Dr. Halim Alamsyah - Indonesia Banking School

advertisement
Disampaikan dalam Seminar “Kesiapan SDM dan Perbankan dalam rangka Menghadapi KEA 2015”
- Indonesia Banking School, Jakarta, 19 Maret 2016 -
Dr. Halim Alamsyah
Ketua Dewan Komisioner
Lembaga Penjamin Simpanan
Outline
2
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?
Bank Indonesia
Latar Belakang KEA
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
3
 KEA dibentuk untuk mengimbangi kekuatan perekonomian dunia.
 Kebangkitan Tiongkok dan India membuat persaingan ekonomi di Asia
semakin ketat.
USA
EURO UNI
GDP US$ 17.4T
GDP US$ 18.5T
2.9%
319 jt
1.3%
508 jt
JPN
GDP US$ 4.6T
-0.1%
127 jt
CHN
GDP US$ 10.4T
7.2%
1.4 M
ASEAN
GDP US$ 2.5T
6.9%
628 jt
INDIA
GDP US$ 2.05T
7.3%
1.3 M
WORLD
INA
GDP US$ 888M
5.0%
254 jt
GDP US$ 77.8T
2.5%
7.3 M
Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
Sejarah Pembentukan KEA
4
Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) atau ASEAN Economic Community (AEC)
merupakan tujuan akhir integrasi ekonomi seperti dicanangkan dalam
ASEAN Vision 2020
Merupakan realisasi dari tujuan akhir integrasi untuk menciptakan
kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, sejahtera dan kompetitif,
dimana terdapat aliran bebas dari barang (free flow of goods), jasa
(free flow of service), investasi dan modal, perkembangan ekonomi
yang seimbang dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan sosial
(Bali Concord II, Oktober 2003).
Implementasi KEA (AEC)
dipercepat menjadi tahun
2015 untuk non-Keuangan
dalam ‘Deklarasi Cebu’
pada Januari 2007
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
Deepening dan Enlargement Kerjasama ASEAN
AEC 2015
Next: Currency
Integration?
5
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
6
KEA Blueprint
ASEAN Economic Community ≠ Economic Integration Type
 KEA membidik pasar tunggal dan basis produksi.
 Karakteristik KEA: Aliran bebas barang, jasa, investasi, & tenaga kerja terlatih, serta aliran modal antarnegara ASEAN.
 Ditetapkan 12 sektor prioritas untuk memperoleh quick win integrasi di ASEAN: pertanian, kayu, karet, angkutan udara,
otomotif, elektronik, tekstik dan produknya, perikanan, jasa kesehatan, logistik, turisme, dan e-ASEAN.
Source : ASEAN Secretariat
Potensi
ASEAN
7
Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia
KEA menguntungkan jika kapasitas perdagangan intra-ASEAN meningkat (trade creation)
tanpa mengurangi perdagangan dengan non-ASEAN (trade diversion).
Perkembangan Nilai Perdagangan ASEAN
Pertumbuhan Perdagangan ASEAN
(US$ milyar)
50%
3,000
Total Trade
2,500
Intra ASEAN
2,000
Extra ASEAN
1,500
40%
30%
20%
10%
1,000
-30%
Total Trade
Intra ASEAN
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
-20%
2003
0
2002
-10%
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
500
2001
0%
Extra ASEAN
Pertumbuhan intra-ASEAN trade (2000-2014) mencapai 265% sementara extra-ASEAN trade mencapai
224% sehingga terbukti terjadi “Trade Creation”.
Bank Indonesia
Potensi
ASEAN
Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia
Sumber: Mc Kinsery Report
Bank Indonesia
8
Outline
9
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?
Bank Indonesia
Potensi
Indonesia
10
The Leader di ASEAN
 Indonesia merupakan perekonomian terbesar di ASEAN.
 Luas area Indonesia hampir meliputi 1/2 populasi dari luas area ASEAN.
 Mc Kinsey Global Institute: Indonesia diperkirakan menjadi salah satu dari 7
negara yang menjadi “mesin” ekonomi Asia di masa mendatang.
MYN, CAM, BRU, LAO
GDP
ASEAN
$ 110.2 M
avg 5.2%
GDP US$ 2.5T
6.9%
628 jt
VTM
THA
GDP $ 405 M
0.9%
MLY
GDP $ 186 M
6.0%
Luas Negara
PHP
5.4%
GDP $ 284 M
6.1%
GDP $ 338 M
6.0%
Indonesia
Others
42.5%
57.5%
SG
GDP $ 308 T
2.9%
INA
GDP $ 888 M
5.0%
Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014, McKinsery Report & McKinsey Global Institute, “The
Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, 2012
Potensi
Indonesia
Pasar Potensial
11
Potensi
Indonesia
Middle Income Class Meningkat
• Sekitar 5 dari 10 penduduk Indonesia berada dalam kategori kelas menengah.
• Potensi pasar yang besar dan terus tumbuh menjadi daya tarik investasi.
12
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia
 Konsumen
diuntungkan:
harga, pelayanan
lebih kompetitif
 Mendorong
peningkatan
usaha jasa
pelengkap
(pengiriman,
settlement,
asuransi,
surveyor, dsb).
 Potensi
peningkatan
wisatawan
apabila
pariwisata
dikelola dgn baik
BARANG
DAN JASA
+
DAMPAK POSITIF
 Mendorong
peningkatan
kualitas tenaga
kerja melalui
transfer
teknologi, knowhow, dan
keahlian
manajemen.
 Kesempatan
kerja di negara
ASEAN dgn gaji
lebih tinggi.
 Masuknya FDI
membuka
lapangan kerja.
TENAGA KERJA
 Mendorong FDI
ke Indonesia dgn
pertimbangan
kondisi makro
stabil, mendekati
pasar (jumlah
middle class) dan
SDA.
 Pasar modal
semakin
terintegrasi,
likuid &
memberikan
alternatif risk
diversification
dan semakin
terbuka bagi
investor asing.
INVESTASI DAN MODAL
 Konsumen
diuntungkan:
suku bunga lebih
kompetitif dan
pelayanan lebih
baik.
 Mendorong
jumlah variasi
produk.
 Penyediaan
infrastruktur yang
lebih baik.
PERBANKAN
13
Komunitas
Ekonomi
ASEAN
Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia
 Indonesia
berpotensi
menjadi pasar
negara ASEAN /
re-export negara
non ASEAN
melalui negara
ASEAN lainnya.
 Pertambahan
nilai dari
produksi barang
& jasa akan
semakin terbatas
apabila struktur
ekspor & impor
tidak diperbaiki.
BARANG
DAN JASA
-
DAMPAK NEGATIF
 Dengan kondisi
upah dan
produktivitas
rendah,
keunggulan
komparatif
tenaga kerja
Indonesia
tergolong
rendah.
 Sektor dgn
shortage tenaga
terampil akan
“diserbu” TKA.
 Ekspor unskilled
worker terbatas
nilainya
TENAGA KERJA
 Keterbatasan
infrastruktur,
produktivitas dan
iklim usaha yg
rendah dapat
menghambat FDI.
 FDI ke negara
ASEAN lain akan
terbatas karena
keterbatasan
jumlah
perusahaan skala
multinasional.
 Integrasi pasar
modal
meningkatkan
volatilitas &
potensi spillover
shock.
INVESTASI DAN MODAL
 Potensi
bertambahnya
kehadiran bank
asing ke
Indonesia dapat
mengurangi
market share
bank-bank
nasional.
PERBANKAN
14
15
Potensi
Iklim Usaha Cukup Menjanjikan
Indonesia
Perekonomian yang besar, tingkat konsumsi yang tinggi dan kelas menengah yang tumbuh
menjadikan Indonesia salah satu tujuan utama investasi sekaligus pasar yang menarik...
Raking Indonesia meningkat dari 4 ke 3 sebagai negara tujuan investasi 2014-2016 (UNCTAD)
Indonesia menempati urutan pertama tujuan investasi di ASEAN
(ASEAN Business Outlook Survey)
Promising countries untuk investor dari Jepang (JBIC)
Sumber: UNCTAD, World Investment Report 2014
Sumber: ASEAN Business Outlook Survey 2015
Sumber: JBIC, December 2015
16
Perdagangan Intra-ASEAN
Potensi
Indonesia
Peluang untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan intra-ASEAN masih sangat
terbuka mengingat saat ini porsinya baru 25,6% dari total nilai perdagangan Indonesia.
Share to Intra-ASEAN's Trade (%)
64.9
70
Share to Country's Trade (%)
60
50
42.0
33.4
40
27.2
30
25.7
25.6
19.6
13.9 14.9
20
10
0.6
0.6
1.3
1.9
4.2
26.9
22.6
19.6
16.9
26.2
6.7
0
Sumber: ASEAN Trade Statistics Database, 2016
 Total trade intra-ASEAN pada tahun 2014 mencapai USD 608 milyar atau 24,1% total nilai
perdagangan ASEAN.
 Indonesia menyumbang USD 90,7 milyar atau 14,9% dari total perdagangan ASEAN atau
25,6% dari total perdagangan Indonesia.
17
Tantangan
Inflasi dan suku bunga di Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Ketergantungan ekspor SDA yang tinggi di tengah penurunan demand komoditas dan
impor BBM yang tinggi menyebabkan defisit transaksi berjalan.
Suku Bunga - Yield Obligasi Pemerintah
Inflation Rate
12.00
10.00
10.00
Indonesia
8.00
6.38
4.00
Singapura
Malaysia
4.00
Filipina
Thailand
0.00
-2.00
8.00
6.00
6.00
2.00
Indonesia
2.00
Malaysia
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2010
2011
Balance of Payment
20.00
Filipina
Thailand
2012
2013
2014
2015
Trade Balance
9.00
USD Billion
USD Billion
6.00
10.00
3.00
0.00
0.00
-10.00
-20.00
Current Account
Overall Balance
Capital & Financial Account
-6.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2012
-3.00
2013
2014
2015
Oil & Gas
Non Oil & Gas
Trade Balance
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2012
2013
2014
2015
Tantangan
18
19
Tantangan
Level kemudahan melakukan bisnis (Ease of Doing Business) masih menjadi masalah...
Permasalahan utama terdapat pada saat memulai bisnis (starting a business), izin
konstruksi (Dealing with Construction Permits), supply listrik (getting electricity),
penegakkan penjanjian/kontrak (enforcing contracts), pendaftaran properti
(registering property) dan penyelesaian masalah kepailitan (resolving insolvency) ...
Countries
Starting a
Business
Indonesia
Malaysia
Philippines
Singapore
Thailand
173
14
165
10
96
Source: World Bank Report, 2015
Dealing with
Getting
Construction
Electricity
Permits
107
15
99
1
39
46
13
19
6
11
Registering
Property
131
38
112
17
57
Getting Protecting Enforcing
Credit Investors Contracts
70
28
109
19
97
88
4
155
1
36
170
44
140
1
57
Resolving
Insolvency
77
45
53
27
49
20
Tantangan
Daya saing Indonesia meningkat, namun masih di bawah Singapore,
Malaysia dan Thailand.
Permasalahan utama adalah pada:
- Efisiensi Tenaga Kerja (peringkat
115)
- Kesiapan Teknologi (peringkat 85),
dan
- Pendidikan dan Kesehatan
(peringkat 80)
Source : World Economic Forum, The Global Competitiveness Index Report 2015-2016
Tantangan
21
Outline
22
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?
Bank Indonesia
Integrasi
Pasar
Keuangan
23
Integrasi Pasar Keuangan
ASEAN meyakini bahwa dibutuhkan sistem keuangan regional yang
terintegrasi dengan akses pelayanan yang lebih luas untuk jasa
keuangan, investasi dan pasar modal untuk membiayai perdagangan
dan investasi yang lebih berkembang.
ASEAN Financial Integration Framework (AFIF)
Financial
sector
liberalization
Payment
systems
integration
ASEAN Banking
Integration
Framework (ABIF)
Capital
account
liberalization
Source : ASEAN Secretariat
Capital
market
development
Qualified ASEAN Bank 2020
Strong and well
managed
Indigenous
ASEAN banks
Greater
operational
flexibility
Supported by
ASEAN countries
Integrasi
Pasar
Keuangan
24
Peta Perbankan di ASEAN
Rezim Perizinan dan Pengaturan Operasional Bank di ASEAN
License
Minimum
Capital
(USD juta)
Foreign Equity
Participation
Hosting bank
From ASEAN
Operational
Restrictions
INDONESIA
Multiple
334
99%
7 bank
-
SINGAPURA
Multiple
1,200
>10% from
MAS
9 bank
Branch, ATM
MALAYSIA
Multiple
600
30%
6 bank
Branch, ATM,
products
THAILAND
Multiple
325
40%
6 bank
Branch, ATM
FILIPINA
Multiple
150
49%
4 bank
Branch, ATM
180
Rasio Kredit terhadap GDP (%)
160
Thailand
146.7
140
Singapore
120
126.3
Malaysia
100
120.5
80
60
Filipina
40
39.1
Indonesia
36.5
20
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Rendahnya Rasio Kredit
terhadap GDP
menunjukkan pasar
perbankan di Indonesia
masih sangat potensial.
Tantangan
Perbankan Indonesia Lebih Terfragmentasi
25
Tantangan
26
Skala usaha bank2 kita terbatas ...
 Perbankan domestik memiliki ketahanan modal yang lebih baik dibandingkan dengan
perbankan negara lain di ASEAN. Kondisi membuka peluang untuk ekspansi yang lebih
besar bagi perbankan domestik.
 Namun, dari skala usaha, perbankan domestik masih jauh di bawah peers-nya di
ASEAN sehingga kurang menguntungkan dari segi economies of scale.
Total Aset (USD bio)
300
250
CAR (%)
25
20
200
15
150
100
10
50
5
-
-
Source : Bloomberg, data as of 3Q-15
Tantangan
Profitabilitas Perbankan Indonesia tinggi ...
 Tingkat profitabilitas yang tinggi menjadi daya tarik bagi peers di ASEAN untuk
melakukan ekspansi usaha ke Indonesia. Kemungkinan hal ini akibat persaingan yg
belum tajam shg bank-bank mengenyam “super profits”.
 Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri apabila perbankan domestik masuk dalam
comfort zone shg tidak siap bersaing.
 Perlu penguatan spesialisasi skill & fokus usaha dalam memenangi kompetisi nantinya.
Profitabilitas Perbankan di ASEAN (%)
8.00
BRI
7.00
BCA
6.00
Mandiri
5.00
Kasikornbank
NIM
4.00
3.00
Siam Commercial Bank
2.00
1.00
ROA
0.00
0.00
0.50
1.00
1.50
Source : Bloomberg , IMF data as of 3Q-15
2.00
2.50
3.00
3.50
ROA & ROE Industri Perbankan (%)
27
Tantangan
Sementara Kebutuhan Pembiayaan Indonesia tinggi ...
28
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan
berkesinambungan, dibutuhkan sumber pembiayaan yang tidak sedikit.
Strategi Pembiayaan Infrastruktur RPJMN 2015-2019 - Skenario Prioritas
Source : Bappenas
Tantangan
29
Akses Keuangan masih tidak merata dan ada yg relatif rendah ...
Akses keuangan di luar wilayah pulau Jawa juga masih terbatas. Masuknya
sumber dana baru diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, inklusif, dan berkesinambungan.
Poin Akses dan Tingkat Kemiskinan
B: 23,2
A: 30,0
17,7
B: 31,6
A: 82,4
6,35
B: 26,4
A: 30,0
8,74
B: 36,8
A: 70,9
6,4
B: 17,2
A: 27,6
14,3
B: 22,4
A: 39,9
31,53
B: 18,1
A: 27,1
19,3
B: 13,8
A: 22,1
14,39
B: 79,0
A: 237,0
3,7
B: 34,7
A: 88,4
4,5
B: 17,7
A: 19,1
20,24
Outline
30
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?
Bank Indonesia
Tenaga
Kerja
Free Flow of Skilled Labor dalam KEA
31
Saat ini telah disepakati Mutual Recognition Arrangement (MRA)
untuk tenaga terampil pada 8 jenis profesi
DAMPAK POSITIF LIBERALISASI SEKTOR JASA
 Mendorong ekspansi usaha & sharing
idea di antara negara-negara ASEAN.
 Mendorong peningkatan investasi di
sektor jasa (2011: FDI sektor jasa 58%
dari total FDI ASEAN seb. USD 51,4
milyar).
 Mendorong pembangunan sektor
lain: modernisasi keuangan,
telekomunikasi, distribusi dan
transportasi.
 Transfer teknologi, know-how, dan
keahlian manajemen antar negara
ASEAN.
Tenaga
Kerja
32
Free Flow of Skilled Labor dalam KEA
Neraca Pembayaran dari Sektor Jasa dan Pendapatan Tenaga Kerja selalu menunjukkan
defisit selama 6 tahun terakhir
USD juta
Komponen
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Transaksi Berjalan
a. Barang
5,144
31,003
1,685
33,825
(24,418)
8,680
(29,115)
5,833
(27,499)
6,983
(17,761)
13,281
b. Jasa-Jasa
- Jasa Bisnis Lainnya*)
(9,791)
(1,147)
(9,803)
(704)
(10,564)
(109)
(12,070)
(1,031)
(10,010)
(940)
(8,493)
(2,656)
(29)
(8,615)
(54)
(9,045)
(71)
(10,384)
(80)
(10,960)
(94)
(8,976)
49
(5,886)
c. Pendapatan Primer
- Kompensasi Tenaga Kerja
(20,698)
(781)
(26,547)
(884)
(26,628)
(1,037)
(27,050)
(1,139)
(29,692)
(1,200)
(28,028)
(1,361)
- Pendapatan Investasi
d. Pendapatan Sekunder
(19,917)
4,630
(25,663)
4,211
(25,590)
4,094
(25,912)
4,178
(28,492)
5,220
(26,666)
5,479
50
33
51
45
27
17
Transaksi Finansial
26,476
13,603
24,858
21,964
44,962
17,120
Selisih Perhitungan Bersih
(1,327)
(3,465)
(275)
Neraca Keseluruhan
30,343
11,857
215
- Jasa Personal, Kultural & Rekreasi*)
- Jasa-Jasa Lainnya**)
Transaksi Modal
(220)
(7,325)
(2,241)
15,249
(474)
(1,098)
*) Jasa bisnis lainnya serta jasa personal, kultural, dan rekreasi mencakup jasa konsultan dan tenaga kerja.
**) Mencakup jasa manufaktur, pemeliharaan dan perbaikan, transportasi, perjalanan, konstruksi, asuransi dan dana pensiun,
keuangan, penggunaan kekayaan intelektual, teknologi informasi, dan jasa pemerintah.
Sektor Jasa dan Sektor Pendapatan Primer mencakup jasa bisnis lainnya dan jasa
personal, kultural & rekreasi serta pendapatan tenaga kerja yang mencakup
pembayaran atas jasa konsultan dan tenaga profesional (seluruhnya net defisit).
Tantangan
Masih banyak perkerjaan
rumah untuk meningkatkan
kualitas SDM Indonesia
33
34
Tantangan
Penelitian Boston Consulting Group (BCG):
1. Perusahaan di Indonesia menghadapi permasalahan shortage tenaga kerja dengan skill dan bakat
(talent) baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
2. Permasalahan ini terjadi pd semua level manajemen, terburuk pada level middle.
3. Kondisi ini akan menjadi tantangan tersendiri sejalan dengan semakin tingginya porsi sektor jasa
terhadap GDP (diperkirakan meningkat dari 36% saat ini menjadi 55% di 2020).
Mapping Permasalahan Manajemen SDM
Talent Gaps pada Setiap Level
Source : BCG and World Federation of People Management Association (WFPMA) proprietary Web survey
Tenaga
Kerja
35
Komitmen Indonesia dalam Liberalisasi Tenaga Kerja
Jenis
Komitmen
Kepemilikan Asing
Perbankan
Asuransi
Pasar Modal
Max 51% of listed shares
Max 80%
Max 99%
Aktivitas
Operasional
Foreign Banks and JV Banks
only operate in province
capital city
No limitation
No limitation
Jumlah Cabang
Foreign bank : 2 sub-branch
and 2 cash offices
JV bank : 2 branches and 2
sub-branches
No limitation
No limitation
Level : Director, Manager,
Expert
Level : Director, Expert
Level : Director (only
for specific position),
Manager, Expert
Manager-level employees
are required to teach at
least two Indonesian
employees during the
tenure
All joint venture
company is obliged to
provide training to its
employees
All joint venture
company is obliged to
provide training to its
employees
Tenaga Kerja
Ekspatriat
Source : OJK Report
Outline
36
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?
Bank Indonesia
Strategi Menghadapi KEA
Implikasi
Kebijakan
Perlu Strategi untuk Memperoleh Manfaat Sebesar-besarnya dari KEA
1
2
JANGKA
PENDEK
3
4
5
JANGKA
MENENGAH
&
PANJANG
Perlu penetapan strategi nasional menghadapi KEA, a.l. dengan memilih salah
satu/beberapa sektor dari 12 sektor prioritas ASEAN sebagai sektor unggulan, yang
dapat menjadi quick win dan menumbuhkan optimisme menghadapi KEA. Untuk
mendorong sektor unggulan tersebut diperlukan koordinasi dan sinergi kebijakan
antarinstansi dan sektor.
Diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM dan wirausaha
nasional.
Perlu upaya yang lebih intensif dan terarah dalam meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat luas akan rencana kehadiran KEA.
Peningkatan keterlibatan stakeholders daerah (pemda, dsb) dalam persiapan
menghadapi KEA.
Penggunaan standardisasi utk menjaga persaingan dan kualitas sekaligus sebagai
kendali persaingan yg fair di sektor perdagangan, jasa dan tenaga kerja.
1
Perlunya peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk
menciptakan daya saing SDM.
2
Perlu peningkatan nilai tambah dan efisiensi produksi dari produk ekspor, a.l. dengan
menggalakkan industri hilir.
3
Perbaikan iklim usaha dan pengembangan infrastruktur.
37
38
Kebijakan di Bidang Perbankan: ABIF
Note on
Policy
Dalam konteks meningkatkan peran perbankan di kawasan Asean, telah disepakati upaya
percepatan integrasi melalui Asean Banking Integration Framework (ABIF). Tujuannya agar
kemajuan di sisi produksi juga harus diimbangi oleh kesiapan di sisi keuangan/pembiayaan.
To provide
market access and operational
flexibility for qualified ASEAN Banks
in the Host Country
Reciprocity
Criteria and
characteristics of
QAB
• Strong and well
managed banks
• ASEAN-indigenous
banks (majority
shareholders and
headquartered).
• Supported by home
contry
• Approved by host
country
Outcome
driven
Comprehensive
Prudential
regulation
• High level principle in
line with Basel Core
Principles for Effective
Supervision (BCP)
Progressive based
on country
readiness
Inclusive and
transparent
Infrastructure for
financial stability
Capacity Building
• Bilateral
arrangements
consistent with
international
principles on homehost supervision and
commensurate with
size and complexity of
QABs
• Program includes
baseline courses and
other topics identified by
the newe ASEAN
members.
• Subject matter experts
largely from ASEAN-5
and SEACEN as program
adm and standing
committee on capacity
building (SCCB) to
manage coordination
Source : OJK Report
Download