1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Luas lahan gambut di Propinsi Riau diperkirakan 4.827.972 Ha, merupakan 51,06% dari luas lahan Popinsi Riau ( BPS, Kantor Statistik Propinsi Riau, Bapeda Daerah Tingkat I, Propinsi Riau, 1995 ). Lahan gambut tersebut dijumpai diselimih vvilayah Kabupaten/Kotamadya di Riau,termasuk di Kotamadya Pekanbaru.Namun lahan gambut yang terluas dijximpai di kabupaten Bengkahs dan Indragiri Hilir. Pemanfaatan lahan gambut untuk usaha pertanian tanaman pangan didaerah Riau belum diusahakan secara optimal. Pemanfaatan dibidang pertanian atau pericebunan telah dimulai yaitu melalui tanaman kelapa di Kabupaten Indragiri HiUr; dan tanaman kelapa sawit, nenas yang dijumpai diseluruh Kabupaten di Riau. Namun di bidang usaha budidaya perikanan belum dapat dimanfaatkan secara baik. Keadaan ini disebabkan lahan gambut dinilai kurang memenuhi syarat untuk usahan budidaya ikan maupun pertanian tanaman pangan. Menurut Mustafa et al (1995 ) bahwa lahan gambut salah satu jenis tanah bermasalah yang luasnya berkisar 10,9 juta hektar di Indonesia. Diantara masalah tanah gambut adalah kurangnya unsur hara, pH rendah, jenuh air, permukaan tanah tunm, proses dekomposisi yang lambat, sebagjan tanah dasar kolam mengapung dimusim kemarau dan kandungan toksik yang t i n ^ (Davies et al, 1975 ; Mustafa et al, 1995 ). Disatu pihak, lahan gambut dinilai lahan yang bermasalah yang kurang produktif untuk usaha tanaman pangan dan budidaya perairan yang sulit dikembangkan. Namun dipihak lain kebutuhan akan lahan untuk usaha pertanian, perikanan dan pemukiman 2 semakin meningkat. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain lahan gambut yang luas tersebut harus dapat dimanfaatkan secara baik, termasuk untuk usaha budidaya perairan. Berdasarkan pengamatan pendahuluan dilapangan, bahwa kolam-kolam ikan lahan gambut yang bersumber aimya berasal dari tempat Iain dengan kondisi tanah lebih baik (tanahfiatberpasir dan tanah humus ), kondisi tanah gambut tersebut dari waktu kewaktu dapat berubah menjadi kolam yang subur dan memenuhi syarat untuk usaha budidaya perairan. Sehingga dengan demikian diduga bahwa kondisi lahan gambut yang kurang baik dapat diperbaiki. Diantaranya adalah dengan menambahkan jenis tanah lain yang berkualitas lebih baik kedalanmya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan mutu lahan gambut adalah dengan menambahkan/mencampurkan jenis tanah lain, seperti tanah fiat. Dengan kondisi tersebut, dicobakan pemeUharaan ( meintrodaksi) beberapa jenis ikan air tawar yang ada di Riau, seperti ikan Baung, ikan kelemak dan ikan Gabuis. 1.2. Perumusan Masalah Dari hasil pengamatan pendahuluan dan informasi masyarakat yang tingg/al/ bennukim disekitar lahan gambut, masalah utama yang dijumpai adalah kurang produktifiiya lahan gambut imtuk budid^a perikanan, sehingga kebutuhan masyarakat akan ikan sufit dipenuhi. Bagi masyarakat transmigrasi ( transmigran ) di Riau yang umumnya ditempatkan pada lahan gambut, merasa kesufitan dalam menerapkan pola diversifikasi usaha pertanian tertiadap ikan. Teriihat hmyak kolam-kolam ikan disekitar pemukiman (kolam pekarangan ) tidak berfungsi (berproduksi), karena ikan yang pemah 3 dipeliharanya tidak dapat hidup dan berkembang dengan baik, walu telah diberi pakan tambahan. Maka dari kenyataan tersebut upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan mutu lahan adalah dengan menggunakan teknologi dan memodifikasi lahan sedemikian rupa. Salah satu modifikasi yang sederhana, mudah dikembangkan/' diterapkan oleh petani ikan adalah dengan penambahan/pencampuran tanah tersebut dengan jenis tanah lain yang berkualitas lebih baik. Disamping itu juga dapat dilakukan dengan mencoba mencari jenisjenis ikan yang cocok dibudidayakan pada lahan gambut tersebut, tenitama jenis ikan-ikan lokal air tawar. 1.3 Tujuan dan Konstribusi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penamabahan/ pencampuran tanah gambut dengan tanah liat berpasir tertiadap perbaikab mutu lahan gambut untuk budidaya beberapa jenis ikan air tawar. Konstribusi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah, tanah lahan gambut yang selama ini belum/kurang termanfaatkan tenitama untuk usaha budidaya perikanan karena kualitasnya yang kurang baik, maka melalui serangkaian penelitian ini akan fapat termanfaatkan tenitama imtuk budidaya perikanan. Sehingga bagi masyarakat petani dan masyarakat transmigrasi yang ditempatkan pada lahan gambut dapat memanfaatkan lahan tersebut tenitama untuk usaha budidaj^a perikanan melahii diversifikasi usaha tani mereka, yaitu dengan cara meintroduksi jenis-jenis ikan tawar tenitama yang terdapat di perairan tawar Riau. Akhimya kebutuhan masyarakat tenitama yang di pedalaman dapat terpenuhi, sekaligus taraf ekonominya dapat ditingkatkan.