PENGARUH KAMPANYE IKLAN “#GODISCOVER” TERHADAP

advertisement
PENGARUH KAMPANYE IKLAN
“#GODISCOVER” TERHADAP BRAND
POSITIONING simPATI
Dania Anindhita
Mia Angeline, S.Kom M.M
Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University
Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia
[email protected]
Abstract
The purpose of this study is to determine the relation and the effect between the
advertising campaign "#GoDiscover" against Brand Positioning simPATI. The
methodology used for this research is quantitative research methodology. The data
analysis in this study is using a Likert scale, while data testing is using validit test,
reliability, normality and correlation analysis which aim to determine the relationship
and coefficient determination. To determine the effect, regression analysis, hypothesis
testing as well as for counting data process, we use SPSS 20 program. Sampling
technique used is non-probability sampling, by using purposive sampling method.
Samples selected with predetermined criteria. This research was conducted by
distributing questioners to 130 respondents, and most respondents were male.
Results from this study is that there is a considerable influence #GoDiscover Ad
Campaign to Brand Positioning simPATI that is equal to 62 %, and by 79 %
correlation Ad Campaign #GoDiscover to Brand Positioning simPATI. Results of
meaning
are rejected and
are
hypothesis testing showed that
accepted.Thus it can be concluded that there is a strong enough influence between
advertising campaign simPATI #GoDiscover to Brand Positioning. (DA)
Keyword : Brand Positioning, Kampanye Iklan, simPATI
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan
pengaruh
antara
kampanye
iklan
“#GoDiscover”
terhadap
brand
positioning simPATI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metodologi penelitian kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan skala likert, sedangkan pengujian data dilakukan dengan uji validitas,
reliabilitas, normalitas, dan analisis korelasi yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dan koefisien determinasi. Untuk mengetahui pengaruh, analisis regresi,
uji hipotesis serta untuk proses penghitungan data, dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 20.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel
dipilih dengan kriteria-kriteria yang sesuai dengan yang telah ditentukan. Penelitian
ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 130 responden.Responden
terbanyak dari penelitian ini adalah laki-laki. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat
hubungan
yang
kuat
sebesar
79%
Kampanye
Iklan
#GoDiscover terhadap Brand Positioning simPAT dan terdapat pengaruh yang
cukup kuat bagi Kampanye Iklan #GoDiscover terhadap Brand Positioning simPATI
yaitu sebesar 62%, I. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa
,
artinya
ditolak dan
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang cukup kuat antara Kampanye Iklan simPATI
“#GoDiscover” terhadap Brand Positioning. (DA)
Kata kunci : Brand Positioning, Kampanye Iklan, simPATI
PENDAHULUAN
Kampanye merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, yang di lakukan
secara langsung kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun sebuah kampanye sering kali dilakukan
menggunakan media massa sebagai perantaranya. Iklan dapat dipandang sebagai
media informasi yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai suatu
produk atau brand. Hal ini didukung oleh pernyataan Kothler dalam jurnal Analisis
Keberhasilan Kampanye Iklan dalam Proses Pengambilan Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi (2010) bahwa iklan yang ditampilkan dapat berfungsi sebagai
pengingat akan pentingnya keberadaan suatu brand sehingga dapat membuat
konsumen dapat terus menerus memikirkan brand tersebut. Iklan yang ditampilkan
kini tidak lagi hanya menginformasikan mengenai penjualan produk yang ditawarkan
tapi juga sekaligus sebagai bagian dari strategi pencitraaan dari suatu brand. Oleh
karena itu fenomena yang kini dapat diperhatikan yaitu persaingan yang terjadi dalam
dunia iklan dimana suatau brand sudah mengarah pada persaingan pencitraan yang
nantinya mempengaruhi brand positioning. Terlebih lagi saat ini masyarakat memiliki
pengetahuan yang cukup luas mengenai apa yang dibutuhkan, sehingga mereka dapat
dengan bebas menentukan mana brand terbaik yang akan dipilih sesuai positioning
suatu brand tersebut.
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang merupakan perusahaan di bidang
telekomunikasi yang telah berdiri sejak tahun 1995, memiliki empat provider dengan
kualitas jaringan terbaik. simPATI merupakan salah satu brand milik telkomsel yang
memiliki banyak keunggulan. Diantaranya yaitu ada pada sinyal kuat, koneksi yang
cepat, dan jangkauannya luas (jaringan roaming) dibandingkan dengan para
kompetitornya.
Alasan memilih simPATI sebagai objek penelitian dalam penulisan ini karena
simPATI merupakan brand yang telah lama berdiri sejak 1997. simPATI selalu
berusaha mengikuti kemauan dan tuntutan kebutuhan masyarakat saat ini. simPATI
selalu melakukan berbagai inovasi dengan menawarkan fasilitas sesuai kebutuhan
masyarakat. simPATI sendiri telah menciptakan kesadaran masyarakat terhadap
brandnya, terbukti dari bagaimana simpati telah mendapatkan penghargaanpada ajang
Top Brand Award dimana simPATI mendapatkan pengakuan sebagai layanan Mobile
internet service terbaik selama 14 tahun berturut-turut (tertera pada website Telkom).
Disaat provider kartu selular lain berkampanye iklan paket internet murah,
simPATI lebih memilih untuk melakukan kampenye iklan yang berhubungan dengan
kebiasaan dari masyarakatnya, yaitu mengenai pemanfaatan waktu luang dengan
menggunakan fasilitas Mobile internet berkualitas.
Pada awal tahun 2015 ini simPATI mengeluarkan kampanye iklan yang
bertemakan #GoDiscover, tema besar tersebut merupakan keberlanjutan dari
sosialisasi brand proposition simPATI yang baru, dimana telkomsel pada tahun lalu
baru mengeluarkan Loop yaitu sebuah produk kartu selular yang segmentasinya
adalah anak sekolah dari umu 12-19. Dengan begitu segmentasi darikartu selular
simPATI berubah menjadi 20-30 tahun. Dengan tema #GoDiscover simPATI
sekaligus mengeluarkan tagline terbaru yang pada awalnya adalah “My simPATI My
Style” menjadi “Your everyday discoveries”.
Tema #GoDiscover sendiri merupakan gambaran tentang bagaimana
masyarakat dapat memanfaatkan waktu jeda yang dimiliki setiap harinya dengan
melakukan penemuan baru, berupa informasi positif melalui mobile internet.
Komunikasi yang dilakukan simPATI kepada masyarakat adalah persuasif. Dengan
adanya kampanye iklan “#GoDiscover”, simpati berharap masyarakat dapat
terinspirasi tentang hal-hal kecil disekitar mereka yang dapat di bagi kepada
masyarakat lain. Dan ketika masyarakat mendengar kata “#GoDiscover” maka hal
yang pertama yang teringat adalah brand simPATI bukan brand yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, penelitian ini ingin mengkaji
mengenai:
1. Apakah terdapat hubungan antara kampanye iklan “#GoDiscover” terhadap
Brand Positioning simPATI?
2. Apakah kampanye iklan “#GoDiscover” dapat mempengaruhi brand
positioning simPATI?
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah tertera diatas, maka tujuan penelitian
iniadalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kampanye iklan “#GoDiscover”
terhadap Brand Positioning simPATI.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kampanye iklan “#GoDiscover”
kepada Brand Positioning simPATI.
Landasan Konseptual
Kampanye Iklan
Menurut Leslie B. Snyder dalam buku Kiat dan Strategi Dimensi Komunikasi
Public Relations Campaign (Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations,
2007, p. 23) “A communication campaign is an organized communication activity,
directed at a particular audience, for a particular periode of time to achieve a
particular goal”, yaitu dapat diartikan bahwa kampanye komunikasi merupakan
aktivitas komunikasi yang terorganisasi, yang di lakukan secara langsung kepada
khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Mengembangkan Kampanye Iklan
Menurut Philip Kotler dan Kevil Lane Keller (Keller & Kotler, 2009, p. 246) dalam
perancangan dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, sangatlah penting untuk
membedakan strategi pesan apa yang akan disampaikan oleh iklan tentang merek dan
strategi kreatif mengenai bagaimana iklan mengekspresikan tuntutan merek. Sehingga
kampanye iklan berisi ilmu sekaligus juga seni.
Terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh pengiklan untuk mengembangkan
suatu strategi pesan:
1. Melahirkan dan mengevaluasi pesan:
Merupakan hal yang penting untuk melahirkan sesuatu yang segar dan mencegah
menggunakan daya tarik, yang akan menimbulkan posisi yang sama seperti yang lain.
Saat ini, terdapat banyak sekali iklan mobil yang memiliki kesamaan dalam pesan.
Rata-rata dalam sebuah iklan terdapat sebuah mobil yang dipacu dengan latar di
daerah pegunungan dengan medan yang menanjak.
2. Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif:
Melihat dampak yang diakibatkan karena adanya sebuah iklan tidak tergantung hanya
pada apa yang dikatakan, namun lebih kepada bagaimana dikatakan. Dalam
mempersiapkan kampanye iklan, pengiklan lebih dulu menyiapkan pernyataan
strategi teks (copy Strategy statement) yang didalamnya menjelaskan tujuan, isi,
dukungan, dan nada iklan yang diinginkan seperti apa.
3. Menetapkan media dan mengukur efektivitas:
Setelah proses memilih pesan, tugas yang dilakukan pengiklan selanjutkan adalah
memilih media mana yang digunakan untuk menyampaikannya iklan tersebut. Dalam
tahapan disini adalah memutuskan jangkauan apa yang diinginkan, frekuensi, dan
dampaknya.
Dapat disimpulkan, bahwa kampanye iklan terbaru simPATI yang bertemakan
“#GoDiscover” telah melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan strategi
pesan. Yaitu dengan melahirkan suatu ide baru dengan mengangkat penggunaan
waktu jeda yang dimiliki masyarakat sehari-harinya dengan menemukan informasi
positif dalam kegiatan yang sedang dijalani melalui mobile internet. Kemudian ide
tersebut di kembangkan dnenga pelaksanaannya kreatif, dengan membuat dua versi
iklan yang berlatar di Gym dan Fitting room. Dan setelah itu simPATI memilih
media apa yang digunakan untuk mengeluarkan kampanyenya yaitu Media elektronik,
media cetak, media luar ruang, dan media baru.
Model SUPER “A”
Dalam buku (Hakim, 2006, pp. 49-63), terdapat rumus iklan baik yang disebut
SUPER “A”. Rumus SUPER “A” dipergunakan karena kondisi masyarakat saat ini
yang over-communication. Rumus SUPER A juga memperhatikan rencana strategi
pemasaran, segmentasi konsumen,dan juga menyangkut ciri dan fungsi produk yang
diiklan kan (Jaiz, 2014). Elemen – elemennya adalah:
1) Simple(S)
Simple disini diartikan sederhana dan mudah di pahami. Untuk brand baru
kesederhanaan ini dipahami sebagai “dapat dimengerti dengan sekali liat”. Untuk
produk yang sudah mapan, kesederhanaan dipahami dengan tidak berlebihannya
suatu elemen, namun tetap komunikatif.
2) Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang lihat setiap
harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan
3)
4)
5)
6)
sehingga pada saat melihat iklan pertama kali khalayak akan berdecak kagum. Iklan
seperti ini akan selalu diingat dan menjadi top of mind, paling tidak dalam
segmentnya.
Persuasive (P)
Persuasif disebut juga dengan upaya membujuk seseorang, untuk melakukan apa
yang kita inginkan. Iklan persuasif mampu menggerakan konsumen untuk
mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
Entertaiment(E)
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi atau perasaaan
konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terhatu. Iklan seperti itu
mampu mengangkat rasa simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan.
Relevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak harus lugas,
yaitu langsung menunjukan bahwa isi iklan tersebut mengajak agar konsumen segera
menggunakan produk atau jasa dari brand yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus
menggunakan berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan
lain-lain. Namun isi iklan harus relevan.
Acceptable (A)
Acceptable atau penerimaan sangatlah berkaitan dengan budaya yang berlaku di
masyarakat. Membandingkan secara langsung produk competitor dengan produk
yang kita iklankan, dirasa tidak dapat diterima oleh masyarakat. Begitu juga dengan
iklan yang menampilkan kekerasan.
Brand Positioning
Menurut (Kotler, Philip, & Armstrong, 2012, p. 49) positioning merupakan
tindakan untuk menepati tempat yang jelas, khas, dan diinginkan oleh produk pesaing
dalam benak target konsumen. Pemasar merencanakan posisi yang bisa membedakan
produk mereka dengan merek pesaing dan memberi produk keuntungan dalam target
pasar mereka.
Pendekatan Positioning
Terdapat tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning,
yaitu:
1) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan
(attribute positioning), yaitu jalan mengasosiasikan suatu produk dengan
atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan.
pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan
pada 7 kreteria khusus, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 4
kriteria yaitu sebagai berikut :
1. Importence yang dimaksudkan disini merupakan atribut yang
memiliki nilai di mata sebagian besar pelanggan.
2. Distinctiveness yaitu atribut yang ada pada brand tidak ditawarkan
perusahaan lain atau pesaing. Dapat juga dengan cara
penyampaiannya yang dikemas berbeda dibandingkan pesaing.
3. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada caracara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.
4. Communicability artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan
secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat
memahaminya dengan mudah. Dalam menyampaikan atribut atau
pesan kepada konsumen, menggunakan komunikasi yang jelas
sehingga masyarakat dapat memiliki pemahaman yang sama
dengan apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
5. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para
pesaing.Atribut merupakan keunggulan milik perusahaan yang
dibedakan dari produk milik perusahaan lain, sehingga perusahaan
harus bisa menciptakan sesuatu yang sulit ditiru oleh pesaing. Ini
artinya produk perusahaan memiliki kecenderungan untuk dipilih
oleh konsumen karena atribut atau manfaat yang tidak mudah ditiru
dan tidak dimiliki oleh produk pesaing.
6. Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu
dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap
tambahan biayaatas karakteristik khusus diperpanjang sepadan
nilai tambahannya.
7. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa
memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan
tersebut.
Indikator atribut yang digunakan untuk mengetahui keputusan pembelian dalam
penelitian ini adalah Impotance, Distinctiveness, Superioritas, dan Communicability.
2) Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),
yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas
tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai
indikator nilai.
3) Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi
(use/application positioning). Seperti misalnya Yogurt diposisikan sebagai
minuman yang menyehatkan.
4) Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu
mengaitkan sebuah produk dengan kepribadian atau tipe pemakainya
(segmentasi). Misalnya sony memiliki berbagai macam model yang
ditunjukan kepada bermacam-macam pemakai yang berbeda, mulai dari
yang amatir hingga profesional.
5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning) ,
misalnya permen kopiko yang diposisikan sebagai sebuah kopi yang
berbentuk permen, bukan permen rasa kopi.
6) Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu
dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
7) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning). Yaitu pemanfaatan
dalam menggunakan brand yang bersangkutan.
Kerangka Pemikiran
K
Variabel X
Kampanye Iklan
1. Simple
2. Unexpected
3. Persuasive
4. Entertaining
5. Relevant
6. Acceptable
Variabel Y
Brand Positioning
1) Importance
2) Distinctivess
3) Superiority
4) Comunicabillity
5) Use/application positioning
6) User positioning
7) Benefit positioning
Variabel-variabel pada kerangka pemikiran dalam penelitian ini, diturunkan dari
konsep Kampanye Iklan yang menggunakan rumus SUPER A yang terdiri dari
Simple, Unexpected, Persuasive, Entertaining, Relevant, Acceptable dari Budiman
hakim yang digunakan dalam variabel independent (variabel bebas). Dan konsep
Brand Positioning yaitu Importance, Distinctivess, Superiority, Comunicabillity,
Use/application positioning, User positioning, Benefit positioning yang diturunkan
dari konsep yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono dan digunakan dalam variabel
dependent (valiabel terikat). Jadi, indikator-indikator pada kampanye iklan
mempengaruhi indikator-indikator yang ada pada brand positioning.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau
pendekatan positivistik. Pendekatan ini dikatakan sebagai pendekatan positivistik
karena berlandaskan pada filsafat posivisme. Merupakan metode ilmiah karena
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode penelitian ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka yang dianalisa menggunakan statistik. (Sugiyono, 2010, p. 7)
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yaitu digunakan
untuk membandingkan dua variabel atau lebih. Didalam penelitian ini terdapat
hubungan sebab akibat dari variabel dependen dan independen (Sugiyono, 2010, p.
37).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan survey
ekspalanatif (Kriyantono, 2010). yang dilakukan untuk mengetahui tentang situasi
atau kondisi tertentu atau apa yang mempengaruhi terjadi sesuatu. Dalam penelitian
ini, jenis survey yang digunakan adalah survey ekspalanatif asosiasif karena
bermaksud untuk menjelaskan suatu hubungan (korelasi) antar variabel.
Adapun variabel Independen (X) atau dapat disebut juga variabel bebas
merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam
penelitian ini adalah Kampanye Iklan. Dalam penelitian ini variabel dependennya
adalah Brand Positioning simPATI. semua yang pernah melihat dan tau iklan
simPATI yang bertemakan #GoDiscover di daerah Jakarta yang terbagi menjadi lima
wilayah yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta
Utara. Karena populasi penelitian terlalu luas dan tak terbatas sehingga tidak dapat
diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari responden yang memiliki kriteria
tertentu yang pernah melihat kampaign iklan simPATI Go Discover tersebut. Dalam
penulisan skripsi ini peneliti menggunakan teknik Nonprobability sampling. Dalam
(Sugiyono, 2010) Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama kepada setiap anggota
populasi untuk dijadika sampel. Teknik sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampling. Dalam buku (Sugiyono, 2010) Purposive Sampling merupakan teknik
sampel dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang
digunakandalam memilih sample dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang
pernah melihat dan tau kampanye iklan simPATI #GoDiscover. Sample diambil
dengan menggunakan rumus Ferdinand dan menghasilkan sample sebesar 130 dan
peneliti menyebarkan kuesioner kepada 130 responden yang memiliki kriteria yang
terlah ditentukan dan berdomisili di daerah Jakarta. Untuk pengumpulan data
sekunder, peneliti melakukan studi pustaka melalui buku-buku teori maupun melalui
internet. Untuk pengumpulan data primer, peneliti menggunakan survei kuesioner
yang di sebarkan secara langsung dan juga melalui internet (googledocs) kepada
sample yang dituju. Adapun metode atau uji analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Validtas untuk dapat melihat apa yang semestinya diukur, uji
Reliabilitas untuk menguji keabsahan data, uji Normalitas untuk menguji kenormalan
distribusi data. Uji Korelasi untuk melihat hubungan antara kedua variabel, uji
Determinasi untuk melihat pengaruh, dan uji Regresi untuk melihat pengaruh di masa
yang akan datang antara kedua variabel dan uji T untuk melihat apakah hipotesis
peneliti dapat diterima.
HASIL DAN BAHASAN
Dalam menentukan validitas, valid atau tidaknya butir-butir pernyataan
>
maka pertanyaan tersebut dianggap valid. Sebaliknya,
kuesioner, Jika
jika
<
maka butir bertanyaan tersebtu dinyatakan tidak valid. Tingkat
kesalahan yang digunakanpeneliti adalah sebesar 5% table sebesar 0,14. Reliabilitas
memiliki sebuah arti yaitu suatu alat ukur memiliki kestabilan atau tidak berubahubah dapat diandalkan dan memiliki konsistensi. (Kriyantono, 2010, p. 145) Suatu
instrument bisa dikatakan reliable bila Alpha Cronbach atau >0,60, ketentuan nilai
Cronbach’s Alpha harus positif dan tidak boleh negatif, selain itu hasil penghitungan
harus sama atau lebih besar dari nilai standarnya yaitu sebesar 0,06.Apabila butirbutir pernyataan tersebut bernilai sesuai ketentuan yang disebutkan, maka baru dapat
dinyatakan reliable.
variabel X.
Berikut adalah hasil
No.
Pertanyaan
Keterangan
0,631
1
0.14 Valid
0,619
2
0.14 Valid
0,680
3
0.14 Valid
0,579
0.14 Valid
4
0,704
5
0.14 Valid
0,708
6
0.14 Valid
0,724
0.14 Valid
7
0,799
0.14 Valid
8
0,722
9
0.14 Valid
0,783
10
0.14 Valid
0,712
11
0.14 Valid
0,779
12
0.14 Valid
menggunakan tingkat kepercayaan 95% untuk jumlah sampel 128 responden.
Berikut adalah hasil
No.
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
variabel Y.
Keterangan
0,696
0,696
0,751
0,763
0,711
0,441
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,713
7
0.14 Valid
0,772
8
0.14 Valid
0,747
9
0.14 Valid
0,635
10
0.14 Valid
0,590
11
0.14 Valid
0,610
12
0.14 Valid
0,702
13
0.14 Valid
0,591
14
0.14 Valid
menggunakan tingkat kepercayaan 95% untuk jumlah sampel 128 responden.
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
,961
26
Keterang
an
Reliabel
Dari table di atas dapat terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara
keseluruhan untuk variabel x dan variabel y sebesar 0,961, nilai Cronbach’s Alpha
variabel x dan variabel y lebih besar dari nilai standar reliabilitas yaitu 0,06 maka
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pernyataan dari variabel x
sudah reliable karena nilai variabel x dan variabel y 0,961 ≥ 0,06.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakan instrument yang
digunakan dapat berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini di lakukan
menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
130
N
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
Absolute
5,38120950
,108
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
,068
-,108
1,231
Asymp. Sig. (2-tailed)
,096
Most Extreme
Differences
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari data di atas dapat di simpulkan didapatkan hasil bahwa alat ukur dalam
penelitian ini berdistribusi normal. Karena angka Sig. Uji Kolmogorog Smirnov untuk
kedua variable yaitu variable x dan y adalah 0,096 yang berarti lebih besar dari 0,05.
Maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Correlations
x
x
y
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
1
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
130
,791**
,000
y
,791**
,000
130
1
N
130
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
Dari table di atas dapat di simpulkan bahwa besar hubungan antara variable x
dan variable y adalah sebesar 0,791. Berdasarkan table korelasi dan kekuatan
hubungan, tingkat korelasi kedua variable dinyatakan kuat.dan kedua variable searah.
Dengan begitu jika variabel kampanye iklan meningkat maka variable brand
positioning akan ikut meningkat. karena kedua variable kuat dan searah maka Ho
dinyatakan di tolak.
Model
R
1
,791a
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y
Model Summaryb
Adjusted R
R Square
Square
,625
,622
Std. Error of the
Estimate
5,40219
Koefisien Determinasi
Dari table diatas dapat dinyatakan nilai koefisien determinasi 0,625. Dimana
variable Kampanye Iklan simPATI #GoDiscover dapat menjelaskan variable Brand
Positioning sebesar 62,5%. Sedangkan 37,5 % dapat dipengaruhi oleh faktor lain
diluar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kampanye iklan “#GoDiscover” memiliki pengaruh yang kuat
terhadap brand positioning.
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh pada waktu yang akan
datang antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil yang di dapat
dalam uji regresi ini yang didapat dari perangkat lunak IBM SPSSStatistics 20 adalah
sebagai berikut
Model
1
(Constant)
X
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
10,896
3,167
,929
,064
,791
Gambar Regresi
t
3,441
14,603
Sig.
,001
,000
Analisi regresi linier sederhana. Berdasarkan table diatas dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= 10.896 + 0,929 X
Persamaan tersebut menunjukan koefisien regresi variable independen berpengaruhi
positif terhadap variable dependen.
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
(Constant)
X
B
Std. Error
Beta
10,896
3,167
,929
,064
,791
Gambar Uji Hipotesis
t
3,441
14,603
Sig.
,001
,000
diterima, jika : , sehinga
ditolak.
Sebaliknya, ditolak, jika :
, maka
diterima. Berdasarkan analisis
SPSS terdapat hasil uji
sebagai berikut.
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
sebesar 14,603 pada tingkat
dengan
signifikasi 0.000. Angka tersebut kemudian dibandingkan dengan
derajat kebebasan sebesar 128 sebesar 1,666. Karena
artinya
diterima.
ditolak dan
Berdasarkan gambaran umum responden penelitian ini, mayoritas
respondennya berusia 23-25, kelompok usia dalam penelitian ini di bagi menjadi
empat, ke empat kelompok usia tersebut telah disesuaikan dari segmentasi simPATI
yaitu dari usia 20-30 tahun. Pengelompokan usia dilakukan agar hasil dari kampanye
iklan lebih spesifik. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah laki-laki.
Profesi dari responden kebanyakan adalah Pegawai Swasta. Dan pengguna kartu
simPATI sendiri cukup banyak dibandingkan dengan non-pengguna.
Penelitian ini mengkaji keterkaitan dua buah variabel yaitu Kampanye Iklan
dengan variabel Brand Positioning. Brand Positioning, merupakan persepsi
masyarakat tentang Brand simPATI melalui atribut dan cirri khasnya..
Uji korelasi dalam penelitian ini adalah 0,791 dimana dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel sebesar 79,2 %, dan hasilnya tersebut
dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel independent dan
variabel dependent. Hubungan keduanya bersifat positif, artinya jika respon positif
dari masyarakat terhadap Kampanye Iklan #GoDiscover akan membawa dampak
terhadap Brand Positioning secara keseluruhan pula.
Berdasarkan uji statistik koefisien determinasi bernilai 0,625, dan dapat
disimpulkan bahwa kampanye iklan simPATI #GoDiscover memiliki pengaruh yang
cukup besar terhadap Brand Positioning yaitu sebesar 62,5 %. Artinya, simPATI
harus memperhatikan kampanye iklan yang akan dibuat diwaktu yang akan datang
karena hal tersebut dapat mempengaruhi brand positioning di masyarakat.
Hubungan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sesuai
dengan state of the art yang digunakan yaitu sebuah efektifitas kampanye iklan dapat
mempengaruh persepsi. Seperti dalam jurnal milik Dion Dewa (2010), hasilnya iklan
sebagai salah satu alat komunikasi yang sering digunakan oleh perusahaan dalam hal
ini adalah brand, dianggap sebagai media yang paling efektif untuk menyebarkan
suatu informasi baru.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sebesar 0,792
antara Kampanye Iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI.
Hubungan sebesar 79% merupakan hubungan yang kuat. Terdapat pengaruh sebesar
0,625 antara Kampanye Iklan “#GoDiscover” terhadap Brand Positioning simPATI.
Dengan begitu, terdapat pengaruh yang cukup kuat sebesar 62%. Peneliti juga
memiliki beberapa saran untuk akademis, praktis, maupun umum untuk diantaranya:
Saran Akademis
Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran akademis yang dapat menjadi perhatian
untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini kiranya dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa agar dapat
menambah wawasan tentang studi penelitian komunikasi dan dapat memperkaya
kajian ilmu komunikasi, yang berkaitan dengan kampanye iklan dan brand
positioning.
2. Penelitian selanjutnya akan lebih berdampak jika waktu penelitiannya memiliki
kurun waktu yang lebih lama, sehingga hasil penelitian akan lebih maksimal
dibandingkan penelitian saat ini.
3. Penelitian selanjutnya juga akan lebih baik lagi bila membahas salah satu media
saja, sehingga akan jauh lebih spesifik dan mendetail.
Saran Praktis
1. Untuk kedepannya, simPATI dapat terus melanjutkan kampanye iklan
mengenai tema “#GoDiscover” yang merupakan kajian komunikasi, dan
terus mengembangkan event-event yang terkait dengan “#GoDiscover”
yang menarik perhatian.
2. simPATI lebih menekankan kepada usia produktif, dengan menunjukan
simPATI merupakan provider yang dipergunakan oleh kalangan muda
yang selalu memiliki waktu untuk berbagi informasi melalui mobile data.
3. Kedepannya tetap menggunaan talent iklan yang tidak menggunakan
endorser, karena jauh lebih menghubungkan brand dengan khalayak.
Sesuai dengan segmentasi target simPATI.
Saran Umum
1. Penelitian ini kiranya dapat bermanfaat untuk masyarakat yang ingin
mengetahui tentang kampanye iklan dan brand positioning.
2. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan mengenai produk dan
inovasi yang di lakukan oleh merek simPATI yaitu dengan kampanye
iklan “#GoDiscover”.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, B. (2006). Lanturan Tapi Relevan. Yogyakarta: Galang.
Jaiz, M. (2014). Dasar- Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Keller, K. L., & Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran: Edisi 12. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip, & Armstrong. (2012). Principles of marketing 14th edition. New
Jersey.
Kriyantono, R. (2010). Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Ruslan, R. (2007). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
RIWAYAT PENULIS
Dania Anindhita lahir di Jakarta pada tanggal 25 Juli 1993. Penulis menamatkan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication – Public
Relations pada tahun 2015.
Download