ÿþM icrosoft P ower P oint - BAHANPAPARANBUKU 4

advertisement
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
1
TUJUAN PLPG
PLPG tahun 2014 bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
guru,
2. memantapkan penguasaan dan kemampuan
guru dalam mengimplementa-sikan kurikulum
2013,
3. menentukan kelulusan guru peserta sertifikasi.
2
PESERTA PLPG
Peserta PLPG terdiri atas guru yang memilih:
1. Pola PSPL dengan status TMP,
2. Pola portofolio yang bertatus MPLPG, atau tidak
lulus verifikasi portofolio,
3. Sertifikasi pola PLPG, dan
4. Peserta yang tidak lulus/tidak menyelesaikan
sertifikasi/PLPG tahun 2013.
Data peserta di atas di dasarkan pada data yang
diupload oleh AP2SG.
3
PESERTA PLPG
Peserta yang dipanggil untuk mengikuti PLPG diharapkan membawa:
 Peserta yang dipanggil untuk mengikuti PLPG harus membawa Buku
Teks Pelajaran (Buku Siswa) yang ditetapkan sebagai dokumen
kurikulum 2013.
 Disamping itu peserta PLPG diharapkan membawa dokumen
pendukung kurikulum 2013 (SKL, standar isi, standar proses, standar
penilaian), dan contoh RPP, serta referensi yang relevan dengan
bidang keahlian masing-masing.
 Bagi guru pengampu mata pelajaran yang belum tersedia Buku Guru
dan Buku Siswa, wajib membawa contoh RPP yang sesuai dengan
Kurikulum 2013 dan buku atau referensi yang releva dokumen
(kurikulum, buku referensi, dan contoh RPP) yang relevan dengan
bidang keahlian masing-masing, dan
 Laptop untuk dipergunakan dalam workshop pengembangan
perangkat pembelajaran.
4
PESERTA PLPG
Khusus Guru BK membawa:
 buku-buku yang berkaitan dengan BK,
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor,
 program penyelenggaraan bimbingan dan konseling,
 contoh laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling,
 contoh instrument asesmen, dan
 contoh media serta pendukung penyelenggaraan layanan
BK.
5
1.
2.
3.
4.
5.
PLPG dilaksanakan selama 10 hari dengan bobot 90 Jam
Pembelajaran (40 JP teori dan 50 JP praktik). Satu JP setara
dengan 50 menit.
Penentuan tempat pelaksanaan PLPG harus memperhatikan
kelayakan (representatif dan kondusif) untuk proses
pembelajaran.
Rombongan belajar (rombel) PLPG diupayakan satu bidang
keahlian/mata pelajaran. Setiap rombel terdiri atas 30 peserta.
Penempatan peserta PLPG berdasarkan hasil UKA.
Satu kelompok peer teaching/peer guidance and
counseling/peer supervising terdiri atas 10 peserta.
6
6.
Satu kelompok peer teaching/peer guidance and
counseling/peer supervising difasilitasi oleh dua orang
instruktur yang memiliki NIA yang relevan, terutama pada saat
ujian.
7. Pembelajaran dalam PLPG dilakukan pendekatan interaktif
dan pemodelan
Dalam proses pembelajaran, instruktur diwajibkan
menggunakan multi media (teknologi informasi) dan multi
metode yang berbasis pada pembelajaran aktif, sesuai
tuntutan kurikulum 2013.
8. Rayon LPTK merancang strategi pelaksanaan PLPG dan materi
pembelajaran dengan memperhatikan kurikulum PLPG dan
kisi-kisi uji kompetensi.
7
9.
Penugasan instruktur harus mempertimbangkan penguasaan
substansi dan kemampuan mengaplikasikan berbagai strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 serta memiliki
komitmen dalam menjalankan tugas.
10. Instruktur workshop harus mampu memfasilitasi dan memotivasi
peserta sehingga workshop dapat menjadi wahana pembelajaran
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013.
11. Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi.
a.
b.
Uji kompetensi meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik).
Kualitas penyelenggaraan PLPG salah satunya akan tercermin dari
prestasi yang dicapai peserta pada uji kompetensi.
8
1. Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat
kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3)
kepribadian, dan (4) sosial.
2. Pengembangan materi PLPG mengacu pada:
 Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
 Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, dan
 Permendiknas No 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akdemik dan Kompetensi Guru Pendidikan
Khusus.
 Komponen-komponen pendukung kurikulum 2013
(Permendiknas terkait kurikulum 2013, Buku guru dan
siswa, format silabus, RPP, dll.)
9
WORKSHOP
Pada saat workshop pengembangan
perangkat pembelajaran, setiap kelas
(30 peserta) difasilitasi oleh minimal
dua orang asesor/instruktur yang
memiliki NIA relevan.
10
SKENARIO WORKSHOP (1)
GURU KELAS & GURU MATA PELAJARAN
1. Peserta difasilitasi instruktur melakukan orientasi dan diskusi
tentang format dan substansi silabus, RPP, lembar kerja siswa
(LKS), rancangan bahan ajar, media, dan perangkat penilaian
sesuai tuntutan kurikulum 2013.
2. Peserta memilih kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)
yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran.
Setiap peserta minimal mengembangkan 2 (dua) perangkat
pembelajaran, masing-masing dari KD yang berbeda.
11
SKENARIO WORKSHOP (2)
GURU KELAS & GURU MATA PELAJARAN
3. Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat
pembelajaran, yang terdiri atas:
a. RPP sesuai tuntutan kurikulum 2013.
b. Rancangan bahan ajar (pengembangan dari materi yang
tertulis di RPP).
c. Media pembelajaran (pengembangan media sebagaimana
tercantum di RPP).
d. LKS dan perangkat penilaian (pengembangan LKS dan
perangkat penilaian sebagaimana dirancang dalam RPP).
4. Presentasi dan refleksi hasil workshop.
12
SKENARIO WORKSHOP (1)
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling (PPBK)
a. Peserta difasilitasi instruktur mengidentifikasi:
1) karakteristik dan kebutuhan konseli yang akan diberi
layanan bimbingan dan Konseling,
2) kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan sekolah
berkaitan dengan personel dan ketersediaan fasilitas),
3) visi-misi sekolah, dan
4) peraturan dan kebijakan penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di sekolah.
b. Peserta difasilitasi membuat program bimbingan dan
konseling (tahunan dan semesteran) di sekolah
13
SKENARIO WORKSHOP (2)
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
c. Peserta difasilitasi instruktur mengidentifikasi program
bimbingan dan konseling di sekolahnya, kemudian memilih
aspek layanan untuk dikembangkan menjadi dua perangkat,
yaituRencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individual
(RPLKI) dan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan
Konseling (RPLBK) kelompok atau klasikal.
d. Peserta membuat Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling
Individual (RPLKI) yang akan dipraktikan pada saat peer
guidance and counseling.
RPLKI disusun dimaksudkan bagi guru BK yang memanggil
konseli untuk layanan konseling. Rencana Pelaksanaan
Layanan Bimbingan kelompok atau klasikal (RPLBK) yang
akan dipraktikan pada saat peer guidance and counseling.
14
SKENARIO WORKSHOP (3)
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
2. Pengembangan Alat Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Peserta difasilitasi instruktrur mengembangkan alat evaluasi
untuk mengevaluasi program, proses dan hasil penyelenggaraan
BK tahunan atau semesteran dan mengevaluasi proses dan hasil
pelaksanaan layanan berdasarkan RPLKI dan RPLBK yang
dikembangkan dalam workshop.
a. Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
tahunan/semesteran
b. Evaluasi pelaksanaan Layanan berdasarkan RPLKI dan RPLBK
15
SKENARIO WORKSHOP (4)
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
3. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Program Bimbingan dan
Konseling
a. Peserta difasilitasi instruktrur mengidentifikasi program
layanan bimbingan dan konseling di sekolah tempat bertugas
b. Peserta mengidentifikasi kegiatan yang sudah dan belum
dilaksanakan
c. Peserta difasilitasi instruktur menganalisis Program, Proses,
dan Hasil termasuk faktor-faktor penghambat dan
pendukung penyelenggaraan program layanan bimbingan
dan konseling.
d. Peserta difasilitasi instruktur membuat laporan layanan
bimbingan dan konseling sekolah
16
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (1)
 Uji kompetensi di akhir PLPG bukan sekedar
mengevaluasi hasil belajar peserta selama PLPG,
tetapi lebih kepada pengukuran kompetensi guru
sebagai pendidik profesional.
 Uji kompetensi mencakup ujian tulis dan ujian
kinerja.
 Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap
kompetensi profesional dan pedagogik, sedangkan
ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi
profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial
secara holistik.
17
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (2)

Ujian kinerja dilakukan dalam bentuk praktik
pembelajaran (peer teaching) bagi guru atau
praktik bimbingan dan konseling (peer guidance &
conseling) bagi guru BK, atau mengajar & praktik
supervisi (peer supervising) bagi guru yang
diangkat dalam jabatan pengawas.

Ujian kinerja untuk setiap peserta minimal
dilaksanakan selama 1 JP.
18
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (3)
1. Uji Tulis
a. Ujian tulis pada akhir PLPG dilaksanakan dengan
pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap
30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas.
b. Naskah soal ujian tulis terstandar secara
nasional yang pengembangannya
dikoordinasikan oleh KSG.
19
RAMBU-RAMBU UJIAN PLPG
UJIAN TULIS (1)
Materi yang diujikan terdiri atas dua bagian:
1. Bagian pertama adalah materi uji kompetensi terstandar secara
nasional, mencakup kompetensi pedagogi dan profesional yang
tertuang dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 atau bagi guru
BK yang tertuang dalam Permendiknas No. 27 Tahun 2008.
Instrumen uji kompetensi terstandar ini pengembangannya
dikoordinasikan oleh KSG.
2. Bagian kedua adalah materi uji kompetensi yang dikembangkan
oleh Rayon LPTK. Materi uji kompetensi ini harus sesuai dengan
materi yang diajarkan pada saat PLPG. Uji kompetensi pada akhir
PLPG harus dapat memastikan bahwa peserta lulus berarti telah
memenuhi standar kompetensi sebagaimana yang dimaksud
dalam Undang-undang No. 14/2005.
RAMBU-RAMBU UJIAN PLPG
UJIAN TULIS (2)
Bentuk soal uji tulis adalah gabungan dari bentuk uraian dan
pilihan ganda. Soal uraian dikembangkan oleh Rayon LPTK,
berbentuk kasus atau paling tidak uraian terstruktur. Soal pilihan
ganda dikembangkan KSG, mengukur tingkat penalaran tinggi.
Jumlah butir soal disesuaikan dengan bentuk soal, tingkat
kesulitan butir soal, dan waktu yang tersedia.
Waktu Ujian adalah 4 jp atau selama 200 menit, terdiri atas 120
menit untuk mengerjakan soal uji kompetensi terstandar dari
KSG dan 80 menit untuk mengerjakan soal yang dikembangakan
oleh Rayon LPTK.
RAMBU-RAMBU UJIAN PLPG
UJIAN TULIS (3)
KUALITAS SOAL
Butir-butir soal harus berkualitas tinggi. Untuk itu, butir-soal
ditulis sesuai dengan prosedur penilaian seperti yang tertuang
dalam Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan atau paling tidak memenuhi langkahlangkah: (1) menyusun kisi-kisi, (2) menulis butir soal, (3)
menelaah butir, (4) bila mungkin dilakukan uji coba dan analisis
empirik, serta (5) merakit instrumen. Naskah soal terstandar
secara nasional pengembangannya dikoordinasikan oleh KSG.
RAMBU-RAMBU UJIAN PLPG
UJIAN TULIS (4)
SKOR AKHIR
• Penskoran terhadap hasil ujian tulis dilakukan secara obyektif.
Hasil ujian tulis dari soal yang berbentuk pilihan ganda di scan
kemudian dikoreksi menggunakan komputer.
• Skor akhir merupakan rerata antara skor soal pilihan ganda
(instrumen uji kompetensi terstandar) dengan skor soal uraian
yang dikembangkan Rayon LPTK.
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (1)
Ujian Praktik
• Lama waktu setiap kali peserta tampil adalah
1 JP atau selama 50 menit.
• Peserta dalam rombel dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok
terdiri atas 10 peserta.
24
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (2)
Ujian Praktik
• Penguji pada ujian praktik harus memiliki NIA yang relevan dengan
mata pelajarannnya.
• Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran atau IPPP-2.
• Ujian praktik BK dinilai dengan instrumen penilaian konseling
individual dan instrumen penilaian bimbingan kelompok atau
klasikal.
• Skor Ujian Praktik (SUP) guru mata pelajaran dan guru kelas, diambil
dari skor tampilan kedua.
• Skor akhir ujian praktik guru bimbingan dan konseling adalah ratarata skor tampilan pertama dan kedua.
• Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan
didasarkan pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan
• Peserta yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian
ulang dua kali.
25
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (3)
Ujian Praktik: Guru Kelas & Mapel
• Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching.
Setiap peserta tampil dua kali, dan pada tampilan
kedua merupakan ujian praktik. Tampilan pertama
dan kedua untuk menilai kemampuan mengajar
peserta
– untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik
mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada
saat workshop
– pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur
memberi masukan dan menilai dengan menggunakan
IPPP-2
26
UJI KOMPETENSI AKHIR PLPG (4)
Ujian Praktik: Guru BK atau Konselor
• Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer guidance
and counseling.
– Setiap peserta tampil dua kali dan keduanya merupakan
ujian praktik.
– Tampilan pertama melakukan konseling individual dan
tampilan kedua melakukan bimbingan kelompok atau
bimbingan klasikal dengan menggunakan RPLKI dan RPLBK
yang dibuat pada workshop.
27
UJIAN ULANG
Ujian ulang diperuntukkan bagi peserta sertifikasi yang
belum mencapai batas nilai kelulusan pada satu atau
lebih diantara ujian tulis nasional (UTN), ujian tulis LPTK
(UTL), dan ujian praktik.
28
PENENTUAN SKOR AKHIR
25SUT  30SUP  25HW  10SP  10SS
SAK 
100
Keterangan:
SAK : Skor Akhir Kelulusan PLPG
SUT : Skor Ujian Tulis (Skor maks 100) (40% SUTN:60%SUTL)
SUP : Skor Ujian Praktik Pembelajaran (minimal 65)
HW : Skor Hasil Workshop (skor maks 100)*)
SP
: Skor Partisipasi dalam teori dan praktik pembelajaran
(skor maks 100)
SS
: Skor teman sejawat (skor maks 100)
Peserta dinyatakan lulus bila mencapai:
SUTN ≥42.00, SUT ≥60 dan SAK ≥65.00.
29
Skor Hasil Workshop
1.
Skor hasil workshop (HW) merupakan rerata dari skor hasil
penilaian proses workshopdan skor hasil penilaian produk
workshop.
2.
Proses workshop dinilai dalam hal: (a) tanggung jawab, (b)
kemandirian, (c) kejujuran kerja, dll. Proses workshop ini dapat
dinilai dengan menggunakan Instrumen Penilaian Proses
Workshop atau IPPW
3.
Produk workshop terdiri atas:
a. Guru Kelas atau Mapel: perangkat pembelajaran (silabus,
RPP, media pembelajaran, rancangan bahan ajar,
perangkat penilaian dan LKS)
b. Guru BK: rancangan program BK di sekolah, rancangan
pelaksanaan layanan konseling individual, rancangan
pelaksanaan bimbingan kelompok atau klasikal,
rancangan evaluasi program BK, rancangan laporan
penyelenggaraan program BK
30
31
Download