TEKNIK PENYIMPANAN HORTIKULTURA SEGAR Secara umum budidaya hortikultura meliputi : tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops); dan tanaman hias (ornamental crops) Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buahbuahan, sayuran dan tanaman hias Ada empat macam faktor penting yang mungkin dialami sayuran dan buah segar dalam penyimpanan, Kondisi bahan tetap baik jika disimpan dalam tempat atau ruang dingin Jika disimpan dalam ruang yang terlalu dingin, maka bahan akan rusak (beku) Jika bahan disimpan dalam ruang yang hangat atau panas bahan akan menjadi layu atau keriput Bahan dapat mengalami kerusakan berupa kerusakan fisiologis dan pembusukan Semua faktor tersebut memberi gambaran bahwa menyimpan produk hortikultura tidak dapat disamakan dengan cara menyimpan bahan lainnya ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ Sayuran dan buah-buahan segar memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yaitu sekitar 60-98% Khusus sayuran, dua jam setelah dipetik kandungan airnya sudah berkurang sekitar 10%. Bila kandungan air terus berkurang kemungkinan sayuran akan layu dan berkerut Apabila sayuran segar untuk keperluan konsumsi lokal, kehilangan kandungan air sebesar 10% tidak banyak mempengaruhi terhadap penampilan fisik bahan Namun, jika untuk keperluan ekspor, kehilangan kandungan air sebesar 10% sudah menjadi ancaman yang cukup serius Air yang telah menguap tersebut tidak mungkin digantikan atau dikembalikan Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup Jaringan hidup : menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi Transpirasi : menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas Respirasi : menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu pembusukkan Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura setelah dipanen Panen Apabila produk akan disimpan, panen harus dilakukan secara hati-hati sehingga tidak menimbulkan kerusakan fisik Panen sebaiknya dilakukan saat cahaya matahari tidak terik dengan tujuan untuk menghindari penguapan air dari bahan Misalnya sayuran daun, sebaiknya dipanen pagi hari sebelum matahari terbit, kemudian secepatnya diamankan ditempat terlindung Sayuran yang dipetik buahnya (terung, cabai, mentimun) dipanen pada waktu pagi atau sore hari karena saat itu kesegarannya sedang pada puncaknya. Selanjutnya hasil panen tersebut ditempatkan pada lokasi terlindung dari sinar matahari Penanganan Pasca Panen Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi lebih rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekati suhu ruang simpan Pencucian: membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang masih melekat Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan pada permukaan komoditas Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: mengurangi suasana aerobik dalam buah, memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk Sortasi mutu/grading menurut ukuran Pengepakan/pengemasan Keuntungan Pengemasan Merupakan unit penanganan yang efisien Merupakan unit penyimpanan yang mudah disimpan dalam gudang Melindungi dari kerusakan mekanik maupun kehilangan kadar air Menjaga kebersihan barang selama pengiriman Mengefisienkan proses pengiriman Menarik perhatian konsumen Unit Pengemasan Skala kecil : kemasan plastik polietilen, selofan, pliofilm, poli vinil klorida, Skala besar : peti, anyaman bambu (keranjang), kotak, krat, dll Yang perlu diperhatikan dari alat pengemas : keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara Ruang Simpan (baik di gudang maupun selama proses pengangkutan ke pasar) Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyakit gudang Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi dan respirasi) Kelembaban udara ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi) Komposisi udara ruang simpan (untuk menghambat laju respirasi) Pasar Tradisional Pasar Non Tradisional