1. Front Page

advertisement
.. ' .. ..
.
1. Front Page
.
' ': . .
.
0
(12)
PATEN INDONESIA
(11)
IDP000038621 B
(19)
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN INTELEKTUAL
(45)
25 Mei 2015
(51)
Klasifikas IPC° A 23G 1/14, A 23K 3/03
(71)
Nama dan Alarnat yang Mengajukan Permohonan Paten
Institut Pertanian Bogor
(21)
No. Permohonan Paten
(22)
Tanggal Penenmaan: 26 November 2009
(30)
P00200900626
Data Priontas
(31) Nornor
Gd Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5
Kampus IPB Darmaga.
Bogor 16680
(72)
(32) Tanggal
(43)
Tanggal Pengumuman- 09 Juni 2011
(56)
Dokumen Pembanding.
US 3 875 394
GB 1418938
(33) Negara
Nama Inventor
Dr It Nahrowi Ramli, M Sc ID
Dr Ir Muhammad Ridla, M Agr ID
.
,
(74)
Nama dan Alarnat Konsultan Paten
Pemeriksa Paten Drs. Ahmad Munin
Jumlah
Klan
5
PROSES PRODUKSI SILASE RANSLIM KOMPLIT BAKTER1ASAM LAKTAT, DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM
SATU ALUR
(54)
Juciul Invenst
(57)
Abstrak
Proses produksi silase ransurn komplit alhasilkan dengan memfermentasi secara an-aerob ransum komplit selama minimal satu minggu
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi silase ransum komplit berasal dan hasil samping tanaman jagung, hasit samping
tanamar sawrt, dan basil samping tanaman ubikayu Bakteri asam laktat dan asam organik diperoleh dan cairan atau rembesan yang
dihastlkan selama proses fermentast yang dtpisalikan menggunakan filtrasi berpori <
pm atau sentnfugasi pada 10.000 g selama 15
menit. Bakten asam laktat yang dihasilkan mempunyat kemampuan menghambat bakteri patogen balk dalam bentuk tericapsulasi !natio:Jr
tidak terkapsulasi Demiktan juga dengan asam orgar.ik yang dihasilkan, mempunya, kemampuan menghambat bakten patogen balk dalam
bentuk garam maupun tidak dalam bentuk garam
1
.
2. Deskripsi - IND - Bidang Teknik Invensi
.. .. .. '
'
.
tg 621
':
Deskripsi
PROSES PRODUKSI SILASE RANSUM KOMPLIT, BAKTERI ASAM LAKTAT,
DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM SATU ALUR
Bidang Teknik Invensi
Invensi
ransum
10
berhubungan dengan proses produksi silase
lrii
komplit
produksi
dengan
pakan
teknik
ternak
yang
fermentasi
sekaligus
anaerob
dapat
untuk
menghasilkan
bakteri asam laktat dan asam organik dalam satu alur sistem
produksi.
Latar Belakang Invensi
Permasalahan
15
ternak,
karena
khususnya
yang
dedak misalnya
pada
akan
kering,
tetapi
baik.
bahan
bukan
lebih
Ketersediaan
berlimpah pada
disebabkan
hijauan
musim panen,
sepanjang
bungkil kelapa dan onggok)
waktu
dan
tidak
tergantung
dan
tetapi
Bahan
seperti hasil camping tanaman perkebunan
sawit,
pakan
kepada faktor
musim kering ketersediaannya terbatas.
lainnya,
inti
kurang
sangat
beberapa
musim
pada
kurangnya produksi,
pengelolaan
20
ketersediaan
pakan
(bungkil
sebetulnya tersedia
musim,
akan
tetapi
karena pengelolaannya yang kurang baik, -ketcrsediaan pakan
25
ini
menjadi
dengan
pakan
aditif
seperti
Pemakaian
30
tidak
terjamin.
adalah
bakteri
kedua
produk
meninggalkan
residu
pakan
kurang
membutuhkan waktu,
aman
seperti
cocok
laktat
aditif
yang
yang berlaku saat
sebetulnya
asam
pakan
menghasilkan
tingginya
masih
ini,
lain
Permasalahan
ini
impor
bahan
asam
dan
yaitu
diterapkan di
karena
Persiapan
teknologi
pakan
organik.
ditujukan
dikonsumsi
antibiotik.
terkait
untuk
tidak
bahan
pengeringan,
Indonesia.
Selain
tenaga dan biaya yang besar, produk dari
OO
OOO
OO
2
teknologi
Disisi
pengolahan
lain,
mengandung
5
bahan
kadar
fermentasi
adalah
silase
silase
ransum
yang
pada
tinggi,
anaerob
bahan
baku
dan masih
komplit.
Paten-paten
ensilase,
seperti
10/751.462,
simpan.
awalnya
umumnya
sehingga
teknologi
(silase)
yang
seperti
silase
sangat terbatas
Metode
dan
dikenal
saat
rumput
dan
laporan tentang
komposisi
silase
pada
US
lainnya
merupakan
penggunaan
aditif
3.982.026),
modifikasi
(JP
penambahan
proses
5049411A,
bakteri
US
(US
5.747.020), atau pengawetan silase (US 4.981.705).
Pemanfaatan
cairan
hasil
proses
fermentasi
untuk
menghasilkan
telah
banyak
bakteri
dilakukan.
asam organik,
penggunaan
spesies
7.323.166),
(US
asam
Paten
paten
probiotik
bakteri
probiotik
25
ternak
tahan
paten US 09/245.017 terbatas pada jagung. Metode pembuatan
silase paten US 08/513.892, US 5.744.189 dan JP 62151146A
juga hanya menghasilkan satu jenis produk, yaitu silase itu
sendiri.
20
air
Produk
tanaman jagung,
15
pakan
tidak
fermentasi anaerob merupakan alternatif solusi yang tepat
untuk memenuhi ketersediaan pakan ternak.
ini
10
pengeringan
US
US
6.461.607
laktat
lain
L.
dan
asam
5.547.987
bakteri
asam
antara
laktat
asam
yang
organik
mengenai
probiotik
mengenai metodologi
laktat,
dapat
acidophilus
serta
berbagai
digunakan
ATCC
dan
sebagai
PTA-5249
(US
acidophilus CL-006.2 :(US 5.707.-854), L. casei
10/201.917),
L.
salivarius
(US
10/205.31S),
L.
_L.
paracasei
(US
pemanfaatan
cairan
probiotik
anti
10/362.373)
hasil
bakteri
mengindikasikan
fermentasi
patogen.
sebagai
Akan
potensi
penghasil
tetapi,
isolasi
bakteri
30
asam laktat maupun asam organik dari cairan hasil
fermentasi terutama silase merupakan proses yang tunggal.
Dokumen pembanding lainnya adalah P00200800781 (Silase
Pakan.
Komplit
untuk
Ternak
Ruminansia),
P00200900356
(Proses
Pembuatan
Silase
Hijauan
Makanan
Ternak
Metode
.
.. .. ..
':
.
'
3
Baterai
5
Menggunakan
Karbohidrat
US3875304
(Livestock
Preparing
the
Feed
Same),
Limbah
dari
Industri),
Composition
and
GB1418936A
(Livestock
dan
Method
of
Feed
Composition and Method of Preparing the Same). Invensi yang
diajukan
ini
sangat
berbeda
dengan
permohonan
paten
P00200800781,
P00200900356,
dilihat
sistem
dari
produksi,
bahan
baku
US3875304,
produksi,
pakan
dan
proses
yang
GB1418936A
produksi,
dipakai,
ouput
serta
target
ternak yang dituju. Perbedaanya adalah sebagai berikut:
10
a)
Sistem produksi dalam invensi ini melibatkan tidak hanya
silo (tempat berlangsungnya proses fermentasi an-aerob)
untuk menghasilkan
fermentor
15
lain
bakteri
asam
(Gambar
1).
silase
untuk
ransum
komplit,
menghasilkan
Sistem
laktat.
Sedangkan
ini
asam
tetapi
juga
organik
dan
dibuat
satu
alur
pembanding
invensi
hanya
menggunakan silo.
b)
Mengingat
proses
sistem
produksi
produksinya
sebelumnya.
Proses
yang
pun
berbeda
produksi
dalam
terkait tidak hanya oleh bahan
20
dipakai
berbeda,
dengan
invensi
antara satu produk (silase ransum komplit)
lainnya
(asam
organik,
dan
bakteri
invensi
saling
ini
baku pakan,
maka
tetapi
juga
dengan produk
asam
laktat).
Sedangkan invensi sebelumnya hanya tergantung pada bahan
,baku pakan yang dipakai.
25
c)
Perbedaan
dilihat
dihasilkan.
ransum
asam
30
output
(produk)
yang
Invensi ini tidak hanya menghasilkan silase
komplit,
laktat.
menghasilkan
aspek
dari
tetapi
juga
Sedangkan
silase
ransum
asam
organik
invensi
komplit.
dan
bakteri
sebelumnya
Sampai
saat
hanya
ini
belum ada paten yang menghasilkan silase yang sekaligus
juga bisa menghasilkan asam organik dan bakteri asam
laktat.
.
:.....
.. .. ..
d)
Perbedaan
dipakai.
bila
dilihat
bahan
dari
.
baku
.
pakan
yang
Input bahan baku pakan utarna yang dipakai dalam
invensi ini berasal dari tanaman sawit,
singkong
yang
dicampur
dengan
atau jagung atau
bahan
lainnya
untuk
dijadikan silase ransum komplit. Campuran disusun sesuai
kebutuhan nutrien sapi perah (khusus untuk pakan sapi
5
perah).
Sedangkan
menggunakan
paten
bahan pakan
pembanding
tersebut
di
tidak
atas
satupun
sebagai
bahan
pakan utarna
10
e)
Target
ternak.
ditujukan
Pakan
spesifik
yang
dihasilkan
untuk
sapi
dalam
invensi
sehingga
perah,
ini
formula
silase
ransum
perah.
Sedangkan invensi lain tidak spesifik untuk sapi
komplit
disusun
sesuai
kebutuhan
sapi
perah.
15
Lebih jauh,
saat
ini
hanya
kurang
menguntungkan
memproduksi silase
dihasilkan.
20
perkembangan bisnis pakan silase di dunia
Padahal
jika
usaha
pabrik
sebagai satu-satunya
pabrik
silase
silase
produk
berpotensi
yang
untuk
menghasilkan produk yang punya nilaiekonomi tinggi seperti
produk bakteri asam laktat dan asam organik selain produk
silase
itu
sendiri.
produk tersebut
organik).
asam
Invensi
(silase
ini
komplit,
mampu menghasilkan
ketiga
bakteri asam laktat,
sekaligus dalam. satu alur produksi.
laktat dan asam, organik yang
asam
PrOduk bakteri
dihasilkan pada
inVensi
ini tidak memerlukan investasi khusus.
Ringkasan Invensi
invensi
30
yang
ransum komplit,
skala
industri
dihasilkan
bakteri
merupakan
produksi
silase
asam laktat, dan asam organik untuk
dalam satu alur
(sistem)
produksi.
Invensi
menerapkan teknologi, fermentasi an-aerob untuk menghasilkan
silase ransum komplit dan pengolahan cairan hasil proses
.
.. .. ..
.
....
5
fermentasi untuk menghasilkan rendemen dan supernatan yang
berturut-turut merijadi produk bakteri asam laktat dan asam
organik.
5
Uraian Singkat Gambar
Gambar
menunjukkan
1
bakteri
komplit,
sistem produksi
silase
ransum
asam laktat dan asam organik dengan
satu
alur produksi.
1
Uraian Lengkap Invensi
Produksi
bakteri
15
silase
asam
ransum
laktat
pada
menggunakan
Bahan
baku
perkebunan,
yaitu
hasil
komplit,
sistem
utama
asam
satu
hasil
samping
organik
alur
produksi
samping
tanaman
dan
tanaman
jagung,
hasil
samping tanaman sawit, dan hasil samping tanaman ubikayu.
Formulasi Ransum
Tiga
jenis
ransum
tanaman perkebunan
20
berbahan
baku
utama
hasil
samping
sebagai perlakuan disusun sesuai dengan
kebutuhan ternak sapi perah.
samping tanaman jagung
Ransum pertama berbasis hash
dan bonggol
jagung).
Ransum kedua berbasis hash samping tanaman sawit
(pelepah
sawit,
serat
(daun,
batang,
lumpur dan bungkil inti
,
sawit).
Sedangkan
ransum .ketiga berbasis hasil samping tanaman ubikayu
25
onggok
dan
kulit
dipotong-potong
digiling
dipakai
tetes,
30
agar
sapi perah
(1985).
dengan
Bahan
ukuran
untuk
mullah
sebagai
urea,
ubikayu).
adalah
pakan
disajikan pada Tabel
1.
dan
dari
Bahan
dedak,
di
atas
cm
atau
lain
yang
1
bungkil
kelapa,
Ransum disusun sesuai kebutuhan
laktasi mengikuti
Formula
kurang
pencampuran.
pelengkap
dan mineral.
pakan tersebut
(daun,
National Research
komposisi
kimia
Council/NRC
ransum
komplit
.
.. .. ..
.
:
...
6
Tabel
1.
Formula Pakan dan Komposisi Kimia Silase Ransum
Komplit
Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubikayu
Komposisi (% Berat Kering)
Bahan Pakan
Formula Pakan
Rumput gajah
Jerami jagung
Tongkol jagung
Kulit jagung
Jagung afkir
20,00
18,69
3,00
5,00
13,74
Daun sawit
Lumpur sawit
Serat buah sawit
Bungkil inti sawit
Daun ubikayu
Kulit ubikayu
Onggok
Bungkil kelapa
Dedak padi
Molases
Urea
Premiks"
Total
Tabel
1.
20,00
20,00
5,00
10,00
13,03
12,77
11,00
25,00
3,00
0,47
0,10
100
11,00
25,00
3,00
0,10
0,10
100
10,21
17,39
13,10
11,00
25,00
3,00
0,20
0,10
100
Lanjutan
Bahan Pakan
Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubikayu
Komposisi (% Berat Kering)
Komposisi Kimia"
Protein kasar
9,47
Lemak kasar
3,01'
Serta kasar
22,74
Abu
11,59
BETN
53,19
Kalsium
0,29
Pospor
0,55
" Setiap 1- kg premiks mengandung: 30.000
10,35
10,55
21,77
18,56
38,77
0,30
0,60
12,36
6,14
15,83
9,37
56,30
0,33
0,55
'
IU Vit A, 6.,000 Tu Vit D3,
0,70% Ca, 0,01% Mg, 0,33% P, 0,65% Na, 0,08% K, 0,10%
S, 0,10% Co, 8,00 ppm Cu, 0,50 ppm I, 50.000 ppm Fe,
40.000 ppm Mn,
30.000 ppm Zn, dan 0,20 ppm Se.
")Hasil analisa laboratorium ilmu dan teknologi pakan
900 IU Vit
E,
10
Produksi
Silase
Ransum
Komplit,
Asam Organik
dan
Bakteri
Asam Laktat
Tiga macam ransom yang telah disusun tersebut di atas
15
dimasukkan ke dalam sembilan silo dan disimpan selama 21
hari dalam kondisi an-aerob. Pada hari ke-21 (produk silase
.
.. .. .. . "'
7
ransum
dari
komplit
silo
dipanen),
kran
dapat mengalir
dibuka
agar
rembesan
wadah yang telah berisi media
ke
tumbuh bakteri asam laktat
silo
(BAL). Media berisi BAL kemudian
dikultur pada suhu kamar dengan goyangan selama tiga hari.
5
Cell
(produk
asam
(produk
BAL)
kemudian
organik)
dipisahkan
menggunakan
dari
supernatannya
centrifugasi
10.000
g
selama 15 menit.
Bakteri
cairan,
10
asam
rembesan,
laktat
atau
asam organik
dan
hasil
selama proses fermentasi.
pengepresan
diperoleh
dari
yang dihasilkan
Kedua produk tersebut dipisahkan
menggunakan filtrasi berpori
<
pm atau sentrifugasi pada
1
10.000 g selama 15 menit.
Tabel
2.
Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Cairan Silase
Ransum Komplit
15
Perlakuan
Jumlah Koloni (logio cfu/ml)
Silase Jagung
6,
05a ±0, 19
Silase Sawit
5,
82b ±0, 07
Silase Ubi Kayu
5,14c±0,03
Evaluasi
Kualitas Silase Ransum Komplit, Asam Organik dan
Bakteri Asam Laktat
Produk
20 .. Organik,
yang
dan.
dihasilkan
(Silase
Ransum
Bakteri 'Asam
Laktat)
dari
Komplit,
masing
Asam
masinq
perla kuan ransum dievaluasi kualitasnya baik secara fisik,
kimia,
maupun
penampilan
serta
25
fisik,
kemampuan
pencernaan
untuk
biologi.
jenis
pH,
produk
(Escherichia
produk
silase
kehilangan
bahan
kecernaan
in
yang
dan
melawan
coli
selama
Data
dari
diukur
jumlah
bakteri
dan
ransum
kering
vitro.
Peubah
antara
mikroorganisma,
patogen
Salmonella
komplit
lain
saluran
spp).
Khusus
dievaluasi
penyimpanan
rancangan
4
bulan,
acak
dianalisis ragam dan jika berbeda diuji Duncan.
juga
dan
lengkap
.. .. ..
.
Produk
."
'1:
8
Odi
0.0
41
Silase Ransum Komplit
I:
Tabel
3.
menunjukkan bahwa warna
semua
silase
ransum
komplit yang dipergunakan dalam penelitian ini sama seperti
asalnya
5
menandakan
bahwa
silase
yang
dihasilkan
berkualitas tnggi. Warna campuran ransum komplit didominasi
oleh warna hijau dari rumput, daun jagung, dan daun sawit;
warna
10
yang
kuning
dari
dedak
jagung,
atau
kulit
jagung;
sedangkan warna cokiat muncul dari pemakaian bungkil kelapa
dan bungkil inti sawit. Meskipun sudah difermentasi selama
enam minggu, warna tersebut masih tetap mendominasi produk
Macaulay
silase.
berkualitas
sampai
melaporkan
(2004)
balk
ditunjukkan
kuning atau hijau
bahwa
dengan
kecoklatan
silase
warna
yang
hijau
terang
tergantung pada
bahan
pakan yang dipergunakan.
15
Tabel
Karakteristik Silase Ransum Komplit Berbasis Hasil
3.
Sarnping Jagung,
Peubah
Sawit dan Ubi Kayu
Perlakuan
Silase Sawit
Campuran
hijau, kuning
dan cokiat
Silase Jagung
Campuran
hijau, kuning
dan cokiat
Warna
Bau
Keberadaan
jamur (%)
laktat.
yang
fermentasi
asam laktat
Khas
fermentasi
asam laktat
7,64
3,83
tidak ada
Khas
-
Indikator bau
dihasilkan
ini
silase
berkualitas
fermentasi
25
menyengat.
yang
balk
fermentasi
lebih membuktikan
balk.
dilaporkan oleh Saun dan Heinrichs
bahwa
hijau, kuning
dan cokiat
Khas
fermentasi
asam laktat
Semua perlakuan menunjukkan bau khas
20
Silase Ubikayu
Campuran
akan
karena mengandung
asam
Bau
(2008)
mempunyai
silase
laktat
juga
yang menyatakan
bau
asam laktat,
bahwa
asam
seperti
bukan
bau
susu
yang
..
11
9
Tidak
kehadiran
silase
jamur.
silase
adalah
5
semua
Silase
yang
keberadaan
disusul
oleh
sedangkan
silase
ransum
silase sekitar
10
jagung
saiwt
jagung
(7.64%),
(3.83%),
ubikayu
tidak
(2007)
lebih
rendah
dari
bahwa keberadaan jamur pada produk
Munculnya
erat
ini
jamur pada
hubungannya
dengan
silase
berbasis
keberadaan udara
pada kedua silase tersebut yang diakibatkan oleh
tingginya
kelembaban pada kedua bahan tersebut.
ransum komplit berbasis hasil samping jagung,
dan
ubi
dan
3,85
kayu
setelah
(Tabel
4).
ransum
komplit
sekali
(ditandai
Macaulay
tergolong
20
sawit
tertinggi
berbasis
penelitian
10%.
berbasis
berbasis
komplit
dari
(oksigen)
pH
15
dan
jamurnya
bebas
Meskipun demikian persentase jamur
pada
pernyataan Davies
komplit
silase
ditemukan adanya jamur.
didapatkan
dihasiikan
ransum
kemudian
yang
yang
pH
(2004)
pada
tersebut
minggu
6
Nilai
mempunyai
dengan
ensilase adalah
ini
kualitas
pH
juga
3,80;
bahwa
fermentasi
McCullough
<4).
menyatakan bahwa
silase
menunjukkan
mengindikasikan
baik
bahwa
3,90
silase
yang
baik
(1978)
dan
silase dengan pH
yang berkualitas
sawit
3,2-4,2
sekali.
silase
Nilai
ransum
komplit sudah layak disimpan.
Tabel
4.
Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit
Perlakuan
Peubah
pH Silase
Jumlah Koloni
Bakteri Asam Laktat
Silase
Jagung
Silasc Sawit
3,90a±0,05
9,2x105a±0,46 8,5x104b±0,07
3,80':±0,01
Silase Ubi
kayu
3,85b±0,01
8, Ox104bc±0, 13
(cfu/g)
Kehilangan WSC (%BK)
Kadar N-Amonia (%TN)
Kehilangan Bahan
Kering (%)
4,171)10,24
2, 92c ±0, 19
7,99-10,95
7,1810,42
7,20a±0,45
4,60bc±1,07
5,68a±0,46
7,68±0,98
4,00c±0,61
4.41
4.
1
.
10
Analisis
(P<0,05)
5
Nilai
komplit
(Tabel
Kizilsisek
silasi
yaitu
komposisi
Perlakuan
lebih
15
silase
silase
ransum
asam
dengan
baku
dan
fisik
komplit
laktat
koloni bakteri
pada
laporan
tipe
dan
silo
kimia.
yang
asam
dari pada perlakuan yang lainnya,
tinggi.
mempunyai
jagung
ransum komplit ubi kayu.
jumlah
disebabkan
menyatakan bahwa pH silase
(2001)
produksi
3,90
mikrobial
sejalan
secara
tertinggi
yaitu
ini
dan
bahan
pH
sawit
rendah dibanding dengan silase ransum
.dan silase
oleh
dengan
ini
bahwa
Sementara Kung dan Shaver
nilai
perlakuan
kimia
Hal
(2005)
dan
komplit
antar
pH
kualitas
berhubungan
3,80
ransum
perlakuan.
mempengaruhi
jenis
nyata
terendah terlihat pada perlakuan
silase
al.
silase
ransum
jagung
et
pH
silase
bahan,
masing-masing
bahwa
perlakuan
oleh
Perbedaan
3).
berbedanya
10
pH
perlakuan
pada
menunjukkan
dipengaruhi
komplit.
ransum
ragam
4.0
Hal
pH
komplit
yang
sawit
ini juga didukung
laktat
yang
lebih banyak
sehingga memproduksi asam
lebih tinggi.
20
Perlakuan silase ransum komplit jagung memperlihatkan
jumlah
koloni
bakteri asam
laktat
tertinggi
(9,2x105
diikuti perlakuan silase
cfu/g),
silase
ransum
komplit
McDonald et al.
.hidup
25
mulai
4,0 -sampai
dainnasus
(cerevisae)
Sementara
Streptococcus
4,5 sampai 5,0.
subur
asam
30
pH
pada
pH
laktat
diperkirakan
carbohydrate
jagung,
(8,5x104
dapat
6,8.
Menurut
cfu/g),.
dapat bertahan
Bahken
bertahan
umumnya
sawit dan
Pediococcus
pada-
bertahan
pada
pH
pH
3,5.
sekitar
Sedangkan spesies Lactobacillus akan tumbuh
4,5
pada
sampai
(WSC),
6,4.
perlakuan
terkait
tinggi dari sawit.
dari
komplit
bakteri asam laktat
(1991)
dari
kayu
ubi
ransum
silase
dengan
dimana
Tingginya
populasi
ransum
ketersediaan
bakteri
komplit
water
jagung
soluble
kandungan WSC pada jagung lebih
Meskipun WSC pada ubikayu lebih tinggi
tetapi
jumlah
bakteri
asam
laktat
yang
****
OOOO
a
1
*
O
41
,
11
dihasilkan masih lebih rendah dari silase jagung.
Hal
diduga
ubikayu
terkait dengan
kuat
diduga
yang
telah
adanya
racun
HCN pada
pertumbuhan
merighambat
bakteri
ini
asam
laktat.
Kandungan
5
WSC
sawit
jagung,
8.71%,
6.71,
penelitian
pada
perlakuan
dan
ubikayu
dan
13.14%.
melebihi
ini
Silase
ransom
komplit
turut
adalah
sebesar
berturut
Konsentrasi
WSC
kebutuhan minimal
untuk
jalannya fermentasi asam laktat yang baik.
10
melaporkan
(1991)
bahwa
silase
mendukung
McDonald et al
WSC
kandungan
pada
minimal
untuk
mendukung jalannya fermentasi an aerob yang baik adalah 35% BK.
Pemakaian
item
yang
dimanfaatkan
Perlakuan
tertinggi
silase
yaitu
silase sawit
et al.
20
setiap
perlakuan
adalah
nyata
berbeda
yang mengindikasikan bahwa WSC bukan satu-satunya
(P <0..05)
15
WSC
5.68%
tumbuh
memperlihatkan
diikuti
silase
menyatakan bahwa proSes
biologis
mikroorganisma.
kehilangan
jagung
bakteri
asam
sederhana menjadi asam laktat.
WSC
(4.17%),
seperti disajikan pada Tabel
(2.92%)
(2004)
aktivitas
ubikayu
untuk
dan
Jones
3.
fermentasi merupakan
laktat
mengkopversi
gula
Komponen gula dimanfaatkan
mulai dari fase awal ensilase sampai terjadinya fase stabil
yang
tidak
25
ditandai
dengan
terjadi
kandungan-
lagi
WSC
dcminannya
penurunan
pada
silase
bakteri
asam
laktat
Tingginya
pH.
ubikayu
dan
penurpnan
sangat
beralasan
mengingat kandungan WSC awal ubikayu adalah yang tertinggi.
Kandungan
ammonia
sawit dan ubikayu
3.88,
30
dan
1.99,
Kandungan
0.48%,
adanya
N
normal.
komplit
sebelum ensilase
setelah
7.68%
ditemukan
yang
dan
ransom
6
dan
berturut
turut
meningkat menjadi
minggu
perbedaan
berbasis
proses
yang
nyata
7.99,
ensilase.
antar
jagung,
sebesar
7.18,
Tidak
perlakuan.
ammonia pada penelitian ini masih dalam batasan
Saun
dan
Heinrichs
(2008),
Macaulay
(2004),
.. .. ..
.
.
12
dan
Kung
ammonia
dan
Shaver
silase
melaporkan
(2001)
dikatakan
normal
jika
bahwa
kandungan
kandungannya
1ebih
rendah dari 10%.
5
Produk TI:
Tabel
Bakteri Asam Laktat
Rataan Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat
5.
Terhadap
E.
coli ayam
(cm)
cfu/ml)
108
Zona Hambat
Silase
10
x
(9
104
101
Rataan
Jagung
0,54ab±0,10
0,36bc±0,18
0, 23cd±0, 01
0,38±0,10
Sawit
0,61a±0,04
0,19cd±0,15
0,01d±0,01
0,27±0,07
Ubi Kayu
0,21Cd ±0,08
0,36bC ±0,12
0,08d±0,03
0,22±0,08
Rataan
0,45a±0,08
0,30b±0,15
0,10c±0,02
Aktivitas antimikroba bakteri asam laktat terhadap E.
coil ayam disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 menunjukkan
bahwa
endapan
silase
komplit
ransurn
tidak
mempengaruhi
-aktivitas antimikroba tetapi jumlah bakteri asam laktat dan
interaksinya
15
antimikroba.
nyata
mempengakuhi
Kemampuan aktivitas
laktat terhadap
endapan
(P<0,05)
silase
E.
antimikroba
aktivitas
bakteri
asam
coil ayam memperlihatkan bahwa perlakuan
ransum komplit jagung memiliki
daya
hambat
yang lebih besar dibandingkan endapan silase ransum komplit
sawit
20
dan
endapan silase ransurn komplit
(0,38
vs
0,27 dan 0,22 cm).
Perlakuan
nyata
kayu
dengan
disebabkan
dari
endapan
perlakuan
silase
ransum
endapan
komplit
silase
ransum
tetapi memperlihatkan perbedaan nyata
perlakuan
25
kayu
ubi
edapan
secara
endapan
silase
ransum
kuantitas,
silase
ransurn
komplit
endapan
komplit
sawit
tidak
komplit
(P<0,05)
jagung.
silase
yang
jagung
lebih
ubi
dengan
Hal
ini
berasal
tinggi
jumlah koloninya dibandingkan endapan silase ransum komplit
"
.. .. ..
13
ubi
kayo dan endapan
silase ransum komplit sawit,
berp.engaruh terhadap aktivitas antimikroba
Jumlah
bakteri
metabolit
5
laktat
juga
terus
antimikroba
seperti
propionat,
CO2,
bakteriosin
mempunyai
laktat
semakin
tersebut
bakteriosin.
10
asam
dan
asam
Alakomi
yang
et
sehingga
asam
laktat,
hidrogen
al.
bakteri
oleh
asam
senyawa
asetat,
asam
peroksida
dan
melaporkan
(2000)
diproduksi
sekunder
menghasilkan
untuk
diasetil,
yang dihasilkan.
produk-produk
meningkat
bekerja
sehingga
bakteri
bahwa
asam
laktat
kemampuan untuk merusak membran lapisan liar dari
bakteri gram negatif sehingga rnembatasi kerja dari bakteri
patogen tersebut.
Produk III: Asam Organik
Kombinasi asam organik yang terdapat- di
15
silase
ini
efektifitas
bakteri
al.
yang
(2002)
propionat
melaporkan
dari
hal
kombinasi
uji.
1:2:3
asam organik
asam
dan
organik
1:2:5)
dalam
et
aktivitas
(format,
tunggal
cairan
Chaveerach
dimana
sama
asam organik
dengan perbandingan
dibandingkan dengan
garam
dari
dalam menghambat pertumbuhan
bakterisidal
20
membantu
dalam
asetat,
iebih balk.
menghaMbat
Campylobacter spp.
Aktivitas antibakteri asam organik akan tinggi apabila
berada dalam bentuk
25
tak
terdisosiasi
bakteri
tak terdisosiasi.
akan
patogen
dan
berdifusi
masuk
menghancurkan
Asam organik yang
kedalam membran sel
sitoplasmanya
atau
menghambat pertumbuhan (inaktivasi enzim dekarboksilase dan
katalase
30
bakteri)
(Mroz,
penelitian
Levison
antibakteri
dari
dan pH.
aktivitas
(1973)
2005).
Selain
menunjukkan
asam organik
dipengaruhi
bahwa
oleh
itu
hasil
aktivitas
nilai
pKa
Semakin tinggi nilai pKa maka semakin tinggi pula
antibakterinya,
sedangkan
peningkatan
nilai
pH
.
.. .. ..
penurunan
aktivitas
.
00
0
100
SOO
WO
14
rnenyebabkan
.*.
.
antibakteri
dari
41,
III
asam
organik.
Tabel 6. Daya Hambat Cairan Silase Ransum Komplit Terhadap
5
E.
coil
Bahan
Zona Hambat
Dosis
Rataan
(%)
1
2
3
Cairan Silase
25
0,230
0,320
0,190
0,260
Cairan Silase
50
0,490
0,430
0,350
0,423
.. .. ..
.
.
15
Klaim
1.
Proses
produksi
laktat,
dan
silase
asam
ransum
organik
bakteri
komplit,
dengan
sistem
satu
asam
alur
produksi yang meliputi tahap-tahap:
5
memasukkan
silase
ransum
komplit
dalam
ke
silo
dan
menyimpannya selama 21 hari dalam kondisi an-aerob,
memanen produk silase ransum komplit pada hari ke-21
dan membuka kran silo agar rembesan dari silo dapat
mengalir ke wadah yang telah berisi media tumbuh
10
bakteri asam laktat,
mengkultur media berisi bakteri asam laktat pada suhu
kamar dengan goyangan selama tiga hari,
memisahkan
produk
supernatannya
15
bakteri
(produk.
filtrasi berpori
<
µm
1
asam
asam
laktat
organik)
atau
dari
menggunakan
centrifugasi
10.000
g
selama 15 menit.
2.
/0
Silase ransum komplit yang berbahan baku utama berasal
dari
hasil
samping
tanaman
jagung,
hasil
samping
tanaman saWit, dan hasil samping tanaman ubikayu.
Komposisi
utama
berasal
.klaim
25
silase
2
ransum
dari
terdiri
tongkol
jagung,
kelapa,
dedak
hasil
.dari-
kulit
padi,
komplit
yang
samping
tanaman
rumput
jagung,
molases,
berbahan
baku
jagung
pada
gajah,
jerami
jagung.,
jagung
afkir,
bungkil
urea,
dan
premiks,
yang
berdasarkan berat kering dicirikan dengan 20,00% rumput
gajah,
5,00%
18,69%
kuling
jerami
jagung,
jagung,
13,74%
3,00%
jagung
tongkol
jagung,
afkir,
11 00%
bungkil kelapa, 25,00% dedak padi, 3,00% molases, 0,47%
urea, dan 0,10% premiks.
.. .. ..
.
.
16
4.
Komposisi
utama
klaim
berasal
serat
kelapa,
ransum
dari
terdiri
2
sawit,
5
silase
sawit,
padi,
yang
samping
hasil
dari rumput
buah
dedak
komplit
tanaman
gajah,
daun
bungkil
molases,
berbahan
inti
urea,
dan
baku
sawit
sawit,
sawit,
pada
lumpur
bungkil
premiks,
yang
berdasarkan berat kering dicirikan dengan 20,00% rumput
gajah,
5,00%
serat
buah
daun
sawit,
bungkil kelapa,
urea,
10
5.
Komposisi
berasal
klaim
2
lumpur
sawit,
13,03%
inti
sawit,
11,00%
3,00% molases,
0,10%
ransum
komplit
bungkil
premiks,
dengan
17,39%
bungkil kelapa,
yang
berbahan
baku
dari hasil samping tanaman ubikayu pada
onggok,
dan
ubikayu,
20
bungkil
terdiri dari rumput gajah,
dicirikan
urea,
12,77%
25,00% dedak padi,
silase
utama
urea,
10,00%
dan 0,10% premiks.
ubikayu,
15
sawit,
kelapa,
yang
20,00%
kulit
dedak
berdasarkan
rumput
ubikayu,
gajah,
13,10%
25,00% dedak padi,
dan 0,10%. premiks.
daun ubikayu,
padi,
kulit
molases,
berat
10,21%
onggok,
3,00% molases,
kering
daun
11,00%
0,20%
..
3. Deskripsi - IND - Abstrak
17
Abstrak
PROSES PRODUKSI SILASE RANSUM KOMPLIT, BAKTERI ASAM LAKTAT,
DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM SATU ALUR
5
Proses
dengan
silase
ransum
komplit
memfermentasi secara an-aerob ransum
minimal
10
produksi
satu
memproduksi
samping
Bahan
minclgu.
silase
tanaman
baku
ransum
jagung,
yang
komplit
hasil
komplit selama
digunakan
berasal
samping
dihasilkan
untuk
dari
tanaman
hasil
sawit,
dan
hasil samping tanaman ubikayu. Bakteri asam laktat dan asam
organik diperoleh dari cairan atau rembesan yang dihasilkan
selama
proses
fermentasi
yang
dipisahkan
rnenggunakan
15
filtrasi
selama
berpori
15
mempunyai
bentuk
juga
20
<
menit.
1
terkapsulasi
kemampuan
atau
Bakteri
kemampuan
dengan
pm
asam
menghambat
sentrifugasi
asam
menghambat
bakteri
maupun
tidak
organik
yang
bakteri
laktat
pada
10.000
yang
dihasilkan
patogen
balk dalam
terkapsulasi.
dihasilkan,
patogen
garam maupun tidak dalam bentuk garam.
g
baik
Demikian
mempunyai
dalam
bentuk,
..... *** .....
*
el
4
4. Deskripsi - IND - Gambar
Produksi Si lase
(Produk 1)
** **
0
Produksi
Bakteri Asam Laktat
(Produk II)
BUNKER
Gambar 1.
Produksi Asam Organik
(Produk III)
Download