Professional Work Ethic Hotel Harris tebet, Jakarta, 12 - 13 November 2015, Fee: Rp.4.000.000 Seminar/Training Description : Masalah yang begitu kompleks yang sering dihadapi oleh para piminan adalah dalam menghadapi tingkah laku karyawan. Keadaan ini bisa menjadi tekanan dan bahkan tantangan dalam menerapkan aspek etika kerja seperti ketidak-jujuran, ketidak-disiplinan,ketidak adaan sopan santun, budi perkti yang rendah, rasa horamt sama senior, ketidak-adilan, kecurangan pertanggung-jawaban administrasi, keegoan dsb. Karena itu munculah perhatian yang besar bagaimana caranya agar para karyawan dan tentunya juga pimpinan bekerja dengan standar etika tertentu. Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan. Agregasi dari perilaku karyawan yang beretika kerja merupakan gambaran etika kerja karyawan dalam perusahaan. Karena itu etika kerja karyawan secara normatif diturunkan dari etika bisnis. Konsekuensinya etika tidak diterapkan atau ditujukan untuk para karyawan saja. Artinya kebijakan manajemen yang menyangkut karyawan seharusnya pula beretika, misalnya keadilan dan keterbukaan dalam hal kompensasi, karir, dan evaluasi kinerja karyawan. Jadi setiap keputusan etika dalam perusahaan tidak saja dikaitkan dengan kepentingan manajemen tetapi juga karyawan. Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip:: Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan, Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja, Saling menghormati sesama karyawan, Menghargai senioritas secara professional Menunjungtinggi nilai-nilai atau budaya ketimuran Berperilaku sopan santun dan hormat sama atasan dan rekan kerja Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan, Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran, Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan. Kondisi saat ini terjadinya ketimpangan keterampilan anatara karyawan yunior dengan karyawan senior, sehingga berdampak pada keakuan dari karyawan yunior yang secara keilmuan dan penguasaan teknologi lebih tinggi tetapi rendah dalam tatanan nilai-nilai budaya ketimuran. Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Contoh-contoh norma kesopanan ialah Menghormati orang yang lebih tua. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong. Tidak meludah di sembarang tempat. tidak menyela pembicaraan. Norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanki dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial. Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan. Tujuan Pelatihan Meningkatkan pemahaman peserta akan etika kerja dan sopan santun yang harus dilakukan dalam mendukung kelancaran organisasi Mengubah mind set tentang pekerjaan sehingga muncul moral kerja yang baik dan benar menurut norma, aturan masyarakat, ketentuan perusahaan dan spritual Trainer : DR. Ayi Tejaningrum SE.,MT ( Doktor dan Magister dari ITB Juurusan Teknik dan manajemen Industri) Berpengalaman lebih dari 20 tahun memberikan pelatihan yang berhubungan dengan materi Pengembangan SDM, Audit Internal, Manajemen Pemasaran, Manajemen Mutu, Statistitical Quality Control, Manajemen Projek, ISO/OHSAS, Statistik, Six Sigma, Pengembangan Bisnis, Manajemen Produksi, dll. Telah memberikan pelatihan diantaranya: PT. Chevron Indonesia, PT. Pertamina, PT. Badak LNG, PT. ARUN LNG, PT. MEDCO, PT. PLN Persero, PT. Indonesia Power, PT. Aneka Tambang, Setjen DPRRI, Sekretariat Wakil Presiden, PT. Pupuk Sriwidjaya, PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, PT. Total Indonesia, PT. Surveyor Indonesia, PT. Kangean Energy Indonesia, PT. Bank CIMB Niaga Tbk, Bank UOB Indonesia, PT. Nippon Shukubai Indonesia, PT. Bosch Rexroth, IALF Bali, PT. Sriboga Flour Mill, PT. Infomedia Nusantara, PT. Indomo Mulia, Perum Pegadaian, dll. Outline : Materi : Pengertian dan peranan etika dalam dunia kerja Mind set dalam bekerja : bekerja atas rasa atakut, achevement dan inner motivatioan Etika pergaulan Memahami tatakrama etika Etika kerja Pengertian dan sopan santun dalam dunia kerja Konsep sopan santun Komunikasi verbal dan non verbal yang beretika dan sopan Berbicara yang sopan dan santun didunia kerja Bagaimana membangun diri yang berempaty Membangun diri yang paham budi pekerti Komunikasi yang sopan dalam menyapa, meminjam, mengucapkan salam, meminta sesuatu, memuji, mengapresiasi Norma sopan santun Dasar dasar dalam memahami perilaku manusia Memhami dan memaklumi watak manusia : koleris, sanguinis, melankolis dan philgmatis Implementasi nilai nilai spritual dalam bekerja : bekerja adalah amanah, seni, ibadah, aktualisasi diri, tanggungjawab Untuk pendaftaran atau informasi lebih lengkap, silahkan hubungi Sdr. Randy atau Sdr. Budi T. (021) 719 1612 (Hunting)/ 719 9555 (Hunting) F. (021) 719 9552 Visit us Here