tatalaksana padang penggembalaan

advertisement
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PERFORMA DAN KUALITAS KARKAS KELINCI YANG DIBERI
SILASE RANSUM KOMPLIT BERBAHAN BAKU LOKAL DALAM
UPAYA PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN.
Arifah Rizqiani
(D24062977/2006)
(Ketua)
Angga Jatmiko Utomo (D24061013/2006) (Anggota)
Dicky Zulharman
(Anggota)
(D24061355/2006)
TARGET LUARAN
- Informasi formula pakan berbahan lokal pada
kelinci
- Informasi teknologi pengawetan pakan dalam
bentuk silase ransum komplit
- Informasi respon pemberian silase ransum
komplit dibandingkan dengan pellet ransum
komplit pada performa dan kualitas daging pada
kelinci
>
Hijauan Segar
(Rumput Lapang+ daun ubi kayu)
Konsentrat
Dikeringkan (jemur)
Digiling (tepung)
Diformulasikan
sesuai kebutuhan
Dicampur (mixing)
Silase Ransum
Komplit
(Anaerob, selama
± 1 bulan)
Pellet Ransum
Komplit (Aerob)
Penyiapan Bakteri Asam Laktat
- Bakteri Asam Laktat (BAL) yang telah diremajakan
ditumbuhkan kembali di media broth dengan bahan MRSB
(52 gr/liter) dan di inkubasi selama 2 hari. Kemudian
diencerkan menggunakan Aquades. BAL yang telah
diencerkan tersebut siap untuk disemprotkan ke bahan.
Persiapan Kandang
- Kandang sebanyak 12 buah sebelum digunakan
dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian kandang dilengkapi
tempat pakan dari semen dan tempat minum dari botol
minum khusus kelinci. Masing-masing kandang ditempati
seekor kelinci umur 4 bulan.
Pemeliharaan
12 ekor kelinci jantan lokal peranakan New
Zealand White lepas sapih diberi salah satu dari 3
perlakuan ransum yaitu :
R1 = Silase Ransum komplit
R2 = Pellet Ransum komplit
Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari,
pada pagi hari pukul 07.00 – 08.00 WIB dan pada
sore hari pada pukul 16.00 – 17.00 WIB.
Konsumsi Pakan Per Hari:
= Konsumsi selama pemeliharaan (gram/ekor)
Lama Penelitian (35 hari)
Pertambahan Bobot Badan (PBB)
= Bobot akhir –Bobot awal (g/ekor)
Lama Penelitian (35 hari)
Efisiensi pakan
= Pertambahan Bobot Badan(gram/ekor/hari)
Konsumsi pakan (gram/ekor/hari)
Persentase karkas
= Bobot Karkas kelinci X 100%
Bobot Hidup Kelinci
Persentase Mortalitas
= Jumlah kematian kelinci X 100%
Jumlah kelinci yang dipelihara
Kadar Lemak Daging Kelinci bagian paha
= kadar lemak (%) x berat sample (berat paha)
1.
Informasi formula pakan berbahan lokal pada kelinci
Untuk luaran ini telah dicapai, dengan formula sebagai berikut :
Bahan Pakan
Persentase penggunaan (dalam
BK)
Rumput Lapang
25
Daun Ubi Jalar
5
Jagung
31.5
Dedak Padi
15
Bungkil Inti Sawit
5
Bungkil Kedelai
15
Tepung Ikan
1
Premix
0,5
DCP
1
CPO
0,5
NaCl
0,5
2. Informasi teknologi silase ransum komplit
2.1 Persiapan Hijauan
Proses persiapan hijauan telah dilakukan 100%, menggunakan tepung
rumput dan tepung daun ubi. Walaupun dalam proses penyiapan ini
membutuhkan waktu yang lebih lama.
2.2 Penyiapan Bakteri Asam Laktat
Bakteri asam laktat telah berhasil dilakukan dengan total bakteri count
(TFC) sekitar 106-107 CFU.
2.3 proses pembuatan silase
hasil komposisi kimia dari pakan silase ransum komplit adalah sebagai
berikut (100% BK) : abu 9,32%, protein kasar 14,32 %, serat kasar
23,04 %, Lemak kasar 3,25%, BETN 50,05%.
3. Informasi respon pemberian silase ransum komplit dibandingkan
dengan pellet ransum komplit pada performa dan kualitas daging
kelinci.
3.1 Persiapan kandang
Pembersihan kandang telah dilakukan meliputi pembersihan kandang,
tempat pakan dan tempat minum.
3.2 Pemeliharaan kelinci
Adapun peubah yang kami amati adalah pertambahan bobot badan,
konsumsi pakan, efisiensi pakan, persentase karkas, kadar lemak
pada paha dan persentase mortalitas, yang disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Rataan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot
badan akhir, efisiensi pakan, persentase karkas, kadar lemak pada
bagian paha dan mortalitas
Peubah
Perlakuan
R1
R2
Konsumsi BK (g/e/hari)
819,99±56,95
645,74±19,16
Bobot Hidup (kg)
1906,45±135,8
0a
1663,15
±110,07b
PBB (g/e/hari)
17,60 ±10,92
17,29± 15,30
Efisiensi Pakan
0,15 ±0,01
0,13 ±0,02
Persentase Karkas (%)
54,29± 2,53
49,49 ±1,08
Kadar Lemak pada
bagian paha (%)
0,18±0,06
0,15±0,03
Mortalitas (%)
0
0
Dalam proses penyiapan hijauan dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk pengeringan hijauan. Hal ini dikarenakan
hijauan berupa daun ubi kering untuk musim saat ini, sulit
ditemukan dan membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk mengeringkannya.
 Solusi dari permasalahan ini adalah pemisahan antara
fraksi batang dengan fraksi daun hijauan
Kendala dari penyiapan bakteri asam laktat (BAL) ini
adalah sulit tumbuhnya bakteri tersebut, dikarenakan
adanya kontaminasi dengan bakteri lain.. Dengan
demiikan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mendapatkan
bakteri
tersebut
kemudian
meremajakannya.
Solusi yang akan dilakukan untuk mendapatkan bakteri
asam laktat ini adalah bekerja secara steril, berdasarkan
SOP.
Kendala yang dihadapi dalam proses penyiapan
kandang dan peralatannya adalah tempat minum yang
digunakan tidak bekerja dengan baik.
Solusi
untuk
mengatasi
masalah
ini
adalah
memberikan pada tutup botol yang terbuat dengan karet,
agar tidak dimakan oleh kelinci.
Proses pemeliharaan yang dilakukan sebelumnya tidak
ada
masalah.
Sedangkan
pada
penelitian
untuk
konfirmasi ditemukan kendalaberupa kematian kelinci
yang tinggi (>50%).
Solusi
yang
dilakukan
pengganti berumur 3 bulan
adalah
membeli
kelinci
Keterangan
Debet
Dikti
Rp. 4.900.000
Pembelian bahan-bahan
Rp. 1.641.850
Pembelian Alat-alat
Rp. 334.900
Rp. 1.622.500
Jasa pembuatan pakan
Transportasi
Sewa pengilingan dll
Saldo Akhir
Kredit
Rp.
547.750
Rp.
250.000
Rp.
273.000
- Kelinci yang dipelihara
- Kandang yang digunakan
Pakan pellet
Download