MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI

advertisement
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16, No. 3, Januari 2015
ISSN 2087-3557
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI
PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
Muhammad Arif
Kantor Kementerian Agama kabupaten Jepara
Guru DPK MA DarulUlum Purwogondo Kalinyamatan Jepara
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XII Bahasa yang berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 18
laki laki dan 21 perempuan. Penelitian dilaksanakan melalui dua siklus. Prosedur yang dilakukan
dalam setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil refleksi
dari setiap siklus dijadikan sebagai perencanaan perbaikan untuk siklus berikutnya. Analisis data
dari hasil belajar, dianalisis dengan deskriptif komparatif sedangkan data hasil observasi dianalisis
dengan deskriptif kualitatif kemudian dikategorikan Tinggi, Sedang, Rendah. Hasil penelitian
diperoleh prosentase ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut : Siklus I (pertama)
mencapai 55% 2). Siklus II (dua) mencapai 85% kategori baik.
© 2015 Didaktikum
Kata Kunci: model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar siswa.
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan adalah pembentukan manusia yang bukan hanya dapat menyesuaikan diri
hidup di dalam masyarakatnya, melainkan lebih dari itu, mampu menyumbang bagi
penyempurnaan masyarakat itu sendiri. Para lulusan bukan hanya menghayati dan
menginternalisasi nilai-nilai yang hidup di dalam masyakat, akan tetapi juga apabila perlu mampu
mendeteksi kekurangannya sehingga memungkinkan penyempurnaannya. Perubahan-perubahan
yang terjadi di sekeliling kita , terutama yang diakibatkan oleh Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dengan pesatnya sehingga “bekal” pendidikan yang diterima siswa tidak akan
memadai, sebab mereka harus menghadapi dunia yang pada hakikatnya telah berbeda karakternya
apabila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (J.J. Hasibuan dkk., 2000: 9).
Ada tiga bagian penting dalam dalam proses pendidikan yaitu meliputi input, proses, dan
output. Input atau masukan terdiri dari siswa, guru, media. Proses adalah interaksi dalam kegiatan
belajar mengajar dan output adalah hasil yang diinginkan setelah mengalami proses belajar
mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
intern yang berupa inputnya maupun ekstern yang mempengaruhi selama proses belajar mengajar.
Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh maupun
kemampuan bersosialisasi dalam masyarakat.
Kegiatan belajar mengajar adalah merupakan suatu proses yang intinya berpusat pada siswa.
Peran aktif siswa sangat diperlukan dalam proses peningkatan kualitas belajar mengajar. Kedudukan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus terjamin kebebasan, pengembangan potensinya agar
mampu mengembangkan pemikirannya secara kreatif dan dinamis. Dalam proses pembelajaran
guru memiliki peranan membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
PADA MATERI PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
Muhammad Arif
1
pembelajaran. Dalam hal ini guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang
terjadi dalam kelas untuk membantu siswa berkenaan dengan kesulitan belajar yang sedang
dihadapi. Begitu pula dalam proses pembelajaran guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu
pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, guru bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa. Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang sedemikian rupa
sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar aktif dan dinamis (Slameto,1995:97).
Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak
efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar
yang dicapai tidak optimal. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dikuasainya materi
pelajaran oleh siswa. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dinyatakan dengan nilai.
Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Sejarah menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya
motivasi belajar, tentu guru perlu mereleksi diri untuk dapat mengetahui faktor faktor penyebab
ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran Sejarah. Sebagai guru yang baik dan profesional,
permasalahan ini perlu ditanggulangi dengan segera.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penerapan model pembelajaran konstruktivisme menjadi
alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa mata pelajaran Sejarah, pada materi pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran Sejarah, sehingga kemungkinan akan dapat mempengaruhi hasil belajar Sejarah.
2. Terbatasnya kompetensi yang dimiliki guru,menyebabkan proses penyampaian materi Sejarah
tidak tepat sasaran.
3. Rendahnya hasil belajar Sejarah kelas XII Bahasa menunjukkan rendahnya motivasi belajar
siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas.
Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui penggunaan model
pembelajaran konstruktivisme dan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi
belajar,pada pembelajaran Sejarah, materi Pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
masyarakat dapat meningkatkan pemahaman siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran Sejarah kelas XII Bahasa
semester genap. Subyek dalam dalam penelitian ini adalah kelas XII Bahasa dengan jumlah siswa
sebanyak 39 terdiri dari 18 laki-laki dan 21 perempuan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan sumber data Siswa Untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar, guru
untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi model pembelajaran konstruktivisme, kolaborator
sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif baik dari siswa maupun
guru.
Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Pengumpulan data,
dengan berbentuk Tes : untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Observasi : untuk melihat
aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dan implementasi model pembelajaran
konstruktivisme. Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik pelaksanaan tindakan kelas berupa
data siswa dalam penelitian tindakan kelas, dari dokumen peristiwa proses pembelajaran tindakan
kelas berupa foto digital. Dan menggunakan Alat Pengumpulan Data Tes menggunakan instrumen
soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Observasi menggunakan lembar observasi. Dokumentasi
menggunakan foto digital.
2
Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 3. (2015)
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran Sejarah kelas XII Bahasa semester
genap KD Menganalisis pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
masyarakat, dilakukan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi siswa kelas XII Bahasa berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 18 laki laki dan 21
perempuan, sebagian besar siswa kelas XII Bahasa tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran
Sejarah rendah.
Rendahnya pemahaman terhadap mata pelajaran Sejarah, pada materi pengaruh
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap masyarakat menunjukkan adanya
indikasi terhadap rendahnya motivasi belajar siswa dan rendahnya guru dalam mengelola
pembelajaran. Untuk mengetahui penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terrhadap masyarakat, tentu guru perlu mereleksi
diri untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran Sejarah.
Permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segera.
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan model pembelajaran konstruktivisme menjadi alternatif
untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Tindakan siklus 1 dilaksanakan terdiri
atas 4 (empat) tahapan. Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
Adapun hasil dari sikuls I adalah sebagai berkut:
Tabel 1. Kategori Hasil Belajar Siklus I
Kategori
Nilai
Jumlah siswa
Baik
70-100
21
Cukup
50-69
18
Kurang
10-49
0
Jumlah
39
Prosentase
55
45
0
100%
Ketuntasan
Tuntas
Belum Tuntas
-
Grafik 1. Kategori Hasil Belajar Siklus I
80
70
60
50
Series2
40
Series1
30
20
10
0
1
2
3
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
PADA MATERI PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
Muhammad Arif
3
Pada pembelajaran siklus I, sebelum mengerjakan tugas guru hanya menyampaikan pokok
materi dengan peta konsep, maka motivasi siswa masih rendah,ini terlihat dari keaktifan siswa
untuk memberikan tanggapan atau menjawab ketika mempresentasikan tugas, siswa masih
didorong guru untuk aktif, baik dalam mengajukan pertanyaan atau menanggapi pertanyaan dari
temannya. Hal ini berpengaruh terhadap hasil tes akhir pembelajaran siklus I dari 39 siswa,siswa
yang tuntas hanya 21 siswa ( 55 %)
Adapun Siklus II dilaksanakan dilakukan tahapan yang sama selayaknya pada siklus I, dan
dihasilkan sebagai berikut:
Tabel 2. Kategori Hasil Belajar Siklus II
Kategori
Nilai
Peserta didik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
70-100
50-69
10-49
33
6
0
39
Presentase (%)
Ketuntasan
85
15
0
100
Tuntas
Belum Tuntas
-
Grafik 2. Kategori Hasil Belajar Siklus II
140
120
100
80
Series2
60
Series1
40
20
0
1
2
3
Pada pembelajaran siklus II setelah guru menyampaikan materi dengan Peta Konsep
kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video yang mengambarkan hasil Ilmu pengetahuan dan
Teknologi pada masa lampau, sehingga mampu menarik siswa dalam proses pembelajaran, dapat
membangkitkan motivasi, tanggapan dan pertanyaan terus bermunculan saat siswa
mempresentasikan tugas. Hal ini berpengaruh terhadap hasil tes akhir pembelajaran pada siklus II,
dari analisis hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan, pada siklus I siswa yang tuntas 21
siswa (55 %). Pada siklus II yang tuntas 33 siswa (85%).
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan siklus I dan siklus II yang telah dilakukan
peneliti,maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran konstruktivisme dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran Sejarah,KD Menganalisis perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia,materi Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi terhadap masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar dari siklus I
sampai dengan akhir siklus II. Penerapan model pembelajaran konstrukstivisme juga dapat
4
Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 3. (2015)
meningkatkan motivasi belajar siswa, aktivitas dan partisipasi dalam proses belajar mengajar. Model
pembelajaran konstruktivisme dalam mata pelajaran Sejarah dapat menjadikan proses belajar
mengajar berpusat pada siswa dan lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat PLP. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Leraning (CTL)). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Driver, R. (1988). Changing conceptions. Centre for Student in Science and Mathematics Education,
University of Lees
Fosnot, C.T. (1989). Equiring Teacher Equiring Learners. A Constructivist Approach for Teaching. New York:
Teachers Colloge Press
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Proyek Peningkatan Mutu SMU. 2000. Metode alternative Belajar/Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
PADA MATERI PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
Muhammad Arif
5
Download