Penajaman dan Setting Prioritas Kegiatan Litkajibang BPTP Tahun

advertisement
Penajaman dan Setting Prioritas
Kegiatan Litkajibang BPTP Tahun 2017
dan Pemikiran Kedepan
Komisi 1
Tupoksi Utama Litkajibang BPTP
(Permentan nomer 20 tahun 2013)
1. Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi
pertanian
2. Pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi
3. Pengembangan teknologi pertanian dan diseminasi
Kegiatan litkajibang harus dirancang dan disusun sesuai dengan
kebutuhan teknologi pertanian serta potensi dan permasalahan
pembangunan pertanian di daerah kerjanya, sekaligus mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran program utama Kementan
Perlunya Penajaman dan Setting Prioritas Kegiatan Pengkajian di BPTP
Pengkajian dan diseminasi inovasi pertanian merupakan bagian dari alur
penciptaan inovasi pertanian mulai dari penelitian dasar-pengembangan
Tujuan Kegiatan Pengkajian di BPTP :
1. Mengkaji komponen teknologi yang dihasilkan Balit/BB menjadi teknologi
spesifik lokasi dlm suatu rangkaian penciptaan teknologi yang tidak terputus.
2. Menghasilkan paket teknologi spesifik lokasi siap terap sesuai dengan
kebutuhan daerah, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diseminasi.
3. Menghimpun umpan balik untuk penyempurnaan teknologi ke depan.
Adanya dinamika kebijakan penganggaran :::> perlu penajaman dan setting prioritas
Metode Penajaman dan Prioritasi Kegiatan Tahun 2017
 Matriks Rencana Kegiatan
BPTP tahun 2017
 Hasil penilaian proposal 2017
 Daftar judul kegiatan 2016
Analisis Berdasarkan :
 Tingkat keterkaitan program Kemtan
 Tingkat manfaat bagi pengguna dan
pemecahan masalah
 Tingkat peluang penerapan hasilnya
 Hasil litkaji sejenis/mirip/sama pd
agroekosistem dan komoditas serupa
 Status kegiatan dan tupoksi BPTP
 Potensi, masalah & program
pengembangan pertanian
daerah (Laporan TPK)
1 BPTP dievaluasi 2 orang
 Saran penajaman/perbaikan kegiatan tahun 2017
 Daftar prioritas kegiatan
litkaji tahun 2017
Poin-point Saran Penajaman/Perbaikan Kegiatan
Pengintegrasian kegiatan litkaji menjadi kajian
paket teknologi budidaya/produksi
Arahan subtansi dan aspek kajian dari kegiatan
litkaji yang diusulkan
Sinkronisasi antar kegiatan litkaji yang diusulkan
menyangkut komoditas, aspek dan waktu
Eliminasi/penundaan atau perubahan kegiatan
litkaji yang diusulkan karena berbagai sebab
Usulan kajian teknologi sistem usahatani berbasis
agroekosistem atau komoditas
Contoh Hasil Penajaman dan Prioritasi Kegiatan BPTP
No.
Judul kegiatan
1. Evaluasi, Konservasi Eksitu dan Pemeliharaan Kebun
Koleksi Sumbedaya Genetik Tanaman dan Ternak Lokal di
Provinsi Aceh
2. Pengembangan dan Pemurnian Varietas Sigupai di Aceh
Tahun ke
Saran
2/2
Diintegrasikan dgn nomer 2
menjadi 1 RPTP dengan Judul:
“Eksplorasi, Konservasi dan
1/1
Pemanfa-atan SDG lokal Aceh”
3. Pengkajian Sistem Olah Tanah dan Mulsa Sampah Kota
pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Provinsi Aceh
4. Penerapan Teknologi VUB Jagung di Lahan Kering Suboptimal untuk Meningkatkan Produktivitas >20% di Aceh
1/1
5. Introduksi Teknologi Instore Drying untuk Pengeringan dan
Penyimpanan Bawang Merah Mendukung Pengembangan
Kawasan Hortikultura di Provinsi Aceh
1/1
6. Pengembangan Model Desa Organik Berbasis Padi-Ternak
di Provinsi Aceh
1/1
1/1
Diintegrasikan dgn nomer 4
menjadi 1 RPTP dengan 2 ROPP,
Judulnya : “Perbaikan Budidaya
Jagung di Lahan Kering”
Judul diubah menjadi :
Kajian kelayakan teknis,
ekonomis, sosial dan
kelembagaan Instore Drying
Judul diubah menjadi : Kajian
Model Desa Pertanian Organik
Berbasis Padi-Ternak di Aceh
Kajiannya diarahkan kepada
Sistem Usaha Pertanian
Contoh Hasil Penajaman dan Prioritasi Kegiatan BPTP
No.
Judul kegiatan
7. Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul
Baru Padi Inpara di Provinsi Aceh
Tahun ke
Justifikasi
1/1
VUB sudah diuji multi
lokasi pada beberapa
musim tanam
8. Pengkajian Teknologi Peningkatan
Produktivitas Lahan Bekas Tambang di
Provinsi Aceh
1/1
9. Model Pengembangan Adopsi Inovasi
Teknologi Berbasis GIS di Provinsi Aceh
1/1
Saran
Fokus kajian pada
hama, penyakit,
preferensi masyarakat
dan disuper-imposekan
di kegiatan nomer 6
Lahan sudah rusak secara Kurang prioritas.
fisik, kimia dan biologi
Perlu studi tentang
Perbaikan tidak cukup
karakteristik lahan
hanya dengan pupuk
Disarankan tanaman
hayati.
yang dikaji tanaman
Pengembangan tanaman
non pangan untuk
pangan beresiko residu
bahan baku industri
logam berat yang
seperti kertas, dll.
mungkin membahayakan
Kegiatan dan manfaat
tidak jelas
Tidak prioritas
Fakta Kegiatan Litkajibang BPTP
Umumnya belum terstruktur secara baik yang mengarah kepada perbaikan
sistem produksi/budidaya dan SUT/SUP
Terkesan kurang terintegrasi dan bersifat parsial (bidang, aspek, lokasi dan
waktu) ::> agak sulit dipadukan menjadi perbaikan paket teknologi
Banyak yang mirip/serupa dan sudah banyak dilakukan di berbagai daerah lain
::> terkesan banyak mengulang
Banyak yang belum bersifat spesifik lokasi dan sesuai kebutuhan teknologi
sesuai potensi dan permasalahan pembangunan pertanian didaerah
Banyak yang masih bersifat penelitian hulu (penelitian plot kecil, rumah kaca,
laboratorium, Rancob rumit) yang harusnya dilakukan Balit
Aspek kajian umumnya bersifat teknis serta minim aspek ekonomi, sosial dan
kelembagaan
Belum banyak terobosan kegiatan diseminasi yang bisa mempercepat adopsi
inovasi pertanian hasil kajiannya
Pemikiran Kegiatan Litkajibang BPTP Kedepan
Arah Kegiatan Litkajibang : Disinergikan dengan kegiatan On-top (9 kegiatan
wajib dan 3 kegiatan ear mark) dan mendukung program utama Kementan
Pola Kegiatan Litkajibang : Model pengembangan Sistem Usaha Pertanian
dan Sistem Usahatani serta turunannya dan diseminasi hasil kajiannya ::>
(paket teknologi budidaya komoditas atau sistem produksi produk dan
komponen teknologi serta uji adaptasi teknologi dari Balit)
Model Tahapan Setting Prioritas Kegiatan Litkajibang : Program Utama
Kementan ::> Kegiatan On-top ::> Pohon Sistem Produksi ::> Pohon Masalah
::> Status Teknologi ::> Pohon Litkaji ::> Kondisi Sumberdaya Litkaji BPTP
::> Potensi Sumberdaya dan Masalah Pembangunan Pertanian Daerah : :>
Urutan Topik Kegiatan Litkaji
Topik khusus sinergi dengan kegiatan on-top : SDG, Katam, UPBS, SIWAB dll.
Sistem Hierarkhi Kegiatan Litkajibang
Jenis litkajibang
Bentuk kegiatan
Sistem Usaha
Pertanian (SUP)
Perakitan dan kajian
kinerja model SUP
Sistem Usahatani
(SUT)
Perakitan dan kajian
kinerja model usahatani
Teknologi budidaya Perakitan dan kajian
atau sistem produksi kinerja paket teknologi
komoditas/produk budidaya/sistem produksi
komoditas/produk
Perbaikan
Perbaikan komponen
komponen teknologi teknologi budidaya atau
atau uji adaptasi
sistem produksi ::> bisa
teknologi
kegiatan super impose
Diseminasi hasil
SDMC, spesifik teknologi
litkaji
dan pengguna
Lokasi
Kawasan
pengembangan/
sentra produksi
Lokasi kajian model
SUP
Satuan dan basis litkaji
Dem-farm (20-100 ha ::>
Gapoktan), agroekosistem
dan komoditas
Dem-area (5-10 ha ::>
petani), basis komoditas
dan produk secara terpadu
Lokasi kajian model Demplot (1-2 ha ::> Petani,
pengembangan SUT unit sistem produksi), basis
atau sentra produksi komoditas
komoditas/produk
Lokasi kajian SUT atau Plot percobaan atau unit
sentra produksi
litkaji, basis
komoditas/produk
komoditas/produk
/KP/Laboratorium
Tergantung jenis
Demfarm, Dem-area,
teknologinya
Demplot, Unit percontohan
Aspek litkajibang
Kinerja model SUP (kelayakan,
kelembagaan diseminasi,
dampak)
Kinerja model SUT (kelayakan,
kelembagaan dan diseminasi)
Kinerja paket teknologi budidaya
komoditas atau sistem produksi
produk
Kinerja komponen teknologi
budidaya komoditas atau sistem
produksi produk
Kinerja dan model diseminasi
efektif dan efisien
Sistem Usahatani “Farming System”
Sistem usahatani : pola usahatani yang disesuaikan dengan karakteristik dan
kondisi lokasi pengembangan ::> satuannya keluarga petani
 Sistem usahatani multi-komoditas (aneka tanaman, tanaman ternak, aneka
ternak, bisa tanaman-ternak-ikan)
 Sistem usahatani single komoditas (perkebunan, peternakan)
Sistem usahatani terpadu :
 memadukan beraragam komoditas secara serasi dan terpadu, disesuaikan
dengan karakteristik dan kondisi lokasi
 Komoditas utama dan komoditas penunjang
 Contoh : sistem usahatani terpadu dengan komoditas utama tanaman
pangan sedangkan komoditas penunjangnya ternak sapi dan ayam, sistem
usahatani terpadu dengan komoditas utama tanaman pangan sedangkan
komoditas penunjangnya ternak kambing dan ayam buras
 Biasanya ternak diusahakan di pekarangan rumah
Ragam Alternatif Pola Tanam “Cropping Pattern”
untuk Perakitan dan Pengkajian Model SUP
Agroekosistem
Pola tanam
Lahan sawah
Lahan kering
Padi-padi-padi, padi-padi-palawija, padi-padi-sayuran
Padi gogo-palawija/sayuran-palawija/sayuran, padi
gogo&palawija-palawija/sayuran-palawija/sayuran, padi
gogo-palawija/sayuran, padi gogo&palawijapalawija/sayuran, palawija/sayuran-palawija/sayuran
Lahan rawa lebak
Padi-padi-palawija/sayuran, padi-palawija/sayuran
Lahan rawa pasut
Padi-padi, padi-padi-palawija/sayuran, padipalawija/sayuran, padi gogo&palawija-palawija/sayuran
Pemilihan pola tanam tergantung pola hujan (ketersediaan air), kesesuaian komoditas dan
prospek pemasaran hasilnya
Model Sistem Pertanian
di Lahan Rawa
Berbagai Komoditas Pertanian Adaptif di Lahan Rawa
Keragaan Pertanaman Padi di Lahan Rawa
Keragaan Pertanaman Palawija di Lahan Rawa
Keragaan Pertanaman Sayuran di Lahan Rawa
Download