Momentum Sudut dimana : r3 = r4 = r5 = r6 = R sin 60o Hukum Kekekalan Momentum GERAK BENDA TEGAR • Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri atas sistem benda titik yang jumlahnya tak-hinggadan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik anggota sistem selalu tetap. Gerak benda tegar terdiri atas ⊲ Gerak Translasi ⊲ Gerak Rotasi ⊲ Kombinasi gerak rotasi dan translasi Gbr. Gerak rotasi dan translasi pada benda tegar GERAK BENDA TEGAR Kinematika Rotasi Kinematika rotasi adalah mempelajari gerak rotasi benda tegar dengan mengabaikan gaya penyebab gerak rotasi (lihat kinematika translasi). Parameter fisika yang penting dalam kinematika rotasi adalah 1. Perpindahan rotasi (angular)→ θ(rad) 2. Kecepatan rotasi (angular) → ω(rad/s) 3. Percepatan rotasi (angular) → α(rad/s2) Gerak rotasi dapat dibedakan yaitu : 1. Gerak rotasi beraturan ω = tetap atau α=0 2. Gerak rotasi berubah beraturan α 0 → α > 0 atau α < 0 dan ω > 0 artinya ada gerak rotasi dipercepat atau diperlambat. Gerak rotasi dapat dibedakan yaitu : 1. Gerak rotasi beraturan ω = tetap atau α=0 2. Gerak rotasi berubah beraturan α 0 → α > 0 atau α < 0 dan ω > 0 artinya ada gerak rotasi dipercepat atau diperlambat. Kecepatan dan percepatan angular sebagai vektor ω v v r Dalam notasi vektor dengan sistem koordinat polar, gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai : Vektor-vektor sesaat gaya sentripetal adalah vektor satuan dalam arah radial, yang umumnya dipilih bernilai positif mengarah ke luar lingkaran Perkalian vektor Perkalian vektor adalah operasi perkalian dengan dua operand (obyek yang dikalikan) berupa vektor. Terdapat tiga macam perkalian vektor, yaitu perkalian titik (dot product), perkalian silang (cross product) dan perkalian langsung (direct product). Perkalian titik Perkalian titik dua buah vektor akan menghasilkan sebuah skalar. Jenis perkalian ini bersifat komutatif. Untuk vektor satuan terdapat hubungan-hubungan yang khusus dalam operasi perkalian titik, yang merupakan sifat-sifat yang digunakan dalam perkalian titik, yaitu dan Perkalian silang Hasil suatu perkalian silang dua buah vektor adalah juga sebuah vektor. Perkalian silang bersifat tidak komutatif. Untuk vektor-vektor satuan terdapat pula hubungan yang mendasari operasi perkalian silang, yaitu dan Perkalian langsung Hasil perkalian langsung dua buah vektor adalah sebuah tensor atau matriks. Perkalian ini tidak bersifat komutatif Perkalian langsung dua buah vektor satuan tidak memiliki hubungan yang khusus Besaran gerak lurus dan melingkar Gerak lurus Besaran poisisi Gerak melingkar Satuan (SI) m Besaran Satuan (SI) sudut rad kecepatan m/s kecepatan sudut rad/s percepatan m/s2 percepatan sudut rad/s2 - - Perioda T s - - Radius R m HUBUNGAN GERAK TRANSLASI DENGAN GERAK ROTASI Gerakan Translasi Gerak Rotasi Pergeseran Sudut Pergeseran Linier S Kecepatan Linier v = ds/dt Kecepatan Sudut Percepatan Linier a = dv/dt Percepatan Sudut Gaya Energi Kinetik F = m.a Ek = ½ m v2 Hubungannya Momen Gaya (Torsi) Energi Kinetik S= w = d /dt = dw/dt =I v=w.R a= .R =F.R Ek = ½ I w2 Daya P = F.v Daya P= Momentum Linier P = m.v Momentum Sudut L=PR Usaha W = F.s Usaha W= keterangan yg perlu diperhatikan W = usaha W = kecepatan sudut W2 = maksudnya dikuadratkan .R w L=PR - Rotasi v.s. Linier Angular Linier = constant a = v = v 0 + at = 0 0 + t constan t 1 2 x = x0 + v 0 t + at 2 1 2 + 0t + t 2 Untuk suatu titik pada jarak R dari sumbu rotasi: x= R v= R a= R Contoh: Sebuah roda berputar dengan kecepatan angular awal 0 = 500 rad/s. Pada t = 0 ia mulai melambat dengan laju 0.5 rad/s2. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk berhenti? l Ingat bahwa l Pakai l t pada = - 0.5 rad/s2. t 0 =0: t l untuk memperoleh Sehingga t 0 500 rad / s 0.5 rad / s 2 1000 s 16.7 min