BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan isu global yang terus dieksplorasi baik di negara maju maupun negara berkembang. Ada beberapa masalah umum yang berbeda dari kepuasan kerja di negara-negara maju dan berkembang, yang perlu diperhatikan dan menjadi faktor terpenting bagi perusahaan adalah tingkat kepuasan kerja karyawan. Accenture, sebuah lembaga konsultasi bisnis dan manajemen asal Amerika Serikat mengeluarkan hasil studi terbaru mereka yang dilakukan pada bulan November 2014, Accenture melakukan survei global terhadap 3600 profesional bisnis dari organisasi kecil, menengah hingga skala besar di 30 negara, termasuk juga Indonesia Hasil survei tersebut mendapati penurunan tingkat kepuasan kerja dari hasil survei di tahun sebelumnya. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey Menurut Accenture, penurunan tingkat kepuasan kerja ini terjadi diakibatkan tidak terpenuhinya faktor-faktor kepuasan kerja karyawan. Seperti dikatakan Mangkunegara (2013) kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, maupun mutu pengawasan. 1 2 Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan atau organisasi, baik yang menawarkan jasa ataupun produk. Banyak pebisnis mempunyai strategi, rencana, dan produk atau jasa yang luar biasa namun mengalami kegagalan dikarenakan tidak benar-benar memahami manajemen sumber daya manusia (Snell dan Bohlander, 2012). Untuk mencapai kesuksesan dan dapat selalu berkembang, suatu perusahaan atau organisasi perlu memperhatikan bagaimana mereka mengelola dan memperlakukan sumber daya manusianya, agar dapat menunjang kesuksesan aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan mereka. Menurut penelitian ilmiah yang dijalankan oleh Rizwan Saleem et all (2010) ditemukan hasil penelitian yang menguatkan bukti bahwa motivasi kerja secara signifikan berpengaruh terhadap perubahan pada kepuasan kerja. Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kenyataannya di lapangan, karyawan-karyawan yang dikatakan mempunyai motivasi kerja yang baik adalah mereka yang memiliki semangat dan berkeinginan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, mempunyai kehendak untuk berhasil dalam tugas yang berdasarkan pada keinginan untuk maju dan berkembang. Sebaliknya karyawan-karyawan yang tidak termotivasi adalah mereka yang bermalas-malasan, menyelesaikan pekerjaan sekehendak hatinya, tidak mempunyai ambisi untuk maju dan berkembang serta selalu menyalahkan kondisi dan lingkungan tempat dimana mereka bekerja. Seseorang yang dengan sadar terlibat dalam aktivitas organisasi biasanya mempunyai latar belakang atau motivasi tertentu. Menurut Mathis dan Jackson (2010), penilaian kinerja adalah suatu proses evaluasi mengenai sebaik apa pekerja melakukan pekerjaan mereka dibandingkan dengan serangkaian standar yang ditetapkan dan bagaimana menyampaikan informasi tersebut terhadap karyawan. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk mengelola upah dan gaji, memberikan umpan balik kinerja, dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan individual. Penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokus penilaian kinerja adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif di masa yang akan datang. Dengan demikian perusahaan dapat menjadi objektif di dalam menentukan kebijakan dan memberikan umpan balik kepada karyawannya. 3 PT. Swadharma Duta Data merupakan perusahaan yang berfokus dalam jasa pelayanan teknologi informasi, perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1998. PT. Swadharma Duta Data memiliki kurang lebih 100 orang karyawan dan secara konsisten telah menerapkan ISO 9001 : 2008 - Sistem Manajemen Mutu untuk memastikan standar yang sangat berkualitas pada produk dan jasa yang dihasilkan. Bagi PT. Swadharma Duta Data karyawan merupakan aset yang harus dikelola dengan baik, salah satu caranya dengan rutin mengadakan pelatiahan pengembangan kinerja yang dapat menambah skill maupun pengetahuan karyawan. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan meyakini bahwa karyawan berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian yang akan dihasilkan oleh perusahaan, pengelolaan karyawan juga dapat memberikan keuntungan dan dapat meningkatkan citra baik perusahaan. Dengan jumlah karyawan yang cukup memadai saat ini, perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja. Hal ini disebutkan karena faktor dari tiap karyawan yang berbeda-beda yang menjadi pemicu penurunan tingkat kepuasan karyawan dalam suatu perusahaan. Maka tidak dapat dipungkiri seringnya terjadi masalah disebabkan oleh pengaruh motivasi dan penilaian kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja mereka di tempat kerja. Berikut ini adalah data absensi karyawan yang diperoleh dari PT. Swadharma Duta Data Tabel 1.1 Absensi Karyawan PT. Swadharma Duta Data tahun 2014 Bulan Working Day (tidak hadir) Januari 12 Februari 49 Maret 43 April 22 Mei 38 4 Juni 13 Juli 40 Agustus 30 September 14 Oktober 21 November 34 Desember 15 Sumber: PT. Swadharma Duta Data Dari tabel 1.1 berdasarkan laporan absensi karyawan diketahui adanya fluktuasi tingkat absensi hinga akhir tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer HRD PT. Swadharma Duta Data bahwa masih ada banyak karyawan yang datang terlambat ke kantor, dan jarangnya karyawan yang datang ke kantor dikarenakan kurangnya kesadaran dan motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Berikut ini adalah data turnover karyawan yang diperoleh dari PT. Swadharma Duta Data : Tabel 1.2 Turnover Karyawan PT. Swadharma Duta Data Jumlah Karyawan yang Karyawan yang Tingkat Karyawan Keluar Masuk Turnover 2011 104 8 6 7,6% 2012 102 11 11 10,7% 2013 102 13 15 12,7% 2014 104 14 12 13,4% Tahun Sumber: PT. Swadharma Duta Data 2015 Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa banyak karyawan yang mempunyai keinginan untuk meninggalkan perusahaan, serta menunjukkan kemungkinan bahwa 5 tingkat turnover karyawan untuk tahun – tahun yang akan datang akan meningkat. Ini dapat menjadi masalah bagi perusahaan apabila karyawan – karyawan tersebut keluar meninggalkan perusahaan karena akan meningkatkan biaya – biaya perusahaan. Dari permasalahan tersebut, mulai dari tingkat absensi karyawan dan tingkat turnover yang cenderung fluktuatif dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebabnya adalah penurunan tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Swadharma Duta Data. Oleh karena itu perushaan perlu memberikan perhatian kepada kepuasan kerja para karyawannya dengan mengelolanya sebaik mungkin. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas akan dilakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan dan Penilaian Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Swadharma Duta. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data? 2. Apakah penilaian kinerja karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data? 3. Apakah motivasi kerja dan penilaian kinerja karyawan secara simlutan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data? 1.3 Ruang Lingkup Dalam menganalisa masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan, maka faktor-faktor yang menjadi fokus adalah : 1. Efektivitas motivasi dan penilaian kinerja karyawan. 2. Analisa faktor motivasi dan penilaian kinerja karyawan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 3. Data yang diambil bersifat primer, data primer diambil dan dikumpulkan langsung dari lapangan sedangkan data sekunder berasal dari institusi research 5. Penelitian dilakukan sampai bulan Desember 2015 6 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara penilaian kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara motivasi kerja dan penilaian kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja pada PT. Swadharma Duta Data 1.5 Manfaat Penelitian Selain untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut 1. Manfaat Akademis • Bagi peneliti, sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dan analitis dengan didasari oleh ilmu yang dipelajari selama perkuliahan, khususnya mengenai manajemen sumber daya manusia, motivasi kerja, penilaian kinerja, dan kepuasan kerja karyawan. • Bagi pembaca, untuk menambah informasi dan sebagai acuan untuk penelitian serupa di masa akan datang. 2. Manfaat Praktis Bagi perusahaan maupun badan usaha lain yakni untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan penilaian kinerja teradap kepuasan kerja karyawan. Kemudian hasilnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan menyusun kebijakan pemimpin untuk meningkatkan kepuasan karyawan. 1.6 State of The Art Tabel 1.3 State of the art Variabel Peneliti Hasil 7 Manajemen harus Effect of Work Rizwan Saleem, memastikan bahwa Motivation on Job Azeem Mahmood dan karyawannya memiliki Satisfaction in Mobile Asif Mahmood (2010) kemampuan untuk Telecommunication melakukan Service Organizations of pekerjaannya. Dengan Pakistan demikian manajemen akan dapat mengetahui karyawan mana yang dapat bekerja secara efektif dengan kemampuan dan keterampilan yang ditambah dengan motivasi kerja. Akibatnya jika ada karyawan yang gagal untuk meningkatkan kinerja kerja meskipun manajemen telah memotivasi karyawan tersebut, itu bisa menjadi tanda kurangnya kemampuan, dan sinyal dari kebutuhan pelatihan. Seperti yang kita tau bahwa pelatihan adalah pengembangan sistematis dari sikap karyawan, keterampilan dan pengetahuan. 8 Muhammad Adeel Effects of Performance Appraisal Politics on Job Satisfaction, Turnover Intention and Loyalty to Supervisor Arshad, Muhammad Tahir Masood, dan Ghazala Amin (2014) Studi ini pada dasarnya membuktikan bahwa mengurangi unsur politik di dalam penilaian kinerja akan meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas kepada atasan. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah untuk membahas peran politik di dalam penilaian kinerja mempengaruhi loyalitas kepada atasan yang merupakan variabel penting. Jika karyawan melihat kecenderungan politik penilaian kinerja rendah, mereka akhirnya akan memiliki sedikit niat untuk mrnambah kesetiaan mereka kepada atasan akan. 9 Zulfiqar Ahmed Bowra Persepsi keadilan Impact of Fairness of Performance Appraisal dan Asman Nasir (2014) mungkin penting untuk keberhasilan proses on Motivation and Job penilaian dalam hal Satisfaction in Banking membangun kepuasan Sector of Pakistan kerja individu dan motivasi. Dengan demikian, untuk membangun kepuasan dan motivasi, manajer mungkin baikdisarankan untuk memastikan bahwa peserta merasa proses ini dilakukan cukup. Studi penelitian telah dilakukan untuk mengetahui terutama dampak dari kewajaran penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja dan motivasi karyawan dari sektor perbankan di Pakistan. Hasil studi menemukan korelasi positif yang signifikan ditemukan antara keadilan penilaian kinerja dan kepuasan kerja. 10 The Influence of Competence, H. Muhammad Arifin (2015) Kompetensi berpengaruh positif dan Motivation, and signifikan kepuasan Organisational Culture kerja guru, selama to High School Teacher kompetensi, unsur Job Satisfaction and sosial, kepribadian, dan Performance profesionalisme belum diterapkan dengan baik. Itu berbeda dengan motivasi yang mempengaruhi secara positif dan signifikan kepuasan kerja guru bekerja. Sementara itu, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja. Terakhir, kepuasan berpengaruh positif dan signifikan kinerja guru. Jika kepuasan kerja dapat ditingkatkan, hal itu akan mendorong guru untuk meningkatkan kinerja