Spektroskopi Massa Spektroskopi Masssa adalah alat untuk mendapatkan BERAT MOLEKUL. Alat ini mengukur m/z, yaitu perbandingan MASSA terhadap muatan (umumnya muatan +1). Contoh: Spektroskopi Massa Prinsip dasar alat spektroskopi massa: IONISASI ANALISIS MASSA DETEKSI Fasa Gas (< 10-6 mmHg) . Ionisasi oleh tumbukan elektron (EI), fasa gas, M+ Ionisasi oleh reaksi kimia (CI), fasa gas, (M+H)+, (M+NH4)+ Ionisasi secara desorpsi (DI), fasa padat, (M+H)+, (M+Na)+ Ionisasi spray (SI), fasa cair (larutan), (M+H)+ 1 Spektroskopi Massa: Ionisasi (EI) e- ruang analisis massa molekul e M M Spektroskopi Massa: Analisis Massa (EI) m/z (Da/muatan) = 4824 B2 r2 / V 2 Kelimpahan isotop di alam Unsur Isotop Kelimpahan Relatif (%) Isotop Kelimpahan Relatif (%) Isotop Kelimpahan Relatif (%) Kelimpahan isotop dan identifikasi unsur Jumlah ion [M+1] dapat digunakan dalam memperkirakan jumlah karbon dalam molekul, Contoh: [M+1] = 11% dari kelimpahan M+ berarti molekul tersebut mengandung 10 atom karbon 3 Kelimpahan isotop dan identifikasi unsur halogen Ion tidak mengandung halogen Halogen 1 Cl 1 Br 2 Cl 2 Br BrCl [M] [M+2] [M+4] 3 1 9 1 3 1 1 6 2 4 1 1 1 ion-ion mengandung halogen [M]+ [M+2]+ Ion radikal Spektroskopi Massa: Nasib molekul setelah ionisasi e M M fragmen NETRAL: H2O, CH2=CH2, CO2, dst (energi rendah) M (energi tinggi) CH3COOH F1 fragmen radikal: OH, CH3, C2H5, dst F2 F3 G U G U S F U N G S I fragmen NETRAL: H2O, CH2=CH2, CO2, dst CH3COOH 4 m/z pada: 209 192 164 148 120 ...dst Spektrum C14H19NO4 Fragmen hasil penggalan fragmen netral fragmen radikal Fragmen paling stabil (puncak dasar) -56 -47 Ion positif Ion positif radikal Ion positif radikal dari molekul [M]+ Spektrum alkana linier • M+ radikal tidak muncul (kelimpahan ~ 0%) • Spektrum alkana linier dicirikan oleh pelepasan gugus –CH3 dan gugus-gugus -CH2, sehingga terjadi perbedaan massa fragmen 14 • Perhatikan fragmen stabil pada m/z rendah, sementara fragmen m/z tinggi sangat kurang stabil Pola fragmentasi: 197 183 169 155 211 CH3(CH2)4CH3 n-heksadekana Mr = 226 5 Spektrum alkana bercabang • M+ radikal tidak muncul (kelimpahan ~ 0%) • Fragmentasi pada alkana bercabang diarahkan oleh titik percabangan: perhatikan adanya massa pada m/z • Fragmen stabil pada m/z rendah, sementara fragmen m/z tinggi sangat kurang stabil Pola fragmentasi: 169 57 CH3 C4H9 C10H21 85 141 CH3 CH3(CH2)4CH3 n-heksadekana Mr = 226 C4H7 C10H21 5-metilpentadekana Mr = 226 Spektrum C9H12 +. + CH3 CH2 -15 m/z 120 [M+] -29 m/z 105 (tdk stabil) +. + [M]+ CH2 - 29 + m/z 105 91 (stabil) -15 CH 6 Spektrum alkena: 1-heksena • M+ radikal tampak jelas • Perhatikan adanya fragmen m/z 41 dan 43 serta m/z 55 dan 29 (jumlah = 84) • Perhatikan adanya fragmen pada m/z genap (42) yang berasal dari M+ genap 56 41 1-heksena Mr = 84 42 55 43 84 69 29 Spektrum alkena: pola fragmentasi 1-heksena CH2 H3C + m/z 41 fragmentasi-β atau CH2 + H2C m/z 43 penataan-ulang CH3 H + H3C m/z 42 CH3 frag.-β isomerisasi pen.-ulang m/z 55 dan m/z 29 m/z 56 7 Spektrum alkohol: fragmentasi umum OH R -H2O R M M-18 H OH dari alkohol primer H H R1 R2 C OH OH dari alkohol sekunder R3 R3 R1 OH dari alkohol tersier R3 Spektrum alkohol: 1-pentanol M-H2O-28 42 OH M-H2O-15 55 H OH M-H2O 70 H 31 8 Spektrum alkohol: 2-pentanol H OH H3C 45 OH H M-H2O-15 55 OH C3H7 M-CH3 73 Spektrum alkohol: 2-metil-2-butanol H3C OH H3C 59 OH H3C OH tidak muncul C2H5 M-CH3 73 M-H2O-15 55 9 Spektrum alkohol aromatik: 3-etilfenol HO CH2 107 OH cukup tinggi, karena gugus –OH terikat cincin benzena sangat stabil 122 77 Spektrum eter: pola umum fragmentasi R1 R1 O R2 CH2 + R2 CH2 + R1 + R1 atau R2 O + CH2 R2 R1 R1 O O O atau R2 R2 O CH2 10 Spektrum eter: etil sek-butil eter Spektrum C5H10O (Keton) m/z yang penting: 86 [M+], 71, 58, 43 - 43 - 28 M -15 11 +. Spektrum C10H12O (Keton) H CH2 O O + CH2 -15 m/z 148 [M+] -28 -43 m/z 133 (tdk stabil) OH +. [M]+ O+ C m/z 105 (stabil) - 43 m/z 120 (tdk stabil) - 28 + -15 m/z 77 - 28 Ion radikal Spektrum C6H10O2 (ester) CH3 O H2C CH3 O 114 12 Spektrum Sikloheksana-1,2-diol OH - H2O m/z 98 OH m/z 116 OH + H2C CH2 m/z 70 OH Spektrum C7H13Br - CH2 - Br - 79/81 [M]+ [M+2]+ 13 Spektrum C3H5BrO2 - Br - 79/81 [M]+ - 45 [M+2]+ - 17 Ion radikal Spektrum C9H10O3 [M]+ - 72 - 59 - 45 - 17 Ion radikal 14 Paduan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) Teknik ini adalah cara cepat mengidentifikasi senyawa dalam suatu campuran. Syarat: zat-zat yang akan diidentifikasi mudah menguap (titik didih rendah ~ 200 oC). Sangat bermanfaat untuk analisis rutin: • bidang petroleum • minyak atsiri • klinik • forensik Paduan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) Teknik ini adalah cara cepat mengidentifikasi senyawa dalam suatu campuran. 15 Paduan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) Spektrum massa metoda EI dan CI dari puncak kromatogram no. 2 Paduan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) Penggunaan GC-MS dalam mendeteksi keadaan molekuler atmosfir Mars pesawat Viking yang pernah diluncurkan ke Mars 16 Paduan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) Hasil pengukuran GC-MS pada ketinggian sekitar 135 km dari permukaan Mars CO2 N2/CO Ar CO2 Ar H2O O2 N2 O2 Penentuan rumus molekul dengan spektroskopi massa resolusi tinggi Contoh: penentuan rumus molekul suatu senyawa baru yang diisolasi dari Morus macroura OH OH 8' OH C28H24O8 (488.1471) OH 7' 7 8 HO OH OH OH 17 Identifikasi Protein (Enzim) dengan ESI-MS Contoh: protein yang diidentifikasi dari ekstrak E. coli Pengembangan lebih lanjut: SELDI-MS, Surface Enhancement Laser Desorption Ionization dan HPLC-MS Identifikasi Interaksi antar Biomakromolekul (RNA) dengan obat Contoh: identifikasi TAR-RNA dengan Neomisin dan peptida Tat 18 HPLC-MS dalam identifikasi metabolit Contoh: identifikasi dan kuantifikasi likopene dalam jaringan prostat pada pasien yang diberi suplemen saus tomat HPLC-NMR-MS dalam identifikasi metabolit Contoh: identifikasi hasil transformasi 4-triflorometil-2-bromoanilin dalam tikus 19