Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No.1, Februari 2014, hal. 32-43 ISSN 1979-4851 http://jca.unja.ac.id PENGARUH DESENTRALISASI DAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MOBIL DI KOTA JAMBI Fitrini Mansur1) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Abstrak: Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak manajemen dalam mengambil keputusan merupakan salah satu langkah penting dalam memperbaiki kinerja. Desentralisasi merupakan pemberian kewenangan dalam pengambilan keputusan yang menyebar pada setiap tingkatan manajemen. Untuk dapat mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Salah satu tipe informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang signifikan terhadap kinerja manajerial baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Populasi pnelitian ini adalah seluruh manajer dan supervisor pada perusahaan. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah secara parsial desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh. Secara simultan desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban mempengaruhi kinerja manajer perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Kata Kunci: Desentralisasi, Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban, Kinerja Manajer Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak akuntansi, yang terdiri dari informasi akuntansi manajemen keputusan keuangan dan informasi akuntansi manajemen. merupakan salah satu langkah penting dalam Informasi akuntansi keuangan bermanfaat untuk upaya perbaikan kinerja. Pemberian kewenangan memenuhi kebutuhan pihak ekstern perusahaan, dalam pengambilan keputusan yang menyebar antara lain kreditor, investor, dan pemerintahan. pada setiap tingkatan manajemen disebut dengan Informasi desentralisasi. Desentralisasi ditandai oleh kadar untuk memenuhi kebutuhan intern perusahaan kewenangan dalam pengambilan keputusan yang dalam hal ini pihak manajemen. Informasi relatif jenjang manajemen memiliki perananan yang penting manajerial menengah dan bawah. Untuk dapat untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan, mengambil keputusan yang tepat, manajemen karena membutuhkan sejumlah informasi. Pengambilan menyangkut informasi masa lalu dan informasi keputusan pada hakekatnya merupakan pemilihan masa yang akan datang. Salah satu tipe informasi yang tepat dari sejumlah alternatif yang ada dan akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi mengandung ketidakpastian. Informasi sangat pertanggungjawaban. besar dalam mengambil didelegasikan kepada diperlukan dalam pengambilan keputusan karena akuntansi informasi Informasi dapat mengurangi ketidakpastian. manajemen akuntansi akuntansi bermanfaat manajemen pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan Salah satu jenis informasi yang bermanfaat atau biaya yang dihubungkan dengan manajer dalam pengambilan keputusan adalah informasi yang 32 bertanggung jawab atas pusat Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 pertanggungjawaban tertentu. Informasi pencapaian hasil. Berdasarkan permasalahan akuntansi pertanggung jawaban memberikan yang terdapat pada latar belakang di atas. Peneliti masukan informasi akan merumuskan masalah penelitian sebagai pertanggungjawaban atas anggaran dan realisasi berikut: Apakah desentralisasi dan informasi biaya pada suatu departemen, penyimpangan akuntansi biaya yang terjadi ada suatu periode tertentu, secara parsial dan simulatan terhadap kinerja laporan pertanggungjawaban atas anggaran atau manajerial di perusahaan pembiayaan mobil di realisasi pendapatan pada suatu departemen. Kota Jambi. antara Informasi lain akuntansi berupa pertanggungjawaban berpengaruh pertanggungjawaban membantu manajer dalam mengambil keputusan TINJAUAN PUSTAKA yang tepat, membantu mengevaluasi setiap Desentralisasi keputusan yang di ambil, sehingga apabila terjadi Apabila manajemen puncak mendelegasikan penyimpangan akan dengan mudah dilakukan pengambilan tindakan koreksi. Juga meningkatkan kemampuan tingkat manajemen lebih rendah, maka organisasi manajer untuk memahami keadaan lingkungan atau eksternal dan dapat memberikan kontribusi dalam desentralisasi. pencapaian kinerja manajerial. Kinerja manajer keputusan relatif kecil didelegasikan kepada merupakan salah satu faktor penting dalam manajer menengah dan rendah, maka struktur menentukan keberhasilan perusahaan. Karena organisasi tersebut sentralisasi. Sebaliknya, jika penilaian terhadap perlu kewenangan tersebut menyebar pada perbagai dilakukan secara kinerja tingkat organisasi maka strukturnya adalah kinerja teratur. manajer Penilaian manajer dapat dilakukan dari dua perspektif, yakni perspektif keuangan dan perspektif non keuangan. keputusan perusahaan tersebut Jika manajerial menganut otoritas kepada sistem pengambilan desentralisasi. Pengukuran desentralisasi menggunakan standar keputusan yang dikembangkan oleh Pengukuran kinerja dalam penelitian ini Gordon dan Narayanan dan telah digunkan oleh dilihat dari perspektif non keuangan, yakni Gul dan Chia (1994) yang terdiri dari: kebijakan melalui pengukuran kinerja personal atau kinerja dalam pengembangan produk atau jasa baru, individual para kepala divisi. Mahoney et al. kebijakan dalam pemutusan hubungan kerja, telah mengembangkan metode penilaian kinerja penentuan manajerial mencakup kinerja para individu pengalokasian anggaran, dan penelitian harga anggota kegiatan-kegiatan jual. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan manajerial antara lain perencanaan, investigasi, memilih menerapkan sistem desentralisasi. Di koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf, bawah ini beberapa faktor-faktor penyebab negosiasi dan representasi. Kinerja manjerial perusahaan menerapkan sistem desentralisasi. organisasi merupakan dalam keseluruhan kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dari suatu perusahaan dan merupakan tingkat investasi dalam skala besar, 33 34 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... a. Response to environmental complexity Perusahaan mudah yang terdesentralisasi melakukan respon Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban: akan terhadap perubahan-perubahan. ini pada pusat didasarkan pada pendapatan yang diperolehnya atau unit output Menurut Hirsch biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi merupakan penting Pengukuran kinerja manajer pertanggungjawaban b. Cost information alasan a. Pusat Pendapatan (Revenue Center) diterapkannya sistem desentralisasi. yang dihasilkan. b. Pusat Biaya (Cost Center) Manajer pusat biaya diukur kinerjanya dengan cara membandingkan antara biaya yang c. Timeliness dianggarkan dengan realisasinya. Perusahaan harus cepat menanggapi perubahan kondisi yang terjadi. c. Pusat Laba (Profit Center) Manajer d. Motivation and training pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan perolehan laba atau selisih antara Motivasi juga dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan. pendapatan dan biaya. d. Pusat investasi (Investment Center) Pengukuran kinerja manajer pusat investasi Dari beberapa alasan yang dikemukakan dilakukan dengan menghubungkan antara laba tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa penerapan yang diperoleh pada pusat investasi tersebut sistem desentralisasi dalam suatu perusahaan dengan besarnya investasi yang dilakukan. disebabkan oleh keterbatasan manajemen puncak Menurut Mulyadi (2003:170) informasi dalam proses semua informasi yang diperlukan akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi dalam pengambilan keputusan. masa lalu dan informasi masa yang akan datang Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban yang bermanfaat dalam penilaian kinerja manajer Informasi akuntansi pertanggungjawaban pusat pertanggungjawaban dan pemotivasi merupakan salah satu tipe informasi akuntansi manajer. Informasi masa yang akan datang manajemen, selain informasi akuntansi penuh dan bermanfaat dalam penyusunan anggaran. informasi akuuntansi akuntansi diferensial. pertanggungjawaban Informasi merupakan Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses sistem yang diogunakan untuk menilai atau perencanaan mengukur prestasi manajer, sebagaimana halnya organisasi, karena informasi tersebut menekankan dikemukakan oleh Hansen dan Mowen (2004) hubungan antara informasi dengan manajer yang bahwa: bertanggungjawab terhadap perencanaan dan “Responbility accounting is a system that realisasinya. measures the results of each responbility Kinerja center according to the information managers need to operate their center”. dan pengendalian aktivitas Menurut Sadeli bahwa kinerja adalah suatu pernyataan akuntansi manajemen yang akan membandingkan secara aktual antara suatu Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 aktivitas dengan suatu standar. Secara umum 3. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian dapat juga dikatakan kinerja merupakan prestasi kinerja dan membandingkannya dengan yang dicapai oleh organisasi dalam periode target kinerja. tertentu (Bastian, 2001:329). Pengukuran kinerja 4. Sebagai dasar dalam menurut Herther dan Davis adalah penilaian hasil penghargaan kinerja karyawan obyektif atas pencapaian prestasi yang dibandingkan dengan tujuan perusahaan secara diukur sesuai dengan sistem pengukuran keseluuruhan serta standar dan kriteria yang telah kinerja yang telah disepakati. yang telah dicapai dan memberikan hukuman secara ditetapkan. Pengukuran dan evaluasi kinerja 5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dapat dilakukan dari dua perspektif, yaitu dan pimpinan dalam rangka memperbaiki perpektif keuangan dan perspektif non keuangan. kinerja organisasi. Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan maksudnya mengevaluasi hasil yang dicapai dengan didasarkan pada kriteria-kriteria 6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan terpenuhi. 7. Membantu memahami proses kegiatan keuangan, misalnya tingkat perolehan laba, perusahaan. tingkat perputaran aktiva, rasio hutang dan 8. Memastikan bahwa pengambilan sebagainya. Pengukuran kinerja dari aspek non keputusan dilakukan secara obyektif. keuangan dapat dilakukan dengan mengevaluasi Melalui pengukuran kinerja diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajer. Pengukuran perusahaan kinerja ini pertama kali dikembangkan oleh kinerjadalam Mahoney, dkk yakni mengukur kinerja manajer Dengan adanya suatu pengukuran kinerja berdasarkan delapan dimensi kegiatan manajerial, maka kegiatan dan program perusahaan yaitu dapat diukur dan dievaluasi. perencanaan, investigasi, koordinasi, dapat suatu mengetahui periode tertentu. evaluasi, pengawasan, pemilhan staf, negosiasi dan perwakilan. METODE PENELITIAN Pengukuran kinerja secara berkelanjutan Objek dalam penelitian ini memberikan umpan balik, yang mempunyai desentralisasi, peranan yang sangat penting dalam upaya pertanggungjawaban perbaikan secara terus menerus dan mencapai Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan keberhasilan di masa yang akan datang. Salah pembiayaan mobil yang beroperasi di Jambi satu peranan pengukuran kinerja adalah sebagai selama lebih dari 3 tahun pada tahun 2010. Maka alat manajemen, yang berguna untuk: sampel yang digunakan dalam penelitian ini 1. Memberikan pemahaman informasi adalah dan kinerja akuntansi manajer. mengenai sebanyak 11 perusahaan pembiayaan yang ada di ukuran yang digunakan untuk menilai Kota Jambi. Berikut perusahaan pembiayaan kinerja manajemen. (mobil) di Kota Jambi: PT Adira Dinamika Mullti 2. Memberikan arah dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Finance, Tbk, PT. Astra Credit Company, tbk, PT. Batavia Prosperindo Finance, tbk, PT. BCA 35 36 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... finance, tbk, PT. BFI finance, tbk, PT Buana Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini Finance, tbk, PT Clipan Finance, tbk, PT. Sinar adalah: Mas Multifinance, tbk, PT. Sinar Mitra Sepadan, H0 : βi = 0, artinya variabel independen tidak tbk, PT. Oto Multiartha, tbk, PT. Mandiri Tunas berpengaruh secara signifikan Finance, tbk. terhadap variabel dependen. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini H0 : βi ≠ 0, artinya variabel independen menjelaskan pengaruh desentralisasi (X1) dan berpengaruh secara signifikan informasi akuntansi pertanggungjawaban (X2) terhadap variabel dependen. terhadap kinerja manajer (Y) yang diukur dengan Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka menggunakan ini perlu dilakukan uji keseluruhan (over all test) yaitu untuk mengetahui pengaruh variable independent penelitian mengambil sampel dari suatu populasi secara bersama terhadap variable dependen yaitu dan alat uji F (F–Test). Uji F ini berguna untuk pengumpul data pokok (Singarimbun, 1995:3). membuktikan secara statistic bahwa keseluruhan Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban- koefesien regresi signifikan dalam mempengaruhi jawaban yang diberikan ada 5 tingkatan yaitu nilai skor 1 (satu) hingga 5 (lima). Untuk menguji dilakukan dengan Uji-t (t-test), dimana uji-t ini kuesioner diperlukan dua macam pengujian yaitu digunakan untuk melihat signifikan pengaruh uji Validitas dan uji Reabilitas. variabel independen secara individu (parsial) merupakan skala jenis menggunakan ordinal. penelitian Penelitian survei, kuesioner sebagai Dalam analisis data pada penelitian ini akan variable dependen. Pengujian kedua terhadap variabel dependen. digunakan model persamaan yaitu model regresi linear berganda yang diformulasikan sebagai berikut: PEMBAHASAN Pengujian Y = β0 + β1X1 +β2X2 + Є instrumen dilakukan untuk menguji setiap item pertanyaan. Setiap item Dimana : pertanyaan akan diuji validitas dan reabilitasnya. Y = Kinerja manajer Pengujian β0, β1, β2, = Koefisien Regresi menggunakan X1 = Desentralisasi Corelation. X2 = Informasi Akuntansi validitas dalam metode Pengujian penelitian ini Product Moment reabilitas dilakukan peneliti dengan melihat nilai Cronbach Alpha Pertanggungjawaban Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel Є jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 = Variabel penganggu Model regesi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, asumsi tersebut multikolinieritas, heteroskedastisitas. yaitu autokorelasi, (Ghozali, 2011). Uji Validitas Desentralisasi diukur dengan menggunakan normalitas, 6 pertanyaan. Tabel 1 berikut ini menyajikan dan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan desentralisasi (X1). Berdasarkan hasil pengujian Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 tabel 1 diketahui bahwa r hitung pada setiap item 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel sebesar dikatakan valid. Tabel 1 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Desenrtalisasi (X1) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 r hitung 0.772 0.709 0.844 0.651 0.630 0.741 R tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban diukur item pertanyaan Informasi dengan menggunakan 9 pertanyaan. Tabel 2 Pertanggungjawaban (X2). Akuntansi berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap Tabel 2 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 r hitung 0.795 0.744 0.843 0.616 0.657 0.741 0.729 0.744 0.863 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengujian tabel 2 diatas Penilaian kinerja manajerial diukur dengan diketahui bahwa r hitung pada setiap item menggunakan 6 pertanyaan. Tabel menyajikan pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar hasil uji validitas terhadap item pertanyaan 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut kinerja manajerial. dikatakan valid. Tabel 3 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Kinerja Manajerial (Y) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 r hitung 0.742 0.802 0.805 0.801 0.628 0.654 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengujian tabel 3. diatas 0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut diketahui bahwa r hitung pada setiap item dikatakn pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar penilaian kinerja untuk penelitian ini dapat valid. Artinya enam pertanyaan 37 38 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... mengukur untuk variabel Y. Selanjutnya semua Hasil pengujian reabilitas terhadap item instrumen diuji dengan pengujian reabilitas. instrumen penelitian ini yaitu desentralisasi, Uji Reabilitas informasi pertanggungjawaban dan kinerja manajerial adalah sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas Terhadap Item Pertanyaan Desentralisasi (X1), Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban X2) dan Penilaian Kinerja (Y) Instrumen Desentralisasi Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Penilaian kinerja Cronbach’s Alpha 0,816 0,901 Nilai Kriteria 0,60 0,60 Keterangan Reliabel Reliabel 0,828 0,60 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian terhadap instrumen koefisen regresi tidak bias. Analisis regresi linear desentralisasi, informasi pertanggungjawaban dan berganda yang digunakan dalam pengujian penilaian kinerja manajerial dikatakan reliabel, hipotesis penelitian ini dikatakan baik jika model karena nilai Cronbach Alpha > 0,60, sehingga tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik yaitu: data-data uji tersebut dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya. pengujian melakukan hipotesis, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji statistik sederhana yang dapat digunakan Hasil Pengujian Asumsi Klasik Sebelum normalitas, analisis harus data terlebih dan dahulu untuk menguji normalitas non-parametrik adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil uji normalitas dalam model analisis regresi. Pengujian ini dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dilakukan pada tabel berikut ini: agar penaksiran parameter dan Tabel 5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Statistic Kinerja Manajerial Desentralisasi Pertanggungjawaban Kolmogorov-Smirnov Df 0,136 0,141 0,194 Sig 11 11 11 0,200 0,200 0,200 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini, yaitu desentralisasi, Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan linear informasi akuntansi pertanggungjawaban dan yang sempurna diantara kinerja manajerial memiliki signifikansi > 0,05, independent. maka dapat disimpulkan bahwa data dalam multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF atau penelitian ini berdistribusi normal. nilai Toleransi. Hasil pengujian multikolinearitas Ada variabel-variabel tidaknya terjadi penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factors (VIF) Sig 0,002 0,136 Desentralisasi Pertanggungjawaban Colinearity Statistics Tolerance 0,488 0,488 VIF 2,049 2,049 Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa kedua grafik plot. Hasil pengujian heteroskedasitas variabel independen memiliki nilai Tolerance dengan menggunakan grafik scatterplot dapat Value di atas 0,1 dan VIF kurang dari 10. Jadi dilihat pada lampiran dibelakang. Berdasarkan dapat ada analisis grafik scatterplot menunjukkan tidak ada independen pola yang jelas, sehingga dapat dinyatakan bahwa dikatakan multikolinearitas bahwa antar tidak variabel dalam model regresi. Uji apakah data heteroskedasitas dalam ketidaksamaan bertujuan menguji regresi terjadi model variance dari residual pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis Data satu Metode analisis data yang digunakan dalam pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu penelitian ini adalah analisis regresi linear cara yang digunakan adalah dengan melihat berganda. Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error - 9011,8 6145,84 1147,6 255,38 1536,3 927,02 Model 1 (Constan) Desentr Pertangjwb Unstandardized Coefficients Beta T Sig - 1,466 4,494 1,657 0,734 0,271 0,181 0,002 0,136 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil regresi yang terlihat di tabel 7 signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha Y = - 9011,79 + 1147,63 X1 + 1536,33 X2 diterima. Dari hasil tersebut dapat Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam disimpulkan bahwa secara parsial terdapat model regresi variabel independen (X1 dan X2) pengaruh antara desentralisasi dengan kinerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap manajer. variabel dependen (Y). Berdasarkan tabel 7 diatas 2. Pengujian hipotesis 2, koefisien regresi dapat dijelaskan sebagai berikut: variabel Informasi 1. Pengujian hipotesis 1, koefisien regresi gungjawaban (X2) Akuntansi Pertang variabel desentralisasi (X1) Nilai t hitung variabel Informasi Akuntansi Nilai t hitung variabel desentralisasi (X1) Pertanggungjawaban (X2) adalah sebesar adalah sebesar 4,494. Jika dibanding dengan t 1,657. Jika dibanding dengan t tabel sebesar tabel sebesar 3,612, maka t hitung > t tabel. 3,612, maka t hitung < t tabel. Jika dilihat Jika varibel dari signifikansi varibel Informasi Akuntansi level Pertanggung jawaban (X2) mempunyai level dilihat desentralisasi dari (X1) signifikansi mempunyai 39 40 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... signifikansi sebesar 0,136 lebih besar dari Uji F digunakan untuk mengetahui apakah 0,05, dengan demikian Ho diterima dan Ha variabel independen X1 dan X2 secara bersama- ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan sama berpengaruh secara signifikansi terhadap bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel dependen (Y). Hasil uji F terhadap antara variabel penelitian sebagai berikut: Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) dengan kinerja manajer. Tabel 8 Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 8,347E8 96979431,8 9,317E8 df 2 8 10 Mean Square 4,174E8 12122428,98 F 34,428 Sig 0,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari berbagai tingkat manajemen, yaitu dari signifikansi variabel desentralisasi dan informasi manajer paling rendah sampai yang paling tinggi. akuntansi pertanggungjawaban adalah sebesar Pemberian tanggungjawab yang lebih luas 0,000 lebih kecil dari level signifikansi 0,05, kepada manajer level bawah dalam pengambilan dengan demikian Ho ditolak Ha diterima. Jadi keputusan, akan menimbulkan tanggungjawab dapat yang lebih besar bagi manajer tersebut. Robbins terdapat disimpulkan pengaruh desentralisasi dan bahwa yang secara simultan signifikan informasi antara mengatakan bahwa desentralisasi dapat akuntansi memotivasi karyawan karena mereka diberi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial kesempatan untuk mengambil bagian dalam padda perusahaan pembiayaan mobil di Kota proses pengambilan keputusan. Motivasi juga Jambi. dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan. Penerapan PEMBAHASAN Pengaruh Parsial Desentralisasi terhadap pengambilan perusahaan Kinerja Manajerial sistem desentralisasi keputusan menyebabkan dalam manajer suatu perubahan pada Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal bahwa variabel desentralisasi mempunyai tingkat maupun lingkungan eksternal. Dari perubahan- signifikansi sebesar 0,002, lebih kecil dari tingkat perubahan inilah kinerja manajer dapat dinilai. signifikansi (0,05) Pengaruh desentralisai mempunyai menunjukkan pengaruh bahwa terhadap kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil Parsial Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan di Kota Jambi. Dalam sistem desentralisasi, bahwa variabel informasi pengambilan keputusan manajer diukur dengan pertanggungjawaban menggunakan standar keputusan yang menyebar signifikansi sebesar 0,136, lebih besar dari mempunyai akuntansi tingkat Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 tingkat signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban secara simultan informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajer di berpengaruh perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. terhadap kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Informasi akuntansi Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan pertanggungjawaban berperan sebagai alat komunikasi dan alat merupakan informasi yang penting dalam proses manajemen antara bawahan dan pimpinan untuk perencanaan memperbaiki dan pengendalian aktivitas kinerja organisasi. Dengan organisasi, karena informasi tersebut menekankan desentralisasi perusahaan akan mudah melakukan hubungan antara informasi dengan manajer yang perbaikan-perbaikan bertanggungjawab terhadap perencanaan dan perubahan realisasinya. pusat mengumpulkan informasi sistem desentralisasi dalam menghindari informasi melalui vertikal. Setiap merencanakan pendapatan/biaya yang menjadi pusat pertanggungjawaban memberikan informasi tanggungjawabnya, menyajikan langsung kepada manajer atasannya. Informasi- informasi mengenai realisasi pendapatan/biaya informasi dari pusat pertanggungjawaban inilah tersebut. Manajer pada setiap divisi-divisi hanya yang digunakan dalam pengambilan keputusan bertanggung jawab kepada divisinya. Pada divisi manajer. Manajer pertanggungjawaban pada diberi dan peran wajib yang terhadap terjadi perubahan- karena dalam pendapatan, manajer hanya bertanggungjawab Manajer dan divisi-divisi yang memiliki atas unit output atau pendapatan yang dihasilkan, informasi mampu untuk membuat perencanaan tidak yang yang lebih baik dan mencapai target yang telah output atau ditetapkan. Hal ini khususnya lebih nampak pada bertanggungjawab atas dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. divisi organisasi-organisasi yang tersentralisasi (Chia, biaya hanya bertanggungjawab atas biaya atau 1995). Hasil survei yang pernah dilakukan oleh output yang dikeluarkan, tidak bertanggungjawab AICPA terhadap jumlah pendapatan atau output yang pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77% dihasilkan dari biaya yang telah dikeluarkan responden menyetujui bahwa informasi yang tersebut. berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja Pengaruh Simultan Manajer biaya pada Desentralisasi dan & manajerial. Lawrence Melaui S Maisel pengukuran mengenai kinerja Informasi Akuntansi Pertanggung jawaban diharapkan perusahaan dapat mengetahui kinerja Terhadap Kinerja Manajer di Perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pembiayaan di Kota Jambi Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa variabel desentralisai dan informasi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan akuntansi pertanggungjawaban secara bersama- Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan sama mempunyai tingkat signifikansi sebesar pada bab sebelumnya, serta landasan teori ang 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,05) digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa desentralisasi dan informasi diambil kesimpulan sebagai berikut: maka dapat 41 42 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... 1. Desentralisasi berpengaruh secara parsial membantu terhdap kinerja manajerial pada perusahaan keputusan pembiayaan di Kota Jambi. memberikan 2. Informasi akuntansi pertanggungjawaban manajer yang dalam tepat masukan mengambil karena informasi mengenai asset, pendapatan, dan biaya pada suatu pusat secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertanggungjawaban. kinerja manajer pada perusahaan Pembiayaan pertanggungjawaban di Kota Jambi. mengevaluasi setiap keputusan yang di ambil, 3. Desentralisasi dan pertanggungjawaban Informasi juga akuntansi membantu informasi akuntansi sehingga apabila terjadi penyimpangan akan secara simultan dengan mudah dilakukan tindakan koreksi. berpengaruh terhadap kinerja manajer pada Dengan perusahaan Pembiayaan di Kota Jambi. diperoleh memanfaatkan dari masukan informasi yang akuntansi Saran pertanggungjawaban, Dari simpulan penelitian maka saran penelitian meningkatkan ini adalah sebagai berikut: manajer dengan baik. Informasi akuntansi 1. Dalam pengambilan keputusan manajer manajer pelaksanaan pertanggungjawaban meningkatkan kemampuan kepada manajer level bawah agar manjer keadaan lingkungan eksternal dan dapat tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap memberikan kontribusi dalam pencapaian divisi-divisi yang di pimpinnya. kinerja manajerial. Jambi harus akuntansi informasi memperhatikan pertanggungjawaban. akuntansi untuk fungsi-fungsi memberikan tanggungjawab yang lebih luas 2. manajer perusahaan pembiayaan di Kota manajer juga dapat memahami 3. Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan Informasi berperan sebagai alat komunikasi dan alat Karena manajemen antara bawahan dan pimpinan pertanggungjawaban untuk memperbaiki kinerja organisasi. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gul, F. A, dan Yew Ming Chia. 1994. The Effect of Management Accounting Systems, Perceived Environment Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance: A Test of Three Way Interaction. Accounting Organization and Society, Vol. 19. pp.413-426. Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Foster. Datar. 2000. Cost Accounting- A Managerial Emphasis. Tenth Edition, Prentice-Hall Inc, New Jersey. Kaplan, Roberts S., dan Anthony A. Atkinson. 1998. Advanced Management Accounting. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMMP YKPN.. Mardiyah, Aida Ainul, dan Gudono. 2001. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1. Hal 1-27. Simamora. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43 Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Rineka Cipta. 43