ABSTRACT Keywords: Product Quality (KPro), Price (H), Promotion

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
1
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI
Wicaksono Kurniawan
[email protected]
Soepriyatin
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
ABSTRACT
The purpose of this research is to test and analyze the influence of Product Quality (KPro), Price (H),
Promotion (P) and Place (T) to the purchasing decision (KP) of customers who have ever purchased
and serviced their Kawasaki motorcycle at PT. SURAPITA UNITRANS Dealer Surabaya.
Meanwhile, the linear regression is carried out in order to show the influence magnitude of Product
Quality (KPro), Price (H), Promotion (P) and Place (T) partially to the customers’ purchase decision
(KP) is used as the analysis technique. The population is 100 respondents. The result of determination
coefficient (R2) is 0.706 atau 70.6%, which means that the contribution among independent variables
that has been selected as research model to the purchasing decision (KP) of customer is big, while the
remaining is contributed by other variables. The result of model feasibility test shows that regressions
model can be used to predict the influence of marketing mix which consists of Product Quality (KPro),
Price (H), Promotion (P) and Place (T) to the purchasing decision (KP). The result of partial test
shows that from four variables which have been used as research model i.e.: Product Quality (KPro),
Price (H), Promotion (P) and Place (T) have a significant and positive influence to the purchasing
decision (KP). It indicates that from the acquisition of significance level of each variable is less than α
= 5%. It indicates that this variable have dominant influence to the purchasing decision (KP)of
customers who have ever purchased and serviced the Kawasaki motorcycle at PT. SURAPITA
UNITRANS Dealer Surabaya.
Keywords:
Product Quality (KPro), Price (H), Promotion (P), Place (T) And Purchasing
Decision (KP)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk (KPro),
Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) terhadap keputusan pembelian (KP) yang membeli
dan pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS
Surabaya. Sedangkan teknik analisa yang digunakan adalan analisa regresi linier guna
menujukkan besarnya pengaruh Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan
Tempat (T) secara parsial terhadap keputusan pembelian (KP). Populasi dalam penelitian
dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hasil pengujian koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,706 atau 70.6%, yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi
antar variabel bebas yang dijadikan model penelitian tersebut terhadap keputusan
pembelian (KP) mempunyai konstribusi besar, sedangkan sisanya dikontribusi oleh variabel
lainnya. Hasil Uji kelayakan model menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan
atau layak untuk memprediksi pengaruh marketing mix yang terdiri dari variabel Kualitas
Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) terhadap keputusan pembelian (KP).
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari 4 variabel yang digunakan model
penelitian yaitu Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (KP). Hasil ini
diindikasikan dengan perolehan tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas tersebut
kurang dari tingkat α = 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel tersebut memiliki
pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian (KP) yang membeli dan
pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya.
Kata Kunci : Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P), Tempat (T) dan Keputusan Pembelian (KP)
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
2
PENDAHULUAN
Dalam bidang transportasi, kita telah mengenal sepeda motor sebagai salah satu alat
transportasi yang biasa digunakan oleh penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan selain
praktis dan hemat jika dibandingkan dengan membayar biaya angkutan umum, alasan lain
yang mempengaruhi perkembangan sepeda motor di Indonesia adalah untuk mempercepat
seseorang apabila akan melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Saat
ini banyak bermunculan berbagai merek sepeda motor, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan
Kawasaki sebagai pemain utama dalam pasar sepeda motor di Indonesia, yang selalu
bersaing untuk merebut minat konsumen untuk membeli produk sepeda motor mereka.
Merek (brand) berfungsi mengindentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok
penyaji dan membedakan dari produk sejenis dari penyaji lain (Kotler, 2009 : 78). Selain itu,
merek adalah suatu yang dibentuk dalam pikiran pelanggan dan memiliki kekuatan
membangun kepercayaan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2008:57), jika perusahaan
mampu membangun sebuah merek yang kuat di pikiran konsumen melalui strategi
pemasaran yang tepat, perusahaan akan mampu membangun mereknya. Dengan demikian
merek dapat memberi nilai tambah pada nilai yang ditawarkan oleh produk kepada
pelanggannya, yang dinyatakan sebagai merek yang memiliki ekuitas merek (Kotler, 2009 :
75).
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang secara langsung terlibat
dalam usaha untuk memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa,
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakantindakan tersebut (Engel et al., 2006 : 68). Sehingga untuk menarik minat beli konsumen akan
suatu barang, maka perusahaan harus mengetahui perilaku konsumen yang menjadi
sasaran. Bila hal tersebut dapat dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat
meraih keuntungan yang jauh lebih besar dari pada pesaingnya, karena dengan
dipahaminya perilaku konsumen, perusahaan dapat memberikan kepuasan secara lebih baik
kepada konsumen (Kotler, 2009 : 85).
Setelah informasi dianggap cukup langkah terakhir adalah pengambilan keputusan
untuk membeli produk yang dibutuhkan. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena
yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian (Swastha dan Irawan, 2007 : 69). Perilaku konsumen (consumer
behavior) adalah kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
(Dharmmesta, 2007 : 57). Strategi pemasaran itu sendiri terdiri dari empat bauran pemasaran
(marketing mix) yang meliputi product, price, promotion dan place. Dari keempat bauran
pemasaran tersebut yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang promosi dan
kualitas produk. Sedangkan kualitas produk adalah manfaat yang dirasakan oleh konsumen
setelah mengkonsumsi produk tersebut. Apabila suatu perusahaan akan mengeluarkan
produk maka sebaiknya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Perusahaan yang ingin mempunyai produk yang kompetitif perlu berorientasi pada
teknologi (Sutisna. 2008:60).
Sedangkan (Amirullah, 2009 : 98) mengemukakan bahwa faktor-faktor penentu
keberhasilan produk baru adalah kesesuaian produk dengan kemampuan internal
perusahaan, keungulan teknologi produk, dukungan manajemen jenjang atas proses
penggunaan produk baru serta struktur organisasi produk baru. Oleh karena itu perusahaan
hanya dapat eksis dan bertahan, jika mereka mempunyai keunggulan-keunggulan unik
dibandingkan dengan pesaingnya. apabila perusahaan tidak mempunyai keunggulan unik,
maka pesaingnya dapat menggeser posisi strategiknya (Swastha, 2008:56). Kelima peran
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
3
tersebut meliputi, Pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influence), pengambilan
keputusan (decider), pembeli (buyer), dan pemakai (user) (Kotler, 2009 : 89).
Menurut teori pemasaran, perilaku konsumen sangat penting untuk diketahui dan
dipelajari, sebab dengan mengetahui faktor yang menyebabkan konsumen membeli dan
proses mengambil keputusan ini, suatu perusahaan akan dapat meningkatkan kepuasan
para konsumennya dan juga meningkatkan loyalitas konsumenya terhadap suatu produk
atau merk, sehingga peneliti memberikan judul penelitian “Pengaruh Marketing Mix
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Surapita Unitrans
Surabaya”.
Rumusan masalah penelitian ini dibatasi hanya meneliti faktor kualitas produk, harga,
promosi, tempat dan keputusan membeli bagi konsumen Dengan demikian maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Apakah variabel kualitas produk,
harga, promosi dan tempat secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen yang membeli produk motor Kawasaki ? 2) Apakah diantara variabel
marketing mix yang terdiri dari kualitas produk, harga promosi dan tempat. Kualitas produk
merupakan variabel dominan terhadap keputusan konsumen membeli produk motor
Kawasaki ?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai
adalah: a) Untuk mengetahui dan menganalisis produk, harga, promosi dan saluran
distribusi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian dalam membeli produk
HIT Aerosol di Intrasari Raya Surabaya. b) Untuk mengetahui dan mengalisis diantar
variabel produk, harga, promosi, dan saluran distribusi, salah satunya mempunyai
pengaruh dominan dalam mempengaruhi terhadap keputusan pembelian dalam membeli
produk HIT Aerosol di Intrasari Raya Surabaya.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang pengaruh dari
variabel marketing mix terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki. Untuk
menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak mengarah maka penulisan skripsi ini
dibatasi terdiri dari : 1) Penelitian ini dititik beratkan pada variabel marketing mix yang
terdiri dari kualitas produk, tempat, harga dan promosi terhadap keputusan konsumen
dalam membeli produk sepeda motor Kawasaki. 2) Berkenaan dengan ini obyek populasi
penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk sepeda motor Kawasaki pada
Dealer PT. Surapita Unitrans Surabaya, dengan batasan umur diatas 17 tahun keatas. 3)
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan antara bulan Desember sampai dengan Februari 2014.
TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
Tinjauan Teoritis
Pengertian Pemasaran
Sedangkan menurut Swastha dan Irawan (2007 : 75) pengertian “Pemasaran adalah
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses yang
mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, juga mencakup barang, jasa
serta gagasan, berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi
pihak yang terlibat.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian marketing mix menurut Swastha dan Irawan (2007 : 81) adalah: “Kombinasi
dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,
yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”. Keempat variabel
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
4
tersebut merupakan variabel yang saling berhubungan sehingga tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya. Di dalam memasarkan produknya perusahaan harus mengkombinasikan
keempat variabel tersebut agar kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat berjalan efektif.
Kombinasi dari variabel marketing mix yang digunakan oleh setiap perusahaan akan
berbeda-beda tergantung dari strategi pemasaran yang dijalankannya. Selain itu variabel
marketing mix atau bauran pemasaran yang digunakan harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada, sehingga target penjualan dapat dicapai, ini berarti produk yang
ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan serta keinginan konsumen, harus menjadikan
produk yang dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasarannya dan dipromosikan
melalui alat promosi yang tepat. Keempat variabel tersebut dijelaskan secara singkat sebagai
berikut Swastha dan Irawan (2007: 87).
Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Unsur-Unsur tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
mempengaruhi satu sama lain, jadi harus dilakukan secara terpadu dan seksama (Angipora.
2008:54) yaitu meliputi:
1. Produk (Product) mencerminkan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar.
2. Harga (Price) mencerminkan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum
terpuaskan.
3. Saluran Distribusi (Place) mencerminkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia
bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada.
Pengertian Produk
Menurut Angipora (2008:255) produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Produk yang berhasil berarti merupakan produk yang dapat benarbenar memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumen. Sedangkan menurut
Kotler (2009:117) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Kalau didefinisikan secara luas, produk meliputi obyek secara
fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan, atau bauran dari semua wujud di atas.
Pengertian Harga
Menurut Angipora (2008:268) harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah
beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
dan pelayanan yang menyertainya.
Menurut Kotler (2009:52) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu jasa
atau produk, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Pengertian Promosi
Menurut Kotler. dan Amstrong. 2008:115) promosi adalah kegiatan yang ditujukan
untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut.
Menurut Angipora (2008:28) promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan
dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi, dan
mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
5
Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana sesuatu berada. Menurut Swastha (2008 : 85) lokasi
merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan
stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan. Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa, karena erat kaitannya dengan
pasar potensial (Tjiptono, 2008 : 148).
Kotler (2009 : 97) mengatakan bahwa perusahaan sebaiknya perlu secara matang
mempertimbangkan pemilihan lokasi usaha untuk pengembangan di masa depan. Dari
penelitian yang dilakukan (Swastha. 2008: 24 ) strategi lokasi adalah salah satu determinan
yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen, pengecer harus memilih lokasi
yang strategis dalam menempatkan tokonya. Dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi
adalah hal yang dipertimbangkan oleh konsumen.
Pengambilan Keputusan Pembelian
Pembelian yang dilakukan oleh para konsumen atau membeli berpengaruhi pula oleh
kebiasaan pembeli. Dalam kebiasaan pembeli tercakup kapan waktunya pembeli dilakukan,
dalam jumlah berapa pembeli tersebut dilaksanakan dan dimana pembelian tersebut
dilakukannya. Pembeli dapat dilakukan sesering mungkin, tetapi dalam jumlah yang kecil
dan biasanya dari toko atau warung di dekat mereka berada.Pengambilan keputusan
senantiasa berkaitan dengan sebuah problem atau kesulitan. Melalui suatu keputusan dan
penerapannya orang yang mengharapkan bahwa akan dicapai suatu pemecahaan atas
problem tersebut atau pengelesaian konflik.
Kotler dan Amstrong (2008:129) Keputusan pembelian konsumen adalah perilaku
pembelian akhir dari konsumen baik individual maupun rumah tangga, yang membeli
barang-barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Pemasar perlu mengetahui siapa yang
terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk
banyak produk, cukup mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang
bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan
penelitian. Maka dari uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan suatu hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Diduga kualitas produk (KPro), harga (H), promosi (P) dan tempat (T) secara parsial
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (KP) yang membeli produk motor
Kawasaki.
2. Diduga kualitas produk (Kpro) mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian (KP) yang membeli produk motor Kawasaki.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Sugiyono (2006:71) mengutarakan bahwa penelitian adalah merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian penting artinya
bagi seorang peneliti dalam memecahkan permasalahan atau menjawab pertanyaanpertanyaan tentang fenomena yang ada dilingkungannya.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey. Arikunto
(2005:312) mengutarakan, survey merupakan satu jenis penelitian yang banyak dilakukan
oleh peneliti dalam bidang; sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan. Menurut
Singarimbun dan Effendi (2003:63), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
6
Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu
atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus (Supranto,
2008: 21) Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang membeli dan
menggunakan motor Kawasaki. Karena jumlah populasi yang jumlahnya tidak diketahui
dengan pasti, maka dibutuhkan sampel. Sampel dapat didefinisikan sebagai beberapa
bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi (Supranto, 2008: 55). Pada penelitian ini
menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono, 2006: 77).
Teknik sampel yang digunakan adalah dengan purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini
sampelnya adalah 100 orang dengan kriteria : merupakan konsumen yang membeli dan
menggunakan Motor Kawasaki. Lokasi penyebaran kuisioner adalah pada PT. Surapita
Unitrans Surabaya.
Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian
Populasi dalam penelitian ini diambil dari konsumen yang pernah melakukan
pembelian atau pemeliharaan pada dealer PT. Surapita Unitrans Surabaya serta klub atau
perkumpulan khusus Kawasaki yang berada di Surabaya yang berjumlah 2000-an
konsumen.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling, melalui
teknik purposive sampling, Non- random sampling berarti bahwa dalam sampling ini tidak
semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan anggota sampel.
Populasi adalah kesatuan persoalan yang sudah ditentukan batas-batasnya secara jelas
(Soeratno, 2007:106). Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh seluruh responden
yang lokasinya telah ditentukan yaitu ; PT. Surapita Unitrans Surabaya (dealer Kawasaki),
pusat-pusat keramaian dan klub atau perkumpulan khusus kawasaki yang didapatkan
berjumlah 2000-an responden.
Adapun ukuran sampel menggunakan pendapat Umar (2007 : 68) mengemukakan
bahwa untuk menentukan beberapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk
melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑒 2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang dapat
ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10% )
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2005:134), teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Tehnik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
1.
2.
3.
7
Metode Kuesioner yaitu dengan cara memberikan sejumlah lembar pertanyaan yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian kepada konsumen yang membeli atau
menggunakan motor kawasaki di Surabaya sebagai responden, sehingga diperoleh data
yang akurat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian motor
kawasaki di Surabaya.
Metode Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan keterangan–keterangan lisan melalui percakapan–percakapan dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti
(Mardalis, 2005 : 64). Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan jasa perbankan dan sebagian kecil dari responden untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Metode Dokumentasi dilakukan berkaitan dengan obyek dan subyek penelitian melalui
pencatatan dokumen-dokumen, arsip-arsip dan bahan-bahan kepustakaan yang terkait
dengan penelitian ini.
Teknik Analisis Data
Yang dimaksud teknik analisis data adalah suatu pendekatan atau metode yang
digunakan untuk menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah maupun pengujian
hipotesis.
Teknik analisis data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah analisis
faktor, yaitu suatu teknik analisis statistik multivarians yang digunakan untuk mengurangi
dan menyimpulkan variabel-variabel menjadi faktor-faktor. Dalam upaya mengolah data
guna menarik suatu kesimpulan atas penelitian maka menggunakan bantuan aplikasi
komputer melalui program SPSS 21 for Windows.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) =
jumlah konstruk -2. Jika rhitung (untuk r tiap butir dapat dilihat pada kolom corrcted item –
total correlation) > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan
valid (Ghozali, 2008 : 135).
Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronboach Alpha > 0,06 (Ghozali, 2008 : 135).
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2008 : 75). Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Dalam penelitian ini teknik untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance
mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
8
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik
pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2008: 78).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2008: 79).
Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,
dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas),
dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005).
Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut
juga regresi berganda. Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu kualitas produk (KPro),
tempat (T), harga (H), dan promosi (P) terhadap keputusan membeli (KM). Rumus
matemastis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
KM = α + β1KPro1 + β 2 T2 + β 3H3 + β 4P4 + e
Keterangan :
α
= Constanta
KP
= Keputusan Pembelian
b1,2,3,4
= Koefisien regresi antara marketing mix dengan keputusan pembelian
KPro
= Kualitas Produk
H
= Harga
P
= Promosi
T
= Tempat
e
= error disturbances
Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Models)
1. Uji Goodness of Fit
Uji Goodness of Fit digunakan untuk menguji kelayakan model yang digunakan
dalam penelitian (Ferdinand, 2008 : 300). Model Goodness of Fit yang dapat dilihat dari
nilai uji F (analisisi of variance (ANOVA)) (Ghozali, 2008:97). Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai [emngaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
2. Analisis Koefisien Determinasi Secara Simultan (Uji R2)
a) Pengertian Koefisien Determinasi Secara Simultan (R2)
Koefisien Determinasi Berganda (R2) memiliki tujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh antara variabel kualitas produk (KPro), tempat (T), harga (H), dan promosi
(P) terhadap keputusan pembelian (KP).
b) Rumusan
Digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel kualitas
produk (KPro), tempat (T), harga (H), dan promosi (P) terhadap keputusan
pembelian (KP). Dengan rumus sebagai berikut :
R2 ī€Ŋ
b1ī“x1 y ī€Ģ b2 ī“x2 y ī€Ģ ... ī€Ģ b4 ī“x4 y
…….Sumber : Sudjana ( 2008 : 98)
ī“Y 2
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
9
Dengan :
b
= Koefisien regresi KP, T, H, P
R2
= Koefisien Determinasi Berganda
KPro = Kualitas Produk
H
= Harga
P
= Promosi
T
= Tempat
KP = Keputusan Pembelian
c) Kriteria Koefisien Determinasi Secara Simultan (Uji R2)
Koefisien determinasi adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan seberapa
besar variabel kualitas produk (KPro), tempat (T), harga (H), dan promosi (P) yang
mempunyai kontribusi terhadap variabel (Y) yang dalam hal ini menunjukkan
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (KP).
Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji signifikan tidaknya variabel marketing mix yang mempengaruhi
secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki pada PT
Surapati Unitrans Surabaya secara parsial digunakan uji hipotesis parsial (uji t).
Rumus uji-t menurut Algifari (2009:78),
th ī€Ŋ
bi
SEbi
2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2)
a) Pengertian Analisis Koefisien Determinasi Parsial ( Uji r2)
Analisis koefisien determinasi parsial merupakan alat ukur untuk melihat besarnya
pengaruh antara masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat.
b) Rumusan
Cara Pengukuran Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2) Koefisien determinasi parsial
dihitung dengan menggunakan rumus:
r2 =
ī›( Nī“X
N (ī“XY ) ī€­ (ī“Xī“Y )
2
īī›
ī€­ (ī“X ) 2 Nī“Y 2 ī€­ (ī“Y ) 2
ī
.......(Sudjana, 2008 : 77)
c) Langkah-langkah :
- Nilai Uji r2 yang sangat besar menunjukkan variabel kualitas produk (KPro),
tempat (T), harga (H), dan promosi (P) tersebut memiliki kontribusi terbesar
(dominan) terhadap perubahan keputusan pembelian (KP).
- Jika angka korelasi negatif, maka dikatakan memiliki pengaruh yang negatif
(berbanding terbalik)
- Setelah diketahui hasil perhitungan didapatkan maka diketahui mana variabel
kualitas produk (KPro), tempat (T), harga (H), dan promosi (P) yang mempunyai
kontribusi paling dominan terhadap variabel keputusan pembelian (KP) dengan
melihat kontribusi yang paling besar.
d) Kriteria keputusan :
- Jika korelasi > 0,5, dikatakan memiliki pengaruh yang kuat.
- Jika korelasi < 0,5, dikatakan memiliki pengaruh yang lemah.
e) Untuk dapat dikatakan berpengaruh lemah atau kuat terlihat pada tabel berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
10
Tabel 1
Koefisien Interval
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah
0,20 – 0,399
Lemah
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 0,999
Sangat Kuat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
1. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one
shot methode atau pengkuran sekali saja. Untuk variabel dapat dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0.60 (Ghozali, 2008:135).
Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini.
Cronbach Alpha
Tabel 2
Reliability
N of Items
0.627
2.
12
Uji Validitas
Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah varaibel atau
pernyataan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau
validitas menyangkut kemampuan suatu pernyataan atau variabel dalam mengukur apa
yang harus diukur.
Menurut Ghozali (2008:140) dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai
berikut :
Tabel 3
Hasil Analisis Uji Validitas
Variabel
Kualitas
Produk
Harga
Promosi
Tempat
Indikator
rhitung
rtabel
K. Pro 1.1
K. Pro 1.2
K. Pro 1.3
H2.1
H2.2
H2.3
0.390
0.408
0.342
0.458
0.387
0.333
H2.4
0.404
P3.1
0.200
Valid
P3.2
0.208
Valid
P3.3
0.212
Valid
T2.1
0.249
Valid
T2.2
0.221
Valid
T2.3
0.284
Valid
0.195
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
11
Uji Asumsi Klasik
Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator),
artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan
keputusan yang BLUE, maka harus dipenuhi beberapa asumsi dasar (Klasik), yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah
dari variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat
diuji dengan metode Kolmogrov Smirnov maupun pendekatan grafik.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
Difference
Positif
Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig (2-tailed)
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data
100
.0000000
.50767992
.107
.085
-.107
1.072
.201
b. Pendekatan Grafik
Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai normalitas data dengan
pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion strandard, dengan
pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis
diagonal antara 0 dan pertemuan sumbbu X dan Y. Grafik normalitas disajikan
dalam gambar 1 pada halaman berikutnya :
Gambar 1
Grafik Pengujian Normalitas Data
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
12
2.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (Ghozali, 2008:142)
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.
Variabel
Kualitas Produk
Harga
Promosi
Tempat
4.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Nilai
Variance
Tolerance
Influence
Factor
0.969
0.990
0.985
0.972
1.032
1.010
1.015
1.028
Keterangan
Bebas Multikolinieritas
Bebas Multikolinieritas
Bebas Multikolinieritas
Bebas Multikolinieritas
Berdasarkan pada tabel 5, diketahui bahwa besarnya nilai Variance Influence Factor
(VIF) pada seluruh variabel tersebut lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas atau bisa disebut juga dengan bebas dari
multikolinieritas sehingga variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Heteroskedasitas
Model regresi yang baik adalah homoskedaktisitas atau tidak terjadi
heteroskedasitas. Pendeteksian adanya heteroskedasitas menurut Ghozali, (2008:79), jika
sebaran titik-titik berada diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi grafik pengujian heteroskedasitas. Grafik
pengujian heteroskedasitas dapat dilihat pada gambar 2 pada halaman berikutnya :
Gambar 2
Heteroskedasitas pada Regresi Linier Berganda
Dari gambar 2 diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
13
sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedasitas pada
model regresi.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu pengaruh marketing mix
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA
UNITRANS Surabaya secara linier.
Dalam analisa regresi ini penulis menggunakan software komputer program SPSS 21
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 6
Rekapitulasi Hasil Uji Regression
Variabel Bebas
Koefisien Regresi
thitung
Sig.
Constant
1.390
2.945
.004
Kualitas Produk
.219
2.773
. 007
Harga
.129
2.118
. 037
Promosi
.167
2.425
. 017
Tempat
.133
2.092
. 039
Fhitung
6.584
Signifikan
.000
R
.766
Rsquare
.706
Adjusted RSquare
.669
Varaibel terikat
Keputusan Pembelian
Dari data tabel 6, persamaan regresi yang didapat adalah :
KP = 1.390 + 0.219KPro + 0.129H + 0.167P + 0.133T
Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Models)
1. Analisis koefisien korelasi (R) dan analisis koefisien determinasi (R2)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 diperoleh besarnya
nilai koefisien korelasi (R) dan analisis koefisien determinasi (R2) yang terlihat pada tabel
7 dibawah :
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
RSquare
1
.766a
.706
Adjusted
RSquare
.669
Std. Error of
the Estimate
.518
a. Predictors (Constant) : Tempat, Promosi, Harga, Kualitas Produk
b. Dependent Variable : Keputusan Pembelian
Ditinjau dari tabel 7, diketahui Koefisien korelasi berganda R merupakan
cerminan tingkat keeratan hubungan variabel Kualitas Produk (KPro), Harga (H),
Promosi (P) dan Tempat (T), terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (KP)
yang membeli dan pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA
UNITRANS Surabaya. Berdasarkan pada tabel 7 di atas, dapat diketahui dari nilai
koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 0,766 atau 76.6% yang berarti bahwa korelasi atau
hubungan antara variabel Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat
(T) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (KP) yang membeli dan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
14
pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya
mempunyai hubungan yang erat.
2.
Hasil Uji Goodness of Fit
Uji goodness of fit digunakan untuk menguji kelayakan model yang digunakan
dalam penelitian (Ferdinand, 2008:300). Model goodness of fit yang dapat dilihat dari nilai
statistik F (Ghozali, 2008:97).
Hasil nilai uji F dapat dilihat pada tabel 8 dibawah :
Tabel 8
Hasil Uji F
Anovaa
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
7.074
25.516
32.590
Df
4
95
99
Mean
Square
1.768
.269
F
Sig.
6.584
.000a
a. Predictors (Constant) : Tempat, Promosi, Harga, Kualitas Produk
b. Dependent Variable : Keputusan Pembelian
Pengujian Hipotesis
1. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji hipotesis menggunakan uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial
untuk mengetahui apakah masing-masing variabel marketing mix yang terdiri dari :
Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (KP) yang membeli dan
pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS
Surabaya.
Tabel 9
Hasil Perolehan thitung dan Tingkat Signifikan
Coefficientsa
Variabel
Kualitas Produk
Harga
Promosi
Tempat
thitung
2.773
2.118
2.425
2.092
Sign.
.007
.037
.017
.039
Keterangan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
a. Dependent Variable : Keputusan Pembelian
2.
Koefisien Determinasi Partial (r2)
Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui variabel manakah
yang paling berpengaruh diantara variabel bebas yang terdiri dari : Kualitas Produk
(KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) terhadap keputusan pembelian dan
pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS
Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
15
Tabel 10
Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial
Coefficientsa
Variabel
Kualitas Produk (KPro)
Harga (H)
Promosi (P)
Tempat (T)
a.
r
0. 274
0.212
0.241
0.210
r2
0.0751
0.0449
0.0581
0.0441
Dependent Variable : Keputusan Pembelian
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Dari hasil uji koefisien determinasi (R2) bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel
Kualitas Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) terhadap variabel terikat
yaitu keputusan pembelian (KP) yang membeli dan pemeliharaan sepeda motor
Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya, mempunyai kontribusi
besar. Hal ini didukung pula dari Uji goodness of fit yang menunjukkan bahwa model
regresi dapat digunakan atau layak untuk memprediksi pengaruh Kualitas Produk
(KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian (KP) yang membeli dan pemeliharaan sepeda motor Kawasaki pada dealer
PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya.
2. Sedangkan untuk analisis regresi didapatkan hasil bahwa variabel Kualitas Produk
(KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) menunjukan arah hubungan positif
(searah) terhadap keputusan pembelian (KP) yang membeli dan pemeliharaan sepeda
motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya. Hal ini didukung
pula dari hasil pengujian hipotesis uji thitung yang menunjukkan bahwa variabel Kualitas
Produk (KPro), Harga (H), Promosi (P) dan Tempat (T) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (KP) yang membeli dan pemeliharaan sepeda
motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya.
3. Sedangkan pada uji Koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel
yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah kualitas produk (Kpro) dengan nilai
koefisien korelasi determinasi parsial = 0,751 atau 7,51%, dibandingkan variabel lainnya.
Saran
1. Hendaknya manajemen dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya lebih
memperhatikan strategi yang menyangkut tentang kualitas produk (KPro) mengingat
variabel ini mempunyai pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian, misalnya
mempertahankan image konsumen yang menyatakan bahwa motor Kawasaki identik
dengan motor sport dan moge. Dengan menambah jumlah varian-varian dari produk
serta tersedianya sparepart dengan harga yang lebih terjangkau, karena selama ini
sparepart dari Motor Kawasaki dikenal dengan harga yang kurang kompetitif dan sulit
didapatkan. Hal ini akan memberikan banyak pilihan kepada konsumen dalam
mengambil keputusan membeli produk sepeda motor Kawasaki pada dealer
PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya.
2. Hendaknya UD Rimba Perkasa Mulia mempertimbangkan tempat serta harga, yaitu
dengan memperhatikan kenyamanan tempat berbelanja bagi konsumen, memperhatikan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
16
tingkat kebersihan serta menata interaior desain ruangan agar terlihat nyaman dan
menarik, serta harga yang kompetitif dan kemudahan dalam prosedur bertransaksi.
3. Manajemen dealer PT. SURAPITA UNITRANS Surabaya hendaknya juga lebih
meningkatkan promosi serta bengkel service resmi, hal ini dilakukan untuk memperkuat
image konsumen terhadap produk sepeda motor Kawasaki yang mereka jual, sehingga
jika konsumen menginginkan sepeda motor baru dalam benak mereka yang terpikir
pertama kali adalah sepeda motor Kawasaki pada dealer PT. SURAPITA UNITRANS
Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora. 2008. Dasar – Dasar Pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Algifari. 2009. Analisis Regresi Teori, Teori, Kasus Dan Solusi. Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Amirullah. 2009. Perilaku Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Arsyad, L. dan Soeratno, 2003. Metodologi penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada
Craven, R. 2007 Hirne Constance. Fundamentals of Nursing: Human Health and Function. 3rd
Edition. Lippincott Eilliams and Wilkins. Philadelphia.
Dharmmesta, 2007. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan bagi Peneliti.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14 (3). hal 73-78.
Engel, Blackwell dan Miniard. 2005. Marketing Management. Jakarta: Gramedia.
Engel, J. F dan Ariele, 2006, Perilaku Konsumen, Edisi ke Enam, Jilid Dua, Jakarta: Binarupa
Aksara.
Ferdinand, A. 2008. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 3. BP. UNDIP. Semarang.
Ghozali, I. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat.
Semarang : Penerbit UNDIP.
Grace P. 2008. Anasisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam
Memilih Operator Seluler (Studi pada Sebuah Perguruan Tinggi di Yogyakarta).
Skripsi. Program studi Manajemen Agribisnis Pertanian. Fakultas Ekonomi Unibraw.
Kotler, P. dan G. Amstrong. 2008. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Bumi Aksara. Jakarta. Supranto, 2005
Made, N.S.N. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan.
Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Faperta. IPB. Bogor.
Mardalis, A. 2005. Meraih Loyalitas Pelanggan. Jakarta : Balai Pustaka
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta
Purba, A. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.
Rosiana, D. 2010. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Layanan Purna Jual Terhadap
Keputusan Pembelian Honda Jazz (Studi Kasus pada Honda Semarang Center). Skripsi.
Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. UGM.
Simamora, H. 2006. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid 3. Jakarta : Salemba Empat.
Singarimbun, dan Effendi, 2003. Metode Penelitian Survey, Cetakan Kedua, Penerbit
PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
Sudjana. 2008. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Edisi Keempat. Bandung: Penerbit Tarsito.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran.
PT. Ghalia Indonesia. Bogor.
Supranto, J. 2008. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen, Edisi Baru, Penerbit Rieneka
Cipta, Jakarta.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 11 (2014)
17
Soeratno, 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UPP. AMP.YKPN
Sutisna. 2008. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung.
Swastha. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty
Swastha, B dan Irawan. 2007. Manajemen Pemasaran Moderen. Yogyakarta. Penerbit Liberty.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Umar, H. 2007. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Download