departemen. Hal ini untuk menghindari dampak negatif akibat kekecewaan karyawan. Perketat keamanan aset, termasuk data perusahaan. Melakukan komunikasi kepada semua pihak yang terpengaruh oleh hasil keputusan Mengkomunikasikan hasil keputusan untuk melakukan outsourcing kepada seluruh tingkatan, mulai dari staf hingga direktur. Komunikasikan dengan baik dan jelas, seberapa jauh pengaruh keputusan untuk melakukan outsourcing terhadap karyawan, terutama karyawan yang terpengaruh langsung oleh keputusan ini. Bagaimana dengan masa depan mereka saat posisi mereka dialihkan nanti? Apakah mereka akan di-PHK ataukah mereka tetap dipekerjakan tetapi status hubungan kerjanya berubah menjadi karyawan outsourcing. Jika mereka diberhentikan atau tetap dipekerjakan sebagai karyawan outsourcing, bagaimana dengan hakhak pesangon, gaji dan tunjangan mereka nanti? Apakah akan berubah atau tetap sama? TAHAP 9 MASA TRANSISI PROYEK Setelah selesai mengkomunikasikan keputusan melakukan outsourcing, saatnya anda memulai proyek out- 15 sourcing. Di tahap awal ini ada beberapa hal yang harus anda lakukan: 1. Pastikan bahwa semua karyawan yang terlibat dalam proyek outsourcing ini memahami seluruh isi dan persyaratan dalam perjanjian atau kontrak yang telah ditandatangani bersama. 2. Bentuk tim khusus yang melibatkan level supervisor atau manajer dan bertanggung jawab terhadap kelancaran proses transisi ini. 3. Semua anggota tim harus dibuatkan tugas dan tanggung jawab masingmasing terkait dengan masa transisi ini. Setiap masalah yang terjadi harus dicatat dan segera dilakukan tindakan koreksi bersama vendor anda. Setelah tim terbentuk dan siap bekerja, pastikan anda memperhatikan hal-hal berikut: 1. Bicarakan lebih mendalam bersama vendor mengenai prosedur-prosedur standar terkait kegiatan outsourcing yang akan diterapkan oleh vendor anda di perusahaan. Lihat apakah sesuai dan dapat diterapkan dengan baik di perusahaan anda, bila tidak lakukan penyesuaian. 2. Beritahu vendor hal-hal apa saja yang perlu mereka ketahui mengenai perusahaan anda terkait dengan pelaksanaan outsourcing. Contoh: tata tertib perusahaan, SOP-SOP teknis, kebijakan-kebijakan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dsb. Jika diperlukan, lakukan pelatihan bersama. 3. Pastikan bahwa komunikasi antara perusahaan dan vendor dapat berlangsung dengan baik. Tentukan PIC serta nomor telp atau email yang dapat dihubungi, baik di pihak perusahaan maupun vendor. Contoh: tentukan PIC untuk bagian payroll, PIC untuk bagian penagihan, PIC untuk bagian rekrutmen, PIC untuk bagian kepersonaliaan, dsb. Hal ini penting, agar setiap masalah dapat disampaikan secara utuh dan ditangani dengan cepat. 16 vendor adalah: 1. Peningkatan efisiensi dan efektivitas perusahaan. 2. Peningkatan produktivitas karyawan. 3. Peningkatan kepuasan kerja dan kualitas pelayanan kepada karyawan. 4. Rendahnya tingkat absensi dan perpindahan karyawan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan menuntut vendor outsourcing untuk dapat mengelola karyawannya secara profesional agar tercipta keseimbangan antara kebutuhan SDM dengan tuntutan dan perkembangan bisnis perusahaan. Bagus tidaknya vendor anda dalam mengelola karyawan mereka menentukan tingkat produktivitas serta disiplin kerja karyawan outsourcing yang mereka tempatkan di perusahaan anda. Perusahaan, baik besar dengan ribuan karyawan maupun kecil dengan belasan karyawan, sama-sama memerlukan sistem manajemen SDM yang bekerja secara efektif dan efisien. Untuk mendapatkan sistem ini, pastikan vendor anda telah memiliki dan menerapkan prosedur-prosedur standar yang telah terbukti efektif dan efisien dalam mengelola SDM. Prosedur-prosedur ini antara lain prosedur rekrutmen dan seleksi, pengenalan, penempatan dan pemberhentian, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian kinerja dan pengupahan. outsourcing saat ini maupun di masa mendatang, menghindari kelebihan atau kekurangan jumlah karyawan, sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. 3. Menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan. 4. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam perusahaan. Sebelum anda mengirimkan kebutuhan karyawan outsourcing kepada vendor, anda harus mengetahui karyawan seperti apa yang sedang anda cari. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang antara lain berisi tentang: 1. Nama posisi. 2. Rincian upah (gaji pokok, tunjangan, benefit lain). 3. Lokasi penempatan. 4. Atasan atau penanggung jawab karyawan. 5. Hari dan jam kerja. 6. Ringkasan pekerjaan dan kondisi kerja. 7. Tanggung jawab dan tugas utama. 8. Kualifikasi (persyaratan pendidikan, usia, status, pengalaman kerja, dsb.). Setelah perencanaan SDM dilakukan dan kebutuhan karyawan outsourcing telah diidentifikasi, anda dapat meminta formulir permintaan karyawan kepada vendor anda. TAHAP 11 PERENCANAAN SDM Perusahaan yang tidak merencanakan karyawan outsourcing-nya dengan baik akan mendapatkan kenyataan bahwa karyawan outsourcing mereka tidak sesuai baik dari segi kuantitatif, kualitatif, strategi, operasional dan fungsional. Padahal, produktivitas perusahaan hanya akan meningkat apabila karyawan outsourcing yang ada merupakan karyawan-karyawan yang telah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Contoh Formulir Permintaan Karyawan TAHAP 12 REKRUTMEN & SELEKSI Setelah mengisi dengan jelas dan Tujuan dari perencanaan SDM adalah lengkap formulir permintaan karyTAHAP 10 untuk: awan dan menyerahkannya kepada MANAJEMEN SDM 1. Menentukan spesifikasi dan jumlah vendor anda, vendor akan melakukan karyawan outsourcing yang akan prosedur rekrutmen dan seleksi untuk Umumnya, tujuan akhir yang ingin mengisi posisi yang akan dialihkan mencari karyawan sesuai dengan perdicapai perusahaan saat mengalihkan oleh perusahaan. syaratan yang telah anda tetapkan. sebagian manajemen SDM-nya kepada 2. Menjamin tersedianya karyawan PT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company JMT Continous Improvement! E-Recruitment System Our own online recruitment system is a powerful, easy to use and simple to understand. It is designed to help jobseekers to search jobs and recruiters to advertise jobs in Indonesia. LowonganKerjaSMA.com Lowongan Kerja Khusus SMA & Sederajat EngineeringJobs.co.id Lowongan Kerja Khusus Teknik www.jmt.co.id 17 JMT Continous Improvement! We Help You Stay Lean & Nimble! By turning your fixed HR costs into variable ones. Pay only for what you need. 18 www.jmt.co.id yang nantinya dikirimkan kepada anda patut dipertanyakan karena telah melibatkan uang atau keuntungan bagi vendor yang seharusnya tidak ada. 2. Vendor yang baik memiliki komitmen kuat untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas. Hal ini dibuktikan oleh adanya prosedur standar dalam melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan mereka. Prosedur ini mutlak dibutuhkan untuk menjaga konsistensi dan kemampuan telusur apabila karyawan yang lulus ternyata bermasalah dikemudian hari. Sumber tenaga kerja yang biasa digunakan oleh PT. Jasa Mandiri Techgraha adalah: Prosedur Standar Rekrutmen & Seleksi JMT Beberapa keuntungan melakukan rekrutmen dan seleksi dengan menggunakan vendor adalah: 1. Anda dapat berkonsentrasi pada kegiatan yang lebih penting. 2. Anda dapat menggunakan keahlian dan jaringan yang dimiliki oleh vendor. 3. Vendor dianggap lebih mengerti mengenai peraturan ketenagakerjaan daripada perusahaan, sehingga dapat mengurangi resiko hukum. 4. Waktu, tempat dan biaya yang digunakan untuk iklan, seleksi dokumen, tes dan wawancara awal dapat dihemat, karena semua dilakukan oleh vendor. 5. Nama perusahaan dan status anda yang sedang mencari karyawan baru tetap rahasia, hal ini biasanya dianggap penting oleh perusahaanperusahaan besar untuk menghindari “hujan” lamaran, baik yang dikirim via pos maupun yang datang langsung. Untuk mendapatkan karyawan yang tepat dan terbaik bagi perusahaan, anda harus memastikan bahwa vendor anda memiliki reputasi baik. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara. 1. Lakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah vendor anda “memperdagangkan” kebutuhan karyawan kepada para pelamar atau tidak. Bila ya, maka dapat dipastikan bahwa vendor anda adalah vendor dengan reputasi buruk. Proses rekrutmen dan seleksi serta kualitas dari kandidat-kandidat 1. Sumber Internal Database pelamar, mantan karyawan dengan reputasi baik. 2. Sumber Eksternal Iklan (online recruitment dan surat kabar), mailing list, rekomendasi dari karyawan atau rekan bisnis, lembaga pendidikan, organisasi professional, job expo, kerjasama dengan agen tenaga kerja. PT. Jasa Mandiri Techgraha memiliki standar bahwa setiap permintaan satu orang karyawan oleh perusahaan, berarti PT. Jasa Mandiri Techgraha harus mengirimkan setidaknya tiga orang kandidat yang telah lulus tes dan wawancara kepada perusahaan. Setelah melakukan rekrutmen dan seleksi, vendor akan mengantarkan kandidat terpilih kepada perusahaan untuk dites lebih lanjut. wawancara oleh user di perusahaan dan mencegah vendor menempatkan karyawannya tanpa persetujuan tertulis dari perusahaan. Contoh Formulir Rekomendasi Kandidat Yang Lulus Vendor akan memanggil kembali kandidat yang direkomendasikan oleh perusahaan untuk menandatangani kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). PKWT ini dilampirkan dengan: 1. Formulir persetujuan upah dan tunjangan. 2. Pernyataan kerahasiaan. 3. Tata tertib dan peraturan perusahaan. 4. Dokumen-dokumen lainnya. Setelah kontrak dilakukan, vendor akan menjelaskan berbagai hal-hal penting yang bersifat non-teknis yang perlu diketahui oleh karyawan, meliputi periode cut-off absensi, waktu pembayaran upah, rincian dan cara menghitung upah (termasuk penjelasan mengenai potongan pajak, iuran JHT dan potongan payroll oleh bank), hak istirahat/cuti (bila ada), pelatihan yang akan diberikan, fasilitas Jamsostek dan cara menggunakannya, dsb. TAHAP 13 PENEMPATAN & ORIENTASI Contoh Formulir Pengantar Kandidat Jika ada kandidat yang lulus, maka perusahaan mengisi formulir rekomendasi kandidat yang lulus dan dikirimkan kepada vendor. Hal ini penting sebagai bukti persetujuan perusahaan atas kandidat yang telah lulus tes dan Find more information about us at http://www.jmt.co.id Setelah proses rekrutmen dan seleksi selesai dilaksanakan dan karyawan baru telah dikontrak, vendor akan menugaskan pengawas lapangan untuk mengantarkan karyawan baru tersebut ke lokasi penempatannya. Formulir serah terima karyawan ditandatangani sebagai bukti penempatan karyawan baru. Perusahaan dan vendor kemudian bekerjasama melakukan orientasi atau pengenalan karyawan baru. Kegiatan ini dilakukan di lokasi penempatan yang ditunjuk oleh perusahaan. Hal- 19 hal yang umum diberikan pada saat orientasi antara lain: 1. Hal-hal terkait perusahaan penempatan, meliputi sejarah, visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, produk/jasa perusahaan, fasilitas-fasilitas dalam perusahaan, peraturan, tata tertib dan kebijakan perusahaan, buku pedoman karyawan (bila ada), prosedur K3, dsb. 2. Tugas dan tanggung jawab karyawan, meliputi penjelasan mengenai lokasi kerja, uraian tugas dan tanggung jawab, jadwal kerja, peralatan kerja, hubungan dengan bagian/unit kerja lain, dsb. 3. Perkenalan kepada supervisor/pengawas, atasan langsung di perusahaan dan rekan kerja. Contoh Formulir Serah Terima Karyawan PENILAIAN KINERJA PELATIHAN Jika diperlukan, perusahaan dapat melakukan pelatihan kepada karyawan outsourcing atau bekerjasama dengan vendor. Teknis dan biaya yang timbul harus dibicarakan terlebih dahulu bersama-sama. 20 Pertama, perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan sasaran yang ingin dicapai. Kemudian perusahaan merancang program pelatihan yang sesuai dengan sasaran tersebut. Vendor melakukan pelatihan di perusahaannya sendiri atau bekerjasama dengan lembaga pelatihan milik pemerintah atau swasta. Biaya yang timbul kemudian ditagihkan kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan pelatihan dilakukan atas permintaan dan kebutuhan pihak perusahaan. Tujuan dari pelatihan antara lain: 1. Meningkatkan keahlian dan pengetahuan kerja. 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan. 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. 4. Menurunkan jumlah kecelakaan kerja. 5. Memperbaiki moral karyawan. 6. Meningkatkan disiplin dan motivasi kerja. 7. Menurunkan turnover, ketidakhadiran dan peningkatan kepuasan kerja. TAHAP 15 TAHAP 14 Prosedur Standar Pelatihan JMT Program pelatihan meliputi penentuan metode dan materi pelatihan. Setelah itu, perusahaan menyerahkan program pelatihan kepada vendor untuk dieksekusi. Secara berkala, vendor bekerjasama dengan perusahaan melakukan penilaian kinerja atas karyawan outsourcing yang ditempatkan di perusahaan. Di PT. Jasa Mandiri Techgraha, karyawan outsourcing dinilai kinerjanya setiap tiga bulan sekali. Tujuan dari penilaian kinerja ini adalah: 1. Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja. 2. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk mengambil inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja. 3. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan JMT dan user melalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka. 4. Meningkatkan motivasi dan etos kerja. 5. Pembeda antara karyawan satu dengan yang lain. 6. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi lebih baik. 7. Dasar bagi pemutusan hubungan kerja, pemberian sanksi ataupun hadiah. Prosedur Standar Penilaian Kinerja JMT Ada 10 poin kinerja yang dinilai dan dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Kemampuan melaksanakan tugas: penguasaan pekerjaan, pengetahuan tentang tugas, cara mengerjakan tugas, sistem dokumentasi, manajemen waktu dan komunikasi. 2. Hasil pekerjaan: kualitas hasil pekerjaaan dan pencapaian target. 3. Disiplin: kehadiran dan penampilan. Contoh Formulir Penilaian Kinerja Setelah dilakukan penilaian kinerja, vendor kemudian membahas hasilnya untuk merumuskan tindak lanjut apa yang tepat bagi karyawan outsourcing yang mendapatkan nilai rendah, sedang atau tinggi. Vendor kemudian membuat summary dan melaporkannya kembali kepada perusahaan. Contoh Formulir Laporan Penilaian Kinerja PT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company Contoh Formulir Rencana Tindak Lanjut Laporan Penilaian Kinerja Setelah dihitung, dikonfirmasikan kembali, dan disetujui oleh perusahaan, vendor kemudian melakukan pembayaran upah melalui transfer bank atau tunai (untuk yang belum memiliki rekening bank) di akhir bulan. Slip gaji dicetak dan didistribusikan kepada semua karyawan outsourcing, agar karyawan dapat memeriksa kebenaran dari hak kompensasinya. TAHAP 16 KOMPENSASI & TAGIHAN Hak Karyawan Terkait Pengupahan Sesuai peraturan perundangan, karyawan outsourcing setidaknya memiliki hak sebagai berikut: 1.Upah minimum Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-01/MEN/1999 Tentang Upah Minimum. 2.Upah kerja lembur Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP-102/ MEN/VI/2004 Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. 3.Tunjangan Hari Raya (THR) Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER-04/MEN/1994 Tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan. 4.Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: KEP-150/MEN/1999 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Proses Penagihan Di PT. Jasa Mandiri Techgraha, periode perhitungan upah karyawan outsourcing adalah tanggal 21 bulan ini s/d 20 bulan berikutnya. Pengumpulan laporan absensi dan perintah kerja lembur karyawan outsourcing dilakukan setiap tanggal 21 setiap bulannya, dan kemudian dilanjutkan dengan proses perhitungan upah oleh departemen payroll dan pajak. Prosedur Standar Penagihan JMT Vendor kemudian melakukan penagihan kepada perusahaan dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan, antara lain: 1. Rekapitulasi tagihan, yang berisi rincian upah karyawan. 2. Kwitansi bermaterai. 3. Faktur pajak. 4. Laporan absensi. 5. Perintah kerja lembur. Kewajiban Pajak Outsourcing 1.Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Outsourcing adalah kegiatan penyediaan jasa pekerja/buruh, dimana pekerja/buruh dikontrak oleh perusahaan penyedia jasa dan ditempatkan pada perusahaan pengguna jasa. Karyawan outsourcing merupakan karyawan perusahaan penyedia jasa bukan karyawan perusahaan pengguna jasa, dan perusahaan penyedia jasa melakukan pembayaran secara langsung gaji, upah, honorarium, tunjangan dan sejenisnya kepada karyawan outsourcing-nya. Oleh karena itu, sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-05/PJ.53/2003, outsourc- Find more information about us at http://www.jmt.co.id ing tidak masuk kedalam jenis barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN, sehingga wajib membayar PPN. Dasar pengenaan pajak adalah sebesar seluruh tagihan yang diminta oleh vendor outsourcing kepada perusahaan (termasuk tagihan atas upah dan management fee). 2.Pajak Penghasilan Pasal 23 Sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 huruf k Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 244/PMK.03/2008, jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services) termasuk jasa lain yang dipotong Pajak Penghasilan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak termasuk PPN. Lebih lanjut dalam Surat Edaran Nomor: SE-53/PJ/2009 yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah jumlah seluruh penghasilan tidak termasuk pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan pengguna jasa. Pembayaran tersebut harus dapat dibuktikan dengan kontrak kerja dan daftar pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas. Berdasarkan peraturan tersebut, jumlah bruto yang dimaksud adalah jasa manajemen (management fee) tidak termasuk gaji karyawan. 3.Contoh tagihan Total upah karyawan Management Fee 10% Tagihan sebelum Pajak PPN 10% Tagihan setelah pajak PPh 23 (2%*Fee) : Rp 1.000,: Rp 100,: Rp 1.100,: Rp 110,: Rp 1.210,: Rp 2,- Jumlah yang dibayarkan kepada vendor setelah dikurangi dengan PPh 23 adalah: Rp 1.208,- TAHAP 17 PENANGANAN KELUHAN Kepuasan pelanggan adalah kunci dari kelangsungan kerjasama bisnis jangka panjang. Vendor yang berkomitmen kuat terhadap peningkatan kepuasan pelanggan wajib memiliki prosedur 21 standar bagaimana cara mengatasi keluhan dari para pelanggannya. ketenagakerjaan, dll. Saat anda melakukan rapat atau berdiskusi dengan vendor anda, pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaanpekerjaan tersebut. TAHAP 18 MENGEVALUASI PROYEK OUTSOURCING Prosedur Standar Survey Pelanggan JMT Prosedur Standar Keluhan Pelanggan JMT PT. Jasa Mandiri Techgraha, berkenaan dengan persyaratan ISO 9001:2008 telah merancang dan menerapkan prosedur standar untuk menangani keluhan pelanggan. Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa seluruh masalah atau keluhan pelanggan dapat segera ditangani dan terdokumentasi dengan baik. Contoh Formulir Survey Pelanggan Contoh Formulir Keluhan Pelanggan Setiap keluhan pelanggan akan dicatat dan dipelajari, kemudian diambil tindakan koreksi atau pencegahan menggunakan prosedur standar permintaan tindakan koreksi dan pencegahan. 22 Setiap akhir tahun, PT. Jasa Mandiri Techgraha juga mengadakan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap pelayanan PT. Jasa Mandiri Techgraha. Hasil survey didiskusikan dalam rapat internal untuk kemudian dibuatkan rencana dan program perbaikan di saat memasuki tahun berikutnya. Prosedur Standar Permintaan Tindakan Koreksi dan Pencegahan JMT Di akhir periode perjanjian, setidaknya tiga bulan sebelum perjanjian antara perusahaan dan vendor berakhir, perusahaan harus mengevaluasi beberapa hal: 1. Apakah keputusan melakukan outsourcing secara umum menguntungkan perusahaan atau malah merugikan perusahaan? 2. Jika menguntungkan, seberapa besar dampaknya terhadap perusahaan? 3. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan melakukan outsourcing telah tercapai? 4. Bagaimana dengan kinerja vendor, apakah sesuai dengan harapan perusahaan? Lakukan diskusi dengan manajemen dan pimpinan divisi/departemen untuk menjawab pertanyaan ini, kemudian putuskan langkah apa yang akan diambil setelah perjanjian outsourcing berakhir. Ada tiga keputusan utama yang mungkin akan muncul: 1. Memberhentikan proyek outsourcing, dan kembali mengambil alih pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dialihkan. 2. Mengganti vendor, apabila dianggap tidak dapat memperbaiki kinerjanya 3. Memperpanjang perjanjian dengan maupun tidak merubah perjanjian yang ada. Apapun keputusan anda, pastikan keputusan ini adalah keputusan terbaik untuk perusahaan dan pelanggan anda! TERIMA KASIH Selain dari apa yang telah kita bahas Telah bersedia meluangkan waktu di atas, sebenarnya masih banyak dan perhatian anda membaca pekerjaan yang menjadi kewajiban brosur kami ini. Semoga kita dapat pihak vendor seperti hubungan inbekerjasama membentuk hubundustrial, yaitu bagaimana memelihara gan kemitraan yang baik dan saling hubungan dengan pekerja, menangani menguntungkan! perselisihan perburuhan, administrasi kepegawaian, pengelolaan laporan PT. Jasa Mandiri Techgraha - An ISO 9001:2008 Certified Outsourcing Services Company JMT Continous Improvement! Focus on Core Business! Focus on the more important business issues associated with meeting your customer needs. Free Up Your Time & Resources! Let us deal with the complicated, risky, time consuming, non-core parts of your business. 23 www.jmt.co.id JMT Continous Improvement! Some of Our Clients As the business grows, they know they cannot handle all the tasks. They hire us to do the non-core works. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT. Yamaha Music Manufacturing Asia PT. Nusa Toyotetsu Corporation PT. Central Proteina Prima Tbk. PT. Toyota Astra Motor PT. Dentsu Indonesia PT. Indospring Tbk. 24 www.jmt.co.id