PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN HARGA TERHADAP HASIL

advertisement
eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4) : 979-993
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2015
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN HARGA TERHADAP HASIL
PENJUALAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI PADA PT. SUPER
SUKSES MOTOR DIKOTA SAMARINDA
Yunni 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
antara Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan, Harga terhadap Hasil
Penjualan, dan Biaya Promosi dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda
Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda.
Hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan
persamaan regresi sebagai berikut: Y= -2.705E10 + 1788.085X1 + 26.948(X2) + e.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya promosi (X1) berpengaruh
terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor
di Kota Samarinda. Dikarenakan variabel tersebut mempunyai Nilai Sighitung 0,034
lebih kecil dari pada 0,05 sementara untuk variabel harga (X2) tidak berpengaruh
terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor
di Kota Samarinda. Dikarenakan mempunyai Nilai Sighitung 0,633 lebih Besar dari
pada 0,05. Sedangkan biaya promosi (X1) dan harga (X2) secara simultan
berpengaruh terhadap hasil penjualan (Y) Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super
Sukses Motor di Kota Samarinda. Dapat dilihat dari Sighitung pada penelitian ini
adalah 0,019 lebih kecil dari pada 0,05.
Kata Kunci : Biaya Promosi, Harga dan Hasil Penjualan
Pendahuluan
Dalam dunia usaha sekarang ini tingkat persaingan antara industri-industri
bisnis semakin tajam, tak terkecuali dengan perusahaan-perusahaan yang berada
di indonesia. Dengan semakin majunya teknologi dalam era globalisasi ini, setiap
perusahaan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas produksinya maupun
manajemen pemasarannya dengan tujuan memaksimalkan keuntungankeuntungan sesuai target yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Persaingan
yang semakin ketat dalam dunia bisnis telah merambah ke semua sektor usaha
(bisnis), sehingga kompetisi yang ada antara perusahaan semakin ketat.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khususnya kendaraan roda dua,
tidak lepas dari persaingan tersebut, Dimana suatu perusahaan dituntut untuk
mampu menghadapi berbagai kendala yang timbul dalam mengelola bisnis usaha
pemasarannya, juga untuk menjamin perusahaan yang bersangkutan supaya dapat
beroperasi dengan manajemen yang efektif dan efisien.
1
Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman, Email : [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
Dalam melakukan kegiatan promosi tidak lepas dari biaya yang dikeluarkan
demi mencapai hasil yang efektif, oleh karna itu perusahaan harus
menganggarkan biaya promosi dengan sebaik mungkin untuk menghindari
terjadinya kerugian dengan menyesuaikan bentuk promosi yang dilakukan. Biaya
promosi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan perusahaan kedalam
promosi untuk meningkatkan penjualan (Simamora, 2002:762).
Sedangkan harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran,
dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
membeli suatu produk karena berbagai alasan.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara parsial antara Biaya Promosi
terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor
di Kota Samarinda.
Untuk mengetahui pengaruh signifkan secara parsial antara Harga terhadap
Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT. Super Sukses Motor di Kota
Samarinda.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara Simultan antara Biaya
Promosi dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT.
Super Sukses Motor di Kota Samarinda.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang – barang
ketangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk
kegiatan perubahan bentuk barang (Alma, 2004, h.1).
Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling
berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai serta mengembangkan
promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat
terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu (Oentoro, 2012: 2).
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran
serta mendapatkan, mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan melalui
penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul
(Kotler, 2005:11).
Konsep Pemasaran
Bagi pengusaha yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor
yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan perusahaannya akan
mengetahui adanya cara dan filsafat barn yang terlihat didalamnya. Cara filsafat
ini disebut konsep pemasaran (marketing concept) Menurut Swastha (2001 : 17),
Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar seperti yang
terdapat dibawah ini, yaitu :
980
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
1. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen atau pasar.
Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen
harus :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
b. Memiliki kelompok pembeli tertentu sebagai sarana dalam penjualan.
c. Menentukan produk dan program pemasaran.
d. Melaksanakan dan menentukan strategi yang paling baik apakah menitik
beratkan pada mutu yang lebih tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
e. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, memulai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan
bukan volume itu sendiri.
3. Seluruh skegiatan perusahaan harus dikordinir dan diintegrasikan secara
organisasional.
Penerapan konsep pemasaran ini sangat potensil, terutama untuk
perusahaan yang beroperasional tidak berpedoman pada prinsip pemuasan
pembeli.Pada masa silam, pemasaran lebih banyak menitik beratkan pada tujuan
penjualan dengan produksi seminimal mungkin, tujuan ini sangat individual,
tetapi tidak harmonis dengan konsep pemasaran.
lni tidak berarti penjualan harus diabaikan, bahkan sangat penting karena
laba yang diperolehberasal dari penjualanSwastha dan Irawan, (2005 : 8).
Perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar) harus dapat memadukan
keputusan-keputusan pemasaraan dengan fungsi-fungsi perusahaan lainnya.
Biasanya bagian pemasaran yang mengkoordinir fungsi- fungsi bagian lainnya
dalam perushaan yang bersangkutan.
Fungsi Pemasaran
Proses pemasaran perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, karena dengan
pemasaran akan menambah kegunaan produk yang ada yaitu kegunaan tempat,
waktu dan pemikiran, dan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tersebut di
dalamnya mempunyai fungsi pemasaran, yaitu: (Swastha dan Sukotjo, 2002:
196).
1. Fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Fungsi ini berkaitan
dengan pertukaran barang dari penjual ke pembeli. Fungsi pembelian
dilakukan oleh pembeli untuk memilih jenis barang yang akan dibeli, kualitas
yang diinginkan, kualitas yang memadai dan penyediaan uang sesuai. Fungsi
penjulan paling luas meliputi kegiatan untuk mencapai pasar dan
mempengaruhi permintaan.
2. Fungsi penyedia fisik
Fungsi penyedia fisik meliputi pengangkutan dan penyimpanan. Fungsi
pengangkutan dan penyimpanan berkaitan dengan pemindahan barang-barang
981
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
dari termpat produksi ke konsumen. Selain itu fungsi tersebut berkaitan pula
dengan penyimpanan barang-barang sampai barang tersebut diperlukan oleh
konsumen.
Fungsi pengangkutan dapat dilakukan dengan kereta api, truk, kapal laut, dan
pesawat udara, sedangkan fungsi penyimpanan dapat dilakukan di bagian
produksi itu sendiri sampai di gudang umum
3. Fungsi penunjang
Fungsi penunjang meliputi pembelian, penanggungan resiko, strandarsasi
barang-barang dan grading serta pengumpulan informasi pasar. Fungsi ini
dapat membantu pelaksanaan dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi pembelian
bertujuan untuk menyediakan dana, melayani penjualan kredit atau
menanggung kerugian perusahaan, yang semuanya merupakan kegiatan yang
selalu ada di dalam semua kegiatan bisnis.
Standarisasi merupakan fungsi yang bertujuan menyederhanakan keperluankeperluan pembeli dengan menciptakan golongan-golongan barng tertentu yang
berdasarkan pada kriteriakriteria seperti ukuran berat, warna, dan rasa. Grading
mengidentifikasika n golongan barang tersebut ke dalam berbagai tingkat
kualitas. Fungsi terakhir adalah fungsi penunjang yaitu pengumpulan informasi
pasar, bertujuan mengumpulkan berbagai macam informasi yang dapat dipakai
oleh Manager Pemasaran untuk mengambil keputusan.
Unsur Pemasaran
Menurut Tambunan (2002) tentang unsur pemasaran, menurutnya terdapat
beberapa unsur yaitu, sebagai berikut:
1. Pemasar
Adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan
tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Tujuan pemasar tersebut misalnya
keuntungan survive, kesetian pelanggan, kesejahteraan dan sebgainya yang
harus dipenuhi
2. Barang dan Jasa
Adapun bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. barang dapat bersifat konkret, tidak konkret (jasa)
atau kombinasinya.
3. Pasar
Adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang.
4. Proses Pertukaran
Adalah kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik
pihak lain sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masingmasing.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah variabel – variabel yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi” (Anoraga,
2000:220).
982
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Lupiyoadi, 2001: 61).
Promosi
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian promosi menurut Saladin (2003:123) adalah suatu komunikasi
informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah
laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.
Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang, menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Menurut Supriyo (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue
yang akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.
Biaya Promosi
Menurut Mulyadi (2002:530) mengemukakan pengertian biaya promosi
sebagai berikut:
Biaya promosi adalah biaya yang meliputi semua hal dalam rangka
pelaksanaan kegiatan promosi atau kegiatan untuk menjual produk perusahaan
baik berupa barang atau jasa pada pembeli sampai pengumpulan piutang menjadi
kas.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya promosi merupakan
biaya yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan
penjualan produk yang diproduksi perusahaan. Oleh karena itu suatu manajemen
pemasaran perusahaan harus memikirkan perencanaan anggaran biaya untuk
promosi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Harga (Price)
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah
dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan
memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Harga merupakan faktor
penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian, hal ini masih menjadi kenyataan
di negara-negara dunia ketiga, di kalangan kelompok-kelompok sosial yang
miskin, serta pada bahanbahan pokok sehari-hari. Namun dalam dasawarsa
terakhir ini, faktor-faktor lain selain harga telah beralih menjadi relatif lebih
penting dalam proses pembelian.
983
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
Hasil Penjualan
Menurut Almiyah dan Padji (2003:426) hasil penjualan adalah jumlah
penjualan yang dicapai atau yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan pada
periode tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
penjualan adalah jumlah barang yang terjual oleh perusahaan pada proses
pertukaran pada suatu masa tertentu.
Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah
linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan
dilakukan pengujian asumsi Uji Normalitas, Uji multikolinearitas, Uji
heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2005) untuk mengetahui data normal atau tidak salah satunya dengan
menggunakan uji statistik parametrik Kolmogrov Smirnov test (k-s). Uji (k-s)
dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan jika nilai probabilitas <
0,05, maka Ho ditolak. Pengujian ini normalitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS 17,0.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan suatu keadaaan dimana satu atau lebih variabel
idependen terdapat korelasi dengan variabel independen lainnya. Adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflator
Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearritas.
Sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian
uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
For windows 17,0
c. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009 : 105) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah
tidak ada gejala heteroskedastisitas dengan ditunjukan oleh grafik scatterplot
pada titik-titik yang tidak membentuk pola menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan lain pada model regresi.
984
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi. Metode yang sering digunakan adalah dengan uji durbin Watson
(uji dw) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika angka D – W dibawah -2, berarti autokorelasi positif.
b. Jika angka D – W dibawah +2, berarti autokorelasi negatif.
c. Jika angka D – W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas yaitu: biaya promosi (X1) dan harga (X2) terhadap variabel terikatnya yaitu
hasil penjualan (Y).
Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005):
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y
= Variabel dependen (hasil penjualan)
a
= Konstanta
b1, b2
= Koefisien garis regresi
X1, X2
=Variabel independen (biaya promosi, harga)
e
= error / variabel pengganggu
Uji Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel
independen terhadap variabel dependen, semakin besar nilai R, maka semakin
kuat hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Uji Koefisien Detreminasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005).
Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (hasil penjualan) amat terbatas.
Uji Statistik F (Simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini,
hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : Variabel-variabel bebas yaitu biaya promosi dan harga produk tidak
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
yaitu hasil penjualan.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu biaya promosi dan harga produk mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu hasil
penjualan.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
985
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
Y, apakah variabel X1 dan X2(biaya promosi dan harga) benar-benar berpengaruh
terhadap variabel Y (hasil penjualan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005).
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
Ho : Variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat (hasil penjualan).
Ha : Variabel-variabel bebas (biaya promosi dan harga) mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat (hasil penjualan).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan
angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabila angka probabilitas signifikansi >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda
adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang
tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan
regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan
pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi
persyaratan asumsi klasik, yaitu: tidak ada multikolinearitas, tidak ada
heteroskedastisitas, tidak ada autokorelasi dan memenuhi asumsi normalitas.
Uji Normalitas
Tabel
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
9
.0000012
1.20283046E9
.247
.247
-.115
.740
.644
a. Test distribution is Normal.
Dari perhitungan diperoleh nilai 0,644 > 0,05 itu membuktikan bahwa tidak
terjadi perbedaan yang signifikan, berarti residual berdistribusi normal.
986
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
Uji Multikolinearitas
Variabel
Tabel
Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Keterangan
Tolerance
VIF
Biaya
.571
Promosi (X1)
Harga (X2) .571
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
1.750
1.750
Tidak terjadi multikolinearitas
Tidak terjadi multikolinearitas
Keterangan :
- Jumlah data (observasi) = 9
- Dependent Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 17.00 pada tabel diatas
telah lolos dari uji multikolinearitas berdasarkan nilai VIF lebih kecil dari 10 serta
niali Tollerance kurang dari 0,10.
1. Nilai tollerance X1 0,571> 0,10 dan Vif 1,750 < 10, berarti tidak terjadi
multikolinearitas pada variabel X1 dengan variabel lainnya.
2. Nilai tollerance X2 0,571> 0,10 dan Vif 1,750 < 10, berarti tidak terjadi
multikolinearitas pada variabel X2 dengan variabel lainnya.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar
Grafik Scatterplot
Sumber : Data di olah
Dari hasil grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson
987
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
Estimate
1
.857a
.735
.647
1.38891E9
2.740
a. Predictors: (Constant), HARGA, BIAYA PROMOSI
b. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN
Berdasarkan tabel diatas dari perhitungan diperoleh nilai DW sebesar 2.740,
selanjutnya dari tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 9, k (jumlah variabel be
as) = 2 dan Alpha 0,01 diperoleh DL = 0,824 dan DU = 1,319 sehingga (4-dL) =
0,176 dan (4-dU) = 2,681. Dengan demikian nilai DW terletak antara dL dan dU,
bearti tidak autokorelasi negatif.
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2.705E10
3.602E10
BIAYA PROMOSI
1788.085
654.738
HARGA
26.948
53.578
Model
1
T
Sig.
-.751
.481
.759
2.731
.034
.140
.503
.633
a. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pada kolom 2 (Unstandardized
Coefficients) bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda.
Y = -2.705E10+ 1788.085X1 + 26.948X2 + e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (b0) = -2.705E10, menunjukkan hasil penjualan konstan, dimana
jika nilai variabel X1, X2 = 0, maka hasil penjualan (Y) = -2.705E10
b. Koefisien regresi X1 (b1) = 1788.085X1, menunjukkan bahwa variabel biaya
promosi berpengaruh positif terhadap hasil penjualan.
c. Koefisien regresi X2 (b2) = , 26,948 X2 menunjukkan bahwa variabel harga
tidak berpengaruh positif terhadap hasil penjualan.
Koefisien korelasi (R)
Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan
yang erat antara variabel independen yang terdiri dari biaya promosi (X1) dan
Harga (X2) terhadap hasil penjualan (Y) pada PT. Super Sukses Motor.
Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak pada tabel Summaryb dan
tertulis R. Dalam tabel tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar
0,856 atau 85,7% yang berarti tingkat hubungan antar Biaya Promosi (X1) dan
Harga (X2) terhadap Hasil Penjualan (Y) pada PT. Super Sukses Motor termasuk
pada tingkat sangat kuat.
Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (bebas) menjelaskan variabel dependen
988
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
(terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel
summaryb dan tertulis R square. Dalam tabel tersebut diperoleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,735 maka koefisien determinasinya= 0,735 x 100%
=73,5 % secara serentak dalam menjelaskan variasi ataupun perubahan variabel
terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas 73,5% sedangkan sisahnya
yaitu 100% - 73,5% = 26,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel
penelitian.
Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel biaya promosi (X1), harga
(X2) hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda secara
bersama-sama atau serentak mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil
penjualan.
Tabel
Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
3.210E19
2
1.605E19
8.321
.019a
Residual
1.157E19
6
1.929E18
Total
4.368E19
8
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah
Berdasarkan perhitungan Fhitung sebesar 8,321. Jika dibandingkan dengan
nilai Sighitung 0,019 < 0,05 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
Uji t (Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh dan signifikan terhadp Hasil penjualan pada PT. Super SuksesMotor
di Kota Samarinda.
Dengan cara membandingkan nilai
thitung dan nilai ttabel dengan tingkat
kepercayaan sebesar α=0,05.
Sehingga diperoleh hasil dari perhitungan SPSS sebagai berikut:
Tabel
Hasil Uji Thitung
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
-2.705E10
3.602E10
BIAYA PROMOSI
1788.085
654.738
HARGA
26.948
53.578
T
Sig.
-.751
.481
.759
2.731
.034
.140
.503
.633
a. Dependent Variable: HASIL PENJUALAN
989
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
a) Variabel biaya promosi (X1)
Nilai thitung menunjukan bahwa variabel Biaya Promosi (X1) sebesar 2,731
dengan nilai Sighitung 0,034. Karena Sighitung 0,034<0,05. Artinya secara parsial
terdapat pengaruh dari variabel biaya promosi (X1) terhadap hasil penjualan.
b) Variabel harga (X2)
Nilai thitung menunjukan bahwa variabel harga (X2) sebesar 0,503 dengan nilai
Sighitung 0,633. Karena Sighitung 0,633>0,05.
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel harga (X2)
terhadap hasil penjualan.
Pembahasan
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Secara Simultan
Dari hasil analisis variabel Biaya Promosi (X1) dan Harga (X2) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Hasil Penjualan (Y). Ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Henry Simamora (2002 : 762), yang
menyatakan bahwa biaya promosi adalah sejumlah dana yang dikucurkan
perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Kotler (2001) yang
menyatakan harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya promosi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan, hasil ini sejalan dengan teori
Henry Simamora (2002 : 762), yang menyatakan bahwa biaya promosi adalah
sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk
meningkatkan penjualan, karena melalui biaya promosi perusahaan menempatkan
variabel-variabel promosi agar produk perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat
dan bahkan menimbulkan permintaan. Semakin besar biaya promosi yang
dikeluarkan oleh perusahaan, maka semakin besar juga hasil penjualan yang
dicapai oleh perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya promosi
berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan. Ini terbukti terhadap peningkatan
biaya promosi dan hasil penjualan pada tahun 2014, yang mana pada tahun
sebelumnya biaya promosi sebagai berikut : Pada tahun 2012 biaya promosi yang
dikeluarkan sebesr Rp 28.000.000, tahun 2013 biaya promosi yang dikeluarkan
sebesar Rp 28.000.000 dan pada tahun 2014 biaya promosi yang dikeluarkan
meningkat sebesar Rp 32.500.000.
Dapat dilihat pada tahun sebelumnya 2013 tidak ada perubahan yang terjadi
pada biaya promosi sama dengan tahun sebelumnya 2012, diikuti pula dengan
penurunan hasil penjualan pada tahun 2013 tersebut.
Perusahaan ini menggunakan beberapa jenis promosi yaitu : periklanan,
personal selling, publisitas dan promosi penjualan. Untuk biaya promosi yang
dikeluarkan leh perusahaan, dialokasikan untuk pembiayaan setiap kegiatan
promosi yang dilakukan. Seperti kegiatan promosi periklanan, perusahaan
mengalokasikan biaya untuk melakukan periklanan di media cetak, radio,
spanduk. Pengalokasian biaya promosi untuk kegiatan personal selling perusahaan
990
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
mengalokasikan biaya untuk kegiatan oameran sepeda motor dibeberapa mall
(SCP dan Lembus) dan mengikuti event-event di expo Kaltimdi Kota Samarinda.
Untuk kegiatan promosi publisitas perusahaan melakukan penyebaran brosur
kesetiap konsumen. Dan kegiatan promosi yang terakhir adalah promosi penjualan
yang mana dalam kegiatan ini perusahaan melakukan pemberian discount atau
potongan harga kepada konsumen tertentu.
Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Ardiansyah (2013) yang
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Produk dan Promosi
terhadap Volume penjualan Sepeda Motor Honda. Dimana variabel promosi
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap volume penjualan sepeda motor
honda.
Pengaruh Harga Terhadap Hasil Penjualan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan pada PT. Super Sukses Motor Di
Kota Samarinda. Hasil ini tidak sejalan dengan teori Kotler (2001) yang
menyatakan harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Dikarenakan harga
merupakan suatu bagian yang penting bagi pembeli dan penjual. Pertukaran
barang dan jasa hanya akan terjadi jika penjual dan pembeli telah menyepakati
harga, keputusan harga akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi
perusahaan. Harga juga salah satu strategi dalam upaya peningkatan hasil
penjualan, permintaan pasar sebagian besar dipengaruhi oleh harga. Harga akan
memberikan posisi yang kompetitif pada pasar.
Pada perusahaan PT. Super Sukses Motor, perusahaan ini telah memberikan
harga yang sesuai dengan standar dari produk sepeda motor yang mereka jual,
yang mana produk sepeda motor yang dijual oleh perusahaan mempunyai kualitas
yang baik, sehingga perusahaan menetapkan harga yang diatas standar. Setiap
tahun perusahaan ini selalu meningkatkan harga jual pada setiap produk yang
mana sudah disesuaikan dengan standar perhitungan dari perusahaan tersebut,
dengan semakin meningkatnya harga setiap tahun mengakibatkan harga tidak
berpengaruh, karna semakin tingginya suatu harga akan menggambarkan kualitas
yang tinggi.
Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Ardiansyah (2013) yang
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Produk dan Promosi
terhadap Volume penjualan Sepeda Motor Honda. Dimana variabel harga secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan sepeda motor honda.
Penutup
Variabel Biaya promosi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hasil
penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan biaya
promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat berperan dalam dalam
meningkatkan hasil penjualan pada PT.Super Sukses Motor Di Kota Samarinda.
991
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015 : 979-993
Variabel Harga tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap hasil
penjualan pada PT. Super Sukses Motor di Kota Samarinda. Dikarenakan harga
tidak memberikan peningkatan dalam hasil penjualan pada PT. Super Sukses
Motor Di Kota Samarinda.
Berdasarkan perhitungan uji F simultan, Variabel biaya promosi dan harga
mempunyai nilai Sighitung 0,019 lebih kecil dari 0,05. Artinya kedua variabel
bersama-sama mempunyai pengaruh secara simultan terhadap hasil penjualan.
Sebaiknya pihak perusahaan khususnya bagian marketing perlu menambah
sistem promosi periklanan, seperti menambah periklanan media televisi dan
membuat majalah sepeda motor dengan desain yang menarik. Serta perlu
menggunakan media sosial, khususnya untuk daerah Kota Samarinda. Dalam
melakukan pemasaran, seperti menggunakan media sosial grup BUSAM atau
Bubuhan Samarinda yang mana melihat prospek dari grup ini sangatlah berguna
dan mengguntungkan untuk melakukan pemasaran dalam produk yang dipasarkan
oleh perusahaan. Yang mana hal ini akan berdampak pada konsumen yang dapat
secara cepat mengenal produk kawasaki, sehingga dapat mempengaruhi
konsumen agar membeli produk sepeda motor yang ditawarkan.
Dari segi harga, perusahaan sudah menetapkan harga jual yang sesuai
dengan produk yang mereka tawarkan. Namun sebaiknya, untuk menarik
minat beli konsumen perusahaan perlu mengadakan potongan harga untuk
setiap pembelian serta memberikan hadiah yang lebih menarik.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, Rizky. 2013. Pengaruh Harga, Produk, dan Promosi terhadap
Volume Penjualan Sepeda Motor Honda. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia. Surabaya.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan, SE, MBA, 2001. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan
strategi. Jilid Pertama, Cetakan Ketiga, Jakarta.
Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis, Edisi Kedua, Asdi Mahasatya, Jakarta
Alma Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta
Bandung
Basu Swastha, 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan
Modern, Yogyakarta : Liberty.
Basu Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemsaran Modern, Yogyakarta:
Liberty.
Basu Swastha, 2001. Manajemen Pemasaran I, Edisi Ketiga, Yogyakarta.
Basu Swastha dan Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga,
Yogyakarta : Liberty.
Basu Swastha, 2005. Asas-Asas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Catur E, Rismiati, 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Kanisisus. Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
992
Pengaruh Biaya Promosi Dan Harga Terhadap Hasil Penjualan Sepeda Motor (Yunni)
Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi analisis Multivariate dengan menggunkan
program SPSS.BP UNDIP, Semarang.
Henry Simamora, 2002. Akuntansi Manajemen Edisi II. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
J. Winardi. 2001. Motivasi Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Kotler Philip dan Amstrong, 2001. Prinsif-prinsif Manajemen, Jilid I, Edisi
kedelapan, Alih bahasa Oleh Damos Sihombing, MBA., Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Kotler Philip, Edisi 2000, Manajemen Pemasaran Milenium, Jilid 1 Revisi
kedelapan, Alih Bahasa Oleh Benyamin Molan, Drs., Penerbit PT.
Prenhalindo, Jakarta.
Kotler Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas, PT. Indeks
kelompok Gramedia Jakarta
Lupiyoadi Rambat. 2001, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, edisi ketiga, Cetakan ketiga. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi keenam, Salemba Empat. Jakarta
Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta.
Laksbang Presindo.
Stanton, William J., 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran , Jilid ketujuh, Penerbit,
Erlangga. Jakarta.
Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran.
Cetakan Ketiga, Bandung. Linda Karya.
Supriyono, R.A, 2000. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Serta Pembuatan Keputusan, Edisi kedua, Buku kedua, BPFE, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Amdi Ofset,
Yogyakarta.
Triswanto, D. Sugeng, 2010. Trik Menulis Skripsi dan Menghadapi Presentasi
Stres, Cetakan I. Yogyakarta : Tugu Publiser.
Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian
Nasional. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Yulitasari, Deavy, 2014. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan
Pada Yamaha Sudirman Motor Temanggug. Universitas Negeri
Yogyakarta.
993
Download