.. ' .. .. . 1. Front Page . ' ': . . . 0 (12) PATEN INDONESIA (11) IDP000038621 B (19) DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL (45) 25 Mei 2015 (51) Klasifikas IPC° A 23G 1/14, A 23K 3/03 (71) Nama dan Alarnat yang Mengajukan Permohonan Paten Institut Pertanian Bogor (21) No. Permohonan Paten (22) Tanggal Penenmaan: 26 November 2009 (30) P00200900626 Data Priontas (31) Nornor Gd Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga. Bogor 16680 (72) (32) Tanggal (43) Tanggal Pengumuman- 09 Juni 2011 (56) Dokumen Pembanding. US 3 875 394 GB 1418938 (33) Negara Nama Inventor Dr It Nahrowi Ramli, M Sc ID Dr Ir Muhammad Ridla, M Agr ID . , (74) Nama dan Alarnat Konsultan Paten Pemeriksa Paten Drs. Ahmad Munin Jumlah Klan 5 PROSES PRODUKSI SILASE RANSLIM KOMPLIT BAKTER1ASAM LAKTAT, DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM SATU ALUR (54) Juciul Invenst (57) Abstrak Proses produksi silase ransurn komplit alhasilkan dengan memfermentasi secara an-aerob ransum komplit selama minimal satu minggu Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi silase ransum komplit berasal dan hasil samping tanaman jagung, hasit samping tanamar sawrt, dan basil samping tanaman ubikayu Bakteri asam laktat dan asam organik diperoleh dan cairan atau rembesan yang dihastlkan selama proses fermentast yang dtpisalikan menggunakan filtrasi berpori < pm atau sentnfugasi pada 10.000 g selama 15 menit. Bakten asam laktat yang dihasilkan mempunyat kemampuan menghambat bakteri patogen balk dalam bentuk tericapsulasi !natio:Jr tidak terkapsulasi Demiktan juga dengan asam orgar.ik yang dihasilkan, mempunya, kemampuan menghambat bakten patogen balk dalam bentuk garam maupun tidak dalam bentuk garam 1 . 2. Deskripsi - IND - Bidang Teknik Invensi .. .. .. ' ' . tg 621 ': Deskripsi PROSES PRODUKSI SILASE RANSUM KOMPLIT, BAKTERI ASAM LAKTAT, DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM SATU ALUR Bidang Teknik Invensi Invensi ransum 10 berhubungan dengan proses produksi silase lrii komplit produksi dengan pakan teknik ternak yang fermentasi sekaligus anaerob dapat untuk menghasilkan bakteri asam laktat dan asam organik dalam satu alur sistem produksi. Latar Belakang Invensi Permasalahan 15 ternak, karena khususnya yang dedak misalnya pada akan kering, tetapi baik. bahan bukan lebih Ketersediaan berlimpah pada disebabkan hijauan musim panen, sepanjang bungkil kelapa dan onggok) waktu dan tidak tergantung dan tetapi Bahan seperti hasil camping tanaman perkebunan sawit, pakan kepada faktor musim kering ketersediaannya terbatas. lainnya, inti kurang sangat beberapa musim pada kurangnya produksi, pengelolaan 20 ketersediaan pakan (bungkil sebetulnya tersedia musim, akan tetapi karena pengelolaannya yang kurang baik, -ketcrsediaan pakan 25 ini menjadi dengan pakan aditif seperti Pemakaian 30 tidak terjamin. adalah bakteri kedua produk meninggalkan residu pakan kurang membutuhkan waktu, aman seperti cocok laktat aditif yang yang berlaku saat sebetulnya asam pakan menghasilkan tingginya masih ini, lain Permasalahan ini impor bahan asam dan yaitu diterapkan di karena Persiapan teknologi pakan organik. ditujukan dikonsumsi antibiotik. terkait untuk tidak bahan pengeringan, Indonesia. Selain tenaga dan biaya yang besar, produk dari OO OOO OO 2 teknologi Disisi pengolahan lain, mengandung 5 bahan kadar fermentasi adalah silase silase ransum yang pada tinggi, anaerob bahan baku dan masih komplit. Paten-paten ensilase, seperti 10/751.462, simpan. awalnya umumnya sehingga teknologi (silase) yang seperti silase sangat terbatas Metode dan dikenal saat rumput dan laporan tentang komposisi silase pada US lainnya merupakan penggunaan aditif 3.982.026), modifikasi (JP penambahan proses 5049411A, bakteri US (US 5.747.020), atau pengawetan silase (US 4.981.705). Pemanfaatan cairan hasil proses fermentasi untuk menghasilkan telah banyak bakteri dilakukan. asam organik, penggunaan spesies 7.323.166), (US asam Paten paten probiotik bakteri probiotik 25 ternak tahan paten US 09/245.017 terbatas pada jagung. Metode pembuatan silase paten US 08/513.892, US 5.744.189 dan JP 62151146A juga hanya menghasilkan satu jenis produk, yaitu silase itu sendiri. 20 air Produk tanaman jagung, 15 pakan tidak fermentasi anaerob merupakan alternatif solusi yang tepat untuk memenuhi ketersediaan pakan ternak. ini 10 pengeringan US US 6.461.607 laktat lain L. dan asam 5.547.987 bakteri asam antara laktat asam yang organik mengenai probiotik mengenai metodologi laktat, dapat acidophilus serta berbagai digunakan ATCC dan sebagai PTA-5249 (US acidophilus CL-006.2 :(US 5.707.-854), L. casei 10/201.917), L. salivarius (US 10/205.31S), L. _L. paracasei (US pemanfaatan cairan probiotik anti 10/362.373) hasil bakteri mengindikasikan fermentasi patogen. sebagai Akan potensi penghasil tetapi, isolasi bakteri 30 asam laktat maupun asam organik dari cairan hasil fermentasi terutama silase merupakan proses yang tunggal. Dokumen pembanding lainnya adalah P00200800781 (Silase Pakan. Komplit untuk Ternak Ruminansia), P00200900356 (Proses Pembuatan Silase Hijauan Makanan Ternak Metode . .. .. .. ': . ' 3 Baterai 5 Menggunakan Karbohidrat US3875304 (Livestock Preparing the Feed Same), Limbah dari Industri), Composition and GB1418936A (Livestock dan Method of Feed Composition and Method of Preparing the Same). Invensi yang diajukan ini sangat berbeda dengan permohonan paten P00200800781, P00200900356, dilihat sistem dari produksi, bahan baku US3875304, produksi, pakan dan proses yang GB1418936A produksi, dipakai, ouput serta target ternak yang dituju. Perbedaanya adalah sebagai berikut: 10 a) Sistem produksi dalam invensi ini melibatkan tidak hanya silo (tempat berlangsungnya proses fermentasi an-aerob) untuk menghasilkan fermentor 15 lain bakteri asam (Gambar 1). silase untuk ransum komplit, menghasilkan Sistem laktat. Sedangkan ini asam tetapi juga organik dan dibuat satu alur pembanding invensi hanya menggunakan silo. b) Mengingat proses sistem produksi produksinya sebelumnya. Proses yang pun berbeda produksi dalam terkait tidak hanya oleh bahan 20 dipakai berbeda, dengan invensi antara satu produk (silase ransum komplit) lainnya (asam organik, dan bakteri invensi saling ini baku pakan, maka tetapi juga dengan produk asam laktat). Sedangkan invensi sebelumnya hanya tergantung pada bahan ,baku pakan yang dipakai. 25 c) Perbedaan dilihat dihasilkan. ransum asam 30 output (produk) yang Invensi ini tidak hanya menghasilkan silase komplit, laktat. menghasilkan aspek dari tetapi juga Sedangkan silase ransum asam organik invensi komplit. dan bakteri sebelumnya Sampai saat hanya ini belum ada paten yang menghasilkan silase yang sekaligus juga bisa menghasilkan asam organik dan bakteri asam laktat. . :..... .. .. .. d) Perbedaan dipakai. bila dilihat bahan dari . baku . pakan yang Input bahan baku pakan utarna yang dipakai dalam invensi ini berasal dari tanaman sawit, singkong yang dicampur dengan atau jagung atau bahan lainnya untuk dijadikan silase ransum komplit. Campuran disusun sesuai kebutuhan nutrien sapi perah (khusus untuk pakan sapi 5 perah). Sedangkan menggunakan paten bahan pakan pembanding tersebut di tidak atas satupun sebagai bahan pakan utarna 10 e) Target ternak. ditujukan Pakan spesifik yang dihasilkan untuk sapi dalam invensi sehingga perah, ini formula silase ransum perah. Sedangkan invensi lain tidak spesifik untuk sapi komplit disusun sesuai kebutuhan sapi perah. 15 Lebih jauh, saat ini hanya kurang menguntungkan memproduksi silase dihasilkan. 20 perkembangan bisnis pakan silase di dunia Padahal jika usaha pabrik sebagai satu-satunya pabrik silase silase produk berpotensi yang untuk menghasilkan produk yang punya nilaiekonomi tinggi seperti produk bakteri asam laktat dan asam organik selain produk silase itu sendiri. produk tersebut organik). asam Invensi (silase ini komplit, mampu menghasilkan ketiga bakteri asam laktat, sekaligus dalam. satu alur produksi. laktat dan asam, organik yang asam PrOduk bakteri dihasilkan pada inVensi ini tidak memerlukan investasi khusus. Ringkasan Invensi invensi 30 yang ransum komplit, skala industri dihasilkan bakteri merupakan produksi silase asam laktat, dan asam organik untuk dalam satu alur (sistem) produksi. Invensi menerapkan teknologi, fermentasi an-aerob untuk menghasilkan silase ransum komplit dan pengolahan cairan hasil proses . .. .. .. . .... 5 fermentasi untuk menghasilkan rendemen dan supernatan yang berturut-turut merijadi produk bakteri asam laktat dan asam organik. 5 Uraian Singkat Gambar Gambar menunjukkan 1 bakteri komplit, sistem produksi silase ransum asam laktat dan asam organik dengan satu alur produksi. 1 Uraian Lengkap Invensi Produksi bakteri 15 silase asam ransum laktat pada menggunakan Bahan baku perkebunan, yaitu hasil komplit, sistem utama asam satu hasil samping organik alur produksi samping tanaman dan tanaman jagung, hasil samping tanaman sawit, dan hasil samping tanaman ubikayu. Formulasi Ransum Tiga jenis ransum tanaman perkebunan 20 berbahan baku utama hasil samping sebagai perlakuan disusun sesuai dengan kebutuhan ternak sapi perah. samping tanaman jagung Ransum pertama berbasis hash dan bonggol jagung). Ransum kedua berbasis hash samping tanaman sawit (pelepah sawit, serat (daun, batang, lumpur dan bungkil inti , sawit). Sedangkan ransum .ketiga berbasis hasil samping tanaman ubikayu 25 onggok dan kulit dipotong-potong digiling dipakai tetes, 30 agar sapi perah (1985). dengan Bahan ukuran untuk mullah sebagai urea, ubikayu). adalah pakan disajikan pada Tabel 1. dan dari Bahan dedak, di atas cm atau lain yang 1 bungkil kelapa, Ransum disusun sesuai kebutuhan laktasi mengikuti Formula kurang pencampuran. pelengkap dan mineral. pakan tersebut (daun, National Research komposisi kimia Council/NRC ransum komplit . .. .. .. . : ... 6 Tabel 1. Formula Pakan dan Komposisi Kimia Silase Ransum Komplit Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubikayu Komposisi (% Berat Kering) Bahan Pakan Formula Pakan Rumput gajah Jerami jagung Tongkol jagung Kulit jagung Jagung afkir 20,00 18,69 3,00 5,00 13,74 Daun sawit Lumpur sawit Serat buah sawit Bungkil inti sawit Daun ubikayu Kulit ubikayu Onggok Bungkil kelapa Dedak padi Molases Urea Premiks" Total Tabel 1. 20,00 20,00 5,00 10,00 13,03 12,77 11,00 25,00 3,00 0,47 0,10 100 11,00 25,00 3,00 0,10 0,10 100 10,21 17,39 13,10 11,00 25,00 3,00 0,20 0,10 100 Lanjutan Bahan Pakan Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubikayu Komposisi (% Berat Kering) Komposisi Kimia" Protein kasar 9,47 Lemak kasar 3,01' Serta kasar 22,74 Abu 11,59 BETN 53,19 Kalsium 0,29 Pospor 0,55 " Setiap 1- kg premiks mengandung: 30.000 10,35 10,55 21,77 18,56 38,77 0,30 0,60 12,36 6,14 15,83 9,37 56,30 0,33 0,55 ' IU Vit A, 6.,000 Tu Vit D3, 0,70% Ca, 0,01% Mg, 0,33% P, 0,65% Na, 0,08% K, 0,10% S, 0,10% Co, 8,00 ppm Cu, 0,50 ppm I, 50.000 ppm Fe, 40.000 ppm Mn, 30.000 ppm Zn, dan 0,20 ppm Se. ")Hasil analisa laboratorium ilmu dan teknologi pakan 900 IU Vit E, 10 Produksi Silase Ransum Komplit, Asam Organik dan Bakteri Asam Laktat Tiga macam ransom yang telah disusun tersebut di atas 15 dimasukkan ke dalam sembilan silo dan disimpan selama 21 hari dalam kondisi an-aerob. Pada hari ke-21 (produk silase . .. .. .. . "' 7 ransum dari komplit silo dipanen), kran dapat mengalir dibuka agar rembesan wadah yang telah berisi media ke tumbuh bakteri asam laktat silo (BAL). Media berisi BAL kemudian dikultur pada suhu kamar dengan goyangan selama tiga hari. 5 Cell (produk asam (produk BAL) kemudian organik) dipisahkan menggunakan dari supernatannya centrifugasi 10.000 g selama 15 menit. Bakteri cairan, 10 asam rembesan, laktat atau asam organik dan hasil selama proses fermentasi. pengepresan diperoleh dari yang dihasilkan Kedua produk tersebut dipisahkan menggunakan filtrasi berpori < pm atau sentrifugasi pada 1 10.000 g selama 15 menit. Tabel 2. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Cairan Silase Ransum Komplit 15 Perlakuan Jumlah Koloni (logio cfu/ml) Silase Jagung 6, 05a ±0, 19 Silase Sawit 5, 82b ±0, 07 Silase Ubi Kayu 5,14c±0,03 Evaluasi Kualitas Silase Ransum Komplit, Asam Organik dan Bakteri Asam Laktat Produk 20 .. Organik, yang dan. dihasilkan (Silase Ransum Bakteri 'Asam Laktat) dari Komplit, masing Asam masinq perla kuan ransum dievaluasi kualitasnya baik secara fisik, kimia, maupun penampilan serta 25 fisik, kemampuan pencernaan untuk biologi. jenis pH, produk (Escherichia produk silase kehilangan bahan kecernaan in yang dan melawan coli selama Data dari diukur jumlah bakteri dan ransum kering vitro. Peubah antara mikroorganisma, patogen Salmonella komplit lain saluran spp). Khusus dievaluasi penyimpanan rancangan 4 bulan, acak dianalisis ragam dan jika berbeda diuji Duncan. juga dan lengkap .. .. .. . Produk ." '1: 8 Odi 0.0 41 Silase Ransum Komplit I: Tabel 3. menunjukkan bahwa warna semua silase ransum komplit yang dipergunakan dalam penelitian ini sama seperti asalnya 5 menandakan bahwa silase yang dihasilkan berkualitas tnggi. Warna campuran ransum komplit didominasi oleh warna hijau dari rumput, daun jagung, dan daun sawit; warna 10 yang kuning dari dedak jagung, atau kulit jagung; sedangkan warna cokiat muncul dari pemakaian bungkil kelapa dan bungkil inti sawit. Meskipun sudah difermentasi selama enam minggu, warna tersebut masih tetap mendominasi produk Macaulay silase. berkualitas sampai melaporkan (2004) balk ditunjukkan kuning atau hijau bahwa dengan kecoklatan silase warna yang hijau terang tergantung pada bahan pakan yang dipergunakan. 15 Tabel Karakteristik Silase Ransum Komplit Berbasis Hasil 3. Sarnping Jagung, Peubah Sawit dan Ubi Kayu Perlakuan Silase Sawit Campuran hijau, kuning dan cokiat Silase Jagung Campuran hijau, kuning dan cokiat Warna Bau Keberadaan jamur (%) laktat. yang fermentasi asam laktat Khas fermentasi asam laktat 7,64 3,83 tidak ada Khas - Indikator bau dihasilkan ini silase berkualitas fermentasi 25 menyengat. yang balk fermentasi lebih membuktikan balk. dilaporkan oleh Saun dan Heinrichs bahwa hijau, kuning dan cokiat Khas fermentasi asam laktat Semua perlakuan menunjukkan bau khas 20 Silase Ubikayu Campuran akan karena mengandung asam Bau (2008) mempunyai silase laktat juga yang menyatakan bau asam laktat, bahwa asam seperti bukan bau susu yang .. 11 9 Tidak kehadiran silase jamur. silase adalah 5 semua Silase yang keberadaan disusul oleh sedangkan silase ransum silase sekitar 10 jagung saiwt jagung (7.64%), (3.83%), ubikayu tidak (2007) lebih rendah dari bahwa keberadaan jamur pada produk Munculnya erat ini jamur pada hubungannya dengan silase berbasis keberadaan udara pada kedua silase tersebut yang diakibatkan oleh tingginya kelembaban pada kedua bahan tersebut. ransum komplit berbasis hasil samping jagung, dan ubi dan 3,85 kayu setelah (Tabel 4). ransum komplit sekali (ditandai Macaulay tergolong 20 sawit tertinggi berbasis penelitian 10%. berbasis berbasis komplit dari (oksigen) pH 15 dan jamurnya bebas Meskipun demikian persentase jamur pada pernyataan Davies komplit silase ditemukan adanya jamur. didapatkan dihasiikan ransum kemudian yang yang pH (2004) pada tersebut minggu 6 Nilai mempunyai dengan ensilase adalah ini kualitas pH juga 3,80; bahwa fermentasi McCullough <4). menyatakan bahwa silase menunjukkan mengindikasikan baik bahwa 3,90 silase yang baik (1978) dan silase dengan pH yang berkualitas sawit 3,2-4,2 sekali. silase Nilai ransum komplit sudah layak disimpan. Tabel 4. Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit Perlakuan Peubah pH Silase Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Silase Jagung Silasc Sawit 3,90a±0,05 9,2x105a±0,46 8,5x104b±0,07 3,80':±0,01 Silase Ubi kayu 3,85b±0,01 8, Ox104bc±0, 13 (cfu/g) Kehilangan WSC (%BK) Kadar N-Amonia (%TN) Kehilangan Bahan Kering (%) 4,171)10,24 2, 92c ±0, 19 7,99-10,95 7,1810,42 7,20a±0,45 4,60bc±1,07 5,68a±0,46 7,68±0,98 4,00c±0,61 4.41 4. 1 . 10 Analisis (P<0,05) 5 Nilai komplit (Tabel Kizilsisek silasi yaitu komposisi Perlakuan lebih 15 silase silase ransum asam dengan baku dan fisik komplit laktat koloni bakteri pada laporan tipe dan silo kimia. yang asam dari pada perlakuan yang lainnya, tinggi. mempunyai jagung ransum komplit ubi kayu. jumlah disebabkan menyatakan bahwa pH silase (2001) produksi 3,90 mikrobial sejalan secara tertinggi yaitu ini dan bahan pH sawit rendah dibanding dengan silase ransum .dan silase oleh dengan ini bahwa Sementara Kung dan Shaver nilai perlakuan kimia Hal (2005) dan komplit antar pH kualitas berhubungan 3,80 ransum perlakuan. mempengaruhi jenis nyata terendah terlihat pada perlakuan silase al. silase ransum jagung et pH silase bahan, masing-masing bahwa perlakuan oleh Perbedaan 3). berbedanya 10 pH perlakuan pada menunjukkan dipengaruhi komplit. ransum ragam 4.0 Hal pH komplit yang sawit ini juga didukung laktat yang lebih banyak sehingga memproduksi asam lebih tinggi. 20 Perlakuan silase ransum komplit jagung memperlihatkan jumlah koloni bakteri asam laktat tertinggi (9,2x105 diikuti perlakuan silase cfu/g), silase ransum komplit McDonald et al. .hidup 25 mulai 4,0 -sampai dainnasus (cerevisae) Sementara Streptococcus 4,5 sampai 5,0. subur asam 30 pH pada pH laktat diperkirakan carbohydrate jagung, (8,5x104 dapat 6,8. Menurut cfu/g),. dapat bertahan Bahken bertahan umumnya sawit dan Pediococcus pada- bertahan pada pH pH 3,5. sekitar Sedangkan spesies Lactobacillus akan tumbuh 4,5 pada sampai (WSC), 6,4. perlakuan terkait tinggi dari sawit. dari komplit bakteri asam laktat (1991) dari kayu ubi ransum silase dengan dimana Tingginya populasi ransum ketersediaan bakteri komplit water jagung soluble kandungan WSC pada jagung lebih Meskipun WSC pada ubikayu lebih tinggi tetapi jumlah bakteri asam laktat yang **** OOOO a 1 * O 41 , 11 dihasilkan masih lebih rendah dari silase jagung. Hal diduga ubikayu terkait dengan kuat diduga yang telah adanya racun HCN pada pertumbuhan merighambat bakteri ini asam laktat. Kandungan 5 WSC sawit jagung, 8.71%, 6.71, penelitian pada perlakuan dan ubikayu dan 13.14%. melebihi ini Silase ransom komplit turut adalah sebesar berturut Konsentrasi WSC kebutuhan minimal untuk jalannya fermentasi asam laktat yang baik. 10 melaporkan (1991) bahwa silase mendukung McDonald et al WSC kandungan pada minimal untuk mendukung jalannya fermentasi an aerob yang baik adalah 35% BK. Pemakaian item yang dimanfaatkan Perlakuan tertinggi silase yaitu silase sawit et al. 20 setiap perlakuan adalah nyata berbeda yang mengindikasikan bahwa WSC bukan satu-satunya (P <0..05) 15 WSC 5.68% tumbuh memperlihatkan diikuti silase menyatakan bahwa proSes biologis mikroorganisma. kehilangan jagung bakteri asam sederhana menjadi asam laktat. WSC (4.17%), seperti disajikan pada Tabel (2.92%) (2004) aktivitas ubikayu untuk dan Jones 3. fermentasi merupakan laktat mengkopversi gula Komponen gula dimanfaatkan mulai dari fase awal ensilase sampai terjadinya fase stabil yang tidak 25 ditandai dengan terjadi kandungan- lagi WSC dcminannya penurunan pada silase bakteri asam laktat Tingginya pH. ubikayu dan penurpnan sangat beralasan mengingat kandungan WSC awal ubikayu adalah yang tertinggi. Kandungan ammonia sawit dan ubikayu 3.88, 30 dan 1.99, Kandungan 0.48%, adanya N normal. komplit sebelum ensilase setelah 7.68% ditemukan yang dan ransom 6 dan berturut turut meningkat menjadi minggu perbedaan berbasis proses yang nyata 7.99, ensilase. antar jagung, sebesar 7.18, Tidak perlakuan. ammonia pada penelitian ini masih dalam batasan Saun dan Heinrichs (2008), Macaulay (2004), .. .. .. . . 12 dan Kung ammonia dan Shaver silase melaporkan (2001) dikatakan normal jika bahwa kandungan kandungannya 1ebih rendah dari 10%. 5 Produk TI: Tabel Bakteri Asam Laktat Rataan Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat 5. Terhadap E. coli ayam (cm) cfu/ml) 108 Zona Hambat Silase 10 x (9 104 101 Rataan Jagung 0,54ab±0,10 0,36bc±0,18 0, 23cd±0, 01 0,38±0,10 Sawit 0,61a±0,04 0,19cd±0,15 0,01d±0,01 0,27±0,07 Ubi Kayu 0,21Cd ±0,08 0,36bC ±0,12 0,08d±0,03 0,22±0,08 Rataan 0,45a±0,08 0,30b±0,15 0,10c±0,02 Aktivitas antimikroba bakteri asam laktat terhadap E. coil ayam disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa endapan silase komplit ransurn tidak mempengaruhi -aktivitas antimikroba tetapi jumlah bakteri asam laktat dan interaksinya 15 antimikroba. nyata mempengakuhi Kemampuan aktivitas laktat terhadap endapan (P<0,05) silase E. antimikroba aktivitas bakteri asam coil ayam memperlihatkan bahwa perlakuan ransum komplit jagung memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan endapan silase ransum komplit sawit 20 dan endapan silase ransurn komplit (0,38 vs 0,27 dan 0,22 cm). Perlakuan nyata kayu dengan disebabkan dari endapan perlakuan silase ransum endapan komplit silase ransum tetapi memperlihatkan perbedaan nyata perlakuan 25 kayu ubi edapan secara endapan silase ransum kuantitas, silase ransurn komplit endapan komplit sawit tidak komplit (P<0,05) jagung. silase yang jagung lebih ubi dengan Hal ini berasal tinggi jumlah koloninya dibandingkan endapan silase ransum komplit " .. .. .. 13 ubi kayo dan endapan silase ransum komplit sawit, berp.engaruh terhadap aktivitas antimikroba Jumlah bakteri metabolit 5 laktat juga terus antimikroba seperti propionat, CO2, bakteriosin mempunyai laktat semakin tersebut bakteriosin. 10 asam dan asam Alakomi yang et sehingga asam laktat, hidrogen al. bakteri oleh asam senyawa asetat, asam peroksida dan melaporkan (2000) diproduksi sekunder menghasilkan untuk diasetil, yang dihasilkan. produk-produk meningkat bekerja sehingga bakteri bahwa asam laktat kemampuan untuk merusak membran lapisan liar dari bakteri gram negatif sehingga rnembatasi kerja dari bakteri patogen tersebut. Produk III: Asam Organik Kombinasi asam organik yang terdapat- di 15 silase ini efektifitas bakteri al. yang (2002) propionat melaporkan dari hal kombinasi uji. 1:2:3 asam organik asam dan organik 1:2:5) dalam et aktivitas (format, tunggal cairan Chaveerach dimana sama asam organik dengan perbandingan dibandingkan dengan garam dari dalam menghambat pertumbuhan bakterisidal 20 membantu dalam asetat, iebih balk. menghaMbat Campylobacter spp. Aktivitas antibakteri asam organik akan tinggi apabila berada dalam bentuk 25 tak terdisosiasi bakteri tak terdisosiasi. akan patogen dan berdifusi masuk menghancurkan Asam organik yang kedalam membran sel sitoplasmanya atau menghambat pertumbuhan (inaktivasi enzim dekarboksilase dan katalase 30 bakteri) (Mroz, penelitian Levison antibakteri dari dan pH. aktivitas (1973) 2005). Selain menunjukkan asam organik dipengaruhi bahwa oleh itu hasil aktivitas nilai pKa Semakin tinggi nilai pKa maka semakin tinggi pula antibakterinya, sedangkan peningkatan nilai pH . .. .. .. penurunan aktivitas . 00 0 100 SOO WO 14 rnenyebabkan .*. . antibakteri dari 41, III asam organik. Tabel 6. Daya Hambat Cairan Silase Ransum Komplit Terhadap 5 E. coil Bahan Zona Hambat Dosis Rataan (%) 1 2 3 Cairan Silase 25 0,230 0,320 0,190 0,260 Cairan Silase 50 0,490 0,430 0,350 0,423 .. .. .. . . 15 Klaim 1. Proses produksi laktat, dan silase asam ransum organik bakteri komplit, dengan sistem satu asam alur produksi yang meliputi tahap-tahap: 5 memasukkan silase ransum komplit dalam ke silo dan menyimpannya selama 21 hari dalam kondisi an-aerob, memanen produk silase ransum komplit pada hari ke-21 dan membuka kran silo agar rembesan dari silo dapat mengalir ke wadah yang telah berisi media tumbuh 10 bakteri asam laktat, mengkultur media berisi bakteri asam laktat pada suhu kamar dengan goyangan selama tiga hari, memisahkan produk supernatannya 15 bakteri (produk. filtrasi berpori < µm 1 asam asam laktat organik) atau dari menggunakan centrifugasi 10.000 g selama 15 menit. 2. /0 Silase ransum komplit yang berbahan baku utama berasal dari hasil samping tanaman jagung, hasil samping tanaman saWit, dan hasil samping tanaman ubikayu. Komposisi utama berasal .klaim 25 silase 2 ransum dari terdiri tongkol jagung, kelapa, dedak hasil .dari- kulit padi, komplit yang samping tanaman rumput jagung, molases, berbahan baku jagung pada gajah, jerami jagung., jagung afkir, bungkil urea, dan premiks, yang berdasarkan berat kering dicirikan dengan 20,00% rumput gajah, 5,00% 18,69% kuling jerami jagung, jagung, 13,74% 3,00% jagung tongkol jagung, afkir, 11 00% bungkil kelapa, 25,00% dedak padi, 3,00% molases, 0,47% urea, dan 0,10% premiks. .. .. .. . . 16 4. Komposisi utama klaim berasal serat kelapa, ransum dari terdiri 2 sawit, 5 silase sawit, padi, yang samping hasil dari rumput buah dedak komplit tanaman gajah, daun bungkil molases, berbahan inti urea, dan baku sawit sawit, sawit, pada lumpur bungkil premiks, yang berdasarkan berat kering dicirikan dengan 20,00% rumput gajah, 5,00% serat buah daun sawit, bungkil kelapa, urea, 10 5. Komposisi berasal klaim 2 lumpur sawit, 13,03% inti sawit, 11,00% 3,00% molases, 0,10% ransum komplit bungkil premiks, dengan 17,39% bungkil kelapa, yang berbahan baku dari hasil samping tanaman ubikayu pada onggok, dan ubikayu, 20 bungkil terdiri dari rumput gajah, dicirikan urea, 12,77% 25,00% dedak padi, silase utama urea, 10,00% dan 0,10% premiks. ubikayu, 15 sawit, kelapa, yang 20,00% kulit dedak berdasarkan rumput ubikayu, gajah, 13,10% 25,00% dedak padi, dan 0,10%. premiks. daun ubikayu, padi, kulit molases, berat 10,21% onggok, 3,00% molases, kering daun 11,00% 0,20% .. 3. Deskripsi - IND - Abstrak 17 Abstrak PROSES PRODUKSI SILASE RANSUM KOMPLIT, BAKTERI ASAM LAKTAT, DAN ASAM ORGANIK DENGAN SISTEM SATU ALUR 5 Proses dengan silase ransum komplit memfermentasi secara an-aerob ransum minimal 10 produksi satu memproduksi samping Bahan minclgu. silase tanaman baku ransum jagung, yang komplit hasil komplit selama digunakan berasal samping dihasilkan untuk dari tanaman hasil sawit, dan hasil samping tanaman ubikayu. Bakteri asam laktat dan asam organik diperoleh dari cairan atau rembesan yang dihasilkan selama proses fermentasi yang dipisahkan rnenggunakan 15 filtrasi selama berpori 15 mempunyai bentuk juga 20 < menit. 1 terkapsulasi kemampuan atau Bakteri kemampuan dengan pm asam menghambat sentrifugasi asam menghambat bakteri maupun tidak organik yang bakteri laktat pada 10.000 yang dihasilkan patogen balk dalam terkapsulasi. dihasilkan, patogen garam maupun tidak dalam bentuk garam. g baik Demikian mempunyai dalam bentuk, ..... *** ..... * el 4 4. Deskripsi - IND - Gambar Produksi Si lase (Produk 1) ** ** 0 Produksi Bakteri Asam Laktat (Produk II) BUNKER Gambar 1. Produksi Asam Organik (Produk III)