eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4) : 979-993 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015 PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN HARGA TERHADAP HASIL PENJUALAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI PADA PT. SUPER SUKSES MOTOR DIKOTA SAMARINDA Yunni 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan, Harga terhadap Hasil Penjualan, dan Biaya Promosi dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut: Y= -2.705E10 + 1788.085X1 + 26.948(X2) + e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya promosi (X1) berpengaruh terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan variabel tersebut mempunyai Nilai Sighitung 0,034 lebih kecil dari pada 0,05 sementara untuk variabel harga (X2) tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan mempunyai Nilai Sighitung 0,633 lebih Besar dari pada 0,05. Sedangkan biaya promosi (X1) dan harga (X2) secara simultan berpengaruh terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dapat dilihat dari Sighitung pada penelitian ini adalah 0,019 lebih kecil dari pada 0,05. Kata Kunci : Biaya Promosi, Harga dan Hasil Penjualan Pendahuluan Dalam dunia usaha sekarang ini tingkat persaingan antara industri-industri bisnis semakin tajam, tak terkecuali dengan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia. Dengan semakin majunya teknologi dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas produksinya maupun manajemen pemasarannya dengan tujuan memaksimalkan keuntungankeuntungan sesuai target yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis telah merambah ke semua sektor usaha (bisnis), sehingga kompetisi yang ada antara perusahaan semakin ketat. Perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khususnya kendaraan roda dua, tidak lepas dari persaingan tersebut, Dimana suatu perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi berbagai kendala yang timbul dalam mengelola bisnis usaha pemasarannya, juga untuk menjamin perusahaan yang bersangkutan supaya dapat beroperasi dengan manajemen yang efektif dan efisien. 1 Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Email : [email protected] eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 Dalam melakukan kegiatan promosi tidak lepas dari biaya yang dikeluarkan demi mencapai hasil yang efektif, oleh karna itu perusahaan harus menganggarkan biaya promosi dengan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya kerugian dengan menyesuaikan bentuk promosi yang dilakukan. Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan (Simamora, 2002:762). Sedangkan harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena berbagai alasan. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara parsial antara Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Untuk mengetahui pengaruh signifkan secara parsial antara Harga terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara Simultan antara Biaya Promosi dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang – barang ketangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan perubahan bentuk barang (Alma, 2004, h.1). Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu (Oentoro, 2012: 2). Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul (Kotler, 2005:11). Konsep Pemasaran Bagi pengusaha yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan perusahaannya akan mengetahui adanya cara dan filsafat barn yang terlihat didalamnya. Cara filsafat ini disebut konsep pemasaran (marketing concept) Menurut Swastha (2001 : 17), Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar seperti yang terdapat dibawah ini, yaitu : 980 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) 1. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen atau pasar. Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen harus : a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. b. Memiliki kelompok pembeli tertentu sebagai sarana dalam penjualan. c. Menentukan produk dan program pemasaran. d. Melaksanakan dan menentukan strategi yang paling baik apakah menitik beratkan pada mutu yang lebih tinggi, harga yang murah atau model yang menarik. e. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, memulai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan bukan volume itu sendiri. 3. Seluruh skegiatan perusahaan harus dikordinir dan diintegrasikan secara organisasional. Penerapan konsep pemasaran ini sangat potensil, terutama untuk perusahaan yang beroperasional tidak berpedoman pada prinsip pemuasan pembeli.Pada masa silam, pemasaran lebih banyak menitik beratkan pada tujuan penjualan dengan produksi seminimal mungkin, tujuan ini sangat individual, tetapi tidak harmonis dengan konsep pemasaran. lni tidak berarti penjualan harus diabaikan, bahkan sangat penting karena laba yang diperolehberasal dari penjualanSwastha dan Irawan, (2005 : 8). Perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar) harus dapat memadukan keputusan-keputusan pemasaraan dengan fungsi-fungsi perusahaan lainnya. Biasanya bagian pemasaran yang mengkoordinir fungsi- fungsi bagian lainnya dalam perushaan yang bersangkutan. Fungsi Pemasaran Proses pemasaran perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, karena dengan pemasaran akan menambah kegunaan produk yang ada yaitu kegunaan tempat, waktu dan pemikiran, dan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tersebut di dalamnya mempunyai fungsi pemasaran, yaitu: (Swastha dan Sukotjo, 2002: 196). 1. Fungsi pertukaran Fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Fungsi ini berkaitan dengan pertukaran barang dari penjual ke pembeli. Fungsi pembelian dilakukan oleh pembeli untuk memilih jenis barang yang akan dibeli, kualitas yang diinginkan, kualitas yang memadai dan penyediaan uang sesuai. Fungsi penjulan paling luas meliputi kegiatan untuk mencapai pasar dan mempengaruhi permintaan. 2. Fungsi penyedia fisik Fungsi penyedia fisik meliputi pengangkutan dan penyimpanan. Fungsi pengangkutan dan penyimpanan berkaitan dengan pemindahan barang-barang 981 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 dari termpat produksi ke konsumen. Selain itu fungsi tersebut berkaitan pula dengan penyimpanan barang-barang sampai barang tersebut diperlukan oleh konsumen. Fungsi pengangkutan dapat dilakukan dengan kereta api, truk, kapal laut, dan pesawat udara, sedangkan fungsi penyimpanan dapat dilakukan di bagian produksi itu sendiri sampai di gudang umum 3. Fungsi penunjang Fungsi penunjang meliputi pembelian, penanggungan resiko, strandarsasi barang-barang dan grading serta pengumpulan informasi pasar. Fungsi ini dapat membantu pelaksanaan dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi pembelian bertujuan untuk menyediakan dana, melayani penjualan kredit atau menanggung kerugian perusahaan, yang semuanya merupakan kegiatan yang selalu ada di dalam semua kegiatan bisnis. Standarisasi merupakan fungsi yang bertujuan menyederhanakan keperluankeperluan pembeli dengan menciptakan golongan-golongan barng tertentu yang berdasarkan pada kriteriakriteria seperti ukuran berat, warna, dan rasa. Grading mengidentifikasika n golongan barang tersebut ke dalam berbagai tingkat kualitas. Fungsi terakhir adalah fungsi penunjang yaitu pengumpulan informasi pasar, bertujuan mengumpulkan berbagai macam informasi yang dapat dipakai oleh Manager Pemasaran untuk mengambil keputusan. Unsur Pemasaran Menurut Tambunan (2002) tentang unsur pemasaran, menurutnya terdapat beberapa unsur yaitu, sebagai berikut: 1. Pemasar Adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Tujuan pemasar tersebut misalnya keuntungan survive, kesetian pelanggan, kesejahteraan dan sebgainya yang harus dipenuhi 2. Barang dan Jasa Adapun bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. barang dapat bersifat konkret, tidak konkret (jasa) atau kombinasinya. 3. Pasar Adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang. 4. Proses Pertukaran Adalah kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak lain sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masingmasing. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah variabel – variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi” (Anoraga, 2000:220). 982 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Lupiyoadi, 2001: 61). Promosi Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pengertian promosi menurut Saladin (2003:123) adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang, menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Menurut Supriyo (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan. Biaya Promosi Menurut Mulyadi (2002:530) mengemukakan pengertian biaya promosi sebagai berikut: Biaya promosi adalah biaya yang meliputi semua hal dalam rangka pelaksanaan kegiatan promosi atau kegiatan untuk menjual produk perusahaan baik berupa barang atau jasa pada pembeli sampai pengumpulan piutang menjadi kas. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya promosi merupakan biaya yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan penjualan produk yang diproduksi perusahaan. Oleh karena itu suatu manajemen pemasaran perusahaan harus memikirkan perencanaan anggaran biaya untuk promosi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Harga (Price) Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Harga merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian, hal ini masih menjadi kenyataan di negara-negara dunia ketiga, di kalangan kelompok-kelompok sosial yang miskin, serta pada bahanbahan pokok sehari-hari. Namun dalam dasawarsa terakhir ini, faktor-faktor lain selain harga telah beralih menjadi relatif lebih penting dalam proses pembelian. 983 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 Hasil Penjualan Menurut Almiyah dan Padji (2003:426) hasil penjualan adalah jumlah penjualan yang dicapai atau yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil penjualan adalah jumlah barang yang terjual oleh perusahaan pada proses pertukaran pada suatu masa tertentu. Metode Penelitian Uji Asumsi Klasik Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi Uji Normalitas, Uji multikolinearitas, Uji heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. a. Uji Normalitas Bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005) untuk mengetahui data normal atau tidak salah satunya dengan menggunakan uji statistik parametrik Kolmogrov Smirnov test (k-s). Uji (k-s) dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan jika nilai probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Pengujian ini normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 17,0. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu keadaaan dimana satu atau lebih variabel idependen terdapat korelasi dengan variabel independen lainnya. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflator Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearritas. Sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS For windows 17,0 c. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2009 : 105) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak ada gejala heteroskedastisitas dengan ditunjukan oleh grafik scatterplot pada titik-titik yang tidak membentuk pola menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan lain pada model regresi. 984 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode yang sering digunakan adalah dengan uji durbin Watson (uji dw) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika angka D – W dibawah -2, berarti autokorelasi positif. b. Jika angka D – W dibawah +2, berarti autokorelasi negatif. c. Jika angka D – W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: biaya promosi (X1) dan harga (X2) terhadap variabel terikatnya yaitu hasil penjualan (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y = Variabel dependen (hasil penjualan) a = Konstanta b1, b2 = Koefisien garis regresi X1, X2 =Variabel independen (biaya promosi, harga) e = error / variabel pengganggu Uji Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel independen terhadap variabel dependen, semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji Koefisien Detreminasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (hasil penjualan) amat terbatas. Uji Statistik F (Simultan) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: Ho : Variabel-variabel bebas yaitu biaya promosi dan harga produk tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu hasil penjualan. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu biaya promosi dan harga produk mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu hasil penjualan. Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 985 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1 dan X2(biaya promosi dan harga) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (hasil penjualan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho : Variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (hasil penjualan). Ha : Variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (hasil penjualan). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik, yaitu: tidak ada multikolinearitas, tidak ada heteroskedastisitas, tidak ada autokorelasi dan memenuhi asumsi normalitas. Uji Normalitas Tabel Hasil Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) 9 .0000012 1.20283046E9 .247 .247 -.115 .740 .644 a. Test distribution is Normal. Dari perhitungan diperoleh nilai 0,644 > 0,05 itu membuktikan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan, berarti residual berdistribusi normal. 986 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) Uji Multikolinearitas Variabel Tabel Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF Biaya .571 Promosi (X1) Harga (X2) .571 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 1.750 1.750 Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Keterangan : - Jumlah data (observasi) = 9 - Dependent Variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 17.00 pada tabel diatas telah lolos dari uji multikolinearitas berdasarkan nilai VIF lebih kecil dari 10 serta niali Tollerance kurang dari 0,10. 1. Nilai tollerance X1 0,571> 0,10 dan Vif 1,750 < 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas pada variabel X1 dengan variabel lainnya. 2. Nilai tollerance X2 0,571> 0,10 dan Vif 1,750 < 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas pada variabel X2 dengan variabel lainnya. Uji Heteroskedastisitas Gambar Grafik Scatterplot Sumber : Data di olah Dari hasil grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson 987 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 Estimate 1 .857a .735 .647 1.38891E9 2.740 a. Predictors: (Constant), HARGA, BIAYA PROMOSI b. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN Berdasarkan tabel diatas dari perhitungan diperoleh nilai DW sebesar 2.740, selanjutnya dari tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 9, k (jumlah variabel be as) = 2 dan Alpha 0,01 diperoleh DL = 0,824 dan DU = 1,319 sehingga (4-dL) = 0,176 dan (4-dU) = 2,681. Dengan demikian nilai DW terletak antara dL dan dU, bearti tidak autokorelasi negatif. Uji Regresi Linear Berganda Tabel Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -2.705E10 3.602E10 BIAYA PROMOSI 1788.085 654.738 HARGA 26.948 53.578 Model 1 T Sig. -.751 .481 .759 2.731 .034 .140 .503 .633 a. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pada kolom 2 (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda. Y = -2.705E10+ 1788.085X1 + 26.948X2 + e Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (b0) = -2.705E10, menunjukkan hasil penjualan konstan, dimana jika nilai variabel X1, X2 = 0, maka hasil penjualan (Y) = -2.705E10 b. Koefisien regresi X1 (b1) = 1788.085X1, menunjukkan bahwa variabel biaya promosi berpengaruh positif terhadap hasil penjualan. c. Koefisien regresi X2 (b2) = , 26,948 X2 menunjukkan bahwa variabel harga tidak berpengaruh positif terhadap hasil penjualan. Koefisien korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari biaya promosi (X1) dan Harga (X2) terhadap hasil penjualan (Y) pada PT. Super Sukses Motor. Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak pada tabel Summaryb dan tertulis R. Dalam tabel tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,856 atau 85,7% yang berarti tingkat hubungan antar Biaya Promosi (X1) dan Harga (X2) terhadap Hasil Penjualan (Y) pada PT. Super Sukses Motor termasuk pada tingkat sangat kuat. Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjelaskan variabel dependen 988 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) (terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel summaryb dan tertulis R square. Dalam tabel tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,735 maka koefisien determinasinya= 0,735 x 100% =73,5 % secara serentak dalam menjelaskan variasi ataupun perubahan variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas 73,5% sedangkan sisahnya yaitu 100% - 73,5% = 26,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Uji F (Simultan) Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel biaya promosi (X1), harga (X2) hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda secara bersama-sama atau serentak mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil penjualan. Tabel Uji F (Simultan) ANOVAb Model 1 Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 3.210E19 2 1.605E19 8.321 .019a Residual 1.157E19 6 1.929E18 Total 4.368E19 8 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Data diolah Berdasarkan perhitungan Fhitung sebesar 8,321. Jika dibandingkan dengan nilai Sighitung 0,019 < 0,05 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Uji t (Parsial) Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadp Hasil penjualan pada PT. Super SuksesMotor di Kota Samarinda. Dengan cara membandingkan nilai thitung dan nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α=0,05. Sehingga diperoleh hasil dari perhitungan SPSS sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Thitung Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.705E10 3.602E10 BIAYA PROMOSI 1788.085 654.738 HARGA 26.948 53.578 T Sig. -.751 .481 .759 2.731 .034 .140 .503 .633 a. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN 989 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 a) Variabel biaya promosi (X1) Nilai thitung menunjukan bahwa variabel Biaya Promosi (X1) sebesar 2,731 dengan nilai Sighitung 0,034. Karena Sighitung 0,034<0,05. Artinya secara parsial terdapat pengaruh dari variabel biaya promosi (X1) terhadap hasil penjualan. b) Variabel harga (X2) Nilai thitung menunjukan bahwa variabel harga (X2) sebesar 0,503 dengan nilai Sighitung 0,633. Karena Sighitung 0,633>0,05. Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel harga (X2) terhadap hasil penjualan. Pembahasan Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Secara Simultan Dari hasil analisis variabel Biaya Promosi (X1) dan Harga (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Hasil Penjualan (Y). Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Henry Simamora (2002 : 762), yang menyatakan bahwa biaya promosi adalah sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Kotler (2001) yang menyatakan harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan, hasil ini sejalan dengan teori Henry Simamora (2002 : 762), yang menyatakan bahwa biaya promosi adalah sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan, karena melalui biaya promosi perusahaan menempatkan variabel-variabel promosi agar produk perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat dan bahkan menimbulkan permintaan. Semakin besar biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka semakin besar juga hasil penjualan yang dicapai oleh perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan. Ini terbukti terhadap peningkatan biaya promosi dan hasil penjualan pada tahun 2014, yang mana pada tahun sebelumnya biaya promosi sebagai berikut : Pada tahun 2012 biaya promosi yang dikeluarkan sebesr Rp 28.000.000, tahun 2013 biaya promosi yang dikeluarkan sebesar Rp 28.000.000 dan pada tahun 2014 biaya promosi yang dikeluarkan meningkat sebesar Rp 32.500.000. Dapat dilihat pada tahun sebelumnya 2013 tidak ada perubahan yang terjadi pada biaya promosi sama dengan tahun sebelumnya 2012, diikuti pula dengan penurunan hasil penjualan pada tahun 2013 tersebut. Perusahaan ini menggunakan beberapa jenis promosi yaitu : periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Untuk biaya promosi yang dikeluarkan leh perusahaan, dialokasikan untuk pembiayaan setiap kegiatan promosi yang dilakukan. Seperti kegiatan promosi periklanan, perusahaan mengalokasikan biaya untuk melakukan periklanan di media cetak, radio, spanduk. Pengalokasian biaya promosi untuk kegiatan personal selling perusahaan 990 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) mengalokasikan biaya untuk kegiatan oameran sepeda motor dibeberapa mall (SCP dan Lembus) dan mengikuti event-event di expo Kaltimdi Kota Samarinda. Untuk kegiatan promosi publisitas perusahaan melakukan penyebaran brosur kesetiap konsumen. Dan kegiatan promosi yang terakhir adalah promosi penjualan yang mana dalam kegiatan ini perusahaan melakukan pemberian discount atau potongan harga kepada konsumen tertentu. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Ardiansyah (2013) yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Produk dan Promosi terhadap Volume penjualan Sepeda Motor Honda. Dimana variabel promosi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap volume penjualan sepeda motor honda. Pengaruh Harga Terhadap Hasil Penjualan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor Di Kota Samarinda. Hasil ini tidak sejalan dengan teori Kotler (2001) yang menyatakan harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Dikarenakan harga merupakan suatu bagian yang penting bagi pembeli dan penjual. Pertukaran barang dan jasa hanya akan terjadi jika penjual dan pembeli telah menyepakati harga, keputusan harga akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi perusahaan. Harga juga salah satu strategi dalam upaya peningkatan hasil penjualan, permintaan pasar sebagian besar dipengaruhi oleh harga. Harga akan memberikan posisi yang kompetitif pada pasar. Pada perusahaan PT. Super Sukses Motor, perusahaan ini telah memberikan harga yang sesuai dengan standar dari produk sepeda motor yang mereka jual, yang mana produk sepeda motor yang dijual oleh perusahaan mempunyai kualitas yang baik, sehingga perusahaan menetapkan harga yang diatas standar. Setiap tahun perusahaan ini selalu meningkatkan harga jual pada setiap produk yang mana sudah disesuaikan dengan standar perhitungan dari perusahaan tersebut, dengan semakin meningkatnya harga setiap tahun mengakibatkan harga tidak berpengaruh, karna semakin tingginya suatu harga akan menggambarkan kualitas yang tinggi. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Ardiansyah (2013) yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Produk dan Promosi terhadap Volume penjualan Sepeda Motor Honda. Dimana variabel harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan sepeda motor honda. Penutup Variabel Biaya promosi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat berperan dalam dalam meningkatkan hasil penjualan pada PT.Super Sukses Motor Di Kota Samarinda. 991 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993 Variabel Harga tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan harga tidak memberikan peningkatan dalam hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor Di Kota Samarinda. Berdasarkan perhitungan uji F simultan, Variabel biaya promosi dan harga mempunyai nilai Sighitung 0,019 lebih kecil dari 0,05. Artinya kedua variabel bersama-sama mempunyai pengaruh secara simultan terhadap hasil penjualan. Sebaiknya pihak perusahaan khususnya bagian marketing perlu menambah sistem promosi periklanan, seperti menambah periklanan media televisi dan membuat majalah sepeda motor dengan desain yang menarik. Serta perlu menggunakan media sosial, khususnya untuk daerah Kota Samarinda. Dalam melakukan pemasaran, seperti menggunakan media sosial grup BUSAM atau Bubuhan Samarinda yang mana melihat prospek dari grup ini sangatlah berguna dan mengguntungkan untuk melakukan pemasaran dalam produk yang dipasarkan oleh perusahaan. Yang mana hal ini akan berdampak pada konsumen yang dapat secara cepat mengenal produk kawasaki, sehingga dapat mempengaruhi konsumen agar membeli produk sepeda motor yang ditawarkan. Dari segi harga, perusahaan sudah menetapkan harga jual yang sesuai dengan produk yang mereka tawarkan. Namun sebaiknya, untuk menarik minat beli konsumen perusahaan perlu mengadakan potongan harga untuk setiap pembelian serta memberikan hadiah yang lebih menarik. Daftar Pustaka Ardiansyah, Rizky. 2013. Pengaruh Harga, Produk, dan Promosi terhadap Volume Penjualan Sepeda Motor Honda. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Assauri, Sofyan, SE, MBA, 2001. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan strategi. Jilid Pertama, Cetakan Ketiga, Jakarta. Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis, Edisi Kedua, Asdi Mahasatya, Jakarta Alma Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta Bandung Basu Swastha, 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern, Yogyakarta : Liberty. Basu Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemsaran Modern, Yogyakarta: Liberty. Basu Swastha, 2001. Manajemen Pemasaran I, Edisi Ketiga, Yogyakarta. Basu Swastha dan Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Liberty. Basu Swastha, 2005. Asas-Asas Marketing, Liberty, Yogyakarta. Catur E, Rismiati, 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Kanisisus. Yogyakarta. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 992 Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni) Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi analisis Multivariate dengan menggunkan program SPSS.BP UNDIP, Semarang. Henry Simamora, 2002. Akuntansi Manajemen Edisi II. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. J. Winardi. 2001. Motivasi Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kotler Philip dan Amstrong, 2001. Prinsif-prinsif Manajemen, Jilid I, Edisi kedelapan, Alih bahasa Oleh Damos Sihombing, MBA., Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler Philip, Edisi 2000, Manajemen Pemasaran Milenium, Jilid 1 Revisi kedelapan, Alih Bahasa Oleh Benyamin Molan, Drs., Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta. Kotler Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas, PT. Indeks kelompok Gramedia Jakarta Lupiyoadi Rambat. 2001, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, edisi ketiga, Cetakan ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi keenam, Salemba Empat. Jakarta Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Laksbang Presindo. Stanton, William J., 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran , Jilid ketujuh, Penerbit, Erlangga. Jakarta. Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Cetakan Ketiga, Bandung. Linda Karya. Supriyono, R.A, 2000. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan, Edisi kedua, Buku kedua, BPFE, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Amdi Ofset, Yogyakarta. Triswanto, D. Sugeng, 2010. Trik Menulis Skripsi dan Menghadapi Presentasi Stres, Cetakan I. Yogyakarta : Tugu Publiser. Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian Nasional. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Yulitasari, Deavy, 2014. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada Yamaha Sudirman Motor Temanggug. Universitas Negeri Yogyakarta. 993